windra nurse Kamis, 04 Juli 2013 ASKEP ASFIKSIA
TINJAUAN KASUS
Tanggal pengkajian
: 7 Februari 2013
Nama pengkaji
: Windra, Umiati, Heni, Rian
Ruang
: Peristi
Waktu pengkajian
: Jam 07.30 WIB
A. IDENTITAS 1. Identitas Klien Nama
: By Ny. Partiyah
Tanggal lahir
: 6 Februari 2013, jam 23.45 WIB
Umur
: 0 hari 7 3/4 jam
Jenis kelamin
: Laki-laki
BB
: 2750 gram
PB/TB
: 48 cm
Alamat
: Kalirancang 3/2 Alian
Agama
: Islam
Pendidikan
:--
Suku bangsa
: Jawa
Tanggal masuk
: 6 Februari 2013
No. RM
: 851755
Diagnosa Medik
: Asfiksia berat
2. Identitas penanggung jawab : Nama
: Ny. T
Umur
: 60 thn
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Kalirancang RT/RW 3/2 Alian
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Petani
Hubungan dengan klien
: Nenek bayi
B. RIWAYAT KEPERAWATAN 1. Keluhan utama Bayi lahir post SC dengan sesak nafas 2. Riwayat penyakit sekarang Bayi baru lahir post SC dengan indikasi gagal vakum 1x, bayi di vakum 1x ±15 menit kemudian gagal. 1 jam sebelum lahir direncanakan SC, bayi lahir secara SC, jenis kelamin laki-laki, bayi tidak langsung nangis, nafas tidak spontan, BB 2750 gram, PB: 48cm, Apgar skor : 3-4-5, tonus otot lemah, bayi pucat, air ketuban hijau. Hasil TTV : Nadi : 105 x/m, RR : 46 x/m, S : 350C. Pada jam 23.46 bayi dapat bernafas spontan, jam 00.00 bayi dibawa ke peristi, jam 00.05 di cek TTV( Nadi : 140x/m, RR : 80x/m), bayi mengalami sianosis, tonus otot sangat lemah, bayi agak pucat. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 7 februari 2013 jam 07.30 WIB keadaan bayi masih lemah, tonus otot lemah, agak sianosis, bayi menangis. Hasil TTV( N : 148x/m, S : 35,50C, RR : 55x/m). 3. Riwayat penyakit dahulu Tidak terkaji 4. Riwayat penyakit keluarga Di dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menurun dan menular seperti HIV, hepatitis, TBC, DM, HT. 5. Riwayat kehamilan G1 P0 A0, umur kehamilan 38 minggu lebih 4 hari, ANC: 9x, presentasi kepala 6. Riwayat persalinan Bayi baru lahir post SC a/i gagal vakum 1x, bayi di vakum 1x±15 menit kemudian gagal. 1 jam sebelum lahir direncanakan SC, bayi lahir secara SC, bayi tidak langsung nangis, nafas tidak spontan, air ketuban hijau, APGAR Score: 1-2-3.
APGAR Score
1 menit
5 menit
10 menit
1. Appearance/ warna kulit
0
0
1
2. Pulse/ nadi
1
1
1
3. Grimace
0
0
0
4. Respiratory
0
1
1
5. Activity/ tonus otot
0
0
0
1
2
3
TOTAL
7. Riwayat imunisasi Belum mendapat imunisasi Hbo dan lainnya 8. Genogram Tidak terkaji 9. Kebutuhan cairan Bayi usia 0 hari, rumus: 100ml/BB(kg) /hari atau 120-140ml/kg BB/hari Jadi
kebutuhannya
100ml/2,75kg/hari=275ml/hari
atau
120/2,75kg/hari=330ml/hari.
