Literatur Riview (efektivitas Pijat Murotal Alquran Untuk Mengatasi Kecemasan Pada Pasien Pre Op)-review Jadi.docx

  • Uploaded by: Toni Frasetio
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Literatur Riview (efektivitas Pijat Murotal Alquran Untuk Mengatasi Kecemasan Pada Pasien Pre Op)-review Jadi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,110
  • Pages: 13
STIKes FALETEHAN

Efektivitas Terapi Murottal Qur’an terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre-Operasi

LITERATUR RIVIEW Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah EBP

SHOHWATUNNISA (1018032078)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN SERANG TAHUN 2018

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah yang Maha Esa yang telah memberkati penulis sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Penulis juga ingin mengucpakan terimakasih bagi seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini dan berbagai sumber yang telah dipakai sebagai data dan fakta pada karya ilmiah ini. Penulis mengakui bahwa penulis adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya ilmiah ini telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya ilmiah ini. Maka dari itu kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca agar dapat memperbaiki karya ilmiah kami di masa mendatang. Sehingga karya ilmiah berikutnya dan karya ilmiah lain dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang “Efektivitas Terapi Murottal Qur’an terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre-Operasi”

Serang, November 2018

Penyusun

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Rumusan masalah .................................................................................... 3 1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Argumantasi Riset 1 ................................................................................. 4 2.2 Argumentasi Riset 2 ................................................................................. 5 2.3 Argumentasi Riset 3 ................................................................................. 6 2.4 Argumentasi Riset 4 ................................................................................. 7 2.5 Argumentasi Riset 5 ................................................................................. 8

BAB III ANALISA KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 9 3.2 Saran ........................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah

satu

layanan

kesehatan

yang

ada

di

rumah

sakit

adalah

layananpengobatan melalui operasi. Operasi atau pembedahan, baik elektif maupunkedaruratan adalah peristiwa kompleks yang menegangkan yang banyakmenimbulkan kecemasan. Kebanyakan prosedur bedah dilakukan di ruang operasirumah sakit, meskipun beberapa prosedur yang lebih sederhana yang tidakmemerlukan hospitalisasi dilakukan di klinik-klinik bedah dan unit bedahambulatori.

Individu

dengan

masalah

perawatan

kesehatan

yang

memerlukanintervensi pembedahan biasanya menjalani prosedur pembedahan yang mencakuppemberian anestesi lokal, regional, atau umum. Pada keperawatan perioperatif, sebelum menjalani tindakanpembedahan maka pasien harus mempersiapkan fisik dan mental. Persiapanmental pada keperawatan perioperatif ini merupakan hal yang tidak kalahpentingnya dalam proses persiapan operatif karena mental pasien yang tidak siapatau labil dapat berpengaruh terhadap

kondisi

fisiknya. Tindakan pembedahanmerupakan

ancaman potensial maupun aktual pada integritas seseorang yangdapat membangkitkan

reaksi

stres

psikologis

maupun

fisiologis.

Fase

pre

operatifdimulai ketika keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan berakhir ketika pasiendikirim ke meja operatif. Tindakan pembedahan atau operasi ini merupakanpengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien. Berbagai kemungkinan burukbisa saja terjadi yang akan membahayakan bagi pasien, tidak heran jika seringkalipasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak berlebihan dengankecemasan yang mereka alami. Kecemasan yang mereka alami biasanya terkaitdengan segala macam prosedur asing yang harus dijalani pasien dan juga ancamanterhadap keselamatan jiwa akibat segala macam prosedur pembedahan dantindakan pembiusan (Majid, 2011). Kecemasan menurut Freud adalah suatu keadaan perasaan afektif yangtidak menyenangkan yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkanorang

