Makalah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.docx

  • Uploaded by: lockon lock
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,119
  • Pages: 14
Makalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Tugas PPKN

Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Atika Salma Fina Wakhidatul F. Liana Rika Eohimah M. Diroqul Adli Nureen Azreina Z.R. Siti Nur Kholifah

MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 BLITAR WONODADI BLITAR TAHUN AJARAN 2018/2019

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyusun Makalah ini dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami. Setelah penulis melaksanakan penelitian, dan mencari sumber data yang diperlukan dalam penyusunan makalan ini maka penulis dapat mengetahui, memahami dan mengerti apa yang berkaitan dengan perubahan social budaya dalam masyarakat. Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Meskipun demikian, Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi siapapun yang membaca dan Penulis mengharapkan masukan yang berupa saran dan kritiknya dari Bapak/Ibu Dosen serta rekan-rekan semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu yang hidup bermasyarakat selama ia hidup pasti mengalami peubahanperubahan, perubahan dalam arti yang tidak mencolok atau tidak menarik, perubahan yang bersifat terbatas maupun yang tidak tidak menarik, perubahan yang bersifat terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan yang lambat sekali, tetapi itu ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan pada masyarakat atau individu hanya akan dapat dilihat apabila seseorang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan pada masyarakat tentu dapat mengenali nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekeuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Masyarakat Indonesia saat ini sedang mengalami masa pancaroba yang amat dahsyat sebagai akibat tuntutan reformasi secara menyeluruh. Sedang tuntutan reformasi itu berpangkal pada kegiatan pembangunan nasional yang menerapkan teknologi maju untuk mempercepat pelaksanaannya. Di lain pihak, tanpa disadari, penerapan teknologi maju itu menuntut acuan nilai-nilai budaya, masyarakat Indonesia yang majemuk dengan multi kulturalnya itu seolaholah mengalami kelimbungan dalam menata kembali tatanan sosial, politik dan kebudayaan dewasa ini. 1.2 Tujuan Penulisan 1.2.1.

Menjelaskan pengertian ancaman terhadap negara

1.2.2.

Menjelaskan pengertian ancaman di bidang pertahanan dan keamanan

1.2.3.

Menjelaskan faktor-faktor penyebab ancaman

1.2.4.

Menjelaskan faktor internal dan eksternal

1.2.5

Menjelaskan cara mengatasi ancaman

1.2.6

Menjelaskan ancaman di bidang sosial budaya

BAB II RUMUSAN MASALAH 1. Pengertian Ancaman Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman bisa berbentuk tindakan fisik atau nonfisik, baik secara terang-terangan (menifest) atau secara tertutup (latent). Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negaradan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Sedang, Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti sebagai suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan ketakutan". Dalam bahasa militer, pertahanan adalah cara-cara untuk menjamin perlindungan dari satu unit yang sensitif dan jika sumber daya ini jelas, misalnya tentang cara-cara membela diri sesuai dengan spesialisasi mereka, pertahanan udara , pertahanan rudal, dll.Tindakan,taktik, operasi atau strategi pertahanan adalah untuk menentang atau membalas serangan dari dalam maupun luar negara dengan dukungan alutsista yang semakin canggih dan modern.

Jenis pertahanan: – Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan – Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman nonmiliter/nirmiliter.

Ciri-ciri ketahanan nasional adaalah sebagai berikut : a.

Merupakan kepentingan atau prasyaratan utama bagi negara.

b. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan c. Ketahanan Nasional tidak hanya diwujudkan dalam daya tahan dan keuletan bangsa,tetapi juga sebagai kondisi dinamika yang berisi keuletan dan ketangguhan bangsa untuk mengembangkan kekuatan. d.

Didasarkan pada ajaran ASTRAGATRA,delapan gatra kehidupan nasional

e.

Wawasan nasional mengarahkan ketahanan nasional.

2. Pengertian Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan adalah ancaman yang mencantum terhadap integrasi bangsa yang perlu kita waspadai yang mengancam segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negaradan keselamatan segenap bangsa dapat berasal dari luar maupun dalam negeri .

