Makalah Promkes Asni.docx

  • Uploaded by: suci
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Promkes Asni.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,535
  • Pages: 20
KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. karena atas berkat rahmat serta kehendak-Nya lah kami dapat menyusun dan

menyelesaikan

makalah

ini

dengan

judul

“Komunikasi

Kesehatan”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Komunikasi Kesehatan. Dalam

penulisan

makalah ini, penulis

merasa

masih

banyak

kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Makassar, 15 Mei 2017

Kelompok 10

DAFTAR ISI KATAPENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ............................................................................................... BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. A.

Latar belakang ............................................................................

B.

Rumusan masalah .......................................................................

C.

Tujuan ............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. A. Konsep Komunikasi Kesehatan ...................................................... B. Jenis – Jenis Komunikasi ............................................................ C. Tujuan dan Manfaat Komunikasi Kesehatan ................................... D. Komponen Komunikasi Kesehatan .................................................... E. Peran Komunikasi Dalam Promosi Kesehatan ................................. BAB III PENUTUP ...................................................................................... A.

Kesimpulan …………………………………...………………………

B.

Saran ..............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komunikasi

merupakan

hal

terpenting

dalam

kehidupan.

Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi

khalayak

dan

menggambarkan

kebudayaan

pada

masyarakat. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang

bersifat

interpersonal

antarpribadi, atau

dipenuhi

antarpribadi.

melalui

Sedangkan

kegiatan

komunikasi

kebutuhan

untuk

berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa. Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya

kehidupan

suatu

masyarakat.

Selain

merupakan

kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi juga sangat dibituhkan dalam berbagai bidang, alah satunya di bidang kesehatan, guna mempengaruhi, mengajak, serta merubah pola pikir masyarakat terhadap kesehatan ke arah yang lebih baik. Dalam mempromosikan pentingnya kesehatan kepada masyarakat maka diperlukan komunikasi yang efektif, agar tujuan bangsa untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai . Komunikasi yang biasa digunaka diantaranya yaitu komunikasi interpersonal dan komunikasi massa. Komunikasi personal adalah penyampaian informasi antar pribadi sedangkan komunikasi massa adalah proses penyampaian kepada khalayak ramai. B.

RUMUSAN MASALAH 1. Apa

yang

komunikasi

dimaksud

dengan

komunikasi,

kesehatan?

2. Apa saja jenis-jenis komunikasi ? 3. Apa tujuan dan manfaat komunikasi kesehatan ?

kesehatan

dan

4. Apa komponen komunikasi kesehatan ? 5. Bagaimana peran komunikasi dalam promosi kesehatan ? C.

TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui

pengertian

komunikasi,

kesehatan

dan

komunikasi

kesehatan. 2. Mengetahui jenis-jenis komunikasi 3. Mengetahui cakupan, tujuan dan manfaat dari komunikasi kesehatan 4. Mengetahui komponen komunikasi kesehatan 5. Mengetahui peranan komunikasi dalam promosi kesehatan

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Komunikasi Kesehatan 1.

Komunikasi Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa Latin

‘communicatus’ yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan Secara

harfiah,

komunikasi

berasal

dari

Bahasa

Latin: “Communis” yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah sutu proses di dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam suatu organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi untuk menekan

segala

kemungkinan

kesalahpahaman

yang

bisa

saja

terjadi. Berikut merupakan definisi komunikasi menurut beberapa ahli : 

Effendi (1995)

Komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk mengubah sikap, pendapat atu prilaku baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung (tulisan). 

Hoyland, Janis dan Kelley (1953)

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang lain (khalayak). 

Barelson dan Steiner (1964)

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.



Louis Forsdale (1981) Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan

tertentu sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. 

Brent D. Ruben (1988) Komunikasi dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatuaktivitas yang

mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain tetapi berhubungan. 

William J. Seller (1988) Komunikasi adalah proses dengan nama simbol verbal dan

nonverbal dikirimkan, diterima, dan diberi arti. 

Palo Alto Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus

menerus karena mereka tidak dapat berperilaku. 

Himstreet & Baty Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu

melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak - sinyal, maupun perilaku atau tindakan. 

Bovee Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.



Harold D. Lasswell Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa

dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. 

Theodorson

Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol. 

Edwin Emery Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap

seseorang kepada orang lain.



Delton E, Mc Farland Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara

sesama manusia. 

William Albig Komunikasi

adalah

proses

sosial,

dalam

arti

pelemparan

pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan. 

