Makalah Askep Rematoid.docx

  • Uploaded by: Deviyanti Pujiastuti
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Askep Rematoid.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 19,175
  • Pages: 197
BAB I PEMBAHASAN 1.1 DEFINISI Artritis reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik

dengan

manifestasi

utama

poliartritis

progresif

dan

melibatkan seluruh organ tubuh (Kapita Selekta Kedokteran, 2001 : hal 536). Artritis

Reumatoid

adalah

gangguan

autoimun

kronik

yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001 : 1248). Penyakit

reumatik

adalah

penyakit

inflamasi

non-

bakterial yang bersifat sistemik, progesif, cenderung kronik dan mengenai

sendi

serta jaringan

ikat

sendi

secara

simetris.

(Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi, hal.165) Artritis kronis

yang tidak

dengan reaksi pada

Reumatoid

adalah

diketahui

penyakit

autoimun

penyebabnya

sistemik

dikarekteristikan

inflamasi dalam membrane sinovial yang mengarah

destruksi kartilago sendi

dan deformitas lebih lanjut.(Susan

Martin Tucker.1998). Artritis Reumatoid (AR) terutama mengenai

adalah kelainan inflamasi yang

membran

sinovial

dari

persendian

dan

umumnya ditandai dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas, dan keletihan ( Diane C. Baughman. 2000 ). Artritis Reumatoid adalah suatu penyakit peradangan kronik yang menyebabkan degenerasi jaringan ikat, peradangan (inflamasi) terjadi secara terus-menerus terutama pada menyebar

ke

struktur sendi

organ

sinovium dan

di sekitarnya seperti tulang rawan,

kapsul fibrosa sendi, legamen dan tendon. Inflamasi ditandai dengan penimbunan sel darah ekstensif dan

putih,

pengaktifan komplemen, fagositosis

pembentukan jaringan granular. Inflamasi

kronik

menyebabkan hipertropi dan penebalan membran pada sinovium,

1

terjadi hambatan aliran

darah

dan

nekrosis sel

dan

inflamasi

berlanjut. Pembentukan panus terjadi oleh penebalan sinovium yang dilapisi

jaringan

menyebabkan

granular.

peradangan

Penyebaran dan

panus

pembentukan

ke

sinovium

jaringan

parut

memacu kerusakan sendi dan deformitas

2

Biasanya jaringan ikat

yang

pertama kali

mengalami

kerusakan adalah jaringan ikat yang membentuk lapisan sendi, yaitu membrane sinovium 1.2.

ETIOLOGI

Penyebab diketahui faktor

utama

secara pasti. genetik,

penyakit Biasanya

reumatik merupakan

lingkungan, hormonal

reproduksi. Namun faktor

dan

masih

belum

kombinasi faktor

pencetus terbesar adalah faktor

dari

sistem infeksi

seperti bakteri, mikoplasma dan virus (Lemone & Burke, 2001). Ada beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab artritis reumatoid, yaitu: 1. Infeksi Streptokkus hemolitikus dan Streptococcus nonhemolitikus . 2. Endokrin 3. Autoimun 4. Metabolik 5. Faktor genetik serta pemicu li ngkungan Pada oleh

saat

ini

artritis

reumatoid

diduga

disebabkan

faktor autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap

kolagen tipe II; faktor infeksi mungkin disebabkan oleh karena virus dan organisme mikroplasma atau grup difterioid yang menghasilkan antigen tipe II kolagen dari tulang rawan pencetus mungkin adalah suatu menginfeksi sendi

atau

mirip

sendi penderita. Faktor

bakteri, mikoplasma, virus dengan sendi

yang

secara antigenis.

Biasanya respon antibodi awal terhadap mikro-organisme diperatarai

oleh

IgG.

Walaupun respon ini

berhasil mengancurkan mikro-

organisme, namun individu yang mengidap AR mulai membentuk antibodi lain biasanya IgM atau IgG, terhadap antibodi IgG semula. Antibodi ynng ditujukan ke komponen tubuh sendiri ini disebut faktor rematoid ( FR ). FR menetap di kapsul sendi, peradangan kronik dan destruksi jaringan AR

dan menimbulkan diperkirakan terjadi

karena predisposisi genetik terhadap penyakit autoimun.

1.3. 1.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL Anatomi Fisiologi Rangka

Muskuloskeletal

berasal

dari

kata

muscle

(otot)

dan

(tulang). Rangka (skeletal) merupakan bagian tubuh dari tulang, sendi

dan tulang rawan

skeletal

yang

terdiri

(kartilago), sebagai tempat

menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi. Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang – tulang (sekitar 206 tulang ) yang membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh. Walaupun rangka terutama tersusun dari tulang, rangka di sebagian tempat dilengkapi dengan kartilago. Rangka digolongkan menjadi rangka aksial, rangka apendikular, dan persendian. a.

Rangka aksial, melindungi organ-organ pada

kepala, leher,

dan torso. 1.

Kolumna vertebra

2.

Tengkorak Tulang



cranial

:

menutupi

dan

melindungi otak dan organ- organ panca indera. Tulang wajah



: memberikan bentuk

pada muka dan berisi gigi. 

Tulang auditori : terlihat dalam transmisi suara.



Tulang hyoid : yang menjaga lidah dan laring.

b.

Rangka apendikular, tulang yang membentuk lengan tungkai

dan tulang

pectoral

serta

tonjolan

pelvis

yang

menjadi

tempat

melekatnya lengan dan tungkai pada r angkai aksial. c.

Persendian, adalah artikulasi dari dua tulang atau lebih.

Fungsi Sistem Rangka : 1.

Tulang

sebagai

penyangga

(penopang);

berdirinya

tubuh,

tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak dan organ, juga memberi bentuk pada tubuh. 2.

Pergerakan ; dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka

saat bergerak, adanya persendian.

3.

Melindungi organ-organ halus

dan

lunak

yang

ada

dalam

tubuh. 4.

Pembentukan sel darah (hematopoesis / red marrow).

5.

Tempat penyimpanan mineral (kalium dan fosfat) dan lipid

(yellow marrow). Menurut bentuknya tulang dibagi menjadi 4, yaitu : 1.

Tulang panjang, terdapat dalam

tulang paha,

tulang lengan

atas. 2.

Tulang pendek (carpals) bentuknya tidak tetap dan didalamnya

terdiri dari tulang karang, bagian luas terdiri dari tulang padat. 3.

Tulang ceper yang terdapat pada tulang tengkorak yang terdiri dari

2 tulang karang di

sebelah dalam

dan

tulang padat disebelah

luar. 4.

Bentuk yang

pendek.

tidak

beraturan (vertebra) sama

seperti tulang

Gambar : tulang pada tubuh manusia (http://kerzt.files.wordpress.com/2009/02/normal.gif)

Struktur Tulang Dilihat

dari

bentuknya

tulang

dapat

dibagi

menjadi

pendek, panjang, tulang berbentuk rata

(flat)

bentuk tidak

tulang yang

beraturan. Terdapat juga

dan

tulang

tulang dengan berkembang

didalam tendon misalnya tulang patella (tulang sessamoid). Semua tulang memiliki sponge tetapi akan bervariasi dari kuantitasnya.Bagian tulang tumbuh secara

longitudinal, bagian tengah disebut epiphyse

yang berbatasan dengan metaphysic yang berbentuk silinder. Vaskularisasi.

Tulang

merupakan

vaskuler dengan total aliran memiliki arteri

bagian

yang

kaya

akan

sekitar 200-400 cc/menit.Setiap tulang

menyuplai darah

yang

membawa nutrient masuk di

dekat pertengahan tulang kemudian bercabang ke atas dan ke bawah menjadi pembuluh darah mikroskopis, pembuluh ini menyuplai korteks, morrow, dan sistem harvest. Persarafan.

Serabut

syaraf

simpatik

mempersarafi tulang dilatasi kapiler dan simpatis

sementara

serabut

syaraf

dan di

afferent

(sensorik)

control oleh

efferent

saraf

menstramisikan

rangsangan nyeri.

Pertumbuhan dan Metabolisme Tulang Setelah pubertas tulang mencapai kematangan dan maksimal.

Tulang

merupakan

demikian

pertumbuhan

jaringan

yang

penghancuran hanya berlangsung Tahun

–tahun

yang

seimbang hanya

pertumbuhan

dinamis

walaupun

pembentukan

sampai

usia

35

dan tahun.

berikutnya rebsorbsi tulang mengalami percepatan

sehigga tulang mengalami penurunan massanya dan menjadi rentan terhadap injury.Pertumbuhan dan metabolisme tulang di pengaruhi oleh mineral dan hormone sebagai berikut : 

Kalsium dan Fosfor.

Tulang mengandung

99% kalsium dan 90% fosfor. Konsentrasi ini selalu di pelihara dalam hubungan terbalik. Apabila fosfor

akan berkurang,

kadar

ketika

kalsium meningkat kadar

kalsium

dan

maka

kadar

kadar

fosfor

berubah, calsitonin dan PTH bekerja untuk memelihara keseimbangan.

Calsitonin di

 memiliki

aksi

produksi

dalam menurunkan kadar

meningkat di atas

normal. Menghambat

oleh

kelenjar

kalsium jika reabsorbsi

tiroid

sekresi

tulang

dan

meningkatkan sekresi fosfor oleh ginjal bila di perlukan. Vit.



D.

diproduksi

oleh

tubuh

dan

di

trasportasikan ke dalam darah untuk meningkatkan reabsorbsi kalsium dan

fosfor

aktifasi PHT

dari

usus

dalam

halus, juga

memberi

kesempatan

untuk

melepas kalsium dari tulang.

Proses Pembentukan Tulang Pada

bentuk alamiahnya, vitamin D di proleh dari

ultraviolet matahari dan beberapa jenis

radiasi sinar

makanan. Dalam kombinasi

denagan kalsium dan fosfor, vitamin ini penting untuk pembentukan tulang. Vitamin D sebenarnya merupakan kumpulan vitamin-vitamin, termasuk vitamin D2 dan D3. Substansi yang terjadi secara

alamiah ialah D3

(kolekalsiferol), yang dihasilkan olehakifitas foto kimia pada kulit ketika dikenai sinar ultraviolet matahari. D3 pada kulit atau makanan diwa ke

(liver

bound)

untuk

transcalsiferin,sebagaian

sebuah

substansi

alfa

diubah



globulin

menjadi

25

sebagai dihidroksi

kolekalsiferon atau kalsitriol. Calcidiol kemudian dialirkan ke ginjal untuk transformasi ke dalam metabolisme vitamin D aktif mayor, 1,25 dihydroxycho lekalciferol atau calcitriol. Banyaknya kalsitriol yang

di

produksi diatur oleh hormone parathyroid (PTH) dan kadar fosfat di dalam

darah,

bentuk

inorganic

produksi kalsitriol terjadi bila

dari

fosfor

penambahan

kalsitriol meningkat dalam

PTH

atau

pengurangan kadar fosfat dalam cairan darah. Kalsitriol dibutuhkan untuk optimal

dan

bekerja

membantu pengaturan

penyerapan kalsium oleh usus secara

dalam kalsium

kombinasi darah.

dengan

Akibatnya,

PTH

untuk

kalsitriol

atau

pengurangan vitamin D dihasilkan karena pengurangan penyerapan

kalsium dari usus, dimana pada

gilirannya mengakibatka stimulasi

PHT dan pengurangan, baik itu kadar fosfat maupun kalsium dalam darah.

Hormon parathyroid. Saat

 dalam

serum

kadar

kalsium

menurun sekresi hormone parathyroid akan meningkat

aktifasi osteoclct dalam menyalurkan kalsium ke dalam

darah

lebih

lanjutnya hormone ini menurunkan hasil ekskresi kalsium melalui ginjal dan memfasilitasi absorbsi kalsium dari usus kecil dan sebaliknya. Growth hormone bertanggung jawab



peningkatan panjang tulang dan

dalam

penentuan matriks tulang yang

dibentuk pada masa sebelum pubertas. Glukokortikoid mengatur metabolism protein.

 Ketika

diperlukan hormone ini dapat

meningkat atau

menurunkan

katabolisme untuk mengurangi atau meningkatkan matriks organic. Tulang ini juga membantu

dalam

regulasi

absorbsi

kalsium

dan

fosfor dari usus kecil. Seks

 aktifitas kadar

osteobalstik

hormone

estrogen

menstimulasi

dan menghambat hormone paratiroid. Ketika

estrogen menurun seperti pada

masa

menopause, wanita

sangat rentan terjadinya massa tulang (osteoporosis). Persendian Persendian dapat

diklasifikasikan menurut struktur (berdasarkan ada

tidaknya rongga persendian diantara tulang-tulang yang dan

jenis

jaringan ikat

tersebut) dan

menurut

yang fungsi

beratikulasi

berhubungan dengan paersendian persendian

(berdasarkan

jumlah

gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian).

101

Gambar. Sendi (http://www.edukasi.net/mapok/mp_files/mp_376/images/hal14a.jpg)

111



Klasifikasi struktural persendian :



Persendian fibrosa



Persendian kartilago



Persendian sinovial. Klasifikasi fungsional



persendian : Sendi Sinartrosis atau Sendi Mati



Secara struktural, persendian di dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago. Amfiartrosis

 Sendi

dengan pergerakan terbatas yang

memungkinkan terjadinya

sedikit gerakan sebagai respon terhadap torsi dan kompresi . 

Diartrosis

Sendi ini dapat bergerak bebas,disebut juga sendi sinovial.Sendi ini memiliki rongga sendi

yang berisi

yang menyambung kedua

cairan sinovial,suatu kapsul sendi

tulang, dan

ujung

tilang

pada

sendi

sinovial dilapisi kartilago artikular. 

Klasifikasi persendian sinovial : Sendi

 rentang gerak

yang

fenoidal

:

memungkinkan

lebih besar,menuju ke tiga arah. Contoh : sendi

panggul dan sendi bahu.



Sendi engsel : memungkinkan gerakan ke satu arah saja.

Contoh : persendian pada lutut dan siku. Sendi kisar : memungkinkan terjadinya



rotasi di sekitar aksis sentral.Contoh : persendian antara bagian kepala proximal tulang radius dan ulna. Persendian kondiloid : memungkinkan

 gerakan ke dua arah di sudut

kanan

antara tulang radius dan tulang karpal. 

Sendi pelana : Contoh : ibu jari.

setiap

tulang. Contoh : sendi

Sendi peluru : memungkinkan gerakan

 meluncur antara

satu tulang dengan tulang lainnya. Contoh :

persendian intervertebra.

2. Otot

Anatomi Fisiologi Otot. (muscle) adalah jaringan tubuh

energi kimia perubahan

yang

berfungsi mengubah

menjadi kerja mekanik sebagai respon tubuh terhadap lingkungannya.

Jaringan

otot,

yang

mencapai

40%

-50% berat tubuh,pada umumnya tersusun dari sel-sel kontraktil yang serabut otot. Melalui kontraksi, sel-sel otot menghasilkan pergerakan dan melakukan pekerjaan.

Gambar. Otot pada tubuh manusia

 Fungsi sistem Muskular



Pergerakan



Penopang tubuh dan mempertahankan postur



Produksi panas.

 Ciri-ciri otot



Kontraktilitas



Eksitabilitas



Ekstensibilitas



Elastisitas

 Klasifikasi Jaringan Otot Otot diklasifikasikan secara structural berdasarkan ada tidaknya striasi silang

(lurik),

dan

secara

fungsional

berdasarkan

kendali

konstruksinya, volunteer (sadar) atau involunter (tidak sadar), dan juga berdasarkan lokasi,seperti otot

jantung, yang h anya

ditemukan di

jantung.  Jenis-jenis Otot



Otot rangka adalah otot lurik,volunter, dan melekat pada r angka. Otot polos adalah otot tidak berlurik dan

 involunter. Jenis

otot ini

dapat

ditemukan

pada

dinding

organ

berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem

respiratorik,

pencernaan,

reproduksi,

urinarius, dan sistem sirkulasi darah. Otot jantung adalah otot lurik, involunter,



dan hanya ditemukan pada jantung.

1.4

PATOFISIOLOGI

Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, kongesti vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular.

Peradangan

yang berkelanjutan, sinovial menjadi menebal, terutama pada artikular kartilago dari

sendi.

Pada

membentuk panus, atau penutup yang masuk ke tulang sub

persendian ini

sendi

granulasi

menutupi kartilago.

Panus

chondria. Jaringan granulasi menguat karena

radang menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis. Tingkat erosi sendi.

Bila

dari

kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan

kerusakan kartilago sangat luas

diantara permukaan sendi,

terjadi adhesi

karena jaringan fibrosa atau

bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago dan tendon dan ligamen jadi

maka

tulang

tulang menyebabkan

lemah

dan

bisa

menimbulkan

persendian. Invasi

dari

subluksasi

tulang sub

atau

dislokasi

chondrial bisa

dari

menyebkan

osteoporosis setempat. Lamanya artritis reumatoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa

adanya serangan dan

tidak

adanya serangan.

Sementara

ada orang yang sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang reumatoid

lain.

terutama

yang

mempunyai

faktor

(seropositif gangguan reumatoid) gangguan akan menjadi

kronis yang progresif. Pada Artritis reumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi pada jaringan sinovial.

Proses

fagositosis

menghasilkan

enzim-enzim

dalam

sendi. Enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial, dan akhirnya membentuk panus. Panus

akan meghancurkan tulang rawan

tulang, akibatnya menghilangkan mengalami

dan menimbulkan erosi

permukaan

sendi

yang

akan

perubahan generative dengan menghilangnya elastisitas

otot dan kekuatan kontraksi otot.

1.5

PATOFLOW

Fakto r Penc etus: Bakt eri, mikr opla sma, atau virus

Penyakit autoimun

Pelepasan Faktor Reumatoi d (FR)

Predisposisi Genetik

Individu yang

mengidap AR membentuk antibodi IgM FR

menempati

dikapsula sendi

Menginfeksi sendi secara antigenik

Respon

IgG

awal Reaksi

autoimun dalam

jaringan sinovial

menghancurk an

(antibodi IgG)

mikroorganis me

Inflamasi Kronis Pada Tendon, Ligamen juga terj adi deruksi jaringan

Akumulasi Sel

F

is

Darah Putih

a

ektensif

g o s i t o s

Pembentukan

J

ringan

a

Parut

Pemec

&

Terbentuk

ahan

hipertro

nodul-

Kolage

pi

nodul

rematoid

n

Kerusakan

Edema,

sendi

polifera

Progresif

si membr ane sinovial

Deformitas Sendi

Membr ane sinoviu m meneb al

Kekakuan sendi

Rentan g Gerak Berkur ang

Atro fi Otot Ndx:

Ndx: Kerusakan Mobilitas Panus

Gang Fisik

guan Citra Tub uh

Kartilago

H

dirusak

a m b a t a n Ali ra n D ar ah

Nekrosis Sel

Erosi Sendi dan Tulang

Nyeri

Ndx: Menghilangnya permukaan sendi

Nyeri Kr oni s

Penurunan elastisitas dan kontraksi otot

Ndx: Kurang Perawatan diri

Ndx:

Kurang

Mengenai penyakit

Pengetahuan

1.6

MANIFESTASI KLINIK

1.

Tanda dan gejala setempat Sakit

 pada

pagi

persendian disertai kaku

terutama

hari (morning stiffness) dan gerakan terbatas, kekakuan

berlangsung tidak

lebih dari 30 menit

dan dapat

berlanjut sampai

berjam-jam dalam

sehari. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan

osteoartritis yang biasanya tidak berlangsung lama.  Lambat laun membengkak, panas merah, lemah. Poli artritis simetris sendi



perifer → Semua

sendi bisa terserang, panggul, lutut, pergelangan tangan, siku, rahang dan

bahu.

Paling sering

pergelangan

mengenai

tangan, meskipun sendi

sendi yang

kecil lebih

tangan,

besar

kaki,

seringkali

terkena juga. Artritis erosif → sifat radiologis penyakit ini.



Peradangan sendi yang

kronik menyebabkan erosi

pada

pinggir

tulang dan ini dapat dilihat pada penyinaran sinar X. Deformitas → pergeseran ulnar, deviasi jari-



jari, subluksasi sendi metakarpofalangea, deformitas boutonniere dan leher

angsa. Sendi yang

lebih

besar

mungkin juga terserang yang

disertai penurunan kemampuan

fleksi

mungkin

disertai

mengalami

ankilosis

ataupun

ekstensi.

kehilangan

Sendi

kemampuan

bergerak yang total.  Rematoid nodul → merupakan massa subkutan yang terjadi pada 1/3 pasien dewasa, kasus ini sering olekranon) atau

sepanjang permukaan ekstensor lengan bawah,

bentuknya oval atau bulat dan padat.  Kronik → Ciri khas rematoid artritis. 2.

menyerang bagian siku (bursa

Tanda dan gejala sistemik

Lemah, demam, takhikardi, berat badan t urun, anemia, anoreksia. Bila ditinjau dari stadium, maka pada RA terdapat tiga stadium yaitu: a.

Stadium sinovitis

Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai adanya hiperemi, edema karena kongesti, nyeri istirahat maupun saat bergerak, bengkak, dan kekakuan.

pada

saat

b.

Stadium destruksi

Pada

stadium ini

terjadi

juga

selain

pada

terjadi kerusakan pada

jaringan

sekitarnya

yang

jaringan sinovial ditandai

adanya

kontraksi tendon. Selain tanda dan gejala tersebut diatasterjadi pula perubahan bentuk pada tangan yaitu bentuk j ari swan-neck. c.