140ml/2,75kg/hari=385ml/hari, jadi kebutuhannya 330-385ml/hari. 10. Kebutuhan kalori Bayi usia 0 hari, rumus: 80-90kkal/kgBB/hari = 80x2.75kg =220kkal/hari = 90x2,75kg =247,5kkal/hari Jadi kebutuhan kalorinya 220-247,5kkal/hari C. PENGKAJIAN FUNGSIONAL (GORDON) 1. Pola persepsi Manajemen Kesehatan Jika ada keluarga yang sakit maka langsung di bawa ke mantri/ bidan terdekat. 2. Pola Nutrisi/Metabolik Diit ditunda 3. Pola Eliminasi bayi sudah BAK 3x bau khas, warna kuning jernih dan BAB 1x mekonium warna hijau kehitaman 4. Pola Aktivitas dan Latihan bayi belum bergerak aktif disebabkan tonus otot masih lemah , gerakannya masih lemah
5. Pola Tidur/Istirahat bayi tidur selama ±5jam dan terbangun menangis jika BAB/BAK atau sebab lain yang mengganggu kenyamanan bayi 6. Pola Persepsi Kognitif tidak terkaji 7. Pola Konsep Diri tidak terkaji
8. Pola Peran dan Hubungan Bayi adalah anak pertama yang kelahirannya sangat diharapkan oleh kedua orang tuanya dan keluarga lain, hubungan dengan ibunya kurang karena harus terpisah dengan ibunya sementara waktu untuk menjalani perawatan di ruang peristi. 9. Pola Seksualitas/Reproduksi Alat reproduksi lengkap yaitu antara testis dan penis ada dan sudah terbentuk alat kelamin yang sempurna, tidak ada kelainan pada lubang saluran urinnya, dapat BAK tanpa kesulitan dan kesakitan. 10. Pola Koping dan Toleransi Stress bayi selalu menangis jika merasa tidak nyaman 11. Pola Nilai dan Kepercayaan Setelah bayi lahir di adzani, bayi beragama islam sama dengan orang tuanya.
D. PEMERIKSAAN FISIK 1. TTV
: S: 35,50C, N: 148x/menit, RR: 55x/menit
2. Keadaan umum
: lemah
3. Antropometri
: BB: 2750 gram, PB: 48cm, LILA: 11cm, LK: 32cm,LD:31cm
4. Kepala
:Mesocepal, tampak bekas luka di kaput ektrasi, ubun-ubun/fontanel
anterior dan pesterior belum menutup 5. Mata
:simetris, sklera tak ikterik, konjungtiva tak anemis, tidak ada kotoran
yang melekat di mata 6. Telinga
: simetris, tidak ada serumen, tidak ada kelainan bentuk telinga
7. Mulut
: mukosa bibir agak kering, tidak ada labio palatoschizis, agak sianosis
8. Hidung
: simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
9. Leher
:tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada peningkatan vena
jugulasis 10. Dada Jantung a.
Inspeksi
: tampak retraksi dinding dada interkostalis dan suprasternalis
b.
Perkusi
: bunyi pekak
c.
Palpasi
: tidak teraba ictus cordis, tidak ada nyeri tekan
d.
Auskultasi
: S1-S2 Reguler, tidak ada bunyi tambahan
Paru a.
Inspeksi
: expansi dada tidak optimal
b.
Perkusi
: terdengar bunyi sonor
c.
Palpasi
: fokal fremitus seimbang antara kanan dan kiri
d.
Auskultasi
: bunyi vesikuler, ada bunyi nafas tambahan ronkhi.
11. Abdomen a.
Inspeksi
: tali pusat masih basah, perut cembung, agak sianosis
b. Auskultasi
: peristaltik 12 x/mnt
c.
