Makalah “Hirarki Social dan Daerah Teritorial, Serta Interaksi” Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Ekologi Hewan
Disusun Oleh : 1. Atina (F1072161036) 2.
Dita Linda Yani (F1072161022)
3. Immaculatha Dwi Dorothea (F1072161034) 4. Marina (F1072161011)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2018
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan antara komponen tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan energi, daur materi, dan produktivitas (Sativani, 2010). Sejumlah individu sejenis (satu species) pada tempat tertentu akan membentuk Populasi. Contoh: dipadang rumput hidup sekelompok kelinci dan sekelompok serigala. Jumlah anggota populasi dapat mengalami perubahan karena kelahiran, kematian, dan migrasi (emigrasi dan imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain saling berinteraksi. Contoh: di suatu padang rumput terjadi saling interaksi antar populasi rumput, populasi kelinci dan populasi serigala. Setiap individu, populasi dan komunitas menempati tempat hidup tertentu yang disebut habitat (Andri, 2011). Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan. Antara faktor biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang merupakan salah satu penyebab perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat disebabkan oleh proses alamiah atau karena campur tangan manusia (Andri, 2011). B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pengertian hirarki social ? 2. Apa yang dimaksud dengan pengertian daerah territorial serta interaksinya ? C. Tujuan Penulisan 1. Menjelaskan pengertian hirarki social. 2. Menjelaskan pengertian daerah territorial serta interaksinya.
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Hirarki Social
Menurut Carpenter (1971) dalam
Edward (2000) , hirarki sosial adalah
hubungan seperangkat individu yang agresif dan mereka yang patuh secara terusmenerus yang terjadi diantara hewan-hewan tersebut. Umumnya primata, termasuk manusia, menghabiskan hidup mereka dalam kelompok sosial yang besar atau biasa disebut masyarakat. Individu dalam masyarakat tersebut memiliki pola atau bentuk-bentuk interaksi sosial, khususnya pada primata terdapat beberapa variasi dalam komposisi kelompok sosial. Satu spesies primata dibatasi hanya untuk salah satu dari enam pola dasar berikut: 1. Betina tunggal dan keturunannya Interaksi Sosial
ini terjadi pada Macaca mullata. Gerombolan
monyet rhesus terdiri atas campuran jantan dan betina. Gerombolan ini dapat terdiri hingga 180 ekor monyet, tetapi rata-rata jumlahnya 20 ekor. Monyet betina dapat lebih banyak jumlahnya dibandingkan monyet jantan dengan rasio 4:1. Hierarki sosialnya juga bersifat matriarkal, peringkatnya tergantung pada betina yang memimpin. Pemeliharaan atas monyetmonyet muda dan tugas-tugas pengawasan wilayah dibagi di antara rombongan. Sementara monyet-monyet betina biasanya hidup damai, jantannya biasanya sering ribut di antara mereka sendiri. Perkawinan tidak terbatas pada musim-musim tertentu. Kehamilan berlangsung antara 135-194 hari. Monyet betina menjadi dewasa pada usia tiga tahun, sementara jantan pada usia empat tahun. Jangka hidup monyet rhesus di penangkaran kira-kira 15-20 tahun untuk jantan dan 20-25 tahun untuk betina. Monyet-monyet ini jarang hidup lebih dari 15 tahun di alam bebas.
2. Monogami
Interaksi Sosial ini terjadi pada`kelompok primata
Presbytis
comata. Presbytis comata merupakan jenis lutung Surili yang memiliki kelompok relatif kecil, bila dibandingkan dengan jenis lutung lainnya, jumlah individu dalam kelompok antara 7-12 ekor. Sistem perkwainan multimale, tetapi monogamy, dengan satu ekor jantan dalam kelompok
3. Polyandrous Monyet-monyet terkecil Dunia Baru, marmoset dan tamarins, membentuk baik monogami dan polyandrous unit keluarga. Mereka umumnya mulai dengan sepasang kawin monogami.Kemudian, seorang pria dewasa kedua mungkin bergabung dengan keluarga dan membantu dalam membesarkan anak. Ketika ini terjadi, baik laki-laki dewasa yang berpotensi akan kawin dengan betina dewasa. Pengaturan ini praktis karena monyet ini umumnya memiliki anak kembar dan ayah membawa bayi sekitar di punggung mereka sebagian besar waktu. Pola kawin polyandrous sangat langka di antara primata non-manusia tetapi terjadi di beberapa masyarakat manusia di daerah pedesaan terpencil di India, Sri Lanka, dan terutama Nepal, dan Tibet.
