Lk Asfiksia.docx

  • Uploaded by: Yuni Ariani Yuni
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lk Asfiksia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,979
  • Pages: 22
windra nurse Kamis, 04 Juli 2013 ASKEP ASFIKSIA

TINJAUAN KASUS

Tanggal pengkajian

: 7 Februari 2013

Nama pengkaji

: Windra, Umiati, Heni, Rian

Ruang

: Peristi

Waktu pengkajian

: Jam 07.30 WIB

A. IDENTITAS 1. Identitas Klien Nama

: By Ny. Partiyah

Tanggal lahir

: 6 Februari 2013, jam 23.45 WIB

Umur

: 0 hari 7 3/4 jam

Jenis kelamin

: Laki-laki

BB

: 2750 gram

PB/TB

: 48 cm

Alamat

: Kalirancang 3/2 Alian

Agama

: Islam

Pendidikan

:--

Suku bangsa

: Jawa

Tanggal masuk

: 6 Februari 2013

No. RM

: 851755

Diagnosa Medik

: Asfiksia berat

2. Identitas penanggung jawab : Nama

: Ny. T

Umur

: 60 thn

Jenis kelamin

: Perempuan

Alamat

: Kalirancang RT/RW 3/2 Alian

Agama

: Islam

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Petani

Hubungan dengan klien

: Nenek bayi

B. RIWAYAT KEPERAWATAN 1. Keluhan utama Bayi lahir post SC dengan sesak nafas 2. Riwayat penyakit sekarang Bayi baru lahir post SC dengan indikasi gagal vakum 1x, bayi di vakum 1x ±15 menit kemudian gagal. 1 jam sebelum lahir direncanakan SC, bayi lahir secara SC, jenis kelamin laki-laki, bayi tidak langsung nangis, nafas tidak spontan, BB 2750 gram, PB: 48cm, Apgar skor : 3-4-5, tonus otot lemah, bayi pucat, air ketuban hijau. Hasil TTV : Nadi : 105 x/m, RR : 46 x/m, S : 350C. Pada jam 23.46 bayi dapat bernafas spontan, jam 00.00 bayi dibawa ke peristi, jam 00.05 di cek TTV( Nadi : 140x/m, RR : 80x/m), bayi mengalami sianosis, tonus otot sangat lemah, bayi agak pucat. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 7 februari 2013 jam 07.30 WIB keadaan bayi masih lemah, tonus otot lemah, agak sianosis, bayi menangis. Hasil TTV( N : 148x/m, S : 35,50C, RR : 55x/m). 3. Riwayat penyakit dahulu Tidak terkaji 4. Riwayat penyakit keluarga Di dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menurun dan menular seperti HIV, hepatitis, TBC, DM, HT. 5. Riwayat kehamilan G1 P0 A0, umur kehamilan 38 minggu lebih 4 hari, ANC: 9x, presentasi kepala 6. Riwayat persalinan Bayi baru lahir post SC a/i gagal vakum 1x, bayi di vakum 1x±15 menit kemudian gagal. 1 jam sebelum lahir direncanakan SC, bayi lahir secara SC, bayi tidak langsung nangis, nafas tidak spontan, air ketuban hijau, APGAR Score: 1-2-3.

APGAR Score

1 menit

5 menit

10 menit

1. Appearance/ warna kulit

0

0

1

2. Pulse/ nadi

1

1

1

3. Grimace

0

0

0

4. Respiratory

0

1

1

5. Activity/ tonus otot

0

0

0

1

2

3

TOTAL

7. Riwayat imunisasi Belum mendapat imunisasi Hbo dan lainnya 8. Genogram Tidak terkaji 9. Kebutuhan cairan Bayi usia 0 hari, rumus: 100ml/BB(kg) /hari atau 120-140ml/kg BB/hari Jadi

kebutuhannya

100ml/2,75kg/hari=275ml/hari

atau

120/2,75kg/hari=330ml/hari.

