Makalah Monitoring Dan Evaluasi

  • Uploaded by: Fitri Rahayu
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Monitoring Dan Evaluasi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,797
  • Pages: 11
BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Monitoring dan Evaluasi (M&E) merupakan dua kegiatan terpadu dalam rangka pengendalian suatu program. Meskipun merupakan satu kesatuan kegiatan, Monitoring dan Evaluasi memiliki fokus yang berbeda satu sama lain. Perencanaan, monitoring, pengendalian dan evaluasi merupakan kegiatan yang berkaitan. Berdasarkan perencanaan yang telah disusun,serta lokakarya mini Puskesmas, pelaksanaan kegiatan perlu dimonitor dan dikendalikan agar selalu disiplin mengikuti rencana yang telah ditetapkan serta keputusan-keputusan dalam lokakarya mini. Perlu pula dilakukan monitoring terhadap perubahan lingkungan organisasi yang mungkin dapat mendasari perlunya dilakukan koreksi atau penyesuaian terhadap kegiatan yang sedang dilaksanakan seperti misal pemotongan anggaran, adanya perubahan pola penyakit akibat terjadinya wabah, adanya bencana alam, diberlakukanya aturan perundangan yang baru dsb. Hasil monitoring dan pengendalian harus dikemas dalam bentuk informasi yang jelas, lengkap dan mudah dipahami bagi semua yang terlibat dalam kegiatan pimpinan sampai staf pelaksana atau pendukung sehingga dapat dipakai untuk melakukan koreksi bila diperlukan atau penyesuaian kegiatan atau bahkan juga replaning. Monitoring dan pengendalian dilakukan terhadap kegiatan program atau pelayanan kesehatan yang sedang berjalan, sehingga koreksi (bia ditemukan penyimpangan) dapat dilaksanakan segera saat itu untuk lebih dapat menjamin pencapaian tujuan Puskesmas atau tujuan yang telah disesuaikan. Evaluasi perlu dilakukan terhadap setiap fungsi manajemen yang dilakukan, mulai dari perencanaan, penggerakan dan pengorganisasian, serta pengawasan. Selain itu evaluasi juga perlu dilakukan pada setiap tahap dalam

1

proses manajemen, mulai dari input, proses, output, outcome dan dampak. Kegiatan atau program, Tidak kalah pentingnya evaluasi juga harus dilakukan pada akhir kegiatan untuk menilai pencapaian tujuan atau target suatu program atau kegiatan pelayanan. Hasil evaluasi selain digunakan untuk melakukan koreksi terhadap kegiatan atau program pelayanan yang sedang berjalan, juga digunakan untuk melakukan perencanaan pengembangan program dan kegiatan di waktu mendatang.

1.2

Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud dengan monitoring? 2. Apa saja prinsip monitoring dan evaluasi pemberdayaan ? 3. Bagaimana penyusunan program pemberdayaan ? 4. Apa saja evaluasi program pemberdayaan ? 5. Apa saja indikator keberhasilan program pemberdayaan ?

1.3

Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian monitoring. 2. Untuk mengetahui saja prinsip monitoring dan evaluasi pemberdayaan 3. Untuk mengetahui penyusunan program pemberdayaan 4. Untuk mengetahui evaluasi program pemberdayaan 5. Untuk mengetahui indikator keberhasilan program pemberdayaan

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Pengertian Monitoring Monitoring adalah kegiatan untuk mengikuti suatu program dan pelaksanaanya secara mantap, teratur dan terus menerus dengan cara mendengar,

melihat

dan

mengamati

dan

mencatat

keadaan

serta

perkembangan program tersebut. Fungsi monitoring dan pengendalian adalah fungsi manajemen yang berkesinambungan untuk memberikan rekomendasi untuk melakukan tindakan koreksi kepada pimpinan puskesmas dan stakeholders lainnya. Bila kemudian tindakan koreksi dilakukan maka fungsi pengendalian akan terlaksana secara lengkap. Hasil monitoring dan pengendalian yang telah dianalisis dan diolah dapat dijadikan sebagai informasi yang dapat dipahami dengan mudah oleh manajer, stake holder (Pimpinan Puskesmas) untuk dasar pengambilan keputusan tindak lanjut, baik menyangkut kegiatan yang sedang berjalan maupun kegiatan yang akan datang. 2.2

Prinsip Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan

3

Hal yang paling prinsipil dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah acuan kegiatan monitoring adalah ketentuan-ketentuan yang disepakati dan diberlakukan, selanjutnya sustainability kegiatannya harus terjaga, dalam pelaksanaannya objektivitas sangat diperhatikan dan orientasi utamanya adalah pada tujuan program itu sendiri. Adapun prinsip-prinsip monitoring sebagai berikut:  Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus  Monitoring harus menjadi umpan balik bagi perbaikan kegiatan program 

organisasi Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun



terhadap pengguna produk atau layanan. Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk

  

berprestasi Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku Monitoring harus obyektif Monitoring harus berorientasi pada tujuan program. Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah (1996)

mengemukakan ada 6 prinsip, yaitu:  Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut.  Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen program  

harus dievaluasi Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi. Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur

 

yang seharusnya diukur Prinsip penggunaan kritis Prinsip kegunaan atau manfaat

Prinsip dasar lainnya: 1.