Charles H. Cooley Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan

dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu. 

Winnet

Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut. 

Karfried Knapp Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan

sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual). Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Perubahan tingkah laku maksudnya yaitu perubahan yang terjadi didalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotor. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya,

kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan.

2. Kesehatan Kata dasarnya adalah sehat, yang berarti baik itu sehat jasmani maupun rohani. Jadi, kesehatan adalah salah satu konsep yang sering digunakan namun sukar untuk dijelaskan artinya. Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya mendefinisikan kesehatan,kesakitan dan penyakit (Gochman,1988. De Clereq,1993). Setidaknya definisi kesehatan harus mengandung paling tidak komponen biomedis, personal dan sosiokultural. Keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Definisi tersebut tidak hanya meliputi tindakan yang dapat secara langsung diamati dan jelas. Tetapi juga kejadian mental dan keadaan perasaan yang diteliti dan diukur secara tidak langsung.

3. Komunikasi Kesehatan Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu pada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial. Komunikasi kesehatan lebih sempit daripada komunikasi manusia pada umumnya. Komunikasi kesehatan berkaitan erat dengan bagaimana individu dalam masyarakat berupaya menjaga kesehatannya, berurusan dengan berbagai isu yang berhubungan dengan kesehatan. Dalam komunikasi kesehatan, fokusnya meliputi transaksi hubungan kesehatan secara spesifik, termasuk berbagai faktor yang ikut berpengaruh terhadap transaksi yang dimaksud.

Dalam tingkat komunikasi, komunikasi kesehatan merujuk pada bidang – bidang seperti program – program kesehatan nasional dan dunia, promosi kesehatan, dan rencana kesehatan publik. Dalam konteks kelompok kecil, komunikasi kesehatan merujuk pada bidang – bidang seperti rapat – rapat membahas perencanaan pengobatan, laporan staf, dan interaksi tim medis. Dalam konteks interpersonal, komunikasi kesehatan termasuk dalam komunikasi manusia yang secara langsung mempengaruhi profesional – profesional dan profesional dengan klien. Komunikalevasi kesehatan dipandang sebagai bagian dari bidang – bidang ilmu yang relevan, fokusnya lebih spesifik dalam hal pelayanan kesehatan. B. Jenis – Jenis Komunikasi Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok. Jenis komunikasi

terdiri

dari

komunikasi

verbal

dengan

kata-kata

dan

komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh. a. Komunikasi Verbal, mencakup aspek - aspek berupa ; o Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif

bila

pesan disampaikan

dengan kata-kata

yang tidak

dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi. o Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. o Intonasi suara akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi. o Humor dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu

menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satusatunya selingan dalam berkomunikasi. o Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti. o Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan. b. Komunikasi Non Verbal.

Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi non verbal : ·

Ekspresi wajah

Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang. ·

Kontak mata

sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya. ·

Sentuhan

bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.

·

Postur tubuh dan gaya berjalan

Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya. ·

Suara

Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas. ·

Gerak isyarat

Gerak yang dapat mempertegas pembicaraan. Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress. Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik. Makalah ini difokuskan pada komunikasi interpersonal yang terapeutik. Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok kecil, terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang sehat memungkinkan penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan personal. C.

Tujuan Komunikasi Kesehatan Pada umumnya program-program yang berkaitan dengann

komunikasi kesehatan yang dirancang dalam bentuk paket acara atau paket modul dapat berfungsi untuk : o Relay information, meneruskan informasi kesehatan dari suatu sumber kepada pihak lain secara berangkai ( hunting ).

o Enable informed decision making – memberikan informasi akurat utk memungkinkan pengambilan keputusan. o Promote peer information exchange and emotional support – mendukung pertukaran pertama dan mendukung secara emosional pertukaran informasi kesehatan. o Promote healthy behavior – informasi utk memperkenalkan perilaku hidup sehat. o Promote self care – memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri sendiri. o Manage demand for health services- memenuhi permintaan layanan kesehatan. D.

Manfaat Mempelajari Komunikasi Kesehatan Manfaat mempelajari ilmu komunikasi kesehatan menurut Alo

Liliwari. 2007 adalah: 1.

Memahami interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu.

2.

Meningkatkan kesadaran kita tentang issue kesehatan, masalah

atau solusi. 3.

Menghadapi disparitas pemeliharaan kesehatan antaretnik atau

antarras. 4.

Memperkuat infrastuktur kesehatan masyarakat dimasa yang

akan datang. 5.

