BAB I PEMBAHASAN 1.1 DEFINISI Artritis reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik
dengan
manifestasi
utama
poliartritis
progresif
dan
melibatkan seluruh organ tubuh (Kapita Selekta Kedokteran, 2001 : hal 536). Artritis
Reumatoid
adalah
gangguan
autoimun
kronik
yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001 : 1248). Penyakit
reumatik
adalah
penyakit
inflamasi
non-
bakterial yang bersifat sistemik, progesif, cenderung kronik dan mengenai
sendi
serta jaringan
ikat
sendi
secara
simetris.
(Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi, hal.165) Artritis kronis
yang tidak
dengan reaksi pada
Reumatoid
adalah
diketahui
penyakit
autoimun
penyebabnya
sistemik
dikarekteristikan
inflamasi dalam membrane sinovial yang mengarah
destruksi kartilago sendi
dan deformitas lebih lanjut.(Susan
Martin Tucker.1998). Artritis Reumatoid (AR) terutama mengenai
adalah kelainan inflamasi yang
membran
sinovial
dari
persendian
dan
umumnya ditandai dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas, dan keletihan ( Diane C. Baughman. 2000 ). Artritis Reumatoid adalah suatu penyakit peradangan kronik yang menyebabkan degenerasi jaringan ikat, peradangan (inflamasi) terjadi secara terus-menerus terutama pada menyebar
ke
struktur sendi
organ
sinovium dan
di sekitarnya seperti tulang rawan,
kapsul fibrosa sendi, legamen dan tendon. Inflamasi ditandai dengan penimbunan sel darah ekstensif dan
putih,
pengaktifan komplemen, fagositosis
pembentukan jaringan granular. Inflamasi
kronik
menyebabkan hipertropi dan penebalan membran pada sinovium,
1
terjadi hambatan aliran
darah
dan
nekrosis sel
dan
inflamasi
berlanjut. Pembentukan panus terjadi oleh penebalan sinovium yang dilapisi
jaringan
menyebabkan
granular.
peradangan
Penyebaran dan
panus
pembentukan
ke
sinovium
jaringan
parut
memacu kerusakan sendi dan deformitas
2
Biasanya jaringan ikat
yang
pertama kali
mengalami
kerusakan adalah jaringan ikat yang membentuk lapisan sendi, yaitu membrane sinovium 1.2.
ETIOLOGI
Penyebab diketahui faktor
utama
secara pasti. genetik,
penyakit Biasanya
reumatik merupakan
lingkungan, hormonal
reproduksi. Namun faktor
dan
masih
belum
kombinasi faktor
pencetus terbesar adalah faktor
dari
sistem infeksi
seperti bakteri, mikoplasma dan virus (Lemone & Burke, 2001). Ada beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab artritis reumatoid, yaitu: 1. Infeksi Streptokkus hemolitikus dan Streptococcus nonhemolitikus . 2. Endokrin 3. Autoimun 4. Metabolik 5. Faktor genetik serta pemicu li ngkungan Pada oleh
saat
ini
artritis
reumatoid
diduga
disebabkan
faktor autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap
kolagen tipe II; faktor infeksi mungkin disebabkan oleh karena virus dan organisme mikroplasma atau grup difterioid yang menghasilkan antigen tipe II kolagen dari tulang rawan pencetus mungkin adalah suatu menginfeksi sendi
atau
mirip
sendi penderita. Faktor
bakteri, mikoplasma, virus dengan sendi
yang
secara antigenis.
Biasanya respon antibodi awal terhadap mikro-organisme diperatarai
oleh
IgG.
Walaupun respon ini
berhasil mengancurkan mikro-
organisme, namun individu yang mengidap AR mulai membentuk antibodi lain biasanya IgM atau IgG, terhadap antibodi IgG semula. Antibodi ynng ditujukan ke komponen tubuh sendiri ini disebut faktor rematoid ( FR ). FR menetap di kapsul sendi, peradangan kronik dan destruksi jaringan AR
dan menimbulkan diperkirakan terjadi
karena predisposisi genetik terhadap penyakit autoimun.
1.3. 1.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL Anatomi Fisiologi Rangka
Muskuloskeletal
berasal
dari
kata
muscle
(otot)
dan
(tulang). Rangka (skeletal) merupakan bagian tubuh dari tulang, sendi
dan tulang rawan
skeletal
yang
terdiri
(kartilago), sebagai tempat
menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi. Rangka manusia dewasa tersusun dari tulang – tulang (sekitar 206 tulang ) yang membentuk suatu kerangka tubuh yang kokoh. Walaupun rangka terutama tersusun dari tulang, rangka di sebagian tempat dilengkapi dengan kartilago. Rangka digolongkan menjadi rangka aksial, rangka apendikular, dan persendian. a.
Rangka aksial, melindungi organ-organ pada
kepala, leher,
dan torso. 1.
Kolumna vertebra
2.
Tengkorak Tulang
cranial
:
menutupi
dan
melindungi otak dan organ- organ panca indera. Tulang wajah
: memberikan bentuk
pada muka dan berisi gigi.
Tulang auditori : terlihat dalam transmisi suara.
Tulang hyoid : yang menjaga lidah dan laring.
b.
Rangka apendikular, tulang yang membentuk lengan tungkai
dan tulang
pectoral
serta
tonjolan
pelvis
yang
menjadi
tempat
melekatnya lengan dan tungkai pada r angkai aksial. c.
Persendian, adalah artikulasi dari dua tulang atau lebih.
Fungsi Sistem Rangka : 1.
Tulang
sebagai
penyangga
(penopang);
berdirinya
tubuh,
tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak dan organ, juga memberi bentuk pada tubuh. 2.
Pergerakan ; dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka
saat bergerak, adanya persendian.
3.
Melindungi organ-organ halus
dan
lunak
yang
ada
dalam
tubuh. 4.
Pembentukan sel darah (hematopoesis / red marrow).
5.
Tempat penyimpanan mineral (kalium dan fosfat) dan lipid
(yellow marrow). Menurut bentuknya tulang dibagi menjadi 4, yaitu : 1.
Tulang panjang, terdapat dalam
tulang paha,
tulang lengan
atas. 2.
Tulang pendek (carpals) bentuknya tidak tetap dan didalamnya
terdiri dari tulang karang, bagian luas terdiri dari tulang padat. 3.
Tulang ceper yang terdapat pada tulang tengkorak yang terdiri dari
2 tulang karang di
sebelah dalam
dan
tulang padat disebelah
luar. 4.
Bentuk yang
pendek.
tidak
beraturan (vertebra) sama
seperti tulang
Gambar : tulang pada tubuh manusia (http://kerzt.files.wordpress.com/2009/02/normal.gif)
Struktur Tulang Dilihat
dari
bentuknya
tulang
dapat
dibagi
menjadi
pendek, panjang, tulang berbentuk rata
(flat)
bentuk tidak
tulang yang
beraturan. Terdapat juga
dan
tulang
tulang dengan berkembang
didalam tendon misalnya tulang patella (tulang sessamoid). Semua tulang memiliki sponge tetapi akan bervariasi dari kuantitasnya.Bagian tulang tumbuh secara
longitudinal, bagian tengah disebut epiphyse
yang berbatasan dengan metaphysic yang berbentuk silinder. Vaskularisasi.
Tulang
merupakan
vaskuler dengan total aliran memiliki arteri
bagian
yang
kaya
akan
sekitar 200-400 cc/menit.Setiap tulang
menyuplai darah
yang
membawa nutrient masuk di
dekat pertengahan tulang kemudian bercabang ke atas dan ke bawah menjadi pembuluh darah mikroskopis, pembuluh ini menyuplai korteks, morrow, dan sistem harvest. Persarafan.
Serabut
syaraf
simpatik
mempersarafi tulang dilatasi kapiler dan simpatis
sementara
serabut
syaraf
dan di
afferent
(sensorik)
control oleh
efferent
saraf
menstramisikan
rangsangan nyeri.
Pertumbuhan dan Metabolisme Tulang Setelah pubertas tulang mencapai kematangan dan maksimal.
Tulang
merupakan
demikian
pertumbuhan
jaringan
yang
penghancuran hanya berlangsung Tahun
–tahun
yang
seimbang hanya
pertumbuhan
dinamis
walaupun
pembentukan
sampai
usia
35
dan tahun.
berikutnya rebsorbsi tulang mengalami percepatan
sehigga tulang mengalami penurunan massanya dan menjadi rentan terhadap injury.Pertumbuhan dan metabolisme tulang di pengaruhi oleh mineral dan hormone sebagai berikut :
Kalsium dan Fosfor.
Tulang mengandung
99% kalsium dan 90% fosfor. Konsentrasi ini selalu di pelihara dalam hubungan terbalik. Apabila fosfor
akan berkurang,
kadar
ketika
kalsium meningkat kadar
kalsium
dan
maka
kadar
kadar
fosfor
berubah, calsitonin dan PTH bekerja untuk memelihara keseimbangan.
Calsitonin di
memiliki
aksi
produksi
dalam menurunkan kadar
meningkat di atas
normal. Menghambat
oleh
kelenjar
kalsium jika reabsorbsi
tiroid
sekresi
tulang
dan
meningkatkan sekresi fosfor oleh ginjal bila di perlukan. Vit.
D.
diproduksi
oleh
tubuh
dan
di
trasportasikan ke dalam darah untuk meningkatkan reabsorbsi kalsium dan
fosfor
aktifasi PHT
dari
usus
dalam
halus, juga
memberi
kesempatan
untuk
melepas kalsium dari tulang.
Proses Pembentukan Tulang Pada
bentuk alamiahnya, vitamin D di proleh dari
ultraviolet matahari dan beberapa jenis
radiasi sinar
makanan. Dalam kombinasi
denagan kalsium dan fosfor, vitamin ini penting untuk pembentukan tulang. Vitamin D sebenarnya merupakan kumpulan vitamin-vitamin, termasuk vitamin D2 dan D3. Substansi yang terjadi secara
alamiah ialah D3
(kolekalsiferol), yang dihasilkan olehakifitas foto kimia pada kulit ketika dikenai sinar ultraviolet matahari. D3 pada kulit atau makanan diwa ke
(liver
bound)
untuk
transcalsiferin,sebagaian
sebuah
substansi
alfa
diubah
–
globulin
menjadi
25
sebagai dihidroksi
kolekalsiferon atau kalsitriol. Calcidiol kemudian dialirkan ke ginjal untuk transformasi ke dalam metabolisme vitamin D aktif mayor, 1,25 dihydroxycho lekalciferol atau calcitriol. Banyaknya kalsitriol yang
di
produksi diatur oleh hormone parathyroid (PTH) dan kadar fosfat di dalam
darah,
bentuk
inorganic
produksi kalsitriol terjadi bila
dari
fosfor
penambahan
kalsitriol meningkat dalam
PTH
atau
pengurangan kadar fosfat dalam cairan darah. Kalsitriol dibutuhkan untuk optimal
dan
bekerja
membantu pengaturan
penyerapan kalsium oleh usus secara
dalam kalsium
kombinasi darah.
dengan
Akibatnya,
PTH
untuk
kalsitriol
atau
pengurangan vitamin D dihasilkan karena pengurangan penyerapan
kalsium dari usus, dimana pada
gilirannya mengakibatka stimulasi
PHT dan pengurangan, baik itu kadar fosfat maupun kalsium dalam darah.
Hormon parathyroid. Saat
dalam
serum
kadar
kalsium
menurun sekresi hormone parathyroid akan meningkat
aktifasi osteoclct dalam menyalurkan kalsium ke dalam
darah
lebih
lanjutnya hormone ini menurunkan hasil ekskresi kalsium melalui ginjal dan memfasilitasi absorbsi kalsium dari usus kecil dan sebaliknya. Growth hormone bertanggung jawab
peningkatan panjang tulang dan
dalam
penentuan matriks tulang yang
dibentuk pada masa sebelum pubertas. Glukokortikoid mengatur metabolism protein.
Ketika
diperlukan hormone ini dapat
meningkat atau
menurunkan
katabolisme untuk mengurangi atau meningkatkan matriks organic. Tulang ini juga membantu
dalam
regulasi
absorbsi
kalsium
dan
fosfor dari usus kecil. Seks
aktifitas kadar
osteobalstik
hormone
estrogen
menstimulasi
dan menghambat hormone paratiroid. Ketika
estrogen menurun seperti pada
masa
menopause, wanita
sangat rentan terjadinya massa tulang (osteoporosis). Persendian Persendian dapat
diklasifikasikan menurut struktur (berdasarkan ada
tidaknya rongga persendian diantara tulang-tulang yang dan
jenis
jaringan ikat
tersebut) dan
menurut
yang fungsi
beratikulasi
berhubungan dengan paersendian persendian
(berdasarkan
jumlah
gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian).
101
Gambar. Sendi (http://www.edukasi.net/mapok/mp_files/mp_376/images/hal14a.jpg)
111
Klasifikasi struktural persendian :
Persendian fibrosa
Persendian kartilago
Persendian sinovial. Klasifikasi fungsional
persendian : Sendi Sinartrosis atau Sendi Mati
Secara struktural, persendian di dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago. Amfiartrosis
Sendi
dengan pergerakan terbatas yang
memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan sebagai respon terhadap torsi dan kompresi .
Diartrosis
Sendi ini dapat bergerak bebas,disebut juga sendi sinovial.Sendi ini memiliki rongga sendi
yang berisi
yang menyambung kedua
cairan sinovial,suatu kapsul sendi
tulang, dan
ujung
tilang
pada
sendi
sinovial dilapisi kartilago artikular.
Klasifikasi persendian sinovial : Sendi
rentang gerak
yang
fenoidal
:
memungkinkan
lebih besar,menuju ke tiga arah. Contoh : sendi
panggul dan sendi bahu.
Sendi engsel : memungkinkan gerakan ke satu arah saja.
Contoh : persendian pada lutut dan siku. Sendi kisar : memungkinkan terjadinya
rotasi di sekitar aksis sentral.Contoh : persendian antara bagian kepala proximal tulang radius dan ulna. Persendian kondiloid : memungkinkan
gerakan ke dua arah di sudut
kanan
antara tulang radius dan tulang karpal.
Sendi pelana : Contoh : ibu jari.
setiap
tulang. Contoh : sendi
Sendi peluru : memungkinkan gerakan
meluncur antara
satu tulang dengan tulang lainnya. Contoh :
persendian intervertebra.
2. Otot
Anatomi Fisiologi Otot. (muscle) adalah jaringan tubuh
energi kimia perubahan
yang
berfungsi mengubah
menjadi kerja mekanik sebagai respon tubuh terhadap lingkungannya.
Jaringan
otot,
yang
mencapai
40%
-50% berat tubuh,pada umumnya tersusun dari sel-sel kontraktil yang serabut otot. Melalui kontraksi, sel-sel otot menghasilkan pergerakan dan melakukan pekerjaan.
Gambar. Otot pada tubuh manusia
Fungsi sistem Muskular
Pergerakan
Penopang tubuh dan mempertahankan postur
Produksi panas.
Ciri-ciri otot
Kontraktilitas
Eksitabilitas
Ekstensibilitas
Elastisitas
Klasifikasi Jaringan Otot Otot diklasifikasikan secara structural berdasarkan ada tidaknya striasi silang
(lurik),
dan
secara
fungsional
berdasarkan
kendali
konstruksinya, volunteer (sadar) atau involunter (tidak sadar), dan juga berdasarkan lokasi,seperti otot
jantung, yang h anya
ditemukan di
jantung. Jenis-jenis Otot
Otot rangka adalah otot lurik,volunter, dan melekat pada r angka. Otot polos adalah otot tidak berlurik dan
involunter. Jenis
otot ini
dapat
ditemukan
pada
dinding
organ
berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem
respiratorik,
pencernaan,
reproduksi,
urinarius, dan sistem sirkulasi darah. Otot jantung adalah otot lurik, involunter,
dan hanya ditemukan pada jantung.
1.4
PATOFISIOLOGI
Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, kongesti vaskular, eksudat febrin dan infiltrasi selular.
Peradangan
yang berkelanjutan, sinovial menjadi menebal, terutama pada artikular kartilago dari
sendi.
Pada
membentuk panus, atau penutup yang masuk ke tulang sub
persendian ini
sendi
granulasi
menutupi kartilago.
Panus
chondria. Jaringan granulasi menguat karena
radang menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis. Tingkat erosi sendi.
Bila
dari
kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan
kerusakan kartilago sangat luas
diantara permukaan sendi,
terjadi adhesi
karena jaringan fibrosa atau
bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago dan tendon dan ligamen jadi
maka
tulang
tulang menyebabkan
lemah
dan
bisa
menimbulkan
persendian. Invasi
dari
subluksasi
tulang sub
atau
dislokasi
chondrial bisa
dari
menyebkan
osteoporosis setempat. Lamanya artritis reumatoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa
adanya serangan dan
tidak
adanya serangan.
Sementara
ada orang yang sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang reumatoid
lain.
terutama
yang
mempunyai
faktor
(seropositif gangguan reumatoid) gangguan akan menjadi
kronis yang progresif. Pada Artritis reumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi pada jaringan sinovial.
Proses
fagositosis
menghasilkan
enzim-enzim
dalam
sendi. Enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial, dan akhirnya membentuk panus. Panus
akan meghancurkan tulang rawan
tulang, akibatnya menghilangkan mengalami
dan menimbulkan erosi
permukaan
sendi
yang
akan
perubahan generative dengan menghilangnya elastisitas
otot dan kekuatan kontraksi otot.
1.5
PATOFLOW
Fakto r Penc etus: Bakt eri, mikr opla sma, atau virus
Penyakit autoimun
Pelepasan Faktor Reumatoi d (FR)
Predisposisi Genetik
Individu yang
mengidap AR membentuk antibodi IgM FR
menempati
dikapsula sendi
Menginfeksi sendi secara antigenik
Respon
IgG
awal Reaksi
autoimun dalam
jaringan sinovial
menghancurk an
(antibodi IgG)
mikroorganis me
Inflamasi Kronis Pada Tendon, Ligamen juga terj adi deruksi jaringan
Akumulasi Sel
F
is
Darah Putih
a
ektensif
g o s i t o s
Pembentukan
J
ringan
a
Parut
Pemec
&
Terbentuk
ahan
hipertro
nodul-
Kolage
pi
nodul
rematoid
n
Kerusakan
Edema,
sendi
polifera
Progresif
si membr ane sinovial
Deformitas Sendi
Membr ane sinoviu m meneb al
Kekakuan sendi
Rentan g Gerak Berkur ang
Atro fi Otot Ndx:
Ndx: Kerusakan Mobilitas Panus
Gang Fisik
guan Citra Tub uh
Kartilago
H
dirusak
a m b a t a n Ali ra n D ar ah
Nekrosis Sel
Erosi Sendi dan Tulang
Nyeri
Ndx: Menghilangnya permukaan sendi
Nyeri Kr oni s
Penurunan elastisitas dan kontraksi otot
Ndx: Kurang Perawatan diri
Ndx:
Kurang
Mengenai penyakit
Pengetahuan
1.6
MANIFESTASI KLINIK
1.
Tanda dan gejala setempat Sakit
pada
pagi
persendian disertai kaku
terutama
hari (morning stiffness) dan gerakan terbatas, kekakuan
berlangsung tidak
lebih dari 30 menit
dan dapat
berlanjut sampai
berjam-jam dalam
sehari. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan
osteoartritis yang biasanya tidak berlangsung lama. Lambat laun membengkak, panas merah, lemah. Poli artritis simetris sendi
perifer → Semua
sendi bisa terserang, panggul, lutut, pergelangan tangan, siku, rahang dan
bahu.
Paling sering
pergelangan
mengenai
tangan, meskipun sendi
sendi yang
kecil lebih
tangan,
besar
kaki,
seringkali
terkena juga. Artritis erosif → sifat radiologis penyakit ini.
Peradangan sendi yang
kronik menyebabkan erosi
pada
pinggir
tulang dan ini dapat dilihat pada penyinaran sinar X. Deformitas → pergeseran ulnar, deviasi jari-
jari, subluksasi sendi metakarpofalangea, deformitas boutonniere dan leher
angsa. Sendi yang
lebih
besar
mungkin juga terserang yang
disertai penurunan kemampuan
fleksi
mungkin
disertai
mengalami
ankilosis
ataupun
ekstensi.
kehilangan
Sendi
kemampuan
bergerak yang total. Rematoid nodul → merupakan massa subkutan yang terjadi pada 1/3 pasien dewasa, kasus ini sering olekranon) atau
sepanjang permukaan ekstensor lengan bawah,
bentuknya oval atau bulat dan padat. Kronik → Ciri khas rematoid artritis. 2.
menyerang bagian siku (bursa
Tanda dan gejala sistemik
Lemah, demam, takhikardi, berat badan t urun, anemia, anoreksia. Bila ditinjau dari stadium, maka pada RA terdapat tiga stadium yaitu: a.
Stadium sinovitis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai adanya hiperemi, edema karena kongesti, nyeri istirahat maupun saat bergerak, bengkak, dan kekakuan.
pada
saat
b.
Stadium destruksi
Pada
stadium ini
terjadi
juga
selain
pada
terjadi kerusakan pada
jaringan
sekitarnya
yang
jaringan sinovial ditandai
adanya
kontraksi tendon. Selain tanda dan gejala tersebut diatasterjadi pula perubahan bentuk pada tangan yaitu bentuk j ari swan-neck. c.
