Makalah Agama.docx

  • Uploaded by: Asti Aulia
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Agama.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,423
  • Pages: 16
ISLAM DAN PERKEMBANGAN IPTEK

Disusun Oleh Asti Prima Aulia

(1802322005)

Teknik Konversi Energi Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta 2018

KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT , karena telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat berhasil menyusun Makalah” Islam dan Perkembangan IPTEK ” Rasa terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing, teman-teman, dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu sehingga praktikum dan makalah ini dapat berjalan dan disusun dengan baik. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak sekali kekurangan serta kekeliruan sehingga dalam kesempatan ini penulis bermaksud meminta saran dan masukan dari semua pihak demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan rekan-rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca pada umumnya tentang Perkembangan IPTEK menurut pandangan Islam.

ABSTRAK Makalah yang berjudul “Islam dan Perkembangan IPTEK” merupakan makalah yang bertujuan untuk mengetahui pengertian IPTEK,pandangan islam terhadap IPTEK serta peran pendidikan islam, dan muslim terhadap Perkembangan Teknologi. IPTEK merupakan kelengkapan hidup manusia agar mampu dengan mudah mengelola dunia sesuai dengan kedudukan manusia sebagai khalifah. Dimana perkembangan IPTEK menurut pandangan islam tersebut seharusnya menjadikan Al-Qur’an sebagai inspirator dalam menjelajahi ilmu pengetahuan di alam semesta. Sehingga peran pendidikan Islam dan Muslim sangat penting dalam kemajuan teknologi di zaman ini. Karena umat muslim dianugerahi Al-Qur’an yang juga sebagai pedoman hidup semesta alam.

ABSTRACT The paper, entitled "Islam and the development of Science And Technology" is a paper that aims to find out the sense of Science and Technology, Science And Technology as well as the Islamic view of the role of islam, and muslim education towards the development of technology. Science and Technology is the completeness of human life in order to be able to easily manage the world in accordance with the position of the man as the caliph. Where the development of Science and Technology according to the Islamic view should render the Qur'an as inspirator in exploring science in the universe. So the educational role of Islam and Muslims is very important in this era of technological advancement. Because Muslims given the Qur'an as well as a guide to life throughout the universe.

DAFTAR ISI

Cover Kata Pengantar Abstrak

ii

Abstrak

iii

Daftar Isi

iv

i

BAB I Pendahuluan 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah

2

1.3 Tujuan Penulisan

2

1.4 Manfaat Penulisan

2

BAB II Pembahasan 3 2.1 Pengertian IPTEK

3

2.2 IPTEK dalam pandangan Islam4 2.3 Peran pendidikan islam terhadap perkembangan teknologi 2.4 Peran Muslim dalam perkembangan teknologi 7 BAB III Kesimpulan dan Saran 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

8

8

DAFTAR PUSTAKA

9

8

6

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang pesat seiring perkembangan zaman. Perkembangan ini tentu mempengaruhi berbagai aspek keidupan manusia. Hal ini dapat diamati melalui fenomena yang sering kita lihat di zaman sekarang. Semakin banyak kita melihat orang-orang yang kehidupannya bergantung pada teknologi seperti handphone, televisi, dan internet. Pada dasarnya kemajuan teknologi ini merupakan langkah baik dalam memajukan peradaban manusia, karena diharapkan teknologi dapat mempermudah pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi kita tidak dapat melupakan bahwa seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, teknologi juga dapat membawa pengaruh negatif pada berbagai aspek kehidupan manusia jika tidak digunakan dengan bijak. Melihat pengauh teknologi yang memiliki sisi berlawanan tersebut kita harus kembali pada agama kita yaitu Islam yang mana terdapat Al-Qur’an dan As-Sunah sebagai pedoman kehidupan manusia bagi seluruh alam. Sesuai dengan firman allah :