Stadium deformitas

Pada

stadium ini terjadi perubahan secara

progresif dan berulang

kali, deformitas dan ganggguan fungsi secara pada

sendi

menetap. Perubahan

diawali adanya sinovitis, berlanjut pada

pembentukan

pannus, ankilosis fibrosa, dan terakhir ankilosis tulang.

1.7

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Faktor rematoid: positif pada 80%-95% kasus. Fiksasi lateks: positif pada 75% dari kasus-kasus khas. Reaksi-reaksi aglutinasi: Positif pada lebih dari 50% khas. LED: Umumnya meningkat pesat

kasus-kasus

(80-100mm/h). Mungkin

kembali normal sewaktu gejala-gejala meningkat. Protein

C-reaktif:

Positif

eksaserbasi. SDP: timbul

proses

selama

masa

Meningkat pada

waktu

inflamasi.

JDL:

Umumnya

menunjukkan anemia sedang. Ig

(IgM

dan

IgG):

Peningkatan besar

menunjukkan

proses

autoimun sebagai penyebab AR. Sinar x dari sendi jaringan lunak,

yang sakit: Menunjukkan pembengkakkan pada

erosi

sendi,

dan osteoporosis dari

berdekatan (perubahan awal) tulang,

memperkecil

osteoartristik yang

jarak

tulang yang

berkembang menjadi formasi kista sendi

terjadi secara

Identifikasi peradangan sinovium.

dan

subluksasio.

Perubahan

bersamaan. Scan radionuklida:

Artroskopi

langsung:

Visualisasi

dari

area

yang

menunjukkan iregularitas/degenerasi tulang pada sendi. Aspirasi cairan

sinovial: Mungkin menunjukkan volume yang

lebih

besar dari normal; buram, berkabut, munculnya warna kuning (respon inflamasi,

perdarahan, produk-produk pembuangan degeneratif); elevasi SDP dan leukosit, penurunan viskositas dan komplemen (C3 dan C4). Biopsi

membran

sinovial:

Menunjukkan

perubahan

inflamasi

dan perkembangan panas. 1.8

PENATALAKSANAAN MEDIK DAN TERAPI

Penatalaksanaan medik pada pasien RA diantaranya : a)

Pendidikan : meliputi tentang pengertian, patofisiologi,

penyebab, dan prognosis penyakit ini. b) c)

Istirahat : karena pada RA ini disertai rasa lelah yang hebat Latihan : pada saat pasien tidak

merasa lelah atau inflamasi

berkurang, ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi sendi pasien d)

Termoterapi

e)

Gizi yaitu dengan memberikan gizi

yang

tepat f)

Pemberian Obat-

obatan : 

Anti

Inflamasi

non

steroid

(NSAID)

contoh:aspirin yang diberikan pada dosis yang telah ditentukan. 



Obat-obat untuk Reumatoid Artitis : Acetyl salicylic acid,

Cholyn salicylate

(Analgetik, Antipyretik, Anty Inflamatory) 

Indomethacin/Indocin(Analgetik, Anti Inflamatori)



Ibufropen/motrin (Analgetik, Anti Inflamatori)



Tolmetin sodium/Tolectin(Analgetik Anti Inflamatori)



Naproxsen/naprosin (Analgetik, Anti Inflamatori)



Sulindac/Clinoril (Analgetik, Anti Inflamatori)



1.9 a)

Piroxicam/Feldene (Analgetik, Anti Inflamatori)

KOMPLIKASI Dapat

menimbulkan perubahan pada

jaringan lain

seperti

adanya proses granulasi di bawah kulit yang disebut subcutan nodule. b)

Pada otot dapat

jaringan otot. c) d)

terjadi myosis, yaitu proses granulasi

Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli.

Terjadi splenomegali

1.10 PROGNOSIS Perjalanan penyakit artritis reumatoid sangat bervariasi, bergantung pada

ketaatan pasien untuk

berobat dalam

jangka waktu

lama.

Sekitar 50 – 70% pasien artritis reumatoid akan mengalami prognosis yang lebih buruk. Golongan ini umumya meninggi 10 – 15 tahun lebih cepat dari pada orang tanpa

artritis reumatoid. Penyebab kematiannya adalah

infeksi, penyakit jantung, penyakit

saluran

gagal

pernapasan,

gagal

ginjal,

dan

cerna. Umumnya mereka memiliki keadaan umum

yang buruk, lebih dari 30 buah sendi yang mengalami peradangan, dengan manifestasi ekstraartikuler, dan tingkat rendah. Golongan ini

memerlukan terapi

karena kerusakan tulang yang

luas

pendidikan

secara agresif dan

dapat

terjadi dalam

yang dini

2 tahun

pertama. 1.11 PENCEGAHAN Selain dengan menggunakan

obat-obatan,

untuk

mengurangi

nyeri juga bisa dilakukan tanpa obat , misalnya dengan menggunakan kompres es. Kompres es bias

menurunkan ambang nyeri

menggurangi fungsi enzim. Kemudian banyak jenis dapat

di

konsumsi oleh

jenis

herbal juga

dapat

sayuran yang

penderita rematik, misalnya jus

kubis dan wortel yang dapat

dan

seledri,

mengurangi gejala rematik. Beberapa

melawan nyeri

rematik, misalnya jahe,

kunyit, biji seledri, daun lidah buaya atau minyak juniper yang bisa menghilan gkan bengkak pada sendi. Menjaga berat badan ideal juga perlu. Kelebihan berat badan dapat membebani sendi

di bagian ekstermitas bawah. Selain itu bobot

tubuh berlebih dapat memperbesar resiko terkena penyakit rematik. Olahraga ringan seperti jalan kaki bermanfaat bagi penderita rematik.

202

Ini karena Jalan kaki

dapat

membakar kalori, memperkuat otot,

dan membangun tulang yang kuat tanpa menggangu persendian yang sakit. Selama periode bebas

gejala, ini pedoman diet dapat

membantu

melindungi terhadap serangan penyakit rematik masa depan: a.

Jaga

asupan cairan

tubuh

anda

tinggi. Sekitar 8 sampai 16

gelas (sekitar 2 sampai 4 liter) air setiap hari. b.

Batasi atau menghindari

alkohol.

212

c.

Makan diet

seimbang. Makanan sehari-hari

Anda

harus

menekankan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan bebas atau rendah lemak susu produk-lemak. d.

Dapatkan protein dari lemak

rendah. e.

susu produk-

Batasi konsumsi daging, ikan dan

unggas. f.

Menjaga berat badan yang diinginkan.

BAB II ASKEP TEORI

2.1

DATA DASAR PENGKAJIAN

Data

tergantung pada

lainnya, (mis.,

mata,

keparahan dan

keterlibatan organ-organ

jantung, paru-paru, ginjal), tahapan (mis.,

eksaserbasi akut atau remisi) dan keberadaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya. 2.1.1 Aktivitas/Istirahat Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stress pada

sendi;

kekakuan pada

pagi

hari,

biasanya

terjadi

secara bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang

berpengaruh terhadap gaya

hidup, waktu

senggang, pekerjaan. Keletih an. Tanda : Malaise . Keterbatasan rentang gerak; atrofi

otot,

kulit;

kontraktur/kelainan

pada sendi dan otot. 2.1.2 Kardiovaskuler Gejala : Fenomena

Raynaud

jari

tangan/kaki

intermiten, sianosis, kemudian kemerahan pada kembali normal). 2.1.3 Integritas Ego

(mis.,

pucat

jari sebelum warna

Gejala : Faktor-faktor

stress

akut/kronis;

mis.,

finansial,

pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. Keputusasaan Ancaman pada

dan

ketidakberdayaan

konsep diri,

citra

(situasi

ketidakmampuan).

tubuh, identitas pribadi, (mis.,

ketergantungan pada diri orang lain). 2.1.4 Makanan/Cairan Gejala : Ketidakmampuan

untuk

menghasilkan/mengkonsumsi

makanan/ cairan

adekuat;

mual. Anoreksia. Kesulitan untuk mengunyah (keterlibatan TMJ).

Tanda : Penurunan berat badan. Kekeringan pada membran mukosa. 2.1.5 Higiene Gejala : Berbagai

kesulitan

untuk

melaksanakan

aktivitas

perawatan pribadi. Ketergantungan pada diri orang lain. 2.1.6 Neurosensori Gejala : Kebas/kesemutan pada

tangan dan

kaki.,

hilangnya

sensasi pada jaringan. Pembengkakan sendi simetris. 2.1.7 Nyeri/Kenyamanan Gejala : Fase

akut

dari

nyeri

mungkin/mungkin

tidak

disertai

oleh pembengkakan jaringan l unak pada sendi. Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pada pagi hari). 2.1.8 Keamanan Gejala : Kulit mengkilat, tegang; nodul subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki. Kesulitan dalam menangani t ugas/pemeliharaan rumah tangga. Demam ringan menetap. Kekeringan pada mata dan membran mukosa. 2.1.9 Interaksi Sosial

Gejala : Kerusakan interaksi dengan keluarga/orang lain;

perubahan

peran; isolasi. 2.1.10 Penyuluhan/Pembelajaran Gejala : Riwayat AR pada keluarga (pada awitan remaja). Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, “penyembuhan” arthritis tanpa pengujian. Riwayat perikarditis, lesi katup; fibrosis pulmonal, pleuritis. DRG menunjukan rata-rata lama dirawat: 4,8 hari. Pertimbangan Rencana Pemulangan: Mungkin membutuhkan pada

transportasi, aktivitas perawatan diri

dan tugas/pemeliharaan rumah tangga.

2.2

2.2.1

DIAGNOSA DAN PERENCANAAN

Diagnosa keperawatan

Dapat dihubungkan dengan

: Nyeri [Akut]/Kronis : Agen pencedera: Distensi jaringan oleh

akumulasi cairan/proses inflamasi, dekstruksi sendi. Dapat dibuktikan oleh : Keluhan nyeri/ ketidaknyamanan, kelelahan. Berfokus

pada

sendiri/penyempitan

diri fokus.

Perilaku

distraksi/respon autonomik. Perilaku

yang

hati/melindungi.

bersifat

berhati-

Kriteria

evaluasi

: Menujukkan nyeri hilang/terkontrol. Terlihat rileks, dapat

tidur/beristirahat dan berpartisipasi dalam aktivitas

sesuai kemampuan. Mengikuti program farmakologis yang diresepkan. Menggabungkan keterampilan relaksasi dan

aktivitas hiburan kedalam

program kontrol nyeri. Intervensi Rasional Mandiri:

-

Membantu dalam menentukan

1. Selidiki keluhan nyeri, catat lokasi kebutuhan manajemen nyeri keefektifan program.

dan intensitas (skala 0-10). Catat

faktor-faktor

mempercepat dan 2.

Berikan

bantal kecil.

yang

tanda-tanda rasa -

Matras

empuk,

sakit nonverbal. matras/kasur

yang

bantal

lembut

atau

besar

akan

yang

keras, mencegah pemeliharaan kesejajaran

Tinggikan linen tempat tubuh

tidur sesuai kebutuhan.

dan

stres

yang

tepat, menempatkan

pada

sendi

Peninggian

linen

yang

sakit.

tempat

tidur

menurunkan tekanan pada

sendi

3. Biarkan pasien mengambil posisi yang terinflamasi. yang nyaman pada waktu tidur atau - Pada penyakit berat/eksaserbasi, baring mungkin diperlukan duduk di kursi. Tingkatkan istirahat di tirah (sampai perbaikan objeltif dan tempat tidur sesuai indikasi. subjektif didapat) untuk nyeri atau cedera sendi.

membatasi

24

4.

Tempatkan/pantau

bantal,

karung

penggunaan pedoman

pasir,

imajinasi,

hipnosis

diri,

gulungan dan pengendalian napas.

trokhanter, bebat, brace.

9. Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu 10. Beri obat sebelum aktivitas/latihan yang direncanakan sesuai petunjuk.

5. Dorong untuk

sering mengubah Kolaborasi : posisi. Bantu pasien untuk bergerak 11. Berikan obatditempat tidur, sakit

diatas

sokong sendi

yang obatan dan dibawah, hindari petunjuk:

gerakan yang menyentak. 6.

sesuai

Asetilsalisilat

Anjurkan pasien untuk

hangat atau

mandi air (aspirin); mandi pancuran pada

waktu bangun dan/atau pada waktu tidur.

Sediakan waslap hangat untuk

mengompres sendi-sendi yang

sakit

beberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi, dan sebagainya.

NSAID

7. Berikan masase yang lembut.

(Motrin);

8.

Dorong

manajemen relaksasi terapeutik,

penggunaan

teknik

stres,

misalnya

progresif,

sentuhan

biofeedback, visualisasi,

lainnya,

mis.,

naproksen

ibuprofen

-

Mengistirahakan sendi-sendi yang

sakit

dan

mempertahankan posisi

netral. Catatan: dapat

koping.

Penggunaan brace

menurunkan nyeri

mungkin

mungkin meningkatkan kemampuan

dan

dapat

mengurangi

kerusakan pada

sendi. Meskipun

demikian, ketidakaktifan lama

dapat

-

Memfokuskan kembali perhatian,

memberikan

stimulasi,

meningkatkan rasa percaya diri dan

mengakibatkan hilangnya mobilitas/

perasaan sehat.

fungsi sendi.

-

-

Mencegah

umum

dan

Menstabilkan

terjadinya

Meningkatkan

relaksasi,

kelelahan

mengurangi tegangan otot/spasme,

sendi.

memudahkan untuk ikut serta dalam

kekakuan sendi,

dan

mengurangi

terapi.

gerakan atau rasa sakit pada sendi. - Panas meningkatkan relaksasi otot

- ASA bekerja sebagai anti inflamasi

dan mobilitas, menurunkan rasa sakit

dan

dan

mengurangi

melepaskan kekakuan di

hari. dapat dermal

Sensitivitas pada dihilangkan

pagi

panas dan

luka

dapat disembuhkan.

efek

analgesik ringan dalam kekakuan

meningkatkan mobilitas. ASA

harus

dipakai

untuk

secara

mendukung

- Meningkatkan relaksasi/mengurangi bahwa -

toksisitas” yang

Meningkatkan

memberikan

ASA

rasa

relaksasi, kontrol

dan

reguler

kadar

terapeutik. Riset tegangan otot

dalam

darah

mengindikasikan memiliki

“indeks

paling rendah dari

NSAID lain yang diresepkan. - Dapat digunakan bila pasien tidak memberikan respon pada

25

dan

4.

Tempatkan/pantau

bantal,

karung

penggunaan

pasir,

gulungan

trokhanter, bebat, brace. NSAID (Motrin); 5. Dorong untuk

sering mengubah

posisi. Bantu pasien untuk bergerak ditempat tidur, sakit

diatas

sokong sendi

yang

dan dibawah, hindari

gerakan yang menyentak. 6.

Anjurkan pasien untuk

hangat atau

mandi air

mandi pancuran pada

waktu bangun dan/atau pada waktu tidur.

Sediakan waslap hangat untuk

mengompres sendi-sendi yang

sakit

beberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi, dan sebagainya. 7. Berikan masase yang lembut. 8.

Dorong

penggunaan

manajemen relaksasi terapeutik, pedoman

teknik

stres,

misalnya

progresif,

sentuhan

biofeedback, visualisasi, imajinasi,

hipnosis

diri,

dan pengendalian napas. 9. Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu 10. Beri obat sebelum aktivitas/latihan yang direncanakan sesuai petunjuk. Kolaborasi : 11. Berikan obatobatan

sesuai

petunjuk: Asetilsalisilat (aspirin);

lainnya,

mis.,

naproksen

ibuprofen

-

Mengistirahakan sendi-sendi yang

sakit

dan

mempertahankan posisi

netral. Catatan: dapat

koping.

Penggunaan brace

menurunkan nyeri

mungkin

mungkin meningkatkan kemampuan

dan

dapat

mengurangi

kerusakan pada

sendi. Meskipun

demikian, ketidakaktifan lama

dapat

-

Memfokuskan kembali perhatian,

memberikan

stimulasi,

meningkatkan rasa percaya diri dan

mengakibatkan hilangnya mobilitas/

perasaan sehat.

fungsi sendi.

-

-

Mencegah

umum

dan

Menstabilkan

terjadinya

Meningkatkan

relaksasi,

kelelahan

mengurangi tegangan otot/spasme,

sendi.

memudahkan untuk ikut serta dalam

kekakuan sendi,

dan

mengurangi

terapi.

gerakan atau rasa sakit pada sendi. - Panas meningkatkan relaksasi otot

- ASA bekerja sebagai anti inflamasi

dan mobilitas, menurunkan rasa sakit

dan

dan

mengurangi

melepaskan kekakuan di

hari. dapat dermal

Sensitivitas pada dihilangkan

pagi

panas dan

luka

dapat disembuhkan.

efek

analgesik ringan dalam kekakuan

meningkatkan mobilitas. ASA

harus

dipakai

untuk

secara

mendukung

- Meningkatkan relaksasi/mengurangi bahwa -

toksisitas” yang

Meningkatkan

memberikan

ASA

rasa

relaksasi, kontrol

dan

reguler

kadar

terapeutik. Riset tegangan otot

dalam

darah

mengindikasikan memiliki

“indeks

paling rendah dari

NSAID lain yang diresepkan. - Dapat digunakan bila pasien tidak memberikan respon pada

25

dan

(Naprosyn); piroksikam

sulindak

(Clinorol);

(Feldene);

13. Berikan es atau kompres dingin jika dibutuhkan.

fenoprofen (Nalfon);

14.

Pertahankan

unit

TENS

jika

digunakan. D-penisilamin (Cuprimine); 15.

Siapkan

intervensi

misalnya sinovektomi

A n t a si d a ; P r o d u k K o d ei n ;

12. Bantu dengan terapi fisik,

mis.,

sarung tangan parafin, bak mandi dengan kolam b ergelombang.

operasi,

aspirin atau efek

dari

obtan ini urutan

untuk

aspirin. Catatan: Obatharus

yang

keparahan

meningkatkan

diberikan dengan meningkat menurut

relatif

dari

efek-efek

-

Meskipun

narkotik

adalah kontraindikasi kronis dari

umumnya

karena sifat

kondisi, penggunaan

jangka pendek mungkin diperlukan selama

periode

eksaserbasi

akut

samping (“indeks toksisitas”).

untuk mengontrol nyeri parah.

-

- Memberikan dukungan panas untuk

Dapat

sistemik

mengontrol dari

AR

efek-efek jika

terapi

sendi

yang

sakit.

Catatan: Panas

lainnya tidak berhasil. Tingkat yang

merupakan

tinggi dari

adanya sendi-sendi yang panas dan

efek-efek samping (mis.,

kontraindikasi

pada

trombositopenia, leukopenia, anemia

bengkak.

aplastik) membutuhkan pemantauan

- Rasa dingin dapat menghilangkan

ketat.

nyeri

Catatan:

diberikan

Obat-obtan harus

diantara

waktu

makan

dan bengkak selama periode

akut.

karena absorbsi obat-obatan menjadi

-

tidak

rendah

seimbang

karena

makanan

Rangsang yang

elektrik konstan

tingkat dapat

dan juga produk antasida dan besi.

menghambat transmisi sensasi nyeri.

- Diberikan

-

untuk

dengan

agen

NSAID

meminimalkan

iritasi/ketidaknyamanan lambung.

Pengangkatan

meradang dapat dan

membatasi

sinovium

mengurangi nyeri progresi

perubahan degeneratif.

26

yang dari

(Naprosyn); piroksikam

sulindak

(Clinorol); 13. Berikan es atau kompres dingin

(Feldene);

jika dibutuhkan.

fenoprofen (Nalfon); 14.

Pertahankan

unit

TENS

jika

digunakan. D-penisilamin (Cuprimine);

15.

Siapkan

intervensi

misalnya sinovektomi

A n t a si d a ; P r o d u k K o d ei n ;

12. Bantu dengan terapi fisik,

mis.,

sarung tangan parafin, bak mandi dengan kolam b ergelombang.

operasi,

aspirin atau efek

dari

obtan ini urutan

untuk

aspirin. Catatan: Obatharus

yang

keparahan

meningkatkan

diberikan dengan meningkat menurut

relatif

dari

efek-efek

-

Meskipun

narkotik

adalah kontraindikasi kronis dari

umumnya

karena sifat

kondisi, penggunaan

jangka pendek mungkin diperlukan selama

periode

eksaserbasi

akut

samping (“indeks toksisitas”).

untuk mengontrol nyeri parah.

-

- Memberikan dukungan panas untuk

Dapat

sistemik

mengontrol dari

AR

efek-efek jika

terapi

sendi

yang

sakit.

Catatan: Panas

lainnya tidak berhasil. Tingkat yang

merupakan

tinggi dari

adanya sendi-sendi yang panas dan

efek-efek samping (mis.,

kontraindikasi

pada

trombositopenia, leukopenia, anemia

bengkak.

aplastik) membutuhkan pemantauan

- Rasa dingin dapat menghilangkan

ketat.

nyeri

Catatan:

diberikan

Obat-obtan harus

diantara

waktu

makan

dan bengkak selama periode

akut.

karena absorbsi obat-obatan menjadi

-

tidak

rendah

seimbang

karena

makanan

Rangsang yang

elektrik konstan

tingkat dapat

dan juga produk antasida dan besi.

menghambat transmisi sensasi nyeri.

- Diberikan

-

untuk

dengan

agen

NSAID

meminimalkan

iritasi/ketidaknyamanan lambung.

Pengangkatan

meradang dapat dan

membatasi

sinovium

mengurangi nyeri progresi

perubahan degeneratif.