Sebagai tindak-lanjut dari kesadaran tersebut, kita dapat melakukan

6.

strategi intervensi pada tingkat komunitas.

Menampilkan ilustrasi keterampilan, menggambarkan berbagai jemis keterampilan untuk mememlihara kesehatan, pencegahan, advokasi atau sistem layanan kesehatan kepada masyarakat.

7.

Memperbarui peran para professional di bidang kesehatan

masyarakat.

E.

Komponen Komunikasi Kesehatan Komunikator adalah orang atau lembaga yang menyampaikan pesan,

misalnya berisikan himbauan untuk melakukan 3M dalam mencegah dan memberantas

penyebaran

dan

perkembangan

nyamuk aedes

agyphti yang menyebabkan penyakit DBD. Pesan adalah

pernyataan

yang

didukung

oleh

lambang

yang

mempunyai arti, contohnya bias berupa slogan tentang hidup sehat dan lain-lain. Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Komunikan bias berupa manyarakat maupun lembaga tertentu yang bertanggung jawab atas peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Media adalah

sarana

atau

saluran

yang

mendukung

proses

penyampaian pesan. Media dimaksud bias berupa media cetak maupun elektronik yang dahulu biasa dilakukan dengan kegiatan penyuluhan. Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan . efek atau dampak ialah nilai ketercapaian kita dalam penyanpaian pesan. Nilai baik maupun sebaliknya tergantung cara kita dalam menyampaikan pesan tersebut.

F. Mengapa Komunikasi Kesehatan Diperlukan di Bidang Kesehatan Komunikasi Kesehatan menjadi semakin populer dalam upaya promosi kesehatan selama 20 tahun terakhir. Contoh, komunikasi kesehatan memegang peranan utama atau pengontribusi dalam pemenuhan 219 dari 300 tujuan khusus dalam Healthy People 2010. Apabila digunakan secara tepat, komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi, kesadaran, pengetahuan dan norma sosial yang kesemuanya berperan sebagai precursor dapa perubahan prilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam mempengaruhi prilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran untuk mengembangkan dan menyampaikan promosi kesehatan dan pesan pencegahan –pencegahan.

Karya awal yang mempengaruhi perkembangan komunikasi kesehatan di susun oleh National Cancer Institute (NCI) dan diberi judul Making Health Communication Programs Work: A Planner’s Guide. Panduann ini menyatakan bahwa bidang ilmu seperti pendidikan kesehatan, pemasaran sosial, dan komunikasi massa secara bersama mendefinisikan komunikai kesehatan. Bukan hal luar biasa apabila mendengar peryataan bahwa komunikasi kesehatan bahkan merupakan nama yang lebih baik untuk profesi daripada promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan bahwa segala sesuatu yang dilakukan dalam promosi kesehatan melibatkan komunikasi untuk kesehatan. Kenyataannya, komunikasu kesehatan telah didefinisikan secara luas oleh Everett Rogers, seorang pelopor dalam bidang komunikasi, sebagai segala jenis komunikasi manusia yang berhubungan dengan kesehatan. Komunikasi kesehatan juga dapat mencerminkan bagaimana persoalan kesehatan diterima oleh audiens tertentu. Contoh, NCI mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai seni dan teknik menyampaikan informasi, mempengaruhi, dan memotivasi individu, institusi, dan audiens public tentang pentingnya persoalan kesehatan. The Centers of Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai suatu

ilmu

dan

sebagai

penggunaan

strategi

komunikasi

untuk

menyampaikan informasi dan mempengaruhi keputusan individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan kesehatan. Walau begitu, masih ada orang yang membicarakan konsep tersebut dengan menekankan berbagai bentuk aplikasinya , termasuk advokasi media, komunikasi resiko, pendidikan hiburan, materi cetak, dan komunikasi interaktif. Ada dua perspektif utama yang diambil ketika mempertimbangkan komunikasi kesehatan dalam praktik promosi kesehatan saat ini. Beberapa praktisi memandang komunikasi massa sebagai proses menyeluruh yang membingkai penerapan intervensi promosi kesehatan. Praktisi ini memandang komunikasi kesehatan sebagai strategi atau aktifitas sempit seperti publikasi informasi atau sejenis komunikasi. Antar

personal yang mungkin berlangsung antara pendidik kesehatan dan kliennya. Kedua pemikiran itu menyebabkan komunikasi kesehatan rentan terhadap penafsiran yang luas dan kesalahpahaman. Jadi,komunikasi kesehatan diperlukan di bidang kesehatan karena komunikasi dalam kesehatan merupakan kunci pencapaian peningkatan tarap atau tingkat kesehatan masyarakat. Sejauh ini komunikasi senantiasa

