Kti Mini Riset Fix.docx

  • Uploaded by: Ghiffary Muhammad Ramadan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kti Mini Riset Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,151
  • Pages: 17
ANALISIS KEBUTUHAN WORKSHOP PADA MATERIAL BATU DAN BETON DALAM MENUNJANG KETERAMPILAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Diajukan Untuk Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Firman Aziz M.Pd.

disusun oleh : Taufiq Hafiyyan

(1804584)

Nurfaisa Salsabila

(1804632)

Ghiffary M Ramadan

(1804727)

Nadia Salsabila Sifa

(1804838)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2018

i

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas izin-Nya kami telah menyelesaikan penulisan laporan penelitian dengan berjudul “Analisis Kebutuhan Workshop pada Material Batu dan Beton dalam Menunjang Keterampilan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia”. Sholawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. beserta keluarga, para sahabat, dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman. Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, izinkanlah kami berterimakasih kepada 1. Bapak Firman Aziz M.Pd.; selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. 2. Bapak Daris dan Ibu Siti Hamidah; selaku Asisten Dosen mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. 3. Rekan-rekan yang sudah memberikan segala masukan dan referensinya terhadap penyusunan makalah ini. Tidaklah mustahil apabila dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, baik dari segi bahasa, tulisan, maupun materi. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi memperbaiki penulisan makalah kami di masa mendatang. Demikian yang dapat kami sampaikan, atas segala kekurangannya kami mohon maaf. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya, dan khususnya bagi para adik tingkat untuk dijadikan sebagai acuan dalam penulisan makalah serupa. Bandung, 27 Maret 2019

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2 D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 2 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4 A. Deskripsi Teori ............................................................................................. 4 1.

Pendidikan Teknik Bangunan................................................................... 4

2.

Mata Kuliah Praktik Batu/Beton .............................................................. 4

3.

Sarana Praktik Workshop Praktik Batu/Beton.......................................... 5

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 6 A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 6 B. Metode Penelitian ........................................................................................ 6 C. Subyek dan Obyek Penelitian ..................................................................... 6 D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 7 E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 7 F.

Instrumen Penelitian ................................................................................... 7

G. Teknik Analisis Data ................................................................................... 8 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 9 A. Kesesuaian Fasilitas Workshop Batu/Beton dengan Standar yang Telah Ditetapkan ........................................................................................................... 9 B. Pengaruh Fasilitas Workshop Batu/Beton Terhadap Proses Pembelajaran Mata Kuliah Praktik Batu/Beton ....................................................................... 11 C. Keamanan dan Kenyamanan Workshop Batu/Beton Bagi Penggunanya .. 12 BAB 5 KESIMPULAN ....................................................................................... 14 A. Kesimpulan ................................................................................................ 14 B. Saran ........................................................................................................... 14

ii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan saat ini merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh bagi kemajuan kemajuan zaman. Pendidikan seharusnya dapat berperan dalam pembentukan pembelajaran bagi pelajar/mahasiswa. Sehingga pada masa yang akan datang, sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia mampu bersaing secara global. Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1985 berbunyi bahwa tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi peekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan bangsa. Kegiatan pembelajaran haruslah berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah. Salah satu standar yang menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 tentang Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). Namun pada tulisan ini, penulis akan menerapkan peraturan tersebut pada tingkat universitas program studi kejuruan yaitu pendidikan teknik bangunan. (H. Basir Barthos, 1992:25) menjelaskan bahwa perguruan tinggi merupakan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah. Perguruan tinggi disini adalah tingkatan universitas yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu. Dalam perguruan tinggi, keberhasilan pelaksanaan pembelajarannya dapat dikenal melalui istilah Crirical Success Factors (CSF) adalah suatu area yang mengidikasikan kesuksesan kinerja unit kerja organisasi. Contoh CSF sebagai masukan dalam penetapan indikator kinerja perguruan tinggi yaitu ; (1) Layanan

1

berkualitas dan teapat waktu; (2) Pegawai yang bermutu tinggi dan terlatih; (3) Dosen yang berkualitas; (4) Sistem pengajaran yang efektif dan efisien; dan (5) Kelengkapan Sarana dan Prasarana. Salah satu contoh yang terkait dalam pembahasn tulisan ini adalah kelengkapan sarana dan prasarana, khususnya dalam mendukung proses pembelajaran pada mata kuliah praktik batu/beton. B. Rumusan Masalah 1) Apakah fasilitas di workshop batu/beton sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan? 2) Bagaimanakah pengaruh fasilitas workshop batu/beton terhadap proses pembelajaran mata kuliah praktik batu/beton? 3) Bagaimanakah keamanan dan kenyamanan workshop batu/beton bagi penggunanya?

