KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Pada Kelas VIII MTS AL-IHSAN Pontianak Pada Materi Sistem Pencernaan”. Penyusunan proposal penelitian ini adalah syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas semester V Pendidikan Biologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak. Dalam penulisan proposal penelitian ini, penulis mendapatkan banyak masukan maupan bantuan dari berbagai pihak. Terutama penulis mengucapkan terima kasih kepadadosen mata kuliah sekaligus pembimbing dalam pembuatan proposal penelitian ini yaitu Dr. Hj. Kurnia Ningsih, M.Pd.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 1 DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2 A. JUDUL ..................................................................................................................... 4 B. LATAR BELAKANG .............................................................................................. 4 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................. 8 PEMECAHAN MASALAH ......................................................................................... 9 TUJUAN PENELITIAN ............................................................................................... 9 MANFAAT PENELITIAN ......................................................................................... 10 G. RUANG LINGKUP PENELITIAN ...................................................................... 10 1. Variabel penelitian .............................................................................................. 10 2. Definisi Operasional ........................................................................................... 11 a. Model NHT ...................................................................................................... 11 b. Aktivitas belajar ............................................................................................... 12 c. Hasil belajar ..................................................................................................... 12 d. Materi ............................................................................................................... 13 H. KAJIAN TEORI..................................................................................................... 13 1. Pengertian model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) .................... 13 2. Pengertian Aktivitas Belajar ................................................................................ 14 3. Materi .................................................................................................................. 15 A. Makanan dan Fungsinya ............................................................................... 15 B. Organ-Organ Pencernaan .............................................................................. 18 4. Hasil penelitian yang mendukung ....................................................................... 22 5. Hipotesis penelitian ............................................................................................. 22 I. METODE PENELITIAN ........................................................................................ 23 1. Setting penelitian ................................................................................................. 23 2. Subjek .................................................................................................................. 23 3. Prosedur penelitian .............................................................................................. 23
2
4. Instrumen Penilaian ............................................................................................. 26 a) Sumber Data .................................................................................................... 26 b) Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 26 c) Alat Pengumpulan Data ................................................................................... 27 5. Pengembangan instrumen.................................................................................... 28 a. Validitas ........................................................................................................... 28 b. Reliabilitas ....................................................................................................... 29 6. Analisis Data ....................................................................................................... 30 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 32 Lampiran-lampiran ...................................................................................................... 33
3
A. JUDUL MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA KELAS VIII MTS AL-IHSAN PONTIANAK PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN. B. LATAR BELAKANG Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problem kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari disekolah untuk menghadapi problem yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan dating. Secara total, pendidikan merupakan suatu sistem yang memiliki kegiatan cukup kompleks, meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain. Upaya meningkatkan mutu pendidikan membutuhkan proses belajar mengajar yang optimal, sehingga memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kesadaran baik dari siswa sebagai subjek yang harus terlibat secara aktif dalam proses belajar maupun guru sebagai pendidik sangat dibutuhkan, karena belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri, baik dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru maupun dalam bentuk sikap dan nilai yang positif. Menurut Hermawan (2007:83), aktivitas dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif
4
membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Melalui aktivitas, seorang siswa akan dapat memahami pelajaran dari pengalamannya sehingga akan mempertinggi hasil belajarnya. Pada hakekatnya kegiatan beiajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut. Aktivitas belajar dapat dilihat dari kegiatan siswa selama pembelajaran. Dalam interaksi belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. Guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agar terjadi interaksi yang kondusif, guru harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar mengajar, sehingga guru merupakan tokoh yang akan dilihat dan akan ditiru tingkah lakunya oleh siswa. Guru sebagai fasilitator akan memimpin terjadinya interaksi belajar mengajar (Sardiman, 2011). Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sangat penting. Hasil observasi pada kegiatan belajar mengajar Biologi materi sistem pencernaan di MTS AL-IHSAN PONTIANAK Kelas VIII IPA menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran masing-masing hanya 5
sebesar 22,72% bertanya kepada guru hanya 9,09% menjawab pertanyaan guru, dan hanya 22,72% yang aktif ketika diskusi di kelas. Sebagian besar dari siswa justru memperlihatkan aktivitas yang tidak relevan dengan pembelajaran, seperti kelihatan melamun, kurang bergairah, kurang memperhatikan, bermainmain sendiri, berbicara dengan teman ketika dijelaskan, canggung berbicara atau berdialog dengan teman waktu diskusi, dan lain sebagainya. Proses mengajar guru yang monoton dan keterbatasan guru dalam menerapkan model pembelajaran membuat guru menerapkan metode ceramah saja sehingga membuat siswa merasa jenuh untuk belajar Biologi, padahal nilai kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan disekolah pada mata pelajaran IPA khususnya pada materi sistem pencernaan minimal sebesar 70, namun dari hasil ujian mid semester menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum mampu mencapai standar nilai tersebut. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan 70 hanya sebesar 22% (5 orang) dari 23 siswa dalam satu kelas. Pada siklus II jumlah siswa 22 karena 1 orang siswa berhenti. Adapun hasil ujian akhir semester mengalami sedikit peningkatan. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan 70 sebesar 27% (6 orang) dari 22 siswa dalam satu kelas. Dilihat dari data aktivitas siswa dalam proses pembelajaran tersebut jelas
mengindikasikan
adanya
permasalahan
serius
dalam
kegiatan
pembelajaran yang harus dicari solusinya. Masalah-masalah pembelajaran tersebut, menjelaskan kualitas pembelajaran khususnya materi sistem pencernaan belum optimal sehingga diperlukan suatu upaya untuk dapat memecahkan masalah tersebut, antara lain dengan mengembangkan metode pembelajaran. Sebuah realita bahwa didalam suatu ruang kelas ketika kegiatan belajar berlangsung, sebagian besar siswa belum belajar ketika guru mengajar. Selama guru tersebut belum memberdayakan seluruh potensi dirinya, maka sebagian besar siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman. Siswa baru mampu mempelajari fakta, konsep, hokum, teori dan gagasan lainnya pada taraf 6
ingatan. Mereka belum mampu menggunakan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah sehari-hari yang sifatnya kontekstual. Karena menurut Dryden (2002) bahwa guru yang terbaik adalah yang memposisikan dirinya sebagai aktivator, fasilitator, pelatih dan motivator. Merosotnya mutu pendidikan disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah masih rendahnya kualifikasi tenaga pendidik (baik dari segi penguasaan materi bidang studi, teknik penyajian pelajaran maupun penguasaan teknologi), serta perubahan yang dilakukan pemerintah (kurikulum dan fasilitas penunjang) belum mampu mendukung optimalisasi potensi siswa. Bahkan Badan Pusat Statistik Nasional memaparkan bahwa rendahnya mutu pendidikan disebabkan oleh 4 faktor, yaitu: jumlah guru yang belum memadai serta penyebarannya belum merata, kondisi sarana dan prasarana yang belum memadai, anggaran pendidikan yang jumlahnya sangat terbatas, serta proses pembelajaran yang belum efektif. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dipilih untuk mengurangi dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran dan memperbanyak aktivitas peserta didik melalui diskusi kelompok. Model NHT merupakan salah satu tipe dari Cooperative Learning. NHT merupakan salah satu model pembelajaran paling sederhana dan sesuai bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin, 2008:143). NHT menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa dalam memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan isi akademik. Keunggulan penggunaan model NHT adalah memastikan seluruh siswa boleh menjawab pertanyaan guru sehingga ketergantungan positif akan terwujud karena masing-masing anggota kelompok menghendaki wakil kelompok yang dipanggil nomornya dapat memberikan jawaban yang benar. Inti dari kegiatan NHT adalah belajar dalam kelompok. Melalui model ini diharapkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat meningkat (Zeni Kurniawati, 2009). 7
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi model Cooperative Learning tipe NHT, seberapa besar peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar aspek kognitif melalui implementasi model Cooperative Learning tipe NHT pada materi sistem pencernaan kelas VIII MTS AL-IHSAN PONTIANAK. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi sistem pencernaan di kelas VIII A MTS AL-IHSAN PONTIANAK. C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah di ungkapkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah model pembelajaran NHT (Numbereed Head Together) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan di kelas VIII A MTS AL-IHSAN PONTIANAK?”. Adapun sub masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik pada materi sistem pencernaan di MTS ALIHSAN PONTIANAK ? 2. Apakah dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi sistem pencernaan di MTS ALIHSAN PONTIANAK ? 3. Bagaimana proses pembelajaran siswa kelas VIIIA MTS AL-IHSAN Pontianak dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi sistem pencernaan ?
8
D. PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan permasalahan diatas, rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan di kelas VIII MTS AL-IHSAN PONTIANAK, maka peneliti memilih menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Adapun secara khusus pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik pada materi sistem pencernaan kelas VIII di MTS AL-IHSAN PONTIANAK yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dilihat dari hasil lembar observasi. 2. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi sistem pencernaan di kelas VIII MTS AL-IHSAN PONTIANAK yang dilihat dari tes hasil belajar.
E. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan pemecahan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A MTS AL-IHSAN PONTIANAK pada materi sistem pencernaan melalui model pembelajaran NHT. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran NHT mata pelajaran IPA pada materi sistem pencernaan pada siswa kelas VIII MTS AL-IHSAN PONTIANAK. 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran NHT mata pelajaran IPA materi sistem pencernaan pada siswa kelas VIII MA AL-IHSAN PONTIANAK.
