STIKes FALETEHAN
EFEKTIVITAS PIJAT OKSITOSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS
LITERATUR RIVIEW
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah EBP
VINA RAHMAWATI (1018032087)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN SERANG TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga literatur riview ini dapat diselesaikan. Saya ingin mengucpakan terimakasih pada ibu Ani bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan literatur riview ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya ilmiah ini. Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya ilmiah ini telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya ilmiah ini. Maka dari itu kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca agar dapat memperbaiki karya ilmiah kami di masa mendatang. Sehingga karya ilmiah berikutnya dan karya ilmiah lain dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang “Efektivitas Pijat Oksitosi untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu Nifas” ”
Serang, November 2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Rumusan masalah .................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Argumantasi Riset 1 ................................................................................. 3 2.2 Argumentasi Riset 2 ................................................................................. 4 2.3 Argumentasi Riset 3 ................................................................................. 5 2.4 Argumentasi Riset 4 ................................................................................. 6 2.5 Argumentasi Riset 5 ................................................................................. 7
BAB III ANALISA KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 8 3.2 Saran ........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Di Indonesia pada tahun 2014 cakupan ASI Ekslusif masih di bawah target nasional 80% yaitu 52,3 %, kemudian di Propinsi Jawa Tengah sebesar 60 %. (Profil Kesehatan Indonesia, 2014 : 114). Sedangkan di kabupaten Boyolali pada tahun 2014 cakupan ASI eksklusif hanya mencapai 15,6 % dan untuk cakupan ASI Eksklusif di kecamatan Cepogo 65,1 %. (Titik Wijayanti, 2017).
ASI tidak keluar adalah kondisi tidak diproduksinya ASI atau sedikitnya produksi ASI. Hal ini disebabkan pengaruh hormon oksitosin yang kurang bekerja sebab kurangnya rangsangan isapan bayi yang mengaktifkan kerja hormon oksitosin (Fikawati, & dkk., 2015). Hormon oksitosin bekerja merangsang otot polos untuk meremas ASI yang ada pada alveoli, lobus serta duktus yang berisi ASI yang dikeluarkan melalui putting susu. (Walyani, 2015) Menurut (Fikawati, & dkk., 2015) menyebutkan bahwa salah satu tindakan yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas ASI, yaitu pemijatan punggung. Pemijatan punggung ini berguna untuk merangsang pengeluaran hormon oksitosin menjadi lebih optimal dan pengeluaran ASI menjadi lancar.
Upaya yang dilakukan untuk memperbanyak produksi ASI menurut (Sri Kandini, 2017) diantaranya meliputi frekuensi menyusui, nutrisi, pola istirahat dan tidur, psikologis, dan teknik menyusui dan perawatan payudara. Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara sehingga memengaruhi hipofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin. Pijat oksitosinini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosinatau reflexletdown.
Pijat oksitosin adalah suatu cara pemijatan yang dilakukan pada ibu nifas untuk meningkatkan produksi hormon oksitosin. Pijat oksitosin dilakukan dengan memijat titik-titik tertentu dipunggung ibu. Pijat ini sangat bermanfaat untuk ibu
1
nifas terutama untuk peningkatan kontraksi uterus saat nifas sehingga membantu proses involusi uterus dan memperlancar pengeluaran ASI ibu (Hardiyanti, 2010). Upaya yang dilakukan bidan sebagai penolong persalinan dalam upaya memperlancar produksi ASI dengan pijat oksitosin.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat tema tentang “Efektivitas Pijat Oksitosi untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu Nifas”
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana Efektivitas Pijat Oksitosi untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu Nifas ?
