Lp Hipertensi Salim.docx

  • Uploaded by: Salim Yagami
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lp Hipertensi Salim.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,053
  • Pages: 5
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penyakit hipertensi dikatagorikan sebagai the silent disease, ini terjadi jika yang terjadin jika yang terjadi hipertensi terus – menerus akan memicu stroke, serangan jantung, gagal jantung dan merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik. Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan pada penyakit lain belum ditemukan, siapapun bisa menderita hipertensi, dari berbagai kelompok sosial – ekonomi (Sawicka et al, 2011). Menurut WHO 59 % dari penderita hipertensi yang terdeteksi hanya 25 % yang dapat pengobatan dan hanya 12,5 % yang bisa diobati dengan baik. Di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4 % penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6 % pria dan wanita 26,1 %. Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2 % di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 juta sisanya berada di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia (WHO, 2008). Menurut WHO (2011), di amerika terdapat paling sedikit 30 % pasien hipertensi tidak menyadari kondisinya, dan hanya 31 % pasien yang diobati mencapai target tekanan darah yang diinginkan di bawah 140/90 mmHg. Menurut American Heart Association (AHA) hipertensi ditemukan pada satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang menderita hipertensi dan 28 % atau 59 juta orang mengidap prehipertensi.

Semua orang yang ngidap hipertensi hanya satu pertiganya yang mengetahui keadaanya dan hanya 61 % medikasi. Dari penderita yang mendapat medikasi hanya satu pertiga mencapai target darah yang optimal/normal. Hanya sebagaian kecil yang menjalani pengobatan masing – masing 13,3% dan 4,2%. Jadi di Indonesia masih sedikit sekali yang menjalani pengobatan, pada populasi umumnya kejadian tekanan darah tinggi tidak terdistribusi secara merata. Hingga usia 55 tahun lebih banyak ditemukan pada pria. Namun setelah terjadi menopause (biasanya setelah usia 50 tahun), tekanan darah pada wanita menikat terus,hingga usia 75 tahun tekanan darah tinggi lebih banyak ditemukan pada wanita dari pada pria. Dalam data Riset Kesehatan Dasar (Reskesdas) 2013 mencatat prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 25,8 % dari populasi penduduk berusia 18 tahun ke atas. Dari jumlah tersebut 60% diantaranya menderita stroke dan mengalami gangguan jantung,gagal ginjal, dan kebutaan (Riskesdas, 2013). Prevalensi kasus hipertensi essensial di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 sebesar 2,00% menurun bila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 2,13%. Terdapat satu kabupaten/kota dengan prevalensi sangat tinggi di atas 10% yaitu Kota Magelang sebesar 11,85%. Kasus tertinggi penyakit tidak menular tahun 2012 pada kelompok penyakit jantung dan pembuluh darah adalah penyakit Hipertensi Esensial, yaitu sebanyak 554.771 kasus (67,57%) lebih rendah dibanding tahun 2011 (634.860 kasus/72,13 %) (Dinas Jateng, 2012). Penyakit Hipertensi Essensial pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan adanya penurunan kasus yang cukup tinggi, hanya pada tahun 2011 terlihat adanya kenaikan jumlah kasus. Kasus tertinggi Penyakit Tidak Menular pada tahun 2012 adalah kelompok penyakit jantung dan pembuluh darah. Dari total 1.212.167 kasus yang dilaporkan sebesar 66,51% (806.208 kasus) adalah penyakit jantung dan pembuluh darah.Faktor risiko tersebut antara