9
F. MANFAAT PENELITIAN Penulis mergharapkan dengan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat bermanfaat bagi : 1. Guru a) Menjadi informasi dan motivasi bagi peneliti untuk memperbaiki kualitas pembelajaran IPA di kelas. b) Menjadi masukan bagi rekan guru sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelas. c) Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas. 2. Siswa a) Membantu meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII A MTS ALIHSAN PONTIANAK khusus nya pada materi sistem pencernaan. b) Dapat menghilangkan rasa jenuh pada saat pembelajaran berlangsung. c) Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran-pelajaran IPA 3. Sekolah Memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan di Sekolah tersebut.
G. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Variabel penelitian a. Variabel bebas Dalam penelitian ini, variable bebasnya adalah model pembelajaran Kooperatif tipe NHT. b. Variabel terikat Dalam penelitian ini, variable terikatnya adalah Aktivitas siswa.
10
2. Definisi Operasional a. Model NHT Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas internasional. Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Kagen (Trianto,2007:62) yaitu “untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Numbered Heads Together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006). Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas internasional. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif model Numbered Heads Together (NHT) atau disebut kepala bernomor menurut Kagen (Riyanto 2009:273) yaitu: 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
11
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. 3.
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap kelompok dapat
mengerjakannya atau mengetahui
jawabannya. 4.
Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. 6.
Kesimpulan.
5 c. Aktivitas belajar Aktivitas belajar peserta didik adalah aktivitas yang bersifat fisik ataupun mental (Sardiman, 2005:96). Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan fisik atau jasmani maupun mental atau rohani yang saling berkaitan sehingga tercipta belajar yang optimal. Dalam aktivitas belajar ini peserta didik haruslah aktif mendominasi dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Dengan kata lain dalam beraktivitas peserta didik tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang dijumpai di sekolah-sekolah yang melakukan pembelajaran secara konvensional. d. Hasil belajar Menurut Sudjana, (2004 : 22) Pengertian hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Menurut Dimyanti dan mujiono (2006: 250), hasil belajar merupakan hal yang dapat di pandang dari dua sisi yaitu,
12
siswa dan dari sisi guru. Dari siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik dibandingkan pada saat sebelum belajar. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesainya bahan pelajaran. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan dari tidak tahu menjadi tahu setelah terjadinya proses pembelajaran meliputi aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. 3. Materi KD 3.6 Mendeskripsikan sistem pencernaan serta keterkaitannya dengan sistem pernapasan, sistem peredaran darah, dan penggunaan energi makanan 1) Sistem pencernaan pada manusia a) Zat makanan b) Organ pencernaan
H. KAJIAN TEORI 1. Pengertian model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Terdapat macam-macam model pembelajaran diantaranya yaitu Koperatif (CL, Cooperative Learning), Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning), Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning), . Problem Solving, Problem posing, TGT (Teams Games Tournament), NHT (Numbered Head Together) dan masih banyak lagi. Pada penelitian ini penulis memilih model NHT karena dianggap sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) NHT merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri atas empat tahap yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang
13
berfungsi untuk mengatur interaksi siswa. Model pembelajaran ini juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang tingkat kesulitannya terbatas. Struktur NHT sering disebut berpikir secara kelompok. NHT digunakan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. NHT sebagai model pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah variasi diskusi kelompok. Adapun ciri khas dari NHT adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya. Dalam menujuk siswa tersebut, guru tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompok tersebut. Menurut Muhammad Nur (2005:78), dengan cara tersebut akan menjamin keterlibatan total semua siswa dan merupakan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual dalam diskusi kelompok. Selain itu model pembelajaran NHT memberi kesempatan kepada siswa untuk membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat
2. Pengertian Aktivitas Belajar Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasr sedangkan kegiatan psikis berupa ketrampilan terintegrasi. Ketrampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menghitung menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan ketrampilan terinegrasi terdiri dari mengidentifikasi
variabel,
membuat
tabulasi,
menyajikan
data,
menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah, menganalisis. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam
14
interaksi belajar mengajar. Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan moderen. Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa moderen, aktivitas didominasi oleh siswa. Aktivitas belajar sebagai proses yang terdiri beberapa unsur yaitu: tujuan belajar, siswa yang termotivasi, tingkat kesulitan belajar, stimulus dari lingkungan, siswa yang memahami situasi, dan pola respon siswa (Sudjana, 2005:105).
3. Materi A. Makanan dan Fungsinya Apakah kamu sudah makan hari ini? Apa sajakah yang kamu makan? Makanan yang kita makan setiap hari sangat beragam, misalnya nasi, mie, singkong, tahu, tempe, ikan, daging, telur, sayuran, dan buahbuahan. Meskipun wujud makanan yang kamu konsumsi berbedabeda, namun pada dasarnya makanan yang kita konsumsi mengandung satu atau lebih zat-zat makanan yang berbeda. Zat-zat yang terkandung dalam makanan dapat berupa karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karbohidrat, lemak, dan protein sering juga dikelompokkan sebagai makanan sumber energi. Adapun vitamin dan mineral sebagai kelompok makanan nonenergi. 1. Karbohidrat Karbohidrat adalah nama umum untuk bahan-bahan yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang tersusun dalam suatu susunan tertentu. Karbohidrat tersusun oleh ketiga unsur tersebut dengan komposisi CnH2nOn. Jenis
15
karbohidrat yang biasa dikonsumsi jenisnya bermacam-macam, misalnya gula, tepung (amilum), dan serat (selulosa). Karbohidrat merupakan zat makanan yang kita peroleh dari tumbuhtumbuhan. Dapatkah kamu menyebutkan bahan makanan yang mengandung
karbohidrat?
Bagi
tubuh
kita,
karbohidrat
merupakan sumber energi paling utama. Oleh karena itu, karbohidrat diperlukan dalam jumlah yang cukup besar. Karbohidrat yang kamu konsumsi pada umumnya merupakan molekul besar. Oleh karena itu, karbohidrat perlu dicerna terlebih dahulu oleh alat-alat pencernaan agar dapat diserap oleh tubuh. Proses pencernaan akan dibahas pada bagian selanjutnya. 2. Lemak Seperti halnya karbohidrat, lemak juga tersusun oleh unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Walaupun unsur pembentuknya sama, namun susunan unsur -unsur tersebut berbeda. Bagi tubuh kita, lemak mempunyai fungsi yang sangat penting. Selain sebagai sumber energi, lemak juga merupakan penyusun membran sel, sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K, serta
sebagai
cadangan
makanan
bagi
tubuh.
Lemak dapat diperoleh dari tumbuhan (nabati) maupun hewan (hewani). Beberapa bahan makanan yang mengandung banyak lemak, misalnya kacang-kacangan, minyak goreng, daging dan susu. Dapatkah kamu menyebutkan sumber makanan lain yang banyak mengandung lemak? Seperti halnya karbohidrat, lemak merupakan molekul yang sangat besar. Oleh karena itu, harus dicerna terlebih dahulu agar dapat diserap oleh tubuh.
16
3. Protein Protein tersusun oleh unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Bagi tubuh, protein memegang peranan penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Selain itu, protein juga diperlukan sebagai pembangun enzim. Karena protein sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan, kamu hendaknya banyak makan makanan yang mengandung protein. Sebab, saat ini kamu berada dalam masa-masa penting untuk pertumbuhan badanmu. Protein nabati dapat diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuhan, misalnya kacang-kacangan. Adapun protein hewani diperoleh dari sumber hewan, misalnya ikan, daging, dan telur. Seperti halnya karbohidrat dan lemak, protein juga merupakan molekul yang besar sehingga harus dicerna terlebih dahulu agar dapat diserap tubuh. 4. Vitamin Vitamin merupakan zat-zat yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk kelancaran proses-proses di dalam tubuh. Walaupun vitamin hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit namun tanpa vitamin proses dalam tubuh bisa terganggu. Secara garis besar vitamin dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K) dan vitamin yang larut dalam air (B dan C). 5. Mineral Mineral merupakan bahan-bahan anorganik (tak hidup). Tubuh kita sangat membutuhkan mineral untuk pembentukan struktur tubuh. Beberapa mineral yang sangat dibutuhkan tubuh, misalnya kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, besi untuk pembentukan hemoglobin, natrium untuk proses kontraksi otot,
17
dan fosfor untuk proses pembentukan energi dalam sel. Susu merupakan bahan makanan yang cukup lengkap dan mengandung mineral yang diperlukan oleh tubuh. Seperti halnya vitamin, mineral langsung diserap tanpa harus melalui proses pencernaan. Kini, kamu telah mengetahui bahwa ternyata ada zat makanan yang harus dicerna terlebih dahulu agar dapat di-serap, seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu, ada juga zat makanan yang tidak perlu dicerna lagi sebab dapat langsung diserap tubuh. Organ apa sajakah yang diperlukan untuk mencernakan makanan dan bagaimanakah prosesnya? Hal ini akan kamu pelajari pada bagian berikutnya. B. Organ-Organ Pencernaan Di sekolah dasar dulu, kamu telah belajar mengenai organ-organ pencernaan. Masih ingatkah kamu organ apa saja yang berfungsi untuk mencerna makanan? Agar lebih jelas, perhatikan gambar mengenai sistem pencernaan pada manusia berikut. tersebut mencerna makanan melalui proses mekanik maupun kimiawi. Berikut penjelasan organ-organ pencernaan pada manusia.