C. Tujuan Penelitian 1) Mengetahui kelayakan fasilitas di workshop batu/beton apakah sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 2) Mengetahui pengaruh fasilitas workshop batu/beton terhadap proses pembelajaran mata kuliah praktik batu/beton. 3) Mengetahui

keamanan

dan

kenyamanan

workshop

batu/beton

bagi

penggunanya.

D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan beberapa hal yang dapat bermanfaat tidak hanya untuk satu pihak, namun juga untuk beberapa pihak yang terkait dan khalayak umum. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis peneliti ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun referensi yang berguna dalam pembuatan dan pengembangan workshop batu/beton yang dapat mendukung proses pembelajaran pada mata kuliah praktik batu/beton. Selain

2

itu, penelitian ini juga diharapakan dapat menjadi acuan penelitian yang akan dilakukan oleh baik oleh pembaca pada umumnya maupun adik tingkat yang akan melakukan penelitian yang serupa pada khususnya serta menjadi penelitian yang lebih lanjut terutama pada penelitian masalah-masalah yang yang ada hubungannya dengan sarana dan prasarana workshop batu/beton. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Rektor maupun Kaprodi Sebagai pemberian masukan kepada Rektor, Kaprodi, maupun pihak yang bertanggungjawab atas sarana dan prasarana yang ada pada workshop batu/beton sebagai pelaksana program bahwa betapa pentingnya kelayakan sarana dan prasarana workshop batu/beton terhadap proses pembelajaran praktik batu/beton dan apabila akan dilakukan pembenahan dan pengembangan workshop batu/beton. b. Bagi Dosen Pengampu Sebagai masukan agar lebih memperhatikan dan memperbaiki penataan peralatan kerja di workshop batu/beton.

3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1. Pendidikan Teknik Bangunan Pendidikan teknik bangunan adalah salah satu program studi yang terdapat pada jurusan teknik sipil yang merupakan cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi sebuah bangunan, tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia seperti jembatan, saluran air bawah tanah, struktur penahan longsong, dan lain-lain. Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan. Pendidikan teknik bangunan mempelejari banyak mata kuliah. Fisika Dasar pada umumnya akan diberikan di tahun pertama untuk jurusan teknik. Matematika juga akan dipelajari dengan level yang lebih tinggi dari Matematika di Sekolah Menengah. Materi kuliah umum yang tidak ada hubungan langsung dengan Teknik, misalnya

Bahasa

Indonesia,

Agama,

Etika,

Pendidikan

Pancasila

dan

Kewaranegaraan juga akan diberikan sebagai pengantar. Materi umum porsinya tidak lebih dari 15%, sisanya adalah materi-materi teknik sipil. Materi teknik sipil mulai dari material konstruksi, perhitungan struktur, kajian mengenai ilmu pengukuran tanah, jenis- jenis konstruksi, pembebanan, analisa desain, dan lainlain. Mekanika Teknik/ Mekanika Rekayasa/ Analisa Struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja pada suatu bangunan. Ada pula materi penunjang lainnya, misalnya menggambar, teknik penggambaran berbasis teknologi, bahasa pemrograman komputer, software, menulis ilmiah, dan lain-lain. 2. Mata Kuliah Praktik Batu/Beton Mata kuliah praktik batu/beton merupakan mata kuliah wajib program studi Pendidikan Teknik Bangunan di Universitas Pendidikan Indonesia. Mata kuliah ini memiliki bobot sebesar 2 sks. Secara umum, mata kuliah praktik batu/beton

