MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA KERUKUNAN DAN SIKAP TOLERANSI DALAM MENGANUT AGAMA YANG BERBEDA-BEDA
NAMA : RAHMAWATI KELAS : BIDAN.B NIM : NH0417076
PROGRAM STUDY DIPLOMA TIGA KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2017
KATA PENGANTAR Segala puji syukur senantiasa kita hanturkan kepada Allah SWT yang sudah mengaruniakan kepada kita rahmat hidayah-Nya karena dengan itu kita dapat diberi kesempatan menyelesaikan makalah pendidikan pancasila yang berjudul KERUKUNAN DAN SIKAP TOLERANSI DALAM MENGANUT AGAMA YANG BERBEDA-BEDA. Dapat terselesaikan dengan tepat waktu Makassar, Desember 2017
Penulis
DAFTAR ISI BAB1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG………………………………………… B. TUJUAN………………………………………………………. C. RUMUSAN MASALAH……………………………………… BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian toleransi B. Contoh dari toleransi dalam umat beragama C. Sikap toleransi dalam beragama di masyarakat D. Manfaat dari toleransi hidup beragama dalam pandangan islam E. Upaya mewujudkan kerukunan umat beragama BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN……………………………………………… B. SARAN……………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk individu maupun makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia di tuntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan di hadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda dengan adanya salah satu perbedaan agama dalam menjalani kehidupan sosialnya tidak bisa di pungkiri akan adanya gesekan-gesekan yang akan dapat terjadi antar kelompok masyarakat, baik yang berkaitan dengan ras maupun agama. Dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan dalam masyarakat maka di perlukan sikap saling menghormati dan saling menghargai, sehingga gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian dapat di hindari. Dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 2 menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaan masing-masing. Sehingga kita sebagai warga Negara Indonesia sudah sewajibnya saling tolong-menolong dan saling menghormati antara hak dan kewajiban yang ada serta menjaga keutuhan Negara dan menjunjung tinggi sikap saling toleransi anatar sasama umat beragama
RUMUSAN MASALAH 1. Apa Pengertian dari toleransi? 2. Apa saja contoh dari toleransi dalam umat beragama? 3. Apa saja sikap toleransi dalam beragama di masyarakat?
4. Apa manfaat dari toleransi hidup beragama dalam pandangan islam? 5. Bagaimana upaya mewujudkan kerukunan umat beragama? TUJUAN 1. Menjelaskan pengertian toleransi 2. mengetahui apa saja contoh dari toleransi dalam umat beragama 3. Mengetahui apa saja sikap toleransi dalam beragama di masyarakat 4. mengetahui manfaat dari toleransi hidup beragama dalam pandangan islam 5. Menjelaskan bagaimana upaya mewujudkan kerukunan umat beragama
BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian sikap toleransi dalam kehidupan beragama Sikap toleransi dalam kehidupan baragama adalah sikap atau perilaku yang saling menghormasti dan menghargai perbedaan ataupun pendapat orang lain yang ada di lingkungan maupun masyarakat tanpa harus berselisih dengan sesama karena hanya berbeda keyakinan atau agama.Toleransi pun berasal dari kara “tolerare”, kita harus merasa bangga akan tanah air dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita telah di karuniai tanah air yang indah dengan aneka ragam kekayaan alam yang berlimpah beraneka ragam suku, ras, adat istiadat, budaya, bahasa, serta agama yang berbeda-beda dalam kehidupan masyarakat Indonesia kerukunan antar umat beragama harus selalu di jaga dan di bina. Kita tidak ingin bangsa Indonesia terpecah bela saling bermusuhan satu sama lain, karena masalah agama toleransi umat beragama apabila kita bina dengan baik pasti akan menumbuhkan sikap hormat menghormati antar pemeluk agama sehingga tercipta suasana yang tenang, damai, dan tentram dengan melaksanakan dan menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinanan masing-masing. Toleransi juga dapat di katakan istilah pada konteks agama dan sosial budaya yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap golongan-golongan yang berbeda atau tidak dapat di terima oleh mayoritas pada suatu masyarakat. Misalnya toleransi beragama di mana penganut agama mayoritas dalam sebuah mastarakat. Dengan adanya dasar ketuhanan maka Indonesia mengakui dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa yang menjadi sebab adanya manusia dan adanya alam semesta serta segalah hidup dan kehidupan di dalamnya dasar ini menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk Indonesia untuk memeluk-memeluk agamanya dan