1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk Mengetahui Efektivitas Pijat Oksitosi untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu Nifas
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Argumentasi Riset 1 1. Peneliti (Tahun) Hotmaria Julia Dolok Saribu, Wasis Pujiati, (2015). 2. Judul Pijat
Oksitosin
Dan
Perawatan
Payudara
Terhadap
Kelancaran
Pengeluaran Asi Pada Ibu Nifas. 3. Tujuan Penelitian Mengetahui efektifitas pijat oksitosin dengan perawatan payudara terhadap kelancaran pengeluaran ASI. 4. Metode yang digunakan Penelitian ini menggunakan metode penelitian pra-eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest yaitu rancangan tanpa kelompok pembanding (kontrol) tetapi sudah dilakukan observasi pertama (Pretest) yang memungkinkan menguji perubahan – perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen. 5. Sample Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh ibu nifas di RB Kasih Murni Kelurahan Batu IX Kota Tanjungpinang yang berjumlah 36 orang. Pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara Non Random dengan cara Consecutive Sampling. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon Test. 6. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian didapatkan hasil p value < 0,05. Dengan didapatkannya hasil adanya pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu nifas di RB Kasih Murni. Jumlah pengeluaran ASI yang dikeluarkan oleh ibu nifas yang dilakukan pijat oksitosin rata-rata saat pre test dan post test menjadi meningkat. Hasil penelitian menunjukkan ratarata pengeluaran ASI pada kelompok Pijat Oksitosin pada saat pre test didapatkan semua tidak lancar 16 responden dan post test yang lancar
3
sebanyak 12 responden. Hasil Analisa Bivariat yang dilakukan antara kelompok perlakuan Pijat Oksitosin dan kelompok perlakuan Perawatan Payudara menunjukkan bahwa ada efektifitas yang bermakna antara Perawatan Payudara dengan nilai P value < α (0,001 < 0,05) dan Pijat Oksitosin dengan nilai dengan p value 0,000 terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ibu nifas di RB Kasih Murni. (Hotmaria Julia Dolok Saribu, 2015)
2.2 Argumentasi Riset 2 1. Peneliti (Tahun) Yusari Asih, (2017), 2. Judul Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas. 3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu nifas di BPM Lia Maria. 4. Metode yang digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan desain rancangan posttest dengan kelompok kontrol. 5. Sample Populasi pada penelitian ini adalah ibu nifas 3 jam postpartum di BPM Lia Maria berjumlah 80 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil melalui cara purposive sampling. Sampel berjumlah 32 orang yang terdiri dari 16 orang sebagai responden yang di intervensi dan 16 orang sebagai variabel kontrol. Data yang terkumpul selanjutnya diproses dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dengan bantuan perangkat lunak komputer. 6. Hasil Penelitian Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR =11,667 (1,227- 110,953), yang artinya ibu post partum yang melaksanakan pijat oksitosin mempunyai peluang 11,667 kali mengalami produksi ASI cukup dibandingkan dengann ibu yang tidak melakukan pijat oksitosin. (Asih, 2017)
4
2.3 Argumentasi Riset 3 1. Peneliti (Tahun) Sri Kandini, Endang Suwanti, Rohmi Handayani, (2017). 2. Judul Hubungan Pijat Oksitosin Dengan Kecukupan Asi Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo. 3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pijat Oksitosin Dengan Kecukupan Asi Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo. 4. Metode yang digunakan Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian preexperimental dengan jenis Post test only with control design. Populasi penelitian ini yaitu seluruh ibu nifas hari 1-3 di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo pada bulan Mei sampai dengan Juni 2017. 5. Sample Sampel penelitian ini yaitu ibu nifas hari ke 1-3 di wilayah kerja Puskesmas Karangdowo Klaten pada bulan Mei sampai Juni 2017. Sampel dalam penelitian ini akan diambil secara accidental sampling yaitu nonprobabilitas sampling teknik dimana subyek diambil secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan ciri-ciri atau karakteristik yang ditentukan oleh peneliti. 6. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji statistik dengan chi square didapatkan nilai nilai p = 0,000 (α<0,05), jadi ada hubungan pijat oksitosin terhadap kecukupan ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo Klaten. Hasil ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak sehingga ada hubungan yang signifikan antara pijat oksitosin dengan kecukupan ASI. Nilai
2 = 23,058 dan p =
0,000 (α<0,05). Hal ini berarti ibu-ibu yang mendapatkan pijat oksitosin akan berdampak pada kecukupan ASI lebih terpenuhi. (Sri Kandini, 2017)