berkembang

seiring

berkembangnya

dunia

teknologi

komunikasi. komunikasi yang dulunya biasa dilakukan dengan penyuluhan yang secara langsung berhadapan dengan masyarakat dan dilakukan dengan media audio/radio sekarang lebih popular dengan penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media internet maupun media cetak dan elektronik. Tidak hanya bernilai praktis namun mempunyai nilai ekonomis dan tampilannya lebih menarik. Media yang berkembang tersebut sangat membantu dalam ketercapaian komunikasi kesehatan karena tercapai atau tidaknya komunikasi kesehatan lebih dikarenakan penggunaan media informasi yang tepat, pesan yang sistematis dan mudah dimengerti.

G. Peran Komunikasi Dalam Promosi Kesehatan Keefektifan komunikasi tidak saja ditentukan oleh kemampuan berkomuniksi, tetapi juga oleh dari si komunikator. Jika ternyata informasi yang diutarakan itu tidak sesuai dengan diri komunikator betapapun tingginya teknik komunikasi yang dilakukan hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan. a.

Etos komunikator

Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos adalah nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari koknisi, afeksi, dan konasi.

Jelas

kiranya

bahwa

suatu

informasi atau

pesan

yang

disampaikan komunikator kepada komunikan atau komunikatif apabila terjadi proses psikologis yang sama antara insan-insan yang terlibat dalam proses tersebut. Dengan lain kata informasi yang disampaikan

komunikator kepada komunikasi itu. Situasi komunikasi seperti ini akan terjadi apabila terdapat etos dalam diri komunikator. Etos tidak timbul pada diri seseorang begitu saja, tetpi ad faktor-faktor tertentu yang mendukung. Faktor-faktor itu adalah : 1)

Kesiapan yaitu Seorang komunikator yang tampil di mimbar

harus menunjukan kepada khalayak, bahwa iya muncul di depan forum dengan persiapan yang matang. Kesiapan ini akan tampak pada gaya komunikasinya yang meyakinkan dan menguasai semua materi yang disampaikan, dan pidato dengan segala kesiapan yang matang kecil kemungkinanya akan gagal. 2)

Kesungguhan yaitu seorang komunikator yang berbicara dan

membahas suatu topik dengan menunjukan kesungguhanya akan menimbulkan kepercayaan pihak komunikan kepadanya. Banyak orator politik yang berhasil menyisipkan suatu humor di dalamnya tetapi dengan hati-hati mereka mengindarkan diri dari julukan sebagai pelawak. 3)

Ketulusan yaitu seorang komunikator harus membawakan pesan

kepada khalayak bahwa ia berhati tulus dalam niat perbuatanya, ia harus hati-hati untuk menghindarkan kata-kata yang mengarah pada kecurigaan kepada

ketidak

tulusan

komunikatorKepercayaan

yaitu

seorang

komunikator harus senantiasa memancarkan kepastian. Ini harus muncul dengan penguasaan diri dan situasi secara sempurna dia harus selamanya siap menghadapi segala situasi. Tetapi kendati itu dia harus menunjukan kepercayaan dirinya jangan sekali-kali bersikap takabur. 4)

Ketenangan khalaak cenderung akan menaruh kepercayaan

kepada komunikator yang tenang dalam segala penampilanya dan tenang dalam mengatur kata-kata. Ketenangan ini perlu dipelihara dan selalu ditunjukan

pada

setiap

peristiwa

komunikasi

menghadapi

khalayak.ketenangan yang ditunjukan komunikator akan menimbulkan kesan pada komunikan bahwa komunikator merupakan orang yang sudah berpengalaman dalam menghadapi khalayak dan menguasai persoalan yang akan dibicarakan.

5)

Keramahan kerahaman komunikator akan menimbulkan rasa

simpati komunikan kepadanya. Keramahan tidak berarti kelemahan tetapi pengekspresian sikap etis. Lebih-lebih jika komunikator muncul dalam forum timbul tanggapan salah seorang diantara yang hadir berupa kritikan pedas. Dalam situasi seperti ini sikap hormat komuniktor dalam me,beikan jawaban akan meluluhkan sikap emosional si pengeritik dan akan menimbulkan rasa simpati kepada komunikator. 6)

Kesederhanaan tidak hanya meyangkut hal-ha tang bersifat fisik

tetapi juga dalam hal penggunaan bahasa sebagai alat untuk menyalurkan pikiran

dan

perasaan

dan

dalam

gaya

mengkomunikasiksnys.