140ml/2,75kg/hari=385ml/hari, jadi kebutuhannya 330-385ml/hari. 10. Kebutuhan kalori Bayi usia 0 hari, rumus: 80-90kkal/kgBB/hari = 80x2.75kg =220kkal/hari = 90x2,75kg =247,5kkal/hari Jadi kebutuhan kalorinya 220-247,5kkal/hari C. PENGKAJIAN FUNGSIONAL (GORDON) 1. Pola persepsi Manajemen Kesehatan Jika ada keluarga yang sakit maka langsung di bawa ke mantri/ bidan terdekat. 2. Pola Nutrisi/Metabolik Diit ditunda 3. Pola Eliminasi bayi sudah BAK 3x bau khas, warna kuning jernih dan BAB 1x mekonium warna hijau kehitaman 4. Pola Aktivitas dan Latihan bayi belum bergerak aktif disebabkan tonus otot masih lemah , gerakannya masih lemah

5. Pola Tidur/Istirahat bayi tidur selama ±5jam dan terbangun menangis jika BAB/BAK atau sebab lain yang mengganggu kenyamanan bayi 6. Pola Persepsi Kognitif tidak terkaji 7. Pola Konsep Diri tidak terkaji

8. Pola Peran dan Hubungan Bayi adalah anak pertama yang kelahirannya sangat diharapkan oleh kedua orang tuanya dan keluarga lain, hubungan dengan ibunya kurang karena harus terpisah dengan ibunya sementara waktu untuk menjalani perawatan di ruang peristi. 9. Pola Seksualitas/Reproduksi Alat reproduksi lengkap yaitu antara testis dan penis ada dan sudah terbentuk alat kelamin yang sempurna, tidak ada kelainan pada lubang saluran urinnya, dapat BAK tanpa kesulitan dan kesakitan. 10. Pola Koping dan Toleransi Stress bayi selalu menangis jika merasa tidak nyaman 11. Pola Nilai dan Kepercayaan Setelah bayi lahir di adzani, bayi beragama islam sama dengan orang tuanya.

D. PEMERIKSAAN FISIK 1. TTV

: S: 35,50C, N: 148x/menit, RR: 55x/menit

2. Keadaan umum

: lemah

3. Antropometri

: BB: 2750 gram, PB: 48cm, LILA: 11cm, LK: 32cm,LD:31cm

4. Kepala

:Mesocepal, tampak bekas luka di kaput ektrasi, ubun-ubun/fontanel

anterior dan pesterior belum menutup 5. Mata

:simetris, sklera tak ikterik, konjungtiva tak anemis, tidak ada kotoran

yang melekat di mata 6. Telinga

: simetris, tidak ada serumen, tidak ada kelainan bentuk telinga

7. Mulut

: mukosa bibir agak kering, tidak ada labio palatoschizis, agak sianosis

8. Hidung

: simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret

9. Leher

:tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada peningkatan vena

jugulasis 10. Dada Jantung a.

Inspeksi

: tampak retraksi dinding dada interkostalis dan suprasternalis

b.

Perkusi

: bunyi pekak

c.

Palpasi

: tidak teraba ictus cordis, tidak ada nyeri tekan

d.

Auskultasi

: S1-S2 Reguler, tidak ada bunyi tambahan

Paru a.

Inspeksi

: expansi dada tidak optimal

b.

Perkusi

: terdengar bunyi sonor

c.

Palpasi

: fokal fremitus seimbang antara kanan dan kiri

d.

Auskultasi

: bunyi vesikuler, ada bunyi nafas tambahan ronkhi.

11. Abdomen a.

Inspeksi

: tali pusat masih basah, perut cembung, agak sianosis

b. Auskultasi

: peristaltik 12 x/mnt

c.

: tympani

Perkusi

d. Palpasi

: tidak teraba pembesaran hepar

12. Punggung

: simetris

13. Kulit

: elastis, akral dingin, terlihat sianosis

14. Ekstermitas a.

Atas

: lengkap kedua tangan, untuk bergerak masih lemah, tidak ada kelainan bentuk

tangan b. Bawah 15. Genetalia

:lengkap kedua kaki, untuk bergerak masih lemah, masih pucat, akral dingin : alat kelamin yaitu antara kedua testis dan penis sudah terbentuk