26

yang dari

2.2.2

Diagnosa

keperawatan

:

Mobilitas

Fisik,

Kerusakan Dapat dihubungan dengan

: Deformitas skeletal.

Nyeri, ketidaknyamanan. Intoleransi terhadap aktivitas, penurunan terhadap aktivitas, penurunan kekuatan otot. Dapat dibuktikan oleh

: Keengganan untuk

mencoba bergerak/ketidakmampuan bergerak dalam lingkungan fisik. Membatasi

rentang

gerak,

ketidakseimbangan

koordinasi,

penurunan

kekuatan otot/kon trol dan massa [tahap lanjut]. Hasil evaluasi

: Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak

hadirnya/pembatasan kontraktur. Mempertahankan atau

pun

meningkatkan

kekuatan dan

fungsi dari

dan/atau kompensasi bagian tubuh. Mendemostrasikan teknik/perilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas. Intervensi

Rasional

Mandiri: 1.

Evaluasi/lanjutkan

tingkat

pemantauan sakit pada 4.

inflamasi/rasa

Pertahankan

baring/duduk jika

istirahat

tirah Demonstrasikan

diperlukan.

Jadwal aktivitas untuk

teknik

memberikan

periode istirahat yang terus-menerus dan

tidur

malam hari

yang

tidak

rentang

gerak

terganggu. 3.

Bantu

posisi

dengan

sering

dengan jumlah personel cukup.

sendi. 2.

Ubah

dengan

aktif/pasif,

demikian

resistif

dan

memungkinkan.

juga

isometrik

latihan jika

pemindahan

atau dan

bantu

- Tingkat

aktivitas/latihan

tergantung perkembangan/resolusi dari Istirahat

Mempertahankan

dari

meningkatkan

proses

kekuatan otot

inflamasi. -

-

Catatan: sistemik

fungsi dan

latihan

dianjurkan menimbulkan

selama eksaserbasi akut

dan

untuk

- Menghilangkan

mempertahankan kekuatan.

stamina umum. tidak

jaringan

dan

sendi,

perawatan diri

tekanan

pada

meningkatkan

sirkulasi.

27

adekuat

karenanya aktivitas berlebihan dapat merusak sendi.

kelelahan,

sendi,

kekakuan

seluruh fase penyakit yang penting mencegah

atau

Mempermudah dan

kemandirian

2.2.2

Diagnosa

keperawatan

:

Mobilitas

Fisik,

Kerusakan Dapat dihubungan dengan

: Deformitas skeletal.

Nyeri, ketidaknyamanan. Intoleransi terhadap aktivitas, penurunan terhadap aktivitas, penurunan kekuatan otot. Dapat dibuktikan oleh

: Keengganan untuk

mencoba bergerak/ketidakmampuan bergerak dalam lingkungan fisik. Membatasi

rentang

gerak,

ketidakseimbangan

koordinasi,

penurunan

kekuatan otot/kon trol dan massa [tahap lanjut]. Hasil evaluasi

: Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak

hadirnya/pembatasan kontraktur. Mempertahankan atau

pun

meningkatkan

kekuatan dan

fungsi dari

dan/atau kompensasi bagian tubuh. Mendemostrasikan teknik/perilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas. Intervensi

Rasional

Mandiri: 1.

4. inflamasi/rasa

sakit pada Demonstrasikan

sendi. 2.

teknik

Pertahankan

baring/duduk jika

istirahat

tirah

diperlukan.

Jadwal aktivitas untuk

memberikan

periode istirahat yang terus-menerus dan

tidur

malam hari

yang

tidak

rentang

gerak

terganggu. 3.

Bantu

dengan

aktif/pasif,

demikian

resistif

dan

memungkinkan.

posisi

dengan

sering

pemantauan dengan jumlah personel cukup.

Evaluasi/lanjutkan

tingkat

Ubah

juga

isometrik

latihan jika

pemindahan

atau dan

bantu

- Tingkat

aktivitas/latihan

tergantung perkembangan/resolusi dari

Mempertahankan

dari

meningkatkan

proses

kekuatan otot

inflamasi. -

-

Catatan:

Istirahat

sistemik

fungsi dan

latihan

dianjurkan menimbulkan

selama eksaserbasi akut

dan

sendi,

stamina umum. tidak

adekuat

kekakuan

sendi,

karenanya aktivitas berlebihan dapat

seluruh fase penyakit yang penting

merusak sendi.

untuk

- Menghilangkan

mencegah

atau

kelelahan,

jaringan

mempertahankan kekuatan.

tekanan

dan

pada

meningkatkan

sirkulasi.

Mempermudah

perawatan diri

dan

kemandirian

27

penggunaan bantuan mobilitas mis., menggunakan pegangan tangga pada trapeze.

bak/pancuran dan toilet, penggunaan alat

bantu

mobilitas/kursi

roda

5. Posisikan dengan bantal, kantung penyelamat. pasir,

gulungan

trokhanter, bebat, Kolaborasi :

brace.

9.

Konsul

fisik/okupasi

dengan

ahli

dan

terapi spesialis

6. Gunakan bantal kecil/tipis di bawah vokasional. leher. 7. Dorong pasien mempertahankan 10. Berikan matras busa/pengubah postur

tegak

dan

duduk tinggi, tekanan.

berdiri, berjalan.

11.

8. Berikan lingkungan yang mis

menaikkan

kursi

Berikan

aman, indikasi.

atau kloset,

obat-obatan

sesuai

Agen emas,

antireumatik, natrium

(Myochrysin)

mis., pasien.

tiumaleat atau

tepat

Teknik dapat

oemindahan

yang

mencegah robekan

auranofin abrasi kulit.

(Ridaura);

-

Meningkatkan stabilitas jaringan

(mengurangi

resiko

cedera)

mempertahankan posisi sendi

dan yang

diperlukan dan kesejajaran tubuh, mengurangi kontraktur. Steroid.

- Mencegah fleksi leher.

12. Siapkan untuk

-

intervensi

mempertahankan mobilitas.

bedah,

Memaksimalkan

fungsi

sendi,

mis., Artroplasti; -

Menghindari

cedera

akibat

Prosedur pelepasan tunnel, perbaikan kecelakaan/jatuh. tendon, ganglionektomi; Implan sendi.

-

Berguna

dalam

memformulasikan

program

latihan/aktivitas yang pada

kebutuhan

dalam

berdasarkan individual

dan

mengidentifikasikan

alat/bantuan mobilitas. -

Menurunkan

jaringan yang

takanan

pada

mudah pecah untuk

mengurangi resiko imobilitas/terjadi dekubitus. - Krisoterapi

(garam

emas)

menghasilkan

dapat remisi

dramatis/terus- menerus tetapi dapat mengakibatkan bila

inflamasi

rebound

terjadi penghentian atau

efek

samping serius, mis., krisis nitrotoid dengan pusing, penglihatan kabur, kemerahan

tubuh,

perkembangan

syok anafilaktik. - Mungkin dibutuhkan untuk menekan inflamasi sistemik akut.

meningkatkan fungsi dan mobilitas. -

Perbaikan

periartikuler dan

pada

kelemahan

subluksasi dapat

meningkatkan stabilitas sendi. -

Perbaikan

defek

28

berkenaan

jaringan penyambung;

- Penggantian mungkin diperlukan untuk

memperbaiki fungsi optimal

dan mobilitas. dengan

penggunaan bantuan mobilitas mis., 12. Siapkan untuk trapeze.

intervensi bedah, mis., Artroplasti;

5. Posisikan dengan bantal, kantung pasir,

gulungan

trokhanter, bebat, Prosedur perbaikan

brace.

pelepasan tendon,

Implan sendi. 6. Gunakan bantal kecil/tipis di bawah leher. 7. Dorong pasien mempertahankan postur

tegak

dan

duduk tinggi,

berdiri, berjalan. 8. Berikan lingkungan yang mis

menaikkan

kursi

aman,

atau kloset,

menggunakan pegangan tangga pada bak/pancuran dan toilet, penggunaan alat

bantu

mobilitas/kursi

roda

penyelamat. Kolaborasi : 9.

Konsul

dengan

fisik/okupasi

ahli

terapi

dan

spesialis

vokasional. 10.

Berikan matras busa/pengubah

tekanan. 11.

Berikan

obat-obatan

sesuai

indikasi. Agen emas,

antireumatik, natrium

(Myochrysin) (Ridaura);

Steroid.

mis.,

tiumaleat atau

auranofin

tunnel,

ganglionektomi;

pasien. tepat

Teknik dapat

oemindahan

yang

mencegah robekan

-

Menurunkan

jaringan yang

takanan

pada

mudah pecah untuk

abrasi kulit.

mengurangi resiko imobilitas/terjadi

-

dekubitus.

Meningkatkan stabilitas jaringan

(mengurangi

resiko

cedera)

mempertahankan posisi sendi

dan yang

- Krisoterapi

(garam

emas)

dapat

menghasilkan

remisi

diperlukan dan kesejajaran tubuh,

dramatis/terus- menerus tetapi dapat

mengurangi kontraktur.

mengakibatkan

- Mencegah fleksi leher.

bila

-

Memaksimalkan

fungsi

terjadi penghentian atau

cedera

efek

dengan pusing, penglihatan kabur, kemerahan

Menghindari

rebound

sendi, samping serius, mis., krisis nitrotoid

mempertahankan mobilitas. -

inflamasi

tubuh,

perkembangan

akibat syok anafilaktik. - Mungkin dibutuhkan untuk menekan

kecelakaan/jatuh.

inflamasi sistemik akut. -

Perbaikan

pada

periartikuler dan

kelemahan

subluksasi dapat

- Berguna dalam memformulasikan

meningkatkan stabilitas sendi.

program

-

berdasarkan individual

latihan/aktivitas pada dan

mengidentifikasikan mobilitas.

yang

kebutuhan dalam alat/bantuan

Perbaikan

defek

dengan

jaringan penyambung;

meningkatkan fungsi dan mobilitas. - Penggantian mungkin diperlukan untuk

memperbaiki fungsi optimal

dan mobilitas.

28

berkenaan

2.2.3

Diagnosa Keperawatan

: Gangguan Citra Tubuh/ Perubahan

Penampilan Peran. Dapat dihubungan dengan

: Perubahan kemampuan untuk melakukan

tugas-tugas umum. Peningkatan

penggunaan

energi,

ketidakseimbangan mobilitas. Dapat dibuktikan oleh : Perubahan struktur atau fungsi dari bagian-bagian yang sakit. Bicara negatif tentang diri sendiri, fokus pada kekuatan/fungsi masa lalu, dan penampilan. Perubahan pada

gaya

hidup/ kemampuan fisik

untuk

melanjutkan peran, kehilangan pekerjaan, ketergantungan pada

orang

terdekat. Perubahan pada keterlibatan sosial; rasa terisolasi. Perasaan tidak berdaya, putus asa. Kriteria evaluasi

: Mengungkapkan peningkatan rasa percaya

diri dalam kemampuan untuk

menghadapi penyakit, perubahan pada gaya

hidup dan kemungkinan keterbatasan. Menyusun tujuan/rencana realistis untuk masa depan. Intervensi

Rasional

Mandiri: 1.

pengungkapan 4.

Dorong

Akui

dan

mengenai masalah tentang proses berduka, ketergantungan.

penyakit, harapan masa depan. 2.

Diskusikan arti dari kehilangan/

perubahan pada pasien/orang terdekat. pandangan

Memastikan pribadi

bagaimana

pasien

dalam

memfungsikan gaya hidup sehari-hari, termasuk aspek- aspek seksual. 3.

Diskusikan

mengenai

persepsi

bagaimana

pasien orang

terdekat menerima keterbatasan.

terima

perasaan

bermusuhan,

-

Berikan

kempatan

mengidentifikasi takut/kesalahan

untuk rasa

konsep

Mengidentifikasi

intervensi/konseling

lebih

lanjut.

dan

menghadapinya secara langsung. -

terhadap

-

Isyarat

bagaimana terdekat

verbal/nonverbal dapat

orang

mempunyai

penyakit mempengaruhi persepsi

pengaruh mayor pada

diri

pasien memandang dirinya sendiri.

lain

dan akan

interaksi

dengan

orang

menentukan kebutuhan

- Nyeri konstan akan da

perasaan

bagaimana melelahkan,

marah

bermusuhan umum terjadi.

29

dan

2.2.3

Diagnosa Keperawatan

: Gangguan Citra Tubuh/ Perubahan

Penampilan Peran. Dapat dihubungan dengan

: Perubahan kemampuan untuk melakukan

tugas-tugas umum. Peningkatan

penggunaan

energi,

ketidakseimbangan mobilitas. Dapat dibuktikan oleh : Perubahan struktur atau fungsi dari bagian-bagian yang sakit. Bicara negatif tentang diri sendiri, fokus pada kekuatan/fungsi masa lalu, dan penampilan. Perubahan pada

gaya

hidup/ kemampuan fisik

untuk

melanjutkan peran, kehilangan pekerjaan, ketergantungan pada

orang

terdekat. Perubahan pada keterlibatan sosial; rasa terisolasi. Perasaan tidak berdaya, putus asa. Kriteria evaluasi

: Mengungkapkan peningkatan rasa percaya

diri dalam kemampuan untuk

menghadapi penyakit, perubahan pada gaya

hidup dan kemungkinan keterbatasan. Menyusun tujuan/rencana realistis untuk masa depan. Intervensi

Rasional

Mandiri: 1.

4.

Akui

dan

pengungkapan berduka,

Dorong

mengenai masalah tentang proses ketergantungan. penyakit, harapan masa depan. 2.

Diskusikan arti dari kehilangan/

perubahan pada pasien/orang terdekat. pandangan

Memastikan pribadi

bagaimana

pasien

dalam

memfungsikan gaya hidup sehari-hari, termasuk aspek- aspek seksual. 3.

Diskusikan

mengenai

persepsi

bagaimana

pasien orang

terdekat menerima keterbatasan.

terima

perasaan

bermusuhan,

-

Berikan

kempatan

untuk

mengidentifikasi

rasa

takut/kesalahan

konsep

Mengidentifikasi

intervensi/konseling

lebih

lanjut.

dan

menghadapinya secara langsung. -

terhadap

-

Isyarat

bagaimana terdekat

verbal/nonverbal dapat

orang

mempunyai

penyakit mempengaruhi persepsi

pengaruh mayor pada

diri

pasien memandang dirinya sendiri.

dan

lain

interaksi

akan

dengan

orang

menentukan kebutuhan

- Nyeri konstan akan da

perasaan

bagaimana melelahkan,

marah

dan

bermusuhan umum terjadi.

29

5.

Perhatikan pengaruh menarik diri,

penggunaan menyangkal atau terlalu Kolaborasi: memperhatikan tubuh/perubahan.

10. Rujuk mis.,

6.

Susun batasan pada

maladaptif.

Bantu

mengidentifikasi

perilaku

yang

dapat

7.

Ikut-sertakan

merencanakan

perawatan

Bantu

dengan

spesialis psikiatri

klinis,

psikiatri/psikolog,

positif 11.

Berikan

dalam petunjuk,

mis.,

dan obat-obatan

membuat jadwal aktivitas. 8.

psikiatri,

untuk pekerja sosial.

membantu koping. pasien

konseling

perawat

perilaku perawat

pasien

pada

perasaan. kebutuhan

perawatan yang diperlukan. 9. Berikan bantuan positif bila perlu.

obat-obatan

sesuai

antiansietas peningkat

dan alam

- Dapat

menunjukkan

ataupun

emosional

metode

-

Memungkinkan

koping

merasa

maladaptif, membutuhkan intervensi

sendiri.

Menguatkan

lebih lanjut/dukungan psikologis.

positif.

Meningkatkan

-

percaya diri.

Membantu

pasien

untuk

senang

pasien

terhadap

untuk dirinya

perilaku

terdekat

rasa

mempertahankan kontrol diri, yang

- Pasien/orang

mungkin

dapat meningkatkan perasaan harga

membutuhkan

diri.

berhadapan dengan proses jangka

dukungan selama

panjang/ketidakmampuan. -

Meningkatkan

kompetensi/ harga kemandirian,

perasaan

diri, mendorong

dan

mendorong

partisipasi dalam terapi. -

Mempertahankan

- Mungkin

dibutuhkan

saat

munculnya depresi hebat sampai

pasien

kemampuan penampilan

pada

mengembangkan

koping

yang

lebih

efektif.

yang dapat meningkatkan citra diri.

2.2.4

Diagnosa keperawatan

Dapat dihubungan dengan

: Kurang Perawatan Diri : Kerusakan muskuloskeletal; penurunanan

kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak. Depresi. Dapat dibuktikan oleh

: Ketidakmampuan mengatur AKS (makan,

mandi, berpakaian dan eliminasi). Kriteria Evaluasi tingkat

yang

: Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada konsisten

dengan

kemampuan

Mendemonstrasikan perubahan teknik/gaya hidup kebutuhan

perawatan

diri.

Mengidentifikasi

untuk

individual. memenuhi

sumber-sumber

pribadi/komunitas yang dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri.

30

5.

Perhatikan pengaruh menarik diri, - Dapat menunjukkan emosional penggunaan menyangkal atau terlalu ataupun metode koping maladaptif, memperhatikan tubuh/perubahan. membutuhkan intervensi lebih lanjut/dukungan psikologis. 6.

perilaku Membantu pasien untuk maladaptif. Bantu pasien untuk mempertahankan kontrol diri, yang mengidentifikasi perilaku positif dapat meningkatkan perasaan harga yang dapat membantu koping. diri. 7.

Susun batasan pada

Ikut-sertakan

merencanakan

pasien

dalam

perawatan

dan -

membuat jadwal aktivitas. 8.

Bantu

Meningkatkan

kompetensi/ harga

perasaan

diri, mendorong

dengan

kebutuhan kemandirian, dan mendorong perawatan yang diperlukan. partisipasi dalam terapi. 9. Berikan bantuan positif bila perlu.

10. Rujuk mis.,

konseling

perawat

perawat

Memungkinkan

merasa

pada klinis,

senang

psikiatri, sendiri.

petunjuk,

mis.,

obat-obatan

terhadap

untuk dirinya

perilaku

Meningkatkan

rasa

psikiatri/psikolog, percaya diri. - Pasien/orang membutuhkan

Berikan

pasien

Menguatkan

spesialis psikiatri positif.

pekerja sosial. 11.

penampilan

yang dapat meningkatkan citra diri. -

Kolaborasi:

Mempertahankan

obat-obatan

perasaan.

mungkin

dukungan selama

sesuai berhadapan dengan proses jangka

antiansietas peningkat

terdekat

dan panjang/ketidakmampuan. alam - Mungkin

dibutuhkan

pada

saat

munculnya depresi hebat sampai

pasien

kemampuan

mengembangkan

koping

yang

lebih

efektif.

2.2.4

Diagnosa keperawatan

Dapat dihubungan dengan

: Kurang Perawatan Diri : Kerusakan muskuloskeletal; penurunanan

kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak. Depresi.

Dapat dibuktikan oleh

: Ketidakmampuan mengatur AKS (makan,

mandi, berpakaian dan eliminasi). Kriteria Evaluasi tingkat

: Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada

yang

konsisten

dengan

kemampuan

Mendemonstrasikan perubahan teknik/gaya hidup kebutuhan

perawatan

diri.

untuk

Mengidentifikasi

individual. memenuhi

sumber-sumber

pribadi/komunitas yang dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri.

30

Intervensi Rasional Mandiri: 1. Diskusikan

tingkat

(0-4)

sebelum

awitan/eksaserbasi

fungsi

umum timbul

penyakit

dan

potensial perubahan yang sekarang 5. Atur evaluasi kesehatan di rumah sebelum

diantisipasi. 2.

Pertahankan

mobilitas,

pemulangan

dengan

kontrol evaluasi setelahnya.

terhadap nyeri dan program latihan. 3.

Kaji

hambatan

terhadap

partisipasi dalam perawatan diri. Identifikasi/rencana untuk

6. Atur

modifikasi lainnya,

lingkungan. Kolaborasi: 4. Konsul dengan ahli terapi okupasi.

konsul mis.,

dengan

lembaga pelayanan

perawatan rumah, ahli nutrisi.

-

Mungkin

dapat

melanjutkan

individual mis., memasang kancing,

aktivitas umum dengan melakukan

menggunakan alat

adaptasi

sepatu, menggantungkan pegangan

yang

diperlukan

pada

keterbatasan saat ini.

bantu

memakai

untuk mandi pancuran. - Mengidentifikasi masalah-masalah

-

Mendukung

fisik/ yang

kemandirian

mungkin

tingkat

emosional. - Menyiapkan untuk kemandirian,

meningkatkan

yang

akan

dihadapi karena

kemampuan

aktual.

Memberikan

lebih

banyak

keberhasilan

usaha

orang lain yang

ikut

tim serta

dengan dalam

perawatan, mis., tim terapi okupasi.

meningkatkan harga diri.

- Mungkin membutuhkan berbagai - Berguna untuk bantu

untuk

2.2.5

menentukan alat

memenuhi kebutuhan

bantuan tambahan untuk persiapan situasi di rumah.

Diagnosa keperawatan

: kurang pengetahuan mengenai

penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan. Dapat dihubungkan oleh pemajanan/mengingat informasi.

Dapat

dan

dibuktikan

: Kesalahan dengan

Kurangnya interpretasi :

Pertanyaan/permintaan informasi, pernyataan kesalahan konsep. Tidak tepat mengikuti instruksi/ terjadinya komplikasi yang dapat dicegah. Kriteria evaluasi prognosis, perawatan.