18
1. Mulut Mulut merupakan organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses pencernaan makanan. Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut. Mulut dapat menghaluskan makanan karena di dalam mulut terdapat gigi dan lidah. Gigi berfungsi menghancurkan makanan. Adapun fungsi lidah adalah membolak-balikan makanan sehingga semua makanan dihancurkan secara merata. Selain itu, lidah berfungsi membantu menelan makanan. Gigi dan lidah termasuk alat pemroses pencernaan secara mekanis. Selain mencerna makanan secara mekanis, di mulut juga terjadi pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara kimiawi dimungkinkan karena kelenjar air liur menghasilkan ludah yang mengandung air, lendir, dan enzim ptialin. Air dan lendir berguna untuk melumasi rongga mulut dan membantu proses menelan. Adapun enzim ptialin mengubah amilum menjadi karbohidrat yang Lebih sederhana, yaitu maltosa.
19
Cobalah kunyah nasi putih dalam waktu yang cukup lama. Bagaimanakah rasa nasi tadi? Setelah dikunyah di mulut beberapa lama, nasi terasa agak manis, bukan? Hal tersebut dapat terjadi karena sebagian amilum pada nasi terurai menjadi maltosa yang rasanya agak manis. Oleh karena itu, nasi terasa sedikit manis setelah dikunyah agak lama. Dalam mulut selain terdapat gigi juga terdapat lidah. Lidah merupakan indra pengecap yang kita miliki. Karena lidahlah kamu dapat merasakan nikmatnya makanan. Walaupun rasa sesungguhnya hanya dirasakan selama makanan ada di mulut, namun rasa akan meningkatkan selera makan. Tanpa adanya
rasa
kamu
akan
cenderung
tidak
nafsu
makan.
Hal ini dapat kamu rasakan sendiri. Jika ada makanan yang enak, kamu akan makan dengan lahap dan banyak. Sebaliknya, jika makanan terasa tidak enak, kamu akan
cenderung malas
memakannya atau hanya memakan sedikit saja. Oleh karena itu, kamu patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberimu lidah sehingga kamu dapat merasakan nikmatnya makanan.
Pernahkah kamu melakukan kegiatan untuk mengamati daerahdaerah lidah yang lebih peka merasakan rasa tertentu? Jika belum, kamu dapat melakukan kegiatan berikut dengan temanmu. 2. Kerongkongan Setelah dikunyah di mulut, makanan ditelan agar masuk ke lambung melalui suatu saluran yang disebut kerongkong-an. Kerongkongan atau esofagus berfungsi menyalurkan makanan dari
20
mulut ke lambung. Di dalam lehermu sesung-guhnya terdapat dua saluran, yaitu kerongkongan (letaknya di belakang) dan tenggorokan atau trakea (letaknya di de-pan). Kerongkongan merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan antara mulut dengan lambung. Tenggoro-kan merupakan saluran pernapasan yang menghubungkan Antara rongga mulut dengan paru-paru. 3. Lambung Lambung merupakan alat pencernaan yang berbentuk kantung. Dinding lambung tersusun dari otot-otot yang me-manjang, melingkar, dan menyerong. Hal ini memungkinkan makanan yang masuk ke dalam lambung dibolak-balik dan diremas lagi sehingga menjadi lebih halus. Makanan yang dikunyah di mulut belumlah cukup halus. Oleh karena itu, perlu dihaluskan lagi di lambung. Agar lambung kamu tidak bekerja terlalu berat, sebaiknya kamu mengunyah makananmu sampai halus benar sebelum menelannya. 4. Usus Halus Setelah dicerna di lambung makanan akan masuk ke usus halus. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
Usus dua belas jari dan usus kosong berperan penting dalam pencernaan makanan secara kimiawi. Di usus dua belas jari ini kantong empedu dan pankreas mengeluarkan cairan pencernaannya. Empedu yang dihasilkan oleh kantong empedu akan berperan dalam pencernaan lemak dengan cara mengemulsikan lemak sehingga dapat dicerna lebih lanjut.
21
5. Usus Besar Zat-zat yang tidak diserap usus halus selanjutnya akan masuk ke usus besar atau kolon. Di usus besar ini terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri pembusuk. Pembusukan dilakukan oleh bakteri yang hidup di usus. Akhirnya sisa makanan akan dikeluarkan dalam bentuk kotoran (feces) melalui anus. 4. Hasil penelitian yang mendukung Berdasarkan hasil penelitian (Chairunisa, T, 2015) yang menerapkan model pembelajaran NHT pada materi gelombang di SMP untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Pada siklus I siswa yang berkategori aktif sebesar 86% sedangkan pada siklus II aktivitas belajar siswa yang berkategori aktif meningkat menjadi 92% (terjadi peningkatan sebesar 6%). Hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan pada siklus I sebesar 72%. Pada siklus II hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan meningkat menjadi
83%
(terjadi
peningkatan
sebesar
11%).
(Referensi:
Chairunnisa, T. 2015. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran NHT pada Materi Gelombang di SMP. Pontianak: FKIP Untan. (Skripsi). 5. Hipotesis penelitian Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan adalah sebagai berikut: 1. Penerapan pembelajaran NHT dapat meningkatkan aktivitas belajar pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada kelas VIII MTS AL-IHSAN PONTIANAK pada materi Sistem Pencernaan pada Manusia. 2. Penerapan pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada kelas VIII MTS AL-
22
IHSAN PONTIANAK pada materi Sistem Pencernaan pada Manusia.
I. METODE PENELITIAN 1. Setting penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelas VIII A MTS AL-IHSAN PONTIANAK. b. Objek penelitian Objek penelitian sebanyak 22 siswa c. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari kamis, 15 November 2018. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 22 November 2018. 2. Subjek Kelas yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII A MTS AL-IHSAN Pontianak dengan jumlah siswa 22 yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Materi yang akan diajarkan pada penelitian ini yaitu sistem pencernaan. 3. Prosedur penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari II siklus. Siklus I dilakukan 1 kali pertemuan dan diklus II dilakukan 1 kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari 4 kegiatan pokok yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun tahapan tiap siklusnya dapat digambarkan sebagai berikut:
23
1) Siklus I a. Perencanaan Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Adapun perencanaan yang dibuat meliputi: a) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT b) Menyusun LKPD c) Membagi kelompok belajar secara heterogen d) Kartu Bernomor e) Gambar dan buku ajar f) Menentukan instrument penelitian yaitu lembar observasi untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dan soal tes untuk mengetahui hasil belajar siswa b. Pelaksanaan Tindakan I Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran. c. Observasi
24
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan observasi kegiatan siswa selama proses belajar mengajar dilihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa. d. Refleksi tindakan I Hasil refleksi dari tindakan I akan dianalisis dan selanjutnya hasil penelitian tersebut menindaklanjuti hasil pengamatan dengan mengadakan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika telah sesuai dengan indikator keberhasilan. 2) Siklus II a. Perencanaan Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Adapun perencanaan yang dibuat meliputi: a) Mempersiapkan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
kooperatif tipe NHT b) Menyusun LKPD c) Membagi kelompok belajar secara heterogen d) Kartu Bernomor e) Gambar dan buku ajar f) Menentukan instrument penelitian yaitu lembar observasi untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dan soal tes untuk mengetahui hasil belajar siswa b. Pelaksanaan Tindakan I Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran. c. Observasi
25
Pada saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan observasi kegiatan siswa selama proses belajar mengajar dilihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa. d. Refleksi tindakan II Hasil refleksi dari tindakan II tidak jauh berbeda dengan siklus I, yaitu akan dianalisis dan selanjutnya hasil penelitian tersebut menindaklanjuti hasil pengamatan dengan mengadakan tindakantindakan yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika telah sesuai dengan indikator keberhasilan.
4. Instrumen Penilaian a) Sumber Data a. Siswa Data yang diperoleh dari siswa adalah tentang keaktifan dan hasil belajar pada materi sistem pencernaan b. Guru Data yang bersumber dari guru untuk melihat keberhasilan implementasi model pembelajaran NHT pada materi sistem pencernaan. b) Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi merupakan cara mengumpulkan data melalui pengamatan langsung dilapangan. Teknik observasi digunakan untuk
menjaring
data
mengenai
pelaksanaan
model
pembelajaran NHT pada materi sistem pencernaan. Arikunto
26
(2006:148) menyatakan, “observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis”. b. Pengukuran Arikunto
(2006:150)
menyatakan,
“pengukuran
merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah
tercapai.
Teknik
pengukuran
digunakan
untuk
menghimpun data tentang hasil belajar siswa. Pengukuran yang dimaksudkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pemberian tes hasil belajar diakhir siklus kepada siswa kelas VIII A MTS AL-IHSAN Pontianak mengenai materi sistem pencernaan. c) Alat Pengumpulan Data a. Lembar observasi Untuk teknik observasi digunakan alat pengumpul data berupa lembar observasi. Subana, Moersetyo dan Sudrajat (2001:99) menyatakan:”Lembar
observasi
adalah
lembar
catatan
sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian”. Lembar observasi proses pembelajaran menggunakan rentang skor 1-4 pada setiap langkah pembelajaran dengan kriteria: skor 4 = baik; 3 = cukup baik; 2 = kurang baik; 1 = tidak baik. b. Tes Alat pengumpul data untuk teknik pengukuran adalah tes hasil belajar. Arikunto (2006:150) menyatakan,” Tes merupakan sederetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
27
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah tes objektif jenis pilihan ganda. Tiap item pertanyaan disediakan 4 alternatif pilihan jawaban. Tiap jawaban siswa yang sesuai dengan kunci jawaban diberikan skor 1 dan untuk jawaban yang tidak sesuai dengan kunci jawaban diberikan skor 0. Tiap item pertanyaan yang tidak dijawab oleh siswa diberikan skor 0. 5. Pengembangan instrumen a. Validitas Sebelum soal tes diberikan kepada siswa, soal tes terlebih dahulu diuji validitasnya dengan masksud agar soal tes yang digunakan benarbenar mengukur kemampuan siswa dengan tepat. Menurut Arikunto (2008) validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrument bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur. Sedangkan menurut Azwar (2000) validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Dari beberapa pengertian validasi menurut ahli makan dapat disimpulkan bahwa validitas adalah suatu derajat ketepatan instrument (alat ukur). Validitas butir menandai bahwa butir tes dapat digunakan sebagai pengukur yang baik. Soal tes divaliditas oleh dosen dan guru IPA MTS AL-IHSAN Pontianak.