Stadium deformitas
Pada
stadium ini terjadi perubahan secara
progresif dan berulang
kali, deformitas dan ganggguan fungsi secara pada
sendi
menetap. Perubahan
diawali adanya sinovitis, berlanjut pada
pembentukan
pannus, ankilosis fibrosa, dan terakhir ankilosis tulang.
1.7
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Faktor rematoid: positif pada 80%-95% kasus. Fiksasi lateks: positif pada 75% dari kasus-kasus khas. Reaksi-reaksi aglutinasi: Positif pada lebih dari 50% khas. LED: Umumnya meningkat pesat
kasus-kasus
(80-100mm/h). Mungkin
kembali normal sewaktu gejala-gejala meningkat. Protein
C-reaktif:
Positif
eksaserbasi. SDP: timbul
proses
selama
masa
Meningkat pada
waktu
inflamasi.
JDL:
Umumnya
menunjukkan anemia sedang. Ig
(IgM
dan
IgG):
Peningkatan besar
menunjukkan
proses
autoimun sebagai penyebab AR. Sinar x dari sendi jaringan lunak,
yang sakit: Menunjukkan pembengkakkan pada
erosi
sendi,
dan osteoporosis dari
berdekatan (perubahan awal) tulang,
memperkecil
osteoartristik yang
jarak
tulang yang
berkembang menjadi formasi kista sendi
terjadi secara
Identifikasi peradangan sinovium.
dan
subluksasio.
Perubahan
bersamaan. Scan radionuklida:
Artroskopi
langsung:
Visualisasi
dari
area
yang
menunjukkan iregularitas/degenerasi tulang pada sendi. Aspirasi cairan
sinovial: Mungkin menunjukkan volume yang
lebih
besar dari normal; buram, berkabut, munculnya warna kuning (respon inflamasi,
perdarahan, produk-produk pembuangan degeneratif); elevasi SDP dan leukosit, penurunan viskositas dan komplemen (C3 dan C4). Biopsi
membran
sinovial:
Menunjukkan
perubahan
inflamasi
dan perkembangan panas. 1.8
PENATALAKSANAAN MEDIK DAN TERAPI
Penatalaksanaan medik pada pasien RA diantaranya : a)
Pendidikan : meliputi tentang pengertian, patofisiologi,
penyebab, dan prognosis penyakit ini. b) c)
Istirahat : karena pada RA ini disertai rasa lelah yang hebat Latihan : pada saat pasien tidak
merasa lelah atau inflamasi
berkurang, ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi sendi pasien d)
Termoterapi
e)
Gizi yaitu dengan memberikan gizi
yang
tepat f)
Pemberian Obat-
obatan :
Anti
Inflamasi
non
steroid
(NSAID)
contoh:aspirin yang diberikan pada dosis yang telah ditentukan.
Obat-obat untuk Reumatoid Artitis : Acetyl salicylic acid,
Cholyn salicylate
(Analgetik, Antipyretik, Anty Inflamatory)
Indomethacin/Indocin(Analgetik, Anti Inflamatori)
Ibufropen/motrin (Analgetik, Anti Inflamatori)
Tolmetin sodium/Tolectin(Analgetik Anti Inflamatori)
Naproxsen/naprosin (Analgetik, Anti Inflamatori)
Sulindac/Clinoril (Analgetik, Anti Inflamatori)
1.9 a)
Piroxicam/Feldene (Analgetik, Anti Inflamatori)
KOMPLIKASI Dapat
menimbulkan perubahan pada
jaringan lain
seperti
adanya proses granulasi di bawah kulit yang disebut subcutan nodule. b)
Pada otot dapat
jaringan otot. c) d)
terjadi myosis, yaitu proses granulasi
Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli.
Terjadi splenomegali
1.10 PROGNOSIS Perjalanan penyakit artritis reumatoid sangat bervariasi, bergantung pada
ketaatan pasien untuk
berobat dalam
jangka waktu
lama.
Sekitar 50 – 70% pasien artritis reumatoid akan mengalami prognosis yang lebih buruk. Golongan ini umumya meninggi 10 – 15 tahun lebih cepat dari pada orang tanpa
artritis reumatoid. Penyebab kematiannya adalah
infeksi, penyakit jantung, penyakit
saluran
gagal
pernapasan,
gagal
ginjal,
dan
cerna. Umumnya mereka memiliki keadaan umum
yang buruk, lebih dari 30 buah sendi yang mengalami peradangan, dengan manifestasi ekstraartikuler, dan tingkat rendah. Golongan ini
memerlukan terapi
karena kerusakan tulang yang
luas
pendidikan
secara agresif dan
dapat
terjadi dalam
yang dini
2 tahun
pertama. 1.11 PENCEGAHAN Selain dengan menggunakan
obat-obatan,
untuk
mengurangi
nyeri juga bisa dilakukan tanpa obat , misalnya dengan menggunakan kompres es. Kompres es bias
menurunkan ambang nyeri
menggurangi fungsi enzim. Kemudian banyak jenis dapat
di
konsumsi oleh
jenis
herbal juga
dapat
sayuran yang
penderita rematik, misalnya jus
kubis dan wortel yang dapat
dan
seledri,
mengurangi gejala rematik. Beberapa
melawan nyeri
rematik, misalnya jahe,
kunyit, biji seledri, daun lidah buaya atau minyak juniper yang bisa menghilan gkan bengkak pada sendi. Menjaga berat badan ideal juga perlu. Kelebihan berat badan dapat membebani sendi
di bagian ekstermitas bawah. Selain itu bobot
tubuh berlebih dapat memperbesar resiko terkena penyakit rematik. Olahraga ringan seperti jalan kaki bermanfaat bagi penderita rematik.
202
Ini karena Jalan kaki
dapat
membakar kalori, memperkuat otot,
dan membangun tulang yang kuat tanpa menggangu persendian yang sakit. Selama periode bebas
gejala, ini pedoman diet dapat
membantu
melindungi terhadap serangan penyakit rematik masa depan: a.
Jaga
asupan cairan
tubuh
anda
tinggi. Sekitar 8 sampai 16
gelas (sekitar 2 sampai 4 liter) air setiap hari. b.
Batasi atau menghindari
alkohol.
212
c.
Makan diet
seimbang. Makanan sehari-hari
Anda
harus
menekankan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan bebas atau rendah lemak susu produk-lemak. d.
Dapatkan protein dari lemak
rendah. e.
susu produk-
Batasi konsumsi daging, ikan dan
unggas. f.
Menjaga berat badan yang diinginkan.
BAB II ASKEP TEORI
2.1
DATA DASAR PENGKAJIAN
Data
tergantung pada
lainnya, (mis.,
mata,
keparahan dan
keterlibatan organ-organ
jantung, paru-paru, ginjal), tahapan (mis.,
eksaserbasi akut atau remisi) dan keberadaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya. 2.1.1 Aktivitas/Istirahat Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stress pada
sendi;
kekakuan pada
pagi
hari,
biasanya
terjadi
secara bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang
berpengaruh terhadap gaya
hidup, waktu
senggang, pekerjaan. Keletih an. Tanda : Malaise . Keterbatasan rentang gerak; atrofi
otot,
kulit;
kontraktur/kelainan
pada sendi dan otot. 2.1.2 Kardiovaskuler Gejala : Fenomena
Raynaud
jari
tangan/kaki
intermiten, sianosis, kemudian kemerahan pada kembali normal). 2.1.3 Integritas Ego
(mis.,
pucat
jari sebelum warna
Gejala : Faktor-faktor
stress
akut/kronis;
mis.,
finansial,
pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. Keputusasaan Ancaman pada
dan
ketidakberdayaan
konsep diri,
citra
(situasi
ketidakmampuan).
tubuh, identitas pribadi, (mis.,
ketergantungan pada diri orang lain). 2.1.4 Makanan/Cairan Gejala : Ketidakmampuan
untuk
menghasilkan/mengkonsumsi
makanan/ cairan
adekuat;
mual. Anoreksia. Kesulitan untuk mengunyah (keterlibatan TMJ).
Tanda : Penurunan berat badan. Kekeringan pada membran mukosa. 2.1.5 Higiene Gejala : Berbagai
kesulitan
untuk
melaksanakan
aktivitas
perawatan pribadi. Ketergantungan pada diri orang lain. 2.1.6 Neurosensori Gejala : Kebas/kesemutan pada
tangan dan
kaki.,
hilangnya
sensasi pada jaringan. Pembengkakan sendi simetris. 2.1.7 Nyeri/Kenyamanan Gejala : Fase
akut
dari
nyeri
mungkin/mungkin
tidak
disertai
oleh pembengkakan jaringan l unak pada sendi. Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pada pagi hari). 2.1.8 Keamanan Gejala : Kulit mengkilat, tegang; nodul subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki. Kesulitan dalam menangani t ugas/pemeliharaan rumah tangga. Demam ringan menetap. Kekeringan pada mata dan membran mukosa. 2.1.9 Interaksi Sosial
Gejala : Kerusakan interaksi dengan keluarga/orang lain;
perubahan
peran; isolasi. 2.1.10 Penyuluhan/Pembelajaran Gejala : Riwayat AR pada keluarga (pada awitan remaja). Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, “penyembuhan” arthritis tanpa pengujian. Riwayat perikarditis, lesi katup; fibrosis pulmonal, pleuritis. DRG menunjukan rata-rata lama dirawat: 4,8 hari. Pertimbangan Rencana Pemulangan: Mungkin membutuhkan pada
transportasi, aktivitas perawatan diri
dan tugas/pemeliharaan rumah tangga.
2.2
2.2.1
DIAGNOSA DAN PERENCANAAN
Diagnosa keperawatan
Dapat dihubungkan dengan
: Nyeri [Akut]/Kronis : Agen pencedera: Distensi jaringan oleh
akumulasi cairan/proses inflamasi, dekstruksi sendi. Dapat dibuktikan oleh : Keluhan nyeri/ ketidaknyamanan, kelelahan. Berfokus
pada
sendiri/penyempitan
diri fokus.
Perilaku
distraksi/respon autonomik. Perilaku
yang
hati/melindungi.
bersifat
berhati-
Kriteria
evaluasi
: Menujukkan nyeri hilang/terkontrol. Terlihat rileks, dapat
tidur/beristirahat dan berpartisipasi dalam aktivitas
sesuai kemampuan. Mengikuti program farmakologis yang diresepkan. Menggabungkan keterampilan relaksasi dan
aktivitas hiburan kedalam
program kontrol nyeri. Intervensi Rasional Mandiri:
-
Membantu dalam menentukan
1. Selidiki keluhan nyeri, catat lokasi kebutuhan manajemen nyeri keefektifan program.
dan intensitas (skala 0-10). Catat
faktor-faktor
mempercepat dan 2.
Berikan
bantal kecil.
yang
tanda-tanda rasa -
Matras
empuk,
sakit nonverbal. matras/kasur
yang
bantal
lembut
atau
besar
akan
yang
keras, mencegah pemeliharaan kesejajaran
Tinggikan linen tempat tubuh
tidur sesuai kebutuhan.
dan
stres
yang
tepat, menempatkan
pada
sendi
Peninggian
linen
yang
sakit.
tempat
tidur
menurunkan tekanan pada
sendi
3. Biarkan pasien mengambil posisi yang terinflamasi. yang nyaman pada waktu tidur atau - Pada penyakit berat/eksaserbasi, baring mungkin diperlukan duduk di kursi. Tingkatkan istirahat di tirah (sampai perbaikan objeltif dan tempat tidur sesuai indikasi. subjektif didapat) untuk nyeri atau cedera sendi.
membatasi
24
4.
Tempatkan/pantau
bantal,
karung
penggunaan pedoman
pasir,
imajinasi,
hipnosis
diri,
gulungan dan pengendalian napas.
trokhanter, bebat, brace.
9. Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu 10. Beri obat sebelum aktivitas/latihan yang direncanakan sesuai petunjuk.
5. Dorong untuk
sering mengubah Kolaborasi : posisi. Bantu pasien untuk bergerak 11. Berikan obatditempat tidur, sakit
diatas
sokong sendi
yang obatan dan dibawah, hindari petunjuk:
gerakan yang menyentak. 6.
sesuai
Asetilsalisilat
Anjurkan pasien untuk
hangat atau
mandi air (aspirin); mandi pancuran pada
waktu bangun dan/atau pada waktu tidur.
Sediakan waslap hangat untuk
mengompres sendi-sendi yang
sakit
beberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi, dan sebagainya.
NSAID
7. Berikan masase yang lembut.
(Motrin);
8.
Dorong
manajemen relaksasi terapeutik,
penggunaan
teknik
stres,
misalnya
progresif,
sentuhan
biofeedback, visualisasi,
lainnya,
mis.,
naproksen
ibuprofen
-
Mengistirahakan sendi-sendi yang
sakit
dan
mempertahankan posisi
netral. Catatan: dapat
koping.
Penggunaan brace
menurunkan nyeri
mungkin
mungkin meningkatkan kemampuan
dan
dapat
mengurangi
kerusakan pada
sendi. Meskipun
demikian, ketidakaktifan lama
dapat
-
Memfokuskan kembali perhatian,
memberikan
stimulasi,
meningkatkan rasa percaya diri dan
mengakibatkan hilangnya mobilitas/
perasaan sehat.
fungsi sendi.
-
-
Mencegah
umum
dan
Menstabilkan
terjadinya
Meningkatkan
relaksasi,
kelelahan
mengurangi tegangan otot/spasme,
sendi.
memudahkan untuk ikut serta dalam
kekakuan sendi,
dan
mengurangi
terapi.
gerakan atau rasa sakit pada sendi. - Panas meningkatkan relaksasi otot
- ASA bekerja sebagai anti inflamasi
dan mobilitas, menurunkan rasa sakit
dan
dan
mengurangi
melepaskan kekakuan di
hari. dapat dermal
Sensitivitas pada dihilangkan
pagi
panas dan
luka
dapat disembuhkan.
efek
analgesik ringan dalam kekakuan
meningkatkan mobilitas. ASA
harus
dipakai
untuk
secara
mendukung
- Meningkatkan relaksasi/mengurangi bahwa -
toksisitas” yang
Meningkatkan
memberikan
ASA
rasa
relaksasi, kontrol
dan
reguler
kadar
terapeutik. Riset tegangan otot
dalam
darah
mengindikasikan memiliki
“indeks
paling rendah dari
NSAID lain yang diresepkan. - Dapat digunakan bila pasien tidak memberikan respon pada
25
dan
4.
Tempatkan/pantau
bantal,
karung
penggunaan
pasir,
gulungan
trokhanter, bebat, brace. NSAID (Motrin); 5. Dorong untuk
sering mengubah
posisi. Bantu pasien untuk bergerak ditempat tidur, sakit
diatas
sokong sendi
yang
dan dibawah, hindari
gerakan yang menyentak. 6.
Anjurkan pasien untuk
hangat atau
mandi air
mandi pancuran pada
waktu bangun dan/atau pada waktu tidur.
Sediakan waslap hangat untuk
mengompres sendi-sendi yang
sakit
beberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi, dan sebagainya. 7. Berikan masase yang lembut. 8.
Dorong
penggunaan
manajemen relaksasi terapeutik, pedoman
teknik
stres,
misalnya
progresif,
sentuhan
biofeedback, visualisasi, imajinasi,
hipnosis
diri,
dan pengendalian napas. 9. Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu 10. Beri obat sebelum aktivitas/latihan yang direncanakan sesuai petunjuk. Kolaborasi : 11. Berikan obatobatan
sesuai
petunjuk: Asetilsalisilat (aspirin);
lainnya,
mis.,
naproksen
ibuprofen
-
Mengistirahakan sendi-sendi yang
sakit
dan
mempertahankan posisi
netral. Catatan: dapat
koping.
Penggunaan brace
menurunkan nyeri
mungkin
mungkin meningkatkan kemampuan
dan
dapat
mengurangi
kerusakan pada
sendi. Meskipun
demikian, ketidakaktifan lama
dapat
-
Memfokuskan kembali perhatian,
memberikan
stimulasi,
meningkatkan rasa percaya diri dan
mengakibatkan hilangnya mobilitas/
perasaan sehat.
fungsi sendi.
-
-
Mencegah
umum
dan
Menstabilkan
terjadinya
Meningkatkan
relaksasi,
kelelahan
mengurangi tegangan otot/spasme,
sendi.
memudahkan untuk ikut serta dalam
kekakuan sendi,
dan
mengurangi
terapi.
gerakan atau rasa sakit pada sendi. - Panas meningkatkan relaksasi otot
- ASA bekerja sebagai anti inflamasi
dan mobilitas, menurunkan rasa sakit
dan
dan
mengurangi
melepaskan kekakuan di
hari. dapat dermal
Sensitivitas pada dihilangkan
pagi
panas dan
luka
dapat disembuhkan.
efek
analgesik ringan dalam kekakuan
meningkatkan mobilitas. ASA
harus
dipakai
untuk
secara
mendukung
- Meningkatkan relaksasi/mengurangi bahwa -
toksisitas” yang
Meningkatkan
memberikan
ASA
rasa
relaksasi, kontrol
dan
reguler
kadar
terapeutik. Riset tegangan otot
dalam
darah
mengindikasikan memiliki
“indeks
paling rendah dari
NSAID lain yang diresepkan. - Dapat digunakan bila pasien tidak memberikan respon pada
25
dan
(Naprosyn); piroksikam
sulindak
(Clinorol);
(Feldene);
13. Berikan es atau kompres dingin jika dibutuhkan.
fenoprofen (Nalfon);
14.
Pertahankan
unit
TENS
jika
digunakan. D-penisilamin (Cuprimine); 15.
Siapkan
intervensi
misalnya sinovektomi
A n t a si d a ; P r o d u k K o d ei n ;
12. Bantu dengan terapi fisik,
mis.,
sarung tangan parafin, bak mandi dengan kolam b ergelombang.
operasi,
aspirin atau efek
dari
obtan ini urutan
untuk
aspirin. Catatan: Obatharus
yang
keparahan
meningkatkan
diberikan dengan meningkat menurut
relatif
dari
efek-efek
-
Meskipun
narkotik
adalah kontraindikasi kronis dari
umumnya
karena sifat
kondisi, penggunaan
jangka pendek mungkin diperlukan selama
periode
eksaserbasi
akut
samping (“indeks toksisitas”).
untuk mengontrol nyeri parah.
-
- Memberikan dukungan panas untuk
Dapat
sistemik
mengontrol dari
AR
efek-efek jika
terapi
sendi
yang
sakit.
Catatan: Panas
lainnya tidak berhasil. Tingkat yang
merupakan
tinggi dari
adanya sendi-sendi yang panas dan
efek-efek samping (mis.,
kontraindikasi
pada
trombositopenia, leukopenia, anemia
bengkak.
aplastik) membutuhkan pemantauan
- Rasa dingin dapat menghilangkan
ketat.
nyeri
Catatan:
diberikan
Obat-obtan harus
diantara
waktu
makan
dan bengkak selama periode
akut.
karena absorbsi obat-obatan menjadi
-
tidak
rendah
seimbang
karena
makanan
Rangsang yang
elektrik konstan
tingkat dapat
dan juga produk antasida dan besi.
menghambat transmisi sensasi nyeri.
- Diberikan
-
untuk
dengan
agen
NSAID
meminimalkan
iritasi/ketidaknyamanan lambung.
Pengangkatan
meradang dapat dan
membatasi
sinovium
mengurangi nyeri progresi
perubahan degeneratif.
26
yang dari
(Naprosyn); piroksikam
sulindak
(Clinorol); 13. Berikan es atau kompres dingin
(Feldene);
jika dibutuhkan.
fenoprofen (Nalfon); 14.
Pertahankan
unit
TENS
jika
digunakan. D-penisilamin (Cuprimine);
15.
Siapkan
intervensi
misalnya sinovektomi
A n t a si d a ; P r o d u k K o d ei n ;
12. Bantu dengan terapi fisik,
mis.,
sarung tangan parafin, bak mandi dengan kolam b ergelombang.
operasi,
aspirin atau efek
dari
obtan ini urutan
untuk
aspirin. Catatan: Obatharus
yang
keparahan
meningkatkan
diberikan dengan meningkat menurut
relatif
dari
efek-efek
-
Meskipun
narkotik
adalah kontraindikasi kronis dari
umumnya
karena sifat
kondisi, penggunaan
jangka pendek mungkin diperlukan selama
periode
eksaserbasi
akut
samping (“indeks toksisitas”).
untuk mengontrol nyeri parah.
-
- Memberikan dukungan panas untuk
Dapat
sistemik
mengontrol dari
AR
efek-efek jika
terapi
sendi
yang
sakit.
Catatan: Panas
lainnya tidak berhasil. Tingkat yang
merupakan
tinggi dari
adanya sendi-sendi yang panas dan
efek-efek samping (mis.,
kontraindikasi
pada
trombositopenia, leukopenia, anemia
bengkak.
aplastik) membutuhkan pemantauan
- Rasa dingin dapat menghilangkan
ketat.
nyeri
Catatan:
diberikan
Obat-obtan harus
diantara
waktu
makan
dan bengkak selama periode
akut.
karena absorbsi obat-obatan menjadi
-
tidak
rendah
seimbang
karena
makanan
Rangsang yang
elektrik konstan
tingkat dapat
dan juga produk antasida dan besi.
menghambat transmisi sensasi nyeri.
- Diberikan
-
untuk
dengan
agen
NSAID
meminimalkan
iritasi/ketidaknyamanan lambung.
Pengangkatan
meradang dapat dan
membatasi
sinovium
mengurangi nyeri progresi
perubahan degeneratif.
26
yang dari
2.2.2
Diagnosa
keperawatan
:
Mobilitas
Fisik,
Kerusakan Dapat dihubungan dengan
: Deformitas skeletal.
