MAKALAH FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN Dosen Pengampu : Hirza Ainin Nur, S.Kep.,Ns.M.Kep Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
Disusun Oleh : Nama
: Vivin Yuliana
Nim
: 2017’1354
Kelas/Semester
: 2B/ 3
AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS JL. LINGKAR RAYA KUDUS PATI KM.5 JEPANG MEJOBO KUDUS TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga Karya Tulis yang berjudul “Fungsi Manajemen Keperawatan” ini dapat tersusun. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan senang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi anda sekalian pada umumnya dan pada khususnya pembaca
Demak, 24 Februari 2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG …………………………………………………………….. B. TUJUAN …………………………………………………………………………... BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN ……………………………… B. PRINSIP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN …………………………… C. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN ………………………………………………..
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN …………………………………………………………………… B. SARAN ……………………………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melallui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen juga merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam mencapai tujuan (melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi. Tujuan ditetapkan berdasarkan misi, filosofi dan tujuan organisasi. Proses manajemen meliputi kegiatan mencapai tujuan organisasi melalui perencanaan organisasi, pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia, fisik dan teknologi. Semua perawat yang terlibat dalam manajemen keperawatan dianggap perlu memahami misi, filosofi dan tujuan pelayanan keperawatan serta kerangka konsep kerjanya. Selain itu, telah terjadi pula perubahan mendasar pada manajemen keperawatan dan penggunaan sumber daya yang represif menuju kependayagunaan sumber daya yang bersifat proaktif.Pelaksanaa manajemen sumberdaya proaktiflebih ditekankan pada tejaminnya aktivitas kolaborasi dan keterbukaan dalam setiap kegiatan untuk mencapai tujuan.
B.
TUJUAN PENULISAN 1. Mengetahui dan memahami definisi manajemen keperawatan 2. Mengetahui dan memahami prinsip – prinsip manajemen keperawatan 3. Mengetahui dan memahami fungsi-fungsi manajemen keperawatan 4. Mengetahui dan memahami ruang lingkup manajemen keperawatan
BAB II PEMBAHASAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN Manajemen adalah suatu proses merancang, memelihara suatu lingkungan dimana orang – orang yang bekerja sama di dalam suatu kelompok dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan seefisien mungkin ( H. Weihrich dan H. Koontz ). Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989) B. PRINSIP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN Manajemen keperawatan dapat dilaksanakan secara benar. Oleh karena itu, perlu diperhatikan beberapa prinsip dasar berikut : 1. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan Perencanaan merupakan hal yang utama dalam serangkaian fungsi danaktivitas manajemen. Tahap perencanaan dan proses manajemen tidak hanya terdiri dari penentuan kebutuhan keperawatan pada berbagai kondisi klien, tetapi juga terdiri atas pembuatan tujuan, mengalokasikan anggaran, identifikasi kebutuhan pegawai, dan penetapan struktur organisasi yang diinginkan. Perencanaan merupakan pemikiran atau konsep – konsep tindakan yang umumnya tertulis dan merupakan fungsi penting di dalam mengurangi resiko dalam pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan efek – efek dan perubahan. Selama proses perencanaan, yang dapat dilakukan oleh pimpinan keperawatan adalah menganalisis dan mengkaji sistem, mengatur strategi organisasi dan menentukan tujuan jangka panjang dan pendek, mengkaji sumber daya organisasi, mengidentifikasi kemampuan yang ada, dan aktivitas spesifik serta prioritasnya. Perencanaan dalam manajemen mendorong seorang pemimpin keperawatan untuk menganalisis aktivitas dan struktur yang dibutuhkan dalam organisasinya. 2. Manajemen keperawatan dilaksanaan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer keperawatan menghargai waktu akan mampu menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan. Keberhasilan seorang pemimpin keperawatan bergantung pada penggunaan waktu yang efektif.Dalam keperawatan, manajemen sangat dipengaruhi oleh kemampuan pimpinan keperawatan.Dalam kontek ini, seorang pimpinan harus mampu memanfaatkan waktu yang tersedia secara efektif.Hal demikian dibutuhkan untuk dapat mencapai produktifitas yang tinggi dalam tatanan organisasinya.
3.
4.
5.
6.
Manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi dan permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan akan berpengaruh terhadap proses atau jalannya aktivitas yang akan dilakukan. Proses pengambilan keputusan akan sangat mempengaruhi oleh kemampuan komunikasi dan para manajer. Manajemen keperawatan harus terorganisasi. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi mencapai tujuan. Terdapat 4 buah struktur organisasi, yaitu unit, departemen, top atau tingkat eksekutif dan tingkat operasional. Prinsip pengorganisasian mencakup hal – hal pembagian tugas ( the devision of work ), koordinasi, kesatuan komando, hubungan staf dan lini, tanggung jawab dan kewengan yang sesuai adanya rentang pengawasan. Dalam keperawatan, pengorganisasian dapat dilaksanakan dengan cara fungsional dan penugasan, alokasi pasien perawatan grup/ tim keperawatan, dan pelayanan keperawatan utama ( Gillies, 1985 ). Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif. Komunikasi merupakan bagian penting dan efektivitas menejemen. Komunikasi yang dapat dilakukan secara efektif mampu mengurangi kesalahpahaman, dan akan memberikan perasaan, pandangan arah dan pengertian diantara pegawai dalam suatu tatanan organisasi. Pengendalian merupakan elemen mangemen keperawatan. Pengendalian dalam menegemen dilakukan untuk mengarahkan kegiatan menegemen susuai dengan dengan yang direncanakan. Selain itu , pengendalian dilaksanakan pada kegiatan yang dilakukan tidak banyak terjadi kesalahan yang berakibat negative terhadap klien dan pihak yang terkait dengan manageman. Pengendalian meliputi penilaian tentang pelaksanaan trencana yang telah dibuat, pemberian instruksi, menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan standar, dan membandingkan penampilan dengan standar serta memperbaiki kekurangan.( Agus Kuntoro, 2010 )
C. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN Dalam keperawatan, manajemen berhubungan dengan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengaturan staf (staffing), kepemimpinan (leading), pengendalian (controling) aktifitas-aktifitas keperawatan (Swanburg, 2000). Pada dasarnya manajemen keperawatan adalah proses dimana seorang perawat menjalankan profesi keperawatannya. Segala bentuk dari organisasi perawatan kesehatan memerlukan manajemen keperawatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Berikut ini adalah pembahasan fungsi-fungsi manajemen secara lebih mendalam. 1.
Fungsi Perencanaan
2.
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1990). Sedangkan menurut Fayol didalam Swansburg (2000) mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan manajemen adalah membuat suatu rencana untuk memberikan pandangan kedepan. Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang penting karena mengurangi risiko pembuatan keputusan yang kurang tepat atau membantu mengantisipasi jika suatu proses tidak berjalan sebagaimana mestinya. Perencanaan juga dapat menolong pekerja-pekerja mencapai kepuasan dalam bekerja.selain itu perencanaan juga membantu penggunaan waktu yang efektif. Dalam suatu perencanaan dibutuhkan suatu pengetahuan yang mengacu kepada proses, unsur, dan standar dari suatu perencanaan. Selain hal tersebut juga perlu didalami ilmu pengetahuan dan keterampilan tentang pelaksanaan perencanaan sehingga perencanaan yang akan dilakukan dapat berjalan sesuai dengan tujuan awal. Suatu perencanaan yang baik harus berdasarkan pada sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar dan bersifat fleksibel, seimbang, dan menggunakan sumbersumber yang tersedia lebih dahulu (Swansburg, 2000).Dengan menjalankan prinsipprinsip yang ada dalam perencanaan ini, maka diharapkan tujuan dapat tercapai dengan efektif baik dalam penggunaan sumber daya manusia maupun sumber daya material. Dalam manajemen keperawatan, perencanaan dimulai dengan kegiatan menentukan tujuan, mengumpulkan data, menganalisis dan mengorganisasiukan data-data yang akan digunakan untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dan menentukan sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu perencanaan juga membantu untuk menjamin bahwa klien dapat menerima pelayanan yang mereka inginkan serta mereka butuhkan.Selain itu sumber daya yang digunakan dapat digunakan seefektif dan seefisien mungkin. Fungsi Pengorganisasian Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas-aktivitas untuk tujuan mencapai objektif, menentukan cara untuk pengorganisasian aktivitas yang tepat dengan unit lainnya baik secara vertikal maupun horisontal yang bertanggungjawab untuk mencapai objektif organisasi (Swansburg, 2000). Prinsip-prinsip pengorganisasian diantaranya adalah prinsip rantai komando, kesatuan komando, rentang kontrol, dan spesialisasi.Prinsip rantai komando menggunakan hubungan dalam alur yang hirarkis dalam alur autokratis dari atas kebawah.Komunikasi terjadi sepanjang rantai komando dan cenderung satu arah. Sedangkan dalam prinsip kesatuan komando memiliki satu pengawas, satu pemimpin, dan satu rencana untuk kelompok aktifitas dengan objektif yang sama. Prinsip rentang kontrol menyatakan bahwa individu harus menjadi pengawas yang
3.