28
b. Reliabilitas Menurut Sukadji (2000) reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang di ukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefesien. Koefesien tinggi berarti reliabilitas tinggi. Menurut Arikunto (2008: 178) instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan reliabilitas tes soal untuk soal dengan skor 0 dan 1 dapat dilakukan dengan menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut: 𝑟11 = (
𝑛 𝑆2 − 𝑝𝑞 )( ) 𝑛−1 𝑆2
Keterangan:
r11
: reliabilitas tes secara keseluruhan
p
: proposi subyek yang menjawab benar
q
: proposi subyek yang menjawab salah (q = 1-p)
pq : jumlah perkalian antara p dan q n
: banyaknya item
S
: standar deviasi
Sedangkan kriteria reliabilitas yang digunakan adalah : 0,800 – 1.000
Sangat Tinggi
0,600 – 0,799
Tinggi
0,400 – 0,599
Cukup/sedang
0,200 – 0,399
Rendah
0,000 – 1,999
Sangat Rendah (Arikunto, 2006: 178)
29
6. Analisis Data Data dianalisis melalui telaah hasil pengamatan kinerja guru dengan lembar observasi serta penilaian hasil tes. langkah analisis data sebagai berikut: a. Melakukan analisis persentase skor hasil pengamatan proses pemelajaran model NHT yang terdapat pada lembar observasi, denganrumus sebagai berikut: X% = skor hasil pengamatan x 100% Total skor Table 1 kriteria penilaian proses pembelajaran Persentase
Kategori
76,00% – 100%
Baik
51,00% - 75,99%
Cukup Baik
25,00% - 50,99%
Kurang Baik
<25,00%
Tidak Baik
b. Melakukan analisis data hasil belajar siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Pemberian skor hasil tes Skor yang diberikan berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat peneliti. Tiap jawaban siswa yang sesuai dengan kunci jawaban diberikan skor 1 dan untuk jawaban yang tidak sesuai dengan kunci jawaban diberikan skor 0. Tiap item pertanyaan yang tidak di jawab oleh siswa diberikan skor 0. 2) Mengubah skor menjadi nilai, dengan rumus :
30
𝑁=
𝑆𝑃 𝑥 100% 𝑆. 𝑀𝑎𝑘𝑠
Keterangan: N
= nilai siswa
SP
= Skor yang diperoleh
S. maks
= skor maksimal
(Sudjana, 1999: 102) 3) Menghitung persentase ketuntasan klasikal (Kriteria ketuntasan Minimal adalah 72), dengan rumus: % Ketuntasan =
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑥 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
100%
c. Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis terhadap proses pembelajaran pada materi sistem pencernaan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe NHT serta membandingkan rata-rata hasil belajar dan ketuntasan klasikal pada tiap akhir siklus.
31
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Chairunnisa, T. 2015. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran NHT pada Materi Gelombang di SMP. Pontianak: FKIP Untan. (Skripsi). Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sardiman.2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Dryden, Gordon. 2002. The Learning Revolution. Bandung: Kaifa Hermawan. 2007. Media Pembelajaran SD. Bandung: UPI Press Slavin, R.E. 2008. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. Sudjana N, 2005, penelitian Hasil Belajar, Transito Bandung: PT Remaja Rosdakarya Zeni Kurniawati. 2009. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap Peningkatan Partisipasi dan Prestasi Belajar Biologi Siswa untuk Materi Pokok Sistem Pencernaan pada Manusia (Kasus Penelitian Kuasi Ekaperimen di Kelas VIII SMP N 7 Purworejo Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Yogyakarta: Prodi Pendidikan Biologi FMIPA UNY.
32
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I
Satuan Pendidikan
: MTS AL-IHSAN PONTIANAK
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VIII / 1
Materi Pokok/Topik
: Sistem Pencernaan Makanan
Sub Topik
: Zat Makanan
Alokasi Waktu
: 1 Jam
A. Kompetensi Inti KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakana, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
33
B. Kompetensi Dasar/Indikator Pencapaian Kompetensi
No
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Mendeskripsikan sistem
3.6.1 Menyebutkan jenis-jenis bahan
pencernaan serta keterkaitannya dengan sistem pernapasan,
1
sistem peredaran darah, dan
makanan 3.6.2 Menjelaskan fungsi dari bahan makanan
penggunaan energi makanan
C. Tujuan Pembelajaran 1.
Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis bahan-bahan makanan
2.
Peserta didik dapat menjelaskan fungsi dari bahan makanan
D. Materi Makanan sebaiknya mengandung enam jenis nutrisi yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin,mineral, dan air. Karbohidrat, lemak, dan protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, sedangkan vitamin, dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit. 2. Karbohidrat, ada tiga jenis yaitu gula, pati, dan serat. Gula disebut karbohidrat sederhana ditemukan pada buah-buahan, madu, dan susu. Pati dan serat disebut karbohidrat kompleks. Pati ditemukan dalam kentang dan makanan yang terbuat dari biji-bijian. Serat, seperti selulosa, ditemukan di dinding sel sel tumbuhan. Makanan seperti roti gandum atau sereal, kacangkacangan, kacang polong, sayuran dan buah-buahan lainnya merupakan sumber serat yang baik. Serat yang tidak dapat dicerna, dikeluarkan sebagai feses. 3. Berdasarkan struktur kimianya, dikenal lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh biasanya cair pada suhu kamar. Minyak nabati serta lemak yang ditemukan dalam biji adalah lemak tak jenuh. Lemak jenuh biasanya padat pada suhu kamar, ditemukan dalam daging, susu, keju, minyak kelapa, dan minyak kelapa sawit.
34
Lemak adalah unit penyimpanan yang baik untuk energi. Kelebihan energi dari makanan yang kita makan diubah menjadi lemak dan disimpan untuk digunakan kemudian. 4. Protein dapat berasal dari hewan (protein hewani) dan dari tumbuhan (protein nabati). Bahan makanan yang mengandung protein hewani antara lain daging, ikan, telur, susu, dan keju. Bahan makanan yang mengandung protein nabati adalah kacang kedelai, kacang hijau, dan kacang-kacangan lainnya. Protein dibutuhkan sebagai penghasil energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak, pembuat enzim dan hormone, dan pembentuk antibodi. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun harus ada, karena diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh dan mencegah beberapa penyakit. Vitamin dikelompokkan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K)..
E. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Saientific
2. Metode
: Diskusi
3. Model
: Number Head Together
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1.
MEDIA Video PPT Papan tulis Media Model Sistem Pencernaan
2.
ALAT DAN BAHAN a.
Lembar kerja siswa
35
b.
3.
Model sistem pencernaan
SUMBER BELAJAR a.
Buku IPA SMP kelas VIII
b.
LKS Sistem Pencernaan
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiat an
Fase / Sintaks
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran 1. Guru
mengucapkan
selamat
Waktu pagi,
Penda
Fase 1:
huluan
Menyampa
menanyakan kabar dan mempersilakan
ikan tujuan
ketua kelas berdoa serta absensi siswa.
dan
2. Guru melakukan absensi peserta didik
memotivasi
“Siapa yang tidak hadir hari ini anak-
siswa
anak?” 3. Guru menyampaikan apersepsi dimana guru
menggali
pengetahuan
dan 10 menit
pengalaman peserta didik terkait dengan materi pembelajaran. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang materi yang lalu yaitu “Anak-anak pada pertemuan minggu lalu kita telah mempelajari tentang sistem ekskresi yang menghsilkan urin, keringat, dan empedu. Hari ini kita akan mempelajari sistem lainnya yang masih berhubungan dengan sistem pada tubuh manusia.”
36
Guru memotivasi peserta didik : guru menunjukkan video dimana terdapat orang yang sedang mengkonsumsi makanan. Guru bertanya kepada peserta didik “mengapa kita harus makan? Apakah kita dapat mengkonsumsi seluruh jenis makanan? Apa akibatnya jika makan makanan yang tidak sehat?
4. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran. 5. Guru memberikan penjelasan bahwa Fase 2 : Menyajika Kegiat
n informasi
an inti
tubuh manusia memerlukan makanan agar tetap berenergi dalam beraktivitas 6. Guru membagi siswa dikelasnya menjadi 5 kelompok dengan anggota sebanyak 4 orang, Kemudian pada masing-masing anggota kelompok diberikan nomor dari 1-4.
Fase : 3 Penomoran
7. Peserta didik diberikan lembaran LKPD yang berisi gambar makanan dan peserta didik
diminta
untuk
menunjukkan
manakah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, dan lain-lain. (a, b, c Fase : 4
dan d) kepada anggota kelompok yang sudah mempunyai nomor kepala yaitu
Mengajuka n
37
40 Menit
pertanyaan
kepala 1 bagian a, kepala 2 bagian b,
/
kepala 3 bagian c dan kepala 4 bagian d).
permasalah an 8. Peserta didik diberikan kesempatan untuk berdiskusi
mengenai
jawaban
dari
Fase 5 :
pertanyaan yang telah diberikan dan setiap
Berpikir
anggota kelompok menyatakan jawaban
bersama
mereka,
sehingga
setiap
mengetahui
keseluruhan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
Fase 6 :
9. Guru memanggil nomor kepala secara acak dari kelompok misalnya A2 dan
Menjawab
mempersilakannya
untuk
menjawab
pertanyaan yang telah diberikan.