ً‫ك اًلزذذيِ ننززنل اًللفكلرنقاَنن نعنلىَ نعلبذدذه لذيِنككوُنن لذللنعاَلنذميِنن ننذذيِررا‬ ‫تننباَنر ن‬ “Maha Berkah Allah Yang telah menurunkan Al-Furqan [Al-Qur’an] kepada hamba-Nya (Muhammad) agar ia menjadi pemberi peringatan bagi seluruh alam.” (AlFurqan: 1) Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan segala aspek kehidupan dan segalanya telah diatur sesuai dengan perintah dari Allah SWT, termasuk pada perkembangan ilmu pengetahuan. Karena, selain ditentukan oleh amal ibadahnya kepada Allah SWT, derajat manusia ditentukan oleh ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Bahkan dalam islam menuntut ilmu itu hukumnya wajib, seperti yang telah diterangkan dalam hadits Rasulullah saw bersabda: menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah).” (HR. Ibnu Majah). Oleh karena itu, penulis akan membahas mengenai “Islam dan Perkembangan IPTEK”

1.2

Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian IPTEK? 2. Bagaimana pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi? 3. Bagaimana peran pendidikan islam terhadap perkembangan teknologi ? 4. Bagaimana sikap muslim terhadap perkembangan teknologi?

1.3

Tujuan Penulisan 1. Untuk Mengetahui pengertian IPTEK 2. Untuk Mengetahui pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi? 3. Untuk Mengetahui peran pendidikan islam terhadap perkembangan teknologi? 4. Untuk Mengetahui sikap muslim menghadapi IPTEK yang terus berkembang?

1.4

Manfaat Penulisan 1. Sebagai referensi dalam menentukan arah pandang terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Sebagai tolak ukur pentingnya umat Islam mengikuti perkembangan IPTEK

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Pengertian IPTEK Ilmu adalah suatu cabang dari beragam pengetahuan dan kajian. Ia adalah cabang yang berkaitan dengan verifikasi ataupun pengujian hakikat,metode,dan konsep dasar yang dikaji melalui eksperimen dan premis (Taufiq:2006) Sedangkan teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan (Mardikanto:1993). Pandangan Al-Qur’an tentang ilmu dan teknologi dapat diketahui prinsipprinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (Q.S. Al-Al’aq 1-5). Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Menutrut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), teknologi diartikan sebagai kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta dan berdasarkan proses teknis. Dalam pemikiran islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu. Manusia diberi kebebasan dalam mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah rasul. Atas dasar itu ilmu dalam pemikiran islam ada yang bersifat abadi (mutlak) karena bersumber dari allah. Ada pula ilmu yang bersifat perolehan (nisbi) karena bersumber dari akal pikiran manusia. IPTEK adalah kelengkapan hidup manusia agar mampu dengan mudah mengelola dunia sesuai dengan kedudukan manusia sebagai khalifah.

2.2

IPTEK dalam pandangan Islam IPTEK dalam Pandangan Islam Bagi ilmuwan, Al-Qur’an adalah inspirator, maknanya bahwa dalam al-Qur'an banyak terkandung teks-teks (ayat-ayat) yang

mendorong manusia untuk melihat, memandang, berfikir, serta mencermati fenomenafenomena alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk diselidiki, diteliti dan dikembangkan. Al-Qur’an mendorong manusia untuk menggunakan akal fikirannya seoptimal mungkin. Al-Qur’an memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi pun disebutkan berulang-ulang dengan tujuan agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan keadaan masyarakat dan historisitas bangsa-bangsa zaman dahulu. Sebagaimana firman Allah berikut :

Artinya: "Katakanlah: “Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman“. [QS. YUNUS 10:101] Agama Islam banyak memberikan penegasan mengenai ilmu pengetahuan baik secara nyata maupun secara tersamar, seperti yang disebut dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 sebagai berikut :

Artinya : "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis“, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu“, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orangorang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. [QS. AL MUJADILAH 58:11].