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan bahwa pertahanan dan keamanan Indonesia terancam dari berbagai konflik dan masalah. Ancaman dari dalam negeri yang dihadapi saat ini, kata Luhut adalah terorisme, narkoba, gerombolan separatis bersenjata, konflik komunal, dan disintegrasi bangsa. “Sementata dari luar negeri berupa konflik perbatasan, spionase, cyber war, proxy war, terorisme, dan kejahatan lintas negara,” kata Luhut dalam kuliah umum di Balai Sidang Universitas Indonesia, Rabu (20/4). Selain itu, ujar Luhut, Indonesia juga menghadapi ancaman lain seperti perubahan iklim, bencana alam, dan epidemi. Mengatasi ancaman ini, Luhut menuturkan berbagai upaya juga dilakukan seperti mendorong kemajuan ekonomi dan pendekatan budaya. Selanjutnya Luhut menyebut belanja militer Indonesia masih inefisien atau tidak tepat. “Masih banyak belanja pegawai dan barang, sementara alutsista masih kecil,” kata Luhut. Menurut Luhut, alat utama sistem pertahanan atau alutsista harus semakin canggih guna mendukung pertahanan dan keamanan nasional. Pembelian alutsista, menurut Luhut akan memberikan banyak keuntungan. “Misalnya, Indonesia bisa terbebas dari penangkapan ikan ilegal,” ujar Luhut. Untuk itu, dia terus mengupayakan untuk meningkatkan pembelian alutsista melalui anggaran yang akan dinaikkan secara bertahap. Anggaran pertahanan, saat ini sebesar 0,8 persen, hingga 2019 Luhut berencana akan menaikkannya hingga mencapai di atas satu persen. Luhut juga membandingkan anggaran pertahanan Indonesia dengan negara tetangga. Indonesia masih tertinggal dari negara-negara di ASEAN. “Kalau dengan Amerika jelas sudah terlalu jauh. Dengan Singapura yang seluas Jakarta hampir 10 miliar dollar AS, Indonesia hanya 8 miliar dollar AS,” ucap Luhut. Selain alutsista, teknologi juga dianggap penting dalam menjaga pertahanan dan keamanan Indonesia. Luhut menilai, pertahanan sudah tidak lagi bergantung pada manusia, melainkan teknologi. 3. Faktor Penyebab Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan 1.

Kurangnya penerapan dan penegakkan hukum dan HAM

2.

Kurangnya penerapan keadlian

3.

Adanya suatu kelompok yang bertujuan untuk memecahkan bangsa Indonesia

4.

Kurangnya kesiapan pelaksanaan Otonomi Daerah

5.

Lambatnya pemulihan ekonomi

6.

Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing

7.

Kemerosotan wibawa para penegak hukum

8. Ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan)

4. Faktor Internal dan Eksternal Ancaman Pertahanan dan Keamanan Negara 4.1 Faktor Internal · Aksi Teror, misalnya kejadian teror BOM di Sarinah yang dilakukan oleh warga Indonesia sendiri · Konflik Horisontal, yaitu konflik yang terjadi antara individu atau kelompok organisasi yang memiliki kedudukan yang sama atau setara. Contohnya tawuran antara mahasiswa fakultas teknik dengan mahasiswa fakultas hukum ·

Sabotase, yaitu tindakan pengrusakan terencana terhadap kelengkapan negara.