1

terhadap bahaya yang akan datang. Keadaan yang tidak menyenangkan itusering kabur dan sulit menunjuk dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selaludirasakan (Semiun, 2006). Diperkirakan jumlah mereka yang menderita gangguan kecemasan inibaik akut maupun kronik mencapai 5% dari jumlah penduduk, denganperbandingan antara wanita dan pria 2 banding 1. Dan diperkirakan antara 2%-4%diantara penduduk di suatu saat dalam kehidupannya pernah mengalami gangguancemas (Hawari, 2001) Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional mempunyaikesempatan paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnyapelayanan/asuhan keperawatan yang komprehensif dengan membantu klienmemenuhi kebutuhan dasar yang holistik. Perawat memandang klien sebagaimakhluk bio-psikososiokultural dan spiritual yang berespon secara holistik danunik terhadap perubahan kesehatan atau pada keadaan krisis. Asuhan keperawatanyang diberikan oleh perawat tidak bisa terlepas dari aspek spiritual yangmerupakan bagian integral dan interaksi perawat dengan klien. Mendengar bacaan Al-Qur’an merupakan salah satu jenis terapireligius, diharapkan dengan mendengarkan bacaan Al-Qur’an dapat menimbulkanrespon relaksasi bagi yang membacanya maupun yang mendengarkannya. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S Al-A’raf/7 : 204 Terjemahnya : “dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baikbaik,dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S.AlA’raf/7 : 204) Terapi religius termasuk di dalamnya adalah terapi murattal. Terapimurratal adalah terapi dengan menggunakan bacaan Al-Quran yang merupakanterapi religi dimana seseorang diperdengarkan bacaan ayat-ayat Al-Quran selamabeberapa menit atau beberapa jam sehingga memberikan dampak positif bagitubuh seseorang. Hasil penelitian yang telah dilakukan Al-Qadhii (1997) dalamIndriyani (2010), bahwa ada pengaruh yang terjadi dari mendengarkan murattalAl-Qur’an yaitu berupa adanya perubahan arus listrik otot, perubahan dayatangkap kulit.

2

Perubahan tersebut menunjukkan adanya relaksasi atau penurunanketegangan urat saraf reflektif yang mengakibatkan terjadinya pelonggaranpembuluh nadi dan penambahan kadar darah dalam kulit, diiringi denganpeningkatan suhu kulit dan penurunan frekuensi detak jantung (Siswanto, 2011). Terapi religi dapat mempercepat penyembuhan, hal ini telah dibukikanoleh berbagai ahli seperti yang telah dilakukan Ahmad al Khadi, direktur utamaIslamic Medicine Institute for Education and Research di Florida, AmerikaSerikat. Dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, wilayahmissuori AS, Ahmad Al- Qadhi melakukan presentasi tentang hasil penelitianyadengan tema pengaruh Al-Quran pada manusia dalam perspektif fisiologi danpsikologi. Hasil penelitian tersebut menunjukan hasil positif bahwamendengarkan ayat suci Al-Quran memiliki pengaruh yang signifikan dalammenurunkan ketegangan urat saraf reflektif dan hasil ini tercatat dan terukursecara kuantitatif dan kualitatif oleh sebuah alat berbasis pengkajian tentangpenyakit-penyakit mental (Faradisi, 2012). Berdasarkan uraian di atas bahwa terapi religius dapat memberikanpengaruh positif dalam perspektif fisiologi dan psikologi, maka peneliti tertarikuntuk mengangkat tema “Efektivitas Terapi Murottal Qur’an terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre-Operasi”

1.2 Rumusan Masalah Bagaimana

Efektivitas erapi

Murottal

Qur’an

terhadap

Tingkat

Kecemasan pada Pasien Pre-Operasi

1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahu fektivitas Terapi Murottal Qur’an terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre-Operasi

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Argumentasi Riset 1 1. Identitas artikel Abdul Syafei, Yogik Suryadi, (2018) Pengaruh Pemberian Terapi Audio

Murottal Qur’an Surat Ar-Rahman Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre-Operasi Katarak Senilis 2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Terapi Audio Murottal Qur’an Surat Ar-Rahman Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre-Operasi Katarak Senilis 3. Metode yang digunakan Desain yang digunakan pada penelitian ini yaitu desain Pre-Eksperimen dengan rancangan One Group Pre-Post test. Sugiono, (2010) Rancangan ini dilakukan dengan mengukur tingkat kecemasan sebelum pemberian terapi murottal Qs. Ar-Rahman, kemudian tingkat kecemasan diukur kembali dengan selang waktu selama 10 menit setelah perlakuan. opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita katarak di rumah sakit mata Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 129 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan cara accidental sampling yang berjumlah 56 responden, dengan kriteria inklusi yaitu: responden dengan agama islam, tidak mengalami gangguan pendengaran, berusia 40-70 tahun yang akan melakukan operasi katarak dengan keadaan sadar serta dapat berkomunikasi dengan baik. 4. Hasil Penelitian Kecemasan pasien pre-operasi katarak yang ada kecemasan berat sebelum dilakukan terapi murottal Q.s Ar-Rahman dan kecemasan sedang sesudah dilakukan terapi murottal Q.s Ar-Rahman adalah 15, yang ada kecemasan berat sebelum dilakukan terapi murottal Q.s Ar-Rahman dan yang kecemasan berat sesudah dilakukan terapi murottal Q.s Ar-Rahman adalah 13, kecemasan berat sebelum dilakukan terapi murottal Q.s Ar-