4. Jantan tunggal dan kelompok betina
Hirarki sosial Jantan tunggal dan kelompok betina dimiliki oleh kelompok Gorilla. Seiring waktu, gorilla jantan akan tumbuh dan memiliki tubuh yang lebih besar dari pada betina, sehingga menjadi lebih dominan dari pada gorilla betina. Setelah mendominasi betina, maka system hierarki sesama jantan ditentukan oleh usia, ukuran tubuh, kekuatan, dan kemampuan berkelahi. Jantan dengan peringkat teratas disebut jantan dominan atau silverback (jantan dominan dalam suatu kelompok). Jantan dominan biasanya adalah jantan dewasa dengan usia diatas 12 tahun. Silverback menentukan suatu kelompok baik arah pergerakan dan aktivitas agresi, menengahi konflik, memperkuat hubungan antar kelompok, serta
bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan kelompok Peringkat lainnya secara berturut-turut adalah: jantan subordinat dengan usia 8 – 12½ tahun (blackback), jantan dengan usia 6-8 tahun (sub-adult), jantan dengan usia 3-6 tahun (juvenile), 0-3 tahun infant. Sekitar 45% aktivitas gorilla dihabiskan untuk makan, setelah itu gorilla akan mencari tempat peristirahatan yang umumnya dilakukan diatas pohon. Pada saat mencari pasangan kawin, gorilla jantan melakukan pencarian secara soliter. Gorilla betina umumnya meninggalkan kelompok kelahirannya untuk memperbesar peluang mencari pasangan kawin. Proses kepergiannya dilakukan secara transfer betina, yaitu perjalanan bersama kelompok kelahirannya di sepanjang hutan hingga menemukan kelompok jantan baru atau jantan soliter. Proses display akan berlangsung hingga akhirnya kelompok betina mengikuti kelompok jantan. 5. Multimale dan multifemale kelompok Interaksi sosial ini, terjadi pada spesies Macaca fascicularis. Monyet ekor panjang hidup dalam grup dengan sistem multimale atau multifemale yang terdiri dari 6–58 individu. Sistem hierarki di dalam grup berdasarkan
sistem
metrilineal.
Monyet
ekor
panjang
(Macaca
fascicularis) merupakan salah satu jenis yang banyak melakukan interaksi sosial yang melibatkan individu-individu anggota kelompok sosial. Tingkatan umur dan jenis kelamin juga menentukan perilaku sosial yang dilakukan oleh masing-masing individu. 6. Fisi-fusi masyarakat Interaksi sosial ini dimiliki oleh kelompok primata Simpanse. Mereka memiliki hubungan relasi sosial yang kuat, maka senang hidup berkelompok sesuai dengan kekerabatan. Ini mirip dengan sifat manusia. Bedanya, dalam hidup berkelompok simpanse menganut azas egaliter, di mana tidak ada pemimpin atau hierarki kekuasaan.
Interaksi sosial merupakan aktivitas yang melibatkan interaksi antara dua individu atau lebih. Interaksi sosial juga dapat diartikan sebagai segala bentuk perilaku suatu individu yang bertujuan mempengaruhi individu lain. Hal ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk komunikasi. Terdapat beberapa jenis komunikasi pada primata, misalnya ; grooming yaitu suatu perilaku kebiasaan primata untuk mencari kutu, territoriality, yaitu suatu perilaku kebiasaan menjaga daerah kekuasaan tempet tinggal pada suatu kelompok spesies tertentu, threats yaitu suatu perilaku untuk mempertahankan diri ketika terdapat ancaman dan lain sebagainya.
B. Pengertian Daerah Teritorial serta interaksinya Territori adalah suatu tempat di mana hewan – hewan yang berada dalam daerah jelajah ingin menguasai tempat dari seluruh atau sebagian daerah jelajah untuk spesiesnya sendiri. Umumnya mereka berkumpul pada tempat kekuasannya, misalnya dalam sarang, ataupun liang. Tingkah laku territory ini berfungsi untuk memisahkan spesiesnya dari spesies yang lain, sehingga mereka dapat tehindar dari kompetisi dari spesies lain dan dapat berkembang biak dengan baik. A.