kepercayaan-Nya sebagaimana tercamtum dalam pasal 29 ayat 2 UUD 1945. Hal ini bahwa Negara Indonesia yang terdiri atas 245/247 Juta penduduk dan 723 suku yang menganut beberapa agama islam, Kristen protisten, Kristen katolik, Hindu dan Budha menghendaki semua agama itu dengan hidup tentram, rukun dan saling menghormati serta kepercayaan dan ketaqwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa itu bersifat aktif. Artinya kita harus selalu berusaha menjalankan segala perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya. Pada sila pertama pancasila di sebutkan bahwa bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masingmasing merupakan suatu hal yang mutlak sehingga terbina kerukunan hidup antar umat beragama
Contoh toleransi dalam umat beragama 1.contoh perwujudan toleransi beragama: ~ Memahami setiap perbedaan ~ Sikap saling tolong menolong antar sesama muslim dengan tidak membedabedakan suku, agama, budaya maupun ras ~ Rasa saling menghormati serta menghargai antar sesama umat manusia 2. Contoh pelaksanaan toleransi beragama: ~ Memperbaiki tempat-tempat umum ~ Kerja bakti membersihkan jalan desa ~ Membantu orang lain yang sedang dalam kesusahan atau masalah dan korban kecelakaan ~ Dengan sesama umat muslim kita wajib menolong saudara kita yang terkena musibah atau bencana alam
B. Sikap toleransi dalam beragama Dalam memantapkan toleransi beragama perlu di lakukan suatu upaya yang mendorong terjadinya toleransi beragama secara mantap antara lain sebagai berikut: a. Memperkuat dasar-dasar toleransi antar umat beragama b. Membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk upaya mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukun c. Melakukan pendalaman nilai-nilai spiritual yang implementatif bagi kamanusian yang mengarahkan kepada nilai-nilai ketuhanan, agar tidak terjadi penyimpanan nilai-nilai sosial kemasyarakatan maupun sosial keagaman d. Menempatkan cinta dan kasih dalam kehidupan umat beragama dengan cara menghilangkan rasa saling curiga terhadap pemeluk agama lain sehingga akan tercipta suasana yang damai e. Menyadari bahwa perbedaan adalah suatu realita dalam kehidupan bermasyarakat
C. Manfaat toleransi hidup beragama dalam pandangan islam 1. Menghindari terjadinya perpecahan antar umat beragama Setiap orang sudah sepatutnya untuk menanamkan di dalam dirinya sifat toleransi, serta menerapkannya di dalam krhidupan sosial masyarakat bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan agama. Sikap bertolarnsi harus menjadi suatu kesadaran dalam wujud interaksi sosial toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak dengan adanya berbagai agama
dalam kehidupan umat manusia. Sebagai contoh sikap toleransi antar umat beragama bisa kita lihat di Negara kita saat ini yaitu Indonesia memiliki lebih dari satu agama dan kepercayaan jika toleransi antar umat beragama tidak tertanam di dalam diri kita pribadi masing-masing warga Negara Indonesia, maka kemungkinan besar Negara ini akan terpecah belah dan tidak bertahan lama. 2. Mempererat silaturahmi dan menerima perbedaan Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah dengan menjalin dan mempererat tali silaturahmi antar umat beragama dan menjaga hubungan yang baik dengan siapapun. Pada umumnya manusia tidak dapat menerima perbedaan antar sesamanya, perbedaan ini di jadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan agama tersebut salah satu faktor penyebab utama adanya konflik serta pertikain di antara sesama manusia, seperti tindakan terorisme pembantaian pemuka agama dan lain sebagainya yang pada akhirnya akan mengakibatkan dampak pada timbulnya kesengsaraan bagi manusia lainnya. Dan jika hubungan damai telah terwujud maka tali silaturahmi antar pemeluk