Makalah Konsep Dasar Manusia.docx

  • Uploaded by: Fanisha Azka Qanitha
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Konsep Dasar Manusia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,205
  • Pages: 14
“MAKALAH KONSEP DASAR MANUSIA”

DISUSUN OLEH : NAMA : FANISA AZKA QANITA PRODI : D3 KEPERAWATAN/1A NIM

: G0A016020

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2016/2017

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul :“ Perilaku Manusia”. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata ajar Psikologi Keperawatan. Kami menyadari bahwa didalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karena itu dengan rendah hati kami berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan, saran dan kiritik yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Semarang, 20 Desember 2016

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perilaku Manusia B. Proses Pembentukan Perilaku C. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia D. Macam-Macam Perilaku Manusia E. Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan dan Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabilam ada penyesuaian diri yang harus diselaraskandengan peran manusia sebagai individu, social, dan berketuhanan. Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dll. Untuk aktivitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misal : kaki yang satu diletakkan pada kaki yang lain. Jika seseorang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku ia sedang membaca, sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, didalam tubuh manusia itu sendiri. Perilaku terdiri dari aktivitasaktivitas yang berlangsung, baik didalam maupun diluar.

B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud perilaku manusia? 2. Bagaimana proses pembentukan perilaku? 3. Sebutkan faktor yang mempengaruhi perilaku manusia! 4. Sebutkan mcam-macam perilaku manusia!

C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian perilaku manusia 2. Memahami proses pembentukan perilaku 3. Mampu menyebutkan faktor yang mempengaruhi perilaku manusia 4. Mengetahui macam-macam perilaku manusia

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku Manusia Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon. Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar (Notoatmojo, 2005). Psikologi memandang perilaku manusia (Human Behavior) sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks. Berbicara tentang perilaku, manusia itu unik /khusus. Artinya tidak sama antar dan inter manusianya. Baik dalam hal kepandaian, bakat, sikap, minat, maupun kepribadian. Manusia berperilaku atau beraktivitas karena adanya tujuan tertentu. Dengan adanya need atau kebutuhan diri seseorang maka akan muncul motivasi/penggerak , sehingga manusia itu berperilaku , baru tujuan tercapai dan individu mengalami kepuasan. Siklus melingkar kembali memenuhi kebutuhan berikutnya atau kebutuhan lain dan seterusnya dalam suatu proses terjadinya perilaku manusia (Widyatun, 1999). Sedangkan menurut Bandura, suatu formulasi mengenai perilaku dan sekaligus dapat memberikan informasi bagaimana peran perilaku itu terhadap lingkungan dan terhadap individu atau organisme yang bersangkutan. Formulasi Bandura berwujud B= behavior. E=environment, P=person, atau organisme. Perilaku lingkungan dan individu itu sendiri saling berinteraksi satu sama lain. Ini berarti bahwa perilaku individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri, disamping itu perilaku juga berpengaruh pada lingkungan. Demikian pula lingkungan, dapat mempengaruhi individu (Walgito,2003).

B. Proses Pembentukan Perilaku Menurut Walgito (2003), pembentukan perilaku dibagi menjadi 3cara sesuai keadaan yang diharapkan, yakni: 1. Cara pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan Salah satu cara pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan kondisioning atau kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan, maka akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut.cara ini didasarkan atas teori belajar kondisioning baik yang dikemukakan oleh Pavlov maupun oleh Thorndike dan Skinner terdapat pendapat yang tidak seratus persen sama, namun para ahli tersebut, mempuntai dasar pandangan yang tidak jauh beda satu sama lain. 2. Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight) Disamping pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan, pembentukan perilaku juga dapat ditempuh dengan pengertian. Cara ini didasarkan atas teori belajar kognitif yaitu belajar disertai dengan adanya pengertian. Bila dalam eksperimen Thorndike dalam belajar yang dipentingkan adalah soal latihan, maka dalam eksperimen Kohler dalam belajar yang dipentingkan dalah pengertian. Kohler adalah salah satu tokoh psikologi Gestalt dan termasuk dalam aliran kognitif. 3. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model Disamping cara-cara pembentukan perilaku diatas, pembentukan perilaku masih dapat ditempuh dengan menggunakan model atau contoh. Pemimpin dijadikan model atau contoh bagi yang dipimpinnya. Cara ini didasarkan oleh teori belajar sosial (social learning theory) atau observational learning theory yang dikemukakan oleh Bandura (1977).