Dalam pandangan Islam, IPTEK juga di gambarkan sebagai cara mengubah suatu sumber daya menjadi sumberbdaya lain yang lebih tinggi nilainya, hal ini tercover dalam surat Ar-Ra'd ayat 11, yaitu :

Artinya : “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” [QS. AR RAD 13:11]. Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya Al-Qur'an telah mendorong manusia untuk berteknologi supaya kehidupan mereka meningkat. Upaya ini harus merupakan rasa syukur atas keberhasilannya dalam merubah nasibnya. Dengan perkataan lain, rasa syukur atas keberhasilannya dimanifestasikan dengan mengembangkan terus keberhasilan itu, sehingga dari waktu kewaktu keberhasilan itu akan selalu maningkat terus. Di dalam Al-Qurtan disebutkan juga secara garis besar, tentang teknologi. Yaitu tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman lainnya tentang penciptaan mahluk hidup termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya dipacu akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada di sekelilingnya. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa'idah fikriyah) bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Dengan begitu, hasil-hasil kemajuan IPTEK akan dijadikan sebagai sarana bagi manusia untuk mengeksiskan dirinya sebagai khalifah di bumi, di samping sebagai "abdun", hamba Allah. Ilmuwan yang beriman dan bertaqwa akan memanfaatkan kemajuan IPTEK. Menjaga, memelihara, melestarikan, keberlanungan hidup manusia dan keseimbangan ekologi bukan untuk fasadfil ardh (Kerusakan di bumi).

2.3

Peran Pendidikan Islam Terhadap Perkembangan Teknologi Pendidikan Islam berperan terhadap perkembangan teknologi, yaitu sebagai berikut : 1. Aqidah Islam Sebagai Dasar IPTEK Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu aqidah Islam harus dijadikan basis segala konsep dan aplikasi iptek. Inilah paradigma Islam sebagaimana yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW. Namun di sini perlu dipahami dengan seksama, bahwa ketika Aqidah Islam dijadikan landasan iptek, bukan berarti konsep-konsep iptek harus bersumber dari al-Qur'an dan al-Hadits, tapi maksudnya adalah konsep IPTEK harus distandarisasi benar salahnya dengan tolok ukur Al-Qur'an dan Al-Hadits dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya. 2. Syariah Islam Standar Pemanfaatan Sains dan Teknologi Peran kedua Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan IPTEK. Ketentuan halal-haram (hukum- hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimanapun juga bentuknya. IPTEK yang boleh dimanfaatkan adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan IPTEK yang tidak boleh dimanfaatkan adalah yang telah diharamkan syariah Islam. Keharusan tolok ukur syariah ini didasarkan pada banyak ayat dan juga hadits yang mewajibkan umat Islam menyesuaikan perbuatannya (termasuk menggunakan iptek) dengan ketentuan hukum Allah dan Rasul-Nya. Tetapi banyak orang barat yang mengaplikasikan iptek secara tidak bermoral, tidak berperikemanusiaan,

dan

bertentangan

dengan

nilai

agama.

Misalnya

menggunakan bom atom untuk membunuh ratusan ribu manusia tak berdosa, memanfaatkan bayi tabung tanpa melihat moralitas (misalnya meletakkan embrio pada ibu pengganti), mengkloning manusia, mengekploitasi alam secara serakah walaupun menimbulkan pencemaran yang berbahaya, dan seterusnya. Karena itu, sudah saatnya standar manfaat yang salah itu dikoreksi dan diganti dengan standar yang benar. Yaitu standar yang bersumber dari pemilik segala ilmu yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, yang amat mengetahui mana yang secara hakiki bermanfaat bagi manusia, dan mana yang secara hakiki berbahaya bagi manusia.