Sistem M&E dibuat sederhana; disesuaikan dengan kapasitas dan sumber daya yang tersedia. Hal ini untuk menghindari kesulitan implementasi di

2.

lapangan. Tujuan yang jelas. Kegiatan M&E difokuskan pada hal-hal yang relevan dengan tujuan dari monitoring itu sendiri yang dikaitkan dengan aktivitas dan tujuan program. Jangan mengumpulkan data yang tidak relevan dengan kebutuhan program. Perlu dibuat logframe, intervention logic 4

model, dan rencana kerja M&E yang antara lain mencakup rincian 3.

indicator kinerja yang akan dipantau. Dilakukan tepat waktu; ini merupakan esensi monitoring karena ketersediaan data on-time diperlukan bagi pihak manajemen/pengguna data untuk penyelesaian masalah secara tepat waktu. Selain itu ketepatan waktu monitoring juga penting untuk mendapatkan data akurat dalam

4.

memantau obyek tertentu pada saat yang tepat. Informasi hasil M&E harus akurat dan objektif; informasi tidak akurat dan objektif bisa menyebabkan false alarm. Perlu mekanisme untuk check

5.

konsistensi dan akurasi data. Sistem M&E bersifat partisipatif dan transparan; perlu pelibatan semua stakeholders dalam penyusunan design dan implementasinya, serta

6.

hasilnya dapat diakses oleh semua pihak. Sistem M&E dibuat flexible; dalam artian tidak kaku tapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi tapi masih dalam batas koridor

7.

SOP. Bersifat action-oriented; monitoring diharapkan menjadi basis dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Oleh karena itu sejak awal perlu dilakukan analisa kebutuhan informasi untuk menjamin bahwa data

8. 9.

monitoring akan digunakan untuk melakukan tindakan. Kegiatan M&E dilakukan secara cost-effective. Unit M&E terdiri dari para specialists yang tidak hanya bertugas mengumpulkan data tetapi juga melakukan analisa masalah dan memberikan rekomendasi pemecahan masalah secara praktis.

2.3

Penyusunan Monitoring Program Pemberdayaan Proses dalam monev sederhananya adalah “menelusuri” proses pekerjaan proyek atau kegiatan sehingga dapat menemukan “apa yang sesungguhnya terjadi di antara (proses) dengan tujuan yang dirumuskan. Apabila dalam penelusuran atau pemantauan itu ditemukan adanya pesenjangan atau penyimpangan yang direkomendasikan perubahan atau

5

perbaikan

sehingga

kesenjangan

segera

teratasi.

Atau

setidaknya

meminimalisir kerugian yang timbul akibat penyimpangan. Karena manfaat monitoring itu sangat besar dan penting dalam peranannya sebagai “alat perencanaan” maka dilakukan dengan metode dan alat yang terstruktur dan sistematis, misalnya dengan menggunakan angket, wawancara, FGD dan sebagainya. Prosesnya secara skematik dapat dilihat seperti dibawah ini:

Sumber : http://1.bp.blogspot.com/proses+monev.png Nanang Fattah (1996) menyarankan langkah-langkah monitoring yagdapat bermanfaat diikuti seperti dalam diagram berikut:

Sumber : http://3.bp.blogspot.com/proses+monev1 6

Proses dasar dalam monitoring ini meliputi tiga tahap yaitu: 1.

Menetapkan standar pelaksanaan;

2.

Pengukuran pelaksanaan;

3.

Menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar dan rencana. Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan dengan mengikuti beberapa

langkah sebagai berikut. 

Tahap Perencanaan Persiapan dilaksanakan dengan mengidentifikasi hal-hal yang akan dimonitor, variabel apa yang akan dimonitor serta menggunakan indikator mana yang sesuai dengan tujuan program. Rincian tentang variabel yang dimonitor harus jelas dulu, serta pasti dulu batasannya dan definisinya. “Variabel adalah karakteristik dari seseorang, suatu peristiwa atau obyek yang bisa dinyatakan dengan data numerik yang berbedabeda.” (William N Dunn: 2000)



Tahap Pelaksanaan: Monitoring ini untuk mengukur ketepatan dan tingkat capaian dari pelaksaan program/kegiatan/proyek yang sedang dilakukan dengan menggunakan standar (variable) yang telah dipersiapkan di tahap perencanaan. Setelah memastikan definisi yang tepat tentang variabel yang dimonitor serta indikatornya, maka laksanakan monitoring tersebut. Adapun indikator umum yang diukur dalam melihat capaian pekerjaan antara lain adalah : 1.

Kesuaian dengan tujuan proyek/kegiatan

2.

Tingkat capaian pekerjaan sesuai target

3.

Ketepatan belanja budget sesuai plafon anggaran;

4.