· Aksi Kekerasan yang berbau SARA, biasanya terjadi karena adanya egositas seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan dengan jalan kekerasan · Gerakan Separatis, yaitu gerakan yang bertujuan untuk memisahkan diri atau mendirikan Negara sendiri. Misalnya usaha pelepasan Timor-timur dulu , waktu pemerintahan Pak Habbie ·

Pemberontak bersenjata, misalnya Pemberontakan G-30-S/PKI

·

Pengrusakan lingkungan

4.2 Faktor Eksternal ·

Agresi, yaitu penyerangan militer terhadap suatu negara

·

Pelanggaran wilayah oleh negara lain

·

Spionase atau mencari dan mendapat rahasia militer dari negara lain

·

Sabotas, yaitu tindakan pengrusakan terencana terhadap kelengkapan negara

· Aksi Teror dari jaringan Internasional , yaitu teror yang dilakukan oleh orang atau kelompok luar negeri kepada suatu negara

5. Cara Mengatasi Ancaman 5.1 Ancaman Dari Dalam ·

Perang antar suku

Melakukan mediasi terhadap pihak yang bertikai dengan mempertemukan perwakilan setiap pihak yang bertikai -

Melakukan sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan kerugian adanya pertikaian

-

Pemerataan pembangunan agar tidak terjadi kecemburuan antar suku.

·

Korupsi

-

Menanamkan jiwa anti korupsi diikuti dengan peningkatan iman dan takwa

-

Menciptakan pemerintah bersih dan berwibawa serta bebas KKN

-

Melakukan pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintah terutama bidang keuangan

·

Terorisme

-

Meningkatkan rasa nasionalisme

-

Penarikan peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil

-

Melaporkan warga yang diduga teroris

·

Pemberontakan

-

Mengakui persamaan derajat dan HAM

Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah Perjuangan Indonesia dalam merebut NKRI -

Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah sesuai prinsip

5.2 Ancaman Dari Luar ·

Agresi militer

-

Menjalin hubungan persahabatan antar Negara

Meningkatkan peralatan, pertahanan militer, dan pertahanan nasional diiringi dengan peningkatan dari kualitas TNI sebagai inti dari sistem HANKAMRATA -

Selalu waspada terhadap segala yang dapat membahayakan keutuhan NKRI

·

Penorobosan wilayah

-

Mengadakan patroli secara rutin pada daerah rawan penerobosan

-

Membangun pos-pos pertahanan dan memperjelas tapal batas yang lebih kuat

-

Mensejahterakan penduduk di wilayah perbatasan agar tidak bergantung pada Negara lain

·

Spionase

-

Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme

-

Meningkatkan keimanan para pemimpin dan pejabat Negara

-

Tetap waspada terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi

2.

Ancaman tentang sosial budaya

Ancaman di Bidang Sosial Budaya sendiri ada yang berasal dari luar dan ada yang berasal dari dalam. Ancaman dari dalam itu seperti masalah kemiskinan, kebodohan dan ketidakadilan. Sedangkan ancaman dari luar biasanya bertujuan untuk menghancurkan moral bangsa seperti pornografi, peredaran obat-obat terlarang, propaganda, serta gaya hidup yang terlalu bebas Ancaman di Bidang Sosial Budaya Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan dari luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, contoh kasus ancaman ini di antaranya adalah sebagai berikut: a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barangbarang dari luar negeri. b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya. d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orangorang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya. e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial. f. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Dampak dari kasus diatas adalah membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya. Strategi yang dapat digunakan dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya, bangsa Indonesia berusaha untuk memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi, sehingga menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu. Untuk mendukung semua itu. Semangat kebangsaan, kepedulian berbudaya, kemauan menjadi masyarakat global yang berbudaya dan bermartabat, mengembangkan tanggungjawab, reaktualisasi terwujudnya budaya malu, keuletan, kemandirian dan hal-hal semacam Itu merupakan fitur-fitur budaya dan kebudayaan yang perlu terus ditumbuhkembangkan, mulai dari diri sendiri, lingkungan, sampai pada tatanan nasional.

