Makalah Konsep Dasar Holistik Vivin.doc

  • Uploaded by: Vivin Yuliana
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Konsep Dasar Holistik Vivin.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 2,810
  • Pages: 14
MAKALAH KONSEP DASAR HOLISTIK Dosen Pengampu : Luluk Cahyanti, S.Kep.Ns Mata Kuliah

: Keperawatan Holistik II

Disusun Oleh : Nama

: Vivin Yuliana

Nim

: 2017’1354

Kelas/Semester

: 2B/ IV

AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS JL. LINGKAR RAYA KUDUS PATI KM.5 JEPANG MEJOBO KUDUS TAHUN AJARAN 2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta memberikan perlindungandan kesehatan sehingga saya dapat menyusun makalah “Konsep Dasar Holistik“ Dimana makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Keperawatan Holistik II. Saya menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini saya banyak menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan yang ada dan keterbatasan saya sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang saya miliki maka saya berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya. Atas segala bantuannya baik moral maupun tenaga,serta pikirannya. Sebagai saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca dan pendengar pada umumnya, Amin.

Demak, 4 Maret 2019

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................2 DAFTAR ISI .......................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D.

LATAR BELAKANG ............................................................................................4 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................4 TUJUAN ..................................................................................................................4 MANFAAT ..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN A. B. C. D. E. F.

PENGERTIAN HOLISTIK ...................................................................................5 SEJARAH HOLISTIK CARE ................................................................................5 PERAWATAN HOLISTIK ....................................................................................6 MACAM-MACAM CABANG PENYEMBUHAN HOLISTIK ...........................6 METHODE PENGOBATAN HOLISTIK YANG DIKEMBANGKAN ...............7 KOSEP DASAR HOLISTIK ..................................................................................8

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN ......................................................................................................13 B. SARAN ..................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................14

3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Holistik dalam keperawatan diperlukan suatu perubahan cara pikir masyarakat dan jenis pelayanan kesehatan yang ada didalamnya. Karena perubahan ini merupakan suatu proses terjadinya perpindahan dari status tetap menjadi yang bersifat dinamis, yaitu dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada untuk mencapai kesehatan yang optimal. Holistik merupakan suatu yang mendasari tindaknan keperawatan seperti dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi ini merupakan suatu kesatuan yang utuh. Holistik terkait dengan kesejahteraan terdapat dimensi yang saling mempengaruhi seperti fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Di dalam pelayanan pada klinik holistik care didasarkan pada konsep keperawatan holistik yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja merupakan suatu masalah fisik yng dapat diselesaikan dengan pemberian semata. Dan pelayanan kesehatan ini memperlihatkan keutuhan aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial, dan spiritul yang saling mempengaruhi. B. Perumusan Masalah 1. Konsep Holistik ? 2. Apa yang dimaksud dengan Caring ? 3. Apa yang dimaksud dengan Holisme ? 4. Apa yang dimaksud dengan Humanisme ? 5. Apa itu Transkultural ? C. Tujuan Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui arti tentang Konsep Holistik dalam Ilmu Keperawatan dan menghasilkan tulisan yang indah, enak dibaca, dan mudah dipahami pada setiap kata yang ingin disampaikan. D. Manfaat 1. Mahasiswa dapat mengetahui Konsep tentang Holistik. 2. Menguasai berbagai macam konsep tentang holistik dan mempu memanfaatkan konsep tersebut dalam keperawatan.

4 BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HOLISTIK Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy. Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually. Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.

B. SEJARAH HOLISTIK CARE Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer dengan cepat di tahun 70-an. Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina. Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.

5

C. PERAWATAN HOLISTIK

Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhan seseorang secara menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total dimana ada keterkaitan antara tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan. Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi teman yang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien memahami arti kehidupan. Nilai Utama Perawatan Holistik 1. Filosofi dan Pendidikan Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi dan pengetahuan. 2. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten. 3. Holistik Nurse Save Care Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai proses penyembuhan seseorang. 4. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien. D. MACAM-MACAM CABANG PENYEMBUHAN HOLISTIK 1. Holistik Tradisional Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.