Nyeri, ketidaknyamanan. Intoleransi terhadap aktivitas, penurunan terhadap aktivitas, penurunan kekuatan otot. Dapat dibuktikan oleh
: Keengganan untuk
mencoba bergerak/ketidakmampuan bergerak dalam lingkungan fisik. Membatasi
rentang
gerak,
ketidakseimbangan
koordinasi,
penurunan
kekuatan otot/kon trol dan massa [tahap lanjut]. Hasil evaluasi
: Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak
hadirnya/pembatasan kontraktur. Mempertahankan atau
pun
meningkatkan
kekuatan dan
fungsi dari
dan/atau kompensasi bagian tubuh. Mendemostrasikan teknik/perilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas. Intervensi
Rasional
Mandiri: 1.
Evaluasi/lanjutkan
tingkat
pemantauan sakit pada 4.
inflamasi/rasa
Pertahankan
baring/duduk jika
istirahat
tirah Demonstrasikan
diperlukan.
Jadwal aktivitas untuk
teknik
memberikan
periode istirahat yang terus-menerus dan
tidur
malam hari
yang
tidak
rentang
gerak
terganggu. 3.
Bantu
posisi
dengan
sering
dengan jumlah personel cukup.
sendi. 2.
Ubah
dengan
aktif/pasif,
demikian
resistif
dan
memungkinkan.
juga
isometrik
latihan jika
pemindahan
atau dan
bantu
- Tingkat
aktivitas/latihan
tergantung perkembangan/resolusi dari Istirahat
Mempertahankan
dari
meningkatkan
proses
kekuatan otot
inflamasi. -
-
Catatan: sistemik
fungsi dan
latihan
dianjurkan menimbulkan
selama eksaserbasi akut
dan
untuk
- Menghilangkan
mempertahankan kekuatan.
stamina umum. tidak
jaringan
dan
sendi,
perawatan diri
tekanan
pada
meningkatkan
sirkulasi.
27
adekuat
karenanya aktivitas berlebihan dapat merusak sendi.
kelelahan,
sendi,
kekakuan
seluruh fase penyakit yang penting mencegah
atau
Mempermudah dan
kemandirian
2.2.2
Diagnosa
keperawatan
:
Mobilitas
Fisik,
Kerusakan Dapat dihubungan dengan
: Deformitas skeletal.
Nyeri, ketidaknyamanan. Intoleransi terhadap aktivitas, penurunan terhadap aktivitas, penurunan kekuatan otot. Dapat dibuktikan oleh
: Keengganan untuk
mencoba bergerak/ketidakmampuan bergerak dalam lingkungan fisik. Membatasi
rentang
gerak,
ketidakseimbangan
koordinasi,
penurunan
kekuatan otot/kon trol dan massa [tahap lanjut]. Hasil evaluasi
: Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak
hadirnya/pembatasan kontraktur. Mempertahankan atau
pun
meningkatkan
kekuatan dan
fungsi dari
dan/atau kompensasi bagian tubuh. Mendemostrasikan teknik/perilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas. Intervensi
Rasional
Mandiri: 1.
4. inflamasi/rasa
sakit pada Demonstrasikan
sendi. 2.
teknik
Pertahankan
baring/duduk jika
istirahat
tirah
diperlukan.
Jadwal aktivitas untuk
memberikan
periode istirahat yang terus-menerus dan
tidur
malam hari
yang
tidak
rentang
gerak
terganggu. 3.
Bantu
dengan
aktif/pasif,
demikian
resistif
dan
memungkinkan.
posisi
dengan
sering
pemantauan dengan jumlah personel cukup.
Evaluasi/lanjutkan
tingkat
Ubah
juga
isometrik
latihan jika
pemindahan
atau dan
bantu
- Tingkat
aktivitas/latihan
tergantung perkembangan/resolusi dari
Mempertahankan
dari
meningkatkan
proses
kekuatan otot
inflamasi. -
-
Catatan:
Istirahat
sistemik
fungsi dan
latihan
dianjurkan menimbulkan
selama eksaserbasi akut
dan
sendi,
stamina umum. tidak
adekuat
kekakuan
sendi,
karenanya aktivitas berlebihan dapat
seluruh fase penyakit yang penting
merusak sendi.
untuk
- Menghilangkan
mencegah
atau
kelelahan,
jaringan
mempertahankan kekuatan.
tekanan
dan
pada
meningkatkan
sirkulasi.
Mempermudah
perawatan diri
dan
kemandirian
27
penggunaan bantuan mobilitas mis., menggunakan pegangan tangga pada trapeze.
bak/pancuran dan toilet, penggunaan alat
bantu
mobilitas/kursi
roda
5. Posisikan dengan bantal, kantung penyelamat. pasir,
gulungan
trokhanter, bebat, Kolaborasi :
brace.
9.
Konsul
fisik/okupasi
dengan
ahli
dan
terapi spesialis
6. Gunakan bantal kecil/tipis di bawah vokasional. leher. 7. Dorong pasien mempertahankan 10. Berikan matras busa/pengubah postur
tegak
dan
duduk tinggi, tekanan.
berdiri, berjalan.
11.
8. Berikan lingkungan yang mis
menaikkan
kursi
Berikan
aman, indikasi.
atau kloset,
obat-obatan
sesuai
Agen emas,
antireumatik, natrium
(Myochrysin)
mis., pasien.
tiumaleat atau
tepat
Teknik dapat
oemindahan
yang
mencegah robekan
auranofin abrasi kulit.
(Ridaura);
-
Meningkatkan stabilitas jaringan
(mengurangi
resiko
cedera)
mempertahankan posisi sendi
dan yang
diperlukan dan kesejajaran tubuh, mengurangi kontraktur. Steroid.
- Mencegah fleksi leher.
12. Siapkan untuk
-
intervensi
mempertahankan mobilitas.
bedah,
Memaksimalkan
fungsi
sendi,
mis., Artroplasti; -
Menghindari
cedera
akibat
Prosedur pelepasan tunnel, perbaikan kecelakaan/jatuh. tendon, ganglionektomi; Implan sendi.
-
Berguna
dalam
memformulasikan
program
latihan/aktivitas yang pada
kebutuhan
dalam
berdasarkan individual
dan
mengidentifikasikan
alat/bantuan mobilitas. -
Menurunkan
jaringan yang
takanan
pada
mudah pecah untuk
mengurangi resiko imobilitas/terjadi dekubitus. - Krisoterapi
(garam
emas)
menghasilkan
dapat remisi
dramatis/terus- menerus tetapi dapat mengakibatkan bila
inflamasi
rebound
terjadi penghentian atau
efek
samping serius, mis., krisis nitrotoid dengan pusing, penglihatan kabur, kemerahan
tubuh,
perkembangan
syok anafilaktik. - Mungkin dibutuhkan untuk menekan inflamasi sistemik akut.
meningkatkan fungsi dan mobilitas. -
Perbaikan
periartikuler dan
pada
kelemahan
subluksasi dapat
meningkatkan stabilitas sendi. -
Perbaikan
defek
28
berkenaan
jaringan penyambung;
- Penggantian mungkin diperlukan untuk
memperbaiki fungsi optimal
dan mobilitas. dengan
penggunaan bantuan mobilitas mis., 12. Siapkan untuk trapeze.
intervensi bedah, mis., Artroplasti;
5. Posisikan dengan bantal, kantung pasir,
gulungan
trokhanter, bebat, Prosedur perbaikan
brace.
pelepasan tendon,
Implan sendi. 6. Gunakan bantal kecil/tipis di bawah leher. 7. Dorong pasien mempertahankan postur
tegak
dan
duduk tinggi,
berdiri, berjalan. 8. Berikan lingkungan yang mis
menaikkan
kursi
aman,
atau kloset,
menggunakan pegangan tangga pada bak/pancuran dan toilet, penggunaan alat
bantu
mobilitas/kursi
roda
penyelamat. Kolaborasi : 9.
Konsul
dengan
fisik/okupasi
ahli
terapi
dan
spesialis
vokasional. 10.
Berikan matras busa/pengubah
tekanan. 11.
Berikan
obat-obatan
sesuai
indikasi. Agen emas,
antireumatik, natrium
(Myochrysin) (Ridaura);
Steroid.
mis.,
tiumaleat atau
auranofin
tunnel,
ganglionektomi;
pasien. tepat
Teknik dapat
oemindahan
yang
mencegah robekan
-
Menurunkan
jaringan yang
takanan
pada
mudah pecah untuk
abrasi kulit.
mengurangi resiko imobilitas/terjadi
-
dekubitus.
Meningkatkan stabilitas jaringan
(mengurangi
resiko
cedera)
mempertahankan posisi sendi
dan yang
- Krisoterapi
(garam
emas)
dapat
menghasilkan
remisi
diperlukan dan kesejajaran tubuh,
dramatis/terus- menerus tetapi dapat
mengurangi kontraktur.
mengakibatkan
- Mencegah fleksi leher.
bila
-
Memaksimalkan
fungsi
terjadi penghentian atau
cedera
efek
dengan pusing, penglihatan kabur, kemerahan
Menghindari
rebound
sendi, samping serius, mis., krisis nitrotoid
mempertahankan mobilitas. -
inflamasi
tubuh,
perkembangan
akibat syok anafilaktik. - Mungkin dibutuhkan untuk menekan
kecelakaan/jatuh.
inflamasi sistemik akut. -
Perbaikan
pada
periartikuler dan
kelemahan
subluksasi dapat
- Berguna dalam memformulasikan
meningkatkan stabilitas sendi.
program
-
berdasarkan individual
latihan/aktivitas pada dan
mengidentifikasikan mobilitas.
yang
kebutuhan dalam alat/bantuan
Perbaikan
defek
dengan
jaringan penyambung;
meningkatkan fungsi dan mobilitas. - Penggantian mungkin diperlukan untuk
memperbaiki fungsi optimal
dan mobilitas.
28
berkenaan
2.2.3
Diagnosa Keperawatan
: Gangguan Citra Tubuh/ Perubahan
Penampilan Peran. Dapat dihubungan dengan
: Perubahan kemampuan untuk melakukan
tugas-tugas umum. Peningkatan
penggunaan
energi,
ketidakseimbangan mobilitas. Dapat dibuktikan oleh : Perubahan struktur atau fungsi dari bagian-bagian yang sakit. Bicara negatif tentang diri sendiri, fokus pada kekuatan/fungsi masa lalu, dan penampilan. Perubahan pada
gaya
hidup/ kemampuan fisik
untuk
melanjutkan peran, kehilangan pekerjaan, ketergantungan pada
orang
terdekat. Perubahan pada keterlibatan sosial; rasa terisolasi. Perasaan tidak berdaya, putus asa. Kriteria evaluasi
: Mengungkapkan peningkatan rasa percaya
diri dalam kemampuan untuk
menghadapi penyakit, perubahan pada gaya
hidup dan kemungkinan keterbatasan. Menyusun tujuan/rencana realistis untuk masa depan. Intervensi
Rasional
Mandiri: 1.
pengungkapan 4.
Dorong
Akui
dan
mengenai masalah tentang proses berduka, ketergantungan.
penyakit, harapan masa depan. 2.
Diskusikan arti dari kehilangan/
perubahan pada pasien/orang terdekat. pandangan
Memastikan pribadi
bagaimana
pasien
dalam
memfungsikan gaya hidup sehari-hari, termasuk aspek- aspek seksual. 3.
Diskusikan
mengenai
persepsi
bagaimana
pasien orang
terdekat menerima keterbatasan.
terima
perasaan
bermusuhan,
-
Berikan
kempatan
mengidentifikasi takut/kesalahan
untuk rasa
konsep
Mengidentifikasi
intervensi/konseling
lebih
lanjut.
dan
menghadapinya secara langsung. -
terhadap
-
Isyarat
bagaimana terdekat
verbal/nonverbal dapat
orang
mempunyai
penyakit mempengaruhi persepsi
pengaruh mayor pada
diri
pasien memandang dirinya sendiri.
lain
dan akan
interaksi
dengan
orang
menentukan kebutuhan
- Nyeri konstan akan da
perasaan
bagaimana melelahkan,
marah
bermusuhan umum terjadi.
29
dan
2.2.3
Diagnosa Keperawatan
: Gangguan Citra Tubuh/ Perubahan
Penampilan Peran. Dapat dihubungan dengan
: Perubahan kemampuan untuk melakukan
tugas-tugas umum. Peningkatan
penggunaan
energi,
ketidakseimbangan mobilitas. Dapat dibuktikan oleh : Perubahan struktur atau fungsi dari bagian-bagian yang sakit. Bicara negatif tentang diri sendiri, fokus pada kekuatan/fungsi masa lalu, dan penampilan. Perubahan pada
gaya
hidup/ kemampuan fisik
untuk
melanjutkan peran, kehilangan pekerjaan, ketergantungan pada
orang
terdekat. Perubahan pada keterlibatan sosial; rasa terisolasi. Perasaan tidak berdaya, putus asa. Kriteria evaluasi
: Mengungkapkan peningkatan rasa percaya
diri dalam kemampuan untuk
menghadapi penyakit, perubahan pada gaya
hidup dan kemungkinan keterbatasan. Menyusun tujuan/rencana realistis untuk masa depan. Intervensi
Rasional
Mandiri: 1.
4.
Akui
dan
pengungkapan berduka,
Dorong
mengenai masalah tentang proses ketergantungan. penyakit, harapan masa depan. 2.
Diskusikan arti dari kehilangan/
perubahan pada pasien/orang terdekat. pandangan
Memastikan pribadi
bagaimana
pasien
dalam
memfungsikan gaya hidup sehari-hari, termasuk aspek- aspek seksual. 3.
Diskusikan
mengenai
persepsi
bagaimana
pasien orang
terdekat menerima keterbatasan.
terima
perasaan
bermusuhan,
-
Berikan
kempatan
untuk
mengidentifikasi
rasa
takut/kesalahan
konsep
Mengidentifikasi
intervensi/konseling
lebih
lanjut.
dan
menghadapinya secara langsung. -
terhadap
-
Isyarat
bagaimana terdekat
verbal/nonverbal dapat
orang
mempunyai
penyakit mempengaruhi persepsi
pengaruh mayor pada
diri
pasien memandang dirinya sendiri.
dan
lain
interaksi
akan
dengan
orang
menentukan kebutuhan
- Nyeri konstan akan da
perasaan
bagaimana melelahkan,
marah
dan
bermusuhan umum terjadi.
29
5.
Perhatikan pengaruh menarik diri,
penggunaan menyangkal atau terlalu Kolaborasi: memperhatikan tubuh/perubahan.
10. Rujuk mis.,
6.
Susun batasan pada
maladaptif.
Bantu
mengidentifikasi
perilaku
yang
dapat
7.
Ikut-sertakan
merencanakan
perawatan
Bantu
dengan
spesialis psikiatri
klinis,
psikiatri/psikolog,
positif 11.
Berikan
dalam petunjuk,
mis.,
dan obat-obatan
membuat jadwal aktivitas. 8.
psikiatri,
untuk pekerja sosial.
membantu koping. pasien
konseling
perawat
perilaku perawat
pasien
pada
perasaan. kebutuhan
perawatan yang diperlukan. 9. Berikan bantuan positif bila perlu.
obat-obatan
sesuai
antiansietas peningkat
dan alam
- Dapat
menunjukkan
ataupun
emosional
metode
-
Memungkinkan
koping
merasa
maladaptif, membutuhkan intervensi
sendiri.
Menguatkan
lebih lanjut/dukungan psikologis.
positif.
Meningkatkan
-
percaya diri.
Membantu
pasien
untuk
senang
pasien
terhadap
untuk dirinya
perilaku
terdekat
rasa
mempertahankan kontrol diri, yang
- Pasien/orang
mungkin
dapat meningkatkan perasaan harga
membutuhkan
diri.
berhadapan dengan proses jangka
dukungan selama
panjang/ketidakmampuan. -
Meningkatkan
kompetensi/ harga kemandirian,
perasaan
diri, mendorong
dan
mendorong
partisipasi dalam terapi. -
Mempertahankan
- Mungkin
dibutuhkan
saat
munculnya depresi hebat sampai
pasien
kemampuan penampilan
pada
mengembangkan
koping
yang
lebih
efektif.
yang dapat meningkatkan citra diri.
2.2.4
Diagnosa keperawatan
Dapat dihubungan dengan
: Kurang Perawatan Diri : Kerusakan muskuloskeletal; penurunanan
kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak. Depresi. Dapat dibuktikan oleh
: Ketidakmampuan mengatur AKS (makan,
mandi, berpakaian dan eliminasi). Kriteria Evaluasi tingkat
yang
: Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada konsisten
dengan
kemampuan
Mendemonstrasikan perubahan teknik/gaya hidup kebutuhan
perawatan
diri.
Mengidentifikasi
untuk
individual. memenuhi
sumber-sumber
pribadi/komunitas yang dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri.
30
5.
Perhatikan pengaruh menarik diri, - Dapat menunjukkan emosional penggunaan menyangkal atau terlalu ataupun metode koping maladaptif, memperhatikan tubuh/perubahan. membutuhkan intervensi lebih lanjut/dukungan psikologis. 6.
perilaku Membantu pasien untuk maladaptif. Bantu pasien untuk mempertahankan kontrol diri, yang mengidentifikasi perilaku positif dapat meningkatkan perasaan harga yang dapat membantu koping. diri. 7.
Susun batasan pada
Ikut-sertakan
merencanakan
pasien
dalam
perawatan
dan -
membuat jadwal aktivitas. 8.
Bantu
Meningkatkan
kompetensi/ harga
perasaan
diri, mendorong
dengan
kebutuhan kemandirian, dan mendorong perawatan yang diperlukan. partisipasi dalam terapi. 9. Berikan bantuan positif bila perlu.
10. Rujuk mis.,
konseling
perawat
perawat
Memungkinkan
merasa
pada klinis,
senang
psikiatri, sendiri.
petunjuk,
mis.,
obat-obatan
terhadap
untuk dirinya
perilaku
Meningkatkan
rasa
psikiatri/psikolog, percaya diri. - Pasien/orang membutuhkan
Berikan
pasien
Menguatkan
spesialis psikiatri positif.
pekerja sosial. 11.
penampilan
yang dapat meningkatkan citra diri. -
Kolaborasi:
Mempertahankan
obat-obatan
perasaan.
mungkin
dukungan selama
sesuai berhadapan dengan proses jangka
antiansietas peningkat
terdekat
dan panjang/ketidakmampuan. alam - Mungkin
dibutuhkan
pada
saat
munculnya depresi hebat sampai
pasien
kemampuan
mengembangkan
koping
yang
lebih
efektif.
2.2.4
Diagnosa keperawatan
Dapat dihubungan dengan
: Kurang Perawatan Diri : Kerusakan muskuloskeletal; penurunanan
kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak. Depresi.
Dapat dibuktikan oleh
: Ketidakmampuan mengatur AKS (makan,
mandi, berpakaian dan eliminasi). Kriteria Evaluasi tingkat
: Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada
yang
konsisten
dengan
kemampuan
Mendemonstrasikan perubahan teknik/gaya hidup kebutuhan
perawatan
diri.
untuk
Mengidentifikasi
individual. memenuhi
sumber-sumber
pribadi/komunitas yang dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri.
30
Intervensi Rasional Mandiri: 1. Diskusikan
tingkat
(0-4)
sebelum
awitan/eksaserbasi
fungsi
umum timbul
penyakit
dan
potensial perubahan yang sekarang 5. Atur evaluasi kesehatan di rumah sebelum
diantisipasi. 2.
Pertahankan
mobilitas,
pemulangan
dengan
kontrol evaluasi setelahnya.
terhadap nyeri dan program latihan. 3.
Kaji
hambatan
terhadap
partisipasi dalam perawatan diri. Identifikasi/rencana untuk
6. Atur
modifikasi lainnya,
lingkungan. Kolaborasi: 4. Konsul dengan ahli terapi okupasi.
konsul mis.,
dengan
lembaga pelayanan
perawatan rumah, ahli nutrisi.
-
Mungkin
dapat
melanjutkan
individual mis., memasang kancing,
aktivitas umum dengan melakukan
menggunakan alat
adaptasi
sepatu, menggantungkan pegangan
yang
diperlukan
pada
keterbatasan saat ini.
bantu
memakai
untuk mandi pancuran. - Mengidentifikasi masalah-masalah
-
Mendukung
fisik/ yang
kemandirian
mungkin
tingkat
emosional. - Menyiapkan untuk kemandirian,
meningkatkan
yang
akan
dihadapi karena
kemampuan
aktual.
Memberikan
lebih
banyak
keberhasilan
usaha
orang lain yang
ikut
tim serta
dengan dalam
perawatan, mis., tim terapi okupasi.
meningkatkan harga diri.
- Mungkin membutuhkan berbagai - Berguna untuk bantu
untuk
2.2.5
menentukan alat
memenuhi kebutuhan
bantuan tambahan untuk persiapan situasi di rumah.
Diagnosa keperawatan
: kurang pengetahuan mengenai
penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan. Dapat dihubungkan oleh pemajanan/mengingat informasi.
Dapat
dan
dibuktikan
: Kesalahan dengan
Kurangnya interpretasi :
Pertanyaan/permintaan informasi, pernyataan kesalahan konsep. Tidak tepat mengikuti instruksi/ terjadinya komplikasi yang dapat dicegah. Kriteria evaluasi prognosis, perawatan.