31

: Menunjukkan pemahaman tentang kondisi/

Intervensi Rasional Mandiri:

-

1. Diskusikan

tingkat

(0-4)

sebelum

awitan/eksaserbasi

fungsi

Mungkin

dapat

melanjutkan

umum aktivitas umum dengan melakukan timbul adaptasi

yang

diperlukan

pada

dan keterbatasan saat ini.

penyakit

potensial perubahan yang sekarang -

diantisipasi. 2.

Pertahankan

Mendukung

kemandirian

fisik/

kontrol emosional.

mobilitas,

terhadap nyeri dan program latihan. 3.

Kaji

terhadap - Menyiapkan untuk

hambatan

partisipasi dalam perawatan diri.

kemandirian,

meningkatkan

yang

akan

modifikasi meningkatkan harga diri.

Identifikasi/rencana untuk lingkungan. Kolaborasi:

- Berguna untuk

4. Konsul dengan ahli terapi okupasi.

bantu

untuk

menentukan alat

memenuhi kebutuhan

individual mis., memasang kancing, menggunakan alat

bantu

memakai

sepatu, menggantungkan pegangan untuk mandi pancuran. 5. Atur evaluasi kesehatan di rumah - Mengidentifikasi masalah-masalah mungkin dihadapi karena sebelum pemulangan dengan yang tingkat

evaluasi setelahnya.

kemampuan

aktual.

Memberikan

lebih

banyak

keberhasilan

usaha

tim

dengan

lembaga orang lain yang ikut serta dalam lainnya, mis., pelayanan perawatan perawatan, mis., tim terapi okupasi. - Mungkin membutuhkan berbagai rumah, ahli nutrisi. 6. Atur

konsul

dengan

bantuan tambahan untuk persiapan situasi di rumah.

2.2.5

Diagnosa keperawatan

: kurang pengetahuan mengenai

penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan. Dapat dihubungkan oleh pemajanan/mengingat informasi.

Dapat

dan

dibuktikan

: Kesalahan dengan

Kurangnya interpretasi :

Pertanyaan/permintaan informasi, pernyataan kesalahan konsep. Tidak tepat mengikuti instruksi/ terjadinya komplikasi yang dapat dicegah. Kriteria evaluasi

: Menunjukkan pemahaman tentang kondisi/

prognosis, perawatan.

31

Mengembangkan rencana untuk gaya

hidup

perawatan diri,

termasuk modifikasi

yang konsisten dengan mobilitas dan/atau pembatasan

aktivitas. Intervensi Rasional Mandiri:

realistis, istirahat, perawatan pribadi,

1. Tinjau proses penyakit, prognosis pemberian

obat-obatan, terapi fisik

dan manajeman stres.

dan harapan masa depan.

4. Tekankan 2.

Diskusikan

kebiasaan

pasien melanjutkan

pentingnya manajemen

dalam penatalaksanaan proses sakit farmakoterapetik. melalui

diet,

program diet

obat-obatan,

seimbang, latihan dan 5.

Bantu

Rekomendasikan

penggunaan

aspirin bersalut/dibufer enterik atau

istirahat. 3.

dan

dalam

merencanakan salisilat nonasetil, mis., kolin salisilat

jadwal aktivitas terintegrasi yang

(Arthropan)

atau

kolin

magnesium - Memberikan pengetahuan dimana

trisalisilat (Trilisate).

pasien

dapat

membuat

pilihan

berdasarkan informasi. 6.

Anjurkan mencerna obat-obatan - Tujuan

dengan

makanan,

susu,

kontrol

atau untuk

antasida dan pada waktu tidur.

penyakit

menekan

sendi/jaringan

adalah inflamasi

lain

untuk

mempertahankan fungsi sendi 7.

Identifikasi efek

samping obat- mencegah deformitas.

obatan yang merugikan, mis., tinitus, lambung tidak

dan

Memberikan

struktur

toleran, perdarahan mengurangi ansietas pada

gastro intestinal, dan ruam purpurik.

dan waktu

menangani proses penyakit kronis kompleks.

8.

Tekankan pentingnya membaca - Keuntungan

label produk dan mengurangi

dari

terapi

obatan tergantung pada dosis; mis., secara

ketepatan

aspirin harus

reguler

untuk

obat-

diberikan

mendukung

kadar terapeutik darah 18-25 mg. - Preparat dicerna

bersalut/dibufer dengan

meminimalkan mengurangi Catatan:

makanan,

iritasi resiko

gaster, perdarahan.

Produk nonasetil sedikit

dibutuhkan untuk

mengurangi iritasi

lambung. -

Membatasi

iritasi

Pengurangan nyeri

pada

gaster. HS akan

meningkatkan

tidur

dan

meningkatkan

kadar

darah,

mengurangi kekakuan di pagi hari. -

Memperpanjang

memaksimalkan

dosis

dan aspirin

dapat mengakibatkan takar Tinitus kadar Jika

umumnya

lajak.

mengindikasikan

terapeutik darah yang tinggi. terjadi tinitus, dosis umumnya

diturunkan menjadi 1 tablet setiap 2 atau 3 hari sampai berhenti.

-

Banyak

produk

mengandung

salisilat tersembunyi mis., obat

32

Mengembangkan rencana untuk gaya

hidup

perawatan diri,

termasuk modifikasi

yang konsisten dengan mobilitas dan/atau pembatasan

aktivitas. Intervensi Rasional Mandiri: 1. Tinjau proses penyakit, prognosis 8.

label produk dan mengurangi

dan harapan masa depan. 2.

Diskusikan

kebiasaan

pasien

dalam penatalaksanaan proses sakit melalui

diet,

program diet

obat-obatan,

dan

seimbang, latihan dan

istirahat. 3.

Bantu

dalam

merencanakan

jadwal aktivitas terintegrasi yang realistis, istirahat, perawatan pribadi, pemberian

obat-obatan, terapi fisik

dan manajeman stres. 4. Tekankan

pentingnya

melanjutkan

manajemen

farmakoterapetik. 5.

Rekomendasikan

penggunaan

aspirin bersalut/dibufer enterik atau salisilat nonasetil, mis., kolin salisilat (Arthropan)

atau

kolin

magnesium

trisalisilat (Trilisate). 6.

Anjurkan mencerna obat-obatan

dengan

makanan,

susu,

atau

antasida dan pada waktu tidur. 7.

Identifikasi efek

samping obat-

obatan yang merugikan, mis., tinitus, lambung tidak

Tekankan pentingnya membaca

toleran, perdarahan

gastro intestinal, dan ruam purpurik.

- Memberikan pengetahuan dimana

meminimalkan

pasien

mengurangi

dapat

membuat

pilihan

berdasarkan informasi. - Tujuan

kontrol

untuk

Catatan:

penyakit

menekan

sendi/jaringan

adalah inflamasi

lain

untuk

mempertahankan fungsi sendi

dan

mencegah deformitas. -

Memberikan

struktur

mengurangi ansietas pada

iritasi resiko

gaster, perdarahan.

Produk nonasetil sedikit

dibutuhkan untuk

mengurangi iritasi

lambung. -

Membatasi

iritasi

Pengurangan nyeri

gaster.

pada

HS akan

meningkatkan

tidur

dan

dan meningkatkan

kadar

darah,

waktu

mengurangi kekakuan di pagi hari.

menangani proses penyakit kronis -

Memperpanjang

memaksimalkan

kompleks.

dan

dosis

aspirin

dapat mengakibatkan takar - Keuntungan

dari

terapi

obatan tergantung pada dosis; mis., secara

ketepatan

aspirin harus

reguler

untuk

obat-

diberikan

mendukung

Tinitus kadar Jika

umumnya

mengindikasikan

terapeutik darah yang tinggi. terjadi tinitus, dosis umumnya

diturunkan menjadi 1 tablet setiap

kadar terapeutik darah 18-25 mg.

2 atau 3 hari sampai berhenti.

- Preparat

-

dicerna

bersalut/dibufer dengan

makanan,

lajak.

Banyak

produk

mengandung

salisilat tersembunyi mis., obat

32

penggunaan obat-obat yang

dijual banyak mengandung vitamin, protein

bebas tanpa persetujuan dokter. 9.

Tinjau

seimbang

pentingnya dengan

diet

makanan

dan zat besi. yang 10.

Dorong

yang menurunkan

pasien berat

obesitas

untuk

badan

dan

berikan

informasi

penurunan

berat (bila ada).

badan sesuai kebutuhan. 11. Berikan alat

informasi

mengenai

mis.,

mainan

bantu

beroda/wagon untuk

barang-barang

bergerak, tongkat untuk mengambil, piring-piring toilet

ringan,

yang dapat

tempat

duduk

dinaikkan, palang

keamanan. 12.

Diskusikan

energi, mis., untuk

teknik

menghemat

duduk daripada berdiri

mempersiapkan makanan dan

mandi. 13. Dorong mempertahankan posisi tubuh

yang

istirahat

benar

maupun

baik

pada saat

pada

waktu

melakukan aktivitas. 14. Tinjau perlunya inspeksi sering pada lainnya

kulit

dan

di

alat

bawah

perawatan kulit bebat,

penyokong.

gips,

Tunjukkan

pemberian bantal yang tepat. 15. Diskusikan obatan

pentingnya

obat-

lanjutan/pemeriksaan

laboratorium,

mis.,

LED,

kadar

salisilat, PT.

16. Berikan konseling seksual sesuai kebutuhan.

17.

Identifikasi

sumber-sumber

komunitas, mis., yayasan arthritis

pilek,

antidiare)

meningkatkan

yang

resiko takar

dapat

- Mengurangi resiko iritasi/kerusakan

lajak

kulit.

obat/efek samping yang berbahaya. -

Meningkatkan

umum

dan

perasaan

sehat

perbaikan/regenerasi - Terapi obat-obatan membutuhkan

jaringan. - Penurunan

berat

badan

mengurangi tekanan pada

akan sendi,

pengkajian/perbaikan menerus

untuk

yang terus-

menjamin

efek

terutama pinggul, lutut, pergelangan

optimal dan

kaki, telapak kaki.

efek samping yang berbahaya, mis.,

- Mekanika tubuh

yang

baik

menjadi

dari

gaya hidup

bagian

pasien untuk

harus

mengurangi tekanan

sendi dan nyeri.

aspirin

mencegah takar lajak,

memperpanjang

peningkatan

resiko

Krisoterapi

akan

trombosit,

potensial

PT,

perdarahan. menekan resiko

untuk

trombositopenia. - Informasi -

Mencegah

kepenatan,

yang

berbeda dan

memberikan kemudahan perawatan

pilihan

diri dan kemandirian.

seksual

- Mekanika tubuh

yang

sendi dan nyeri.

haru

dan

mengurangi tekanan

diri.

gaya

ain

pemenuhan

mungkin

perasaan

hubungan

dapat pribadi

harga diri/percaya

- Bantuan/dukungan orang

posisi-posisi

teknik dan/atau

untuk

meningkatkan

hidup

menjadi bagian dari pasien untuk

baik

mengenai

lain

dari untuk

meningkatkanpemuihan maksimal.

33

penggunaan obat-obat yang

dijual 16. Berikan konseling seksual sesuai

bebas tanpa persetujuan dokter. 9.

Tinjau

seimbang

pentingnya dengan

diet

kebutuhan. yang

makanan

yang

banyak mengandung vitamin, protein dan zat besi. 10.

Dorong

pasien

menurunkan berikan

obesitas

berat

badan

informasi

penurunan

untuk 17.

alat

berat (bila ada).

informasi

mengenai

mis.,

mainan

bantu

beroda/wagon untuk

barang-barang

bergerak, tongkat untuk mengambil, piring-piring toilet

ringan,

yang dapat

tempat

duduk

dinaikkan, palang

keamanan. 12.

Diskusikan

energi, mis., untuk

teknik

menghemat

duduk daripada berdiri

mempersiapkan makanan dan

mandi. 13. Dorong mempertahankan posisi tubuh

yang

istirahat

benar

maupun

baik

pada saat

pada

waktu

melakukan aktivitas. 14. Tinjau perlunya inspeksi sering pada lainnya

kulit

dan

di

alat

bawah

perawatan kulit bebat,

penyokong.

gips,

Tunjukkan

pemberian bantal yang tepat. 15. Diskusikan obatan laboratorium, salisilat, PT.

pentingnya

obat-

lanjutan/pemeriksaan mis.,

LED,

sumber-sumber

dan komunitas, mis., yayasan arthritis

badan sesuai kebutuhan. 11. Berikan

Identifikasi

kadar

pilek,

antidiare)

meningkatkan

yang

resiko takar

dapat

- Mengurangi resiko iritasi/kerusakan

lajak

kulit.

obat/efek samping yang berbahaya. -

Meningkatkan

umum

dan

perasaan

sehat

perbaikan/regenerasi - Terapi obat-obatan membutuhkan

jaringan. - Penurunan

berat

badan

mengurangi tekanan pada

akan sendi,

pengkajian/perbaikan menerus

untuk

yang terus-

menjamin

efek

terutama pinggul, lutut, pergelangan

optimal dan

kaki, telapak kaki.

efek samping yang berbahaya, mis.,

- Mekanika tubuh

yang

baik

menjadi

dari

gaya hidup

bagian

pasien untuk

harus

mengurangi tekanan

sendi dan nyeri.

aspirin

mencegah takar lajak,

memperpanjang

peningkatan

resiko

Krisoterapi

akan

trombosit,

potensial

PT,

perdarahan. menekan resiko

untuk

trombositopenia. - Informasi -

Mencegah

kepenatan,

yang

berbeda dan

memberikan kemudahan perawatan

pilihan

diri dan kemandirian.

seksual

- Mekanika tubuh

yang

sendi dan nyeri.

haru

dan

mengurangi tekanan

diri.

gaya

ain

pemenuhan

mungkin

perasaan

hubungan

dapat pribadi

harga diri/percaya

- Bantuan/dukungan orang

posisi-posisi

teknik dan/atau

untuk

meningkatkan

hidup

menjadi bagian dari pasien untuk

baik

mengenai

lain

dari untuk

meningkatkanpemuihan maksimal.

33

BAB III ASKEP PADA KLIEN 3.1 PENGKAJIAN DATA DASAR I.

Identitas Diri Klien

N a m a

: Ny. JW

Tanggal masuk RS

: 04 April 2011

Tempat/Tgl. Lahir

: Manado, 20 Juni 1959

Sumber Informasi

: Keluarga

U m u r

: 47 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Keluarga terdekat yang dapat

Alamat

: Kec. Tuminting

segera dihubungi (Orang

Tua/Wali, Suami, Istri, dan lain-lain): Suami Status Perkawinan

: Kawin

A g a m a

: Kristen

S u k u

: Sanger

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan : Tukang

BAB III ASKEP PADA KLIEN 3.1 PENGKAJIAN DATA DASAR I.

Identitas Diri Klien

N a m a

: Ny. JW

Tanggal masuk RS

: 04 April 2011

Tempat/Tgl. Lahir

: Manado, 20 Juni 1959

Sumber Informasi

: Keluarga

U m u r

: 47 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Keluarga terdekat yang

dapat Alamat

: Kec. Tuminting

segera dihubungi (Orang

Tua/Wali, Suami, Istri, dan lain-lain): Suami Status Perkawinan

: Kawin

A g a m a

: Kristen

Pendidikan

: SMA

S u k u Pendidikan

: Sanger : SMA

Pekerjaan : Tukang Alamat : Kec. Tuminting

Pekerjaan Lama Bekerja

: IRT : 25 tahun

343

II.

Status

Kesehatan Saat ini 1. Alasan Kunjungan/Keluhan Utama : Nyeri dan kaku di bagian sendi

jari-jari tangan dan pergelanggan

tangan rasa seperti di tusuk-tusuk, sulit

digerakan, kurang nafsu

makan dan mual. 2.

Faktor Pencetus :

Aktivitas dan pola makan pasien yang tidak teratur. 3.

Lamanya Keluhan : 4 hari

4.

Timbulnya Keluhan :

()

mendadak

5.

Faktor yang

(

)

bertahap

memperberat : Pasien tidak pernah melakukan

pantangan 6.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :

353

Menggunakan obat herbal. Oleh orang lain Memberi saran 7.

Diagnosa Medik :

Artritis Reumatoid

Tanggal : 04 April 2011

II. Riwayat Kesehatan yang lalu 1.

Penyakit yang pernah dialami :

a. Kanak – Kanak : Diare b.

Kecelakaan

c.

Pernah

penyakit

dirawat

waktu

Operasi 2.

: Tidak

d.

: tidak

Alergi :

Tipe

Reaksi

Tindakan

Debu

Flu

minum obat flu

Udang 3.

Imunisasi :

kulit kemerahan

minum CTM

Tipe

Reaksi

Campak

Tindakan

bercak-bercak

merah pada kulit DPT

suhu tubuh naik

minum obat

Paracatamol 4.

Kebiasaan : merokok/kopi/obat/alkohol/lain-lain

5.

Obat – obatan : Tradisional (urut)

Lamanya : 1 Minggu Sendiri : Orang lain (resep): tidak tentu 6.



Pola Nurtisi : Frekwensi makan :

Berat Badan

: 59 kg

Tinggi Badan : 160 cm



Jenis makanan

: Daging, sayur, nasi



Makanan yang disukai : Pisang goreng dan tinutuan



Makanan yang tidak disukai : Chinesse Food



Makanan pantang : Tidak

Nafsu makan : ( )



( ) ()

baik Sedang – alasan : mual/muntah/sariawan Kurang – alasan : mual/muntah/sariawan

Perubahan berat badan 6 bulan terakhir : (

)

bertambah

(

)

tetap

()

……………………kg

berkurang

7. Pola Eliminasi : 1. Buang air besar Frekwensi

: Tidak teratur

W a k t u W a r n a

: pagi/siang/sore/malam : kecoklatan

Konsistensi 2. Buang air kecil

: padat

Frekwensi

: normal

W a r n a

: kuning pekat

B a u

: berbau

Penggunaan pencahar : tidak

8.

Pola tidur dan istirahat

Waktu tidur (jam)

: 10

malam Lama tidur/hari

:

6 jam / hari Kebiasaan pengantar tidur

: menonton TV Kebiasaan

saat tidur

:

Kesulitan dalam hal tidur

: ( )

menjelang tidur

( )

sering/mudah terbangun

( )

merasa tidak puas setelah bangun tidur

9.

Pola Aktifitas dan Latihan

1. Kegiatan dalam pekerjaan : Bersih-bersih rumah, dll 2. Olah Raga : - Jenis - Frekwensi

: Tidak

: Tidak

3. Kegiatan di waktu luang

: santai dengan keluarga

4. Kesulitan/keluhan dalam hal : () pergerakan tubuh () mandi ( ) mengenakan pakaian ( ) bersolek ( ) berhajat ( ) sesak napas setelah mengadakan aktifitas ()mudah merasa kelelahan 10. Pola bekerja :

1. Jenis pekerjaan

: IRT

Lama : 25 tahun

2. Jumlah jam kerja

: ± 14 jam / hari

Lama : 7 hari kerja

3. Jadwal Kerja

: senin s.d minggu

VI. Riwayat Keluarga Genogram :

Pasien Atritis reumatoid

V. Riwayat Lingkungan Kebersihan

:

lingkungan

temapat

tinggal

di

yang sistem sanitasinya tidak baik Bahaya

: rentan terhadap penyakit kulit dan diare

Polusi

: terhadap air

VI. Aspek Psikososial

daerah

kumuh

1.

Pola pikir & persepsi

a.

Alat bantu

yang

digunakan : () Kaca mata (

)

alat

pendengaran

bantu b.

Kesulitan yang dialami : ()sering pusing ( ) menurunnya sensitifitas terhadap sakit ( ) menurunnya sensitiftas terhadap panas/dingin ()membaca/menulis 2.

Persepsi Diri

Hal yang amat dipikirkan saat ini : pasien berharap segera sembuh agar dapat kembali beraktivitas secara normal Harapan setelah menjalani perawatan: lebih memperhatikan kebersihan lingkungan Perubahan yang dirasa setelah sakit : badan terasa lemah, nyeri saat tangan digerakan dan merasa tidak nyaman.

3.

Suasana

Hati

:

gelisah Rentang perhatian : Suami, anak dan cucu menjadi lebih perhatian 4.

Hubungan/komunikasi

1.

Bicara

Bahasa Utama : Bahasa Indonesia

()jelas ( ) relevan

Bahasa Daerah: dialek Manado

( ) mampu mengekspresikan ( ) mampu mengerti orang lain 2.

Tempat Tinggal

( ) sendiri () bersama orang lain, yaitu Suami 3.

Kehidupan Berkeluarga

-

Adat istiadat yang dianut

: ……………………………

-

Pembuat keputusan dalam keluarga : Kepala keluarga (Suami)

-

Pola komunikasi

: lancar

terhadap suami,anak dan cucu. -

Keuangan

: ( ) memadai

() Kurang 4.

Kesulitan dalam Keluarga : (

)

Hubungan

orang tua ( )

Hubungan dengan sanak saudara

( )

Hubungan perkawinan

5. 1.

Kebiasaan Seksual Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai

berikut : (

) fertilitas

(

)

menstruasi () Libido

(

) kehamilan

(

(

) alat kontrasepsi

2.

) Ereksi

Pemahaman terhadap fungsi seksual :

pasien tidak terlalu

memahami tentang gangguan

dialami

6.