: tympani
Perkusi
d. Palpasi
: tidak teraba pembesaran hepar
12. Punggung
: simetris
13. Kulit
: elastis, akral dingin, terlihat sianosis
14. Ekstermitas a.
Atas
: lengkap kedua tangan, untuk bergerak masih lemah, tidak ada kelainan bentuk
tangan b. Bawah 15. Genetalia
:lengkap kedua kaki, untuk bergerak masih lemah, masih pucat, akral dingin : alat kelamin yaitu antara kedua testis dan penis sudah terbentuk
sempurna, tidak ada kelainan pada anatomi fisiologinya. 16. Anus
: Berlubang, tidak ada kecacatan, sudah dilakukan colok dubur
E. REFLEK 1. Moro
: (+) masih lemah
2. Roothing
: (+) masih lemah
3. Walking
: (+) masih lemah
4. Grosping
: (+) masih lemah
5. Sucking
: (+) masih lemah
6. Tonick neck
: (+) masih lemah
7. Swallowing
: (+) masih lemah
F. ELIMINASI 1. Miksi
: (+) kuning jernih
2. Mekonium
: (+) hijau kehitaman
G. HASIL KOLABORASI 1. IVFD RL 10 tpm mikro 2. Inj. Vit K 1mg 3. Inj. Hepatitis B0 4. inj. ampicilin 2x140 mg 5. Erlamicetin salep mata 6. O2 headbox 10 L/mnt
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan darah lengkap pada tanggal 7 Februari 2013, jam 00:59:09 WIB. Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
WBC
26,19
(10^3/uL)
M: 4,8-10,8 F: 4,8-10,8
RBC
4,19
(10^6/uL)
M: 4,7-6,1 F: 4,2-5,4
HGB
14,8
(g/dl)
M: 14-18
F: 12-16
HCT
44,6
(%)
M: 42-52
F: 37-47
MCV
106,4
(fl)
79,0-99,0
MCH
35,3
(pg)
27,0-31,0
MCHC
33,2
(g/dl)
33,0-37,0
PLT
287
(10^3/uL)
150-450
RDW-CV
16,1 +
(%)
11,5-14,5
RDW-SD
61,9 +
(fl)
35-47
PDW
8,7 -
(fl)
9,0-13,0
MPV
8,6 –
(fl)
7,2-11,1
P-LCR
14,2
(%)
15,0-25,0
NEUT#
10,54
(10^3/uL)
1,8-8
LYMPH#
13,64
(10^3/uL)
0,9-5,2
MONO#
1,73
(10^3/uL)
0,16-1
EO#
0,19
(10^3/uL)
0,045-0,44
Parameters
DIFFERENTIAL
BASO#
0,09
(10^3/uL)
0-0,2
NEUT%
40,3
(%)
50-70
LYMPH%
52,1
(%)
25-40
MONO%
6,6
(%)
2-8
EO%
0,7
(%)
2-4
BASO%
0,3
(%)
0-1
Pemeriksaan kimia darah pada tanggal 7 Februari 2013 Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
GDS
188
Mgr%
70-120
I.
ANALISA DATA tgl/jam
DATA
7/2/2013 DS : Jam
DO:
07.40 -
Terlihat sianosis
-
Ada bunyi ronkhi pada auskultasi paru
-
RR : 55x/mnt
PROBLEM
Penumpukan sekret
Bersihan jalan nafas tidak efektif
7/2/2013 DS : -
Terpajan
Jam
DO :
dingin
07.40 -
S : 35,5OC
-
Terlihat pucat, agak sianosis
-
Akral teraba dingin
7/2/2013 DS : -
J.
ETIOLOGI
Jam
DO:
07.40 -
WBC : 26.19 10^3/uL
-
tampak bekas luka di kaput ektrasi
-
tali pusat masih basah
-
terpasang infus umbilikal
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret 2. Hipotermi b.d terpajan lingkungan dingin 3. Resiko infeksi b.d prosedur invasif
lingkungan hipotermia
Prosedur invasif
Resiko infeksi