31
: Menunjukkan pemahaman tentang kondisi/
Intervensi Rasional Mandiri:
-
1. Diskusikan
tingkat
(0-4)
sebelum
awitan/eksaserbasi
fungsi
Mungkin
dapat
melanjutkan
umum aktivitas umum dengan melakukan timbul adaptasi
yang
diperlukan
pada
dan keterbatasan saat ini.
penyakit
potensial perubahan yang sekarang -
diantisipasi. 2.
Pertahankan
Mendukung
kemandirian
fisik/
kontrol emosional.
mobilitas,
terhadap nyeri dan program latihan. 3.
Kaji
terhadap - Menyiapkan untuk
hambatan
partisipasi dalam perawatan diri.
kemandirian,
meningkatkan
yang
akan
modifikasi meningkatkan harga diri.
Identifikasi/rencana untuk lingkungan. Kolaborasi:
- Berguna untuk
4. Konsul dengan ahli terapi okupasi.
bantu
untuk
menentukan alat
memenuhi kebutuhan
individual mis., memasang kancing, menggunakan alat
bantu
memakai
sepatu, menggantungkan pegangan untuk mandi pancuran. 5. Atur evaluasi kesehatan di rumah - Mengidentifikasi masalah-masalah mungkin dihadapi karena sebelum pemulangan dengan yang tingkat
evaluasi setelahnya.
kemampuan
aktual.
Memberikan
lebih
banyak
keberhasilan
usaha
tim
dengan
lembaga orang lain yang ikut serta dalam lainnya, mis., pelayanan perawatan perawatan, mis., tim terapi okupasi. - Mungkin membutuhkan berbagai rumah, ahli nutrisi. 6. Atur
konsul
dengan
bantuan tambahan untuk persiapan situasi di rumah.
2.2.5
Diagnosa keperawatan
: kurang pengetahuan mengenai
penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan. Dapat dihubungkan oleh pemajanan/mengingat informasi.
Dapat
dan
dibuktikan
: Kesalahan dengan
Kurangnya interpretasi :
Pertanyaan/permintaan informasi, pernyataan kesalahan konsep. Tidak tepat mengikuti instruksi/ terjadinya komplikasi yang dapat dicegah. Kriteria evaluasi
: Menunjukkan pemahaman tentang kondisi/
prognosis, perawatan.
31
Mengembangkan rencana untuk gaya
hidup
perawatan diri,
termasuk modifikasi
yang konsisten dengan mobilitas dan/atau pembatasan
aktivitas. Intervensi Rasional Mandiri:
realistis, istirahat, perawatan pribadi,
1. Tinjau proses penyakit, prognosis pemberian
obat-obatan, terapi fisik
dan manajeman stres.
dan harapan masa depan.
4. Tekankan 2.
Diskusikan
kebiasaan
pasien melanjutkan
pentingnya manajemen
dalam penatalaksanaan proses sakit farmakoterapetik. melalui
diet,
program diet
obat-obatan,
seimbang, latihan dan 5.
Bantu
Rekomendasikan
penggunaan
aspirin bersalut/dibufer enterik atau
istirahat. 3.
dan
dalam
merencanakan salisilat nonasetil, mis., kolin salisilat
jadwal aktivitas terintegrasi yang
(Arthropan)
atau
kolin
magnesium - Memberikan pengetahuan dimana
trisalisilat (Trilisate).
pasien
dapat
membuat
pilihan
berdasarkan informasi. 6.
Anjurkan mencerna obat-obatan - Tujuan
dengan
makanan,
susu,
kontrol
atau untuk
antasida dan pada waktu tidur.
penyakit
menekan
sendi/jaringan
adalah inflamasi
lain
untuk
mempertahankan fungsi sendi 7.
Identifikasi efek
samping obat- mencegah deformitas.
obatan yang merugikan, mis., tinitus, lambung tidak
dan
Memberikan
struktur
toleran, perdarahan mengurangi ansietas pada
gastro intestinal, dan ruam purpurik.
dan waktu
menangani proses penyakit kronis kompleks.
8.
Tekankan pentingnya membaca - Keuntungan
label produk dan mengurangi
dari
terapi
obatan tergantung pada dosis; mis., secara
ketepatan
aspirin harus
reguler
untuk
obat-
diberikan
mendukung
kadar terapeutik darah 18-25 mg. - Preparat dicerna
bersalut/dibufer dengan
meminimalkan mengurangi Catatan:
makanan,
iritasi resiko
gaster, perdarahan.
Produk nonasetil sedikit
dibutuhkan untuk
mengurangi iritasi
lambung. -
Membatasi
iritasi
Pengurangan nyeri
pada
gaster. HS akan
meningkatkan
tidur
dan
meningkatkan
kadar
darah,
mengurangi kekakuan di pagi hari. -
Memperpanjang
memaksimalkan
dosis
dan aspirin
dapat mengakibatkan takar Tinitus kadar Jika
umumnya
lajak.
mengindikasikan
terapeutik darah yang tinggi. terjadi tinitus, dosis umumnya
diturunkan menjadi 1 tablet setiap 2 atau 3 hari sampai berhenti.
-
Banyak
produk
mengandung
salisilat tersembunyi mis., obat
32
Mengembangkan rencana untuk gaya
hidup
perawatan diri,
termasuk modifikasi
yang konsisten dengan mobilitas dan/atau pembatasan
aktivitas. Intervensi Rasional Mandiri: 1. Tinjau proses penyakit, prognosis 8.
label produk dan mengurangi
dan harapan masa depan. 2.
Diskusikan
kebiasaan
pasien
dalam penatalaksanaan proses sakit melalui
diet,
program diet
obat-obatan,
dan
seimbang, latihan dan
istirahat. 3.
Bantu
dalam
merencanakan
jadwal aktivitas terintegrasi yang realistis, istirahat, perawatan pribadi, pemberian
obat-obatan, terapi fisik
dan manajeman stres. 4. Tekankan
pentingnya
melanjutkan
manajemen
farmakoterapetik. 5.
Rekomendasikan
penggunaan
aspirin bersalut/dibufer enterik atau salisilat nonasetil, mis., kolin salisilat (Arthropan)
atau
kolin
magnesium
trisalisilat (Trilisate). 6.
Anjurkan mencerna obat-obatan
dengan
makanan,
susu,
atau
antasida dan pada waktu tidur. 7.
Identifikasi efek
samping obat-
obatan yang merugikan, mis., tinitus, lambung tidak
Tekankan pentingnya membaca
toleran, perdarahan
gastro intestinal, dan ruam purpurik.
- Memberikan pengetahuan dimana
meminimalkan
pasien
mengurangi
dapat
membuat
pilihan
berdasarkan informasi. - Tujuan
kontrol
untuk
Catatan:
penyakit
menekan
sendi/jaringan
adalah inflamasi
lain
untuk
mempertahankan fungsi sendi
dan
mencegah deformitas. -
Memberikan
struktur
mengurangi ansietas pada
iritasi resiko
gaster, perdarahan.
Produk nonasetil sedikit
dibutuhkan untuk
mengurangi iritasi
lambung. -
Membatasi
iritasi
Pengurangan nyeri
gaster.
pada
HS akan
meningkatkan
tidur
dan
dan meningkatkan
kadar
darah,
waktu
mengurangi kekakuan di pagi hari.
menangani proses penyakit kronis -
Memperpanjang
memaksimalkan
kompleks.
dan
dosis
aspirin
dapat mengakibatkan takar - Keuntungan
dari
terapi
obatan tergantung pada dosis; mis., secara
ketepatan
aspirin harus
reguler
untuk
obat-
diberikan
mendukung
Tinitus kadar Jika
umumnya
mengindikasikan
terapeutik darah yang tinggi. terjadi tinitus, dosis umumnya
diturunkan menjadi 1 tablet setiap
kadar terapeutik darah 18-25 mg.
2 atau 3 hari sampai berhenti.
- Preparat
-
dicerna
bersalut/dibufer dengan
makanan,
lajak.
Banyak
produk
mengandung
salisilat tersembunyi mis., obat
32
penggunaan obat-obat yang
dijual banyak mengandung vitamin, protein
bebas tanpa persetujuan dokter. 9.
Tinjau
seimbang
pentingnya dengan
diet
makanan
dan zat besi. yang 10.
Dorong
yang menurunkan
pasien berat
obesitas
untuk
badan
dan
berikan
informasi
penurunan
berat (bila ada).
badan sesuai kebutuhan. 11. Berikan alat
informasi
mengenai
mis.,
mainan
bantu
beroda/wagon untuk
barang-barang
bergerak, tongkat untuk mengambil, piring-piring toilet
ringan,
yang dapat
tempat
duduk
dinaikkan, palang
keamanan. 12.
Diskusikan
energi, mis., untuk
teknik
menghemat
duduk daripada berdiri
mempersiapkan makanan dan
mandi. 13. Dorong mempertahankan posisi tubuh
yang
istirahat
benar
maupun
baik
pada saat
pada
waktu
melakukan aktivitas. 14. Tinjau perlunya inspeksi sering pada lainnya
kulit
dan
di
alat
bawah
perawatan kulit bebat,
penyokong.
gips,
Tunjukkan
pemberian bantal yang tepat. 15. Diskusikan obatan
pentingnya
obat-
lanjutan/pemeriksaan
laboratorium,
mis.,
LED,
kadar
salisilat, PT.
16. Berikan konseling seksual sesuai kebutuhan.
17.
Identifikasi
sumber-sumber
komunitas, mis., yayasan arthritis
pilek,
antidiare)
meningkatkan
yang
resiko takar
dapat
- Mengurangi resiko iritasi/kerusakan
lajak
kulit.
obat/efek samping yang berbahaya. -
Meningkatkan
umum
dan
perasaan
sehat
perbaikan/regenerasi - Terapi obat-obatan membutuhkan
jaringan. - Penurunan
berat
badan
mengurangi tekanan pada
akan sendi,
pengkajian/perbaikan menerus
untuk
yang terus-
menjamin
efek
terutama pinggul, lutut, pergelangan
optimal dan
kaki, telapak kaki.
efek samping yang berbahaya, mis.,
- Mekanika tubuh
yang
baik
menjadi
dari
gaya hidup
bagian
pasien untuk
harus
mengurangi tekanan
sendi dan nyeri.
aspirin
mencegah takar lajak,
memperpanjang
peningkatan
resiko
Krisoterapi
akan
trombosit,
potensial
PT,
perdarahan. menekan resiko
untuk
trombositopenia. - Informasi -
Mencegah
kepenatan,
yang
berbeda dan
memberikan kemudahan perawatan
pilihan
diri dan kemandirian.
seksual
- Mekanika tubuh
yang
sendi dan nyeri.
haru
dan
mengurangi tekanan
diri.
gaya
ain
pemenuhan
mungkin
perasaan
hubungan
dapat pribadi
harga diri/percaya
- Bantuan/dukungan orang
posisi-posisi
teknik dan/atau
untuk
meningkatkan
hidup
menjadi bagian dari pasien untuk
baik
mengenai
lain
dari untuk
meningkatkanpemuihan maksimal.
33
penggunaan obat-obat yang
dijual 16. Berikan konseling seksual sesuai
bebas tanpa persetujuan dokter. 9.
Tinjau
seimbang
pentingnya dengan
diet
kebutuhan. yang
makanan
yang
banyak mengandung vitamin, protein dan zat besi. 10.
Dorong
pasien
menurunkan berikan
obesitas
berat
badan
informasi
penurunan
untuk 17.
alat
berat (bila ada).
informasi
mengenai
mis.,
mainan
bantu
beroda/wagon untuk
barang-barang
bergerak, tongkat untuk mengambil, piring-piring toilet
ringan,
yang dapat
tempat
duduk
dinaikkan, palang
keamanan. 12.
Diskusikan
energi, mis., untuk
teknik
menghemat
duduk daripada berdiri
mempersiapkan makanan dan
mandi. 13. Dorong mempertahankan posisi tubuh
yang
istirahat
benar
maupun
baik
pada saat
pada
waktu
melakukan aktivitas. 14. Tinjau perlunya inspeksi sering pada lainnya
kulit
dan
di
alat
bawah
perawatan kulit bebat,
penyokong.
gips,
Tunjukkan
pemberian bantal yang tepat. 15. Diskusikan obatan laboratorium, salisilat, PT.
pentingnya
obat-
lanjutan/pemeriksaan mis.,
LED,
sumber-sumber
dan komunitas, mis., yayasan arthritis
badan sesuai kebutuhan. 11. Berikan
Identifikasi
kadar
pilek,
antidiare)
meningkatkan
yang
resiko takar
dapat
- Mengurangi resiko iritasi/kerusakan
lajak
kulit.
obat/efek samping yang berbahaya. -
Meningkatkan
umum
dan
perasaan
sehat
perbaikan/regenerasi - Terapi obat-obatan membutuhkan
jaringan. - Penurunan
berat
badan
mengurangi tekanan pada
akan sendi,
pengkajian/perbaikan menerus
untuk
yang terus-
menjamin
efek
terutama pinggul, lutut, pergelangan
optimal dan
kaki, telapak kaki.
efek samping yang berbahaya, mis.,
- Mekanika tubuh
yang
baik
menjadi
dari
gaya hidup
bagian
pasien untuk
harus
mengurangi tekanan
sendi dan nyeri.
aspirin
mencegah takar lajak,
memperpanjang
peningkatan
resiko
Krisoterapi
akan
trombosit,
potensial
PT,
perdarahan. menekan resiko
untuk
trombositopenia. - Informasi -
Mencegah
kepenatan,
yang
berbeda dan
memberikan kemudahan perawatan
pilihan
diri dan kemandirian.
seksual
- Mekanika tubuh
yang
sendi dan nyeri.
haru
dan
mengurangi tekanan
diri.
gaya
ain
pemenuhan
mungkin
perasaan
hubungan
dapat pribadi
harga diri/percaya
- Bantuan/dukungan orang
posisi-posisi
teknik dan/atau
untuk
meningkatkan
hidup
menjadi bagian dari pasien untuk
baik
mengenai
lain
dari untuk
meningkatkanpemuihan maksimal.
33
BAB III ASKEP PADA KLIEN 3.1 PENGKAJIAN DATA DASAR I.
Identitas Diri Klien
N a m a
: Ny. JW
Tanggal masuk RS
: 04 April 2011
Tempat/Tgl. Lahir
: Manado, 20 Juni 1959
Sumber Informasi
: Keluarga
U m u r
: 47 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Keluarga terdekat yang dapat
Alamat
: Kec. Tuminting
segera dihubungi (Orang
Tua/Wali, Suami, Istri, dan lain-lain): Suami Status Perkawinan
: Kawin
A g a m a
: Kristen
S u k u
: Sanger
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan : Tukang
BAB III ASKEP PADA KLIEN 3.1 PENGKAJIAN DATA DASAR I.
Identitas Diri Klien
N a m a
: Ny. JW
Tanggal masuk RS
: 04 April 2011
Tempat/Tgl. Lahir
: Manado, 20 Juni 1959
Sumber Informasi
: Keluarga
U m u r
: 47 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Keluarga terdekat yang
dapat Alamat
: Kec. Tuminting
segera dihubungi (Orang
Tua/Wali, Suami, Istri, dan lain-lain): Suami Status Perkawinan
: Kawin
A g a m a
: Kristen
Pendidikan
: SMA
S u k u Pendidikan
: Sanger : SMA
Pekerjaan : Tukang Alamat : Kec. Tuminting
Pekerjaan Lama Bekerja
: IRT : 25 tahun
343
II.
Status
Kesehatan Saat ini 1. Alasan Kunjungan/Keluhan Utama : Nyeri dan kaku di bagian sendi
jari-jari tangan dan pergelanggan
tangan rasa seperti di tusuk-tusuk, sulit
digerakan, kurang nafsu
makan dan mual. 2.
Faktor Pencetus :
Aktivitas dan pola makan pasien yang tidak teratur. 3.
Lamanya Keluhan : 4 hari
4.
Timbulnya Keluhan :
()
mendadak
5.
Faktor yang
(
)
bertahap
memperberat : Pasien tidak pernah melakukan
pantangan 6.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :
353
Menggunakan obat herbal. Oleh orang lain Memberi saran 7.
Diagnosa Medik :
Artritis Reumatoid
Tanggal : 04 April 2011
II. Riwayat Kesehatan yang lalu 1.
Penyakit yang pernah dialami :
a. Kanak – Kanak : Diare b.
Kecelakaan
c.
Pernah
penyakit
dirawat
waktu
Operasi 2.
: Tidak
d.
: tidak
Alergi :
Tipe
Reaksi
Tindakan
Debu
Flu
minum obat flu
Udang 3.
Imunisasi :
kulit kemerahan
minum CTM
Tipe
Reaksi
Campak
Tindakan
bercak-bercak
merah pada kulit DPT
suhu tubuh naik
minum obat
Paracatamol 4.
Kebiasaan : merokok/kopi/obat/alkohol/lain-lain
5.
Obat – obatan : Tradisional (urut)
Lamanya : 1 Minggu Sendiri : Orang lain (resep): tidak tentu 6.
Pola Nurtisi : Frekwensi makan :
Berat Badan
: 59 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Jenis makanan
: Daging, sayur, nasi
Makanan yang disukai : Pisang goreng dan tinutuan
Makanan yang tidak disukai : Chinesse Food
Makanan pantang : Tidak
Nafsu makan : ( )
( ) ()
baik Sedang – alasan : mual/muntah/sariawan Kurang – alasan : mual/muntah/sariawan
Perubahan berat badan 6 bulan terakhir : (
)
bertambah
(
)
tetap
()
……………………kg
berkurang
7. Pola Eliminasi : 1. Buang air besar Frekwensi
: Tidak teratur
W a k t u W a r n a
: pagi/siang/sore/malam : kecoklatan
Konsistensi 2. Buang air kecil
: padat
Frekwensi
: normal
W a r n a
: kuning pekat
B a u
: berbau
Penggunaan pencahar : tidak
8.
Pola tidur dan istirahat
Waktu tidur (jam)
: 10
malam Lama tidur/hari
:
6 jam / hari Kebiasaan pengantar tidur
: menonton TV Kebiasaan
saat tidur
:
Kesulitan dalam hal tidur
: ( )
menjelang tidur
( )
sering/mudah terbangun
( )
merasa tidak puas setelah bangun tidur
9.
Pola Aktifitas dan Latihan
1. Kegiatan dalam pekerjaan : Bersih-bersih rumah, dll 2. Olah Raga : - Jenis - Frekwensi
: Tidak
: Tidak
3. Kegiatan di waktu luang
: santai dengan keluarga
4. Kesulitan/keluhan dalam hal : () pergerakan tubuh () mandi ( ) mengenakan pakaian ( ) bersolek ( ) berhajat ( ) sesak napas setelah mengadakan aktifitas ()mudah merasa kelelahan 10. Pola bekerja :
1. Jenis pekerjaan
: IRT
Lama : 25 tahun
2. Jumlah jam kerja
: ± 14 jam / hari
Lama : 7 hari kerja
3. Jadwal Kerja
: senin s.d minggu
VI. Riwayat Keluarga Genogram :
Pasien Atritis reumatoid
V. Riwayat Lingkungan Kebersihan
:
lingkungan
temapat
tinggal
di
yang sistem sanitasinya tidak baik Bahaya
: rentan terhadap penyakit kulit dan diare
Polusi
: terhadap air
VI. Aspek Psikososial
daerah
kumuh
1.
Pola pikir & persepsi
a.
Alat bantu
yang
digunakan : () Kaca mata (
)
alat
pendengaran
bantu b.
Kesulitan yang dialami : ()sering pusing ( ) menurunnya sensitifitas terhadap sakit ( ) menurunnya sensitiftas terhadap panas/dingin ()membaca/menulis 2.
Persepsi Diri
Hal yang amat dipikirkan saat ini : pasien berharap segera sembuh agar dapat kembali beraktivitas secara normal Harapan setelah menjalani perawatan: lebih memperhatikan kebersihan lingkungan Perubahan yang dirasa setelah sakit : badan terasa lemah, nyeri saat tangan digerakan dan merasa tidak nyaman.
3.
Suasana
Hati
:
gelisah Rentang perhatian : Suami, anak dan cucu menjadi lebih perhatian 4.
Hubungan/komunikasi
1.
Bicara
Bahasa Utama : Bahasa Indonesia
()jelas ( ) relevan
Bahasa Daerah: dialek Manado
( ) mampu mengekspresikan ( ) mampu mengerti orang lain 2.
Tempat Tinggal
( ) sendiri () bersama orang lain, yaitu Suami 3.
Kehidupan Berkeluarga
-
Adat istiadat yang dianut
: ……………………………
-
Pembuat keputusan dalam keluarga : Kepala keluarga (Suami)
-
Pola komunikasi
: lancar
terhadap suami,anak dan cucu. -
Keuangan
: ( ) memadai
() Kurang 4.
Kesulitan dalam Keluarga : (
)
Hubungan
orang tua ( )
Hubungan dengan sanak saudara
( )
Hubungan perkawinan
5. 1.
Kebiasaan Seksual Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai
berikut : (
) fertilitas
(
)
menstruasi () Libido
(
) kehamilan
(
(
) alat kontrasepsi
2.
) Ereksi
Pemahaman terhadap fungsi seksual :
pasien tidak terlalu
memahami tentang gangguan
dialami
6.
Pertahanan Koping
seksual yang
1. Pengambilan Keputusan :
(
) sendiri
() dibantu orang lain : sebutkan Suami 2. Yang disukai tentang diri sendiri : 3. Yang ingin dirubah dari kehidupan : Mandiri dan hemat 4. Yang stress
dilakukan jika :
(
) pemecahan masalah (
) makan
(
) tidur
(
) makan obat
(
) cari pertolongan
() lain-lain (misal : marah, diam, dll ) sebutkan : Diam 5. Apa yang dapat dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman :
Perawat memberikan motivasi dan dukungan agar pasien cepat sembuh
7.