Kegiat an Akhir
10. Tanggapan dari teman yang lain yang Fase 7 :
memiliki nomor sama dari kelompok
Memberika
berbeda misalnya A1,A3,A4, dan A5 10 Menit
n pengharga an
11. Selanjutnya guru menunjuk nomor yang lain untuk menjawab soal berikutnya hingga selesai
12. Peserta didik diberikan soal sebagai evaluasi proses pembelajaran.
38
13. Peserta didik diajak untuk menyimpulkan hasil pembelajaran. 14. Guru memberikan hadiah berupa bintang yang merupakan penambahan nilai (nilai plus)
kepada
siswa
yang
berani
menyimpulkan materi pembelajaran. 15. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu organ pencernaan.
1. EVALUASI a. Penilaian Hasil 1. Sebutkan organ saluran sistem pencernaan secara berurutan! 2. Mengapa struktur usus halus yang memiliki vili lebih efektif saat menyerap makanan? 3. Kerongkongan dapat melakukan gerakan peristalstik. Jelaskan pengertian dari gerakan peristalstik!
NO. 1.
KUNCI JAWABAN
SKOR
Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus
3
besar – anus 2.
Karena vili berfungsi memperluas daerah penyerapan pada usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat.
39
2
3.
Gerakan peristaltik yaitu gerakan meremas-meremas
2
untuk mendorong makanan sedikit demi sedikit ke dalam lambung. Skor Total
No. 1.
7
Pedoman Penskoran Acuan Penskoran Menyebutkan organ
Interval
Keterangan
1-3
Skor 3: Jika dapat menyebutkan
saluran sistem pencernaan
semua organ sistem pencernaan
secara berurutan
secara berurutan. Skor 2 : Jika dapat menyebutkan setengah dari organ saluran sistem pencernaan Skor 1: Jika hanya menyebutkan salah satu dari organ sistem
pencernaan
dan
saluran tidak
berurutan 2
Menjelaskan fungsi vili
1-2
pada usus halus
Skor 2: Jika menjelaskan fungsi vili dengan tepat Skor 1: Jika menjelaskan fungsi vili dengan kurang tepat
3.
Menjelaskan pengertian
1-2
gerakan peristalstik
Skor
2:
Jika
menjelaskan
pengertian gerakan peristalstik dengan tepat
40
Skor
1:
Jika
menjelaskan
pengertian gerakan peristalstik dengan kurang tepat
Pedoman Penskoran/Penilaian
Skor Total Nilai Siswa =
:7 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
x 100
Kriteria Nilai A = 80 – 100 : Sangat Baik B = 70 – 79
: Baik
C = 60 – 69
: Cukup
D = < 60
: Kurang INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi
: Sistem pencernaan pada Manusia
Kelas/Semester
: VIII/I (SATU)
Jumlah No
Nama
Disiplin
Kerjasama
Keaktifan
1. 2.
41
Tanggung jawab
Skor
Nilai
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Keterangan: 4= jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 3= jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 2= jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten 1= jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator.
42
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI
Nomor Kelompok
:
Nama Anggota
:
Materi yang di persentasikan :
No.
Aspek Yang Dinilai
1.
Pemahaman materi
2.
Penjelasan dalam
:
1
2
3
menyampaikan persentasi setelah melakukan diskusi 3.
Penyampaian
4.
Kontakmata
Penjelasan skala pada setiap kriteria: 1. Pemahaman materi -
siswa tidak memahami materi yang dipresentasikan
-
siswa kurang memahami materi yang dipresentasikan
-
siswa memahami seluruh materi yang dipresentasikan
2. Penjelasan dalam menyampaikan persentasi setelah melakukan diskusi -
media yang digunakan memiliki tulisan dan gambar yang tidak jelas.
-
media yang digunakan memiliki tulisan yang tidak jelas, namun memiliki gambar yang jelas.
-
media yang digunakan memiliki tulisan dan gambar yang sangat jelas. 43
3. Penyampaian -
penyampaian materi tidak jelas dan cenderung volume suara kecil
-
penyampaian materi cukup jelas namun volume suara kecil
-
penyampaian materi jelas serta volume suara lantang
4. Kontak mata -
siswa hanya membaca media presentasi dan tidak ada kontak mata dengan peserta lain.
-
siswa kadang-kadang menggunakan kontak mata kepada peserta lain, namun masih lebih sering membaca media presentasi.
-
siswa melakukan kontak mata dengan peserta lain dan tidak membaca media presentasi.
44
Lampiran 2 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK SIKLUS I Satuan Pendidikan
: MTS AL-IHSAN PONTIANAK
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VIII / 1
Materi Pokok/Topik
: Sistem Pencernaan Makanan
Sub Topik
: Zat Makanan
Alokasi Waktu
: 15 menit
A. Kompetensi Dasar 3.6 Mendeskripsikan sistem pencernaan serta keterkaitannya dengan sistem pernapasan, sistem peredaran darah, dan penggunaan energi makanan. B. Indikator 3.6.1 Menyebutkan jenis-jenis bahan makanan 3.6.2 Menjelaskan fungsi dari bahan makanan C. Tujuan 1.
Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis bahan-bahan makanan
2.
Peserta didik dapat menjelaskan fungsi dari bahan makanan.
D. Materi Makanan sebaiknya mengandung enam jenis nutrisi yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin,mineral, dan air. Karbohidrat, lemak, dan protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, sedangkan vitamin, dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit. 2. Karbohidrat, ada tiga jenis yaitu gula, pati, dan serat. Gula disebut karbohidrat sederhana ditemukan pada buah-buahan, madu, dan susu. Pati dan serat disebut karbohidrat kompleks. Pati ditemukan dalam kentang dan makanan yang terbuat dari biji-bijian. Serat, seperti selulosa, ditemukan di dinding
45
sel sel tumbuhan. Makanan seperti roti gandum atau sereal, kacang-kacangan, kacang polong, sayuran dan buah-buahan lainnya merupakan sumber serat yang baik. Serat yang tidak dapat dicerna, dikeluarkan sebagai feses. 3. Berdasarkan struktur kimianya, dikenal lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh biasanya cair pada suhu kamar. Minyak nabati serta lemak yang ditemukan dalam biji adalah lemak tak jenuh. Lemak jenuh biasanya padat pada suhu kamar, ditemukan dalam daging, susu, keju, minyak kelapa, dan minyak kelapa sawit. Lemak adalah unit penyimpanan yang baik untuk energi. Kelebihan energi dari makanan yang kita makan diubah menjadi lemak dan disimpan untuk digunakan kemudian. 4. Protein dapat berasal dari hewan (protein hewani) dan dari tumbuhan (protein nabati). Bahan makanan yang mengandung protein hewani antara lain daging, ikan, telur, susu, dan keju. Bahan makanan yang mengandung protein nabati adalah kacang kedelai, kacang hijau, dan kacang-kacangan lainnya. Protein dibutuhkan sebagai penghasil energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak, pembuat enzim dan hormone, dan pembentuk antibodi. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun harus ada, karena diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh dan mencegah beberapa penyakit. Vitamin dikelompokkan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
E. Petunjuk Pengerjaan 1. Bacalah buku materi yang kamu miliki 2. Carilah sumber lain yang bisa menunjang jawaban pertanyaanmu 3. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas F. Soal LKPD Nama Kelompok
: ..........................................
46
Anggota
: 1 .................... 2..................... 3..................... 4.................... 5.....................
1. Kategorikan gambar nomor berapakah yang mengandung karbohidrat, vitamin, mineral, dan protein. Masukkan jawaban kedalam tabel yang telah disediakan!
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 4
Gambar 5
47
Gambar 3
Gambar 6
Gambar 7 Karbohidrat
Lemak
Protein
vitamin
Mineral
2. Apa yang akan terjadi jika seseorang kekurangan vitamin?
3. Sebutkan
Kunci jawaban 1. Karbohidrat Gambar 1,5,7
2.
beberapa
fungsi
dari
karbohidrat?
Lemak
Protein
vitamin
Mineral
Gambar 6
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 2
Jika seseorang kekurangan vitamin ia akan menderita avitaminosis. Yaitu kekurangan vitamin ini , akan mengakibatkan terganggunya proses metabolisme. Karena vitamin itu berfungsi membentu dan memperlancar proses metabolisme. Misalnya kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan seseorang terkena panas dalam.
48
3. - Sebagai sumber energy pertama. - Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya asam lemak dan asam amino(penyusun protein). - Merupakan komponen penyusun gen. - Membantu proses berlangsungnya buang air besar.
49
Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Siklus I
Satuan Pendidikan
: MTS AL-IHSAN PONTIANAK
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VIII / 1
Materi Pokok/Topik
: Sistem Pencernaan Makanan
Sub Topik
: Zat Makanan
Kompetensi Dasar
:
Tujuan
Indikator soal
3.6 Mendeskripsikan sistem pencernaan serta keterkaitannya dengan sistem pernapasan, sistem peredaran darah, dan penggunaan energi makanan. No. soal
pembelajaran Peserta didik Siswa dapat
mampu 1
Bentuk
Aspek
Kunci
soal
kognitif
PG
C2
C
PG
C2
D
menjelaskan zat-
menyebutkan zat makanan yang jenis-jenis
terkandung pada
bahan-bahan
makanan
makanan dan menjelaskan fungsi
dari
bahan makanan.