sempurna, tidak ada kelainan pada anatomi fisiologinya. 16. Anus

: Berlubang, tidak ada kecacatan, sudah dilakukan colok dubur

E. REFLEK 1. Moro

: (+) masih lemah

2. Roothing

: (+) masih lemah

3. Walking

: (+) masih lemah

4. Grosping

: (+) masih lemah

5. Sucking

: (+) masih lemah

6. Tonick neck

: (+) masih lemah

7. Swallowing

: (+) masih lemah

F. ELIMINASI 1. Miksi

: (+) kuning jernih

2. Mekonium

: (+) hijau kehitaman

G. HASIL KOLABORASI 1. IVFD RL 10 tpm mikro 2. Inj. Vit K 1mg 3. Inj. Hepatitis B0 4. inj. ampicilin 2x140 mg 5. Erlamicetin salep mata 6. O2 headbox 10 L/mnt

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG  Pemeriksaan darah lengkap pada tanggal 7 Februari 2013, jam 00:59:09 WIB. Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai Normal

WBC

26,19

(10^3/uL)

M: 4,8-10,8 F: 4,8-10,8

RBC

4,19

(10^6/uL)

M: 4,7-6,1 F: 4,2-5,4

HGB

14,8

(g/dl)

M: 14-18

F: 12-16

HCT

44,6

(%)

M: 42-52

F: 37-47

MCV

106,4

(fl)

79,0-99,0

MCH

35,3

(pg)

27,0-31,0

MCHC

33,2

(g/dl)

33,0-37,0

PLT

287

(10^3/uL)

150-450

RDW-CV

16,1 +

(%)

11,5-14,5

RDW-SD

61,9 +

(fl)

35-47

PDW

8,7 -

(fl)

9,0-13,0

MPV

8,6 –

(fl)

7,2-11,1

P-LCR

14,2

(%)

15,0-25,0

NEUT#

10,54

(10^3/uL)

1,8-8

LYMPH#

13,64

(10^3/uL)

0,9-5,2

MONO#

1,73

(10^3/uL)

0,16-1

EO#

0,19

(10^3/uL)

0,045-0,44

Parameters

DIFFERENTIAL

BASO#

0,09

(10^3/uL)

0-0,2

NEUT%

40,3

(%)

50-70

LYMPH%

52,1

(%)

25-40

MONO%

6,6

(%)

2-8

EO%

0,7

(%)

2-4

BASO%

0,3

(%)

0-1

 Pemeriksaan kimia darah pada tanggal 7 Februari 2013 Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai Normal

GDS

188

Mgr%

70-120

I.

ANALISA DATA tgl/jam

DATA

7/2/2013 DS : Jam

DO:

07.40 -

Terlihat sianosis

-

Ada bunyi ronkhi pada auskultasi paru

-

RR : 55x/mnt

PROBLEM

Penumpukan sekret

Bersihan jalan nafas tidak efektif

7/2/2013 DS : -

Terpajan

Jam

DO :

dingin

07.40 -

S : 35,5OC

-

Terlihat pucat, agak sianosis

-

Akral teraba dingin

7/2/2013 DS : -

J.

ETIOLOGI

Jam

DO:

07.40 -

WBC : 26.19 10^3/uL

-

tampak bekas luka di kaput ektrasi

-

tali pusat masih basah

-

terpasang infus umbilikal

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret 2. Hipotermi b.d terpajan lingkungan dingin 3. Resiko infeksi b.d prosedur invasif

lingkungan hipotermia

Prosedur invasif

Resiko infeksi

K. RENCANA KEPERAWATAN Tgl/jam

No.DP

7/2/2013

1

Tujuan dan KH ( NOC) Setelah di lakukan tindakan

Jam

keperawatan selama 1x15

07.45

menit di harapkan bersihan

Intervensi ( NIC ) -

Cek dan observasi KU dan TTV

-

Atur posisi untuk

jalan nafas efektif dengan

memaksimalkan

KH :

ventilasi

-

Tidak ada secret

-

-

Tidak sianosis

pengisapan

-

Tidak ada bunyi tambahan

menggunakan

-

RR dapat dipertahankan 30

suction

– 60 x/mnt -

-

Dapat menangis keras Tak

tampak

Lakukan

Beri oksigen sesuai program

retraksi

dinding dada 7/2/2013

2

Setelah di lakukan tindakan

Jam

keperawatan selama 3x24 jam

07.45

di harapkan hipotermi teratasi

-

KU dan TTV -

dengan KH : -

-

Akral hangat

-

Tidak sianosis

-

Tidak pucat

Selimuti bayi dan gunakan

Suhu tubuh bayi normal 3637OC

Cek dan observasi

tutup

kepala -

Gunakan pakaian hangat dan kering

-

Tempatkan

bayi

dalam incubator -

Pelihara

suhu

lingkungan stabil

7/2/2013

3

Setelah di lakukan tindakan

Jam

keperawatan selama 3x24 jam

07.45

di harapkan resiko infeksi tidak terjadi dengan KH :