4

mempelajari segala bentuk hal yang berhubungan dalam konstruksi, khususnya pekerjaan yang memakai bahan utama batu/beton. Adapun pekerjaan yang dialukan seperti membuat bouwplank, membuat pasangan batu bata, membuat pondasi, membuat keramik lantai dan keramik dinding, pembesian/pemotongan, perakitan, perakitan dengan bekisting, dan pengecoran. Pada awal perkuliahaan dosen praktik batu/beton terlebih dahulu menjelaskan mengenai alat-alay yang akan digunakan nantinya. Pengenalan alat ini sangatlah penting mengingat tidak semua mahasiswa berasal dari sekolah menengah kejuruan bangunan. 3. Sarana Praktik Workshop Praktik Batu/Beton Menurut Moenir (1992-119) pengertian sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama atau pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Fungsi utama sebuah sarana adalah sebagai berikut : (1) Dapat mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga mampu menghemat waktu; (2) Meningkatkan produktivitas baik barang maupun jasa; (3) Hasil kerja lebih berkualitas serta terjamin; (4) Dapat lebih sederhana atau memudahkan dalam gerak para pengguna atau pelaku.; (5) Membuat ketetapan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin; (6) Dapat menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang berkepentingan; dan (7) Menimbulkan rasa puas pada orangorang yang berkepentingan yang mempergunakannya. Salah satu jenis sarana adalah sarana praktik. Sarana praktik biasanya terdapat disebuah institusi pendidikan, contohnya universitas. Berbagai macam sarana praktik mulai dari yang bersifat ringan, sampai yang bersifat berat pasti ada. Hal yang akan dibahas pada penelitian ini adalah mengenai sarana praktik workshop batu/beton. Workshop ini wajib ada di setiao institusi pendidikan yang memiliki program keahlian bangunan.

5

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di Jalan Setiabudi No. 229 Bandung Penelitian dikhususkan pada Workshop batu/beton. Dipilihnya Unversitas ini karena merupakan kampus favorit dengan tingkat kualitas pendidikan dan kedisiplinan yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019 sampai dengan selesai. B. Metode Penelitian Penelitian tentang analisis kelengkapan peralatan workshop batu/beton untuk menunjang proses pembelajaran dan kegiatan praktik batu/beton jurusan Pendidikan Teknik Bangunan di UPI ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut (Kasiran 2008) Pengertian penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan proses data-data yang berupa angka sebagai alat menganalisis dan melakukan kajian penelitian, terutama mengenai apa yang sudah di teliti. Lain halnya dengan Nana Sudjana dan Ibrahim (2001) yang menyatakan bahwa Menurutnya, definisi penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasari pada asumsi, kemudian ditentukan variabel, dan selanjutnya dianalis dengan menggunakan metode-metode penelitian yang valid, terutama dalam penelitian kuantitatif.

C. Subyek dan Obyek Penelitian 1.

Subyek Penelitian, pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah Kepala Workshop Batu/ Beton selaku penanggungjawab, teknis Workshop Batu/ Beton, dan juga Mahasiswa/i Pendidikan Teknik Bangunan angkatan 2018

2.

Obyek Penelitian, obyek dalam penelitian ini adalah sarana Workshop Batu/

6

Beton di Universitas Pendidikan Indonesia yang ditinjau dari ketersediaan peralatan, hubungan dengan proses pembelajaran dan juga keamanan dan kenyamanan bagi pengguna workshop batu/beton Universitas Pendidikan Indonesia pada mata kuliah praktik batu dan beton.

D. Populasi dan Sampel Penelitian Nursalam berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan dari variabel yang menyangkut masalah yang diteliti (Nursalam,2003). Kemudian yang disebut dengan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam penelitian ini. Dengan teknik pengumpulan data peneliti akan mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian dan memenuhi standar data yang ditetapkan. Kualitas data yang diperoleh sangat ditentukan oleh alat pengumpulan datanya (instrumen) yang digunakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.

Observasi, bertujuan untuk membuktikan kebenaran data yang diperoleh dari survei secara langsung di Workshop praktek batu/beton. Observasi yang dilakukan oleh peneliti berpedoman pada googleform yang telah disusun.

4.

Dokumentasi, Sumber data dokumentasi dalam penelitian ini adalah daftar mahasiswa dan daftar invetarisasi peralatan yang ada di dalam ruang workshop batu/beton di Universitas Pendidikan Indonesia.

F. Instrumen Penelitian Alat-alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data, instrumen penelitian ini dapat berupa kuesioner, formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya.

7

G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang dikumpulkan dan diklasifikasi sesuai dengan tujuan penelitian.