Menurut penelitian Rogers (1974) seperti dikutip Notoatmodjo (2003), mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan yakni : 1) Kesadaran (awareness) Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek) 2) Tertarik (interest) Dimana orang mulai tertarik pada stimulus

3) Evaluasi (evaluation) Menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. 4) Mencoba (trial) Dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru. 5) Menerima (Adoption) Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

C. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia 1. Keturunan Keturunan adalah pembawaan/karunia dari Tuhan YME. Keturunan sering disebut dengan pembawaan, heredity-teori Mendel ( yang dikenal dengan hipotesan genetika ) menyatakan bahwa : a.

Tiap sifat makhluk hiddup dikendalikan oleh faktor lingkungan.

b.

Tiap pasangan merupakan penentu alternatif bagi keturunannya.

c.

Pada waktu pembebtukan sel kelamin, pasangan keturunan memahisah dan menerima

pasangan faktor keturunan.

2. Lingkungan Lingkungan sering disebut miliu, environment atau nurture. Lingkungan

dalam

pengertian psikologi adalah segala apa yang berpengaruh pada diri individu dalam berperilaku. Lingkungan turut berpengaruh terhadap perkembangan pembawaan dan kehidupan manusia. Lingkungan dapat digolongkan : A. lingkungan manusia Meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat dan termasuk didalamnya keudayaan, agama, taraf kehidupan. B. lingkungan benda Benda yang terdapat disekitar manusia yang turut memberi warna pada jiwa manusia yang disekitarnya. C. lingkungan geografis

lingkungan ini turut mempengaruhi corak kehidupan manusia. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai mempenyai keahlian, kegemaran dan kebudayaan yang berbeda dengan manusia yang tinggal di daerah yang gersang. Pengaruh lingkungan pada individu sebagai dua sasaran yaitu : A. Lingkungan membuat individu sebagai makhluk social. B. Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu.

3. Emosi Merupakan konsep dasar dalam pembentukan perilaku. Perubahan perilaku manusia dapat ditimbulkan akibat kondisi emosi. Perubahan yang didasari memungkinkan mengubah sifat atau perilakunya. Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejalagejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis. Bila orang yang Anda cintai menaemoohkan Anda, Anda akan bereaksi secara emosional karena Anda mengetahui makna vemoohan itu (kesadaran). Jantung Anda akan berdetak lebih cepat, kulit memberikan respons dengan mengeluarkan keringat, dan aapas terengah-engah (proses fisiologis). Anda mungkin membalas cemoohan itu dengan kata-kata keras atau ketupat bangkahulu (keperilakuan).

4. Persepsi Organisasi pengamatan membentuk perilaku yang berbeda karena pengamatannya berbeda. Pengalaman yang dihasilkan dari indra penglihatan, pendengaran, penciuman dsb, setiap orang memiliki persepsi yang berbeda meskipun obyeknya sama.

5. Motivasi Daya dorong , menjadi penguat terhadap perilakunya. Dorongan untuk bertindak guna mencapai suatu tujuan, sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan fisiologi, psikologi dan sosial.

6. Belajar Ketika orang sudah matang masa perkembangannya otomatis akan mempengaruhi perkembangan psikis seseorang. Kematangan dan perkembangan menampilkan kemampuan seseorang sesuai kebutuhannya.

7. Intelegensi Ketika seseorang mempunyai intelegensi tinggi akan memberikan keanggunan pada perilakunya. Kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. Faktor - Faktor lain yang Mempengaruhi Perilaku Manusia

1. Faktor Personal : 1. Faktor BiologisFaktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudahdiprogram secara genetis dalam jiwa manusia. 2. Faktor SosiopsikologisKita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen. 1. Komponen Afektif Merupakan

aspek

emosional

dari

faktor sosiopsikologis,

didahulukan

karena

erat kaitannyadengan pembicaraan sebelumnya. 2. Komponen Kognitif Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia. 3. Komponen Konatif Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak. 2. Faktor Situsional Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku manusia adalah faktor situasional. Menurut pendekatan ini, perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Faktor-faktor situasionalini berupa: 1.faktor rancangan dan arsitektural, misal penataan ruang 2. faktor temporal, misal keadaan emosi 3. suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara 4.teknologi 5. faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik sosial individu 6. lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya 7. stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku

D. Macam-Macam Perilaku Manusia Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :

1. Perilaku tertutup (convert behavior) Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

2. Perilaku terbuka (overt behavior) Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.

Macam-Macam Klasifikasi Perilaku yang Lain 1.

Perilaku Refleks Dilakukan oleh manusia secara otomatis. Perilaku ini diluar lapangan kemampuan

manusia serta terjadi tanpa dipikir atau diinginkan, kadang-kadang terjadi tanpa disadari sama sekali. Perilaku refleks ini secara umum mempunyai tujuan menghindari ancaman yang merusak keberadaan individu sehingga individu dapat berperilaku dengan normal.

2.