4

Rahman dan kecemasan berat sesudah dilakukan terapi murottal Q.s ArRahman adalah 0.

2.2 Argumentasi Riset 2 1. Identitas artikel Ika Nur Saputri, Rana Ulfa (2018) Pengaruh Pemberian Terapi Murottal Alquran Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Ibu Preoperasi Sectio Caesaria Di Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam 2. Tujuan Penelitian Mengetahui Pengaruh Pemberian Terapi Murottal Alquran Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Ibu Preoperasi Sectio Caesaria Di Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam 3. Metode yang digunakan Penelitian ini menggunakan pre eksperiment yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi murottal Al-Qur`an terhadap tingkat kecemasan pada ibu preoperasi sectio caesaria. Sampel penelitian ini adalah ibu pre operasi sectio caesarea di rumah sakit Grand Medistra Lubuk Pakam.Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah 22 orang. dimana kriteria yang diinginkan adalah ibu yang akan menjalani operasi section caesaria, beragama islam , dan tidak mengalami gangguan pendengaran. 4. Hasil Penelitian Hasil penelitian pada tingkat kecemasan ringan sebanyak 20 orang dan sedang sebanyak 2 orang. Terapi murottal dapat membentuk koping baru untuk mengatasi kecemasan sebelum operasi dan memiliki irama yang indah secara psikologis dapat memotivasi dan memberikan dorongan semangat dalam menghadapi problem yang sedang dihadapi termasuk bagi ibu preoperasi section caesaria.

5

2.3 Argumentasi Riset 3 1. Identitas artikel Miladiyah Rahmah, Dadang Suhendi, (2016) Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap Kecemasan Pasien Pre Operasi Di Rs Bogor Medical Center 2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an Terhadap Kecemasan Pasien Pre Operasi Di Rs Bogor Medical Center 3. Metode yang digunakan Jenis rancangan penelitian Quasi- eksperimental design yang akan digunakan pada penelitian ini adalah The one group pretest posttest design. Penelitian ini akan menggunakan satu sampel yang dilakukan pretest, kemudian dilakukan intervensi mendengarkan murottal AlQur’an, lalu dilakukan pengkajian posttest setelah intervensi, kemudian dilakukan perbandingan hasil pengkajian pretest dan posttest 4. Hasil Penelitian Setelah diberikan intervensi terapi murottal (Al-Qur’an) jumlah responden secara keseluruhan terdapat 33 orang, dimana terdapat 3orang (9,1%) pasien yang tidak mengalami cemas, terdapat 24 orang (72,7%) pasien yang mengalami cemas ringan, dan terdapat 4 orang (12,1%) pasien yang mengalami cemas sedang, serta terdapat 2 orang (6,1%) pasien yang mengalami cemas berat. Jadi dalam penelitian ini jumlah responden yang lebih banyak berada di tingkat kecemasan ringan. Menurut peneliti penjelasan diatas menunjukkan sebagian besar pasien pre operasi mengalami kecemasan ringan dalam menghadapi operasi. Hal tersebut diakibatkan oleh pemberian terapi Murottal Al-Qur’ankarena pasien tersebut lebih merasakan kenyamanan dalam mendengarkan ayat – ayat Al- Qur ’an sehingga pasien tersebut perasaannya menjadi lebih tenang dan rileks.