Kesederhanaan sering kali menunjukan keaslian dan kemurnian sikap. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali menunjukan komunikator yang meniru gaya orang lain. Yang ditiru adalah orang-orang yang mansyur. b.

Sikap komunikator

Sikap adalah suatu kesiapan kegiatan suatu kecenderungan pada diri seeorang untuk melakukan suatu kegiatan yang menuju atau njauhi nilainilai sosial.dalam hubungnya dengn kegiatan komuniksi yang melibatkan manusianya sebagai sasaran, dalam diri komunkator terdapat lima sikap, yakni : 1)

Reseptif sikap ini berarti kesadaran untuk menerima gagasan dari

orang lain dari staf pimpinan, karyawan, teman bahkan tetangga. Bagi komunikator tidak akan ada ruginya untuk menerima gagasan dari orang lain, sebab tidak jarang sebuah gagasan yang semula dinilai buruk dapat dikembangkan sehingga menjadi suatu gagasan yang bermanfaat. 2)

Selektif seperti halnya dengan faktor reseptif faktor selektif pun

penting bagi komunikator dalam perananya selaku komunikan, sebagai persiapan untuk menjadi komunikator yang baik. Jadi untuk jadi komunikator yang baik ia harus menjadi komunikan yang terampil tetapi dalam menerima pesan dari orang lain dalam bentuk gagasan atau informasi, ia harus selektif dalam rangka pembinaaprofesinya untuk diabdikan kepada masyarakat.

3)

Asimilatif berarti kemampuan komunikator dalam mengorelasikan

gagasan atau informasi yang ia terima dari orang lain secara sistematis dengan apa yang akan telah ia miliki dalam benaknya yang merupakan hasil pendidikan dan pengalamanya. Formulasi dari perpaduan kedua aspek tersebut dkembangkan sehingga menjadi konsep suatu bahan untuk dikomuniksikan. 4)

Dijestif yang kemampuan komunikator dalam mencerna gagasan

atau informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang kan ia komunikasikan. Ia mampu memahami makna yang lebih luas dan lebih dalam dari yang tersurat ia mampu melihat intiny yang hakiki seraya dapat melakukan prediksi akibat dari pengaruh gagasan informasi sebelumnya.

5)

Transmisif yakni kemampun komunikator dalam mentransmisikan

konsep yang telh ia formulasikan secara kognitif, afektif, konatif kepada orang lain dengan lain kata ia mampu memilih kata-kata yang fungsional mampu menyusun kalimat secara logis, mampu memilih waktu yang tepat sehingga komunikasi yang ia lancarkan menimbulkan dampak yang diharapkan.

BAB III PENUTUP A.

KESIMPULAN Media Komunikasi kesehatan adalah semua sarana atau upaya menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak, elektronika, dan media luar ruang, sehingga pengetahuan sasaran dapat meningkat dan akhirnya dapat mengubah perilaku ke arah positif terhadap kesehatan. Simnett dan Ewles (1994) menambahkan bahwa metode mengajar dan alat belajar seperti leaflet, poster dan video banyak dipakai dalam praktik komunikasi kesehatan. Alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan foto dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran dan ide atau gagasan yang terkandung didalamnya harus dapat diterima oleh sasaran. B.

SARAN Makalah ini membahas tentang komunikasi kesehatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, di harapkan setelah membaca makalah ini untuk dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari cara berkomunikasi yang baik dalam masyarakat dan memahami cara-cara atau strategi dalam berkomunikasi mengenai kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA Arwani.2003. Komunikasi dalam Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Drs. Muhammad Jufri, M.Si. 2012. “Mata Kuliah Komunikasi Kesehatan”. Palu: STISIPOL Panca Bhakti.

Fanani A, Putri T. 2012. Komunikasi Kesehatan Komunikasi Efektif untuk Perubahan Perilaku Kesehatan.Yogyakarta: Merkid Press

Maulana H D. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Nasir A, Muhith. 2000. Komukasi dalam Keperawatan Teori dan Aplikasi. Bandung: Salemba Media

Sasongko A, dkk 2012. Buku Ajar Komunikasi Efektif Ed.2. Jakarta: Universitas Indonesia.

Supartini Y. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Related Documents


More Documents from "Aziz's Nurulhuda"