8

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kesesuaian Fasilitas Workshop Batu/Beton dengan Standar yang Telah Ditetapkan Berdasarkan hasil observasi, kesesuaian fasilitas workshop batu/beton sudah hampir memenuhi standar yang telah ditetapkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari segi kebersihannya. Beberapa alat yang terletak diluar ruang peralatan kurang terlihat bersih. Namun, ini hanya sebagian kecil masalah yang bisa diatasi dengan segera mungkin. Berikut penulis sajikan beberapa fasilitas yang ada di dalam workshop batu/beton NO

Jenis

Ketersediaan

Ada

I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 II 10 11 12 13 III 14 15 16 17

Palu Palu Bulat/Palu Konde Palu Paku Palu Karet Palu Plastik Palu Aluminium Palu Besi Palu Modifikasi GANDEN MARTIL Gergaji Gergaji Pembentuk Potongan Gergaji Tangan Gergaji Besi Gergaji Lingkaran/Listrik PLIERS Tang Pengelupas Kabel Tang Pemotong Tang Lancip Tang Kombinasi

Tidak Ada

√ √ √

Kondisi

Sangat Layak Pakai √ √ √

√ √ √

√ √ √



√ √

√ √

√ √ √



√ √ √

9

Kurang Layak Pakai

Tidak Layak Pakai

IV V

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60



Gegep Tang Buaya Tang Multifungsi Tang Sudut Tang Snap Ring Tang Rivet Tang Slip Joint CLAMP Pahat Pahat Lengkung Pahat Lurus Pahat Setengah Lingkaran Pahat Miring Ketam Penggaris Siku Penggaris Roll Meter Kapak Golok Paku ROSKAM Beliung/belincong Ember Cangkul Unting-unting Waterpass) Selang Air Mesin Penggetar Cetok Mesin Molen Kakatua Sekop Ayakan Benang Nilon Linggis Mesin Pemotong Sarung Tangan Karet TROLY Silinder Beton Cetakan Paving Blok SLUMP TEST Mesin Bor Mesin Pemotong Keramik Mesin Gerinda

√ √ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

√ √ √ √

√ √ √ √ √

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

10

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Berdasarkan tabel observasi yang telah dilaksanakan, didapatkan bahwa 38,34% fasilitas/barang tidak tersedia di dalam workshop batu/beton. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah ketersediaan barang yang ada dengan membandingkan pada standar yang telah ditentukan. Hal ini merupakan sesuatu yang dapat merugikan, baik bagi mahasiswa maupun pengguna yang lain. Dikatakan demikian karena fasilitas yang ada di dalam workshop batu/beton merupakan pennunjang demi kelancaran kegiatan praktik batu/beton baik yang bersifat teori maupun praktik langsung. B. Pengaruh Fasilitas Workshop Batu/Beton Terhadap Proses Pembelajaran Mata Kuliah Praktik Batu/Beton Dalam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan mengenai pengaruh fasilitas terhadap proses pembelajaran. Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan serta memperlancar pelaksanaan usaha tertentu (Sam : 2012). Berdasarkan pernyataan tersebut sudah jelas bahwa keberadaan fasilitas yang lengkap akan memudahkan serta memperlancar segala bentuk usaha, dalam hal ini adalah kegiatan praktik batu/ beton. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dari 60 standar fasilitas yang harus ada, hanya 37 alat yang tersedia. Berarti, hanya 61, 66 % saja barang yng tersedia. Keadaan seperti inilah yang sudah semestinya menjadi perhatian pihak universitas. Karena segala bentuk kelancaran proses pembelajaran dipengaruhi beberapa faktor yang ada, salah satunya fasilitas yang tersedia. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran kegiatan praktik yaitu (1) Pengelolaan waktu; (2) Penggunaan alat; (3) Pengetahuan atau penguasaan materi praktik; dan (4) Tim pengajar. Dalam poin ke-2 disebutkan salah satu faktornya adalah penggunaan alat. Sebelum mengetahui bagaimana cara penggunaan alat tersebut, tentu saja alat yang digunakan harus tersedia. Karena hal ini dapat menghambat kelancaran kegiatan praktik, khususnya praktik batu/beton.