6

2.4 Argumentasi Riset 4 1. Identitas artikel Virgianti Nur Faridah, (2016) Terapi Murottal (Al-Qur’an) Mampu Menurunkan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Laparatomi 2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Terapi Murottal (Al-Qur’an) Mampu Menurunkan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Laparatomi 3. Metode yang digunakan Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Pra Eksperimen dengan menggunakan desain One Group Pretest-Postest. Dalam rancangan ini, tidak ada kelompok pembanding (kontrol) tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretes) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan perubahan yang terjadi setelah terjadi adanya eksperimen 4. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian bahwa lebih dari sebagian pasien pre operasi laparatomi setelah diberikan terapi murottal pasien tersebut dapat merasakan perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian terapi murottal (Al-Qur’an) pasien merasakan perasaan yang lebih nyaman dan tenang karena merasa semua penyakit pasti ada obatnya dan Allah SWT selalu melindungi dan memberikan kesembuhan.

2.5 Argumentasi Riset 5 1. Identitas artikel R. Topan Aditya Rahman (2017) Murottal Therapy To Anxiety Levels Of Patients Pre-Operative At Sari Mulia Hospital Banjarmasin 2. Tujuan Penelitian to find out Murottal Therapy for the Anxiety Level of Pre-operative Patients at Sari Mulia Hospital Banjarmasin 3. Metode yang digunakan Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif Quasiexperimental

dengan

desain

one-group

7

pretest-posttest.

Teknik

pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan ukuran sampel 22pasien sebelum operasi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan statistik uji Wilcoxon. 4. Hasil Penelitia Kondisi pasien setelahnya diberi terapi murottal dari Al Qur'antampak lebih tenang, pasien lebih bisa berpikirpositif, bahkan setelah terapi murottalAl-Qur'an mereka mengatakan bahwa tindakan operasiakan dilakukan semata-mata untuk menyembuhkan penyakitnya.

8

BAB III ANALISA KEMIMPULAN

3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari ke lima jurnal di atas bahwa lebih dari sebagian pasien pre operasi setelah diberikan terapi murottal pasien tersebut dapat merasakan perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian terapi murottal (AlQur’an) pasien merasakan perasaan yang lebih nyaman dan tenang karena merasa semua penyakit pasti ada obatnya dan Allah SWT selalu melindungi dan memberikan kesembuhan. Serta kecemasan pada pasien pre operasi dapat teratasi. 3.2 Saran Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan danpengetahuan mahasiswa yang lebih luas tentang terapi nonfarmakologisdalam penanganan respon cemas.

9

DAFTAR PUSTAKA Abdul Syafei, Y. S. (2018). Pengaruh Pemberian Terapi Audio Murottal Qur’an Surat Ar-Rahman Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien PreOperasi Katarak Senilis , 127-128. Faradisi, F. (2012). Efektivitas Terapi Murottal dan Terapi Musik Klasik terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi di Pekalongan. Jurnal, Pekalongan : STIKES Muhammadiyah Pekajangan . Faridah, V. N. (2016). Terapi Murottal (Al-Qur’an) Mampu Menurunkan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Laparatomi , 65-69. Hawari, D. (2001). Psikiater Manajemen Stress, Cemas dan Depresi. Jakarta : FKUI. Ika Nur Saputri, R. U. (2018). Pengaruh Pemberian Terapi Murottal Alquran Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Ibu Preoperasi Sectio Caesaria Di Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam , 9-10. Majid, A. d. (2011). Keperawatan Perioperatif. Yogyakarta : Gosyen Publishing . Nur Miladiyah Rahmah, D. S. (2016). PENGARUH TERAPI MUROTTAL ALQUR’AN TERHADAP KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RS BOGOR MEDICAL CENTER , 3-9. Pristiawati, R. ( 2008). Hubungan Penerapan Apek Spiritualitas Perawat dengan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pada Pasien Di Rumah Sakit Haji Makassar Skripsi, Makassar: STIK Famika Makassar . Rahman, R. T. (2017). Murottal Therapy To Anxiety Levels Of Patients PreOperative At Sari Mulia Hospital Banjarmasin , 630-633. Semiun, Y. (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud Yogyakarta : Kanisius . Siswanto, d. (2011). Pengaruh Terapi Suara Tartil Al-Qur’an Terhadap Penurunan Tingkat Insomnia Pada Lanjut Usia di Panti Tresna Wredha Muhammadiyah Kota Probolinggo. Jurnal .

iii

Related Documents


More Documents from ""