Makalah Evaluasi Pembelajaran.docx

  • Uploaded by: Selly Marlina
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Evaluasi Pembelajaran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,058
  • Pages: 9
Makalah Evaluasi Pembelajaran MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstuktur Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Dosen Pengampu: Drs.H.U.Sjamsunin,M.Pd

Oleh: Achmad Fauzi (14121110027)

Kelompok/SMT : 5/IV PAI-A FAKULTAS TARBIYAH / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon-Jawa Barat 45132 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembelajaran Berbasis Kompetensi merupakan wujud pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi sebagai currículum in action. Salah satu rangkaian pembelajaran berbasis kompetensi pelaksanaan adalah evaluasi pembelajaran berbasis kompetensi. Mengacu pada asumsi bahwa pembelajaran merupakan sistem yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu masukan, proses dan keluaran/hasil; maka terdapat tiga jenis evaluasi sesuai dengan sasaran evaluasi pembelajaran, yaitu evaluasi masukan, proses dan keluaran/hasil pembelajaran.

B. 1. 2. 3. C. 1. 2. 3.

Evaluasi masukan pembelajaran menekankan pada evaluasi karakteristik peserta didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran, karakteristik dan kesiapan guru, kurikulum dan materi pembelajaran, strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata kuliah, serta keadaan lingkungan dimana pembelajaran berlangsung. Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada evalusi pengelolaan pembelajaran yang meliputi keefektifan strategi pembelajaran yang dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang dilaksanakan, dan minat, sikap serta cara belajar peserta didik. Evaluasi hasil pembelajaran atau evaluasi hasil belajar antara lain mengguakan tes untuk melakukan pengukuran hasil belajar sebagai prestasi belajar. Terkait dengan ketiga jenis evaluasi pembelajaran tersebut, dalam praktek pembelajaran secara umum pelaksanaan evaluasi pembelajaran menekankan pada evaluasi proses pembelajaran atau evaluasi manajerial, dan evaluasi hasil belajar atau evaluasi substansial. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran kedua jenis evaluasi tersebut merupakan komponen sistem pembelajaran yang sangat penting. Rumusan Masalah Apa arti dan macam evaluasi hasil belajar? Apa Jenis dan fungsi evaluasi? Apa syarat-syarat evaluasi pembelajaran? Tujuan Untuk mengetahui arti dan macam evaluasi hasil belajar. Untuk mengetahui jenis dan fungsi evaluasi. Untuk mengetahui syarat-syarat evaluasi pembelajaran.

BAB II PEMBAHASAN

A. Arti dan Macam Evaluasi Hasil Belajar Dalam sistem pembelajaran evaluasi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifitan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan balikan ( feed- back ) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Disekolah, kita sering mendengar

guru

sering memberikan

ulangan

harian,

tes

lisan,

tes

tindakan

dan

sebagainya.istilah- istilah ini merupakan pada dasarnya bagian dari sistem evaluasi itu sendiri. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas ( nilai dan arti ) dari sesutau, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan.

Berdasarkan pengertian ini, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut, yaitu : 1. Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil ( produk). Hasil nyang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Membahas tentang evaluasi berarti mempelajari bagaimana proses pemberian pertimbangan mengenai kualitas sesuatu. Gambaran kualitas yang dimaksud merupakan konsekuensi logis dari proses evaluasi yang dilakukan. Prosese tersebut tentu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dalam arti terencana. Sesuai dengan prosedur dan prinsip serta dilakukan secara terus-menerus. 2. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas sesuatu, terutama yang berkaitan dengan nilai dan arti. Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan(judgment), pemberian pertimbangan ini pada dasarnya merupakan konsep dasar evaluasi. Melalui pertimbangan minilah ditentukan nilai dan arti makna dari sesuatu yang sedang dievaluasi. Tanpa pemberian petimbangan bukanlah termasuk kategori kegiatan evaluasi.(Arifin, 2009 : 2-6) Pada

prinsipnya,

evaluasi

hasil

belajar

merupakan

kegiatan

berencana

dan

berkesinambungan. Oleh karena itu, macam-macamnya itu banyak mulai yang sederhana sampai yang paling kompleks. Diantara macam-macam evaluasi tersebut adalah sebagai berikut: a.

Pre-test dan post-test Kegatan pre test dilakukan guru seacara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi saraf pengetahuan siswa mengeni materi yang akan disajikan. Evaluasi ini sering kali berlangsung singkat dan tidak memerlukan instrumen tertulis Post test adalah kebalikan dari pre test yakni kegiatan evaluasi yang dilaksanakan guru pada akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan.

b. Evaluasi prasyarat Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre test. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengusaan siswa atas materi lama yang mendasari matei baru yang akan diajarkan. Contoh evaluasi penguasaan penjumlahan bilangan sebelum memulai pelajaran pekalian bilangan. c.