-

cek dan pantau suhu

-

Cek dan observasi KU dan TTV

-

Pantau tanda dan gejala infeksi

TTD

-

Tidak di temukan tanda-

-

tanda infeksi -

tangan

sesudah

Suhu tubuh normal Leukosit

Cuci

turun

normal(4,8-10,8)

dan

sebelum melakukan atau

tindakan -

Gunakan aseptic

teknik dan

antiseptic -

Kolaborasi pemberian antibiotik

-

Pantau lab(WBC)

hasil

L. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tgl/jam

No.DX

Implementasi

Respon

TTD

7/2/2013 08.00

1,2,3

-

Mengobservasi

KU

KU lemah, TTV : S: 35,70C N:

dan -

mengecek TTV

125x/m, RR:47x/m. -

1

-

Melakukan suction

Lendir dihisap sampai bersih dantidak ada suara tambahan

-

Terapi headbox 10L x/mnt lancar

08.30

1

-

2

Melanjutkankan terapi headbox -

Bayi

dibedong,

dikepala

Mengganti popok, membedong tertutup kain, tersorot lampu dengan

kain

yang

kering, untuk

kehangatan

tubuhnya

menutupi kepala dengan kain didalam inkubatotor kering, tetap menempatkan bayi didalam

inkubator

dan

memberikan lampu penghangat untuk kehangatan bayi -

Memelihara suhu ruangan dan lingkugan tetap stabil

-

-

Memantau tanda dan gejala infeksi

09.00

2

-

-

Memberikan

terapi

tangan

sebelum

dan

-

Memberikan

imunisasi

diakhiri dengan cuci tangan

10.00

3

Mengukur TTV

Tidak ada tanda-tanda infeksi

Injeksi

ampicillin

saat disuntik Hbo

diawali dengan cuci tangan dan -

-

C

140mg

sesudah masuk dan bayi tidak menangis

melakukan tindakan 3

0

injeksi yang muncul

amicillin 140mg dengan mencuci 3

Suhu ruangan inkubator 29,8

Imunisasi Hbo masuk

-

Mengukur dan memantau KU

-

Mengukur TTV

11.00

14.00

16.00

-

KU: lemah

-

S : 36,20C, N: 114x/m, RR : 45

Mengganti popok dan bedong

Mengobservasi KU bayi

x/m

2,3

-

Mengganti popok dan bedong

2,3 -

Memberikan

terapi

Bayi dibedong dan diganti popok dengan kain yang diganti

-

2,3

N : 128 x/m, S : 35,80C, RR : 45 x/m

2,3 -

-

KU : lemah

injeksi

ampicillin 140 mg

-

Popok dan bedong bayi sudah diganti dengan kain yag kering

21.00

1,2,3

Injeksi ampicillin 140 mg masuk dan bayi menangis saat

-

Mengukur TTV

disuntik

-

Menyeka bayi dan merawat tali

2,3

pusat 22.00

-

3

x/m Mengobservasi KU

tali pusat bersih tetapi masih

-

Mengganti popok dan bedong

basah -

2,3

-

Memberikan inj. Ampicilin 140 mg

05.00

3

-

07.00

1,2,3 2,3

Bayi menangis saat disekah,

-

8/2/2013 04.00

S : 35,50C, RR : 37 x/m, N : 86

Mengukur TTV

Bayi

terpakai

popok

dan

bedong dengan kain kering -

Injeksi ampicillin 140 mg

-

S: 35,80C, N: 100 x/mnt, RR:

Mengobservasi KU

40 x/mnt

Memberikan minum pengganti asi

KU : Lemah

-

KU lemah Minum 5 cc gumoh 2x

10.00

11.00

Mengukur TTV

3

2,3

-

Memberikan minum

-

Memasang NGT

36 x/mnt -

13.30

2,3

14.30

-

Memberi minum

-

Mengobservasi KU

-

Memberikan inj. Ampicilin 140 -

-

16.00

2,3

Memberikan

minum

dan -

-

Memberikan

minum

mengecek residu 20.30

-

21.00

2,3

22.00

3

NGT terpsang, residu 1cc

5cc masuk lewat NGT KU lemah Inj. Ampicilin 140 mg masuk Minum 15 cc, residu 1cc

mengecek residu

17.30 19.00

5 cc gumoh lagi

lendir

mg -

S: 36,2 0C, N: 125 x/mnt. RR:

dan -

Mengukur TTV

S : 36,40c, N : 140 x/m, RR : 48 x/m

-

Minum 5cc, residu 1cc

Bayi bersih

Menyeka bayi, dressing infus, dan merawat tali pusat

23.30

residu

9/2/2013 02.30

04.00

2,3

04.30 05.30

Memberi minum dan mengecek -

2

5c masuk lewat NGT, residu 0,8cc

07.00

2,3

-

Mengobservasi KU

-

KU lemah, menangis

10.00

2,3

-

Mengganti popok

-

BAK

10.30

2,3

-

Mengukur TTV

-

S: 37OC, N: 139 x/mnt, RR: 36 x/mnt

14.00

2,3

-

Mengobservasi KU

-

KU lemah

15.00

2,3

-

Mengganti popok

-

BAB dan BAK

16.00

2,3

-

Mengukur TTV

-

S:36,9OC, N:140 x/mnt. RR: 45 x/mnt

21.00

2,3

-

Mengobservasi KU

-

KU lemah, kembung, gumoh

M. EVALUASI KEPERAWATAN Tgl/jam

No.DP

SOAP

7/2/2013

1,2,3

S:-

Jam 14.00

TTD

O: -

Masih agak terlihat sianosis, pucat, akral agak teraba dingin

-

KU : Lemah, bayi menangis keras

-

N : 128 x/m, S : 35,8 0C, RR : 45 x/m A: masalah

bersihan jalan nafas teratasi sebagian,

hipotermi, resiko infeksi teratasi sementara ditandai dengan suhu meningkat menjadi 35,8 0 C, masih sianosis P : pertahankan intervensi sampai tercapai kriteria hasil -

Pantau KU dan TTV

-

Berikan terapi injeksi dan lanjutkan terapi oksigen sesuai program

-

7/2/2013

2,3

Pantau tanda-tanda infeksi

S:-

Jam 21.00

O: -

KU : Lemah

-

S : 36,2 0 c, N : 114 x/m, RR : 45 x/m.

-

Tidak sianosis, pucat berkurang, akral masih hangat

-

Tidak ada tanda-tanda infeksi A : hipotermi teratasi sementara, resiko infeksi teratasi sementara P : pertahankan intervensi memberikan kehangatan

8/2/2013

2,3

S:-

Jam 07.00

O: -

Masih pucat, sianosis

-

Akral teraba dingin, S : 35,10C, N : 86 x/m, RR : 37 x/m

-

KU : Lemah

A : hipotermi, resiko infeksi teratasi sementara P : pertahankan intervensi -

Monitor KU dan TTV

-

Selimuti bayi dan gunakan tutup kepala

-

Gunakan pakaian hangat dan kering

-

Tempatkan bayi dalam incubator

-

Pelihara suhu lingkungan/Inkubator stabil

-

Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan

S:O: Jam 14.00

2,3

-

Tidak terlihat pucat, tidak sianosis, akral dingin

-

S : 35,70C, N : 139 x/m, RR : 36x/m

-

KU : Lemah

-

Minum ditunda

-

Tidak ada tanda-tanda klinis infeksi A : hipotermi, resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, resiko infeksi P : pertahankan dan lanjutkan intervensi -

