Makalah Mini Riset Kebijakan Publik Ramadhan.docx

  • Uploaded by: Ramadhan Fardiyansyah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Mini Riset Kebijakan Publik Ramadhan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,409
  • Pages: 7
Makalah Mini Riset Kebijakan Publik: “Peran Balai Kerja dalam mengurangi tingkat Pengangguran”

Diajukan untuk Memenuhi nilai UAS Mata Kuliah Kebijakan Publik Oleh :

Muhammad Ramadhan F (11161120000020) 4 POLITIK A

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

1. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi dan perdagangan telah merubah struktur ekomnomi dan industry, yang mana secara tidak langsung juga merubah kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh suatu industry serta banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan. Oleh karena itu, standarisasi tenaga kerja sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk dapat bersaing di perdagangan bebas, baik pada tingak nasional, regional, maupun internasional. Indonesia sendiri saat ini sedang menghadapi masalah yang besar, tak lain bonus demografi, dan peningkatan pengangguran yang tajam. Hal ini tentu saja harus segera ditangani oleh Pemerintah guna mengatasi ledakan penduduk yang terjadi, serta guna menurunkan tingkat pengangguran. Salah satu yang bdilakukan oleh Pemerintah di antaranya adalah dengan cara meningkatkan kualitas Sumber daya Manusia (SDM) supaya dengan ini masyarakat dapat meningkatkan kualitasnya untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja, maka diharapkan akan memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakjat serta dapat menurunkan angka kemiskinan. Salah satu solusi yang diberikan oleh Pemerintah di antaranya adalah dengan memperdayakan Balai Latihan Kerja ( BLK). Program BLK ini merupakan salah satu instrument dari Pemerintah guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Indonesia yang dapat mentransfer pengetahuan, keterampilan, serta etos kerja yang produktif. digulirkannya Otonomi Daerah sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan sistem pembinaan lembaga pelatihan dari sentralisasi ke desentralisasi ( UU No. 22 Tahun 1999 yang telah dirubah dengan UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah). Disisi lain perkembangan pasca otonomi daerah yang dibarengi dengan pemekaran daerah, maka banyak permintaan daerah untuk mendirikan BLK baru, agar keberadaan BLK baru di daerah dapat berfungsi secara optimal dalam rangka peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Pengertian pelatihan menurut Mathis (2002:5), “adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi oleh karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit ataupun luas”.

Nilai yang terkandung dari pengertian di atas menurut dimensi kerja dimaksudkan untuk mengembangkan kemahiran para SDM dengan dibekali pengetahuan, 2 keterampilan dan sikap kerja yang ideal melalui proses pembelajaran terarah, guna kebutuhan organisasi akan SDM yang berkualitas tinggi pada masa yang akan datang, dengan mendasarkan pada metode pelatihan, materi pelatihan, trainer. Melalui pelaksanaan program pelatihan yang terarah dan sistematis diharapkan dapat diperoleh SDM yang memiliki kemampuan tinggi, baik dalam hal keterampilan, pengetahuan dan sikap untuk memenuhi tuntunan baru dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada mereka. 2. Rumusan Masalah 

Apakah ada Pengaruh Antara Metode, Materi dan Trainer Terhadap Efektivitas Pelatihan pada UPT BLK Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta?”



Bagaimana Peran BLK dalam mengurangi tingkat Pengangguran?

3. Tujuan Penelitian 

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan Pelatihan yang diberikan oleh Balai latihan Kerja terkait dengan materi, dan metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran.



Supaya mengetahui keberhasilan lulusan BLK yang berhasil bekerja setelah mengikuti program pembelajaran.

4. Landasan Hukum 

Pasal 1Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor.8 Tahun 2017 ayat 1 “yang dimaksud dengan BLK adalah tempat diselenggarakannya proses pelatihan kerja bagi peserta pelatihan sehingga mampu menguasai satu jenis kompetensi kerja tertentu untuk membekali dirinya dalam memasuki pasar kerja atau usaha mandiri maupun sebagai tempat pelatihan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya sebagai tempat pelatihan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan”



Lalu pada Pasal 7 “Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan keterampilan , dan sikap yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam persyaratan di tempat kerja.



Ayat 8 standar kompetensi kerja nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup segala aspek pengetahuan, keterampilan, serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang sesuai ditetapkan dengan ketentuan perundangundangan

5. Metode Penelitian Metode yang saya pakai dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, sehingga dapat menafsirkan data yang sesuai dengan situasi yang dialami pada saat ini. Dalam proses pengelolaan data saya mengginakan teknik wawancara dan pengamatan, serta dengan studi kepustakaan untuk menemukan data yang bersangkutan dengan studi kasus yang saya teliti. Setelah semua data yang diperlukan telah terkumpul. Langkah selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut, disusun secara sistematis untuk dapat disajikan dalam laporan penelitian serta dapat ditarik kesimpulan.

6. Pembahasan A. Pengertian BLK Jika mengacu kepada Perundang-undangan mengenai definisi BLK. Maka dapat kita lihat melalui Peraturan Mentri Ketenagakerjaan Nomor 8 Tahun 2017 pada ayat 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan BLK adalah tempat diselenggarakannya proses pelatihan kerja bagi peserta pelatihan sehingga mampu menguasai satu jenis kompetensi kerja tertentu untuk membekali dirinya dalam memasuki pasar kerja atau usaha mandiri maupun sebagai tempat pelatihan untuk meningkatkan

produktivitas

kerjanya

sebagai

tempat

pelatihan

untuk

meningkatkan produktivitas kerjanya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.