6 2. Holistik Modern

Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme. Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy. Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama. Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat. Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawat manusia secara keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik yang digunakan adalah dengan menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup, penggunaan bahanbahan alami, yang diterapkan dengan basis alam dan sains modern.Praktisi Ananopathy disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar master atau pemimpin Ananopath adalah Danton. Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3, yaitu: a) Sederhana. Begitu sederhana karena tidak memerlukan obat-obatan kimia dan operasi. b) Cerdik. Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik, bukannya pandai. c) Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas dan keselarasan. Dari segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga yaitu: a) Tuhan. Selalu melihat permasalahan dari sudut pandang Ketuhanan. b) Hukum Alam. Berpedoman pada Hukum Alam. c) Kasih. Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih. E. METHODE PENGOBATAN HOLISTIK YANG DIKEMBANGKAN Methode Pengobatan Holistic yang Dikembangkan dengan Terapi Berikut : 1. Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbang 2. Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan 7 3. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah 4. Silaturahmi Doktrin 5. Pancaran Bio energy (Pranaisasi) 6. Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal

7. Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot. 8. Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang. F.

KONSEP DASAR HOLISTIK 1. Caring a. Pengertian Caring Secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdediksi bagi orang lain (sense of dedication to another person), pengawasan dengan waspada (watchful supervision), perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi (feeling exhibiting concern and empathy for others and a loving feeling). Secara teoritis dapat diartikan tindakan yang menunjukan pemanfaatan lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan yang bersih, ventilasi yang baik dan tenang kepada klien (Florence Nightingale, 1860). Caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana SSO berpikir, merasakan, dan berperilaku dlm hubungannya dengan orang lain Crips dan Taylor (2001). Dari beberapa pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian caring adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu cerminan perhatian, perasaan empati dan kasih sayang kepada orang lain, dilakukan dgn cara memberikan tindakan nyata kepedulian, dgn tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kondisi kehidupan orang tersebut. Mayeroff, 1972, menggambarkan carring sebagai suatu proses yang memberikan kesempatan pada seseorang ( baik pemberi asuhan (carrer) maupun penerima asuhan ) untuk pertumbuhan pribadi. Aspek utama carring dalam analisis, meliputi : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)

Pengetahuan Penggantian irama ( belajar dari pengalaman ) Kesabaran Kejujuran Rasa percaya Kerendahan hati Harapan Keberanian 8

b. Hubungan antara Keperawatan dan Caring Keperawatan dan caring adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dan pada saat yang sama mengindikasikan bahwa beberapa aktivitas pratik dilakukan dalam proses carring dilingkunagan keperawatan. Aktivitas tersebut meliputi

membantu, menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dengan pasien. Emosi “ menyukai “ dan “kasih sayang” ditawarkan secraa sementara sebagaia respons efektif penting yang diekspresikan melalui hubungan ini. 2. Holisme Pengertian holism Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh, apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkait erat dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai kesejahteraan, terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus dimiliki individu adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus. Erikson, Tomlin dan Swain (dalam Marriner-Tomey, 1994), mengemukakan tentang holism, yang memandang bahwa manusia adalah individu secara keseluruhan yang terdiri dari banyak subsistem yang saling ketergantungan dan tidak dapat dipisahkan. Hal ini terkait dengan pembawaan yang berhubungan dengan keturunan dan pengendalian spiritual. Tubuh, pikiran, emosi dan semangat merupakan unit keseluruhan yang sifatnya dinamis. Bersifat saling mempengaruhi dan mengendalikan satu sama lain. Interaksi dari berbagai subsistem ini tidak dapat dipisahkan, yang akhirnya menghasilkan holism. Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akan mempengaruhi bagian lain. Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar dapat dipahami berfungsinya setiap komponen. 3. Humanisme a. Pengertian Humanisme Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal - hal yang positif. Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik beraliran humanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang positif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain afektif. Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang nampak dari para 9 pendidik beraliran humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan manusia di sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.

Konsep humanisme ini bahwa memberikan pelayanan kesehatan pada klien dengan memandang klien sebagai personal lengkap dengan fungsinya. Dalam keperawatan, humanism merupakan suatu sikap dan pendekatan yang memperlakukan pasien sebagai manusia yang mempunyai kebutuhan lebih dari sekedar nomor tempat tidur atau sebagai seorang berpenyakit tertentu. Perawat yang menggunakan pendekatan humanistic dalam prakteknya memperhitungkan semua yang diketahuinya tentang pasien yang meliputi pikiran, perasaan, nilainilai, pengalaman, kesukaan, dan bahasa tubuh. Pendekatan humanistic ini adalah aspek keperawatan tradisional dari caring yang diwujudnyatakan dalam pengertian dan tindakan. Pengertian membutuhkan kemampuan mendengarkan orang lain secara aktif dan arif serta menerima perasaan-perasaan orang lain. b. Prinsip - Prinsip Belajar Humanistik : 1) Manusia mempunyai belajar alami. 2) Belajar signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud tertentu. 3) Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya. 4) Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan bila ancaman itu kecil. 5) Bila ancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh cara. 6) Belajar yang bermakna diperolaeh jika siswa melakukannya. 7) Belajar lancar jika siswa dilibatkan dalam proses belajar. 8) Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam. 9) Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri. 10) Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar. 4. Transcultural Nursing a. Pengertian Transkultural Bila ditinjau dari makna kata, transkultural berasal dari kata trans dan culture, Trans berarti aluar perpindahan, jalan lintas atau penghubung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia; trans berarti melintang, melintas, menembus , melalui.