K. RENCANA KEPERAWATAN Tgl/jam
No.DP
7/2/2013
1
Tujuan dan KH ( NOC) Setelah di lakukan tindakan
Jam
keperawatan selama 1x15
07.45
menit di harapkan bersihan
Intervensi ( NIC ) -
Cek dan observasi KU dan TTV
-
Atur posisi untuk
jalan nafas efektif dengan
memaksimalkan
KH :
ventilasi
-
Tidak ada secret
-
-
Tidak sianosis
pengisapan
-
Tidak ada bunyi tambahan
menggunakan
-
RR dapat dipertahankan 30
suction
– 60 x/mnt -
-
Dapat menangis keras Tak
tampak
Lakukan
Beri oksigen sesuai program
retraksi
dinding dada 7/2/2013
2
Setelah di lakukan tindakan
Jam
keperawatan selama 3x24 jam
07.45
di harapkan hipotermi teratasi
-
KU dan TTV -
dengan KH : -
-
Akral hangat
-
Tidak sianosis
-
Tidak pucat
Selimuti bayi dan gunakan
Suhu tubuh bayi normal 3637OC
Cek dan observasi
tutup
kepala -
Gunakan pakaian hangat dan kering
-
Tempatkan
bayi
dalam incubator -
Pelihara
suhu
lingkungan stabil
7/2/2013
3
Setelah di lakukan tindakan
Jam
keperawatan selama 3x24 jam
07.45
di harapkan resiko infeksi tidak terjadi dengan KH :
-
cek dan pantau suhu
-
Cek dan observasi KU dan TTV
-
Pantau tanda dan gejala infeksi
TTD
-
Tidak di temukan tanda-
-
tanda infeksi -
tangan
sesudah
Suhu tubuh normal Leukosit
Cuci
turun
normal(4,8-10,8)
dan
sebelum melakukan atau
tindakan -
Gunakan aseptic
teknik dan
antiseptic -
Kolaborasi pemberian antibiotik
-
Pantau lab(WBC)
hasil
L. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tgl/jam
No.DX
Implementasi
Respon
TTD
7/2/2013 08.00
1,2,3
-
Mengobservasi
KU
KU lemah, TTV : S: 35,70C N:
dan -
mengecek TTV
125x/m, RR:47x/m. -
1
-
Melakukan suction
Lendir dihisap sampai bersih dantidak ada suara tambahan
-
Terapi headbox 10L x/mnt lancar
08.30
1
-
2
Melanjutkankan terapi headbox -
Bayi
dibedong,
dikepala
Mengganti popok, membedong tertutup kain, tersorot lampu dengan
kain
yang
kering, untuk
kehangatan
tubuhnya
menutupi kepala dengan kain didalam inkubatotor kering, tetap menempatkan bayi didalam
inkubator
dan
memberikan lampu penghangat untuk kehangatan bayi -
Memelihara suhu ruangan dan lingkugan tetap stabil
-
-
Memantau tanda dan gejala infeksi
09.00
2
-
-
Memberikan
terapi
tangan
sebelum
dan
-
Memberikan
imunisasi
diakhiri dengan cuci tangan
10.00
3
Mengukur TTV
Tidak ada tanda-tanda infeksi
Injeksi
ampicillin
saat disuntik Hbo
diawali dengan cuci tangan dan -
-
C
140mg
sesudah masuk dan bayi tidak menangis
melakukan tindakan 3
0
injeksi yang muncul
amicillin 140mg dengan mencuci 3
Suhu ruangan inkubator 29,8
Imunisasi Hbo masuk
-
Mengukur dan memantau KU
-
Mengukur TTV
11.00
14.00
16.00
-
KU: lemah
-
S : 36,20C, N: 114x/m, RR : 45