Pertahanan Koping

seksual yang

1. Pengambilan Keputusan :

(

) sendiri

() dibantu orang lain : sebutkan Suami 2. Yang disukai tentang diri sendiri : 3. Yang ingin dirubah dari kehidupan : Mandiri dan hemat 4. Yang stress

dilakukan jika :

(

) pemecahan masalah (

) makan

(

) tidur

(

) makan obat

(

) cari pertolongan

() lain-lain (misal : marah, diam, dll ) sebutkan : Diam 5. Apa yang dapat dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman :

Perawat memberikan motivasi dan dukungan agar pasien cepat sembuh

7.

Sistem Nilai - Kepercayaan

1. Siapa atau apa sumber kekuatan : Doa kepada Tuhan dan Keluarga 2. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda ? ( ) Ya

(

3.

kepercayaan yang

Kegiatan agama atau

) Tidak dilakukan (macam

dan frekwensi) sebutkan: Masuk gereja setiap minggu 4. Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di Rumah Sakit, Sebutkan : Berdoa 8.

Tingkat Perkembangan :

Usia : Middle age

Karakteristik : normal sesuai usia

dan kulit mulai keriput

VII.

Pengkajian Fisik

404

Tanda-tanda Vital Saat Pasien Masuk Rumah Sakit 0

-

Suhu tubuh

: 37

C

-

Denyut Nadi

: 60 kali /menit

-

Pernafasan

: 18 kali /menit

-

Tekanan Darah

: 90/70 mmHg

Kepala, Mata, Kuping, Hidung & Tenggorokan Kepala

: bentuk : simetris dan oval

Keluhan yang berhubungan : tidak ada Pusing/sakit kepala : tidak

M a t a

: Ukuran pupil 5 mm

Isokor: baik

414

Reaksi terhadap cahaya : pupil mengecil Akomodasi : baik Bentuk : simetris Konjunctiva : merah pucat Fungsi penglihatan : baik - Baik/kabur/tidak jelas : baik - Dua bentuk: tidak - Rasa sakit : tidak Tanda-tanda radang tidak ada Pemeriksaan mata terakhir : setahun yang lalu Operasi tidak Kaca mata : menggunakan kaca mata plus Lensa Kontak pasien tidak menggunakan lensa kontak

Hidung

: Reaksi Alergi : bersin bila berdebu

Cara mengatasinya dibiarkan saja Pernah mengalami flu : Pasien pernah mengalami influensa Bagaimana frekwensinya dalam setahun sering

Sinus normal

perdarahan tidak ada

Mulut & Tenggorokan dan

: Gigi geligi Kerusakan gigi pada molar 3

2 superior dekstra

Kesulitan/gangguan berbicara tidak Kesulitan menelan tidak Pemeriksaan gigi terakhir tidak pernah

Pernafasan :

Suara paru : Bronkhial

Pola Nafas : Vesikuler tidak ada aktifitas normal

Batuk kadang-kadang Sputum: Nyeri: tidak ada Kemampuan melakukan

Batuk darah tidak Rontgen Foto terakhir tidak dilakukan

Sirkulasi

: Nadi Perifer: 70

kali/detik Capilary Refilling Distensi Vena

Hasil tidak ada

: 3 detik

Jugularis Tampak Suara

Jantung tunggal Suara Jantung tambahan Tidak ada Irama jantung (monitor) Tidak dilakukan Nyeri : pada bagian sendi jari

Edema : ada Palpitasi Tidak ada

Baal: tidak Perubahan warna (kulit, Kuku, Bibir, dll) : Ekstremitas atas (sendi- sendi pada digiti manus) nyeri dan sulit di gerakkan. Clubbing tidak ada Keadaan Ekstremitas :(mobilitas berkurang) Syncobe Tidak Rasa pusing : ada Monitoring Hemodinamik : CVP Tidak dilakukan mm H2O

Nutrisi

: Jenis Diet : tidak ada

nafsu makan :

berkurang Rasa mual : sering

Muntah : Kadang

Intake Cairan 6-7 gelas/hari

Eliminasi (b.a.b)

:Pola rutin Normal Penggunaan

Colostomy diterapkan

Tidak

Laxan diterapkan

Tidak

diterapkan

Ileostomy

Tidak

Konstibasi tidak diterapkan Diare Kadang-kadang (b.a.k) Inkontinensia Infeksi Tidak ada Nematuri Catheter Tidak diterapkan Urine Output > 2000 ml Reproduksi

: Kehamilan Tidak

Buah dada normal sesuai umur

Perdara han tidak ada Pemeriksaan Pap Smear terakhir Hasil tidak ada Keputihan ada

tidak

Pemeriksaan Sendiri Prostat Penggunaan Kateter tidak ada

Neurologis

: Tingkat kesadaran sadar

Orientasi : pasien dapat berorientasi terhadap waktu Koordinasi : pasien dapat berkoordinasi dengan anggota gerak tubuh Pola tingkah laku normal Riwayat epilepsi/kejang/parkinson tidak ada Refleks tidak ada Kekuatan

menggenggam

:

pasien

sulit

menggenggam karna

pengaruh penyakit Pergerakan Ekstremitas : ekstremitas atas ( digiti manus) pasien terasa kaku Muskuloskeletal tangan

: Nyeri pada bagian digiti manus dan pergelanggan

Kekakuan pergelanggan tangan Pola

latihan

Kulit

: Warna : kemerahan pada sendi digiti manus

Integritas : kering Turgor : jelek

Data Laboratorium La bo rat ori um : Tes

serologi

(diagnostik

imunologis): ESR : meningkat FR

gerak

: >1:80 Positif (80%) JDL : Anemia

sedang LED: 85 mm/h

Hasil Pemeriksaan Diagnostik lain

Sinar

x dari

sendi

yang

sakit:

Pembengkakan, erosi

sendi,

dan

subluksasio. Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya Pasien mengira penyakitnya disebabkan oleh pola makan yang tidak baik dan karena usianya sudah semakin tua.

3.2 ANALISIS DATA DAN DIAGNOSA

Nama Klien: Ny. JW

Umur: 47 Tahun

Ruangan : C

DATA

ETIOLOGI

DS: 

Pasien

mengatakan

MASALAH Tekanan

Darah

:

 kaku Edema pada sendi 90/70 digitimmHg nyeri dan pada sendi-

warna sendi jari –manus, jari tangan rasakemerahan. Skala nyeri 7 seperti di tusuk-tusuk.  Pemeriksaan diagnostik:  Pasien

- ESR: meningkat sering - FR:>1:80Positif(80%) terbangun di malam - JDL : Anemia sedang hari. - LED: 85 mm/h mengatakan



DIAGNOSA

Faktor Pencetus

Nekrosis Sel

Erosi sendi dan Tulang Inflamasi Kronis Pada

Pasien merasa tidak

Tendon, Ligamen juga terjadi

Nyeri

deruksi

jaringan

nyaman.

Fagositosis ektensif

DO: 

Pasien

kelihatan

kelelahan.

DS:  Pasien kelihatan  Pasien merasa tidak nyaman. meringis.  Pasien mengatakan susah  KU: Lemah bergerak. DO:  TTV:  Pasien terlihat gelisah 0 - Suhu tubuhmembatasi : 37 C  Pasien terlihat aktivitas geraknya. - Denyut Nadi : 60 kali  KU: Lemah /menit  TTV: - Pernafasan 0 : 18 kali - Suhu tubuh : 37 C /menit Nadi : 60 kali /menit - Denyut - Pernafasan : 18 kali /menit

Faktor Pencetus

Kerusakan Panus Mobilitas Fisik Inflamasi Kronis Pada Tendon, Ligamen juga terjadi deruksi jaringan Kartilago dirusak

Akumulasi Sel Darah Putih

Kerusakan mobilitas berhubungan dengan deformitas skeletal.

proses Nyeri berhubungan

Nyeri dengan

inflamasi destruksi sendi.

dan

- Tekanan

Darah

:

90/70

mm

T

Hg

e Edema pada sendi

 digiti

manus,

warna

r b

kemerahan.

e

 Skala nyeri 7

n

Pemeriksaan



u

diagnostik: -

ESR: meningkat

FR:>1:80Positif(80%) -

JDL

: Anemia

sedang -

t

LED: 85 mm/h

k n o d u ln o d u l r e m a t o i d e k s t r a s i n o

v

o

i

g

u

r

m

e s i f

K e r u s

D

a

e

k

f

a

o

n

r m

s

it

e

a

n

s

d

S

i

e

P

n

r

d i

Kerusakan Mobilitas Fisik DS:  Pasien mengatakan tangannya sulit digerakan

Citra Tubuh

tubuh

dan kaku.

berhubung

 Aktivitas normal (makan,mandi,bab,bak,dll)

Pada Tendon,

perubahan penampila

dibantu oleh orang lain.

Ligamen juga terjadi

kemampua

DO:

deruksi jaringan

tugas-tuga umum.

 Pasien kelihatan tidak berdaya.  Pasien sering ketergantungan pada orang lain.

Pembentukan

 TTV:

Jaringan Parut

- Suhu tubuh : 37 -

0

Denyut Nadi

C

: 60

kali

/menit -

K

Pernafasan

:

18

kali

/menit Darah

90/70 mmHg  sendi

e k

- Tekanan

digiti

:

a k

Edema

pada

u

manus,

a

warna kemerahan.

untuk

n

 Skala nyeri 7 s e n d i

R e n t a n g G e r

a

o

k

t

B e r k u

G

r

a

a

n

n

g

g

g u a n

A

C

t

i

r

t

o

r

f

a

i

T u

o

b

t

u h

3.3 PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID

Nama Klien : Ny. JW

Umur: 47 Tahun

Ruangan: C No

RENCANA TINDAKAN

Diagnosa Rasional Keperawata

Tujuan

n

Intervensi/Perencanaan

1

Nyeri

Kriteria Evaluasi

tidak

Setelah

Menunjukan

Kronik

nyam

dilakukan

nyeri hilang dan 

berhubungan

an.

tindakan

berpartisipasi

dengan proses

diharapkan

dalam

inflamasi

dalam

sesuai

waktu

kemampuan.

dan DO:

destruksi sendi.  DS:

Pasien

kurang dari

kelihata

seminggu

Pasien n



kelelah

mengatakan

dan kaku an.

nyeri

rasa

120/80 mmHg

berkurang

akitivitas sendi manus.

DO:

nyeri  KU: Membaik

pasien dapat

 TTV: tubuh

:

seperti di

- Denyut Nadi

:

tusuk-tusuk.

60-

pada

sendi-

sendi jari tangan

–jari rasa

Pasien



terkontrol/te ratasi

- Suhu 36370 C

80 kali /menit

mengatakan

- Pernafasan

sering

12-

terbangun malam hari. 

Pasien

merasa

di

:

20 kali /menit Darah :

Edema

Tekanan

pada digiti

M

)

- Membantu

pada

a

.

dalam

yang

menentukan

sakit.Peninggia

kebutuhan

n linen tempat

n Berikan

sendi

d

-

i

matras/ka

menejemen

tidur

r

sar

nyeri

menurunkan

i

keras,ban tal

: -

Selidiki

keluhan nyeri,catat lokasi

dan

intensitas(skal a 1

Biarkan efektifitas

pasien

kecil.Ting mengambil gikan linen posisi

tekanan

pada

program.

sendi

yang

- Matras yang

terinflamasi/nye

yang lembut/empuk.

tempat

nyaman

tidur

pada waktu keras

sesuai

tidur

bantal

ri.

yang

- Pada penyakit

akan

berat/eksaserba

atau mencegah

kebutuha duduk n

0

dan

di pemeliharaan

si,tirah

baring

mungkin

kursi.Tingka kesejajaran

diperlukan

tkan

tubuh

(sampai

istirahat di

tepat,menemp

perbaikan

atkan

objektif

0

yang stres

47



Pasien

-

Suhu

kelihatan

tubuh

meringis.

370 C

 KU: Lemah  TTV:

:

- Denyut Nadi 60 kali /menit - Pernafasan

: -

Tekanan

Darah : : 90/70 mmHg

18



kali /menit

sendi

Edema pada digiti

manus,



merasa

tempat

warna

Skal

nyaman.

sesuai indikasi.

kemerahan.

a

 Skala nyeri

nyer

7

i



berk

Pemerik

ura

-

saan

ng

Tempatkan/pant

diagnost



au penggunaan

ik:

Pem

bantal,karung

eriks

pasir,gulungan

meningkat

aan

trokhanter,beba

-

diagn

n,brace.

FR:>1:80Posi

ostik:

tif(80

-

%)

menurun

-

ESR:

- JDL

:

ESR:

-

FR:

Anemia

Normal

sedang

-

-

LED:

mm/h

85

tidur

JDL :

Normal -

LED:

Normal -

 Pasien mengata kan nyeri berkuran g  Tidak terbang saat

malam hari.  Pasie n

untuk

sering mengubah

DS:

un

Dorong

posisi.Bantu pasien

untuk

bergerak

di

tempat tidur,sokong sendi yang di

atas

sakit

dan

di

bawah,hindari gerakan

yang

menyentak. -

Anjurkan

pasien untuk mandi air hangat atau

mandi

pancuran

dan

mempertahank

kekakuan

pada waktu

subj

an

sendi.Menst

bangun

ektif

netral.Catatan:

abilkan

dan/atau

dida

penggunan

sendi,mengu

pada

pat)

brace

rangi

waktu

untu

menurunkan

gerakan/rasa

tidur.Sedia

k

nyeri

sakit

kan waslap

me

mungkin dapat

sendi.

hangat

mba

mengurangi

-

untuk

tasi

kerusakan

meningkatkan

mengompr

nyer

pada

relaksasi

es

i

sendi.Meskipu

dan

sendi yang

ced

n

mobilitas,menur

sakit

era

demikian,ketid

unkan rasa sakit

beberapa

sen

akaktifan lama

dan melepaskan

kali

di.

dapat

kekakuan

-

mengakibatka

pagi

Mengistir

n

hari.Sensitvitas

ahatkan

mobilitas/fungs

pada

panas

sendi-

i sendi.

dapat

di

sendi

-

yang

terjadinya

luka

sakit

kelelahan

dapat di

dan

umum

48

sendi-

posisi

dapat dan

hilangnya

pada

Mencegah hilangkan

dan

Panas otot

di

dan dermal

-

Pasien



LED:

85 mm/h

kelihatan



berkurang

 KU: Lemah



 TTV:

Pemeriksaa tubuh

- Denyut Nadi :

60

kali

/menit -

Pernafasan

:

18

Tekanan

Darah :

Tempatkan/pant

- FR: Normal

au penggunaan

- JDL : Normal

bantal,karung

- LED: Normal

pasir,gulungan trokhanter,beba n,brace.

Pasien



mengatakan Tidak



Edema

pada

menurun

nyeri berkurang

90/70 mmHg 

ESR: -

DS:

kali /menit -

n diagnostik: -

: 370 C

tidur

sesuai indikasi.

nyeri

meringis.

- Suhu

tempat

Skala

terbangun saat

sendi

malam hari.

digiti manus,



warna

Pasien

merasa

kemerahan.  Skala nyeri

nyaman.

-

Dorong

untuk

7

sering mengubah



posisi.Bantu

Pemerik

pasien

saan

bergerak

diagnost

tempat

ik:

tidur,sokong

-

ESR:

untuk di

sendi yang

meningkat

di

-

bawah,hindari

FR:>1:80Posit

gerakan

if(80

menyentak.

%)

-

- JDL

:

atas

sakit

dan

di

yang Anjurkan

pasien untuk

Anemia

mandi air hangat

sedang

atau

mandi

pancuran

dan

mempertahan

kekakuan

pada waktu

subj

kan

sendi.Menst

bangun

ektif

netral.Catatan:

abilkan

dan/atau

dida

penggunan

sendi,mengu

pada waktu

pat)

brace

rangi

tidur.Sedia

untu

menurunkan

gerakan/rasa

kan waslap

k

nyeri

sakit

hangat

me

mungkin dapat

sendi.

untuk

mba

mengurangi

-

mengompr

tasi

kerusakan

meningkatkan

es

nye

pada

relaksasi

sendi yang

ri

sendi.Meskipu

dan

sakit

ced

n

mobilitas,menur

beberapa

era

demikian,ketid

unkan rasa sakit

kali

sen

akaktifan lama

dan melepaskan

di.

dapat

kekakuan

-

mengakibatka

pagi

Mengistir

n

hari.Sensitvitas

ahatkan

mobilitas/fung

pada

panas

sendi-

si sendi.

dapat

di

sendi

-

yang

terjadinya

luka

sakit

kelelahan

dapat di

dan

umum

48

sendi-

posisi

dapat dan

hilangnya

pada

Mencegah hilangkan

dan

Panas otot

di

dan dermal

sehari.Pantau

suhhu

air

kompres,air

mandi

dan

sembuhkan.

sebagainya. - Berikan masase yang lembut. Meningkat relaksasi/m Kolaborasi:

engurangi

- Berikan obat-obat sesuai petunjuk seperti:Asetilsalisilat

tegangan

(aspirin),D-penisilamin (Cuprimine),Antasida.

otot.

-

Menurunkan

rasa nyeri.

2 Gangguan Setelah fisik berhubungan tindakan mobilitas dilakukan dengan deformitas keperawatan skeletal. selama kurang DS: dari seminggu 

inflamasi. -baring/duduk Pertahankan dapatdan kompensasi  Pasien merasa pasien tidak nyaman. beraktivitas tubuh. jikaistirahatanjurkan se DO: diperlukan.Jadw eksaserbasi akut Pasien tanpa

mengatakan

gangguan 

susah bergerak. DO: 

Mempertahankan Mandiri: ataupun - Evaluasi/lanjutkan meningkatkan pemantauan tingkat tergantung kekuatan daninflamasi/rasa sakit padaperkemban dari dan/atau sendi. proses

al aktivitas

dan

ketidakny Membaik

untuk

seluruh

fase

amanan.

memberikan

penyakit

yang

Suhu periode yang tubuh : 36- istirahat terus menerus 370 C dan tidur malam Denyut hari tidak

penting

untuk

Nadi : 60-

terganggu.

-

80

- Bantu dengan Mempertahanka

KU:

 TTV: -

Pasien

terlihat gelisah 

Pasien

terlihat membatasi

kali

mencegah kelelahan,mem pertahankan kekuatan.

aktivitas

/menit

rentang

n/meningk

geraknya.

-

gerak

atkan

 KU: Lemah

Pernafasan

aktif/pasif,demi

sendi,kekuatan

: 12-

kian

juga

otot,dan

resistif

stamina

 TTV:

20 /menit

49

kali

latihan dan

isometrik

fungsi

umum.Catatan:

jika

latihan

memungkinkan

tidak

.

menimbulkan

adekuat

sehari.Pantau suhhu air kompres,air mandi dan sebagainya.

sembuhkan.

- Berikan masase yang lembut.

Meni ngka t relak sasi/ men gura ngi tega ngan otot.

 Pasien 

ketidaknyamanan.

Pasien

mengata terlihat kan

membatas

susah

i

aktivitas

bergerak geraknya.

2 Gangguan mobilitas fisik berhubungan

dengan

deformitas skeletal. DS:  Pasien merasa tidak nyaman.

.



D

Lemah

O

 TTV:

KU: Setelah

:

dilakukan



tindakan

Pasi

keperawatan

en

selama kurang

terlih

dari seminggu

at

pasien

gelis

beraktivitas

ah

dan

dapat tanpa

gangguan

Mempertahankan

Kolabor

-

asi:

Pertahank rasa nyeri.

perkemba

-

an

ngan/resol

Berika

istirahat

usi

n

tirah

proses

obat-

baring/dud

inflamasi.

obat

uk

- Istirahat sistemik di

sesua

diperlukan

ataupun

- Menurunkan g

jika

dari

dari

anjurkan

meningkatkan i kekuatan dan fungsi dari petunj

.Jadwal

-

selama

aktivitas

T

eksaserb

dan/atau

untuk

i

asi

sepert

memberik

n

dan

i:Aseti

an periode g

DO:

lsalisil

istirahat

 KU: Membaik

at

yang terus a

 TTV:

(aspiri

menerus

t

yang

- Suhu tubuh : 36-

n),D-

dan

a

penting

370 C

penisil

malam

k

untuk

amin

hari tidak

ti

mencega

(Cupri

tergangg

v

h

80 kali /menit

mine),

u.

it

kelelahan,

- Pernafasan : 12-

Antasi

-

Bantu a

memperta

20 kali /menit

da.

dengan

s

hankan

Mandi

rentang

/l

kekuatan.

ri:

gerak

a

-

-

aktif/pasif

ti

Mempertahankan/meni

Evaluasi ,demikian

h

ngk

/lanjutka juga

a

atkan

kompensasi uk

bagian tubuh.

- Denyut Nadi : 60-

tidur

k

akut

seluruh fase penyakit

n

latihan

n

fungsi

peman

resistif

t

sendi,kek

tauan

dan

e

uatan

tingkat

isometrik

r

otot,dan

inflam

jika

g

stamina

asi/ras

memungk

a

umum.Cat

a sakit

inkan.

n

atan:

pada

t

latihan

sendi.

u

tidak

n

menimbulkan

adekuat

49

- Suhu tubuh : 370 C kali /menit - Pernafasan kali /menit

:

18 m

- Tekanan Darah :  Edema berkurang - Ubah posisi pada sendi digiti riksaan dengan jumlah sering personel diagnostik cukup.Demonstrasikan/

- Tekanan Darah :

a

90/70 mmHg

n

:

 Edema pada sendi

u

-

digiti

s

kemerahan.  Skala nyeri 7

tu

teknik

ESR: pemindahan

dan

menurun

penggunaan

bantuan

.