Siswa
mampu 2
menjelaskan
50
proses pencernaan pada tubuh manusia Siswa
mampu 3
PG
C2
A
PG
C1
B
PG
C1
D
PG
C1
C
PG
C1
C
membedakan antara
vitamin
yang larut dalam lemak dan dalam air Siswa
mampu 4
menyebutkan zat makanan
yang
jika kadar nya sedikit
dalam
tubuh
akan
menimbulkan rasa lapar Siswa
mampu 5
menjelaskan fungsi protein Siswa
mampu 6
menyebutkan unsur
karbon
yang terkandung dalam karbohidrat Siswa
mampu 7
menjelaskan
51
fungsi
dari
makanan Siswa
mampu 8
PG
C1
A
PG
C1
A
PG
C2
A
menyebutkan bahan
makanan
yang mengandung lemak Siswa
mampu 9
mengelompokkan bahan
makanan
yang
termasuk
protein Siswa
mampu 10
membedakan contoh
bahan
makanan
yang
mengandung protein
hewani
dan protein nabati
52
Lampiran 4 Soal Tes Tertulis Siklus I 1. Zat makanan pada proses metabolisme yang menghasilkan energy tertinggi untuk satuan berat yang sama … a. Karbohidrat
c. lemak
b. Protein
d. vitamin
2. Zat-zat makanan yang diserap oleh pembuluh darah kapiler didalam usus halus seperti berikut, kecuali … a. Air
c. glukosa
b. Vitamin
d. gliserol
3. Berikut ini adalah vitamin yang dapat larut di dalam lemak, kecuali … a. C
c. K
b. A
d. E
4. Zat makanan yang jika kadar nya dalam darah menurun menyebabkan timbulnya rasa lapar adalah … a. Vitamin
c. Asam lemak
b. Glukosa
d. Asam amino
5. Berikut adalah fungsi protein di dalam tubuh, kecuali … a. Sumber energy atau bahan bakar b. Sebagai zat pembangun dalam pertumbuhan c. Perbaikan dan pemeliharaan jaringan tubuh d. Sebagai pelarut reaksi kimia yang terjadi 6. Karbohidrat adalah senyawa kimia yang dibangun oleh unsur-unsur … a. C, H, Al
c. C, H, O
b. C, H, O, N
d. Mg, S, Fe
7. Berikut ini adalah fungsi makanan, kecuali …
53
a. Sebagai sumber energy b. Untuk pertumbuhan sel-sel baru c. Untuk mengobati penyakit d. Sebagai pengatur dan pelindung tubuh 8. Bahan makanan yang mengandung lemak adalah … a. Ikan, alpukat, dan kacang tanah b. Ikan, alpukat, dan tempe c. Minyak zaitun, tahu, dan tempe d. Kentang, nasi, dan ikan basah 9. Bahan makanan yang mengandung protein adalah … a. Yogurt, telur, dan tempe b. Dada ayam, gandum, dan coklat c. Keju, kelapa, dan bayam d. Kangkung, tahu, dan nasi 10. Sumber protein nabati terdapat pada … a. Tahu, tempe, dan almond
c. almond, tahu, dan ikan
b. Ikan, telur, dan tempe
d. ikan, keju, dan kentang
54
Lampiran 5 LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA Pengamatan
: SIKLUS I
Hari/Tanggal
:
Sub Konsep
:
Materi
:
Petunjuk pengisian: 1. Duduk didalam kelas sehingga dapat mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung didalam kelas tersebut tanpa mengganggu jalannya pembelajaran. 2. Perhatikan aktivitas belajar siswa didalam kelas saat pembelajaran berlangsung 3. Dengan melihat jumlah siswa yang aktif maka dilihat presentase keaktifan siswa 4. Skala penilaian ada dibawah lembar pengamatan ini NO
1 2
3 4 5
6
AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI Pendahuluan Siswa yang menanggapi salam dari guru dan berdo’a bersama Siswa yang memperhatikan apersepsi dan termotivasi untuk mulai belajar Siswa yang memperhatikan video dan penjelasan yang diberikan guru Siswa yang menanggapi pertanyaan guru Siswa yang memperhatikan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran Siswa yang mengikuti perintah guru saat pembagian kelompok dengan teratur Kegiatan Inti 55
JUMLAH SISWA
%
7
8 9
10
11
12
13
14 15
16
Siswa yang menyampaikan pendapat ketika berdiskusi dalam kelompok sendiri Siswa yang bertanya pada saat diskusi/pembelajaran berlangsung Siswa yang menjalankan tugasnya masing-masing sesuai dengan tugas nomor yang didapatkan Siswa yang mengemukakan pendapatnya saat berdiskusi antar kelompok Siswa yang menanggapi pendapat teman ketika berdiskusi dalam kelompok maupun pada saat penyampaian hasil diskusi Siswa yang berdiskusi sesuai dengan lembar diskusi siswa yang diberikan Siswa yang mengemukakan pendapatnya saat kelompok lain menyampaikan hasil diskusinya Kegiatan Penutup Siswa yang menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini Siswa yang memperhatikan penyampaian guru untuk pertemuan selanjutnya Siswa yang berdo’a dan menjawab salam
Keterangan skala penilaian: (0-20)% = tidak aktif (21-40)% = kurang aktif (41-60)% = cukup aktif (61-80)% = aktif (81-100)% = Sangat aktif
56
Lampiran 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II
Satuan Pendidikan
: MTS AL-IHSAN PONTIANAK
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VIII / 1
Materi Pokok/Topik
: Sistem Pencernaan Makanan
Sub Topik
: Saluran pencernaan makanan
Alokasi Waktu
: 1 Jam
A. Kompetensi Inti KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakana, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
57
B. Kompetensi Dasar/Indikator Pencapaian Kompetensi
No
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Mendeskripsikan sistem
3.6.3 Menyebutkan organ-organ dalam sistem
pencernaan serta
pencernaan manusia
keterkaitannya dengan 1
3.6.4 Menjelaskan fungsi-fungsi organ
sistem pernapasan, sistem
pencernaan
peredaran darah, dan
3.6.5 Menjelaskan proses pencernaan dalam
penggunaan energi makanan
tubuh manusia
C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menyebutkan organ-organ dalam sistem pencernaan manusia 2. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi-fungsi organ pencernaan 3. Peserta didik dapat menjelaskan proses pencernaan dalam tubuh manusia
D. Materi Organ pencernaan makanan dibedakan organ utama dan organ tambahan. Organ utama berupa saluran pencernaan yang dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum, dan berakhir di anus. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada duodenum terdapat saluran yang terhubung
dengan kantung empedu dan pankreas. Cairan
pankreas mengandung enzim lipase, amilase, trypsin. Lipase akan bekerja mencerna lemak, amilase akan mencerna amilum, dan tripsin yang mengubah protein menjadi polipeptida. Sementara itu cairan empedu juga bekerja pada kimus dengan cara mengemulsikan lemak yakni mengubah lemak jadi larut dengan air.
58
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon decendens dan berakhir pada anus. Di antara usus halus dan usus besar terdapat sekum (usus buntu). Bahan makanan yang sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai zat-zat sisa. Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding
usus besar akan menyerap
kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali bakteri Escherichia coli yang membantu membusukkan sisa-sisa makanan tersebut. Bakteri Escherichia coli mampu membentuk vitamin K dan B12. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui anus. Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva). Air liur mengandung Mukosa (lendir), senyawa antibakteri dan enzim amylase .Pencernaan makanan di rongga mulut terjadi secara mekanis dan kimiawi. 9. Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esofagus). 10. Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimia. Secara mekanis, otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus. Secara kimiawi,
bolus tercampur dengan getah
lambung. Getah lambung mengandung, HCl, enzim pepsin, dan renin.
E. Pendekatan/Strategi/Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Saientific
2. Metode
: Diskusi
3. Model
: Number Head Together
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. MEDIA a. Video
59
b. PPT c. Papan tulis d. Model Sistem Pencernaan 2. ALAT DAN BAHAN a. Lembar kerja siswa b. Model sistem pencernaan 3. SUMBER BELAJAR a. Buku IPA SMP kelas VIII b. LKS Sistem Pencernaan H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiat an
Fase /
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Sintaks
1. Guru
mengucapkan
selamat
Waktu pagi,
Penda
Fase 1:
huluan
Menyampa
menanyakan kabar dan mempersilakan
ikan tujuan
ketua kelas berdoa serta absensi siswa. 2. Guru melakukan absensi peserta didik
dan memotivasi
“Siapa yang tidak hadir hari ini anak-
siswa
anak?”
Guru menyampaikan apersepsi dimana guru menggali pengetahuan dan pengalaman peserta
didik
terkait
dengan
materi
pembelajaran. Guru menanyakan kepada peserta didik tentang materi yang lalu yaitu “Anak-anak pada pertemuan minggu lalu kita telah mempelajari tentang bahan
60
10 Menit
makanan dan kandungannya. Hari ini kita akan mempelajari organ-organ apa saja yang berperan dalam pencernaan makanan. Guru memotivasi
peserta
menunjukkan
didik
video
:
tentang
guru proses
pencernaan makanan yang telah dimasukkan kedalam mulut. Guru bertanya kepada peserta didik “mengapa makanan yang kita makan
harus
dicerna
kembali?organ-organ
dan apa
dihaluskan saja
yang
berperan dalam proses pencernaan? Apa akibatnya jika makanan yang kita kunyah didalam
mulut
tidak
melalui
proses
pencernaan? 40 Menit 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran. 4. Guru memberikan penjelasan bahwa Fase 2 :
tubuh
Kegiat
Menyajika
pencernaan untuk mengolah makanan
an inti
n informasi
yang telah kita konsumsi agar tetap
manusia
memerlukan
organ
berenergi dalam beraktivitas 5. Guru membagi siswa dikelasnya menjadi 5 kelompok dengan anggota sebanyak 4 orang, Kemudian pada masing-masing anggota kelompok diberikan nomor dari Fase : 3
1-4.