Sistem Nilai - Kepercayaan
1. Siapa atau apa sumber kekuatan : Doa kepada Tuhan dan Keluarga 2. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda ? ( ) Ya
(
3.
kepercayaan yang
Kegiatan agama atau
) Tidak dilakukan (macam
dan frekwensi) sebutkan: Masuk gereja setiap minggu 4. Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di Rumah Sakit, Sebutkan : Berdoa 8.
Tingkat Perkembangan :
Usia : Middle age
Karakteristik : normal sesuai usia
dan kulit mulai keriput
VII.
Pengkajian Fisik
404
Tanda-tanda Vital Saat Pasien Masuk Rumah Sakit 0
-
Suhu tubuh
: 37
C
-
Denyut Nadi
: 60 kali /menit
-
Pernafasan
: 18 kali /menit
-
Tekanan Darah
: 90/70 mmHg
Kepala, Mata, Kuping, Hidung & Tenggorokan Kepala
: bentuk : simetris dan oval
Keluhan yang berhubungan : tidak ada Pusing/sakit kepala : tidak
M a t a
: Ukuran pupil 5 mm
Isokor: baik
414
Reaksi terhadap cahaya : pupil mengecil Akomodasi : baik Bentuk : simetris Konjunctiva : merah pucat Fungsi penglihatan : baik - Baik/kabur/tidak jelas : baik - Dua bentuk: tidak - Rasa sakit : tidak Tanda-tanda radang tidak ada Pemeriksaan mata terakhir : setahun yang lalu Operasi tidak Kaca mata : menggunakan kaca mata plus Lensa Kontak pasien tidak menggunakan lensa kontak
Hidung
: Reaksi Alergi : bersin bila berdebu
Cara mengatasinya dibiarkan saja Pernah mengalami flu : Pasien pernah mengalami influensa Bagaimana frekwensinya dalam setahun sering
Sinus normal
perdarahan tidak ada
Mulut & Tenggorokan dan
: Gigi geligi Kerusakan gigi pada molar 3
2 superior dekstra
Kesulitan/gangguan berbicara tidak Kesulitan menelan tidak Pemeriksaan gigi terakhir tidak pernah
Pernafasan :
Suara paru : Bronkhial
Pola Nafas : Vesikuler tidak ada aktifitas normal
Batuk kadang-kadang Sputum: Nyeri: tidak ada Kemampuan melakukan
Batuk darah tidak Rontgen Foto terakhir tidak dilakukan
Sirkulasi
: Nadi Perifer: 70
kali/detik Capilary Refilling Distensi Vena
Hasil tidak ada
: 3 detik
Jugularis Tampak Suara
Jantung tunggal Suara Jantung tambahan Tidak ada Irama jantung (monitor) Tidak dilakukan Nyeri : pada bagian sendi jari
Edema : ada Palpitasi Tidak ada
Baal: tidak Perubahan warna (kulit, Kuku, Bibir, dll) : Ekstremitas atas (sendi- sendi pada digiti manus) nyeri dan sulit di gerakkan. Clubbing tidak ada Keadaan Ekstremitas :(mobilitas berkurang) Syncobe Tidak Rasa pusing : ada Monitoring Hemodinamik : CVP Tidak dilakukan mm H2O
Nutrisi
: Jenis Diet : tidak ada
nafsu makan :
berkurang Rasa mual : sering
Muntah : Kadang
Intake Cairan 6-7 gelas/hari
Eliminasi (b.a.b)
:Pola rutin Normal Penggunaan
Colostomy diterapkan
Tidak
Laxan diterapkan
Tidak
diterapkan
Ileostomy
Tidak
Konstibasi tidak diterapkan Diare Kadang-kadang (b.a.k) Inkontinensia Infeksi Tidak ada Nematuri Catheter Tidak diterapkan Urine Output > 2000 ml Reproduksi
: Kehamilan Tidak
Buah dada normal sesuai umur
Perdara han tidak ada Pemeriksaan Pap Smear terakhir Hasil tidak ada Keputihan ada
tidak
Pemeriksaan Sendiri Prostat Penggunaan Kateter tidak ada
Neurologis
: Tingkat kesadaran sadar
Orientasi : pasien dapat berorientasi terhadap waktu Koordinasi : pasien dapat berkoordinasi dengan anggota gerak tubuh Pola tingkah laku normal Riwayat epilepsi/kejang/parkinson tidak ada Refleks tidak ada Kekuatan
menggenggam
:
pasien
sulit
menggenggam karna
pengaruh penyakit Pergerakan Ekstremitas : ekstremitas atas ( digiti manus) pasien terasa kaku Muskuloskeletal tangan
: Nyeri pada bagian digiti manus dan pergelanggan
Kekakuan pergelanggan tangan Pola
latihan
Kulit
: Warna : kemerahan pada sendi digiti manus
Integritas : kering Turgor : jelek
Data Laboratorium La bo rat ori um : Tes
serologi
(diagnostik
imunologis): ESR : meningkat FR
gerak
: >1:80 Positif (80%) JDL : Anemia
sedang LED: 85 mm/h
Hasil Pemeriksaan Diagnostik lain
Sinar
x dari
sendi
yang
sakit:
Pembengkakan, erosi
sendi,
dan
subluksasio. Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya Pasien mengira penyakitnya disebabkan oleh pola makan yang tidak baik dan karena usianya sudah semakin tua.
3.2 ANALISIS DATA DAN DIAGNOSA
Nama Klien: Ny. JW
Umur: 47 Tahun
Ruangan : C
DATA
ETIOLOGI
DS:
Pasien
mengatakan
MASALAH Tekanan
Darah
:
kaku Edema pada sendi 90/70 digitimmHg nyeri dan pada sendi-
warna sendi jari –manus, jari tangan rasakemerahan. Skala nyeri 7 seperti di tusuk-tusuk. Pemeriksaan diagnostik: Pasien
- ESR: meningkat sering - FR:>1:80Positif(80%) terbangun di malam - JDL : Anemia sedang hari. - LED: 85 mm/h mengatakan
DIAGNOSA
Faktor Pencetus
Nekrosis Sel
Erosi sendi dan Tulang Inflamasi Kronis Pada
Pasien merasa tidak
Tendon, Ligamen juga terjadi
Nyeri
deruksi
jaringan
nyaman.
Fagositosis ektensif
DO:
Pasien
kelihatan
kelelahan.
DS: Pasien kelihatan Pasien merasa tidak nyaman. meringis. Pasien mengatakan susah KU: Lemah bergerak. DO: TTV: Pasien terlihat gelisah 0 - Suhu tubuhmembatasi : 37 C Pasien terlihat aktivitas geraknya. - Denyut Nadi : 60 kali KU: Lemah /menit TTV: - Pernafasan 0 : 18 kali - Suhu tubuh : 37 C /menit Nadi : 60 kali /menit - Denyut - Pernafasan : 18 kali /menit
Faktor Pencetus
Kerusakan Panus Mobilitas Fisik Inflamasi Kronis Pada Tendon, Ligamen juga terjadi deruksi jaringan Kartilago dirusak
Akumulasi Sel Darah Putih
Kerusakan mobilitas berhubungan dengan deformitas skeletal.
proses Nyeri berhubungan
Nyeri dengan
inflamasi destruksi sendi.
dan
- Tekanan
Darah
:
90/70
mm
T
Hg
e Edema pada sendi
digiti
manus,
warna
r b
kemerahan.
e
Skala nyeri 7
n
Pemeriksaan
u
diagnostik: -
ESR: meningkat
FR:>1:80Positif(80%) -
JDL
: Anemia
sedang -
t
LED: 85 mm/h
k n o d u ln o d u l r e m a t o i d e k s t r a s i n o
v
o
i
g
u
r
m
e s i f
K e r u s
D
a
e
k
f
a
o
n
r m
s
it
e
a
n
s
d
S
i
e
P
n
r
d i
Kerusakan Mobilitas Fisik DS: Pasien mengatakan tangannya sulit digerakan
Citra Tubuh
tubuh
dan kaku.
berhubung
Aktivitas normal (makan,mandi,bab,bak,dll)
Pada Tendon,
perubahan penampila
dibantu oleh orang lain.
Ligamen juga terjadi
kemampua
DO:
deruksi jaringan
tugas-tuga umum.
Pasien kelihatan tidak berdaya. Pasien sering ketergantungan pada orang lain.
Pembentukan
TTV:
Jaringan Parut
- Suhu tubuh : 37 -
0
Denyut Nadi
C
: 60
kali
/menit -
K
Pernafasan
:
18
kali
/menit Darah
90/70 mmHg sendi
e k
- Tekanan
digiti
:
a k
Edema
pada
u
manus,
a
warna kemerahan.
untuk
n
Skala nyeri 7 s e n d i
R e n t a n g G e r
a
o
k
t
B e r k u
G
r
a
a
n
n
g
g
g u a n
A
C
t
i
r
t
o
r
f
a
i
T u
o
b
t
u h
3.3 PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ARTRITIS REUMATOID
Nama Klien : Ny. JW
Umur: 47 Tahun
Ruangan: C No
RENCANA TINDAKAN
Diagnosa Rasional Keperawata
Tujuan
n
Intervensi/Perencanaan
1
Nyeri
Kriteria Evaluasi
tidak
Setelah
Menunjukan
Kronik
nyam
dilakukan
nyeri hilang dan
berhubungan
an.
tindakan
berpartisipasi
dengan proses
diharapkan
dalam
inflamasi
dalam
sesuai
waktu
kemampuan.
dan DO:
destruksi sendi. DS:
Pasien
kurang dari
kelihata
seminggu
Pasien n
kelelah
mengatakan
dan kaku an.
nyeri
rasa
120/80 mmHg
berkurang
akitivitas sendi manus.
DO:
nyeri KU: Membaik
pasien dapat
TTV: tubuh
:
seperti di
- Denyut Nadi
:
tusuk-tusuk.
60-
pada
sendi-
sendi jari tangan
–jari rasa
Pasien
terkontrol/te ratasi
- Suhu 36370 C
80 kali /menit
mengatakan
- Pernafasan
sering
12-
terbangun malam hari.
Pasien
merasa
di
:
20 kali /menit Darah :
Edema
Tekanan
pada digiti
M
)
- Membantu
pada
a
.
dalam
yang
menentukan
sakit.Peninggia
kebutuhan
n linen tempat
n Berikan
sendi
d
-
i
matras/ka
menejemen
tidur
r
sar
nyeri
menurunkan
i
keras,ban tal
: -
Selidiki
keluhan nyeri,catat lokasi
dan
intensitas(skal a 1
Biarkan efektifitas
pasien
kecil.Ting mengambil gikan linen posisi
tekanan
pada
program.
sendi
yang
- Matras yang
terinflamasi/nye
yang lembut/empuk.
tempat
nyaman
tidur
pada waktu keras
sesuai
tidur
bantal
ri.
yang
- Pada penyakit
akan
berat/eksaserba
atau mencegah
kebutuha duduk n
0
dan
di pemeliharaan
si,tirah
baring
mungkin
kursi.Tingka kesejajaran
diperlukan
tkan
tubuh
(sampai
istirahat di
tepat,menemp
perbaikan
atkan
objektif
0
yang stres
47
Pasien
-
Suhu
kelihatan
tubuh
meringis.
370 C
KU: Lemah TTV:
:
- Denyut Nadi 60 kali /menit - Pernafasan
: -
Tekanan
Darah : : 90/70 mmHg
18
kali /menit
sendi
Edema pada digiti
manus,
merasa
tempat
warna
Skal
nyaman.
sesuai indikasi.
kemerahan.
a
Skala nyeri
nyer
7
i
berk
Pemerik
ura
-
saan
ng
Tempatkan/pant
diagnost
au penggunaan
ik:
Pem
bantal,karung
eriks
pasir,gulungan
meningkat
aan
trokhanter,beba
-
diagn
n,brace.
FR:>1:80Posi
ostik:
tif(80
-
%)
menurun
-
ESR:
- JDL
:
ESR:
-
FR:
Anemia
Normal
sedang
-
-
LED:
mm/h
85
tidur
JDL :
Normal -
LED:
Normal -
Pasien mengata kan nyeri berkuran g Tidak terbang saat
malam hari. Pasie n
untuk
sering mengubah
DS:
un
Dorong
posisi.Bantu pasien
untuk
bergerak
di
tempat tidur,sokong sendi yang di
atas
sakit
dan
di
bawah,hindari gerakan
yang
menyentak. -
Anjurkan
pasien untuk mandi air hangat atau
mandi
pancuran
dan
mempertahank
kekakuan
pada waktu
subj
an
sendi.Menst
bangun
ektif
netral.Catatan:
abilkan
dan/atau
dida
penggunan
sendi,mengu
pada
pat)
brace
rangi
waktu
untu
menurunkan
gerakan/rasa
tidur.Sedia
k
nyeri
sakit
kan waslap
me
mungkin dapat
sendi.
hangat
mba
mengurangi
-
untuk
tasi
kerusakan
meningkatkan
mengompr
nyer
pada
relaksasi
es
i
sendi.Meskipu
dan
sendi yang
ced
n
mobilitas,menur
sakit
era
demikian,ketid
unkan rasa sakit
beberapa
sen
akaktifan lama
dan melepaskan
kali
di.
dapat
kekakuan
-
mengakibatka
pagi
Mengistir
n
hari.Sensitvitas
ahatkan
mobilitas/fungs
pada
panas
sendi-
i sendi.
dapat
di
sendi
-
yang
terjadinya
luka
sakit
kelelahan
dapat di
dan
umum
48
sendi-
posisi
dapat dan
hilangnya
pada
Mencegah hilangkan
dan
Panas otot
di
dan dermal
-
Pasien
LED:
85 mm/h
kelihatan
berkurang
KU: Lemah
TTV:
Pemeriksaa tubuh
- Denyut Nadi :
60
kali
/menit -
Pernafasan
:
18
Tekanan
Darah :
Tempatkan/pant
- FR: Normal
au penggunaan
- JDL : Normal
bantal,karung
- LED: Normal
pasir,gulungan trokhanter,beba n,brace.
Pasien
mengatakan Tidak
Edema
pada
menurun
nyeri berkurang
90/70 mmHg
ESR: -
DS:
kali /menit -
n diagnostik: -
: 370 C
tidur
sesuai indikasi.
nyeri
meringis.
- Suhu
tempat
Skala
terbangun saat
sendi
malam hari.
digiti manus,
warna
Pasien
merasa
kemerahan. Skala nyeri
nyaman.
-
Dorong
untuk
7
sering mengubah
posisi.Bantu
Pemerik
pasien
saan
bergerak
diagnost
tempat
ik:
tidur,sokong
-
ESR:
untuk di
sendi yang
meningkat
di
-
bawah,hindari
FR:>1:80Posit
gerakan
if(80
menyentak.
%)
-
- JDL
:
atas
sakit
dan
di
yang Anjurkan
pasien untuk
Anemia
mandi air hangat
sedang
atau
mandi
pancuran
dan
mempertahan
kekakuan
pada waktu
subj
kan
sendi.Menst
bangun
ektif
netral.Catatan:
abilkan
dan/atau
dida
penggunan
sendi,mengu
pada waktu
pat)
brace
rangi
tidur.Sedia
untu
menurunkan
gerakan/rasa
kan waslap
k
nyeri
sakit
hangat
me
mungkin dapat
sendi.
untuk
mba
mengurangi
-
mengompr
tasi
kerusakan
meningkatkan
es
nye
pada
relaksasi
sendi yang
ri
sendi.Meskipu
dan
sakit
ced
n
mobilitas,menur
beberapa
era
demikian,ketid
unkan rasa sakit
kali
sen
akaktifan lama
dan melepaskan
di.
dapat
kekakuan
-
mengakibatka
pagi
Mengistir
n
hari.Sensitvitas
ahatkan
mobilitas/fung
pada
panas
sendi-
si sendi.
dapat
di
sendi
-
yang
terjadinya
luka
sakit
kelelahan
dapat di
dan
umum
48
sendi-
posisi
dapat dan
hilangnya
pada
Mencegah hilangkan
dan
Panas otot
di
dan dermal
sehari.Pantau
suhhu
air
kompres,air
mandi
dan
sembuhkan.
sebagainya. - Berikan masase yang lembut. Meningkat relaksasi/m Kolaborasi:
engurangi
- Berikan obat-obat sesuai petunjuk seperti:Asetilsalisilat
tegangan
(aspirin),D-penisilamin (Cuprimine),Antasida.
otot.
-
Menurunkan
rasa nyeri.
2 Gangguan Setelah fisik berhubungan tindakan mobilitas dilakukan dengan deformitas keperawatan skeletal. selama kurang DS: dari seminggu
inflamasi. -baring/duduk Pertahankan dapatdan kompensasi Pasien merasa pasien tidak nyaman. beraktivitas tubuh. jikaistirahatanjurkan se DO: diperlukan.Jadw eksaserbasi akut Pasien tanpa
mengatakan
gangguan
susah bergerak. DO:
Mempertahankan Mandiri: ataupun - Evaluasi/lanjutkan meningkatkan pemantauan tingkat tergantung kekuatan daninflamasi/rasa sakit padaperkemban dari dan/atau sendi. proses
al aktivitas
dan
ketidakny Membaik
untuk
seluruh
fase
amanan.
memberikan
penyakit
yang
Suhu periode yang tubuh : 36- istirahat terus menerus 370 C dan tidur malam Denyut hari tidak
penting
untuk
Nadi : 60-
terganggu.
-
80
- Bantu dengan Mempertahanka
KU:
TTV: -
Pasien
terlihat gelisah
Pasien
terlihat membatasi
kali
mencegah kelelahan,mem pertahankan kekuatan.
aktivitas
/menit
rentang
n/meningk
geraknya.
-
gerak
atkan
KU: Lemah
Pernafasan
aktif/pasif,demi
sendi,kekuatan
: 12-
kian
juga
otot,dan
resistif
stamina
TTV:
20 /menit
49
kali
latihan dan
isometrik
fungsi
umum.Catatan:
jika
latihan
memungkinkan
tidak
.
menimbulkan
adekuat
sehari.Pantau suhhu air kompres,air mandi dan sebagainya.
sembuhkan.
- Berikan masase yang lembut.
Meni ngka t relak sasi/ men gura ngi tega ngan otot.
Pasien
ketidaknyamanan.
Pasien
mengata terlihat kan
membatas
susah
i
aktivitas
bergerak geraknya.
2 Gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan
deformitas skeletal. DS: Pasien merasa tidak nyaman.
.
D
Lemah
O
TTV:
KU: Setelah
:
dilakukan
tindakan
Pasi
keperawatan
en
selama kurang
terlih
dari seminggu
at
pasien
gelis
beraktivitas
ah
dan
dapat tanpa
gangguan
Mempertahankan
Kolabor
-
asi:
Pertahank rasa nyeri.
perkemba
-
an
ngan/resol
Berika
istirahat
usi
n
tirah
proses
obat-
baring/dud
inflamasi.
obat
uk
- Istirahat sistemik di
sesua
diperlukan
ataupun
- Menurunkan g
jika
dari
dari
anjurkan
meningkatkan i kekuatan dan fungsi dari petunj
.Jadwal
-
selama
aktivitas
T
eksaserb
dan/atau
untuk
i
asi
sepert
memberik
n
dan
i:Aseti
an periode g
DO:
lsalisil
istirahat
KU: Membaik
at
yang terus a
TTV:
(aspiri
menerus
t
yang
- Suhu tubuh : 36-
n),D-
dan
a
penting
370 C
penisil
malam
k
untuk
amin
hari tidak
ti
mencega
(Cupri
tergangg
v
h
80 kali /menit
mine),
u.
it
kelelahan,
- Pernafasan : 12-
Antasi
-
Bantu a
memperta
20 kali /menit
da.
dengan
s
hankan
Mandi
rentang
/l
kekuatan.
ri:
gerak
a
-
-
aktif/pasif
ti
Mempertahankan/meni
Evaluasi ,demikian
h
ngk
/lanjutka juga
a
atkan
kompensasi uk
bagian tubuh.
- Denyut Nadi : 60-
tidur
k
akut
seluruh fase penyakit
n
latihan
n
fungsi
peman
resistif
t
sendi,kek
tauan
dan
e
uatan
tingkat
isometrik
r
otot,dan
inflam
jika
g
stamina
asi/ras
memungk
a
umum.Cat
a sakit
inkan.
n
atan:
pada
t
latihan
sendi.
u
tidak
n
menimbulkan
adekuat
49
- Suhu tubuh : 370 C kali /menit - Pernafasan kali /menit
:
18 m
- Tekanan Darah : Edema berkurang - Ubah posisi pada sendi digiti riksaan dengan jumlah sering personel diagnostik cukup.Demonstrasikan/
- Tekanan Darah :
a
90/70 mmHg
n
:
Edema pada sendi
u
-
digiti
s
kemerahan. Skala nyeri 7
tu
teknik
ESR: pemindahan
dan
menurun
penggunaan
bantuan
.
- FR: Normal
mobilitas,mis,trapeze.