11

C. Keamanan dan Kenyamanan Workshop Batu/Beton Bagi Penggunanya Keamanan dan kenyamanan workshop Batu/Beton haruslah diperhatikan untuk semua orang yang memakainya. Hal ini didasari agar penggunanya dapat melakukan segala sesuatu dengan tenang tanpa adanya rasa ketakutan. Berikut beberapa pendapat mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sebagai pengguna workshop batu/beton. No Pernyataan S 1 Peralatan yang ada di workshop batu/beton sudah sesuai dengan yang dibutuhkan 2 Peralatan yang ada di workshop batu/beton dapat berfungsi dengan baik 3 Anda selalu mengecek kelayakan peralatan yang akan digunakan 4 Anda selalu memperbaiki sendiri jika ada alat yang kurang layak pakai 5 Di Workshop batu/beton tersedia APD sesuai dengan kebutuhan 6 Anda selalu menggunakan APD yang tersedia 7 Di Workshop batu/beton dilengkapi dengan rambu-rambu peringatan 8 Anda selalu memperhatikan rambu-rambu yang ada 9 Peralatan di workshop batu/beton selalu tersusun rapi ditempat yang sudah ditentukan 10 Setiap praktik anda selalu diberikan kartu peminjaman alat 11 Anda selalu membersihkan peralatan jika selesai digunakan 12 Anda akan melaporkan kepada instruktur jika ada alat yang tidak layak pakai 13 Anda selalu menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya 14 Anda merasa nyaman dan aman jika sedang berada di workshop batu/beton 15 Anda sangat terbantu dengan keberadaan workshop batu/beton 16 Anda selalu membersihkan area praktik yang sudah dipakai demi kenyamanan bersama 17 Luas workshop batu/beton sudah cukup mendukung untuk proses praktik batu/beton 18 Letak workshop batu/beton mudah dijangkau dari lingkungan perkuliahan

12

KS TS

Berdasarkan data yang telah didapatkan, secara keseluruhan mahasiswa/i Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2018 merasa nyaman dan aman dengan fasilitas maupun keadaan workshop. Namun, berdasarkan kuisioner yang telah diberikan, beberapa responden mengungkapkan pendapatnya mengenai workshop batu/beton, yaitu sebagai berikut : 1)

Beberapa peralatan yang rusak, dalam hal ini responden meminta agar peralatan yang sering digunakan dilihat kembali kelayakan untuk pemakaiannya. Hal ini sangat menentukan kepada proses pembelajaran dan hasil akhir. Karena peralatan yang baik akan mempengaruhi hasil akhir pekerjaan, begitupun sebaliknya.

2)

Luas bangunan yang kurang memadai, hal ini dikeluhkan responden karena menyebabkan kesulitan dalam kegiatan praktikum. Responden merasa tidak leluasa dalam melakukan praktikum. Sering kali pekerjaan suatu kelompok akan terganggu dengan kelompok lain karena jaraknya yang sangat berdekatan.

3)

Penempatan alat dan bahan, di dalam workshop tersebut memang terlihat kurang rapi dikarenakan banyak peralatan yang berceceran dimana. Meskipun ada ruang khusus penyimpanan alat, nayatanya masih banyak alat yang tersimpan di luar ruangan penyimpanan alat. Begitupun dengan bahan, bahan bahan yang tidak terpakai untuk praktik dalam waktu dekat sebaiknya disimpan diruangan penyimpanan khusus bahan.

13

BAB 5 KESIMPULAN A. Kesimpulan

1) Kesesuaian fasilitas workshop batu/beton sudah hampir memenuhi standar yang telah ditetapkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari segi kebersihannya. Beberapa alat yang terletak diluar ruang peralatan kurang terlihat bersih. Telah didapatkan bahwa 38,34% fasilitas/barang tidak tersedia di dalam workshop batu/beton. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah ketersediaan barang yang ada dengan membandingkan pada standar yang telah ditentukan. 2) Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dari 60 standar fasilitas yang harus ada, hanya 37 alat yang tersedia. Berarti, hanya 61, 66 % saja barang yng tersedia. Keadaan seperti inilah yang sudah semestinya menjadi perhatian pihak universitas. Karena segala bentuk kelancaran proses pembelajaran dipengaruhi beberapa faktor yang ada, salah satunya fasilitas yang tersedia.

3) Berdasarkan data yang telah didapatkan, secara keseluruhan mahasiswa/i Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2018 merasa nyaman dan aman dengan fasilitas maupun keadaan workshop. Sehingga proses pembekaran pun sangatlah terbantu.

B. Saran 1) Pihak universitas sebaiknya mencatat mengenai kelengkapan alat, dan kelayakan untuk pemakainya. Begitu juga dengan alat yang belum tersedia, haruslah segera dilengkapi sesuai dengan standar yang ada. 2) Pihak universitas hendaknya meningkatkan kelengkapan fasilitas demi kelancaran dalam proses pembelajaran. 3) Pihak universitas hendaknya melakukan peluasan workshop batu/beton. Hal ini dilakukan agar mahasisa mampu melaksanakan praktik secara aman dan nyaman.

14

Related Documents


More Documents from "Syafrizall Lubiis"