Jadi untuk mendukung sebuah ketahanan nasional kita harus bisa menjaga budaya itu dan melestarikan budaya itu sendiri agar tidak punah dan di ambil negara lain. Misal dengan membuat hak paten atau membuat hak cipta, mengumumkan kepada dunia bahwa itu hasil karya kita. 2.1 Contoh-contoh ancaman sosial budaya 1. Perang antarsuku Perang antarsuku dapat terjadi akibat adanya sebuah perselisihan antara suku satu dengan suku lain. Permasalahan antarsuku biasanya terjadi karena perselisihan pendapat, saling dendam, dan saling mengejek antar suku satu dengan yang lain. Berikut merupakan strategi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan antar suku. Melakukan mediasi terhadap pihak yang bertikai dengan mempertemukan tokoh adat/perwakilan dari para pihak yang bertikai. Melakukan sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan kerugian adanya pertikaian. Meningkatkan kerja sama dan gotong royong antarkelompok masyarakat atau suku untuk memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas di lingkungan masyarakat. Pemerataan pembangunan agar tidak terjadi kecemburuan antarsuku. 2. Korupsi Korupsi merupakan ancaman yang timbul dalam sebuah pemerintahan suatu negara. Ancaman korupsi ini timbul diakibatkan karena adanya manipulasi anggaran sebuah pembangunan negara. Dampat dari adanya kegiatan korupsi ini dapat memengaruhi persatuan dan kesatuan suatu negara dan menghambat pembangunan sebuah negara. Permasalahan ini dapat dilakukan dengan menggunakan strategi berikut. Menanamkan jiwa antikorupsi yang diikuti dengan peningkatan iman dan taqwa. Memperberat sanksi dan hukuman para koruptor sehingga menimbulkan efek jera dan rasa takut pejabat negara untuk melakukan tindakan korupsi. (Kalau menurut saya harus hukuman mati). Menciptakan pemerintah bersih dan berwibawa, bebas KKN dan konsisten melaksanakan peraturan dan undang-undang. Melakukan pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintahan, terutama dibidang keuangan. Apabila memungkinkan melakukan pengawasan terhadap rekening para pejabat. Belajar bersikap jujur sejak dini. Meningkatkan dan menjaga independenisi KPK dalam tugasnya memberantas korupsi. Meningkatkan kesejahteraan pegawai pemerintah untuk meminimalisir keinginan korupsi. (Pffft.., yang ini jangan dimasukkan. Yang sejahtera saja bisa korupsi apalagi yang enggak). 3. Terorisme Terorisme adalah ancaman serius yang harus diperhatikan karena berkaitan dengan keamanan bangsa dan negara. Cara mengatasi ancaman yang datang dari terorisme harus memperhatikan langkah-langkah dalam memberantas terorisme, berikut cara mengatasinya. Menertibkan bahan baku pembuatan bom ataupun bahan yang diperlukan dalam pembuatan bom.

Menarik peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil. Memberantas kelompok terorisme yang berkeliaran di masyarakat. Meningkatkan kinerja pihak militer dengan mempelajari motif setiap kasus terorisme. Membasmi hal-hal yang membantu perkembangan terorisme misalnya dukungan metriil dan keuangan, kontrol, kepemimpinan, dan fahan yang disebarkan oleh teroris. Meningkatkan rasa nasionalisme. Meningkatkan ketahanan nasional dan mempersolid setiap susunan Hankamrata. Melaporkan warga yang diduga teroris, misalnya warga yang mengisolasikan diri dari masyarakat sekitar. 4. Pemberontakan Pemberontakan merupakan permasalahan yang timbul akibat adanya ketidak keseimbangan antara pemerintah pusat dan kelangan masyarakat tertentu. Strategi yang bisa diambil pemerintah untuk mengatasi ancaman pemberontakan. Memeratakan pembangunan sampai pelosok daerah sehingga tidak muncul kecemburuan nasional. Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan daerah sesuai prinsip Hankamrata. Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari pendidikan kewarganegaraan dan sejarah perjuangan Indonesia dalam merebut NKRI. Mengakui persamaan derajat dan HAM sehingga kaum minoritas tidak terdesak. 5. Kemiskinan atau kesenjangan sosial Kemiskinan atau kesenjangan sosial merupakan salah satu masalah yang timbul karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah tenaga kerja dan jumlah lapangan pekerjaan, sehingga berdampak terhadap kemiskinan atau kesenjangan sosial. Dalam hal ini, pemerintah harus segera mencari solusi atau strategi untuk mengurangi angka kemiskinan yang ada. Berikut merupakan hal-hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan dan kesenjangan sosial yang ada di masyarakat. Meningkatkan sumber daya manusia. Memperluas lapangan kerja untuk mengimbangi jumlah angkatan kerja. Meningkatkan kualitas SDM siap kerja melalui pendidikan, seperti kerja sama antarperusahaan dan sekolah kejuruan. Melakukan subsidi sembako bagi rakyat miskin. Meningkat pelayanan atau kebutuhan dasar kepada masyarakat miskin, misalnya sekolah gratis, Kartu Jakarta Sehat, dan lain-lain. Memeratakan pembangunan di seluruh pelosok tanah air. 6. Narkoba dan HIV/AIDS Narkoba dan HIV/AIDS adalah salah satu penyakit masyarakat yang harus segera diatasi karena menyangkut masa depan anak bangsa. Berbagi kasus telah ditemukan yang berkaitan dengan narkoba dan HIV/AIDS. Perbuatan penyimpangan tentang penggunaan narkoba dan