lain faktor genetik merupakan faktor yang tidak dapat diubah (unchanged risk factor), dan sebagian besar berkaitan dengan faktor risiko yang dapat diubah (change risk factor) antara lain konsumsi rokok, pola makan yang tidak seimbang, makanan yang mengandung zat aditif, kurang berolah raga dan adanya kondisi lingkungan yang tidak kondusif terhadap kesehatan. Penyakit tidak menular mempunyai dampak negatif sangat besar karena merupakan penyakit kronis. Apabila seseorang menderita penyakit tidak menular, berbagai tingkatan produktivitas menjadi terganggu. Penderita ini menjadi serba terbatas aktivitasnya, karena menyesuaikan diri dengan jenis dan gradasi dari penyakit tidak menular yang dideritanya. Hal ini berlangsung dalam waktu yang relatif lama dan tidak diketahui kapan sembuhnya karena memang secara medis penyakit tidak menular tidak bisa disembuhkan tetapi hanya bisa dikendalikan. Yang harus mendapatkan perhatian lebih adalah bahwa penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian tertinggi dibanding dengan penyakit menular. Berdasarkan uraian di atas dapat di ketahui bahwa jumlah penderita hipertensi memiliki angka prevalensi yang cukup tinggi. Berdasarkan Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah dr. Loekmono Hadi Kudus angka kejadian hipertensi di dapatkan pada tahun 2014 sebanyak 478 pasien yaitu 181 pasien laki – laki dan 297 pasien perempuan dimana jumalah penderita yang meninggal dunia sebanyak 44 jiwa, pada tahun 2015 mengalami penurunan sebanyak 305 pasien yaitu 102 pasien laki-laki dan 203 pasien perempuan dimana jumlah penderita yang meninggal dunia sebanyak 15 jiwa, dan mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebanyak 542. Pada rumah sakit telah diberikan tindakan keperawatan dan proses keperawatan seperti mengobservasi tanda – tanda vital, kolaborasi pemberian obat, pemberian pendidikan kesehatan, pemberian asuhan keperawatan dan lain – lain. Untuk mengurangi

angka kematian terutama hipertensi di perlukan perawatan yang cepat dan tepat.Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat kasus hipertensi sebagai karya tulis. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Memberikan gambaran asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi. 2. Tujuan Khusus a. Memberikan pelaksanaan pengkajian pada pasien dengan hipertensi. b. Memberikan perumusan diagnosa pada pasien hipertensi. c. Memberikan rencana asuhan keperawatan. d. Memberikan tindalan keperawatan yang telah di rencanakan pada pasien hipertensi. e. Memberikan evaluasi keperawatan pada pasien dengan hipertensi. C. Bentuk kegiatan a. Melakukan atau memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit Hipertensi b. Memberikan jus mentimun pada klient untuk mencegah penyakit hipertensi D. Ruang lingkup E. Metode penulisan Di dalam penulisan asuhan keperawatan maternitas ini,penulis menggunakan tehnik deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Metode ini digunakan dengan menempuh langkah – langkah pengumpulan data,klasifikasi, pengolahan dan analisa data,membuat kesimpulan dan saran. Adapun tehnik pengumpulan data dengan cara : 1. Wawancara (Anamnesa)

Wawancara adalah suatu metode yang di pergunakan untuk mengumpulkan data,dimana penelitian mendapatkan keterangan atau pendidikan secara lisan dari seseorang. Sasaran peneliti (respon) atau bercakap – cakap berhadapan muka dengan orang tersebut. 2. Pengamatan (Observasi) Pengamatan adalah suatu hasil pembuatan jiwa aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan,suatu prosedur berencana antara lain meliputi dan mencatat jumlah dan taraf aktivasi tertentu yang ada berhubungannya dengan masalah.Pengamatan itu sendiri meliputi : a. Beberapa Pemeriksaan Fisik Yaitu pemeriksaan data tertentu adalah untuk lebih tepatnya observasi yang dilakukan selain dengan panca indra, juga memakai instrumen atau pengaturan yaitu inspeksi,palpasi,perkusi dan auskultrasi untuk mendapatkan data obyektif. b. Studi Dokumentasi Yaitu melihat catatan – catatan medik dari dokter dan hasil pemeriksaan laboratorium sebagai data penunjang. c. Data Kepustakaan Yaitu semua literatur atau bacaan yang digunakan untuk mendukung dalam menyusun laporan tersebut (Notoatmodjo,2010)

Related Documents

Lp Hipertensi
October 2019 45
Lp Hipertensi Salim.docx
April 2020 12
Lp Hipertensi Hc.docx
December 2019 24
Lp Hipertensi Bab I-ii.doc
October 2019 24

More Documents from "Sunanti t tauta"