agama dapat terjalin dengan baik bahkan lebih erat 3. Pembagunan Negara akan lebih terjamin dalam pelaksanaanya Faktor keaman, keretiban, persatuan dan kesatuan dari sebuah Negara merupakan salah satu kunci sukses menuju keberhasilan program-program pembangunan yang di rencanakan oleh pemerintah di Negara tersebut terjadinya kerusuhan, pertikaian, dan segala bentuk bencana baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia menjadi salah satu hal yang harus di perhatikan oleh pemerintah dari kejadian-kejadian tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap jalannya program pembagunan oleh pemerintah 4. Terciptanya ketentraman dalam hidup bermasyarakat
Kehidupan bermasyarakat yang meskipun di dalamnya terdapat berbagai perbedaan seperti perbedaan beragama akan tetapi sikap saling toleransi yang tertanam di dalam hati warga masyarakat tersebut, maka tentunya hal itu akan menciptakan suasana yang aman, tentram, dan damai di dalam lingkungan tersebut. Serta tidak ada sikap saling mengejek, menghina, serta merendahkan di antara para pemeluk agama meskipun keyakinan yang mereka mililki sangat jauh berbeda. 5. Lebih memperkokoh keimanan Setiap agama tentunya mengajarkan perihal kebaikan kepada umatnya dan tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk hidup bermusuhan dengan semama muslim. Hal ini sebagaimana yang tercamtum dalam Al-Qur’an surat Aliimran ayat 103 yang artinya: Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahillah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karuniaNya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk
Sikap toleransi dalam beragama di masyarakat: 1. Menghormati hak dan kewajiban antar umat beragama 2. Membangun dan memperbaiki sarana umum 3. Membantu korban kecelakan dan bencana alam dll 4. Gotong royong membersihkan lingkungan 5. Menghormati ibadah orang lain 6. Tidak memaksakan agama kepada orang laian 7. Saling menyayangi dan saling peduli meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu
Toleransi umat beragama di Indonesia Pandangan ini muncul di latar belakangi oleh semakin muruncingnya hubungan antar beragama di Indonesia antara lain: a. Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya sendiri dan agama pihak lain b. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam kihidupan c. Sifat dari setiap agama yang mengandung misi dakwah dan tugas dakwah d. Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalah perbedaan pendaat e. Para pemeluk agama tidak mampu mengontrol diri, sehingga tidak menghormati bahkan memandang rendah agama lain f. Kecurigaan terhadap pihak lain baik antar umat beragama maupun pemerintah Kerukunanantar umat beragama hanya dapat di capai apabila masing-masing bersikap lapang dada satu sama lain, sikap lapang dada dalam kehidupan beragama akan memiliki makna bagi kemajuan dan kehidupan masyarakat apabila dapat di wujudkan dan dapat mematuhi aturan-aturan, serta mematuhi peratutan yang telah disahkan Negara. Kemudian pemerintah juga berperan dan bertanggung jawab demi terbinahnya kerukunan hidup beragama. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas umat beragama di Indonesia belum berfungsi seperti seharusnya, yang di ajarkan oleh agama masing-masing. Untuk menjaga dan meningkatkan kerukunan hidup dalam beragama dan kutuhan bangsa perlu di lakukan upaya-upaya sebagai berikut: 1. Meningkatkan efektifitas fungsi lembaga-lembaga kearifan local dan keagamaan masyarakat 2. Meningkatkan wawasan keagamaan masyarakat 3. Kerjasama sosial kemanusian lintas agama, budaya, dan profesi 4. Memperluas wawasan dan pengalaman tentang kerukunan melalui program
kurikuler di lingkungan lembaga pendidikan