-
Sk
Normal
diagnostik:
al
-
- ESR: meningkat
a
Normal
manus, warna
Pemeriksaan
- FR:>1:80Positif(8 0%) -
JDL
:
Anemia
sedang - LED: 85 mm/h
ban
JDL
:
LED: -
ny
Gunakan
kecil/tipis
di
bantal bawah
er
DS:
i
b
sudah
er
merasa
mempertahankan
ku
nyaman.
postur
ra n g Pe me
Pasien
- Dorong pasien
Pasien
mengatakan jari sudah
leher.
tangan bisa
digerakkan.
tegak
dan
duduk tinggi,berdiri,berjalan. -
Berikan
lingkungan
yang aman,misalnya menaikan
kursi/kloset,mengguna
pada
e
knik
kan pegangan tangga
jaringa
r
pemindah
pada
n dan
a
an
dan toilet, penggunaan
m
w
tepat
alat
bantu
e
a
dapat
roda
n
t
mencega
penyelamat.
i
a
h robekan
Kolaborasi:
n
n
abrasi
bak/pancuran
mobilitas/kursi
-
Berikan
matras
yang
kulit.
g
busa/pengubah
k
d
tekanan.
a
i
t
r
-
k
i
Mema ksimal
a n s
- Mencegah fleksi leher.
d
kan
a
fungsi
n
sendi.
i r
k
k
e
u
m
l
a
a
n
s
d
i
i
.
r
M
i
e
a
m
n
Menghin dari cedera akibat kecelaka an/jatuh.
p e r m u d a h
p a s i e n . T
p
e
Menurunk an tekanan
pada
m
a
ecah untuk
jaringan
u
h
menguran
yang
d
gi resiko p
50
0 - Suhu tubuh : 37 C kali /menit - Pernafasan kali /menit
:
18
- Tekanan Darah : Edema berkurang pada sendi digiti m merasa
kekakuan dapat meru - Ubah posisi denganMe dengan jumlah sering tekanan
a
nyaman.
Darah :
n
90/70
u
mengatakan jari asikan/ban
mmHg
s
tangan
.
bisa
pemindahan dan
digerakkan.
penggunaan
-
Tekanan
Edema
pada
sendi
personel Pasien cukup.Demonstr tu
sudah teknik
digiti manus,
Skal
bantuan
warna
a
mobilitas,mis,trap
kemerahan.
nye
eze.
Skala nyeri
ri
7
ber
kur
Pemerik
ang
saan
-
diagnost
Pem
bantal kecil/tipis
ik:
eriks
di bawah leher.
aan
- Dorong pasien
diag
mempertahan
nosti
kan
FR:>1:80Posi
k:
tegak
tif(8
-
-
ESR:
meningkat -
0 %)
ESR:
Gunakan
postur dan
duduk
menurun
tinggi,berdiri,b
-
erjalan.
FR:
Normal
-
Anemia
-
lingkungan yang
sedang
Normal
aman,misalnya
-
menaikan
-
-
JDL
LED:
mm/h
:
85
JDL : LED:
Normal
Berikan
kursi/kloset,men ggunakan
DS: Pasien sudah
pegangan tangga
pada
bak/pancuran dan
toilet,
penggunaan alat
bantu
pada
ahan
yang
mobilitas/kur
jaringan
tepat
dapat
si
dan
mencegah
penyelamat.
mening
robekan abrasi
Kolaborasi:
katkan
kulit.
-
sirkulas
-
matras
i.Memp
fleksi leher.
busa/peng
ermuda
ubah
h
-
tekanan.
perawat
Memaksima
an
lkan
roda
Berikan
diri
h.
Mencegah
fungsi -
sendi.
dan
kecelakaan/jatu
Menurunkan
kemand
tekanan
pada
irian
jaringan
yang
pasien.
- Menghindari
mudah
Teknik
cedera akibat
untuk
pecah
mengurangi
pemind
resiko
50
3 Ganggu an citra tubuh berhubu ngan
dengan
untuk
perubaha
melakukan
mengatakan
n
tugas-
penampil
umum.
an
dan
kemamp uan
tugas
Pasien
tangannya
sulit
digerakan
dan
kaku. DS:
normal
Aktivitas
(makan,mandi, bab,
- Berikan obat- menerima obatan sesuai keterbatasan.
bak,dll)
dibantu
oleh
indikasi:
orang lain.
-
Agen -
antireumatik DO:
perilaku Pasien Menin
Mengungk
tidak
gkatka
apkan
berdaya.
n
peningkat
percay
an
sering
a
percaya
ketergantung
dalam
diri
an
kema
kemampu
mpuan
an
untuk
menghada
mengh
pi
adapi
penyakit,p
penyak
erubahan
it dan
pada gaya
dapat
hidup,
beraktivit
dan
Pasien
pada
orang lain.
menarik
- Steroid
kelihatan
Perhatikan
diri
normal.
dalam untuk
ngkin an keter batas an.
n
Mandiri: rasa
as secara kemu
diri,penggunaa
-
Dorong
pengungkapan mengenai masalah tentang
proses
penyakit,harapa n masa depan. - Diskusikan arti dari kehilangan/peru bahan
pada
pasien
atau
orang terdekat.Memast ikan bagaimana pandangan pribadi
pasien
dalam menfungsikan gaya
hidup
seharihari,termasuk aspek-aspek seksual. -
Diskusikan
persepsi pasien mengenai bagaimana orang
terdekat
menyangkal
atau terlalu
imobili
dapinya
dengan orang
mempunyai pengaruh
tas/ter
-
secara
lain
jadi
Berikan
langsung.
menentukan
mayor
dekubi
kesemp
-
kebutuhan
bagaimana
tus.
atan
Mengident
terhadap
pasien
ifikasi
intervensi/kon
memandang dirinya sendiri.
-
Untuk untuk
akan
mengatasi
mengide
bagaiman
seling
reumatik.
ntifikasi
penyakit
lanjut.
rasa
mempe
takut/ke
ngaruhi
-
menekan
salahan
persepsi
verbal/nonverb
metode
inflamasi
konsep
diri
al
maladaptive,me
sistemik
dan
interaksi
akut.
mengha
-
51
Untuk
dan
lebih
pad
-
Dapat
menunjukan Isyarat orang
terdekat dapat
emosional koping
mbutuhkan
tidak
-
Berikan obat-
berday
obatan
a.
indikasi:
-
Pasien
antireumatik
sesuai Agen
sering - Steroid
keterg 3 Gangguan citra
tubuh
berhubungan dengan perubahan penampilan dan kemampuan untuk melakukan tugas-
tugas
umum.
Meningk
Mengungkapkan
an
atkan
peningkatan
pada
percaya
orang
diri
rasa percaya diri Dorong dalam pengungkapan
lain.
dalam
kemampuan
mengenai
kemam
untuk
masalah tentang
puan
menghadapi
proses
untuk
penyakit,peruba
penyakit,harapa
mengha
han pada gaya
n masa depan.
dapi
hidup,dan
penyakit
kemungkina
- Diskusikan arti
dan
n
dari
dapat
keterbatasa
kehilangan/perub
beraktivita
n.
ahan
s
secara
normal.
DS: Pasien
mengatakan tangannya sulit digerakan
dan
kaku. Aktivitas
normal
(makan,mandi, bab,
bak,dll)
dibantu
oleh
orang lain.
Mandiri:
pada
pasien
atau
orang terdekat.Memasti kan
bagaimana
pandangan pribadi
pasien
dalam menfungsikan gaya
hidup
seharihari,termasuk aspek-aspek seksual. -
Diskusikan
persepsi
DO:
antung
Pasien
kelihatan
pasien
mengenai bagaimana orang terdekat
menerima
i
k
tan
untuk
seling
keterbatasan.
m
u
mengidentifikas
lanjut.
o
b
i
b
it
takut/kesalahan
-
i
u
konsep
verbal/nonverb
perilaku
l
s
menghadapiny
al
orang
menarik
i
.
a
terdekat
dapat
diri,pengguna
t
-
an
a
menyangkal
s
atau terlalu
/
-
Perhatikan
Untuk
lebih
rasa dan secara
Isyarat
langsung.
mempunyai
mengatasi
-
pengaruh
reumatik.
Mengidentifikasi
mayor
bagaiman
bagaimana
pad
t
- Untuk
penyakit
pasien
e
meneka
mempengaru
memandang
r
n
hi persepsi diri
dirinya sendiri.
j
inflama
dan
-
a
si
dengan orang
menunjukan
d
sistemik
lain
emosional
i
akut.
menentukan
metode
kebutuhan
maladaptive,me mbutuhkan
interaksi akan
d
- Berikan
terhadap
e
kesempa
intervensi/kon
Dapat
koping
51
TTV:
- Suhu tubuh - Denyut Nadi 0 : 37 C
:
60 kali /menit - Pernafasan 18
:
kali /menit
mem
- Bantu dengan
-
perh
kebutuhan
Darah :
atika
perawatan yang
90/70
n
di perlukan.
mmHg
tubuh
Tekanan
Edema
/peru
-
pada sendi
baha
bantuan positif
digiti
n.
bila perlu.
manus,
-
warna
batasan
kemeraha
pada
n.
perilaku
Skala
nyeri 7
Berikan
Susun
Kolaborasi:
maladaptif. Bantu
-
pasien
konseling
untuk
psikiatri,mis,pera
mengidentifi
wat
spesialis
kasi
psikiatri
perawat
perilaku
klinis,psikiatri/psi
positif
yang
membantu koping. Ikut-
sertakan pasien dalam merencana kan perawatan dan membantu jadwal aktivitas.
kolog,pe social.
dapat
-
Rujuk
pada
kerja
intervensi
katkan
atkan
lebih
perasaa
diri.
lanjut/duk
n
ungan
kompete
-
psikologis.
nsi/harg
Memungkinkan
-
a
pasien
Membantu
diri,men
merasa
pasien
dorong
senang
untuk
kemandi
terhadap
mempe
rian,dan
dirinya
rtahank
mendor
sendiri.Mengu
an
ong
atkan perilaku
control
partisipa
positif.Meningk
diri,yan
si dalam
atkan
g dapat
terapi.
percaya diri.
mening
-
citra
untuk
rasa
Pasien/orang
katkan
-
terdekat
perasaa
Memper
mungkin
n harga
hatikan
membutuhkan
diri.
penampi
dukungan
lan yang
selama
-
dapat
berhadapan
Mening
meningk
dengan proses
52
TTV:
mem
- Bantu dengan
-
Suhu
perh
kebutuhan
tubuh : 370
atika
perawatan yang
n
di perlukan.
C -
Denyut
Nadi
: 60
kali /menit Pernafasan :
18
kali /menit -
Tekanan
Darah : 90/70 mmHg
Edema
pada sendi digiti manus, warna
/peru
-
baha
bantuan positif
n.
bila perlu.
-
n.
batasan pada Kolaborasi:
perilaku maladaptif. Bantu
-
pasien
konseling
untuk
psikiatri,mis,pera
mengidentifi
wat
spesialis
kasi
psikiatri
perawat
perilaku
klinis,psikiatri/psi
positif
yang
membantu
nyeri 7
-
Ikut-
sertakan pasien dalam merencana kan perawatan dan membantu jadwal aktivitas.
Rujuk
kolog,pe social.
koping. Skala
Berikan
Susun
dapat
kemeraha
tubuh
pada
kerja
intervensi
-
meningkatka
lebih
Meningk
n citra diri.
lanjut/duk
atkan
ungan
perasaa
-
psikologis.
n
Memungkinkan
-
kompete
pasien
Membantu
nsi/harg
merasa
pasien
a
senang
untuk
diri,men
terhadap
mempe
dorong
dirinya
rtahank
kemandi
sendiri.Mengu
an
rian,dan
atkan perilaku
control
mendor
positif.Meningk
diri,yan
ong
atkan
g dapat
partisipa
percaya diri.
mening
si dalam
-
katkan
terapi.
terdekat
perasa
untuk
rasa
Pasien/orang
mungkin
an
-
membutuhkan
harga
Memper
dukungan
diri.
hatikan
selama
penampi
berhadapan
lan yang
dengan proses
dapat
52
- Berikan obat-obat sesuai petunjuk,mis,antiansietas dan
jangka
obat-obat peningkat alam perasaan.
panjang/ketida kmampuan -
Mungkin
di
butuhkan pada saat
munculnya
depresi.
53
jangka - Berikan obat-obat sesuai petunjuk,mis,antiansietas dan
panjang/ketid
obat-obat peningkat alam perasaan.
akmampuan -
Mungkin di
butuhkan pada saat
munculnya
depresi.
53
3.4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Klien
: Ny. JW
Umur
Tahun
: 47
Ruangan : C WAKTU
HARI/
IMPLEMENTASI
TANG
HARI/ TANGGAL
EVALUASI
Dx
PARAF
GAL Senin,
08
0
4
.0 0
April
2011
-
-
Mengobservasi
Deny
/menit
KU pasien.
ut
Hasil : KU pasien
Nadi:
lemah.
60
1.
kali 08
2.
:1
Mengk
5
aji TTV. Hasil : 0 - Suhu tubuh: 37 C
/
menit
Pernafasan:
18
kali
Senin,
S
ien
k
Pasien belum merasa
4
:
menga
a
nyaman
takan
k
O:
masih
u
KU lemah
P
terasa
.
a
nyeri
s
dan
April
2011 Jam 13:00
TTV: - Suhu tubuh: 370 C
- Tekanan Darah 08.15 1
08.18
08.25
- Denyut Nadi: 60 kali /me
: 18 kali /men 3. Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi-- Pernafasan: Tekanan Darah : 90/70m intensitas (skala 0-10). Edema pada sen Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus dan dan pergelanggan tanga pergelanggan tangan. Skala nyeri 7 dan kaku masih terasa nyeri 7, Pasien anemia 4. Memberikan matras/kasar keras,bantal aktivitas pasien dibata kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai nyeri dapat berkurang, ob kebutuhan. diberikan untuk men Hasil: Pasien belum merasa n yaman. kekakuan. A: 5. Membiarkan pasien mengambil posisi Masalah belum teratasi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk P : di kursi. Tingkatkan tidur sesuai indikasi.istirahat di tempat
54
-(1,Intervensi lanjut 2,3,4,5,6,7,8,9,10)
3.4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Klien
: Ny. JW
Umur
: 47 Tahun
Ruangan : C WAKTU HARI/
IMPLEMENTASI
TANGGAL
HARI/ TANGGAL
Senin,
0
0
4 April 2011
8.
EVALUASI
Dx
PARAF
1.
Sen
S:
Mengobserva
in,
Pasien
0
si KU pasien.
4
mengatak
0
Hasil
April
an masih
201
terasa
1
nyeri
2.
Jam
kaku.
0
Men
13:
8:
gkaji
00
nyaman
1
TTV.
O:
5
Hasil
KU lemah
:
KU
pasien lemah.
: tubuh:
0 37 C Denyut
Nadi:
60 kali /menit -
Pasien
belum
TTV:
- Suhu
-
dan
Pernafasan:
18 kali /menit
0 - Suhu tubuh: 37 C
merasa
- Tekanan Darah : 90/70mmHg 08.15 1
08.18
08.25
- Denyut N
3. Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi-- Pernafas Tekanan intensitas (skala 0-10). Edema Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus dan dan perge pergelanggan tangan. Skala nyeri 7 dan kaku nyeri 7, P 4. Memberikan matras/kasar keras,bantal aktivitas kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai nyeri dapat kebutuhan. diberikan Hasil: Pasien belum merasa n yaman. kekakuan. A: 5. Membiarkan pasien mengambil posisi Masalah yang nyaman pada waktu tidur atau duduk P : di kursi. Tingkatkan tidur sesuai indikasi.istirahat di tempat
-(1,Interven 2,3,4,5,
54
Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang. 08.30
08.45
09.00
09.30
1. Mengob 2. Mengka 3. Menyeli 6. Menempatkan/pantau penggunaan bantal nyeri……… atau brace. 4. Member Hasil: pasien belum nyaman. 5. Membia posisi yan 7. Mendorong untuk sering mengubah posisi. nyaman… Hindari gerakan yang menyentak. 6. Menemp Hasil: Pasien masih merasa kaku sendi. pengguna brace.…… 8. Menganjurkan pasien untuk mandi air 7. Mendoro hangat atau mandi pancuran pada waktu mengubah bangun dan/atau pada waktu tidur. posisi…… Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan. 8. Mengan mandi air 9. Menyediakan waslap hangat untuk hangat..... mengompres sendi-sendi yang sakit 9. Menyed beberapa kali sehari. Pantau suhu air untuk men kompres,air mandi dan sebagainya. sendi….
Hasil: masih terasa nyeri. 11.00 sesuai instruksi/resep dokter. Hasil: obat yang
diberikan
untuk mengurangi kekakuan dan mobilitas.
55
meningkatkan
10. Memberikan Obat Asetilsalisilat (aspirin)
10.Membe (aspirin) s dokter……
Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang. 08.30
08.45
09.00
09.30
11.00 sesuai instruksi/resep dokter. Hasil: obat yang
diberikan
untuk mengurangi kekakuan dan mobilitas.
55
meningkatkan
1. Mengob 2. Mengka 3. Menyeli 6. Menempatkan/pantau penggunaan bantal nyeri……… atau brace. 4. Member Hasil: pasien belum nyaman. 5. Membia posisi yan 7. Mendorong untuk sering mengubah posisi. nyaman… Hindari gerakan yang menyentak. 6. Menemp Hasil: Pasien masih merasa kaku sendi. pengguna brace.…… 8. Menganjurkan pasien untuk mandi air 7. Mendoro hangat atau mandi pancuran pada waktu mengubah bangun dan/atau pada waktu tidur. posisi…… Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan. 8. Mengan mandi air 9. Menyediakan waslap hangat untuk hangat..... mengompres sendi-sendi yang sakit 9. Menyed beberapa kali sehari. Pantau suhu air untuk men kompres,air mandi dan sebagainya. sendi…. Hasil: masih terasa nyeri. 10.Membe (aspirin) s 10. Memberikan Obat Asetilsalisilat (aspirin) dokter……
Senin,
08.15
0
4 April 2011
08.15
2
1. Mengkaji TTV.
Senin,
Hasil :
4 April 2011-
-
0 Suhu tubuh: 37 C
-
Denyut Nadi: 60 kali /menit
2.
seperti ditusuk-
tusu O: TT
08.30
3. Pertahankan istirahat tirah jika diperlukan. Jadwal aktivitas memberikan periode istirahat yang menerus dan tidur malam hari tidak terganggu. Hasil: Pasien sulit untuk istirahat dan tidur.
- Suh De - Pe - Tek Pa gerak nyen untuk men A:
08.35
4. Membantu dengan rentang gerak
-PMa :
aktif/pasif,demikian juga latihan dan isometrik jika memungkinkan. Hasil: rentang gerak pasien masih
-(1,2, Inte 1. Me 2. Me pem inflam 3. Pe barin dipe 4. Me
08.46
5. Mengubah posisi dengan sering jumlah personel cukup. Demonstrasikan/bantu teknik dan penggunaan bantuan mobilitas,mis,trapeze. Hasil: Pasien belum merasa n yaman.
56
Jam 13:00 rasa
Mengevaluasi/melanjutkan
pemantauan Hasil: Rasa sakit
S:
Senin,
08.15
0
4 April 2011
08.15
2
1. Mengkaji TTV.
Senin,
Hasil :
4 April 2011-
-
0 Suhu tubuh: 37 C
-
Denyut Nadi: 60 kali /menit
2.
meng
tusuk. O: TTV:
08.30
3. Pertahankan istirahat tirah jika diperlukan. Jadwal aktivitas memberikan periode istirahat yang menerus dan tidur malam hari tidak terganggu. Hasil: Pasien sulit untuk istirahat dan tidur.
- Suhu Denyut Nadi: 37 600 k tubuh: - Pernafasan: 18 ka Tekanan Pasien anemia gerak terbatas, nyenyak, obat untuk mengatas menekan inflamasi A:
08.35
4. Membantu dengan rentang gerak
-PMasalah belum te :
aktif/pasif,demikian juga latihan dan isometrik jika memungkinkan. Hasil: rentang gerak pasien masih 5. Mengubah posisi dengan sering jumlah personel cukup. Demonstrasikan/bantu teknik dan penggunaan bantuan mobilitas,mis,trapeze. Hasil: Pasien belum merasa n
-(1,2,,4,5,7,8,9,10) Intervensi lanjut 1. Mengkaji TTV 2. Mengevaluasi/me pemantauan tingka inflamasi....... 3. Pertahankan istir baring/duduk jika diperlukan…… 4. Membantu deng
yaman.
gerak
08.46
seperti ditusuk-
56
08.50
Pasien
Jam 13:00 rasa nyeri seperti d
Mengevaluasi/melanjutkan
pemantauan Hasil: Rasa sakit
S:
08.55 09.10
6.
Mengunakan
antirematik
dan
bantal kecil/tipis di
steroid
bawah leher. Hasil:
instruksi/resep dari
Pasien
dokter.
merasa
nyaman.
sesuai
Hasil: obat yang diberikan untuk
10.00
7. Mendorong pasien
mengatasi
mempertahankan
rematik
postur
tegak
dan
inflamasi.
duduk tinggi,berdiri,berjalan. Hasil: Pasien masih 11.00
merasa
nyeri
dan
kaku. 8.
Berikan
lingkungan
yang
aman,misalnya menaikan kursi/kloset,menggu nakan
pegangan
tangga
pada
bak/pancuran toilet,
dan
penggunaan
alat
bantu
mobilitas/kursi
roda
penyelamat. Hasil: pasien merasa aman dan nyaman. 9.
Memberikan
matras busa/pengubah tekanan.
Hasil:
menghindari dekubitus. 10.
menekan
Memberikan
obat-obatan
dan
aktif/pasif…
sonel
9.
……………
cukup….
Mem
……….