penyakit menular HIV biasanya banyak ditemui dikalangan para remaja. Pemerintah dan masyarakat dalam hal ini harus saling bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini. Berikut merupakan langkah-langkah untuk menanggulangi masalah yang berkaitan dengan narkoba dan penyakit-penyakit menular HIV/AIDS. Mengawasi dengan ketat daerah yang di duga tempat-tempat prostitusi dan mewajibkan menggunakan pengaman sebelum berhubungan. Mempersempit peredaran narkoba dengan memperketat pemeriksaan di bandara, pelabuhan, maupun daerah perbatasan. Melakukan dan ikut dalam kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS dan menanamkan jiwa antinarkoba. Menyaring budaya asing dengan Pancasila. Melakukan uji urine untuk mengetahui siapa yang terkena HIV/AIDS, terutama sopir, pilot atau orang yang bertanggung jawab atas keamanan orang banyak. Melakukan razia tempat yang diduga pabrik maupun penjualan narkoba, seperti diskotek atau klub malam. Nah itulah beberapa ancaman dari dalam negeri beserta cara mengatasinya, demikian artikel yang dapat sata berikan mengenai pendidikan kewarganeraan, dan semoga bermanfaat. Berikut ini peran masyarakat dalam mengatasi ancaman di NKRI: 1. Ancaman ideologi yang merusak ideologi masyarakat karena tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, seperti ideologi liberal radikal, zionis dan komunis serta maraknya berbagai aliran sesat. Indikator keberhasilannya adalah kesadaran para ahli dibidangnya untuk memperkuat kepribadian masyarakat indonesia melalui kajian-kajian atau seminar umum. 2. Di bidang Politik, masyarakat berperan aktif dalam pemilihan pemimpin kepemerintahan. Dengan indikator adanya “Pemilu”. 3. Di bidang ekonomi, peran masyarakat melalui kegiatan ekonomi produktif dan kesadaran akan pajak negara. 4. Bidang sosial budaya, masyarakat selalu mempertahankan dan melestarikan budaya yang dimiliki setiap daerah. Indikatornya adalah adanya sanggar budaya pada tiap daerah. 5. Bidang pertahanan dan keamanan juga didukung penuh oleh masyarakat melalui pemeliharaan keamanan dan ketertiban mulai dari lingkup terkecil lingkungan rumah.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis. UUD NRI Tahun 1945 Pasal 30 Ayat 1 mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.” Pasal tesebut menyatakan dengan jelas bahwa pertahanan kemananan negara merupakan kewajiban warga negara yang merupakan kehormatan yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab untuk mengatasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam. Persoalan siapa yang harus bertanggung jawab untuk menjawab ancaman keamanan tertentu menjadi rumit dan politikal: rumit, karena perkembangan konsep dan ketidapastian setelah berakhirnya Perang Dingin dan politikal, karena landasan konstitusional, sejarah, maupun realita politik bisa menjadi kekuatan inersia untuk membangun pola pembagian kerja baru. Salah satu konsekuensi penting adalah perlunya ketentuan yang mengatur level of engagement dan instrumen yang boleh digunakan dalam setiap bagian dari spektrum ancaman terhadap keamanan nasional. Di dalam pertahanan negara seluruh elemen masyarakat, mahasiswa dan laainnya juga sangat berperan penting dalam rangka atau ikut serta dalam mempertahankan pertahanan dan keamanan negara agar tetap terjaga dari ancaman luar supaya kehidupan di suatu negara itu menjadi lebih tentram,sejahtera dan damai Dalam makalah ini kami menyimpulkan Masyarakat manusia di manapun tempatnya pasti mendambakan kemajuan dan peningkatan kesejahteraan yang optimal. Kondisi masyarakat secara obyektif merupakan hasil tali temali antara lingkungan alam, lingkungan sosial serta karakteristik individu.. Perjalanan panjang dalam rentangan periode kesejarahan telah mengajak masyarakat manusia menelusuri hakikat kehidupan dan tata cara kehidupan yang berkembang pesat hidup. Ruang gerak perubahan itupun juga berlapis-lapis, dimulai dari kelompok terkecil seperti keluarga sampai pada kejadian yang paling lengkap mencakup tarikan kekuatan kelembagaan dalam masyarakat. Perubahan sosial adalah suatu proses yang luas,lengkap yang mencakup suatu tatanan kehidupan manusia. Perubahan sosial akan mempengaruhi segala aktivitas maupun orientasi pendidikan yang berlangsung. Sebagai bagian dari pranata sosial, tentunya pendidikan akan ikut terjaring dalam hukum-hukum perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Sebaliknya, pendidikan sebagai wadah pengembangan kualitas manusia dan segala pengetahuan tentunya menjadi agen penting yang ikut menentukan perubahan social masyarakat ke depan. Budaya sangat erat sekali dengan kehidupan kita di masyarakat. Kebudayaan ini pasti terdapat di dalam masyarakat di seluruh belahan dunia. Oleh karena itu, marilah kita jaga bersama budaya yang telah kita miliki dan janganlah kita serahkan kebudayaan ini kepada Negara lain.