Adanya tahapan evaluasi dan alat evaluasinya; 7



5.

Kesesuaian metode kerja dengan alat evaluasi;

6.

Kesesuaian evaluasi dengan tujuan proyek;

7.

Ketetapan dan pengelolaan waktu;

8.

Adanya tindak lanjut dari program tersebut;

Tahap Pelaporan Pada langkah ketiga, yaitu menentukan apakah prestasi kerja itu memenuhi standar yang sudah ditentukan dan di sini terdapat tahapan evaluasi, yaitu mengukur kegiatan yang sudah dilakukan dengan standar yang harus dicapai. Selanjutnya temuan-temuan tersebut ditindaklanjuti dan hasilnya menjadi laporan tentang program.

2.4

Evaluasi Program Pemberdayaan Evaluasi merupakan kegiatan yang terikat dengan waktu untuk mengkaji secara sistematis dan objektif, relevansi, kinerja, dan keberhasilan dari program yang sedang berjalan atau program yang telah selesai. Evaluasi dilakukan secara selektif untuk menjawab pertanyaan spesifik, yang akan dijadikan pedoman bagi pengambil keputusan atau manajer, serta untuk menyediakan informasi apakah asumsi atau teori yang melatar belakangi suatu program adalah valid, apakah program berhasil atau tidak berhasil dan mengapa. Evaluasi biasanya bertujuan untuk memastikan atau menilai apakah suatu program itu relevan, dirancang dengan baik, efisien, efektif, memberi dampak positif, dan dapat berkesinambungan (sustain), atau bahkan dikembangkan Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak. Evaluasi lebih menekankan pada aspek hasil yang dicapai (output). Evaluasi baru bisa dilakukan jika program itu telah berjalan setidaknya dalam suatu periode (tahapan), sesuai dengan

8

tahapan rancangan dan jenis program yang dibuat dalam perencanaan dan dilaksanakan. Umpan balik dari sebuah program akan dipergunakan dalam perbaikan dan

penyesuaian

pelaksanaan

komponen-komponen

program.

Bila

yang

memungkinkan

tidak

maksimal

perubahan

dalam

scenario

dan

konsolidasi sumberdaya (proses manajemen) dapat dilakukan dalam pelaksanaan program sehingga lebih menjamin keberhasilan program. 2.5

Indikator Keberhasilan Program Pemberdayaan Indikator keberhasilan dari proses atau program pemberdayaan masyarakat yaitu : 1.

Terbentuknya para motivator yang memahami, mempunyai afeksi, dan terampil dalam pemberdayaan masyarakat lokal.

2.

Tertransformasinya

kesadaran,

komitmen,

kemauan,

pengetahuan,

keterampilan dan afeksi motivator terhadap para pejabat di lingkungan pemerintahan kecamatan, desa dan kelurahan maupun para tokoh pembangunan masyarakat sekitar. 3.

Tergerakkan atau termobilisasinya komunitas lokal untuk berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat luas sesuai dengan data, fakta lapangan dan analisis kebutuhan lokal di lapangan.

4.

Berkurangnya jumlah penduduk miskin.

5.

Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan oleh penduduk miskin dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

6.

Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan kesejahteraan keluarga miskin di lingkungannya.

7.

Meningkatnya kemandirian kelompok yang ditandai dengan makin berkembangnya usaha produktif anggota dan kelompok, makin kuatnya permodalan kelompok, makin rapinya sistem administrasi kelompok, serta makin luasnya interaksi kelompok dengan kelompok lain di dalam masyarakat.

9

8.

Meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerataan pendapatan yang ditandai oleh peningkatan pendapatan keluarga miskin yang mampu memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial dasarnya

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan Monitoring adalah kegiatan untuk mengikuti suatu program dan pelaksanaanya secara mantap, teratur dan terus menerus dengan cara mendengar, melihat dan mengamati dan mencatat keadaan serta perkembangan program tersebut. Fungsi monitoring dan pengendalian adalah fungsi manajemen yang berkesinambungan untuk memberikan rekomendasi untuk melakukan tindakan koreksi kepada pimpinan puskesmas dan stakeholders lainnya. Tujuan monitoring adalah untuk menjamin agar kegiatan program dapat dilaksanakan sesuai rencana dan dapat disesuaikan dengan perubahan lingkungan organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. Evaluasi adalah kegiatan yang terikat dengan waktu untuk mengkaji secara sistematis dan objektif, relevansi, kinerja, dan keberhasilan dari program yang sedang berjalan atau program yang telah selesai. Tujuan evaluasi adalah memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang kebijakan, strategi dan pelaksanaan program berkait dengan intervensi program yang sedang berjalan maupun di masa mendatang. Kegunaan dan pentingnya evaluasi adalah untuk menjamin agar kegiatan yang dialaksanakan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan

10

3.2

Saran Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai monitoring dan evaluasi dalam program pemberdayaan. Serta bermanfaat bagi institusi atau bidan sebagai bahan pertimbangan untuk perbandingan dalam meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan.

11

Related Documents


More Documents from ""