Tipe-tipe Teritory Tipe-tipe territori ini dibedakan atas dasar lamanya tiap-tiap hewan yang mempertahankannya. Ada beberapa tipe territori :
1. Breeding territory. Territori yang dipertahankan hanya sampai setelah akhir musim kawin. Seperti yang dilakukan oleh tikus air (muskrats), sekelompokm hewan ini hanya mempertahankan wilayah/territorinya hanya sampai musim kawin, setelah itu wilayahnya akan dibiarkan hancur/rusak. 2. Mating and nesting territory. Territori yang dipertahankan selama perkawinan sampai bersarang dalam rangka membesarkan anaknya. Contohnya pada burung Elang yang meninggalkan anaknya pada sarang
dan induknya mencari makan di tempat lain. Hal ini dilakukan sampai anaknya mencapai umur yang optimal untuk dapat bertahan di alam. 3. Feeding territory. Merupakan territori yang dipertahankan karena wilayah tersebut kaya akan sumber daya makanan yang dibutuhkan oleh organisme tersebut. Contohnya hal ini dilakukan oleh Humingbird dan Tupai yang mempertahankan suatu wilayah karena mereka menganggap bahwa wilayah yang kaya akan makanan tersebut hanya dapat ditemukan disitu sehingga mereka mempertahankan wilayah tersebut. B.
Tujuan pertahanan territori :
Semua hewan membentuk territori sebagai tempat hidup mereka. Pemilik dari tiap territori ini harus mempertahankan wilayahnya dari serangan pengacau. Di awal pembentukan territori ini akan banyak konflik yang terjadi antara jenis satu dengan yang lain. Misalnya burung, katak, dan serangga, biasanya mempertahankan wilayah/territorinya dengan cara bernyanyi dari beberapa titik. Nyanyian tersebut bertujuan sebagai tanda kepada musuh yang ingin merebut wilayah tersebut agar tidak mencoba untuk menduduki wilayah tersebut. C.
Interaksi sosial
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut. a. Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
b. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput .Di dalam suatu ekosistem, antara komponen yang satu dengan yang lainnya terjadi hubungan saling mempengaruhi yang sangat dinamis. Artinya hubungan antara komponen antara komponen satu dengan yang lain tidaklah sederhana dan statis, tetapi mengalami perubahan dan sangat variatif. Populasi setiap organisme yang menempati daerah tertentu dan berinteraksi satu dengan yang lainnya di sebut dengan komunitas. Dalam suatu komunitas terdapat berbagai macam makhluk hidup yang menempati tempat tersebut dan membentuk hubungan interaksi saling bergantung antara organisme yang satu dengan yang lain. Dengan demikian makhluk hidup maupun biotik dan abiotiknya saling ketergantungan satu sama lannya, seperti sebatang tumbuhan dan seekor hewan akan terjadi interaksi serta bergantung antara satu sama lainnya. Di dalam berinteraksi, kita mengenal adanya hubungan makan dan di makan yang terjadi pada organisme. Hubungan tersebut dikenal dengan istilah predasi. Selain hubungan predasi, terdapat hubungan yang bukan merupakan hubungan makan memakan, yaitu persaingan atau kompetensi dan hidup bersama atau Simbiosis. Pada simbiosis ada hubungan yang sangat menguntungkan dan ada hubungan yang sangat merugikan. Dengan demikian bentuk interaksi di antara individu lain jenis dapat berupa simbiosis, predasi, kompetensi. a. Simbiosis Simbiosis adalah interasksi yang sangat erat antarindividu dan lain Jenis. Simbiosis dapat di bedakan menjadi beberapa macam, di antaranya adalah : 1. Simbiosis Mutualisme, yaitu Interaksi antara dua organisme atau lebihyang menguntungkan kedua belah pihak dan tidak ada pihak yang dirugikan. Simbiosis yang saling menguntungkan. Misalnya simbiosis Mutualisme antara tanaman Leguminosae (tanaman buah polong) dan
Bakteri Rhizobium, dimana bakteri Rhizobium yang hidup dan berkembang dengan baik dalam bintil-bintil akar tanaman kacang polong tersebut, Simbiosis Mutualisme antara rayap dan Flagellata, Ketan merah dan Iguana, semut dan kutu buah, alga dan jamur membentuk lumut kerak (Likenes) serta Tumbuhan berbunga dan lebah. 2. Simbiosis Paratsitisme yaitu Interaksi dua individu/populasi dimana salah satu individu diuntungkan dan yang satunya lagi di rugikan. Organisme yang di untungkan disebut parasit sedangkan orgabisme yang di rugikan di sebut dengan Inang. Contonya antara lain Benalu yang tumbuh pada ranting pohon mangga,cacing perut, dan cacing tambang yang hidup di usus manusia, antara tali putri dan pohon the, kutu dan hewan piaraan 3. Simbiosis Komensalisme yaitu interaksi antara individu/populasi yang satu untung sedangkan individu/populasi lainya tidak rugi dan tidaklah untung. Contohnya ikan Remora dan akan Hiu, serta tanaman anggrek dan batangpohon. b.