Perilaku refleks bersyarat Merupakan perilaku yang muncul karena adanya rangsangan tertentu. Reaksi ini wajar dan merupakan pembawaan manusia dan bisa dipelajari atau dapat dari pengalaman. Dengan demikian gerak refleks adalah kesatuan kelakuan dan berdasarkan kelakuan itu tersusunlah kelakuan manusia yang kompleks dengan segala tingkatan. Apabila timbulnya rangsangan berulang-ulang maka perilaku refleks bersyarat akan lemah.

3.

Perilaku yang mempunyai tujuan

Yaitu perilaku naluri adalah gerak refleks yang kompleks atao merupakan rangkaian tahap-tahap yang banyak, masing-masing tahap merupakan perilaku refleks yang sederhana. Ada tiga gejala yang menyertai perilaku bertujuan yaitu pengenalan, perasaan atau emosi, dorongan, keinginan, atau motif.

E. Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku Bentuk perubahan perilaku sangat bervariasi, sesuai dengan konsep yang digunakan oleh para ahli dalam pemahamannya terhadap perilaku. Di bawah ini diuraikan bentuk-bentuk perubahan perilaku menurut WHO. Menurut WHO, perubahan perilaku itu dikelompokkan menjadi tiga. 1. Perubahan Alamiah (Natural Change) Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota masyarakat di dalamnya juga akan mengalami perubahan. Misalnya, Bu Ani apabila sakit kepala (pusing) membuat ramuan daun-daunya yang ada dikebunnya. Tetapi karena perubahan kebutuhan hidup, maka daun-daunan untuk obat tersebut diganti dengan tanaman-tanamanuntuk bahan makanan. Maka ia ketika sakit, dengan tidak berfikir panjang lebar lagi Bu Ani berganti minum jamu buatan pabrik yang dapat dibeli di warung. 2. Perubahan Terencana (Planned Change) Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek. Misalnya, Pak Anwar adalah perokokberat. Karena pada suatu saat ia terserang batuk-batuk yang sangat mengganggu, maka ia memutuskan untuk mengurangi rikok sedikit demi sedikit, dan akhirnya berhenti merokok sama sekali. 3. Kesediaan untuk Berubah (Readdiness to Change) Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut (berubah perilakunya), dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut. Hal ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah (readdiness to change) yang berbeda-beda.

Setiap orang di dalam suatu masyarakat mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda, meskipun kondisinya sama.

BAB III PENUTUP

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari segala pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya. Perilaku manusi terdiri dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia, sifat-sifat umum dan khusus perilaku manusia, bentuk-bentuk perubahan perilaku, dan macam-macam perilaku manusia. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terdiri Faktor Personal, dan Faktor Situsional. Sifat-sifat umumnya terdiri dari pengamatan, perhatian, tanggap, fantasi, ingatan, berfikir, motif. Bentukbentuk perilakunya yaitu, perbahan alamiah, perubahan terencana, kesediaan untuk berubah. Begitu juga macam-macam perilakunya yaitu perilaku refleks dan perilaku refleks bersyarat. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia itu unik dan berbeda, dari perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya interaksi social diantara manusia.Teori ± teori diatas juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku itu didorong dan diarahkanketujuan. Mereka juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku yang ingin mencapai tujuan cenderung untuk menetap.Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedan tetapi ada juga yang tidak merasa nyamandalam perbedaan yang ada dikarenakan lingkungan tempat manusia tersebut.

DAFTAR PUSTAKA -

Albarracin, Dolores, Blair T.Johnson, dan Mark P Zanna. The handbook of Attitude, Routledge, 2005.

-

Sarwono, Solita. Beberapa konsep beserta aplikasinya, 1993.

-

Maulana, Heri DJ.Promosi kesehatan, jakarta:buku kedokteran EDC, 1993.

-

Wawan , A dan M, Dewi. Pengetahuan , sikap, dan perilaku manusia, Yogyakarta:Nuha medika, 2010.

-

Manra, I.B. Stategi penyuluhan kesehatan, jakarta:departemen kesehatan Ri, 1997.

-

Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu perilaku kesehatan, jakarta:Rineka cipta, 2010.

-

Notoatmodjo, Soekidjo, Perilaku kesehatan dan pendidikan, jakarta, 2003. http://dianhusadanuruleka.blogspot.com/p/konsep-perilaku-manusia.html http://studycommunication.wordpress.com/2012/10/13/faktor-faktor-pengaruh-perilaku-manusia/ http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-mariskaama-5089-3-bab2.pdf http://www.pdfcoke.com/doc/77124166/Faktor-Yang-Mempengaruhi-Perilaku-Seseorang

Related Documents


More Documents from ""

Spt Perjalanan Dinas.docx
November 2019 41
Pencapaian Uin.docx
April 2020 34
Cv.docx
December 2019 43