Penomoran
61
6. Peserta didik diberikan lembaran LKPD yang berisi gambar organ pencernaan (a, b, c dan d) kepada anggota kelompok yang Fase : 4
sudah mempunyai nomor kepala yaitu
Mengajuka
kepala 1 bagian a, kepala 2 bagian b,
n
kepala 3 bagian c dan kepala 4 bagian d).
pertanyaan / permasalah an
7. Peserta didik diberikan kesempatan untuk berdiskusi
mengenai
jawaban
dari
pertanyaan yang telah diberikan dan setiap anggota kelompok menyatakan jawaban Fase 5 : Berpikir bersama
mereka,
sehingga
setiap
mengetahui
keseluruhan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
8. Guru memanggil nomor kepala secara acak dari kelompok misalnya A2 dan Fase 6 :
mempersilakannya
untuk
menjawab
pertanyaan yang telah diberikan. Menjawab Kegiat
9. Tanggapan dari teman yang lain yang
an
memiliki nomor sama dari kelompok
Akhir
berbeda misalnya A1,A3,A4, dan A5 Fase 7 : Memberika n
10. Selanjutnya guru menunjuk nomor yang lain untuk menjawab soal berikutnya hingga selesai
62
10 Menit
pengharga an
11. Peserta didik diberikan soal sebagai evaluasi proses pembelajaran. 12. Peserta didik diajak untuk menyimpulkan hasil pembelajaran. 13. Guru memberikan hadiah berupa bintang yang merupakan penambahan nilai (nilai plus)
kepada
siswa
yang
berani
menyimpulkan materi pembelajaran. 14. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu penyakit yang terdapat pada organ pencernaan makanan.
2. EVALUASI b. Penilaian Hasil 4. Sebutkan organ saluran sistem pencernaan secara berurutan! 5. Mengapa struktur usus halus yang memiliki vili lebih efektif saat menyerap makanan? 6. Kerongkongan dapat melakukan gerakan peristalstik. Jelaskan pengertian dari gerakan peristalstik!
NO.
KUNCI JAWABAN
63
SKOR
Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus
1.
3
besar – anus 2.
Karena vili berfungsi memperluas daerah penyerapan
2
pada usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat. 3.
Gerakan peristaltik yaitu gerakan meremas-meremas
2
untuk mendorong makanan sedikit demi sedikit ke dalam lambung. Skor Total
No. 1.
7
Pedoman Penskoran Acuan Penskoran Menyebutkan organ
Interval
Keterangan
1-3
Skor 3: Jika dapat menyebutkan
saluran sistem pencernaan
semua organ sistem pencernaan
secara berurutan
secara berurutan. Skor 2 : Jika dapat menyebutkan setengah dari organ saluran sistem pencernaan Skor 1: Jika hanya menyebutkan salah satu dari organ sistem
pencernaan
berurutan
64
dan
saluran tidak
2
Menjelaskan fungsi vili
1-2
pada usus halus
Skor 2: Jika menjelaskan fungsi vili dengan tepat Skor 1: Jika menjelaskan fungsi vili dengan kurang tepat
3.
Menjelaskan pengertian
1-2
gerakan peristalstik
Skor
2:
Jika
menjelaskan
pengertian gerakan peristalstik dengan tepat Skor
1:
Jika
menjelaskan
pengertian gerakan peristalstik dengan kurang tepat
Pedoman Penskoran/Penilaian
Skor Total Nilai Siswa =
:7 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
x 100
Kriteria Nilai A = 80 – 100 : Sangat Baik B = 70 – 79
: Baik
C = 60 – 69
: Cukup
D = < 60
: Kurang INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi
: Sistem pencernaan pada Manusia
Kelas/Semester
: VIII/I (SATU)
65
Jumlah No
Nama
Disiplin
Kerjasama
Keaktifan
Tanggung jawab
Skor
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Keterangan: 4= jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 3= jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 2= jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten
66
1= jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator. RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI
Nomor Kelompok
:
Nama Anggota
:
Materi yang di persentasikan : No.
Aspek Yang Dinilai
1.
Pemahaman materi
2.
Penjelasan dalam
: 1
2
3
menyampaikan persentasi setelah melakukan diskusi 3.
Penyampaian
4.
Kontakmata
Penjelasan skala pada setiap kriteria: 5. Pemahaman materi -
siswa tidak memahami materi yang dipresentasikan
-
siswa kurang memahami materi yang dipresentasikan
-
siswa memahami seluruh materi yang dipresentasikan
6. Penjelasan dalam menyampaikan persentasi setelah melakukan diskusi -
media yang digunakan memiliki tulisan dan gambar yang tidak jelas.
-
media yang digunakan memiliki tulisan yang tidak jelas, namun memiliki gambar yang jelas. 67
-
media yang digunakan memiliki tulisan dan gambar yang sangat jelas.
7. Penyampaian -
penyampaian materi tidak jelas dan cenderung volume suara kecil
-
penyampaian materi cukup jelas namun volume suara kecil
-
penyampaian materi jelas serta volume suara lantang
8. Kontak mata -
siswa hanya membaca media presentasi dan tidak ada kontak mata dengan peserta lain.
-
siswa kadang-kadang menggunakan kontak mata kepada peserta lain, namun masih lebih sering membaca media presentasi.
-
siswa melakukan kontak mata dengan peserta lain dan tidak membaca media presentasi.
68
Lampiran 7 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Siklus II Satuan Pendidikan
: MTS AL-IHSAN PONTIANAK
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VIII / 1
Materi Pokok/Topik
: Sistem Pencernaan Makanan
Sub Topik
: Saluran Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu
: 15 menit
A. Kompetensi Dasar 3.6 Mendeskripsikan sistem pencernaan serta keterkaitannya dengan sistem pernapasan, sistem peredaran darah, dan penggunaan energi makanan. B. Indikator 1. Menyebutkan organ-organ dalam sistem pencernaan manusia 2. Menjelaskan fungsi-fungsi organ pencernaan 3. Menjelaskan proses pencernaan dalam tubuh manusia C. Tujuan 1. Peserta didik dapat menyebutkan organ-organ dalam sistem pencernaan manusia 2. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi-fungsi organ pencernaan 3. Peserta didik dapat menjelaskan proses pencernaan dalam tubuh manusia. D. Materi Sistem pencernaan adalah proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah molekul makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.. Adapun saluran utama pencernaan pada manusia yaitu:
69
1. Bagian Mulut Bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia adalah mulut. Bagian ini menjadi pintu bagi makanan dan minuman yang Anda konsumsi untuk masuk dan diteruskan kepada sistem pencernaan selanjutnya. Pada bagian mulut terdapat beberapa bagian penting. Diantaranya adalah lidah yang berfungsi untuk merasa makanan, memposisikan makanan agar mudah dikunyah dan membantu makanan untuk ditelan. Kedua, ada gigi yang berfungsi untuk mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih halus dan lebih mudah dicerna. Ketiga ada juga ludah yang akan membantu Anda menelan makanan dengan lebih mudah lagi dan juga berfungsi sebagai pelindung rongga mulut. 2.
Bagian Kerongkongan (Esofagus)
Gerakan Mendorong Makanan | biohasanah.wordpress.co Kerongkongan adalah lorong yang akan dimasuki makanan yang selesai Anda kunyah diantara rongga mulut menuju lambung dan melalui proses pencernaan yang selanjutnya. Kerongkongan atau Esofagus (bahasa ilmiah). Dalam melakukan tugasnya melakukan gerakan yang disebut gerakan peristaltik yang membantu mendorong makanan yang sudah dikunyah agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan. 3. Bagian Lambung
Bagian Lambung | idbiodiversitas.com 70
Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. berbentuk seperti kantong yang menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut. 4. Bagian Usus Halus Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari, usus kosong dan usus penyerapan. Ada banyak proses yang terjadi pada usus halus. Di dalamnya usus halus juga memproduksi berbagai macam enzim yang dapat mengubah beberapa zat makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar lebih mudah diserap. 5. Bagian Usus Besar Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan dibusukkan menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran yang kemudian akan dibuang melalui anus. 6. Rektum dan Anus Pada bagian ujung usus besar inilah yang disebut dengan rektum yang merupakan jalur yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya yaitu anus. E. Petunjuk Pengerjaan 1. Bacalah buku materi yang kamu miliki 2. Carilah sumber lain yang bisa menunjang jawaban pertanyaanmu 3. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas 4. Amati gambar yang telah disediakan dalam tabel. 5. Jelaskan fungsi dari masing-masing gambar.
F. Soal LKPD Nama Kelompok Anggota
:
: .......................................... 1. 2. 3. 4. 5.
….. ….. ….. ….. ….. 71
Fungsi
Gambar
1 5 3
. 2
2
3 1
4
4 6
5
6
Pertanyaan: 7. Susunlah berdasarkan urutan yang benar !
