LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Satuan Pendidikan
: SMP
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: IX (sembilan)/I (satu)
Materi Pokok
: Sistem Reproduksi Pada Manusia
Sub materi
: proses pembentukan sperma (spermatogenesis) sel telur (Oogenisis) dan konsep pembelahan meiosis
pada
proses
spermatogenesis
dan
oogenesis Alokasi Waktu
: 1 X 20 menit
A. KOMPETENSI DASAR 3.1
Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem
reproduksi, serta penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi
B. INDIKATOR 3.1.1
Mengidentifikasi proses pembentukan sperma (spermatogenesis)
3.1.2
Mengidentifikasi proses pembentukan sel telur (Oogenisis)
3.1.3
Mengidentifikasi konsep pembelahan meiosis pada proses spermatogenesis
3.1.4
Menerapakan konsep pembelahan meiosis pada proses oogenesis
C. TUJUAN Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui simulasi,diskusi dan tanya jawab peserta didik dapat mengidentifikasi proses pembentukan sperma (spermatogenesis) ,mengidentifikasi proses pembentukan pembentukan sel telur (Oogenisis), menerapkan konsep pembelahan Miosis pada proses spermatogenesis, dan dapat menerapkan konsep pembelahan Miosis pada proses oogenesis.
D. MATERI 1. Proses pembentukan Spermatogenesis
Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus.
Sedangkan
menstimulasi
(positif
peningkatan
feedback,
pada
kadar fase
estrogen folikuler)
dan
progesteron
maupun
dapat
menghambat
(inhibitory/negatif feedback, pada saat fase luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis atau GnRH di hipothalamus. .
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal : spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma. I
Pada proses spermatogenesis terjadi proses-proses dalam istilah sebagai berikut :
Spermatositogenesis (spermatocytogenesis) adalah tahap awal dari spermatogenesis yaitu peristiwa pembelahan spermatogonium menjadi spermatosit primer (mitosis), selanjutnya spermatosit melanjutkan pembelahan secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan spermatid. Istilah ini biasa disingkat proses pembelahan sel dari spermatogonium menjadi spermatid. Spermiogenesis (spermiogensis) adalah peristiwa perubahan spermatid menjadi sperma yang dewasa. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari. Terbagi menjadi tahap 1) Pembentukan golgi, axonema dan kondensasi DNA, 2) Pembentukan cap akrosom, 3) pembentukan bagian ekor, 4) Maturasi, reduksi sitoplasma difagosit oleh sel Sertoli. Spermiasi (Spermiation) adalah peristiwa pelepasan sperma matur dari sel sertoli ke lumen tubulus seminiferus selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum memiliki kemampuan bergerak sendiri (non-motil). Sperma non motil ini ditranspor dalam cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli dan bergerak menuju epididimis karena kontraksi otot peritubuler. Sperma baru mampu bergerak dalam saluran epidimis namun pergerakan sperma dalam saluran reproduksi pria bukan karena motilitas sperma sendiri melainkan karena kontraksi peristaltik otot saluran.
2. Proses pembentukan Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan miosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer mengalami kematian setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas, oosit melanjutkan pembelahan
miosis I. hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer. Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan miosis II. Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi (hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada oogenesis hanya menghasilkan satu ovum.
E. PETUNJUK PENGERJAAN
F. SOAL LKPD
1. Perhatikan gambar dibawah ini
a) Sel induk sperma adalah................... b) Spermatogonium memeblah secara mitosis menghasilkan................ c) Spermatosit I membelah secara meiosis I menghasilkan............... d) Hasil pembelahan spermatosit I pada meiosis II adalah............... e) Dari 1 spermatogonium menghasilkan......sperma yang fungsional
2. Perhatikan gambar dibawah ini
2. Oogenesis
a) Sel induk telur disebut.......dan bersifat diploid (2n) b) Oogonium membelah secara meiosis I menghasilkan................. c) Oosit I mmbelah secara miosis II menghasilkan........ d) Spermatosit II mengalami meiosis II menghasilkan............ e) Badan polar hasil pembelahan oosit I secara meiosis tetap menjadi.....
RUBRIK PENILAIAN
No
Indicator soal
1. Jika peserta didik menjawab semua soal pembentukan sperma sperma Jika peserta didik menjawab 4 pembentukan sperma Jika peserta didik menjawab 3 pembentukan sperma Jika peserta didik menjawab 2 pembentukan sperma
Skor 5 4 3 2
Jika peserta didik menjawab 1 pembentukan sperma
1
2. Jika peserta didik menjawab semua soal pembentukan sel telur Jika peserta didik menjawab 4 pembentukan sel telur Jika peserta didik menjawab 3 pembentukan sel telur Jika peserta didik menjawab 2 pembentukan sel telur Jika peserta didik menjawab 1 pembentukan sel telur
5 4 3 2 1