Monitor KU dan TTV

-

Selimuti bayi dan gunakan tutup kepala

-

Gunakan pakaian hangat dan kering

-

Pelihara suhu lingkungan/Inkubator stabil

-

Pantau tanda-tanda infeksi

-

Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan

S:O: -

Tidak terlihat pucat, tidak sianosis, akral hangat

Jam 21.00

2,3

Akral teraba dingin, S : 36,90C, N : 140 x/m, RR : 45x/m,

-

terpasang NGT karena selalu gumoh jika diberi minum -

KU : Lemah

-

Tidak ada tanda-tanda klinis infeksi A : hipotermi, resiko infeksi, resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh P : pertahankan intervensi

9/2/2013

-

Monitor KU dan TTV

-

Pantau tanda-tanda dan gejala infeksi

-

Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan

2,3

S :-

Jam 07.00

O: -

Tidak terlihat adanya tanda dan gejala infeksi

-

Tidak tampak sianosis, akral hangat, tidak pucat

-

S : 36,40c, N : 140 x/m, RR : 48 x/m

-

Terpasang NGT

-

Injeksi mpicillin 140mg masuk

-

KU : masih lemah, bayi menangis

-

Tali pusat mulai kering A : hipotermi, resiko infeksi teratasi, resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh P : pertahankan intervensi -

Monitor TTV

-

Pantau tanda dan gejala infeksi

-

Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan

-

Lanjutkan terapi program injeksi

S :Jam 14.00

2,3

O:

-

Tidak terlihat adanya tanda dan gejala infeksi

-

Tidak tampak sianosis, akral hangat, tidak pucat

-

S : 36,10c, N : 125 x/m, RR : 50x/m

-

KU : masih lemah, bayi menangis

-

Residu 2 cc

-

Minum 15cc

-

Tali pusat mulai kering A : hipotermi, resiko infeksi,masalah baru : resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi P : pertahankan intervensi -

Monitor TTV dan KU

-

Pantau tanda dan gejala infeksi

-

Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan

-

Lanjutkan terapi program injeksi

-

Pantau minum dan residunya

-

Jaga kehangatan

S :O: Jam 21.00

1,2,3 -

Tidak terlihat adanya tanda dan gejala infeksi

-

Tidak tampak sianosis, akral hangat, tidak pucat

-

S : 36,70c, N : 136 x/m, RR : 42x/m

-

KU : masih lemah

-

Terpasang NGT

-

Residu 0,4 cc

-

Minum 30 cc

-

Tali pusat kering A : hipotermi, resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi, resiko infeksi teratasi P : pertahankan intervensi -

Monitor TTV dan KU

-

Pantau tanda dan gejala infeksi

-

Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan

-

Lanjutkan terapi program injeksi

-

Pantau minum dan residunya

-

Jaga kehangatan

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA By. Ny P DENGAN ASFIKSIA BERAT DI RUANG PERISTI RSUD KEBUMEN

DISUSUN OLEH : 1. WINDRA BANGUN SUCIPTO

( A01001395 )

2. UMIATI

( A01001412 )

3. RIAN YULIANINGSIH

( A01001416 )

4. HENI ARDYAGARINI

( A01001415 )

PRODI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2013 Diposkan oleh Windra Sutjipto di 07.34 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Tidak ada komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut Mengenai Saya

Arsip Blog



▼ 2013 (9) o ▼ Juli (9)  RESUME GADAR CKD WINDRA  RESUME GADAR CKD WINDRA  ASKEP POST SC  ASKEP POST SC  ASKEP ASFIKSIA  ASKEP ASFIKSIA  ASKEP GERONTIK WINDRA  ASKEP GERONTIK WINDRA  ASKEP GERONTIK WINDRA



► 2012 (12)



► 2011 (22)

Windra Sutjipto I want to join in the Navy, but because everything else I get into nursing. My motto first: "ambition is my motivation" "Ready all fields in different circumstances" Jaya my country, my people ... a glorious eagle asia Lihat profil lengkapku

Template PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

Related Documents

Lk
November 2019 55
Lk
June 2020 40
Lk-bblr.docx
May 2020 31
Lk Ckd.docx
May 2020 28
Lk Ppok.docx.doc
November 2019 48
Lk Vk.docx
November 2019 48

More Documents from "DIAH AYU RATNASARI"

Lk Asfiksia.docx
November 2019 30
Sap Herlina Tb Paru.docx
November 2019 35
Lambang Stifar.docx
May 2020 17