Makalah 3 Orang Kelompok, Preeklamsia.docx

  • Uploaded by: fariz
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah 3 Orang Kelompok, Preeklamsia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 737
  • Pages: 4
MANIFESTASI KLINIS a. Manifestasi klinis preeklamsia ringan (Barbara, 2001) a. Apabila tekanan darah melebihi 140/90 mmHg; atau meningkat diatas batas dasar 30 mmHg dari tekanan darah sistolik atau 15 mmHg dari tekamam diastolik dalam dua kali pembacaan yang diambil dengan jarak 6 jam. b. Terapatnya edema di wajah, tangan dan pergelangan kaki yang merupakan tanda klasik. c. Terjadi pertambahan berat badan sekitar 1,5 kg (3,3 pon) perbulan pada trimster kedua atau lebih dari 1,3 sampai 2,3 kg atau mecapai 5 pon perminggu pada timester ketiga. d. Proteinuria 1+ sampai 2+, atau 300 mg/dL. Dalam sampel sekitar 2 jam. b. Tanda-tanda bahaya pada preeklamsia yang memburuk (barbara, 2001) a. Terjadi peningkatan tekanan darah yang cepat b. Terjadi peningkatan berat badan yang cepat c. Edema menyeluruh d. Peningkatan proteinuria e. Terdapat nyeri epigastrik, ditandai hiperrefleksia, dan sakit kepala berat yang biasanya mendahului kejang pada eklamsia f. Terjadi gangguan penglihatan g. Oliguria (<120 mL dalam 4 jam) h. Iritabilitas i. Mual dan muntah hebat c. Manifestasi klinis preeklamsia berat (barbara, 2001) a. Tekanan darah melebihi 160/110 mmHg dicatat dalam dua pembacaan yang idiperoleh dengan jarak 6 jam dengan klien pada keadaan tirah baring b. Proteinuria melebihi 5 kg/24 jam c. Sakit kepala d. Pandangan buram, melihat ada bintik-bintik, dan edema retina e. Pitting edema pada sakrum, wajah, dan ekstermitas bagian atas f. Dipsea g. Nyeri epigastrik h. Mual dan muntah i. Hiperefleksia d. Eklamsia (barbara, 2001) Terjadi segera ketika pasien telah mengalami kejang grand mal. Dalam keadaan ini dapat menyebabkan keadaan pasien semaki buruk ke arah komplikasi yang lebih serius seperti pendarahan serebral, ruptur hati dan koma. e. Hasil uji laboratorium dan pemeriksaan diagnostik (barbara, 2001) Hasil uji laboratorim abnormal ada pada gambar dibawah ini : Uji Hasil Darah >40% Hematroktrit Fungsi ginjal

Pembersihan kreatin BUN

≤5,5 mg/dL >6,0 mg/dL ≥1,0 mg/dL 2,0-3,0 mg/dL (PIH berat) <150 mL/menit 8-10 mg/dL

Koagulasi Trombosit Produk degradasi fibrin

<100.000 mL (PIH berat) ≥16 µg/mL (PIH berat)

Asam urat serum Kreatinin

KLASIFIKASI Klasifkasi Gangguan Hipertensif yang Menjadi Penyulit kehamilan (Kenneth J Leveno et al. 2004) : A. Hipertensi Gestsionel 1. TD ≥ 140/90 mmHg terjadi untuk pertama kalinya selama kehamilan. 2. Tidak ada proteinuria. 3. TB kemabali normal < 12 minggu pascapartim. 4. Diagnosis akhir didapatkan hanya setalah melahiran mungkin memperlihatkan tandatanda preeklamsia, contohnya epigastrim atau trombositopenia. B. Preeklamsia Meningkatkan kriteria minimal : 1. TD ≥ 140/90 mmHg setelah getasi 20 minggu 2. Proteinuria ≥300 mg/24 jam atau ≥dipstck + 1 Meningkatkan kepastian preeklamsia 1. TD 160/110 mmHg 2. Proteinuria 2,0 g/24 jam atau ≥2+ 3. Kreatin serum > 1,2 mg/dL kecuati sebelumnya memang sudah meningkat 4. Trombossit <100.000/mm3 5. Hemolisis mikroangipati (LDH meningkat) 6. Peningkatan ALT dan AST 7. Nyeri kepala tetap atau gangguan otak hingga penglihatan 8. Nyeri epigastrium menetap C. Eklamsia Terjadi kejang yang tidak dapat dikaitkan dengan kausa lain bagi wanita preeklamsia. D. Preeklamsia pada Hipertensi Kronis Peningkatan mendadak proteinuria atau tekanan darah atau hitungan trombosit <100.000/mm3 pada wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum gestasi 20 minggu. E. Hipertensi Kronis

TD ≥140/90 mmHg sebelum kehamilan atau didiagnosis sebelum gestasi 20 minggu, atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelsa gestasi 20 minggu dan menetap setelag 12 minggu pascapartum. FAKTOR RISIKO Tabel Kriteris Preeklamsia menurut NHBPEP tahun 2000. Kriteria minimum

Peningkatan beratnya preeklamsia

a. Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg kehamilan 20 minggu b. Proteinuria ≥ 300 mg / 24 jam atau ≥ 1+ dipstick a. Tekanan darah ≥ 160/110 mmHg b. Proteinuria 2.0 g/24 jam atau 2+ dipstick c. Sererum kreatin > 1.2 mg/Dl (kecuali mengalami peningkatan sebelumnya) d. Trombosit < 100.000 / mm3 e. Hemolisis mikroangiopati (peningkatan laktat dehidrogenase/LDH) f. Peningkatan SDGT atau SGPT g. Sakit kepala atau gangguan serebral dan visual lainnya h. Nyeri ulu hati

Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan preeklamsia antara lain (Mignini et al., 2005; Mutter & Karumanchi, 2007; lyall & belfort, 2007; Angsar, 2009, Cunningham et al., 2010): 1. Obesitas dan dislipidemia. 2. Terpapar oleh vili koronik yang pertama kalinya, yaitu pada primigravida dan primipaternitas. 3. Terpapar vili koronik yang berlebihan atau hiperplansentosis. Misalnya pada mmola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes mellitus, hidrops fetalis, makrosomia. 4. Umur yang ekstrim (terlalu tua atau terlalu muda). 5. Riwayat keluarga pernah preeklamsi/eklamsia hingga hipertensi. 6. Penyakit-penyakit seperti ginjal dan kardiovaskuler termasuk penyakit hipertensi yang sudah diderita sejak belum hamil. DAPUS Barbara R. Sright. 2001. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Jakarta; EGC Kusnman Kemam. 2014. PATOMEKANISME PREEKLAMSI TERKINI. Malang; universitas Brawijaya Press

Kenneth J Leveno et al. 2004. Obstetrii Williams. Jakarta; EGC

Related Documents


More Documents from "lia ariani"