- FR: Normal

mobilitas,mis,trapeze.



-

Sk

Normal

diagnostik:

al

-

- ESR: meningkat

a

Normal

manus, warna

Pemeriksaan



- FR:>1:80Positif(8 0%) -

JDL

:

Anemia

sedang - LED: 85 mm/h

ban

JDL

:

LED: -

ny

Gunakan

kecil/tipis

di

bantal bawah

er

DS:

i



b

sudah

er

merasa

mempertahankan

ku

nyaman.

postur

ra n g  Pe me



Pasien

- Dorong pasien

Pasien

mengatakan jari sudah

leher.

tangan bisa

digerakkan.

tegak

dan

duduk tinggi,berdiri,berjalan. -

Berikan

lingkungan

yang aman,misalnya menaikan

kursi/kloset,mengguna

pada

e

knik

kan pegangan tangga

jaringa

r

pemindah

pada

n dan

a

an

dan toilet, penggunaan

m

w

tepat

alat

bantu

e

a

dapat

roda

n

t

mencega

penyelamat.

i

a

h robekan

Kolaborasi:

n

n

abrasi

bak/pancuran

mobilitas/kursi

-

Berikan

matras

yang

kulit.

g

busa/pengubah

k

d

tekanan.

a

i

t

r

-

k

i

Mema ksimal

a n s

- Mencegah fleksi leher.

d

kan

a

fungsi

n

sendi.

i r

k

k

e

u

m

l

a

a

n

s

d

i

i

.

r

M

i

e

a

m

n

Menghin dari cedera akibat kecelaka an/jatuh.

p e r m u d a h

p a s i e n . T

p

e

Menurunk an tekanan

pada

m

a

ecah untuk

jaringan

u

h

menguran

yang

d

gi resiko p

50

0 - Suhu tubuh : 37 C kali /menit - Pernafasan kali /menit

:

18

- Tekanan Darah :  Edema berkurang pada sendi digiti m merasa

kekakuan dapat meru - Ubah posisi denganMe dengan jumlah sering tekanan

a

nyaman.

Darah :

n



90/70

u

mengatakan jari asikan/ban

mmHg

s

tangan

.

bisa

pemindahan dan



digerakkan.

penggunaan

-

Tekanan

Edema

 pada

sendi

personel Pasien cukup.Demonstr tu

sudah teknik

digiti manus,

Skal

bantuan

warna

a

mobilitas,mis,trap

kemerahan.

nye

eze.

 Skala nyeri

ri

7

ber



kur

Pemerik

ang

saan



-

diagnost

Pem

bantal kecil/tipis

ik:

eriks

di bawah leher.

aan

- Dorong pasien

diag

mempertahan

nosti

kan

FR:>1:80Posi

k:

tegak

tif(8

-

-

ESR:

meningkat -

0 %)

ESR:

Gunakan

postur dan

duduk

menurun

tinggi,berdiri,b

-

erjalan.

FR:

Normal

-

Anemia

-

lingkungan yang

sedang

Normal

aman,misalnya

-

menaikan

-

-

JDL

LED:

mm/h

:

85

JDL : LED:

Normal

Berikan

kursi/kloset,men ggunakan

DS:  Pasien sudah

pegangan tangga

pada

bak/pancuran dan

toilet,

penggunaan alat

bantu

pada

ahan

yang

mobilitas/kur

jaringan

tepat

dapat

si

dan

mencegah

penyelamat.

mening

robekan abrasi

Kolaborasi:

katkan

kulit.

-

sirkulas

-

matras

i.Memp

fleksi leher.

busa/peng

ermuda

ubah

h

-

tekanan.

perawat

Memaksima

an

lkan

roda

Berikan

diri

h.

Mencegah

fungsi -

sendi.

dan

kecelakaan/jatu

Menurunkan

kemand

tekanan

pada

irian

jaringan

yang

pasien.

- Menghindari

mudah

Teknik

cedera akibat

untuk

pecah

mengurangi

pemind

resiko

50

3 Ganggu an citra tubuh berhubu ngan

dengan

untuk



perubaha

melakukan

mengatakan

n

tugas-

penampil

umum.

an

dan

kemamp uan

tugas

Pasien

tangannya

sulit

digerakan

dan

kaku. DS:

 normal

Aktivitas

(makan,mandi, bab,

- Berikan obat- menerima obatan sesuai keterbatasan.

bak,dll)

dibantu

oleh

indikasi:

orang lain.

-

Agen -

antireumatik DO: 

perilaku Pasien Menin

Mengungk

tidak

gkatka

apkan

berdaya.

n

peningkat

percay

an

sering

a

percaya

ketergantung

dalam

diri

an

kema

kemampu

mpuan

an

untuk

menghada

mengh

pi

adapi

penyakit,p

penyak

erubahan

it dan

pada gaya

dapat

hidup,

beraktivit

dan

Pasien

pada

orang lain.

menarik

- Steroid

kelihatan



Perhatikan

diri

normal.

dalam untuk

ngkin an keter batas an.

n

Mandiri: rasa

as secara kemu

diri,penggunaa

-

Dorong

pengungkapan mengenai masalah tentang

proses

penyakit,harapa n masa depan. - Diskusikan arti dari kehilangan/peru bahan

pada

pasien

atau

orang terdekat.Memast ikan bagaimana pandangan pribadi

pasien

dalam menfungsikan gaya

hidup

seharihari,termasuk aspek-aspek seksual. -

Diskusikan

persepsi pasien mengenai bagaimana orang

terdekat

menyangkal

atau terlalu

imobili

dapinya

dengan orang

mempunyai pengaruh

tas/ter

-

secara

lain

jadi

Berikan

langsung.

menentukan

mayor

dekubi

kesemp

-

kebutuhan

bagaimana

tus.

atan

Mengident

terhadap

pasien

ifikasi

intervensi/kon

memandang dirinya sendiri.

-

Untuk untuk

akan

mengatasi

mengide

bagaiman

seling

reumatik.

ntifikasi

penyakit

lanjut.

rasa

mempe

takut/ke

ngaruhi

-

menekan

salahan

persepsi

verbal/nonverb

metode

inflamasi

konsep

diri

al

maladaptive,me

sistemik

dan

interaksi

akut.

mengha

-

51

Untuk

dan

lebih

pad

-

Dapat

menunjukan Isyarat orang

terdekat dapat

emosional koping

mbutuhkan

tidak

-

Berikan obat-

berday

obatan

a.

indikasi:



-

Pasien

antireumatik

sesuai Agen

sering - Steroid

keterg 3 Gangguan citra

tubuh

berhubungan dengan perubahan penampilan dan kemampuan untuk melakukan tugas-

tugas

umum.

Meningk

Mengungkapkan

an

atkan

peningkatan

pada

percaya

orang

diri

rasa percaya diri Dorong dalam pengungkapan

lain.

dalam

kemampuan

mengenai

kemam

untuk

masalah tentang

puan

menghadapi

proses

untuk

penyakit,peruba

penyakit,harapa

mengha

han pada gaya

n masa depan.

dapi

hidup,dan

penyakit

kemungkina

- Diskusikan arti

dan

n

dari

dapat

keterbatasa

kehilangan/perub

beraktivita

n.

ahan

s

secara

normal.

DS: Pasien



mengatakan tangannya sulit digerakan

dan

kaku. Aktivitas

 normal

(makan,mandi, bab,

bak,dll)

dibantu

oleh

orang lain.

Mandiri:

pada

pasien

atau

orang terdekat.Memasti kan

bagaimana

pandangan pribadi

pasien

dalam menfungsikan gaya

hidup

seharihari,termasuk aspek-aspek seksual. -

Diskusikan

persepsi

DO: 

antung

Pasien

kelihatan

pasien

mengenai bagaimana orang terdekat

menerima

i

k

tan

untuk

seling

keterbatasan.

m

u

mengidentifikas

lanjut.

o

b

i

b

it

takut/kesalahan

-

i

u

konsep

verbal/nonverb

perilaku

l

s

menghadapiny

al

orang

menarik

i

.

a

terdekat

dapat

diri,pengguna

t

-

an

a

menyangkal

s

atau terlalu

/

-

Perhatikan

Untuk

lebih

rasa dan secara

Isyarat

langsung.

mempunyai

mengatasi

-

pengaruh

reumatik.

Mengidentifikasi

mayor

bagaiman

bagaimana

pad

t

- Untuk

penyakit

pasien

e

meneka

mempengaru

memandang

r

n

hi persepsi diri

dirinya sendiri.

j

inflama

dan

-

a

si

dengan orang

menunjukan

d

sistemik

lain

emosional

i

akut.

menentukan

metode

kebutuhan

maladaptive,me mbutuhkan

interaksi akan

d

- Berikan

terhadap

e

kesempa

intervensi/kon

Dapat

koping

51

 TTV:

- Suhu tubuh - Denyut Nadi 0 : 37 C

:

60 kali /menit - Pernafasan 18

:

kali /menit

mem

- Bantu dengan

-

perh

kebutuhan

Darah :

atika

perawatan yang

90/70

n

di perlukan.

mmHg

tubuh

Tekanan

Edema

/peru

-

pada sendi

baha

bantuan positif

digiti

n.

bila perlu.

manus,

-

warna

batasan

kemeraha

pada

n.

perilaku





Skala

nyeri 7

Berikan

Susun

Kolaborasi:

maladaptif. Bantu

-

pasien

konseling

untuk

psikiatri,mis,pera

mengidentifi

wat

spesialis

kasi

psikiatri

perawat

perilaku

klinis,psikiatri/psi

positif

yang

membantu koping. Ikut-

sertakan pasien dalam merencana kan perawatan dan membantu jadwal aktivitas.

kolog,pe social.

dapat

-

Rujuk

pada

kerja

intervensi

katkan

atkan

lebih

perasaa

diri.

lanjut/duk

n

ungan

kompete

-

psikologis.

nsi/harg

Memungkinkan

-

a

pasien

Membantu

diri,men

merasa

pasien

dorong

senang

untuk

kemandi

terhadap

mempe

rian,dan

dirinya

rtahank

mendor

sendiri.Mengu

an

ong

atkan perilaku

control

partisipa

positif.Meningk

diri,yan

si dalam

atkan

g dapat

terapi.

percaya diri.

mening

-

citra

untuk

rasa

Pasien/orang

katkan

-

terdekat

perasaa

Memper

mungkin

n harga

hatikan

membutuhkan

diri.

penampi

dukungan

lan yang

selama

-

dapat

berhadapan

Mening

meningk

dengan proses

52

 TTV:

mem

- Bantu dengan

-

Suhu

perh

kebutuhan

tubuh : 370

atika

perawatan yang

n

di perlukan.

C -

Denyut

Nadi

: 60

kali /menit Pernafasan :

18

kali /menit -

Tekanan

Darah : 90/70 mmHg 

Edema

pada sendi digiti manus, warna

/peru

-

baha

bantuan positif

n.

bila perlu.

-

n.

batasan pada Kolaborasi:

perilaku maladaptif. Bantu

-

pasien

konseling

untuk

psikiatri,mis,pera

mengidentifi

wat

spesialis

kasi

psikiatri

perawat

perilaku

klinis,psikiatri/psi

positif

yang

membantu

nyeri 7

-

Ikut-

sertakan pasien dalam merencana kan perawatan dan membantu jadwal aktivitas.

Rujuk

kolog,pe social.

koping. Skala

Berikan

Susun

dapat

kemeraha



tubuh

pada

kerja

intervensi

-

meningkatka

lebih

Meningk

n citra diri.

lanjut/duk

atkan

ungan

perasaa

-

psikologis.

n

Memungkinkan

-

kompete

pasien

Membantu

nsi/harg

merasa

pasien

a

senang

untuk

diri,men

terhadap

mempe

dorong

dirinya

rtahank

kemandi

sendiri.Mengu

an

rian,dan

atkan perilaku

control

mendor

positif.Meningk

diri,yan

ong

atkan

g dapat

partisipa

percaya diri.

mening

si dalam

-

katkan

terapi.

terdekat

perasa

untuk

rasa

Pasien/orang

mungkin

an

-

membutuhkan

harga

Memper

dukungan

diri.

hatikan

selama

penampi

berhadapan

lan yang

dengan proses

dapat

52

- Berikan obat-obat sesuai petunjuk,mis,antiansietas dan

jangka

obat-obat peningkat alam perasaan.

panjang/ketida kmampuan -

Mungkin

di

butuhkan pada saat

munculnya

depresi.

53

jangka - Berikan obat-obat sesuai petunjuk,mis,antiansietas dan

panjang/ketid

obat-obat peningkat alam perasaan.

akmampuan -

Mungkin di

butuhkan pada saat

munculnya

depresi.

53

3.4

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Klien

: Ny. JW

Umur

Tahun

: 47

Ruangan : C WAKTU

HARI/

IMPLEMENTASI

TANG

HARI/ TANGGAL

EVALUASI

Dx

PARAF

GAL Senin,

08

0

4

.0 0

April

2011

-

-

Mengobservasi

Deny

/menit

KU pasien.

ut

Hasil : KU pasien

Nadi:

lemah.

60

1.

kali 08

2.

:1

Mengk

5

aji TTV. Hasil : 0 - Suhu tubuh: 37 C

/

menit

Pernafasan:

18

kali

Senin,

S

ien

k

 Pasien belum merasa

4

:

menga

a

nyaman



takan

k

O:

masih

u

 KU lemah

P

terasa

.

a

nyeri

s

dan

April

2011 Jam 13:00

 TTV: - Suhu tubuh: 370 C

- Tekanan Darah 08.15 1

08.18

08.25

- Denyut Nadi: 60 kali /me

: 18 kali /men 3. Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi-- Pernafasan: Tekanan Darah : 90/70m intensitas (skala 0-10).  Edema pada sen Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus dan dan pergelanggan tanga pergelanggan tangan. Skala nyeri 7 dan kaku masih terasa nyeri 7, Pasien anemia 4. Memberikan matras/kasar keras,bantal aktivitas pasien dibata kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai nyeri dapat berkurang, ob kebutuhan. diberikan untuk men Hasil: Pasien belum merasa n yaman. kekakuan. A: 5. Membiarkan pasien mengambil posisi  Masalah belum teratasi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk P : di kursi. Tingkatkan tidur sesuai indikasi.istirahat di tempat

54

-(1,Intervensi lanjut 2,3,4,5,6,7,8,9,10)

3.4

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Klien

: Ny. JW

Umur

: 47 Tahun

Ruangan : C WAKTU HARI/

IMPLEMENTASI

TANGGAL

HARI/ TANGGAL

Senin,

0

0

4 April 2011

8.

EVALUASI

Dx

PARAF

1.

Sen

S:

Mengobserva

in,

 Pasien

0

si KU pasien.

4

mengatak

0

Hasil

April

an masih

201

terasa

1

nyeri

2.

Jam

kaku.

0

Men

13:



8:

gkaji

00

nyaman

1

TTV.

O:

5

Hasil

 KU lemah

:

KU

pasien lemah.

: tubuh:

0 37 C Denyut

Nadi:

60 kali /menit -

Pasien

belum

 TTV:

- Suhu

-

dan

Pernafasan:

18 kali /menit

0 - Suhu tubuh: 37 C

merasa

- Tekanan Darah : 90/70mmHg 08.15 1

08.18

08.25

- Denyut N

3. Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi-- Pernafas Tekanan intensitas (skala 0-10).  Edema Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus dan dan perge pergelanggan tangan. Skala nyeri 7 dan kaku nyeri 7, P 4. Memberikan matras/kasar keras,bantal aktivitas kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai nyeri dapat kebutuhan. diberikan Hasil: Pasien belum merasa n yaman. kekakuan. A: 5. Membiarkan pasien mengambil posisi  Masalah yang nyaman pada waktu tidur atau duduk P : di kursi. Tingkatkan tidur sesuai indikasi.istirahat di tempat

-(1,Interven 2,3,4,5,

54

Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang. 08.30

08.45

09.00

09.30

1. Mengob 2. Mengka 3. Menyeli 6. Menempatkan/pantau penggunaan bantal nyeri……… atau brace. 4. Member Hasil: pasien belum nyaman. 5. Membia posisi yan 7. Mendorong untuk sering mengubah posisi. nyaman… Hindari gerakan yang menyentak. 6. Menemp Hasil: Pasien masih merasa kaku sendi. pengguna brace.…… 8. Menganjurkan pasien untuk mandi air 7. Mendoro hangat atau mandi pancuran pada waktu mengubah bangun dan/atau pada waktu tidur. posisi…… Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan. 8. Mengan mandi air 9. Menyediakan waslap hangat untuk hangat..... mengompres sendi-sendi yang sakit 9. Menyed beberapa kali sehari. Pantau suhu air untuk men kompres,air mandi dan sebagainya. sendi….

Hasil: masih terasa nyeri. 11.00 sesuai instruksi/resep dokter. Hasil: obat yang

diberikan

untuk mengurangi kekakuan dan mobilitas.

55

meningkatkan

10. Memberikan Obat Asetilsalisilat (aspirin)

10.Membe (aspirin) s dokter……

Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang. 08.30

08.45

09.00

09.30

11.00 sesuai instruksi/resep dokter. Hasil: obat yang

diberikan

untuk mengurangi kekakuan dan mobilitas.

55

meningkatkan

1. Mengob 2. Mengka 3. Menyeli 6. Menempatkan/pantau penggunaan bantal nyeri……… atau brace. 4. Member Hasil: pasien belum nyaman. 5. Membia posisi yan 7. Mendorong untuk sering mengubah posisi. nyaman… Hindari gerakan yang menyentak. 6. Menemp Hasil: Pasien masih merasa kaku sendi. pengguna brace.…… 8. Menganjurkan pasien untuk mandi air 7. Mendoro hangat atau mandi pancuran pada waktu mengubah bangun dan/atau pada waktu tidur. posisi…… Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan. 8. Mengan mandi air 9. Menyediakan waslap hangat untuk hangat..... mengompres sendi-sendi yang sakit 9. Menyed beberapa kali sehari. Pantau suhu air untuk men kompres,air mandi dan sebagainya. sendi…. Hasil: masih terasa nyeri. 10.Membe (aspirin) s 10. Memberikan Obat Asetilsalisilat (aspirin) dokter……

Senin,

08.15

0

4 April 2011

08.15

2

1. Mengkaji TTV.

Senin,

Hasil :

4 April 2011-

-

0 Suhu tubuh: 37 C

-

Denyut Nadi: 60 kali /menit

2.

seperti ditusuk-

tusu O:  TT

08.30

3. Pertahankan istirahat tirah jika diperlukan. Jadwal aktivitas memberikan periode istirahat yang menerus dan tidur malam hari tidak terganggu. Hasil: Pasien sulit untuk istirahat dan tidur.

- Suh De - Pe - Tek  Pa gerak nyen untuk men A:

08.35

4. Membantu dengan rentang gerak

-PMa :

aktif/pasif,demikian juga latihan dan isometrik jika memungkinkan. Hasil: rentang gerak pasien masih

-(1,2, Inte 1. Me 2. Me pem inflam 3. Pe barin dipe 4. Me

08.46

5. Mengubah posisi dengan sering jumlah personel cukup. Demonstrasikan/bantu teknik dan penggunaan bantuan mobilitas,mis,trapeze. Hasil: Pasien belum merasa n yaman.

56

Jam 13:00 rasa

Mengevaluasi/melanjutkan

pemantauan Hasil: Rasa sakit

S:

Senin,

08.15

0

4 April 2011

08.15

2

1. Mengkaji TTV.

Senin,

Hasil :

4 April 2011-

-

0 Suhu tubuh: 37 C

-

Denyut Nadi: 60 kali /menit

2.

meng

tusuk. O:  TTV:

08.30

3. Pertahankan istirahat tirah jika diperlukan. Jadwal aktivitas memberikan periode istirahat yang menerus dan tidur malam hari tidak terganggu. Hasil: Pasien sulit untuk istirahat dan tidur.

- Suhu Denyut Nadi: 37 600 k tubuh: - Pernafasan: 18 ka Tekanan  Pasien anemia gerak terbatas, nyenyak, obat untuk mengatas menekan inflamasi A:

08.35

4. Membantu dengan rentang gerak

-PMasalah belum te :

aktif/pasif,demikian juga latihan dan isometrik jika memungkinkan. Hasil: rentang gerak pasien masih 5. Mengubah posisi dengan sering jumlah personel cukup. Demonstrasikan/bantu teknik dan penggunaan bantuan mobilitas,mis,trapeze. Hasil: Pasien belum merasa n

-(1,2,,4,5,7,8,9,10) Intervensi lanjut 1. Mengkaji TTV 2. Mengevaluasi/me pemantauan tingka inflamasi....... 3. Pertahankan istir baring/duduk jika diperlukan…… 4. Membantu deng

yaman.

gerak

08.46

seperti ditusuk-

56

08.50

Pasien

Jam 13:00 rasa nyeri seperti d

Mengevaluasi/melanjutkan

pemantauan Hasil: Rasa sakit

S:

08.55 09.10

6.

Mengunakan

antirematik

dan

bantal kecil/tipis di

steroid

bawah leher. Hasil:

instruksi/resep dari

Pasien

dokter.

merasa

nyaman.

sesuai

Hasil: obat yang diberikan untuk

10.00

7. Mendorong pasien

mengatasi

mempertahankan

rematik

postur

tegak

dan

inflamasi.

duduk tinggi,berdiri,berjalan. Hasil: Pasien masih 11.00

merasa

nyeri

dan

kaku. 8.