Standar itu adalah segala perintah dan larangan Allah SWT yang bentuknya secara praktis dan konkret adalah syariah Islam. 2.4

Peran Muslim dalam perkembangan IPTEK Terhambatnya kemajuan umat Islam di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini disebabkan umat Islam tidak memahami konsep dan mengoptimalkan fungsinya sebagai khalifah di Bumi. Seharusnya, dengan memahami konsep dan fungsinya sebagai khalifah di Bumi, umat Islam mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menguasai dan memanfaatkan alam demi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Terlebih lagi, umat Islam adalah umat pilihan Allah yang dianugerahi iman dan petunjuk berupa Al Quran dan sunnah rasul. Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk perkembangan IPTEK dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada. Yaitu dengan cara mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang teguh pada syari'at Islam. Dorongan Islam lewat ayat Al Qur'an maupun hadits cukup kuat agar muslim menguasai IPTEK. Betapa tidak , sebab jika diteliti secara seksama di dalam Al Qur'an ayat yang terkait dengan syariat sekitar 150 ayat, dan yang terkait dengan sains sekitar 756 ayat (Ensiklopedi Islam). Disamping itu banyak hadits yang senada dengan itu, misalnya hadits yang berisi tentang : 1) mencari ilmu wajib bagi muslim dan muslimat, 2) carilah ilmu walau di negeri Cina, 3) carilah ilmu sejak lahir hingga masuk liang kubur, 4) Ilmuwan/ ulama' adalah pewaris nabi, 5) Barang siapa yang ingin menguasai dunia maka harus dengan ilmu, barang siapa yang ingin meraih kebahagiaan akhirat maka harus dengan ilmu, dan barang siapa yang ingin meraih keduanya maka harus dengan ilmu. Hal itutlah yang kemungkinan menjadi motivasi ilmuwan-ilmuwan Timur Tengah pada puncak kejayaan Islam di abad VII-XIV Masehi memiliki semangat tinggi menggeluti IPTEK. Dan kemudian bagaimana dengan kita sekarang dan prospek mendatang. Walau belum sangat menggembirakan, namun paling tidak sudah dapat dibanggakan, adanya beberapa orang ilmuwan muslim yang meraih penghargaan gemilang dalam bidang IPTEK, mereka diantaranya adalah :

1). Prof. Abdus Salam dari Pakistan pemenang Nobel bidang Fisika 1979, 2). Prof. Ali Javan dari MIT Boston adalah satu pioner Fisika Laser , 3). Prof. Ahmed Zewail dari Mesir pemenang Nobel bidang Kimia 1999, 4). Al Battani (858 - 929 M) adalah penemu Trigonometri (ilmu ukur segitiga)

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 4.1

Kesimpulan Sebagai umat muslim kita memiliki dua tugas utama di dunia atau yang biasa dikenal dwifungsi, yaitu sebagai hamba allah untuk menyembah hanya allah dan menjadi khalifah dibumi untuk merawat, menjaga, dan memakmurkan bumi. IPTEK merupakan kelengkapan hidup manusia agar mampu dengan mudah mengelola dunia sesuai dengan kedudukan manusia sebagai khalifah Dalam menjalankan tugas tersebut tentunya kita diberi akal fikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk allah lainnya, dari akal fikiran tersebut kita (umat manusia) dituntut untuk dapat menuntut ilmu mencari ilmu pengetahuan sebanyak-banyanya sehingga dari ilmu tersebut ada suatu hasil yang dapat membantu manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah dibumi. Sehingga dapat diartikan bahwa IPTEK adalah kelengkapan hidup manusia agar mampu dengan mudah mengelola dunia sesuai dengan kedudukan manusia sebagai khalifah. Disamping itu, Al-Qur’an juga mendorong manusia dalam penemuan dan penciptaan teknologiteknologi yang telah dijelaskan di Al-Qur’an dengan tersirat maupun tersurat.

4.2

Saran Sebagai umat muslim sudah seharusnya kita dapat membedakan teknologi yang dapat meningkatkan iman dan kecintaan kita kepada Allah SWT dengan teknologi yang dapat menjerumuskan kita ke dalam kemaksiatan. Sehingga teknologi ini dapat sejalan dengan agama islam yaitu memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi umatnya sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

DAFTAR PUSTAKA Taufiq, Izzudin Muhammad, 2006, Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi Islam, diterj. Oleh Sari Narulita, dkk., dari buku At-Ta’shil al-Islami lil Dirasaat an-Nafsiyah, Jakarta: Gema Insani. Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85
Makalah
October 2019 95

More Documents from ""