Upaya mewujudkan kerukunan umat beragama Menciptakan kerukunan umat beragama baik di tingkat daerah, provinsi, maupun pemerintah merupakan kewajiban seluruh warga Negara beserta instansi pemerintah lainnya. Mulai dari tanggung jawab mengenai ketentraman, keamanan, dan ketertiban termasuk memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama menumbuh kembangkan keharmonisan saling pergertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama bahkan menertibkan rumah ibadah atau masjid. Dalam hal ini untuk menciptakan kerukunan umat beragama dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Saling tenggang rasa, menghargai, dan toleransi antar umat beragama 2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu 3. Melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya 4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam agamanya maupun peratutan Negara atau pemerintah Sikap tenggang rasa, menghargai, dan toleransi antar umat beragama merupakan indikasi dari konsep kerukunan. Seperti dalam pembahasan sebelumnya upaya mewujudkan dan memelihara kerukunan hidup umat beragama, tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu. Karena hal ini menyangkut hak asasi manusia yang telah di berikan kebebasan untuk memilih baik yang berkaitan dengan kepercayaan, maupun diluar konteks yang berkaitan dengan hal tersebut
Toleransi umat beragama dalam kehidupan nyata
Toleransi antar umat beragama pemeluk agama islam dan Kristen di gereja Kristen jawa (GKJ) joyodiningrat dan masjid Al hikmah , serengan, kota, solo, jateng. Yang tercipta sejak dahulu dua bangunan tersebut berdampingan serta memiliki alamat yang sama yaitu jalan Gatot Subroto nomor 222 solo namun perbedaan kayakinan tidak menyurutkan semangat pemeluk Kristen dan islam setempat untuk tetap saling menjaga kerukunanan, menghormati dan mengembangkan sikap toleransi. Bangunan Masjid Al Hilmah didirinkan pada 10 tahun sebelumnya atau sekitar 1937. Namun toleransi antar umat beragama telah tercipta sejak lama di sini. Misalnya saat pelaksanaan idul fitri yang jatuh pada minggu. Pengelolah gereja langsung menelpon pengurus masjid untuk menanyakan soal kepastian peleksanaan idul fitri kemudian pengurus gereja merubah jadwal ibadah pagi pada hari minggu menjadi siang hari, agar tidak menunggu umat islam yang sedang menjalankan shalat idul fitri. Contoh lainnya yaitu seperti pengurus masjid selalu membolehkan halaman masjid untuk parkir kendaraan bagi umat kristani GKJ joyoningratan saat ibadah paskah maupun natal hal tersebut merupakan contoh kecil toleransi antar umat beragama yang hingga saat ini terus di pelihara. Baik pihak gereja maupun pihak masjid saling menghargai dan memberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah dengan khusyuk dan lancer bagi masingmasing pemeluknya.
BAB III PENUTUP Kesimpulan Kerukunan hidup umat beragama yang di harapkan adalah kerukunan antar para pemeluk agama dalam masyarakat saling memahami, menghormati, antara satu dengan yang lainnya meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu. Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah dengan menjalin dan mempererat tali silaturahmi antar umat beragama dan menjaga hubungan yang baik dengan siapapun. Pada umumnya manusia tidak dapat menerima perbedaan antar sesamanya, perbedaan ini di jadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan agama tersebut salah satu faktor penyebab utama adanya konflik serta pertikain di antara sesama manusia, seperti tindakan terorisme pembantaian pemuka agama dan lain sebagainya yang pada akhirnya akan mengakibatkan dampak pada timbulnya kesengsaraan bagi manusia lainnya. Dan jika hubungan damai telah terwujud maka tali silaturahmi antar pemeluk agama dapat terjalin dengan baik bahkan lebih erat Setiap agama tentunya mengajarkan perihal kebaikan kepada umatnya dan tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk hidup bermusuhan dengan semama muslim. Hal ini sebagaimana yang tercamtum dalam Al-Qur’an surat Aliimran ayat 103 yang artinya: Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahillah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk
Saran Agar kerukunan hidup beragama dapat terwujud dan senantiasa dapat tetap di jaga dan di perhatikan dalam upaya-upaya yang mendorong terjadinya kerukunan secara rukun, tentram, dan damai serta tetap dapat memperkuat tali silahturahmi maupun persaudaraan sesama makhluk ciptaan Allah dan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segalah larangannya
Daftar Pustaka Mhiqbah 2015 pancasila dalam kerukunan beragama Kaelan 2002 filsafat pancasila pandangan hidup bangsa. Yogyakarta http://blogspot.co.id/2016 pengertian toteransi dalam beragama