Berikan

lingkungan

yang

aman,misalnya menaikan kursi/kloset,menggu nakan

pegangan

tangga

pada

bak/pancuran toilet,

dan

penggunaan

alat

bantu

mobilitas/kursi

roda

penyelamat. Hasil: pasien merasa aman dan nyaman. 9.

Memberikan

matras busa/pengubah tekanan.

Hasil:

menghindari dekubitus. 10.

menekan

Memberikan

obat-obatan

dan

aktif/pasif…

sonel

9.

……………

cukup….

Mem

……….

6. Intervensi tidak

berik

5.

dilanjutkan……….

an

Me

7.

matr

ngu

Mendor

as

bah

ong

busa

posi

pasien

/pen

si

mempe

guba

den

rtahank

h

gan

an

teka

seri

postur

nan

ng

tegak…

……

den

..

…….

gan

8.

10.

juml

Berikan

Memberik

ah

lingkung

an

per

an yang

obatan

aman…

antiremati

.

k

obat-

dan

steroid… ……..

Senin,

10:15

1.

4

3

April

2011

Mendorong

Senin

S:

pengungkapan

,



mengenai

4 April mengatakan

masalah

tentang

proses

Pasien

2011

ingin

penyakit,harapan masa

Jam

sembuh.

depan.

13:00



Hasil:

Pasien

ingin

segera sembuh dan

segera

Pasien ingin

beraktivitas

dapat

57

tekanan. 6. 08.50

Mengunakan

bantal di

bawah leher. Pasien

merasa nyaman. 08.55 Mendorong

Memberikan

obatan

obat-

antirematik

steroid

dan

sesuai

Hasil:

obat

yang

pasien

diberikan

mempertahankan

mengatasi rematik dan

postur tegak

menekan inflamasi.

dan

duduk tinggi,berdiri,berjala n.

Hasil:

Pasien

masih merasa nyeri dan kaku. 8.

Berikan

lingkungan

yang

aman,misalnya menaikan kursi/kloset,meng gunakan pegangan tangga pada 11.00

10.

instruksi/resep dari dokter. 7.

10.00

menghindari dekubitus.

kecil/tipis

Hasil:

09.10

Hasil:

bak/pancuran dan toilet, penggunaan

alat

bantu mobilitas/kursi roda penyelamat. Hasil:

pasien

merasa aman

dan

nyaman. 9.

Memberikan

matras busa/pengubah

untuk

aktif/pasif……………

a

g

………….

n

p a

5 j

si

u

e

M

m

n

e

l

m

n

a

e

g

h

m

.

u

p

b

p

er

a

e

ta

h

r

h

s

a

p

o

n

o

n

k

s

e

a

i

l

n

s

p c

o

u

st

d

k

ur

e

u

te

n

p

g

g



a

a

.

k

n

6. Intervensi tidak



dilanjutkan……….

..

s

7

8.

e

.

Be

i

r

rik

i

M

an

n

e

lin

g

n

gk

d d

un

o

e

ga

r

n

n

o

g

ya

n

ng

a

a



m

s



a



n

b





u

.

.

s

10.

9

a

Me

.

/

mb

p

erik

M

e

an

e

n

oba

m

g

t-

b

u

oba

e

b

tan

r

a

anti

i

h

rem

k

atik

a

t

dan

n

e

ster

k

oid

m

a



a

n



t

a

…..

r

n

Senin,

10:15

1.

4 April 2011

3

Mendorong

Seni

S:

pengungkapan

n,



mengenai

4 April mengatak

masalah

tentang

proses

2011

an

penyakit,harapan

Jam

segera

masa depan.

13:00

sembuh.

Hasil:

Pasien

ingin

segera sembuh dan

57

Pasien



ingin

Pasien

beraktivitas

ingin

dapat

dapat mandiri.

secara man

2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau orang terdekat.Memastikan bagaimana

 Aktivitas bergantung (Keluarga).

pandangan pribadi dalam menfungsikan gaya pasien hidup seharihari,termasuk aspek-aspek seksual. Hasil: aktivitas normal pasien dibantu

 Pasien m geraknya.

orang lain.

 P Masalah :

10:40

3. Mendiskusikan mengenai bagaimana orang persepsi terdekat pasien menerima keterbatasan. Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.

10:45

4. Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan. Hasil: Pasien membatasi aktivitasnya dengan orang lain.

11:30

5. Menyusun batasan pada perilaku maldaptif. Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping. Hasil: Pasien berusaha untuk dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

 Intervens (1,2,3,4,5,6 1. Mendoro mengenai m 2. Mendisku kehilangan 3. Mendisku mengenai… 4. Memperh diri,penggu 5. Menyusu maldaptif… 6. Mengiku merencana

10:25

58

A:

dapat mandiri.

secara mandiri. O :

2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau orang terdekat.Memastikan bagaimana

 Aktivitas Pasien masih bergantung pada orang la (Keluarga).

pandangan pribadi dalam menfungsikan gaya pasien hidup seharihari,termasuk aspek-aspek seksual. Hasil: aktivitas normal pasien dibantu

 Pasien membatasi renta geraknya.

orang lain.

 belum teratasi P Masalah :

10:40

3. Mendiskusikan persepsi pasien mengenai bagaimana orang terdekat menerima keterbatasan. Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.

10:45

4. Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan. Hasil: Pasien membatasi aktivitasnya dengan orang lain.

11:30

5. Menyusun batasan pada perilaku maldaptif. Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping. Hasil: Pasien berusaha untuk dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

 Intervensi lanjut (1,2,3,4,5,6) 1. Mendorong pengungkap mengenai masalah……… 2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan…… 3. Mendiskusikan perseps mengenai…………………… 4. Memperhatikan perilaku diri,penggunaan menyang 5. Menyusun batasan pada maldaptif…………………… 6. Mengikut-sertakan pasie merencanakan perawatan

10:25

58

A:

12:00

6. Mengikut-

sertakan

pasien

dalam

merencanakan perawatan dan

membantu

jadwal

aktivitas. Hasil:

Pasien

dapat

bekerjasama dengan baik. Selasa

08

0

,

.0 0

5

April

2011

1.

Sela

S:

Mengobservasi

sa,



KU pasien.

5

mengatakan

Hasil

April

masih

2011

nyeri dan kaku.

Jam

 Pasien belum merasa

: KU pasien

masih lemah. 08

2.

13:0

nyaman

:1

Meng

0

O:

5

kaji

Pasien terasa

 KU lemah

TTV.

 TTV:

Hasil : - Suhu tubuh: 370

- Suhu tubuh: 370 C

C - Denyut Nadi:

70

kali /menit - Pernafasan: 20 kali /menit

- Tekanan Darah : 100/80mmHg

- Denyut Nadi: 70 kali /m

- Pernafasan: 20 kali /me 08.15

intensitas (skala 0-10). Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus dan pergelanggan tangan. Skala nyeri 5

08.18

4. Memberikan matras/kasar keras,bantal kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan. Hasil: Pasien belum merasa n yaman.

08.25

5. Membiarkan pasien mengambil posisi

 Edema pada sen dan pergelanggan tanga nyeri 5, anemia be aktivitas pasien dibata nyeri dapat berkurang, ob diberikan untuk men kekakuan. A:  Masalah belum teratasi P:

lanjut yang nyaman pada waktu tidur atau duduk -(1,Intervensi di kursi. Tingkatkan istirahat di tempat 2,3,4,5,6,7,8,9,10)

59

12:00

6. Mengikut-

sertakan

pasien

dalam

merencanakan perawatan dan

membantu

jadwal

aktivitas. Hasil:

Pasien

dapat

bekerjasama dengan baik. Selasa

08

0

,

.0 0

5

April

2011

1.

Sela

S:

Mengobservasi

sa,



KU pasien.

5

mengatakan

Hasil

April

masih

2011

nyeri dan kaku.

Jam

 Pasien belum merasa

: KU pasien

masih lemah. 08

2.

13:0

nyaman

:1

Meng

0

O:

5

kaji

 TTV:

Hasil : - Suhu tubuh: 370 C 70

kali /menit - Pernafasan: 20 kali /menit

terasa

 KU lemah

TTV.

- Denyut Nadi:

Pasien

- Suhu tubuh: 370 C

- Tekanan Darah : 100/80mmHg

- Denyut Nadi: 70 kali /m

- Pernafasan: 20 kali /me intensitas (skala 0-10). Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus dan pergelanggan tangan. Skala nyeri 5 08.18

4. Memberikan matras/kasar keras,bantal kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan. Hasil: Pasien belum merasa n yaman.

08.25

5. Membiarkan pasien mengambil posisi

 Edema pada sen dan pergelanggan tanga nyeri 5, anemia be aktivitas pasien dibata nyeri dapat berkurang, ob diberikan untuk men kekakuan. A:  Masalah belum teratasi P:

lanjut yang nyaman pada waktu tidur atau duduk -(1,Intervensi di kursi. Tingkatkan istirahat di tempat 2,3,4,5,6,7,8,9,10)

59

11.00 09.00

08.30 09.30

08.45

tidur sesuai

8.

indikasi.

pasien untuk mandi

2. Mengkaji TTV

Hasil:

air

3. Menyelidiki keluhan

aktivitas

mandi

pasien

pada waktu bangun

dibatasi

dan/atau

agar

waktu tidur. Hasil:

nyeri

berkurang.

Menganjurkan hangat

atau

pancuran pada

Anjuran

diterima

dan dilakukan.

1. Mengobservasi KU

n y e r i …

6.



Menempat

9.

kan/panta

waslap

u

untuk

pengguna

mengompres

an

sendi-sendi yang

bantal

Menyediakan

4.

sakit

brace.

kali

Hasil:

Pantau suhu

pasien

kompres,air

belum

mandi

nyaman.

sebagainya.

5. Membiarkan

beberapa

pasien

sehari.

mengambil

air

posisi ……….. 6.

masih

Menem

terasa nyeri.

patkan/

Mendorong untuk sering

10. Memberikan Obat

mengubah

Asetilsalisilat (aspirin)

posisi.

sesuai instruksi/resep

Hindari

dokter.

gerakan

yang

yang

mengurangi

menyentak.

kekakuan

Hasil:

meningkatkan

Pasien

mobilitas.

merasa kaku sendi.

Hasil:

yang

nyaman……

dan

Hasil:

masih

Memberikan

matras……………..

atau

7.



hangat

obat

diberikan untuk

pantau penggu naan bantal atau brace. ………

dan

……….. 7. Mendoro ng untuk sering mengub ah posisi…



ganjurkan

untuk



pasien

mengompr



untuk

es



mandi



hangat......

10.Memberikan



.................

Obat

8

....

Asetilsalisilat

.

9.

(aspirin) sesuai

M

Menyediak

instruksi/resep

e

an

dokter…………

n

hangat

air

waslap

Sel

08.15

1. Mengkaji TTV.

asa

0

S:

,

60

sendi-

sendi….

……………….

Selasa,

tidur

sesuai

sehari. Pantau suhu air

indikasi. Hasil:

aktivitas

kompres,air mandi dan

pasien

dibatasi

sebagainya.

agar 08.30

yang sakit beberapa kali

nyeri

masih terasa nyeri.

berkurang. 10.

08.45

Obat

Asetilsalisilat (aspirin)

Menempatkan/pan

sesuai instruksi/resep dokter.

tau

Hasil: obat yang

penggunaan

diberikan

bantal atau brace.

untuk mengurangi kekakuan

Hasil: pasien belum

dan meningkatkan mobilitas.

7. Mendorong untuk sering

mengubah

posisi.

Hindari

gerakan

yang

menyentak. Hasil: Pasien masih merasa kaku sendi. 09.30 8.

Menganjurkan

pasien

untuk

mandi air hangat atau

mandi

pancuran waktu 11.00

Memberikan

6.

nyaman.

09.00

Hasil:

pada bangun

dan/atau

pada

waktu tidur. Hasil: Anjuran

diterima

dan dilakukan. 9. Menyediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi

1.

Mengobservasi

g

m

KU

a

p

2. Mengkaji TTV

m

at

3.

b

k

keluhan

i

a

n

l

n/

Menyelidiki

p

y e r i … … … 4.

Memberikan

matras…………….. 5 . M e m b i a r k a n p a s i e n m e n

p

a

o

nt

s

a

i

u

s

p

i

e n

y

g

a

g

n

u

g

n a

n

a

y

n

a

b

m

a

a

nt

n

al



at



a



u



b



r

.

a

.

c

6

e.

.

… …

M e n e

… … …



p

tuk

.

o

man

.

s

di air

7

i

han

.

s

gat..

i

.......

M



.......

e



.......

n



....

d



9.

o



Men

r



yedi

o



akan

n

8

wasl

g

.

ap hang

u

M

at

n

e

untuk

t

n

men

u

g

gom

k

a

pres

n

send

s

j

i-

e

u

send

r

r

i….

i

k

10.Mem

n

a

berikan

g

n

Obat Asetilsali

m

p

e

silat

a

(aspirin)

n

s

g

sesuai

i

instruksi/

u

e

b

resep

n

dokter…

a h

………… u

…………

n

….

Selasa,

08.1

1. Mengkaji TTV.

5

:

Selasa,

S

0

60

5 April 2011

5 April 2011 

Hasil :

08.15

2

-

Suhu tubuh: 370 C

-

Denyut Nadi: 70 kali /menit

2. Mengevaluasi/melanjutkan tingkat inflamasi/rasa sakit pada sendi. Hasil: Rasa agak berkurang.

08.30

Jam 13:00

sakit

seperti

3. Pertahankan istirahat tirah jika diperlukan. Jadwal aktivitas memberikan periode istirahat yang menerus dan tidur malam hari tidak terganggu. Hasil: Pasien sulit untuk istirahat A: dan

tidur.

rasa

tusu

 Pa  Pa O:  TT

- De Su - Pe - Te  An terba nyen untuk men

- Masalah 08.35

4. Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif,demikian juga latihan resistif dan isometrik jika memungkinkan. Hasil: rentang gerak pasien masih terbatas.

08.46

5. Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup. Demonstrasikan/bantu teknik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas,mis,trapeze.

P : - Interven (1,2,,4,5,6 1. Mengka 2. Mengev pemantau inflamasi.. 3. Pertaha baring/dud diperlukan

Hasil: Pasien belum merasa n yaman.

4.

Memb

gerak 61

5 April 2011

5 April 2011 

Hasil :

08.15

2

-

0 Suhu tubuh: 37 C

-

Denyut Nadi: 70 kali /menit

sakit

rasa nyeri seperti d

  Pasien Pasienmengata belum O:  TTV:

seperti

- Denyut Nadi: 37 700 Suhu tubuh: - Pernafasan: 20 k Tekanan  Anemia berkuran terbatas, tidak nyenyak, obat untuk mengatas menekan inflamasi

3. Pertahankan istirahat tirah jika diperlukan. Jadwal aktivitas memberikan periode istirahat yang menerus dan tidur malam hari tidak terganggu. Hasil: Pasien sulit untuk istirahat A: dan

tidur.

meng

tusuk agak berkura

2. Mengevaluasi/melanjutkan tingkat inflamasi/rasa sakit pada sendi. Hasil: Rasa agak berkurang.

08.30

Jam 13:00

Pasien

- Masalah belum teratas 08.35

4. Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif,demikian juga latihan resistif dan isometrik jika memungkinkan. Hasil: rentang gerak pasien masih terbatas.

08.46

5. Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup. Demonstrasikan/bantu teknik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas,mis,trapeze. Hasil: Pasien belum merasa n yaman.

P : - Intervensi lanjut (1,2,,4,5,6,7,8,9) 1. Mengkaji TTV 2. Mengevaluasi/melanju pemantauan tingkat inflamasi....... 3. Pertahankan istirahat t baring/duduk jika diperlukan…… 4. Membantu dengan gerak

61

08.50 09.10

6. Mendorong pasien

mengatasi rematik dan

mempertahankan

menekan inflamasi.

postur

tegak

dan

duduk 10.00

tinggi,berdiri,berjalan. Hasil: Pasien masih merasa

nyeri

dan

kaku. 11.00 7.

Berikan

lingkungan

yang

aman,misalnya menaikan kursi/kloset,menggu nakan

pegangan

tangga

pada

bak/pancuran toilet,

dan

penggunaan

alat

bantu

mobilitas/kursi

roda

penyelamat. Hasil: pasien merasa aman dan nyaman. 8.

Memberikan

matras busa/pengubah tekanan.

Hasil:

menghindari dekubitus. 9. Memberikan obatobatan

antirematik

dan steroid sesuai instruksi/resep

dari

dokter.

obat

Hasil:

yang diberikan untuk

aktif/pasif…

sonel

8.

……………

cukup….

Mem

……….

6.

berik

5.

Mendor

an

Me

ong

matr

ngu

pasien

as

bah

mempe

busa

posi

rtahank

/pen

si

an

guba

den

postur

h

gan

tegak…

teka

seri

..

nan

ng

7.

……

den

Berikan

…….

gan

lingkung

9. Memberikan

juml

an yang

obat-obatan

ah

aman…

antirematik

per

.

dan steroid………. .

Selasa,

10

3

5

:1

masalah tentang proses penyakit,harapan pengungkapan

5

mengenai Hasil: Pasien ingin segera sembuh dan

April

2011

1. Mendorong

Selasa,

masa depan.

dapat mandiri. 10:25

62

2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau

S:

5 April 2011 Jam 13:00

 Pasien mengatakan ingin segera

sembuh.  Pasien ingin dapat beraktivitas

secara mandiri. O:  Aktivitas Pasien masih bergantung pada orang lain

6. 08.50

Mendorong

dokter.

mempertahankan

untuk

postur tegak

mengatasi

n.

dan

Hasil:

Pasien

masih merasa nyeri

7.

Berikan

lingkungan

yang

aman,misalnya menaikan kursi/kloset,meng gunakan pegangan tangga pada bak/pancuran dan toilet, penggunaan

alat

bantu mobilitas/kursi roda penyelamat. Hasil:

pasien

merasa aman

dan

nyaman. 8.

Memberikan

matras busa/pengubah tekanan.

Hasil:

menghindari dekubitus. 9.

Memberikan

obat-obatan antirematik

dan

diberikan

rematik

menekan inflamasi.

dan kaku.

11.00

instruksi/resep dari Hasil: obat yang

tinggi,berdiri,berjala

10.00

sesuai

pasien

duduk

09.10

steroid

dan

aktif/pasif……………

a

p

………….

n

a si

5 j

e

u

n

M

m

m

e

l

e

n

a

m

g

h

p

.

u

er

b

p

ta

a

e

h

h

r

a

s

n

p

o

k

o

n

a

s

e

n

i

l

p

s

o c

st

u

ur

d

k

te

e

u

g

n

p

a

g



k

a

.



n

6

..

.

7.

i

s

Be

e

M

r

e

i

n

n

d

g

o r

d

o

e

n

n

g

g

rik an lin gk un ga n ya ng a

m

a

e

a

t

k

n

r

a



a

n

.

s

a

8

n b



u



M

s



e

a



m

/

.

b

p

9.

e

e

Membe

r

n

rikan

i

g

obat-

k

u

obatan

a

b

antirem

n

a

atik dan

h

steroid

.

m

……….. t

Selasa, 5 April 2011

10:25

62

1

3

1. Mendorong

masalah tentang proses penyakit,harapan 0: pengungkapan masa depan. 1 Pasien mengenai Hasil: ingin segera sembuh dan dapat mandiri. 5 2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau

Selasa, 5 April 2011 Jam 13:00

S:  Pasien mengatakan ingin segera

sembuh.  Pasien ingin dapat beraktivitas secara mandiri. O:  Aktivitas Pasien masih bergantung pada orang lain

orang

terdekat.Memastikan

(Keluarga)

bagaimana pandangan pribadi menfungsikan gaya hidup seharihari,termasuk aspek-aspek seksual. Hasil: aktivitas normal pasien dibantu

 Pasien m geraknya.

orang lain.

 P Masalah :

10:40

3. Mendiskusikan mengenai bagaimana orang persepsi terdekat pasien menerima keterbatasan. Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.

10:45

4. Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan. Hasil: Pasien membatasi aktivitasnya dengan orang lain.

11:30

5. Menyusun batasan pada perilaku maldaptif. Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping. Hasil: Pasien berusaha untuk dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

 Intervens (1,2,3,4,5,6 1. Mendoro mengenai 2. Mendisk kehilangan 3. Mendisk mengenai… 4. Memper diri,penggu 5. Menyusu maldaptif… 6. Mengiku merencana

12:00

6 . M e n g i k u t -

A:

s

a

e

w

r

a

t

t

a

a

k

n

a n

d a

p

n

a s

m

i

e

e

m

n

b a

d

n

a

t

l

u

a m

j a

m

d

e

w

r

a

e

l

n c

a

a

k

n

t

a

i

k

v

a

i

n

t a

p

s

e

.

r

63

orang

12:00

(Keluarga).

bagaimana pandangan pribadi menfungsikan gaya hidup seharihari,termasuk aspek-aspek seksual. Hasil: aktivitas normal pasien dibantu

 Pasien membatasi renta geraknya.

orang lain.

 belum teratasi P Masalah :

10:40

3. Mendiskusikan persepsi pasien mengenai bagaimana orang terdekat menerima keterbatasan. Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.

10:45

4. Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan. Hasil: Pasien membatasi aktivitasnya dengan orang lain.

11:30

5. Menyusun batasan pada perilaku maldaptif. Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping. Hasil: Pasien berusaha untuk dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

 Intervensi lanjut (1,2,3,4,5,6) 1. Mendorong pengungka mengenai masalah……… 2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan…… 3. Mendiskusikan perseps mengenai………………… 4. Memperhatikan perilaku diri,penggunaan menyang 5. Menyusun batasan pada maldaptif…………………… 6. Mengikut-sertakan pasi merencanakan perawatan

6. Mengik utsertaka n pasien dalam merenc anakan perawat an

dan

memba ntu jadwal aktivita s.