72
Jawaban: 7. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. KUNCI JAWABAN 1. 2.
3. 4.
5. 6. 7.
Usus Besar. Fungsi nya yaitu sebagai tempat pembusukan sisa makanan serta reabsorbsi air. Lambung. Fungsi lambung untuk membantu proses pencernaan makanan. Pencernaan di lambung merupakan proses pencernaan tahap kedua setelah proses pencernaan di mulut. Kerongkongan. Fungsinya untuk menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalsis. Usus halus. Fungsi nya yaitu sebagai tempat pencernaan secara kimiawi menggunakan enzim dan sebagai tempat penyerapan sari makanan. Fungsi usus besar yaitu sebagai tempat pembusukan sisa makanan serta reabsorbsi air. Mulut memiliki fungsi utama yaitu untuk makan, mastikasi (mengunyah), pencernaan kimia, menelan, berbicara dan respirasi. Anus memiliki fungsi untuk melakukan proses defekasi feses. Mulut – kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar – anus.
73
Lampiran 8 Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Siklus II
Satuan Pendidikan
: MTS AL-IHSAN PONTIANAK
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VIII / 1
Materi Pokok/Topik
: Sistem Pencernaan Makanan
Sub Topik
: Saluran Pencernaan Makanan
Kompetensi Dasar
:
Tujuan pembelajaran Peserta didik dapat menyebutkan organ-organ
3.6 Mendeskripsikan sistem pencernaan serta keterkaitannya dengan sistem pernapasan, sistem peredaran darah, dan penggunaan energi makanan.
Indicator soal
No. soal Siswa dapat menyebutkan 1 organ pencernaan yang berfungsi membunuh kuman dan mencerna protein
dalam sistem pencernaan manusia, menjelaskan fungsi-fungsi organ pencernaan, serta
74
Bentuk soal PG
Aspek Kunci kognitif jawaban C1 B
dapat menjelaskan proses pencernaan dalam tubuh manusia. Siswa dapat menjelaskan fungsi usus besar dalam sistem pencernaan Siswa dapat menyebutkan enzim yang terdapat pada air ludah Siswa dapat menyebutkan bakteri yang membantu pembusukan makanan di usus besar Disajikan gambar pencernaan, siswa dapat menyebutkan fungsi bagian yang ditunjuk Siswa dapat menyebutkan fungsi asam lambung (HCL) yang dihasilkan lambung Siswa mampu menyebutkan organ yang melakukan proses pencernaan secara mekanik Siswa mampu menyebutkan urutan perjalanan makanan melalui organ pencernaan yang benar Menjelaskan hubungan struktur dengan fungsi jaringan penyusun organ
75
2
PG
C1
D
3
PG
C1
A
4
PG
C1
C
5
PG
C2
A
6
PG
C1
D
7
PG
C1
C
8
PG
C2
B
9
PG
C3
B
pada sistem pencernaan manusia Siswa mampu 10 Menjelaskan fungsi dari anus
76
PG
C1
A
Lampiran 9 Soal Tes Tertulis Siklus II 1. Organ pencernaan yang berfungsi membunuh kuman dan mencerna protein adalah … a. usus halus c. kerongkongan b. lambung d. usus besar 2. Fungsi usus besar dalam sistem pencernaan, kecuali … a. Membentuk massa feses b. Menyerap air yang masih tersisa pada makanan c. Melakukan penerapan berbagai jenis vitamin d. Menghasilkan lendir dan mendorong makanan kedalam lambung melalui gerak peristaltik. 3. Enzim yang terdapat pada air liur adalah … a. amilase d. maltase b. protease e. sukrase c. lipase 4. Pembusukan makanan di usus besar dibantu oleh suatu bakteri yaitu … a. Streptococcus lacti d. Saccharomyces fragilis b. Bacillus thuringiensis e. Lactobacillus bulgaricus c. Escherichia coli 5. Perhatikan gambar dibawah ini!
X
Y
77
Apa fungsi dari bagian yang ditunjuk dengan huruf Y …
6.
7.
8.
9.
a. Berperan mengubah protein menjadi pepton b. Menghilangkan kelebihan air dari tubuh c. Mengatur sirkulasi hormone d. Menghaluskan makanan Lambung menghasilkan HCL (asam lambung) yang berfungsi untuk ... a. Melarutkan zat makanan b. Membantu kerja enzim pada usus halus c. Membantu gerak peristaltik d. Membunuh bakteri pada makanan Organ yang melakukan proses pencernaan secara mekanik adalah … a. Usus besar dan usus halus c. mulut dan lambung b. Mulut dan kerongkongan d. mulut dan usus halus Urutan perjalanan makanan melalui organ pencernaan yang benar adalah … a. Mulut-lambung-usus besar-usus halus-anus b. Mulut-kerongkongan-lambung-usus halus-usus besar-anus c. Mulut-kerongkongan-lambung-usus besar-usus halus-anus d. Mulut-lambung-usus halus-usus besar-anus Perhatikan organ-organ yang berperan dalam proses pencernaan makanan berikut! 1. Faring 5. Lambung 2. Laring 6. Pancreas 3. Tenggorokan 7. Hati 4. Kerongkongan 8. Usus 12 jari Organ-organ yang termasuk saluran pencernaan makanan terdapat pada …
a. 1,2,3, dan 5 c. 2,3,5, dan 8 b. 1,3,5, dan 8 d. 2,4,5, dan 8 10. Organ apakah yang berfungsi sebagai pengatur keluarnya feses … a. Anus c. usus besar b. Lambung d. usus halus
78
Lampiran 10 LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA Pengamatan
: SIKLUS II
Hari/Tanggal
:
Sub Konsep
:
Materi
:
Petunjuk pengisian: 1. Duduk didalam kelas sehingga dapat mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung didalam kelas tersebut tanpa mengganggu jalannya pembelajaran. 2. Perhatikan aktivitas belajar siswa didalam kelas saat pembelajaran berlangsung 3. Dengan melihat jumlah siswa yang aktif maka dilihat presentase keaktifan siswa 4. Skala penilaian ada dibawah lembar pengamatan ini NO
1 2
3 4 5
6
AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI Pendahuluan Siswa yang menanggapi salam dari guru dan berdo’a bersama Siswa yang memperhatikan apersepsi dan termotivasi untuk mulai belajar Siswa yang memperhatikan video dan penjelasan yang diberikan guru Siswa yang menanggapi pertanyaan guru Siswa yang memperhatikan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran Siswa yang mengikuti perintah guru saat pembagian kelompok dengan teratur Kegiatan Inti
79
JUMLAH SISWA
%
7
8 9
10
11
12
13
14 15
16
Siswa yang menyampaikan pendapat ketika berdiskusi dalam kelompok sendiri Siswa yang bertanya pada saat diskusi/pembelajaran berlangsung Siswa yang menjalankan tugasnya masing-masing sesuai dengan tugas nomor yang didapatkan Siswa yang mengemukakan pendapatnya saat berdiskusi antar kelompok Siswa yang menanggapi pendapat teman ketika berdiskusi dalam kelompok maupun pada saat penyampaian hasil diskusi Siswa yang berdiskusi sesuai dengan lembar diskusi siswa yang diberikan Siswa yang mengemukakan pendapatnya saat kelompok lain menyampaikan hasil diskusinya Kegiatan Penutup Siswa yang menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini Siswa yang memperhatikan penyampaian guru untuk pertemuan selanjutnya Siswa yang berdo’a dan menjawab salam
Keterangan skala penilaian: (0-20)% = tidak aktif (21-40)% = kurang aktif (41-60)% = cukup aktif (61-80)% = aktif (81-100)% = Sangat aktif
80
Lampiran 11 DAFTAR SISWA DAN NILAI PENILAIAN MID SEMESTER
81
Lampiran 11 DAFTAR SISWA DAN NILAI PENILAIAN MID SEMESTER
82
Lampiran 13 NAMA SEKOLAH
: MTS AL-IHSAN PONTIANAK
ALAMAT
: JL. BUDI UTOMO, KELURAHAN SIANTAN HULU, KEC. PONTIANAK UTARA, KOTA PONTIANAK, 78241
NAMA GURU
: SRI WAHYUNI, A.Md
KELAS
: VIII B
NO Hari/Tanggal Deskripsi Paraf 1 Kamis, 15 observasi ke dalam kelas dan melihat aktivitas November siswa siklus I dan menuliskannya pada lembar 2018 observasi. Selain itu juga dilakukan wawancara terhadap guru mengenai aktivitas dan hasil belajar siswa. Dari wawancara dan observasi didapatlah informasi bahwa bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran masing-masing hanya sebesar 22,72% bertanya kepada guru hanya 9,09% menjawab pertanyaan guru, dan hanya 22,72% yang aktif ketika diskusi di kelas. Sebagian besar dari siswa justru memperlihatkan aktivitas yang tidak relevan dengan pembelajaran, seperti kelihatan melamun, kurang bergairah, kurang memperhatikan, bermain-main sendiri, berbicara dengan teman ketika dijelaskan, canggung berbicara atau berdialog dengan teman waktu diskusi, dan lain sebagainya. Dan hanya 22% yang tuntas . 2 Kamis, 22 observasi ke dalam kelas dan melihat aktivitas November siswa siklus II dan menuliskannya pada lembar 2018 observasi. Dari observasi didapatlah informasi bahwa bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dalam siklus II ini mengalami peningkatan yaitu sebesar 100% bertanya kepada guru, 54,54% menjawab pertanyaan guru, dan 100% yang aktif ketika diskusi di kelas.
83
Lampiran 14 Dokumentasi
84