Predasi Predasi adalah interaksi antarindividu/popuasi dimanapopulasi yang satu
memangsa populasi yang lain. Pemangsa di sebut predator, sedangkan yang dimakan disebut mangsa. Interaksi predasi antarpopilasi ini menyebabkan terjadinya fluktuasi populasi predator dan mangsa. Misalnya populasi kelinci hutan dengan pemangsanya yaitu kucing hutan. Pada predasi, umumnya satu spesies memakan spesies lainnya. Ada juga beberapa hewan memangsa sesama jenisnya (sifat kanibalisme). Predasi tidak terbatas antar hewan, tetap juga dapat terjadi pada herbivora dan tumbuhan. Pada predasi antar hewan, predator kebanyakan berukuran lebih besar daripada mangsanya. Ekologi dan saling ketergantungan Di dalam ekosistem, diantara komponen pembentuknya terdapat hubungan saling ketergantungan, sehingga perubahan pada komponen yang satu akan menyebabkan perubahan pada
komponen yang lain. Contoh: Kepadatan suatu tanaman tergantung pada jenis dan kesuburan tanah, sebaliknya keadaan dan kesuburan tanah tergantung juga pada tanaman dan hewan yang hidup di kawasan itu. Salah satu hubungan saling ketergantungan yang jelas antara komponen pembentuk ekosistem adalah peristiwa makan dan dimakan melukiskan suatu rantai makanan atau jaring-jaring makanan. Adanya rantai makanan menyebabkan terjadinya piramida energi, piramida jumlah, piramida biomassa dan aliran materi yang berupa siklus atau daur. c.
Kompetisi Kompetisi atau persaingan terjadi apabila dua populasi menempati habitat
dan nisia yang sama. Bila dalam kompetisi tersabut ada salah satu yang kalah maka yang kalah akan mati atau menyingkir dari areal tempat tinggalnya. Beberapa spesies dapat hidup berdampingan di dalam sebuah komunitas sepanjang mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam suatu relung ekologi, meskipun relung mereka saling tumpang tindih. Kehidupan demikian dapat terpenuhi selama kebutuhan hidup terhadap sumber yang sama tersedia dalam jumlah yang berlebihan. Akan tetapi jika sumber kebutuhan terbatas, maka hubungan antarspesies akan berubah menjadi suatu bentuk persaingan atau kompetisi. Kompetisi adalah interaksi antara dua makhluk hidup yang mengakibatkan kedua makhluk hidup tersebut mengalami kerugian. Adapun kebutuhan hidup yang sering diperebutkan antara lain, adalah makanan, tempat berlindung, tempat bersarang, sumber air, danpasangan untuk kawin. Semakin besar tumpang tindih relung ekologi, semakin sering terjadi kompetisi. Bentuk kompetisi yang terjadi berupa kompetisi intraspesifik (kompetisi antar anggota satu spesies), contohnya jenis burung di hutan yang memakan serangga yang sama.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Hirarki sosial adalah hubungan seperangkat individu yang agresif dan mereka yang patuh secara terus-menerus yang terjadi diantara hewanhewan tersebut.
Territori adalah suatu tempat di mana hewan – hewan yang berada dalam daerah jelajah ingin menguasai tempat dari seluruh atau sebagian daerah jelajah untuk spesiesnya sendiri.
Interaksi sosial Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi
interaksi
secara
langsung
atau
tidak
langsung
dalam
komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi. B. Saran Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://rimaosianara.wordpress.com/2013/01/18/hierarki-organisasi-kehidupandalam-biologi/ https://raymoon760.wordpress.com/2013/07/02/home-range-dan-territory-satwaliar/ https://heriawan14.wordpress.com/2012/05/28/interaksi-antara-populasi/ Wilson, Edward O. 2000. Sociobiology: The New Synthesis. Harvard University Press. Inggris Stamps, J.A. 1973. Display and Social Organization in Female Anolis aenus. Copeia. inggris
Pertanyaan. 1. Siti Fatimah Apa pengertian dari fisi-fusi, Multimale dan multifemale kelompok, Jantan tunggal dan kelompok betina ?
2. Nurul Fazila Sebutkan contoh dari simbiosis paratisme ?
,