123479_fakta Pernikahan Dini Media Pembelajaran.docx

  • Uploaded by: Ramadhan
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 123479_fakta Pernikahan Dini Media Pembelajaran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 587
  • Pages: 2
Fakta – Fakta Pernikahan Dini Pelajar SMP di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan Baru-baru ini, kita digegerkan oleh sebuah berita yang mengabarkan kalau ada sepasang anak SMP yang ngebet nikah karena takut tidur sendirian. Kedua anak SMP ini ternyata adalah sepasang kekasih dari Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Mereka memutuskan menikah karena salah satu dari mereka ada yang takut tidur sendirian di rumahnya. Hal itu terjadi karena sang ibu dari anak ini meninggal sekitar satu tahun yang lalu. Fakta lain yang menjadikan mereka memutuskan untuk menikah dini diantaranya: 1. Sempat Ditolak KUA Keduanya sempat ditolak untuk menikah di Kantor Urusan Agama (KUA), namun, impian mereka tetap terwujudkan setelah mereka mengajukan gugatan ke Pengadilan Agama agar diberikan persetujuan untuk menikah. "Awalnya penghulu dan KUA Kabupaten Bantaeng menolak menikahkan mereka berdua, karena tidak memenuhi persyaratan. Namun keduanya melakukan gugatan ke Pengadilan Agama dan mendapat dispensasi. Ya akhirnya dinikahkan secara resmi, karena sudah ada putusan dari Pengadilan Agama," kata Mahdi, Pelaksana Humas Kantor Kemenag Kabupaten Bantaeng. 2. Siswa Berprestasi Menurut Pelaksana Humas Kantor Kemenag Kabupaten Bantaeng Mahdi Bakri, sang tante dari calong pengantin cewek mengatakan kalu keponakannya itu tidak hamil dan juga tidak dijodohkan. "Menurut tantenya, anak ini mau menikah karena takut tidur sendiri di rumah setelah ibunya meninggal setahun yang lalu. Sementara ayahnya selalu meninggalkan rumah keluar Kabupaten untuk bekerja" ungkap Mahdi. 3. Bimbingan Perkawinan Karena keduanya masih dianggap dalam usia yang dini, maka dari itu, pihak KUA memberikan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) pada Kamis (12/4) kemarin. 4. Tidak Boleh Menikah Tanpa Persetujuan Pengadilan Agama Keduanya tidak bisa menikah tanpa ada putusan dari Pengadilan agama. Keduanya mendapat dispensasi dan akhirnya diperbolehkan untuk menikah. Sebenarnya, menikah di bawah umur memang boleh, kalau ada surat putusan dispensasi dari Pengadilan Agama.

"Aturan itu memang ada boleh menikahkan anak dibawah umur, asal ada surat putusan dispensasi dari Pengadilan Agama," jelasnya. 5. Umur Lengkap Kedua Pengantin Laki-lakinya berusia 15 tahun 10 bulan, sedangkan perempuannya berusia 14 tahun 9 bulan. Umur keduanya memang masih sangat muda, namun, mereka tetap diperbolehkan untuk menikah karena mendapatkan putusan dispensasi dari Pengadilan Agama. Peraturan memang tidak dibolehkan. namun mencegah hak yang tidak diinginkan menurut gw disahkan saja. Toh, niatnya baik, usia tak mencukupi alias masih kecil tapi kalau sudah berpikiran seperti orang dewasa kenapa tidak. Dari pada umur tua tapi pikiran masih kayak anak-anak. Bukan Dijodohkan atau Hamil, Ini Alasan 2 Pelajar SMP Menikah Dua pelajar SMP di Bantaeng, Sulawesi Selatan tengah dimabuk cinta dan ingin segera menikah. Keduanya kini tengah menjalani bimbingan perkawinan dari KUA Bantaeng. Humas Kantor Kemenag Bantaeng, Mahdi Bakri mengungkapkan, dari keterangan penghulu, remaja wanita yang baru berusia 14 tahun selama ini tinggal sendiri di rumahnya. Ibu dari remaja wanita itu telah meninggal dunia, sementara sang ayah bekerja di luar kota. Remaja wanita yang belum diketahui identitasnya itu merasa kesepian dan takut untuk tidur sendiri di rumah. Selain itu, kepada penghulu, remaja wanita ini juga mengaku tidak ada penjodohan maupun alasan hamil sebelum menikah. "Alasannya sih begitu yah. Si wanita ini juga menurut keluarganya tidak ada tanda-tanda, berbadan dua atau pun dijodohkan. Mereka memang pacaran," ujar Mahdi. Sebelummya, dua remaja yang 'dimabuk cinta' ini sempat mengajukan permohonan perkawinan kepada pihak KUA Kecamatan Bantaeng. Namun pihak KUA menolak karena persoalan usia mereka yang masih terlalu dini. Akhirnya KUA mengeluarkan blanko N9 atau penolakan pencatatan. Meski ditolak, usaha dua remaja tersebut untuk menikah tak berhenti sampai di situ. Mereka dengan bantuan keluarga mengajukan permohonan dispensasi ke Pengadilan Agama Bantaeng. Permohonan tersebut dikabulkan oleh pihak Pengadilan Agama Bantaeng. Hingga pihak KUA tak punya alasan lagi menolak pernikahan dini itu.

Sumber: Forum.detik.com

Related Documents


More Documents from ""