EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN Agavevariegata dan DAUN BERINGIN (Ficus benjamina) SEBAGAI BIOTERMITISIDA PEMBASMI RAYAP Azizul Hakim, Reza Ahmad, dan Rizky Anugrah Pembimbing: Darussalim, S.Ag, S.Pd, M.Si MAN 2 Model Medan, Medan – Sumatera Utara/ Indonesia 081360210761/
[email protected], 081776743022/
[email protected], 081534038881/
[email protected]
1. Pendahulan Rayap merupakan salah satu hama yang merugikan bagi masyarakat. Berdasarkan penelitian di kota Bandung bahwa diperkirakan nilai kerugian akibat serangan rayap mencapai 1,37 triliun rupiah (Sobri, 2013). Penggunaan Termitisida kimia berdampak negatif terhadap lingkungan. Dalam upaya mengatasi permasalahan di atas, maka perlu dilakukan alternatif pengendalian rayap secara biologi misalnya penggunaan ekstrak tumbuhan. Sepeti penggunaan tumbuhan Agave variegata dan daun beringin (Ficus benjamina). Dimana tumbuhan Agave variegata kaya metabolit sekuder seperti saponin steroid (Blunden et al, 1980). Serta daun, akar, dan kulit batang F. benjamina L mengandung flavonoid, saponin, dan polifenol (Hutapea, 1994). Dimana senyawa senyawa tesebut bersifat racun bagi organisme. Berdasarkan data data tersebt sehingga menimbulkan ide untuk memanfaatkan ekstrak daun Agave variegata dan daun beringin (Ficus benjamina) sebagai Biotermitisida. 2. Metode Penelitian Dalam penelitian ini di bagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Dimana K1 (ekstrak daun Agave variegata), K2 (ekstrak daun F. benjamina), K3 (campuran K1 dan K2), K4 (Termitisida kimia sebagai control positif ), K5 (Air sebagai control negatif) sebagai pembanding untuk menguji efektivitas Biotermitisida. Untuk perlakuan K1, K2, K3 dibuat dengan cara yang sama. Dengan menggunakan 3 konsentrasi yaitu konsentrasi 5%, 10%, 20%. Selanjutnya untuk pengujian dimasukkan sebanyak 10
rayap pada setiap petridish, lalu ditetesi 10 tetes dengan larutan sesuai dengan perlakuan. Kemudian dicatat waktu kematian menggunakan stopwacth. Setiap perlakuan dilakukan sebanyak 3 ulangan. 3. Hasil dan penelitian Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa K1, K2, dan K3 berpotensi sebagai Biotermitisida dengan persentase mortalitas pada konsentrasi 5%, 10%, dan 20% berturut-turut 87,78%, 100%, dan 100%, dengan rata-rata waktu kematian 00:01:03,57”, 00:01:04,06”, dan 00:00:43,24”. 4. Kesimpulan Ekstrak daun A.variegata dan daun beringin (F. benjamina) dapat dijadikan sebagai biotermitisida pembunuh rayap, baik dalam keadaan tunggal maupun campuran antara keduanya. Tingkat efektifitas Biotermitisida pada campuran lebih tinggi dibandingkan dalam keadaan tunggal. 5. Daftar Pustaka Sobri. 2013. Survei Keragaman Jenis Rayap dan Estimasi Kerugian Ekonomi Akibat Serangannya pada Lingkungan Permukiman di Kota Bandung. Tesis. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Harbone, J.B.1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan, ITB. Bandung