4.
mengawasi secara efektif dalam hal jumlah, fungsi maupun geografi.Prinsip spesialisasi menampilkan satu fungsi kepemimpinan tunggal. Fungsi Pengarahan Menurut Douglas didalam Swansburg (2000), pengarahan adalah pengeluaran penugasan, pesanan dan instruksi yang memungkinkan pekerja memahami apa yang diharapkan darinya dan pedoman serta pandangan pekerja sehingga ia dapat bekerja dan berperan secara efektif dan efisien untuk mencapai objektif organisasi. Pada pengarahan yang harus dipertimbangkan adalah komunikasi dalam hubungan interpersonal. Pengarahan itu dapat terjadi apabila seorang pemimpin mendapatkan masukan yang optimum dari bawahannya untuk kepentingan semua masalah oleh karena itu seorang pemimpin harus benar-benar mengerti keterbatasan bawahannya. Di dalam manajemen keperawatan, yang dimaksud dengan pengarahan adalah tindakan fisik dari manajemen keperawatan, proses interpersonal dimana personil keperawatan mencapai objektif keperawatan (Swansburg, 2000). Sebagai seorang pemimpin dalam manajemen keperawatan, ia harus mempunyai kemampuan untuk membujuk bawahan bersama-sama bekerja keras untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam pelayanan keperawatan.untuk mencapai hal tersebut pimpinan keperawatan seharusnya telah dibekali ilmu dasar yang kuat tentang kebijaksanaan organisasi, tujuan, program-program baru dan rencana untuk perubahan. Selain itu pimpinan keperawatan juga harus mempunyai perilaku yang dapat diterima secara sosial, kualitas personal yang dapat diterima bawahan, keterampilan dalam memimpin, serta kemampuan komunikasi interpersonal yang baik.Jika semua ini ada pada seorang pimpinan keperawatan maka pengarahan yang efektif dapat dilaksanakan sehingga dukungan bawahan untuk mencapai tujuan manajemen keperawatan optimal. Secara operasional keefektifan pengarahan dapat dilihat dari kesamaan komando dan terciptanya tanggung jawab bawahan secara penuh kepada satu pimpinan. Fungsi Pengendalian Pengendalian adalah pemeriksaan untuk melihat apakah segala sesuatunya terjadi sesuai rencana yang telah disepakati, instruksi yang telah dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang telah ditentukan, yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi (Fayol dalam Swansburg, 2000). Pengontrolan dilakukan sesuai fakta yang ada. Bila isu muncul sebaiknya satu sama lain bertemu dan menenangkan mereka melalui kontak langsung. Untuk merangsang kerja sama, perlu peran serta sejak semula. Proses pengontrolan dapat digambarkan dengan salah satunya membuat standar bagi semua dasar-dasar manajemen dalam istilah-istilah yang diterima serta hasil yang dapat diukur yang ukuran ini harus dapat mengukur pencapaian dan tujuan yang ditentukan.
Kontrol termasuk koordinasi sejumlah kegiatan, pembuatan keputusan yang berhubungan dengan perencanaan dan kegiatan organisasi, serta informasi dari pengarahan dan pengevaluasian setiap kinerja petugas. Kron dan Gray dalam Swansburg (2000) menunjukkan bahwa kontrol menggunakan pengevaluasian dan keteraturan. Karakteristik suatu sistem kontrol yang baik adalah harus menunjukkan sifat dari aktivitas, melaporkan kesalahan-kesalahan dengan segera, memandang ke depan, menunjukkan penerimaan pada titik-titik kritis, objektif, fleksibel, menunjukkan pola organisasi, ekonomis, dapat dimengerti, dan menunjukkan tindakan perbaikan. Manajer perawat akan merealisasikan cara terbaik dalam menjamin kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan di ruangan-ruangan untuk menegakkan filosofi, standar pelayanan, dan tujuan-tujuan.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989) Manajemen keperawatan sangat berpengaruh dalam proses keperawatan, karena proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada sejajar dengan proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Dengan manajemen yang baik otomatis playanan keperawatan dapat diberikan dengan baik juga. B. SARAN Kita sebagai perawat hendaklah menerapkan atau mengaplikasikan manajemen keperawatan dengan efektif dalam setiap melakukan proses keperawatan, sehingga dalam memberikan pelayanan bisa dilakukan secara optimal. Manajemen keperawatan dikatakan baik apabila dalam satu tim bisa berpatisipasi secara aktif.
DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4.
Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga