LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Ny. U DENGAN TUMOR MAMAE PADA MASEKTOMI DI RUANG IBS RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
Disusun Oleh : Oktavia Rizkya P P1337420116103
PRODI DIII KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2019
NAMA PASIEN
Ny. U
OPERATOR
Dr. AT
DIAGNOSA
L/P
P
AHLI ANESTESI
Dr. U
PRE OP
UMUR
35 tahun
PERAWAT
RM
200341
ANESTESI
RUANG
cempaka
JENIS OPERASI
Masektomi
SCRUB NURSE
Perawat S
Tumor mamae
DIAGNOSA POST OP
Perawat s
TINDAKAN
Perawat y
OPERASI
Post masektomi
Masektomi
INTRA OPERASI TGL OPERASI
13 Maret 2019
TEKNIK ANESTESI
JENIS
OBAT LAIN
OBAT WAKTU
Pukul 12.00 – 13.00
REGIONAL
POSISI
Posisi supinasi
IV INHALASI
JUMLAH INSTRUMEN SEBELUM/ SESUDAH OPERASI : 22
INDUKSI
OKSIGEN : -
CAIRAN INTRAVENA
INSTRUMEN
PRE
INTRA
POST
OBAT :
RING-AS 500
OPER
OPERA
OPERA
Sevoflutane 20 mg
cc
ASI
SI
SI
Midazolam 2 mg
1. Scalpel
1
1
1
Fentanyl 2 mg
2. Bisturi
1
1
1
Etamsilat 125 mg
3. Bengkok
1
1
1
Ketamin 50 mg
4. Kom
1
1
1
Propofol 200 mg
5. Duk klem
3
3
3
Ondancetron 4 mg
6. Klem arteri lurus
1
1
1
Ranitidin 25 mg
7. Klem
1
1
1
Aminofilin 24 mg
arteri
Atropine sulfat 1 mg
bengkok 8. Kocher bengkok
2
2
2
Keterolac 30 mg
9. Needle holder
1
1
1
Deketoprofen 25 mg
10. Jarum atraumatic
1
1
1
11. Langen beck
2
2
2
12. Korentang
1
1
1
13. Pinset anatomis
1
1
1
14. Pinset sirurgis
1
1
1
15. Gunting benang
1
1
1
16. Gunting jaringan
1
1
1
17. Couter
1
1
1
18. Kanul suction
1
1
1
LENGKAP: -
TIDAK LENGKAP :-
MAINTENANCE
BALANCE CAIRAN
MASUK
RING-AS
500 Cc TOTAL
500 CC
MASUK Total masuk – Total
PERDARAHAN
600 Cc TOTAL
keluar = 500-700 =
DRAIN
100 Cc KELUAR
- 200 cc
URINE
-
KELUAR
700 Cc
Cc Cc
LAIN-LAIN Tidak ada faktor penyulit
PENYULIT
DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko perdarahan b.d prosedur pembedahan 2. Resiko infeksi b.d prosedur invasive 3. Resiko hipotermia perioperatif b.d suhu lingkungan rendah 1. Resiko perdarahan b.d prosedur pembedahan NURSING CARE PLAN
TTD
a. Monitor perdarahan pada daerah pembedahan setelah dilakukan insisi b. Bantu
operator
dan
IMPLEMENTASI a. Memonitor perdarahan pada daerah
asisten
bila
terjadi
perdarahan hebat
TTD
pembedahan
setelah
operator
S:O : TTV dalam batas normal - TD : 149/97 mmHg
dilakukan insisi b. Membantu
EVALUASI
dan
- SpO2 : 99%
c. Monitor vital sign melalui bedsite monitor
asisten bila terjadi perdarahan
- RR : 22 x/mnt
d. Monitor status cairan parenteral untuk support
hebat
- Nadi : 98 x/mnit
intake cairan selama operasi
- Suhu : 36.50 C
c. Memonitor vital sign melalui
e. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
- Perdarahan : 600 cc
bedsite monitor
obat anti perdarahan
d. Memonitor
status
cairan
A : Masalah teratasi
parenteral untuk support intake
P : Hentikan intervensi
cairan selama operasi e. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti perdarahan
2. Resiko infeksi b.d prosedur pembedahan NURSING CARE PLAN
TTD
IMPLEMENTASI
a. Cuci tangan bedah
a. Melakukan cuci tangan bedah
b. Lakukan teknik steril pada setiap tindakan
b. Melakukan teknik steril pada
c. Monitor tanda-tanda infeksi pada klien d. Batasi prosedur invasive lainnya e. Lakukan hecting dan balut luka insisi f. Kolaborasi dengan dokter pemberian antibiotik
setiap tindakan c. Memonitor
TTD
EVALUASI S :O: - Tidak
ada
tanda-tanda
infeksi tanda-tanda
infeksi pada klien d. Membatasi prosedur invasive lainnya e. Melakukan hecting dan balut luka insisi f. Berkolaborasi dengan dokter
- TD : 130/88 mmHg Nadi : 86 x/menit RR : 21 x/menit - Suhu 36,5o C A : Masalah teratasi P : Hentikan intervensi
dalm pemberian antibiotic 3. Resiko hipotermi peroperatif b.d suhu lingkungan rendah NURSING CARE PLAN a. Kaji tanda - tanda hipotermi b. Monitor warna dan suhu kulit c. Beri selimut pada pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh
TTD
IMPLEMENTASI a. Mengkaji
tanda-tanda
hipotermi
EVALUASI S:O:
b. Memonitor warna dan suhu kulit c. Memberikaan selimut pada pasien
TTD
untuk
mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
-
TD : 135/82 mmHg
-
Nadi : 84 x/menit
-
RR : 21 x/menit
-
Suhu : 36.6’C
-
Selimut telah diberikan pada pasien
-
Warna kulit tidak pucat
-
Pasien tampak tidak menggigil kedinginan
A : Masalah teratasi P : Hentikan intervensi