63

terdekat.Memastikan

A:

Hasil:

Pasien

dapat

bekerjasama dengan baik. Rabu,

08

0

6

.0 0

April

2011

1.

Rab

S:

Mengobservasi

u,



KU pasien.

6 April mengatakan

Hasil

2011

nyeri dan kaku

Jam

berkurang.

13:0



0

sudah sedikit

: KU pasien

membaik.

Pasien

Pasien

08

2.

:1

Meng

merasa

5

kaji

nyaman.

TTV.

O:

Hasil :

 KU membaik.

- Suhu

tubuh: 370

C

 TTV: 0 - Suhu tubuh: 37 C

- Denyut Nadi:

80

kali /menit -

Pernafasan:

20

kali /menit - Tekanan Darah : 110/80mmHg

08.15

- Denyut Nadi: 80 kali /me 1

08.18

3. Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi- Pernafasan: 20 kali /men intensitas (skala 0-10). - Tekanan Darah : 110/800 Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus dan  Edema pada sendi dig pergelanggan tangan. Skala nyeri 4 dan pergelanggan berkurang, skala ny 4. Memberikan matras/kasar keras,bantal aktivitas pasien dibata kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai nyeri dapat berkurang, ob kebutuhan. diberikan untuk men

Hasil: Pasien merasa nyaman. 08.25

kekakuan. A: 5. Membiarkan pasien mengambil posisi  Masalah belum teratasi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk P : di kursi. Tingkatkan tidur sesuai indikasi.istirahat di tempat Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang.

64

-(1,Intervensi lanjut 2,3,4,5,6,7,8,9,10) 1. Mengobservasi KU 2. Mengkaji TTV 3. Menyelidiki keluhan

Hasil:

Pasien

dapat

bekerjasama dengan baik. Rabu,

0

0

6 April 2011

8.

1.

Rab

S:

Mengobserva

u,



0

si KU pasien.

6

Pasien

0

Hasil : KU pasien

April

mengat

membaik.

2011

akan

Jam

nyeri

2.

13:0

dan

0

Men

0

kaku

8:

gkaji

berkura

1

TTV.

ng.

5

Hasil



:

Pasien

- Suhu tubuh: 370

sudah

C

sedikit

- Denyut Nadi: 80 kali /menit - Pernafasan: 20 kali /menit - Tekanan Darah : 110/80mmHg

meras a nyama n. O:  KU membaik.  TTV: 0 - Suhu tubuh: 37 C

- Denyut N 08.15 1

08.18

08.25

3. Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi- Pernafas intensitas (skala 0-10). - Tekanan Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus dan  Edema pergelanggan tangan. Skala nyeri 4 dan pe berkurang, 4. Memberikan matras/kasar keras,bantal aktivitas kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai nyeri dapat kebutuhan. diberikan Hasil: Pasien merasa nyaman. kekakuan. A: 5. Membiarkan pasien mengambil posisi  Masalah yang nyaman pada waktu tidur atau duduk P : di kursi. Tingkatkan tidur sesuai indikasi.istirahat di tempat Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang.

-(1,Interven 2,3,4,5, 1. Mengob 2. Mengka 3. Menyelid

64

08.30

08.45

09.00

09.30

nyeri……… 4. Member 5. Membia posisi yan 7. Mendorong untuk sering mengubah posisi. nyaman… Hindari gerakan yang menyentak. 6. Menemp Hasil: Pasien merasa kaku sendi pengguna berkurang. brace.…… 7. Mendoro 8. Menganjurkan pasien untuk mandi air mengubah hangat atau mandi pancuran pada waktu posisi…… bangun dan/atau pada waktu tidur. 8. Mengan Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan. mandi air hangat..... 9. Menyediakan waslap hangat untuk 9. Menyed mengompres sendi-sendi yang sakit untuk men beberapa kali sehari. Pantau suhu air sendi…. kompres,air mandi dan sebagainya. 10.Membe 6. Menempatkan/pantau penggunaan bantal atau brace. Hasil: pasien merasa nyaman.

Hasil: nyeri berkurang. 11.00 sesuai instruksi/resep dokter. Hasil: obat yang

(aspirin) s dokter……

10. Memberikan Obat Asetilsalisilat (aspirin)

diberikan

untuk mengurangi kekakuan dan

meningkatkan

mobilitas.

Rabu, 08.15 6 April 2011

0

1. Mengkaji TTV. Hasil : - Suhu tubuh: 370 C - Denyut Nadi: 80 kali /menit

Rabu, 6 April 2011 Jam 13:00

S:  P sepe 

suda 65

nyeri……… 4. Member 5. Membia posisi yan 7. Mendorong untuk sering mengubah posisi. nyaman… Hindari gerakan yang menyentak. 6. Menemp Hasil: Pasien merasa kaku sendi pengguna berkurang. brace.…… 7. Mendoro 8. Menganjurkan pasien untuk mandi air mengubah hangat atau mandi pancuran pada waktu posisi…… bangun dan/atau pada waktu tidur. 8. Mengan Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan. mandi air hangat..... 9. Menyediakan waslap hangat untuk 9. Menyed mengompres sendi-sendi yang sakit untuk men beberapa kali sehari. Pantau suhu air sendi…. kompres,air mandi dan sebagainya. 10.Membe Hasil: nyeri berkurang. (aspirin) s dokter…… 10. Memberikan Obat Asetilsalisilat (aspirin)

08.30

6. Menempatkan/pantau penggunaan bantal atau brace. Hasil: pasien merasa nyaman.

08.45

09.00

09.30

11.00 sesuai instruksi/resep dokter. Hasil: obat yang

diberikan

untuk mengurangi kekakuan dan

meningkatkan

mobilitas.

Rabu, 08.15 6 April 2011

0

1. Mengkaji TTV. Hasil : 0 - Suhu tubuh: 37 C - Denyut Nadi: 80 kali /menit

Rabu, 6 April 2011 Jam 13:00

S:  P sepe 

suda 65

08.15

2

2.

Pernafasan: 20 kali /menit Mengevaluasi/melanjutkan

untuk istira O:  TTV:

pemantauan tingkat Hasil: Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk berkurang. 08.30

- Suhu Denyut N tub - Pernafas - Tekanan 3. Pertahankan istirahat tirah baring/duduk  Rentang jika diperlukan. Jadwal aktivitas untuk bisa tidur memberikan periode istirahat yang terus diberikan menerus dan tidur malam hari tidak rematik da terganggu. A: Hasil: Pasien sedikit nyaman untuk istirahat dan tidur.

08.35

08.46

08.50

66

-PMasalah :

-(1,2,,4,5,6, Intervens 4. Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif,demikian juga latihan resistif 1. Mengka dan isometrik jika memungkinkan. 2. Mengev Hasil: rentang gerak pasien masihpemantaua inflamasi... 5. Mengubah posisi dengan sering dengan 3. Pertahan jumlah personel cukup. baring/dud Demonstrasikan/bantu teknik pemindahan diperlukan dan penggunaan bantuan 4. Memban mobilitas,mis,trapeze. aktif/pasif… Hasil: Pasien merasa nyaman. 5. Mengub dengan jum 6. Mendorong pasien mempertahankan cukup…. postur tegak dan duduk 6. Mendoro

08.15 2

2.

Pernafasan: 20 kali /menit Mengevaluasi/melanjutkan

untuk istirahat dan tidur. O:  TTV:

pemantauan tingkat Hasil: Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk berkurang. 08.30

- Suhu Denyut Nadi: 37 800 kali tubuh: C /me - Pernafasan: 20 kali /me - Tekanan Darah : 100/80 3. Pertahankan istirahat tirah baring/duduk  Rentang gerak jika diperlukan. Jadwal aktivitas untuk bisa tidur nyenyak, oba memberikan periode istirahat yang terus diberikan untuk me menerus dan tidur malam hari tidak rematik dan menekan infla terganggu. A: Hasil: Pasien sedikit nyaman untuk istirahat dan tidur.

08.35

08.46

08.50

-PMasalah belum teratasi :

-(1,2,,4,5,6,7,8,9) Intervensi lanjut 4. Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif,demikian juga latihan resistif 1. Mengkaji TTV dan isometrik jika memungkinkan. 2. Mengevaluasi/melanjut Hasil: rentang gerak pasien masihpemantauan tingkat inflamasi....... 5. Mengubah posisi dengan sering dengan 3. Pertahankan istirahat ti jumlah personel cukup. baring/duduk jika Demonstrasikan/bantu teknik pemindahan diperlukan…… dan penggunaan bantuan 4. Membantu dengan rent mobilitas,mis,trapeze. aktif/pasif………………… Hasil: Pasien merasa nyaman. 5. Mengubah posisi denga dengan jumlah personel 6. Mendorong pasien mempertahankan cukup…. postur tegak dan duduk 6. Mendorong pasien

66

tinggi,berdiri,berjalan. Hasil: nyeri dan

mempertahankan

kaku berkurang.

postur tegak…..

7.

Berikan

lingkungan

yang 09.10

10.00

7. Berikan lingkungan yang aman,misalnya menaikan kursi/kloset,menggunakan pegangan tangga pada bak/pancuran dan toilet, penggunaan alat bantu mobilitas/kursi roda penyelamat. Hasil: pasien merasa aman dan nyaman.

8. Memb erikan matras

11.00

busa/p engub ah tekana n. Hasil: mengh indari dekubi tus. 9. Member ikan obatobatan antirem atik dan steroid sesuai instruksi /resep dari dokter. Hasil: obat yang diberika n untuk

aman…. 8. Memberikan matras busa/pengubah tekanan…………. 9. Memberikan obat-obata antirematik dan steroid……

mengatasi rematik dan menekan inflamasi. Rabu,

10

3

6

:1

masalah tentang proses penyakit,harapan pengungkapan

April

2011

10:25

67

5

1. Mendorong

Rabu,

masa depan. mengenai Hasil: Pasien ingin segera sembuh dan dapat mandiri.

2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau orang terdekat.Memastikan bagaimana pandangan pribadi pasien dalam menfungsikan gaya hidup sehari-

S: 6 April 2011 Jam 13:00

 Pasien mengatakan ingin segera

sembuh.  Pasien ingin dapat beraktivitas

secara mandiri. O:  Aktivitas Pasien masih bergantung pada orang lain (Keluarga).  Pasien membatasi rentang geraknya.

tinggi,berdiri,berjalan. Hasil: nyeri berkurang.

dan kaku

mempertahankan postur tegak….. 7. B er ik a n lin gk u n g a n ya n g

09.10

10.00

8 . M

11.00

e m b e r i k a n m a t r a s b u s a / p e n g u b a h

7. Berikan lingkungan yang aman,misalnya menaikan kursi/kloset,menggunakan pegangan tangga pada bak/pancuran dan toilet, penggunaan alat bantu mobilitas/kursi roda penyelamat. Hasil: pasien merasa aman dan nyaman.

aman…. 8. Memberi busa/pengu tekanan…… 9. Memberi antirematik

t

9

e

.

k a

M

n

e

a

m

n

b

.

e r

H

i

a

k

s

a

i

n

l :

o b

m

a

e

t

n

-

g

o

h

b

i

a

n

t

d

a

a

n

r i

a n

d

t

e

i

k

r

u

e

b

m

i

a

t

t

u

i

s

k

. d

a

d

n

o k

s

t

t

e

e

r

r

.

o i

H

d

a s

s

i

e

l

s

:

u a

o

i

b a

i

t

n s

y

t

a

r

n

u

g

k s

d

i

i

/

b

r

e

e

r

s

i

e

k

p

a n

d a

u

r

n

i

t

u

mengatasi rematik dan menekan inflamasi.

k Rabu, 6 April 2011

10:25

1

3

1. Mendorong

masalah tentang proses penyakit,harapan 0: pengungkapan masa depan. 1 Pasien mengenai Hasil: ingin segera sembuh dan dapat mandiri. 5

Rabu,

S:

6 April 2011 Jam 13:00

2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau orang terdekat.Memastikan bagaimana pandangan pribadi pasien dalam menfungsikan gaya hidup sehari-

 Pasien mengatakan ingin segera

sembuh.  Pasien ingin dapat beraktivitas secara mandiri. O:  Aktivitas Pasien masih bergantung pada orang lain (Keluarga).  Pasien membatasi rentang geraknya.

67

hari,termasuk seksual. orang lain.Hasil: 10:40

aspek-aspek aktivitas

normal

 Masalah P:

3. Mendiskusikan mengenai  Intervens bagaimana orang persepsi terdekat pasien menerima (1,2,3,4,5,6 keterbatasan. 1. Mendoro

Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien. 4. Memperhatikan perawatan 10:45

perilaku

menarik

Hasil:

menyangkal

bekerjasama dengan baik.

atau

memperhatikan tubuh/perubahan. Hasil:

Pasien

membatasi aktivitasnya dengan

orang

lain. 5.

Menyusun

batasan

pada

perilaku maldaptif. 12:00

jadwal aktivitas.

diri,penggunaan terlalu

11:30

dan

mengenai m 2. Mendisk membantu

Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku

positif

yang

dapat

membantu koping.

Hasil:

Pasien berusaha untuk

dapat

beraktivitas secara

mandiri

tanpa

bantuan

orang lain. 6.

Mengikut-

sertakan

pasien

dalam merencanakan

Pasien

dapat

kehilangan/perubah

4. Memperhatikan

maldaptif………………………

an…………..

perilaku menarik

..

3.

diri,penggunaan

6. Mengikut-sertakan pasien

persepsi pasien

menyangkal…...

dalam

mengenai…………

5.

merencanakan

…………….

batasan

Mendiskusikan

Menyusun

perilaku

68

pada

perawatan……….

hari,termasuk

aspek-aspek

seksual. orang lain.Hasil: 10:40

10:45

aktivitas

perilaku

menarik atau

terlalu memperhatikan tubuh/perubahan. Hasil:

Pasien

membatasi aktivitasnya dengan orang lain. 5. Menyusun batasan pada

perilaku

maldaptif. Membantu pasien

untuk

mengidentifikasi perilaku positif yang dapat

membantu

koping. Hasil: Pasien berusaha untuk dapat beraktivitas

secara

mandiri

tanpa

bantuan orang lain. 6. Mengikut-sertakan pasien

dalam

merencanakan perawatan

dan

membantu

jadwal

aktivitas.

bekerjasama baik.

menyangkal

12:00

 Masalah belum teratasi P:

3. Mendiskusikan persepsi pasien mengenai  Intervensi lanjut bagaimana orang terdekat menerima (1,2,3,4,5,6) keterbatasan. 1. Mendorong pengungkapan Hasil: Keluarga pasien menerima mengenai masalah…………… keterbatasan pasien. 2. Mendiskusikan arti dari 4. Memperhatikan Hasil: Pasien dapat diri,penggunaan

11:30

normal

dengan

kehilanga

sikan

persepsi

5. Menyusun batasan

n/peruba

pasien

pada perilaku

han……

mengenai……………

maldaptif………………

……..

………….

………..

3.

4.

6.

Mendisku

perilaku menarik

pasien dalam

diri,penggunaan

merencanakan

menyangkal…...

perawatan……….

Memperhatikan

Mengikut-sertakan

68

PENUTUP

A. KESIMPULAN Asuhan

Keperawatan

individualisasi

perawatan

mengambarkan yang

perawat

dan

mencerminkan

berikan.

Proses-proses

keperawatan

yang

perawat dalam Intervensi pasien

dilakukan

proses

yang diberikan

dan

penyusunan Reumatoid

menunjukan

pengobatan haruslah

dan

yang

telah

peranan

penyembuhan

pasien.

sesuai

diagnosa keperawatan yang Asuhan Keperawatan

pentingnya dengan

ada.

Pada

masalah

Akhirnya, dengan Pasien

Artritis

dibuat menunjukan dan menjelaskan cara

pembuatan asuhan keperawatan yang benar dalam bentuk teori dan penangganan langsung kepada pasien. Penanganan langung dan kerjasama yang baik dengan keluarga pasien dan pasien itu sendiri dapat

mempermudah intervensi yang

yang

benar

tentang penyakit ini

akan

dilakukan. Pemahaman

dapat

mempermudah dalam

pembuatan Askep. Dengan mengetahui cara pembuatan

yang

benar

dalam

PENUTUP

A. KESIMPULAN Asuhan

Keperawatan

individualisasi keperawatan

perawatan yang

perawat dalam Intervensi pasien

mengambarkan

dilakukan

proses

penyusunan Reumatoid

perawat

haruslah

dan

Asuhan Keperawatan telah

berikan.

Proses-proses

pentingnya

peranan

penyembuhan

pasien.

sesuai

diagnosa keperawatan yang yang

mencerminkan

menunjukan

pengobatan

yang diberikan

dan

yang

dan

dengan

ada.

Pada

masalah

Akhirnya, dengan Pasien

Artritis

dibuat menunjukan dan menjelaskan cara

pembuatan asuhan keperawatan yang benar dalam bentuk teori dan penangganan langsung kepada pasien. Penanganan langung dan kerjasama yang baik dengan keluarga pasien dan pasien itu sendiri dapat

mempermudah intervensi yang

yang

benar

tentang penyakit ini

akan

dilakukan. Pemahaman

dapat

mempermudah dalam

pembuatan Askep. Dengan mengetahui cara pembuatan Askep dapat

benar

dalam

meningkat keterampilan dan kualitas dari

perawat itu sendiri. Askep dalam

yang

yang

akurat

juga

dapat

membantu

memenuhi syarat akreditasi asuhan keperawatan.

B. SARAN. Diharapkan

dengan

keperawatan/asuhan

adanya

penjelasan

keperawatan

khusunya

mengenai

proses

tentang

asuhan

696

keperawatan pada

pasien bronkitis, dapat

proses pembelajaran pada pedoman dan

mata

kuliah PKKDM II

serta

dalam menjadi

bahan pembelajaran dalam melaksanakan profesi kita

sebagai perawat nantinya. Oleh materi ini

menunjang kita

karena itu dengan adanya bahan

diharapakan kita sebagai mahasiswa mampu mengetahui

definisi penyakit artritis reumatoid, etiologinya, anatomi dan fisiologi, patofisiologi

dan

patoflow

pemeriksaan diagnosis, terapi

artritis

reumatoid,

manifestasi

penyakit, komplikasi

dari

klinik,

penyakit

artritis reumatoid, prognosis dan pencegahan yang dapat dilakukan dalam proses keperawatan, dapat mengidentifikasi

707

tujuan dalam bentuk

proses keperawatan, serta

asuhan

keperawatan

dapat

sebelum

mengetahui contoh kita

turun

ke

lapangan/masyarakat.

707

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E.

1999.

Rencana Asuhan Keperawatan

Pedoman Untuk Perencanaan Pasien Edisi

:

dan Pendokumentasian Perawatan

3 . Jakarta: EGC.

Lukman, Ningsih, Nurna. 2009.

Asuhan Keperawatan Pada

Klien

Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal . Jilid 1. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam. 2001.

Proses &

Dokumentasi Keperawatan:

Konsep

& Praktik . Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Price,

Sylvia.A. 2006.

Patofisiologi : Konsep Klinis

Proses-proses

Penyakit. Ed.6 ; Cet.1 ; Jil.II. Jakarta : EGC. Hinchliff,

Sue.

1999.

Kamus

Keperawatan,

Edisi

17.

Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Ian. 2010.

Asuhan Keperawatan Pada Klien

Atritis Reumatoid .

http://ianpakpahanaskep.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatanpada- klien-dengan_17.html. Diakses pada pukul 15:00 WITA.

tanggal 02 Maret

2011

Anonim.

2009.

Asuhan

Keperawatan

Reumatoid

Artritis

.

http://nurse87.wordpress.com/2009/12/12/asuhan-keperawatanrheumatoid- artritis/. Diakses pada

tanggal 02 Maret

2011

pukul

16:15 WITA. Anonim. 2010. Reumatoid Artritis. http://www.tfarison.co.cc/2010/10/reumatoid-artritis.html. pada tanggal 14 MAret 2011 pukul 13:30 WITA.

Diakses

DAFTAR ISTILAH

Anoreksia

: Kurang nafsu makan.

Atrofi

: Pengecilan, berkurangnya ukuran

dan fungsi suatu organ/bagian tubuh. Baal Kesemutan.

: Edema

: Pembengkakan. Eksaserbasi

: Peningkatan intensitas seperti

peningkatan intensitas gejala. Hipertermia

: Keadaan saat suhu tubuh individu

naik melebihi batasan normalnya. Intermiten

: Terjadi dengan interval;

hilang timbul. Isokor

: Bentuk pupil

sama besar. Libido Malaise

: Hasrat seksual. : Perasaan sakit dan kurang enak

badan. Palpitasi

: Perasaan yang

berdebar-debar/detak jantung tidak teratur. Pruritus Suhu tubuh normal 37

: Iritasi hebat pada kulit. : (36-C).

Takikardi permenit. Tekanan Diastolik

: Laju denyut yang melebihi 100 kali : Tekanan antara

dua

kontraksi ventrikuler,saat jantung pada vase istirahat. Tekanan sistol ik

: Tekanan

darah

puncak gelombang pada saat ventrikel kiri kontraksi. Turgit dan tersumbat. Turgor Kelembapan/elastisitas. : Arthritis degenerasi.

: Membengkak : Osteoartristik

pada

saat

Related Documents


More Documents from "khairani"