5
2.4 Argumentasi Riset 4 1. Peneliti (Tahun) Titik Wijayanti, Atik Setiyaningsih, (2017). 2. Judul Perbedaan Metode Pijat Oksitosin Dan Breast Caredalam Meningkatkan Produksi Asi Pada Ibu Post Partum. 3. Tujuan Penelitian Mengetahui Perbedaan Metode Pijat Oksitosin Dan Breast Caredalam Meningkatkan Produksi Asi Pada Ibu Post Partum. 4. Metode yang digunakan Penelitian yang digunakan adalah penelitian pra eksperimen dengan rancangan pos test only control group desain. Dimana dalam penelitian ada 2 kelompok kontrol dan perlakukan, yang semuanya akan diamati di akhir (Notoatmodjo, 2005) 5. Sample Penelitian ini dilaksanakan di BPM Ngudi Raharjo milik bidan Paryati, Amd.Keb, Cepogo, Kabupaten Boyolali dari bulan Maret - Juni 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum hari 1 dan 2 di BPM Paryati, Amd.Keb, Cepogo, Boyolali dari bulan Maret - Juni 2017 sejumlah 60 ibu post partum. Pengambilan sampel melalui teknik purposive sampling atau sampel bertujuan. Tujuan peneliti memilih sampel bertujuan adalah karena adanya pertimbangan bahwa peneliti menggunakan 2 sampel yaitu kelompok eksperimen (pijat oksitosin) dan kelompok kontrol (breast care). 6. Hasil Penelitian Hasil analisis data dengan independent t test di atas menunjukkan bahwa rata-rata produksi ASI pada kelompok 1 (pijat oksitosin) lebih lancar dibandingkan dengan kelompok 2 (breast care) yaitu 5,33 > 4,00 serta nilai thit > ttab (4,00 > 2,048) atau nilai ρ : 0,000 < 0,05 yang artinya ada perbedaan antara rata – rata produksi ASI pada ibu post partum dengan pijat oksitosin dan breast care. (Titik Wijayanti A. S., 2017)
6
2.5 Argumentasi Riset 5 1. Peneliti (Tahun) Fionie Tri Wulandari, Fidyah Aminin, Utami Dewi, (2014) 2. Judul Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran Kolostrum Pada Ibu Post Partum Di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau. 3. Tujuan Penelitian Mengetahui Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran Kolostrum Pada Ibu Post Partum Di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau. 4. Metode Penelitian Desain penelitian ini quasi eksperiment dengan rancangan One Group pre and post test design yaitu observasi dilakukan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada responden. 5. Sample Penelitian dilakukan di Ruang kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau 6 Juni-8 Juli 2014. Pengambilan sampel dengan cara Non Probability Sampling-Purpossive Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dalam 2 tahap, pertama peneliti memilih responden sesuai dengan kriteria sampel inklusi yang telah ditetapkan dan peneliti memberikan informed consent. Pada tahap kedua responden diminta mengisi data biografi meliputi nama, alamat, usia, paritas, pendidikan terakhir.
6. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini, menunjukkan pada kelompok perlakuan rerata waktu pengeluaran Kolostrum 5.21 jam. Dalam penelitian ini pijat oksitosin dilakukan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diberikan pada ibu post partum 2 jam . Sedangkan hasil yang diperoleh pada kelompok yang tidak dilakukan pijat oksitosin (kontrol) rerata waktu pengeluaran Kolostrum 8.16 jam.
(Fionie Tri Wulandari, 2014)
7
BAB III ANALISA SIMPULAN
3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil berbagai penelitian dari ke lima jurnal yang di dapat, dapat di simpulkan bahwa Pijat oksitosin yang dilakukan akan memberikan kenyamanan pada ibu sehingga akan memberikan kenyamanan pada bayi yang disusui. Secara fisiologis hal tersebut meningkatkan hormon oksitosin yang dikirimkan ke otak sehingga hormon oksitosin dikeluarkan dan mengalir ke dalam darah, kemudian masuk ke payudara ibu menyebabkan otot-otot disekitar alveoli berkontraksi dan membuat ASI mengalir di saluran ASI (milk ducts). 3.2 Saran Karena telah terbukti terdapat efektifitas Pijat Oksitosin terhadap kelancaran pengeluaran ASI maka diharapkan kepada ibu nifas maupun pembaca dapat menggunakan Pijat Oksitosin dan Perawatan Payudara sebagai terapi pilihan dalam kelancaran pengeluaran ASI. Selain sasarannya kepada individu
8
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Y. (2017). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas , 210-211. Fionie Tri Wulandari, F. A. (2014). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran Kolostrum Pada Ibu Post Partum Di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau. , 175-178. Hotmaria Julia Dolok Saribu, W. P. (2015). Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran Asi Pada Ibu Nifas , 1314. Sri Kandini, E. S. (2017). Hubungan Pijat Oksitosin Dengan Kecukupan Asi Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo , 105-107. Titik Wijayanti, A. S. (2017). Perbedaan Metode Pijat Oksitosin Dan Breast Caredalam Meningkatkan Produksi Asi Pada Ibu Post Partum. , 5-10.
iii