6. Intervensi tidak
berik
5.
dilanjutkan……….
an
Me
7.
matr
ngu
Mendor
as
bah
ong
busa
posi
pasien
/pen
si
mempe
guba
den
rtahank
h
gan
an
teka
seri
postur
nan
ng
tegak…
……
den
..
…….
gan
8.
10.
juml
Berikan
Memberik
ah
lingkung
an
per
an yang
obatan
aman…
antiremati
.
k
obat-
dan
steroid… ……..
Senin,
10:15
1.
4
3
April
2011
Mendorong
Senin
S:
pengungkapan
,
mengenai
4 April mengatakan
masalah
tentang
proses
Pasien
2011
ingin
penyakit,harapan masa
Jam
sembuh.
depan.
13:00
Hasil:
Pasien
ingin
segera sembuh dan
segera
Pasien ingin
beraktivitas
dapat
57
tekanan. 6. 08.50
Mengunakan
bantal di
bawah leher. Pasien
merasa nyaman. 08.55 Mendorong
Memberikan
obatan
obat-
antirematik
steroid
dan
sesuai
Hasil:
obat
yang
pasien
diberikan
mempertahankan
mengatasi rematik dan
postur tegak
menekan inflamasi.
dan
duduk tinggi,berdiri,berjala n.
Hasil:
Pasien
masih merasa nyeri dan kaku. 8.
Berikan
lingkungan
yang
aman,misalnya menaikan kursi/kloset,meng gunakan pegangan tangga pada 11.00
10.
instruksi/resep dari dokter. 7.
10.00
menghindari dekubitus.
kecil/tipis
Hasil:
09.10
Hasil:
bak/pancuran dan toilet, penggunaan
alat
bantu mobilitas/kursi roda penyelamat. Hasil:
pasien
merasa aman
dan
nyaman. 9.
Memberikan
matras busa/pengubah
untuk
aktif/pasif……………
a
g
………….
n
p a
5 j
si
u
e
M
m
n
e
l
m
n
a
e
g
h
m
.
u
p
b
p
er
a
e
ta
h
r
h
s
a
p
o
n
o
n
k
s
e
a
i
l
n
s
p c
o
u
st
d
k
ur
e
u
te
n
p
g
g
…
a
a
.
k
n
6. Intervensi tidak
…
dilanjutkan……….
..
s
7
8.
e
.
Be
i
r
rik
i
M
an
n
e
lin
g
n
gk
d d
un
o
e
ga
r
n
n
o
g
ya
n
ng
a
a
…
m
s
…
a
…
n
b
…
…
u
.
.
s
10.
9
a
Me
.
/
mb
p
erik
M
e
an
e
n
oba
m
g
t-
b
u
oba
e
b
tan
r
a
anti
i
h
rem
k
atik
a
t
dan
n
e
ster
k
oid
m
a
…
a
n
…
t
a
…..
r
n
Senin,
10:15
1.
4 April 2011
3
Mendorong
Seni
S:
pengungkapan
n,
mengenai
4 April mengatak
masalah
tentang
proses
2011
an
penyakit,harapan
Jam
segera
masa depan.
13:00
sembuh.
Hasil:
Pasien
ingin
segera sembuh dan
57
Pasien
ingin
Pasien
beraktivitas
ingin
dapat
dapat mandiri.
secara man
2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau orang terdekat.Memastikan bagaimana
Aktivitas bergantung (Keluarga).
pandangan pribadi dalam menfungsikan gaya pasien hidup seharihari,termasuk aspek-aspek seksual. Hasil: aktivitas normal pasien dibantu
Pasien m geraknya.
orang lain.
P Masalah :
10:40
3. Mendiskusikan mengenai bagaimana orang persepsi terdekat pasien menerima keterbatasan. Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.
10:45
4. Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan. Hasil: Pasien membatasi aktivitasnya dengan orang lain.
11:30
5. Menyusun batasan pada perilaku maldaptif. Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping. Hasil: Pasien berusaha untuk dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Intervens (1,2,3,4,5,6 1. Mendoro mengenai m 2. Mendisku kehilangan 3. Mendisku mengenai… 4. Memperh diri,penggu 5. Menyusu maldaptif… 6. Mengiku merencana
10:25
58
A:
dapat mandiri.
secara mandiri. O :
2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau orang terdekat.Memastikan bagaimana
Aktivitas Pasien masih bergantung pada orang la (Keluarga).
pandangan pribadi dalam menfungsikan gaya pasien hidup seharihari,termasuk aspek-aspek seksual. Hasil: aktivitas normal pasien dibantu
Pasien membatasi renta geraknya.
orang lain.
belum teratasi P Masalah :
10:40
3. Mendiskusikan persepsi pasien mengenai bagaimana orang terdekat menerima keterbatasan. Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.
10:45
4. Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan. Hasil: Pasien membatasi aktivitasnya dengan orang lain.
11:30
5. Menyusun batasan pada perilaku maldaptif. Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping. Hasil: Pasien berusaha untuk dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Intervensi lanjut (1,2,3,4,5,6) 1. Mendorong pengungkap mengenai masalah……… 2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan…… 3. Mendiskusikan perseps mengenai…………………… 4. Memperhatikan perilaku diri,penggunaan menyang 5. Menyusun batasan pada maldaptif…………………… 6. Mengikut-sertakan pasie merencanakan perawatan
10:25
58
A:
12:00
6. Mengikut-
sertakan
pasien
dalam
merencanakan perawatan dan
membantu
jadwal
aktivitas. Hasil:
Pasien
dapat
bekerjasama dengan baik. Selasa
08
0
,
.0 0
5
April
2011
1.
Sela
S:
Mengobservasi
sa,
KU pasien.
5
mengatakan
Hasil
April
masih
2011
nyeri dan kaku.
Jam
Pasien belum merasa
: KU pasien
masih lemah. 08
2.
13:0
nyaman
:1
Meng
0
O:
5
kaji
Pasien terasa
KU lemah
TTV.
TTV:
Hasil : - Suhu tubuh: 370
- Suhu tubuh: 370 C
C - Denyut Nadi:
70
kali /menit - Pernafasan: 20 kali /menit
- Tekanan Darah : 100/80mmHg
- Denyut Nadi: 70 kali /m
- Pernafasan: 20 kali /me 08.15
intensitas (skala 0-10). Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus dan pergelanggan tangan. Skala nyeri 5
08.18
4. Memberikan matras/kasar keras,bantal kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan. Hasil: Pasien belum merasa n yaman.
08.25
5. Membiarkan pasien mengambil posisi
Edema pada sen dan pergelanggan tanga nyeri 5, anemia be aktivitas pasien dibata nyeri dapat berkurang, ob diberikan untuk men kekakuan. A: Masalah belum teratasi P:
lanjut yang nyaman pada waktu tidur atau duduk -(1,Intervensi di kursi. Tingkatkan istirahat di tempat 2,3,4,5,6,7,8,9,10)
59
12:00
6. Mengikut-
sertakan
pasien
dalam
merencanakan perawatan dan
membantu
jadwal
aktivitas. Hasil:
Pasien
dapat
bekerjasama dengan baik. Selasa
08
0
,
.0 0
5
April
2011
1.
Sela
S:
Mengobservasi
sa,
KU pasien.
5
mengatakan
Hasil
April
masih
2011
nyeri dan kaku.
Jam
Pasien belum merasa
: KU pasien
masih lemah. 08
2.
13:0
nyaman
:1
Meng
0
O:
5
kaji
TTV:
Hasil : - Suhu tubuh: 370 C 70
kali /menit - Pernafasan: 20 kali /menit
terasa
KU lemah
TTV.
- Denyut Nadi:
Pasien
- Suhu tubuh: 370 C
- Tekanan Darah : 100/80mmHg
- Denyut Nadi: 70 kali /m
- Pernafasan: 20 kali /me intensitas (skala 0-10). Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus dan pergelanggan tangan. Skala nyeri 5 08.18
4. Memberikan matras/kasar keras,bantal kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan. Hasil: Pasien belum merasa n yaman.
08.25
5. Membiarkan pasien mengambil posisi
Edema pada sen dan pergelanggan tanga nyeri 5, anemia be aktivitas pasien dibata nyeri dapat berkurang, ob diberikan untuk men kekakuan. A: Masalah belum teratasi P:
lanjut yang nyaman pada waktu tidur atau duduk -(1,Intervensi di kursi. Tingkatkan istirahat di tempat 2,3,4,5,6,7,8,9,10)
59
11.00 09.00
08.30 09.30
08.45
tidur sesuai
8.
indikasi.
pasien untuk mandi
2. Mengkaji TTV
Hasil:
air
3. Menyelidiki keluhan
aktivitas
mandi
pasien
pada waktu bangun
dibatasi
dan/atau
agar
waktu tidur. Hasil:
nyeri
berkurang.
Menganjurkan hangat
atau
pancuran pada
Anjuran
diterima
dan dilakukan.
1. Mengobservasi KU
n y e r i …
6.
…
Menempat
9.
kan/panta
waslap
u
untuk
pengguna
mengompres
an
sendi-sendi yang
bantal
Menyediakan
4.
sakit
brace.
kali
Hasil:
Pantau suhu
pasien
kompres,air
belum
mandi
nyaman.
sebagainya.
5. Membiarkan
beberapa
pasien
sehari.
mengambil
air
posisi ……….. 6.
masih
Menem
terasa nyeri.
patkan/
Mendorong untuk sering
10. Memberikan Obat
mengubah
Asetilsalisilat (aspirin)
posisi.
sesuai instruksi/resep
Hindari
dokter.
gerakan
yang
yang
mengurangi
menyentak.
kekakuan
Hasil:
meningkatkan
Pasien
mobilitas.
merasa kaku sendi.
Hasil:
yang
nyaman……
dan
Hasil:
masih
Memberikan
matras……………..
atau
7.
…
hangat
obat
diberikan untuk
pantau penggu naan bantal atau brace. ………
dan
……….. 7. Mendoro ng untuk sering mengub ah posisi…
…
ganjurkan
untuk
…
pasien
mengompr
…
untuk
es
…
mandi
…
hangat......
10.Memberikan
…
.................
Obat
8
....
Asetilsalisilat
.
9.
(aspirin) sesuai
M
Menyediak
instruksi/resep
e
an
dokter…………
n
hangat
air
waslap
Sel
08.15
1. Mengkaji TTV.
asa
0
S:
,
60
sendi-
sendi….
……………….
Selasa,
tidur
sesuai
sehari. Pantau suhu air
indikasi. Hasil:
aktivitas
kompres,air mandi dan
pasien
dibatasi
sebagainya.
agar 08.30
yang sakit beberapa kali
nyeri
masih terasa nyeri.
berkurang. 10.
08.45
Obat
Asetilsalisilat (aspirin)
Menempatkan/pan
sesuai instruksi/resep dokter.
tau
Hasil: obat yang
penggunaan
diberikan
bantal atau brace.
untuk mengurangi kekakuan
Hasil: pasien belum
dan meningkatkan mobilitas.
7. Mendorong untuk sering
mengubah
posisi.
Hindari
gerakan
yang
menyentak. Hasil: Pasien masih merasa kaku sendi. 09.30 8.
Menganjurkan
pasien
untuk
mandi air hangat atau
mandi
pancuran waktu 11.00
Memberikan
6.
nyaman.
09.00
Hasil:
pada bangun
dan/atau
pada
waktu tidur. Hasil: Anjuran
diterima
dan dilakukan. 9. Menyediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi
1.
Mengobservasi
g
m
KU
a
p
2. Mengkaji TTV
m
at
3.
b
k
keluhan
i
a
n
l
n/
Menyelidiki
p
y e r i … … … 4.
Memberikan
matras…………….. 5 . M e m b i a r k a n p a s i e n m e n
p
a
o
nt
s
a
i
u
s
p
i
e n
y
g
a
g
n
u
g
n a
n
a
y
n
a
b
m
a
a
nt
n
al
…
at
…
a
…
u
…
b
…
r
.
a
.
c
6
e.
.
… …
M e n e
… … …
…
p
tuk
.
o
man
.
s
di air
7
i
han
.
s
gat..
i
.......
M
…
.......
e
…
.......
n
…
....
d
…
9.
o
…
Men
r
…
yedi
o
…
akan
n
8
wasl
g
.
ap hang
u
M
at
n
e
untuk
t
n
men
u
g
gom
k
a
pres
n
send
s
j
i-
e
u
send
r
r
i….
i
k
10.Mem
n
a
berikan
g
n
Obat Asetilsali
m
p
e
silat
a
(aspirin)
n
s
g
sesuai
i
instruksi/
u
e
b
resep
n
dokter…
a h
………… u
…………
n
….
Selasa,
08.1
1. Mengkaji TTV.
5
:
Selasa,
S
0
60
5 April 2011
5 April 2011
Hasil :
08.15
2
-
Suhu tubuh: 370 C
-
Denyut Nadi: 70 kali /menit
2. Mengevaluasi/melanjutkan tingkat inflamasi/rasa sakit pada sendi. Hasil: Rasa agak berkurang.
08.30
Jam 13:00
sakit
seperti
3. Pertahankan istirahat tirah jika diperlukan. Jadwal aktivitas memberikan periode istirahat yang menerus dan tidur malam hari tidak terganggu. Hasil: Pasien sulit untuk istirahat A: dan
tidur.
rasa
tusu
Pa Pa O: TT
- De Su - Pe - Te An terba nyen untuk men
- Masalah 08.35
4. Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif,demikian juga latihan resistif dan isometrik jika memungkinkan. Hasil: rentang gerak pasien masih terbatas.
08.46
5. Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup. Demonstrasikan/bantu teknik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas,mis,trapeze.
P : - Interven (1,2,,4,5,6 1. Mengka 2. Mengev pemantau inflamasi.. 3. Pertaha baring/dud diperlukan
Hasil: Pasien belum merasa n yaman.
4.
Memb
gerak 61
5 April 2011
5 April 2011
Hasil :
08.15
2
-
0 Suhu tubuh: 37 C
-
Denyut Nadi: 70 kali /menit
sakit
rasa nyeri seperti d
Pasien Pasienmengata belum O: TTV:
seperti
- Denyut Nadi: 37 700 Suhu tubuh: - Pernafasan: 20 k Tekanan Anemia berkuran terbatas, tidak nyenyak, obat untuk mengatas menekan inflamasi
3. Pertahankan istirahat tirah jika diperlukan. Jadwal aktivitas memberikan periode istirahat yang menerus dan tidur malam hari tidak terganggu. Hasil: Pasien sulit untuk istirahat A: dan
tidur.
meng
tusuk agak berkura
2. Mengevaluasi/melanjutkan tingkat inflamasi/rasa sakit pada sendi. Hasil: Rasa agak berkurang.
08.30
Jam 13:00
Pasien
- Masalah belum teratas 08.35
4. Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif,demikian juga latihan resistif dan isometrik jika memungkinkan. Hasil: rentang gerak pasien masih terbatas.
08.46
5. Mengubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup. Demonstrasikan/bantu teknik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas,mis,trapeze. Hasil: Pasien belum merasa n yaman.
P : - Intervensi lanjut (1,2,,4,5,6,7,8,9) 1. Mengkaji TTV 2. Mengevaluasi/melanju pemantauan tingkat inflamasi....... 3. Pertahankan istirahat t baring/duduk jika diperlukan…… 4. Membantu dengan gerak
61
08.50 09.10
6. Mendorong pasien
mengatasi rematik dan
mempertahankan
menekan inflamasi.
postur
tegak
dan
duduk 10.00
tinggi,berdiri,berjalan. Hasil: Pasien masih merasa
nyeri
dan
kaku. 11.00 7.
Berikan
lingkungan
yang
aman,misalnya menaikan kursi/kloset,menggu nakan
pegangan
tangga
pada
bak/pancuran toilet,
dan
penggunaan
alat
bantu
mobilitas/kursi
roda
penyelamat. Hasil: pasien merasa aman dan nyaman. 8.
Memberikan
matras busa/pengubah tekanan.
Hasil:
menghindari dekubitus. 9. Memberikan obatobatan
antirematik
dan steroid sesuai instruksi/resep
dari
dokter.
obat
Hasil:
yang diberikan untuk
aktif/pasif…
sonel
8.
……………
cukup….
Mem
……….
6.
berik
5.
Mendor
an
Me
ong
matr
ngu
pasien
as
bah
mempe
busa
posi
rtahank
/pen
si
an
guba
den
postur
h
gan
tegak…
teka
seri
..
nan
ng
7.
……
den
Berikan
…….
gan
lingkung
9. Memberikan
juml
an yang
obat-obatan
ah
aman…
antirematik
per
.
dan steroid………. .
Selasa,
10
3
5
:1
masalah tentang proses penyakit,harapan pengungkapan
5
mengenai Hasil: Pasien ingin segera sembuh dan
April
2011
1. Mendorong
Selasa,
masa depan.
dapat mandiri. 10:25
62
2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau
S:
5 April 2011 Jam 13:00
Pasien mengatakan ingin segera
sembuh. Pasien ingin dapat beraktivitas
secara mandiri. O: Aktivitas Pasien masih bergantung pada orang lain
6. 08.50
Mendorong
dokter.
mempertahankan
untuk
postur tegak
mengatasi
n.
dan
Hasil:
Pasien
masih merasa nyeri
7.
Berikan
lingkungan
yang
aman,misalnya menaikan kursi/kloset,meng gunakan pegangan tangga pada bak/pancuran dan toilet, penggunaan
alat
bantu mobilitas/kursi roda penyelamat. Hasil:
pasien
merasa aman
dan
nyaman. 8.
Memberikan
matras busa/pengubah tekanan.
Hasil:
menghindari dekubitus. 9.
Memberikan
obat-obatan antirematik
dan
diberikan
rematik
menekan inflamasi.
dan kaku.
11.00
instruksi/resep dari Hasil: obat yang
tinggi,berdiri,berjala
10.00
sesuai
pasien
duduk
09.10
steroid
dan
aktif/pasif……………
a
p
………….
n
a si
5 j
e
u
n
M
m
m
e
l
e
n
a
m
g
h
p
.
u
er
b
p
ta
a
e
h
h
r
a
s
n
p
o
k
o
n
a
s
e
n
i
l
p
s
o c
st
u
ur
d
k
te
e
u
g
n
p
a
g
…
k
a
.
…
n
6
..
.
7.
i
s
Be
e
M
r
e
i
n
n
d
g
o r
d
o
e
n
n
g
g
rik an lin gk un ga n ya ng a
m
a
e
a
t
k
n
r
a
…
a
n
.
s
a
8
n b
…
u
…
M
s
…
e
a
…
m
/
.
b
p
9.
e
e
Membe
r
n
rikan
i
g
obat-
k
u
obatan
a
b
antirem
n
a
atik dan
h
steroid
.
m
……….. t
Selasa, 5 April 2011
10:25
62
1
3
1. Mendorong
masalah tentang proses penyakit,harapan 0: pengungkapan masa depan. 1 Pasien mengenai Hasil: ingin segera sembuh dan dapat mandiri. 5 2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau
Selasa, 5 April 2011 Jam 13:00
S: Pasien mengatakan ingin segera
sembuh. Pasien ingin dapat beraktivitas secara mandiri. O: Aktivitas Pasien masih bergantung pada orang lain
orang
terdekat.Memastikan
(Keluarga)
bagaimana pandangan pribadi menfungsikan gaya hidup seharihari,termasuk aspek-aspek seksual. Hasil: aktivitas normal pasien dibantu
Pasien m geraknya.
orang lain.
P Masalah :
10:40
3. Mendiskusikan mengenai bagaimana orang persepsi terdekat pasien menerima keterbatasan. Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.
10:45
4. Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan. Hasil: Pasien membatasi aktivitasnya dengan orang lain.
11:30
5. Menyusun batasan pada perilaku maldaptif. Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping. Hasil: Pasien berusaha untuk dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Intervens (1,2,3,4,5,6 1. Mendoro mengenai 2. Mendisk kehilangan 3. Mendisk mengenai… 4. Memper diri,penggu 5. Menyusu maldaptif… 6. Mengiku merencana
12:00
6 . M e n g i k u t -
A:
s
a
e
w
r
a
t
t
a
a
k
n
a n
d a
p
n
a s
m
i
e
e
m
n
b a
d
n
a
t
l
u
a m
j a
m
d
e
w
r
a
e
l
n c
a
a
k
n
t
a
i
k
v
a
i
n
t a
p
s
e
.
r
63
orang
12:00
(Keluarga).
bagaimana pandangan pribadi menfungsikan gaya hidup seharihari,termasuk aspek-aspek seksual. Hasil: aktivitas normal pasien dibantu
Pasien membatasi renta geraknya.
orang lain.
belum teratasi P Masalah :
10:40
3. Mendiskusikan persepsi pasien mengenai bagaimana orang terdekat menerima keterbatasan. Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien.
10:45
4. Memperhatikan perilaku menarik diri,penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan tubuh/perubahan. Hasil: Pasien membatasi aktivitasnya dengan orang lain.
11:30
5. Menyusun batasan pada perilaku maldaptif. Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping. Hasil: Pasien berusaha untuk dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Intervensi lanjut (1,2,3,4,5,6) 1. Mendorong pengungka mengenai masalah……… 2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan…… 3. Mendiskusikan perseps mengenai………………… 4. Memperhatikan perilaku diri,penggunaan menyang 5. Menyusun batasan pada maldaptif…………………… 6. Mengikut-sertakan pasi merencanakan perawatan
6. Mengik utsertaka n pasien dalam merenc anakan perawat an
dan
memba ntu jadwal aktivita s.
63
terdekat.Memastikan
A:
Hasil:
Pasien
dapat
bekerjasama dengan baik. Rabu,
08
0
6
.0 0
April
2011
1.