Ujian akhir nasional ( UAN / UN )

Ujian akhir nasioanal UAN yang dulu disebut EBTANAS (evaluasdi belajar tahap akhir nasional) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa. Namun UAN diarancang sisiwa yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan yakni sejak SD/ MI dan seterusnya. (sahlanazwar.blogspot.com/2013/04/macam-macam-evaluasi-belajar.html) d. Penilaian formatif Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau krmajuan belajar peserta didik selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan feedback bagi penyempurnaan program pembelajaran, serta untuk mengetahui kelemahan yang memerlukan perbaiakn, sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik. Tujuan utama penilaian formatif untuk memperbaiki proses pembelajaran, bukan untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik. Penilaian formatif sesungguhnya mmerupakan penilaian acuan patokan. e.

Penilaian sumatif Penilaian suamatif berarti penilaian yang dilakukan jiak satuan pengalamanbelajar atau seluruh materi pelajaran dianggap tealah selesai. Dengan demikian, ujian akhir semester dan ujian nasional termasuk penilaian sumatif. Penilaian sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dapat mengusai standar kompetensi yang telah ditetapkan atau belum. Tujuan penilaian sumatif untuk menentukan nilai (angka) berdasarkan tingkatan hasil belajar peserta didik yang selanjutnya dipakai sebagai angka rapor.

f.

Penilaian penempatan Tujuan penilaian ini untuk mengetahui apakah peserta didik memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program pembelajaran dan sejauh mana peserta didik telah menguasai kompetensi dasar sebagaimana yang tercantum dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

g. Penilaian diagnostik Penilaian ini untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik berdasarkan hasil penilaian formatif sebelumnya. Penilaian diagnostik memerlukan sejumlah soal untuk satu biadang yang diperkirakan merupakan kesulitan bagi peserta didik. Soal-soal tersebut bervariasi dan difokuskan pada kesulitan. Penialian diagnostik biasanya dilaksanakan sebelum suatu pelajaran dimulai. Tujuanya adalah untuk menjajagi pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai oleh peserta didik. Dengan kata lain, apakah pesareta didik sudah mempunyai pengtahuan dan

keterampilan tertentu untuk dapat mengikuti materi pelajaran lain. Penilaian diagnostik disebut juga test of entering behavior. (Arifin, 2012:36-37)

B. Jenis dan Fungsi Evaluasi Dalam Proses Belajar-mengajar Evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu: 1. Evaluasi perencanna dan pengembangan Hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk mendesain program pembelajaran. Sasaran utamanya adalah memberikan bantuan tahap awal dalam penyusunan tahap pembelajaan. Persoalan yang disoroti menyangkut tentang kelayakan dan kebutuhan. Hasil evaluasi ini dapat meramalkan kemungkinan implementasi

program dan tercapainya keberhasilan program

pembelajaran. Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum program sebenarnya disusun dan dikembangkan. 2. Evaluasi monitoring Evaluasi ini dimaksudkan untuk memeriksa apakah program pembelajaran mencapai sasaran secara efektif dan apakah program pembelajaran terlaksana sebagaimana mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu pelaksanaan pembelajaran, sehingga dapat dihindarkan. 3. Evaluasi dampak Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan program pembelajaran. 4. Evaluasi efisiensi-ekonomis. Evaluasi ini umtuk menilai tingkat efisiensi pelaksanaan program pembelajaran. Untuk itu, diperlukan perbandingan biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan dalam suatu program pembelajaran dengan progrram lainya yang memiliki tujuan sama. 5. Evaluasi program komprehensif. Evaluasi ini untuk menilai progam pembelajaran secara menyeluruh, seperti perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring pelaksanaan, dampak program, tingkat keefektifan dan sfesiensi. (Arifin, 2012:33) Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan evaluasi itu sendiri. Di dalam batasan tentang evaluasi pendidikan yang telah di kemukakan di muka tersirat

bahwa tujuan evaluasi pendidikan ialah untuk mendapat data pembuktian yang akan menunjukan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan kurikuler. Di samping itu, juga dapat digunakan oleh guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, metode-metode mengajar yang digunakan. Dengan demikian, dapat dikatakan betapa penting peranan dan fungsi evaluasi itu dalam proses belajar-mengajar. Secara lebih rinci, fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokan menjadi empat fungsi, yaitu : 1.

Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Hasil evaluasi yang duperoleh itu selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa (fungsi formatif) dan atau untuk mengisi rapor atau Surat Tanda Tamat Belajar. Yang berarti pula untuk menentukan kenaikan kelas atau lulus-tidaknya seorang siswa dari suatu lembaga pendidikan tertentu (fungsi sumatif)

2.