10 Transcultural Nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai– nilai budaya ( nilai budaya yang berbeda , ras , yang mempengaruhi pada seorang perawat saat melakukan asuhan keperawatan kepada klien / pasien ) (menurut Leininger ( 1991 ). b. Konsep Transkultural

Kazier Barabara ( 1983 ) dalam bukuya yang berjudul Fundamentals of Nursing Concept and Procedures mengatakan bahwa konsep keperawatan adalah tindakan perawatan yang merupakan konfigurasi dari ilmu kesehatan dan seni merawat yang meliputi pengetahuan ilmu humanistic, philosopi perawatan, praktik klinis keperawatan, komunikasi dan ilmu sosial. Konsep ini ingin memberikan penegasan bahwa sifat seorang manusia yang menjadi target pelayanan dalam perawatan adalah bersifat bio – psycho – social – spiritual . Oleh karenanya, tindakan perawatan harus didasarkan pada tindakan yang komperhensif sekaligus holistik. Budaya merupakan salah satu dari perwujudan atau bentuk interaksi yang nyata sebagai manusia yang bersifat sosial. Budaya yang berupa norma , adat istiadat menjadi acuan perilaku manusia dalam kehidupan dengan yang lain . Pola kehidupan yang berlangsung lama dalam suatu tempat , selalu diulangi , membuat manusia terikat dalam proses yang dijalaninya . Keberlangsungaan terus – menerus dan lama merupakan proses internalisasi dari suatu nilai – nilai yang mempengaruhi pembentukan karakter , pola pikir , pola interaksi perilaku yang kesemuanya itu akan mempunyai pengaruh pada pendekatan intervensi keperawatan ( cultural nursing approach ) c. Peran dan Fungsi Transkultural Budaya mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu. Oleh sebab itu, penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat (Pasien). Misalnya kebiasaan hidup sehari-hari, seperti tidur, makan, kebersihan diri, pekerjaan, pergaulan social, praktik kesehatan, pendidikan anak, ekspresi perasaan, hubungan kekeluargaaan, peranan masing-masing orang menurut umur. Kultur juga terbagi dalam sub-kultur. Subkultur adalah kelompok pada suatu kultur yang tidak seluruhnya mengaanut pandangan keompok kultur yang lebih besar atau member makna yang berbeda . Dalam tahun-tahun terakhir ini, makin ditekankan pentingknya pengaruh kultur terhadap pelayanan perawatan. Perawatan Transkultural merupakan bidang yang relative baru ; ia berfokus pada studi perbandingan nilai-nilai dan praktik budaya tentang kesehatan dan hubungannya dengan perawatannya. Leininger (1991) mengatakan bahwa transcultural nursing merupakan suatu area kajian 11 ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai-nilai budaya (nilai budaya yang berbeda ras), yang mempengaruhi pada seseorang perawat saat melakukan asuhan keperawatan kepada pasien. Perawatan transkultural adalah berkaitan dengan praktik budaya yang ditujukan untuk pemujaan dan pengobatan rakyat (tradisional). Caring practices adalah kegiatan perlindungan dan bantuan yang berkaitan dengan kesehatan.

12 BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan konsep Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method alamiah yang ilmiah, serta ilahiah, yang mana tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomati terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya. Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa : Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah SWT. B. SARAN Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis atas partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis adalah manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya kritik dan saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ke depan menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua. Perawat diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan tentang konsep keperawatan holistik dalam asuhan keperawatan. Upaya peningkatan pengetahuan yaitu dengan mencari informasi mengenai keperawatan holistik yang nantinya dapat diaplikasikan dalam pelayanan keperawatan yaitu berupa asuhan keperawatan.

13 DAFTAR PUSTAKA

Nur Salam. 2011. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Uliyah, Musrifatul. & Hidayat.AAA. 2011. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Health Books Hidayat, AAA. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

14

Related Documents


More Documents from ""