Rab
S:
Mengobservasi
u,
KU pasien.
6 April mengatakan
Hasil
2011
nyeri dan kaku
Jam
berkurang.
13:0
0
sudah sedikit
: KU pasien
membaik.
Pasien
Pasien
08
2.
:1
Meng
merasa
5
kaji
nyaman.
TTV.
O:
Hasil :
KU membaik.
- Suhu
tubuh: 370
C
TTV: 0 - Suhu tubuh: 37 C
- Denyut Nadi:
80
kali /menit -
Pernafasan:
20
kali /menit - Tekanan Darah : 110/80mmHg
08.15
- Denyut Nadi: 80 kali /me 1
08.18
3. Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi- Pernafasan: 20 kali /men intensitas (skala 0-10). - Tekanan Darah : 110/800 Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus dan Edema pada sendi dig pergelanggan tangan. Skala nyeri 4 dan pergelanggan berkurang, skala ny 4. Memberikan matras/kasar keras,bantal aktivitas pasien dibata kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai nyeri dapat berkurang, ob kebutuhan. diberikan untuk men
Hasil: Pasien merasa nyaman. 08.25
kekakuan. A: 5. Membiarkan pasien mengambil posisi Masalah belum teratasi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk P : di kursi. Tingkatkan tidur sesuai indikasi.istirahat di tempat Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang.
64
-(1,Intervensi lanjut 2,3,4,5,6,7,8,9,10) 1. Mengobservasi KU 2. Mengkaji TTV 3. Menyelidiki keluhan
Hasil:
Pasien
dapat
bekerjasama dengan baik. Rabu,
0
0
6 April 2011
8.
1.
Rab
S:
Mengobserva
u,
0
si KU pasien.
6
Pasien
0
Hasil : KU pasien
April
mengat
membaik.
2011
akan
Jam
nyeri
2.
13:0
dan
0
Men
0
kaku
8:
gkaji
berkura
1
TTV.
ng.
5
Hasil
:
Pasien
- Suhu tubuh: 370
sudah
C
sedikit
- Denyut Nadi: 80 kali /menit - Pernafasan: 20 kali /menit - Tekanan Darah : 110/80mmHg
meras a nyama n. O: KU membaik. TTV: 0 - Suhu tubuh: 37 C
- Denyut N 08.15 1
08.18
08.25
3. Menyelidiki keluhan nyeri,catat lokasi- Pernafas intensitas (skala 0-10). - Tekanan Hasil: Nyeri pada sendi digiti manus dan Edema pergelanggan tangan. Skala nyeri 4 dan pe berkurang, 4. Memberikan matras/kasar keras,bantal aktivitas kecil.Tinggikan linen tempat tidur sesuai nyeri dapat kebutuhan. diberikan Hasil: Pasien merasa nyaman. kekakuan. A: 5. Membiarkan pasien mengambil posisi Masalah yang nyaman pada waktu tidur atau duduk P : di kursi. Tingkatkan tidur sesuai indikasi.istirahat di tempat Hasil: aktivitas pasien dibatasi agar nyeri berkurang.
-(1,Interven 2,3,4,5, 1. Mengob 2. Mengka 3. Menyelid
64
08.30
08.45
09.00
09.30
nyeri……… 4. Member 5. Membia posisi yan 7. Mendorong untuk sering mengubah posisi. nyaman… Hindari gerakan yang menyentak. 6. Menemp Hasil: Pasien merasa kaku sendi pengguna berkurang. brace.…… 7. Mendoro 8. Menganjurkan pasien untuk mandi air mengubah hangat atau mandi pancuran pada waktu posisi…… bangun dan/atau pada waktu tidur. 8. Mengan Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan. mandi air hangat..... 9. Menyediakan waslap hangat untuk 9. Menyed mengompres sendi-sendi yang sakit untuk men beberapa kali sehari. Pantau suhu air sendi…. kompres,air mandi dan sebagainya. 10.Membe 6. Menempatkan/pantau penggunaan bantal atau brace. Hasil: pasien merasa nyaman.
Hasil: nyeri berkurang. 11.00 sesuai instruksi/resep dokter. Hasil: obat yang
(aspirin) s dokter……
10. Memberikan Obat Asetilsalisilat (aspirin)
diberikan
untuk mengurangi kekakuan dan
meningkatkan
mobilitas.
Rabu, 08.15 6 April 2011
0
1. Mengkaji TTV. Hasil : - Suhu tubuh: 370 C - Denyut Nadi: 80 kali /menit
Rabu, 6 April 2011 Jam 13:00
S: P sepe
suda 65
nyeri……… 4. Member 5. Membia posisi yan 7. Mendorong untuk sering mengubah posisi. nyaman… Hindari gerakan yang menyentak. 6. Menemp Hasil: Pasien merasa kaku sendi pengguna berkurang. brace.…… 7. Mendoro 8. Menganjurkan pasien untuk mandi air mengubah hangat atau mandi pancuran pada waktu posisi…… bangun dan/atau pada waktu tidur. 8. Mengan Hasil: Anjuran diterima dan dilakukan. mandi air hangat..... 9. Menyediakan waslap hangat untuk 9. Menyed mengompres sendi-sendi yang sakit untuk men beberapa kali sehari. Pantau suhu air sendi…. kompres,air mandi dan sebagainya. 10.Membe Hasil: nyeri berkurang. (aspirin) s dokter…… 10. Memberikan Obat Asetilsalisilat (aspirin)
08.30
6. Menempatkan/pantau penggunaan bantal atau brace. Hasil: pasien merasa nyaman.
08.45
09.00
09.30
11.00 sesuai instruksi/resep dokter. Hasil: obat yang
diberikan
untuk mengurangi kekakuan dan
meningkatkan
mobilitas.
Rabu, 08.15 6 April 2011
0
1. Mengkaji TTV. Hasil : 0 - Suhu tubuh: 37 C - Denyut Nadi: 80 kali /menit
Rabu, 6 April 2011 Jam 13:00
S: P sepe
suda 65
08.15
2
2.
Pernafasan: 20 kali /menit Mengevaluasi/melanjutkan
untuk istira O: TTV:
pemantauan tingkat Hasil: Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk berkurang. 08.30
- Suhu Denyut N tub - Pernafas - Tekanan 3. Pertahankan istirahat tirah baring/duduk Rentang jika diperlukan. Jadwal aktivitas untuk bisa tidur memberikan periode istirahat yang terus diberikan menerus dan tidur malam hari tidak rematik da terganggu. A: Hasil: Pasien sedikit nyaman untuk istirahat dan tidur.
08.35
08.46
08.50
66
-PMasalah :
-(1,2,,4,5,6, Intervens 4. Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif,demikian juga latihan resistif 1. Mengka dan isometrik jika memungkinkan. 2. Mengev Hasil: rentang gerak pasien masihpemantaua inflamasi... 5. Mengubah posisi dengan sering dengan 3. Pertahan jumlah personel cukup. baring/dud Demonstrasikan/bantu teknik pemindahan diperlukan dan penggunaan bantuan 4. Memban mobilitas,mis,trapeze. aktif/pasif… Hasil: Pasien merasa nyaman. 5. Mengub dengan jum 6. Mendorong pasien mempertahankan cukup…. postur tegak dan duduk 6. Mendoro
08.15 2
2.
Pernafasan: 20 kali /menit Mengevaluasi/melanjutkan
untuk istirahat dan tidur. O: TTV:
pemantauan tingkat Hasil: Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk berkurang. 08.30
- Suhu Denyut Nadi: 37 800 kali tubuh: C /me - Pernafasan: 20 kali /me - Tekanan Darah : 100/80 3. Pertahankan istirahat tirah baring/duduk Rentang gerak jika diperlukan. Jadwal aktivitas untuk bisa tidur nyenyak, oba memberikan periode istirahat yang terus diberikan untuk me menerus dan tidur malam hari tidak rematik dan menekan infla terganggu. A: Hasil: Pasien sedikit nyaman untuk istirahat dan tidur.
08.35
08.46
08.50
-PMasalah belum teratasi :
-(1,2,,4,5,6,7,8,9) Intervensi lanjut 4. Membantu dengan rentang gerak aktif/pasif,demikian juga latihan resistif 1. Mengkaji TTV dan isometrik jika memungkinkan. 2. Mengevaluasi/melanjut Hasil: rentang gerak pasien masihpemantauan tingkat inflamasi....... 5. Mengubah posisi dengan sering dengan 3. Pertahankan istirahat ti jumlah personel cukup. baring/duduk jika Demonstrasikan/bantu teknik pemindahan diperlukan…… dan penggunaan bantuan 4. Membantu dengan rent mobilitas,mis,trapeze. aktif/pasif………………… Hasil: Pasien merasa nyaman. 5. Mengubah posisi denga dengan jumlah personel 6. Mendorong pasien mempertahankan cukup…. postur tegak dan duduk 6. Mendorong pasien
66
tinggi,berdiri,berjalan. Hasil: nyeri dan
mempertahankan
kaku berkurang.
postur tegak…..
7.
Berikan
lingkungan
yang 09.10
10.00
7. Berikan lingkungan yang aman,misalnya menaikan kursi/kloset,menggunakan pegangan tangga pada bak/pancuran dan toilet, penggunaan alat bantu mobilitas/kursi roda penyelamat. Hasil: pasien merasa aman dan nyaman.
8. Memb erikan matras
11.00
busa/p engub ah tekana n. Hasil: mengh indari dekubi tus. 9. Member ikan obatobatan antirem atik dan steroid sesuai instruksi /resep dari dokter. Hasil: obat yang diberika n untuk
aman…. 8. Memberikan matras busa/pengubah tekanan…………. 9. Memberikan obat-obata antirematik dan steroid……
mengatasi rematik dan menekan inflamasi. Rabu,
10
3
6
:1
masalah tentang proses penyakit,harapan pengungkapan
April
2011
10:25
67
5
1. Mendorong
Rabu,
masa depan. mengenai Hasil: Pasien ingin segera sembuh dan dapat mandiri.
2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau orang terdekat.Memastikan bagaimana pandangan pribadi pasien dalam menfungsikan gaya hidup sehari-
S: 6 April 2011 Jam 13:00
Pasien mengatakan ingin segera
sembuh. Pasien ingin dapat beraktivitas
secara mandiri. O: Aktivitas Pasien masih bergantung pada orang lain (Keluarga). Pasien membatasi rentang geraknya.
tinggi,berdiri,berjalan. Hasil: nyeri berkurang.
dan kaku
mempertahankan postur tegak….. 7. B er ik a n lin gk u n g a n ya n g
09.10
10.00
8 . M
11.00
e m b e r i k a n m a t r a s b u s a / p e n g u b a h
7. Berikan lingkungan yang aman,misalnya menaikan kursi/kloset,menggunakan pegangan tangga pada bak/pancuran dan toilet, penggunaan alat bantu mobilitas/kursi roda penyelamat. Hasil: pasien merasa aman dan nyaman.
aman…. 8. Memberi busa/pengu tekanan…… 9. Memberi antirematik
t
9
e
.
k a
M
n
e
a
m
n
b
.
e r
H
i
a
k
s
a
i
n
l :
o b
m
a
e
t
n
-
g
o
h
b
i
a
n
t
d
a
a
n
r i
a n
d
t
e
i
k
r
u
e
b
m
i
a
t
t
u
i
s
k
. d
a
d
n
o k
s
t
t
e
e
r
r
.
o i
H
d
a s
s
i
e
l
s
:
u a
o
i
b a
i
t
n s
y
t
a
r
n
u
g
k s
d
i
i
/
b
r
e
e
r
s
i
e
k
p
a n
d a
u
r
n
i
t
u
mengatasi rematik dan menekan inflamasi.
k Rabu, 6 April 2011
10:25
1
3
1. Mendorong
masalah tentang proses penyakit,harapan 0: pengungkapan masa depan. 1 Pasien mengenai Hasil: ingin segera sembuh dan dapat mandiri. 5
Rabu,
S:
6 April 2011 Jam 13:00
2. Mendiskusikan arti dari kehilangan/perubahan pada pasien atau orang terdekat.Memastikan bagaimana pandangan pribadi pasien dalam menfungsikan gaya hidup sehari-
Pasien mengatakan ingin segera
sembuh. Pasien ingin dapat beraktivitas secara mandiri. O: Aktivitas Pasien masih bergantung pada orang lain (Keluarga). Pasien membatasi rentang geraknya.
67
hari,termasuk seksual. orang lain.Hasil: 10:40
aspek-aspek aktivitas
normal
Masalah P:
3. Mendiskusikan mengenai Intervens bagaimana orang persepsi terdekat pasien menerima (1,2,3,4,5,6 keterbatasan. 1. Mendoro
Hasil: Keluarga pasien menerima keterbatasan pasien. 4. Memperhatikan perawatan 10:45
perilaku
menarik
Hasil:
menyangkal
bekerjasama dengan baik.
atau
memperhatikan tubuh/perubahan. Hasil:
Pasien
membatasi aktivitasnya dengan
orang
lain. 5.
Menyusun
batasan
pada
perilaku maldaptif. 12:00
jadwal aktivitas.
diri,penggunaan terlalu
11:30
dan
mengenai m 2. Mendisk membantu
Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku
positif
yang
dapat
membantu koping.
Hasil:
Pasien berusaha untuk
dapat
beraktivitas secara
mandiri
tanpa
bantuan
orang lain. 6.
Mengikut-
sertakan
pasien
dalam merencanakan
Pasien
dapat
kehilangan/perubah
4. Memperhatikan
maldaptif………………………
an…………..
perilaku menarik
..
3.
diri,penggunaan
6. Mengikut-sertakan pasien
persepsi pasien
menyangkal…...
dalam
mengenai…………
5.
merencanakan
…………….
batasan
Mendiskusikan
Menyusun
perilaku
68
pada
perawatan……….
hari,termasuk
aspek-aspek
seksual. orang lain.Hasil: 10:40
10:45
aktivitas
perilaku
menarik atau
terlalu memperhatikan tubuh/perubahan. Hasil:
Pasien
membatasi aktivitasnya dengan orang lain. 5. Menyusun batasan pada
perilaku
maldaptif. Membantu pasien
untuk
mengidentifikasi perilaku positif yang dapat
membantu
koping. Hasil: Pasien berusaha untuk dapat beraktivitas
secara
mandiri
tanpa
bantuan orang lain. 6. Mengikut-sertakan pasien
dalam
merencanakan perawatan
dan
membantu
jadwal
aktivitas.
bekerjasama baik.
menyangkal
12:00
Masalah belum teratasi P:
3. Mendiskusikan persepsi pasien mengenai Intervensi lanjut bagaimana orang terdekat menerima (1,2,3,4,5,6) keterbatasan. 1. Mendorong pengungkapan Hasil: Keluarga pasien menerima mengenai masalah…………… keterbatasan pasien. 2. Mendiskusikan arti dari 4. Memperhatikan Hasil: Pasien dapat diri,penggunaan
11:30
normal
dengan
kehilanga
sikan
persepsi
5. Menyusun batasan
n/peruba
pasien
pada perilaku
han……
mengenai……………
maldaptif………………
……..
………….
………..
3.
4.
6.
Mendisku
perilaku menarik
pasien dalam
diri,penggunaan
merencanakan
menyangkal…...
perawatan……….
Memperhatikan
Mengikut-sertakan
68
PENUTUP
A. KESIMPULAN Asuhan
Keperawatan
individualisasi
perawatan
mengambarkan yang
perawat
dan
mencerminkan
berikan.
Proses-proses
keperawatan
yang
perawat dalam Intervensi pasien
dilakukan
proses
yang diberikan
dan
penyusunan Reumatoid
menunjukan
pengobatan haruslah
dan
yang
telah
peranan
penyembuhan
pasien.
sesuai
diagnosa keperawatan yang Asuhan Keperawatan
pentingnya dengan
ada.
Pada
masalah
Akhirnya, dengan Pasien
Artritis
dibuat menunjukan dan menjelaskan cara
pembuatan asuhan keperawatan yang benar dalam bentuk teori dan penangganan langsung kepada pasien. Penanganan langung dan kerjasama yang baik dengan keluarga pasien dan pasien itu sendiri dapat
mempermudah intervensi yang
yang
benar
tentang penyakit ini
akan
dilakukan. Pemahaman
dapat
mempermudah dalam
pembuatan Askep. Dengan mengetahui cara pembuatan
yang
benar
dalam
PENUTUP
A. KESIMPULAN Asuhan
Keperawatan
individualisasi keperawatan
perawatan yang
perawat dalam Intervensi pasien
mengambarkan
dilakukan
proses
penyusunan Reumatoid
perawat
haruslah
dan
Asuhan Keperawatan telah
berikan.
Proses-proses
pentingnya
peranan
penyembuhan
pasien.
sesuai
diagnosa keperawatan yang yang
mencerminkan
menunjukan
pengobatan
yang diberikan
dan
yang
dan
dengan
ada.
Pada
masalah
Akhirnya, dengan Pasien
Artritis
dibuat menunjukan dan menjelaskan cara
pembuatan asuhan keperawatan yang benar dalam bentuk teori dan penangganan langsung kepada pasien. Penanganan langung dan kerjasama yang baik dengan keluarga pasien dan pasien itu sendiri dapat
mempermudah intervensi yang
yang
benar
tentang penyakit ini
akan
dilakukan. Pemahaman
dapat
mempermudah dalam
pembuatan Askep. Dengan mengetahui cara pembuatan Askep dapat
benar
dalam
meningkat keterampilan dan kualitas dari
perawat itu sendiri. Askep dalam
yang
yang
akurat
juga
dapat
membantu
memenuhi syarat akreditasi asuhan keperawatan.
B. SARAN. Diharapkan
dengan
keperawatan/asuhan
adanya
penjelasan
keperawatan
khusunya
mengenai
proses
tentang
asuhan
696
keperawatan pada
pasien bronkitis, dapat
proses pembelajaran pada pedoman dan
mata
kuliah PKKDM II
serta
dalam menjadi
bahan pembelajaran dalam melaksanakan profesi kita
sebagai perawat nantinya. Oleh materi ini
menunjang kita
karena itu dengan adanya bahan
diharapakan kita sebagai mahasiswa mampu mengetahui
definisi penyakit artritis reumatoid, etiologinya, anatomi dan fisiologi, patofisiologi
dan
patoflow
pemeriksaan diagnosis, terapi
artritis
reumatoid,
manifestasi
penyakit, komplikasi
dari
klinik,
penyakit
artritis reumatoid, prognosis dan pencegahan yang dapat dilakukan dalam proses keperawatan, dapat mengidentifikasi
707
tujuan dalam bentuk
proses keperawatan, serta
asuhan
keperawatan
dapat
sebelum
mengetahui contoh kita
turun
ke
lapangan/masyarakat.
707
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E.
1999.
Rencana Asuhan Keperawatan
Pedoman Untuk Perencanaan Pasien Edisi
:
dan Pendokumentasian Perawatan
3 . Jakarta: EGC.
Lukman, Ningsih, Nurna. 2009.
Asuhan Keperawatan Pada
Klien
Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal . Jilid 1. Jakarta : Salemba Medika. Nursalam. 2001.
Proses &
Dokumentasi Keperawatan:
Konsep
& Praktik . Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Price,
Sylvia.A. 2006.
Patofisiologi : Konsep Klinis
Proses-proses
Penyakit. Ed.6 ; Cet.1 ; Jil.II. Jakarta : EGC. Hinchliff,
Sue.
1999.
Kamus
Keperawatan,
Edisi
17.
Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Ian. 2010.
Asuhan Keperawatan Pada Klien
Atritis Reumatoid .
http://ianpakpahanaskep.blogspot.com/2010/10/asuhan-keperawatanpada- klien-dengan_17.html. Diakses pada pukul 15:00 WITA.
tanggal 02 Maret
2011
Anonim.
2009.
Asuhan
Keperawatan
Reumatoid
Artritis
.
http://nurse87.wordpress.com/2009/12/12/asuhan-keperawatanrheumatoid- artritis/. Diakses pada
tanggal 02 Maret
2011
pukul
16:15 WITA. Anonim. 2010. Reumatoid Artritis. http://www.tfarison.co.cc/2010/10/reumatoid-artritis.html. pada tanggal 14 MAret 2011 pukul 13:30 WITA.
Diakses
DAFTAR ISTILAH
Anoreksia
: Kurang nafsu makan.
Atrofi
: Pengecilan, berkurangnya ukuran
dan fungsi suatu organ/bagian tubuh. Baal Kesemutan.
: Edema
: Pembengkakan. Eksaserbasi
: Peningkatan intensitas seperti
peningkatan intensitas gejala. Hipertermia
: Keadaan saat suhu tubuh individu
naik melebihi batasan normalnya. Intermiten
: Terjadi dengan interval;
hilang timbul. Isokor
: Bentuk pupil
sama besar. Libido Malaise
: Hasrat seksual. : Perasaan sakit dan kurang enak
badan. Palpitasi
: Perasaan yang
berdebar-debar/detak jantung tidak teratur. Pruritus Suhu tubuh normal 37
: Iritasi hebat pada kulit. : (36-C).
Takikardi permenit. Tekanan Diastolik
: Laju denyut yang melebihi 100 kali : Tekanan antara
dua
kontraksi ventrikuler,saat jantung pada vase istirahat. Tekanan sistol ik
: Tekanan
darah
puncak gelombang pada saat ventrikel kiri kontraksi. Turgit dan tersumbat. Turgor Kelembapan/elastisitas. : Arthritis degenerasi.
: Membengkak : Osteoartristik
pada
saat