Untuk mengetahui tingkat program pengajaran.pengajaran sebagai suatu sistem trdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen-komponen di maksud antara lain adalah tujuan, materi atau bahan pengajaran, metode dan kegiatan belajar mengajar, alat dan sumber pelajaran, dan prosedur serta alat evaluasi. ( Purwanto, 2002 : 5 )

3.

Untuk keperluan bimbingan dan konseling (BK). Hasil-hasil evaluasi yang telah dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya dapat di jadikan sumber informasi atau data pelayanan BK oleh para konselor sekolah atau guru pembimbing lainnya seperti antara lain :

1)

Untuk membuat diagnosis mengenai kelemahan-kelemahan dan kekuatan atau kemampuan siswa.

2)

Untuk mengetahui dalam hal-hal seseorang atau sekelompok siswa memerlukan pelayanan ramedial.

3) Sebagai dasar dalam menangani kasus-kasus tertentu di antara siswa. 4) Sebagai acuan dalam melayani kebutuhan-kebutuhan siswa dalam rangka bimbingan karier. 4.

Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan. Seperti telah di kemukakan di muka, hampir stiap saat guru melaksanakan kegiatan evaluasi dalam rangka menilai keberhasilan belajar siswa dan menilai program pengajaran, yang berarti pula menilai isi atau materi pelajaran yang terdapat di dalam kurikulum. ( Purwanto,2002: 6 -7 )

C. Syarat-syarat Evaluasi Pembelajaran Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan evaluasi dalam proses pendidikan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:194-198) terurai sebagai berikut : 1. Kesahihan Kesahihan menggantikan kata validitas (validity) yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya di evaluasi. untuk memperoleh hasil evaluasi yang sahih, dibutuhkan insturmen yang memiliki/memenuhi syarat-syarat kesahihan suatu instrumental evaluasi. Kesahihan instrument evaluasi diperoleh melalui hasil pemikiran dan hasil pengalaman.

2. Keterandalan Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrument evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat. Gronlund dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:196) mengemukakan bahwa, “keterandalan menunjukkan kepada konsistensi (keajegan) pengukuran yakni bagaimana keajegan skor tes atau hasil evaluasi lain yang berasal dari pengukuran yang satu ke pengukuran yang lain”. Dengan kata lain, keterandalan dapat kita artikan sebagai tingkat kepercayaan keajegan hasil evaluasi yang diperoleh dari suatu instrument evaluasi. 3. Kepraktisan Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrument

evaluasi

baik

dalam

mempersiapkan,

menggunakan,

menginterpretasikan/

memperoleh hasil, maupun kemudahan dalam menimpanna. Sementara menurut Arikunto dan Jabar (2010:8-9) evaluasi memiliki ciri-ciri dan persyaratan sebagai berikut : 1.

Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi penelitian pada umumnya.

2.

Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti harus berpikir secara sistematis yaitu memandang program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam menunjang kinerja dari objek yang dievaluasi.

3. Agar dapat mengetahui secara rinci kondisi dari objek yang dievaluasi, perlu adanya identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai faktor penentu bagi keberhasilan program. 4.

Menggunakan standar, Kriteria, atau tolak ukur sebagai perbandingan dalam menentukan kondisi nyata dari data yang diperoleh dan untuk mengambil kesimpulan.

5.

Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan atau rekomendasi bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang telah ditentukan.

6.

Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara rinci untuk mengetahui bagian mana dari program yang belum terlaksana, maka perlu ada identifikasi komponen yang dilanjutkan dengan identifikasi subkomponen, sampai pada indikator dari program evaluasi.

7. Standar, kriteria, atau tolak ukur diterapkan pada indikator, yaitu bagian yang paling kecil dari program agar dapat dengan cermat diketahui letak kelemahan dari proses kegiatan. 8. Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci dan akurat sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.

BAB III PENUTUP Simpulan Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas ( nilai dan arti ) dari sesutau, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. Diantara macam-macam evaluasi tersebut adalah sebagai berikut, pre test, post test, evaluasi prasyarat, ujuan akhir nasional (UAN/UN), evaluasi formatif, sumatif, penempatan, diagnostik. Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan evaluasi dalam proses pendidikan menurut Dimyati dan Mudjiono terurai sebagai berikut, keshahihan, kterandalan dan kepraktisan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal.2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Safruddin Abdul. 2010.Evaluasi Progaram Pendidikan Pedoman Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajara., Jakarta:Rineka Cipta. Purwanto, M. Ngalim. 2002. Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT. Rosdakarya. sahlanazwar.blogspot.com/2013/04/macam-macam-evaluasi-belajar.html?m=1 diunduh pukul. 14.00 wib Tanggal 3 Maret 2014.

http://achmadfauzi323.blogspot.com/2014/09/makalah-evaluasi-pembelajaran.html

Related Documents


More Documents from ""