Mengganti popok dan bedong
Mengobservasi KU bayi
x/m
2,3
-
Mengganti popok dan bedong
2,3 -
Memberikan
terapi
Bayi dibedong dan diganti popok dengan kain yang diganti
-
2,3
N : 128 x/m, S : 35,80C, RR : 45 x/m
2,3 -
-
KU : lemah
injeksi
ampicillin 140 mg
-
Popok dan bedong bayi sudah diganti dengan kain yag kering
21.00
1,2,3
Injeksi ampicillin 140 mg masuk dan bayi menangis saat
-
Mengukur TTV
disuntik
-
Menyeka bayi dan merawat tali
2,3
pusat 22.00
-
3
x/m Mengobservasi KU
tali pusat bersih tetapi masih
-
Mengganti popok dan bedong
basah -
2,3
-
Memberikan inj. Ampicilin 140 mg
05.00
3
-
07.00
1,2,3 2,3
Bayi menangis saat disekah,
-
8/2/2013 04.00
S : 35,50C, RR : 37 x/m, N : 86
Mengukur TTV
Bayi
terpakai
popok
dan
bedong dengan kain kering -
Injeksi ampicillin 140 mg
-
S: 35,80C, N: 100 x/mnt, RR:
Mengobservasi KU
40 x/mnt
Memberikan minum pengganti asi
KU : Lemah
-
KU lemah Minum 5 cc gumoh 2x
10.00
11.00
Mengukur TTV
3
2,3
-
Memberikan minum
-
Memasang NGT
36 x/mnt -
13.30
2,3
14.30
-
Memberi minum
-
Mengobservasi KU
-
Memberikan inj. Ampicilin 140 -
-
16.00
2,3
Memberikan
minum
dan -
-
Memberikan
minum
mengecek residu 20.30
-
21.00
2,3
22.00
3
NGT terpsang, residu 1cc
5cc masuk lewat NGT KU lemah Inj. Ampicilin 140 mg masuk Minum 15 cc, residu 1cc
mengecek residu
17.30 19.00
5 cc gumoh lagi
lendir
mg -
S: 36,2 0C, N: 125 x/mnt. RR:
dan -
Mengukur TTV
S : 36,40c, N : 140 x/m, RR : 48 x/m
-
Minum 5cc, residu 1cc
Bayi bersih
Menyeka bayi, dressing infus, dan merawat tali pusat
23.30
residu
9/2/2013 02.30
04.00
2,3
04.30 05.30
Memberi minum dan mengecek -
2
5c masuk lewat NGT, residu 0,8cc
07.00
2,3
-
Mengobservasi KU
-
KU lemah, menangis
10.00
2,3
-
Mengganti popok
-
BAK
10.30
2,3
-
Mengukur TTV
-
S: 37OC, N: 139 x/mnt, RR: 36 x/mnt
14.00
2,3
-
Mengobservasi KU
-
KU lemah
15.00
2,3
-
Mengganti popok
-
BAB dan BAK
16.00
2,3
-
Mengukur TTV
-
S:36,9OC, N:140 x/mnt. RR: 45 x/mnt
21.00
2,3
-
Mengobservasi KU
-
KU lemah, kembung, gumoh
M. EVALUASI KEPERAWATAN Tgl/jam
No.DP
SOAP
7/2/2013
1,2,3
S:-
Jam 14.00
TTD
O: -
Masih agak terlihat sianosis, pucat, akral agak teraba dingin
-
KU : Lemah, bayi menangis keras
-
N : 128 x/m, S : 35,8 0C, RR : 45 x/m A: masalah
bersihan jalan nafas teratasi sebagian,
hipotermi, resiko infeksi teratasi sementara ditandai dengan suhu meningkat menjadi 35,8 0 C, masih sianosis P : pertahankan intervensi sampai tercapai kriteria hasil -
Pantau KU dan TTV
-
Berikan terapi injeksi dan lanjutkan terapi oksigen sesuai program
-
7/2/2013
2,3
Pantau tanda-tanda infeksi
S:-
Jam 21.00
O: -
KU : Lemah
-
S : 36,2 0 c, N : 114 x/m, RR : 45 x/m.