3.2 Saran Penulis menyarankan supaya kita semua baik penulis maupun pembaca mau untuk menjaga budaya kita dan janganlah menghilangkannya Karena itu merupakan hal yang sangat berharga sekali.Penulis juga menyarankan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan masalah budaya khususnya di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini

DAFTAR PUSTAKA

http://iwanttohappierever.blogspot.co.id/2014/04/cara-mengatasi-ancaman-dari-luar-dan.html https://id.wikipedia.org/wiki/Ancaman http://heryseeker.blogspot.co.id/2016/04/makalah-pertahanan-dan-keamanan-negara.html http://mbahkarno.blogspot.co.id/2011/10/definisi-konflik-horizontal-dan-contoh.html https://raid32.wordpress.com/2013/01/14/hubungan-antara-konflik-sara-suku-agama-ras-danantar-golongan-dengan-paham-primordialisme-2/ http://anaklerenggunungkemulan.blogspot.co.id/2016/06/makalah-pkn-faktor-faktorketahanan.html http://blogkupengetahun.blogspot.co.id/2017/03/makalah-ppkn-ancaman-terhadapnegara_9.html http://ufberbagi.blogspot.co.id/2017/06/ancaman-di-bidang-pertahanan-dan.html http://heryseeker.blogspot.co.id/2016/04/makalah-pertahanan-dan-keamanan-negara.html https://lancercell.com/2016/04/20/pertahanan-dan-keamanan-indonesia-terancam/

Related Documents


More Documents from "ica"