Berkaca dari berkembangnya kegiatan perdagangan pada era globalisasi saat ini, maka persaingan antar perusahaan saling berkompetensi untuk dapat meraih keuntungan. Untuk dapat meningkatkan keuntungan tersebut, maka diperlukannya standarisasi kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan agar kualitas dari barang produksi bisa bersaing. Serta tingkat kemiskinan di Indonesia yang terus bertambah seharusnya dapat dijadikan tenaga kerja oleh Perusahaan terkait. Namun terkendala dengan kualitas dari masing-masing individu yang membuat perusahaan kembali menyaring untuk dapat menerima tenaga kerja baru. Oleh

karena

itu

Pemerintah

melalui

Menteri

Ketenagakerjaan

menggulirkan program diadakannya Balai Latihan Kerja yang disebar pada masing-masing Provinsi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas dari tenaga kerja tersebut. Sehingga, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta dapat menekan angka kemisikinan yang terus bertambah.

B. Syarat-syarat berdirinya BLK Dalam Pasal 3 Peraturan Mentri Ketenagakerjaan Nomor 8 Tahun 2017. Disebutkan bahwa pendirian BLK haruslah memenuhi syarat-syarat di antaranya: 

Lahan, sebagaimana yang dimaksud harus memiliki luas minimal 5000 meter persegi.



Studi kelayakan harus mempertimbangkan aspek-aspek ketenagakerjaan, demografi, geografi, hukum, dan manajeman pendanaan



Dokumen analisa lingkungan hidup harus disusun oleh pelaksana analisa studi dampak lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.



Susunan organisasi

C. BLK Lia Jaya Balai Latihan Kerja Lia Jaya terletak di Jl. Warakas VII No.2, sudah berdiri sejak 1986. Didirikan oleh Ibu Lia . Sesuai dengan pasal Pasal 2 Peraturan Mentri ketenagakerjaan Nomor 8 Tahun 2017 Tentang persyaratan pendirian

BLK harus memiliki Struktur Organisasi. LBK Lia jaya berada di bawah naungan SUDIN Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta. Langkah yang diterapkan BLK Lia Jaya dalam rangka menjalankan program Pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran dengan cara memberikan pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja sesuai dengan Standar Kompetensi yang dibuat oleh Pemerintah dan Pihak Perindustrian terkait, guna menjamin kualitas lulusan untuk dapat bekerja maupun membuka usaha sendiri. BLK Lia Jaya tahun ini mendidik 23 murid serta mempunyai 6 Instruktur. Serta mempunyai satu buah program pelatihan yang disusun dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan sebagaimana terdapat pada Pasal 7

D. Visi dan Misi BLK Lia Jaya 

Visi

:Menjadi Lembaga Pelatihan Yang Profesional dan Berkualitas

untuk Menciptakan Tenaga Kerja yang Kompeten dan Mampu Berwirausaha Mandiri 

Misi

: Mengimplementasikan sistem dan metoda pelatihan bidang

ketrampilan tangan 

Menumbuhkan wirausaha mandiri yang berkesinambungan.



Mengembangkan jejaring kemitraan dan Komunikasi antar Lembaga

7. Pembahasan Hasil Penelitian A. Variabel Peran Balai Latihan Kerja Lia Jaya dalam upaya menurunkan tingkat Pengangguran B. Indikator Penelitian Peran Balai Latihan Kerja dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : 1. metode pembelajaran yang dipakai 2. Biaya Penyelenggaraan dan/atau Pengelolaan Pendidikan, 3. Jumlaj Perta didik yang dapat bekerja setelah Lulus dari pembelajaran di BLK C. Metode Penelitian

Mini riset ini menggunakan metode pengumpulan data melalui proses Wawancara. Pengumpulan data. Serta pengumpulan data kepustakaan guna menunjang berjalannya Penelitian ini C. Hasil Penelitian Dari hasil wawancara diperoleh data sebagai berikut : Nama Sekolah : BLK Lia Jaya Alamat : di Jl. Warakas VII No.2 Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok. Jakarta Utara Berdiri : , sudah berdiri sejak 1986- Sekarang Jumlah guru : 6 Instruktur Jumlah Murid : 23 Murid

8. Kesimpulan Dengan adanya kebijakan Peraturan Mentri Ketenagakerjaan mengenai pendirian BLK. Tingkat pengangguran berhasil ditekan terbukti dengan adanya lulusan masingmasing BLK yang tiap tahunnya meluluskan 60% orang yang kerja maupun mempunyai usaha sendiri.

9. Harapan Peneliti A. BLK kedepannya tidak hanya melakukan praktik saja. Namun, hasil paraktiknya bisa lebih dimanfaatkan dengan dijual dalam berbagai event atau media social. B. Pemerintah lebih berperan dengan memberikan modal pinjaman pada usaha rakyat dengan bunga yang kecil. C. Sumber daya yang berupa sarana dan parasarana pelatihan hendaknya lebih ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya dengan cara mendatangkan alat-alat terbaru, untuk menyesuaikan dengan alat-alat yang ada di industri sehingga lulusan pelatihan memiliki kualifikasi keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja

Related Documents


More Documents from "Ghiffary Muhammad Ramadan"