-
Tidak sianosis, pucat berkurang, akral masih hangat
-
Tidak ada tanda-tanda infeksi A : hipotermi teratasi sementara, resiko infeksi teratasi sementara P : pertahankan intervensi memberikan kehangatan
8/2/2013
2,3
S:-
Jam 07.00
O: -
Masih pucat, sianosis
-
Akral teraba dingin, S : 35,10C, N : 86 x/m, RR : 37 x/m
-
KU : Lemah
A : hipotermi, resiko infeksi teratasi sementara P : pertahankan intervensi -
Monitor KU dan TTV
-
Selimuti bayi dan gunakan tutup kepala
-
Gunakan pakaian hangat dan kering
-
Tempatkan bayi dalam incubator
-
Pelihara suhu lingkungan/Inkubator stabil
-
Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan
S:O: Jam 14.00
2,3
-
Tidak terlihat pucat, tidak sianosis, akral dingin
-
S : 35,70C, N : 139 x/m, RR : 36x/m
-
KU : Lemah
-
Minum ditunda
-
Tidak ada tanda-tanda klinis infeksi A : hipotermi, resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, resiko infeksi P : pertahankan dan lanjutkan intervensi -
Monitor KU dan TTV
-
Selimuti bayi dan gunakan tutup kepala
-
Gunakan pakaian hangat dan kering
-
Pelihara suhu lingkungan/Inkubator stabil
-
Pantau tanda-tanda infeksi
-
Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan
S:O: -
Tidak terlihat pucat, tidak sianosis, akral hangat
Jam 21.00
2,3
Akral teraba dingin, S : 36,90C, N : 140 x/m, RR : 45x/m,
-
terpasang NGT karena selalu gumoh jika diberi minum -
KU : Lemah
-
Tidak ada tanda-tanda klinis infeksi A : hipotermi, resiko infeksi, resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh P : pertahankan intervensi
9/2/2013
-
Monitor KU dan TTV
-
Pantau tanda-tanda dan gejala infeksi
-
Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan
2,3
S :-
Jam 07.00
O: -
Tidak terlihat adanya tanda dan gejala infeksi
-
Tidak tampak sianosis, akral hangat, tidak pucat
-
S : 36,40c, N : 140 x/m, RR : 48 x/m
-
Terpasang NGT
-
Injeksi mpicillin 140mg masuk
-
KU : masih lemah, bayi menangis
-
Tali pusat mulai kering A : hipotermi, resiko infeksi teratasi, resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh P : pertahankan intervensi -
Monitor TTV
-
Pantau tanda dan gejala infeksi
-
Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan
-
Lanjutkan terapi program injeksi
S :Jam 14.00
2,3
O:
-
Tidak terlihat adanya tanda dan gejala infeksi
-
Tidak tampak sianosis, akral hangat, tidak pucat
-
S : 36,10c, N : 125 x/m, RR : 50x/m
-
KU : masih lemah, bayi menangis
-
Residu 2 cc
-
Minum 15cc
-
Tali pusat mulai kering A : hipotermi, resiko infeksi,masalah baru : resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi P : pertahankan intervensi -
Monitor TTV dan KU
-
Pantau tanda dan gejala infeksi
-
Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan
-
Lanjutkan terapi program injeksi
-
Pantau minum dan residunya
-
Jaga kehangatan
S :O: Jam 21.00
1,2,3 -
Tidak terlihat adanya tanda dan gejala infeksi
-
Tidak tampak sianosis, akral hangat, tidak pucat
-
S : 36,70c, N : 136 x/m, RR : 42x/m
-
KU : masih lemah
-
Terpasang NGT
-
Residu 0,4 cc
-
Minum 30 cc
-
Tali pusat kering A : hipotermi, resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi, resiko infeksi teratasi P : pertahankan intervensi -
Monitor TTV dan KU
-
Pantau tanda dan gejala infeksi
-
Cuci tangan sesudah dan sebelum melakukan tindakan
-
Lanjutkan terapi program injeksi
-
Pantau minum dan residunya
-
Jaga kehangatan
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA By. Ny P DENGAN ASFIKSIA BERAT DI RUANG PERISTI RSUD KEBUMEN
DISUSUN OLEH : 1. WINDRA BANGUN SUCIPTO
( A01001395 )
2. UMIATI
( A01001412 )
3. RIAN YULIANINGSIH
( A01001416 )
4. HENI ARDYAGARINI
( A01001415 )
PRODI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2013 Diposkan oleh Windra Sutjipto di 07.34 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Tidak ada komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Pengikut Mengenai Saya
Arsip Blog
▼ 2013 (9) o ▼ Juli (9) RESUME GADAR CKD WINDRA RESUME GADAR CKD WINDRA ASKEP POST SC ASKEP POST SC ASKEP ASFIKSIA ASKEP ASFIKSIA ASKEP GERONTIK WINDRA ASKEP GERONTIK WINDRA ASKEP GERONTIK WINDRA
► 2012 (12)
► 2011 (22)
Windra Sutjipto I want to join in the Navy, but because everything else I get into nursing. My motto first: "ambition is my motivation" "Ready all fields in different circumstances" Jaya my country, my people ... a glorious eagle asia Lihat profil lengkapku
Template PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.