Learning Issue 1. EBM PENGERTIAN Evidence-based Medicine merupakan penggunaan bukti (evidence) ilmiah yang terkini dan terbaik dengan jelas dan berhati-hati di dalam membuat keputusan untuk pasien (Sackett, Rosenberg, Gray, Haynes, & Richardson, 1996). Sama halnya dengan evidence based medicine, evidence based practice merupakan suatu kerangka kerja yang menguji, mengevaluasi dan menerapkan temuantemuan penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki pelayanan keperawatan kepada pasien (Carlson, 2010). Evidence-based Practice merupakan suatu pola kerja dimana praktik klinik yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah terbaik yang didapat melalui penelitian, pengalaman klinik perawat serta pilihan pasien dalam menentukan keputusan klinik bagi pelayanan kesehatan(Carlson, 2010; Levin & Feldman, 2006). METODE Menggunakan desain cross sectional survey. Melalui jenis desain ini akan dieksplorasi pengetahuan, sikap dan kesiapan perawat terhadap Evidence-based Practice melalui sebuah instrument yang dinamakan kuesioner. (NERS JURNAL KEPERAWATAN VOLUME 8,No 1,Juni 2012) 2. Critical appraisal Critical appraisal artikel Penulis, Tahun, Lokasi Farouk Donia, et al,. 2015, Mesir
Pertanyaan Penelitian Mengukur opini pasien terhadap pelayanan unit hemodialisis
Desain Penelitian
Sampel
Hasil/Kesimpulan
Observasi dengan memberikan kuesioner terhadap pasien dengan skala sangat baik,biasabiasa dan buruk
n=69 responden
Palmer, S.C. et al, 2014.
Mengevaluasi pengalaman pasien aspek spesifik perawatan hemodialisis di beberapa negara
Survei crosssectional. Lokasi : Klinik hemodialisis dalam satu provider tunggal di Eropa dan Amerika Selatan. χ2 tests dan Mann-Whitney U tests Kuesioner 20 pertanyaan menggunakan skala likert.
n=2748 pasien hemodialisis
Nilai rata-rata dari 10 pertanyaan kuesioner mengenai opini pasien hemodialisis yaitu sangat baik 79,74 %, biasabiasa 12,32%, buruk 2,47% dan no comment 5,4% 46,5 % responden merasa sangat baik terhadap perawatan. karakteristik responden yaitu usia lebih tua kurang kritis terhadap perawatan dan gejala depresi merasa kurang puas. Aspek perawatan yang dinilai responden sangat baik adalah perhatian staf
Sinurat,J, dkk. 2014, Yogyakarta
mengetahui tingkat kepuasan pasien hemodialisis dan perbedaan tingkat kepuasan ditinjau dari profil pasien pada bangsal hemodialisis RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Cross sectional Kuesioner Karakteristik pasien Uji t, Chi square Diagram kartesius
n=100 pasen hemodialisis
Rahim, R, dkk. 2014, Manado
menganalisis hubungan kualitas pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas di instalasi hemodialisa
Cross sectional uji Fisher Exact Populasi seluruh pasen jamkesmas yang terdaftar di hemodialisis Desember 2013
n= 31 responden
(54%); keandalan perawat (53%); Responsivitas staf terhadap rasa sakit (51%); Perhatian staf dialisis (50%); dan kemudahan menghubungi staf dialisis melalui telepon (48%). Aspek perawatan yang kurang baik adalah informasi yang diberikan staf kepada pasien hemodialisis (29% – 39 %). Karakteristik responden terdapat hubungan yang signifikan dengan tingkat kepuasan pasien yaitu nilai yang lebih kecil dari 0,05. Tingkat kepuasan bahwa pasien merasa puas terhadap dimensi keandalan, daya tanggap, kepastian, dan berwujud, sedangkan pasien merasa tidak puas pada dimensi empati. Terdapat hubungan bermakna antara kualitas pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas berdasarkan kategori kehandalan (p=0,04); kategori daya tanggap (p = 0,001). Tingkat kepuasan pasien jamkesmas berdasarkan kategori kehandalan (baik 51,6% dan buruk 48,4%); kategori daya
tanggap (baik 67,7% dan buruk 32,3%); kategori jaminan (baik 77,5% dan buruk 22,6%); kategori perhatian (baik 71,0% dan buruk 29 %); kategori bukti (baik 87,1% dan buruk 12,9%).
(Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)
3. PICO
P untuk Patient, Population, Problem Kata-kata ini mewakili pasien, populasi, dan masalah yang diangkat dalam karya ilmiah yang ditulis I untuk Intervention, Prognostic Factor, atau Exposure Kata ini mewakili intervensi, faktor prognostik atau paparan yang akan diangkat dalam karya ilmiah C untuk Comparison atau Intervention (jika ada atau dibutuhkan) Kata ini mewakili perbandingan atau interpensi yang ingin dibandingkan dengan intervensi atau pararan pada karya ilmiah yang akan ditulis O untuk Outcome yang ingin diukur atau ingin dicapai Kata ini mewakili target apa yang ingin dicapai dari suatu penelitian misalnya pengaruh atau perbaikan dari suatu kondisi atau penyakit tertentu. 4. Penelitian randomized controlled trial Randomized control trial (atau randomized clinical trial ) a d a l a h s e b u a h e k s p e r i m e n epidemiologi yang mempelajari sebuah pencegahan atau cara hidup yang dapat mengobati.Subjek dalam populasi adalah kelompok yan acak, biasanya disebut perawatan dan kelompok kontrol, dan hasilnya diperoleh dengan membandingkan hasil dari dua atau lebih kelompok.Hasil yang diinginkan dapat saja berbeda tetapi, mungkin saja perkembangan penyakit baruatau sembuh dari penyakit yang telah ada. https://www.pdfcoke.com/document/280795368/Randomized-Control-Trial 5. Penelitian blind a. Single mask (single blind) adalah salah satu pihak tidak mengetahui obat apa yangdiberikan( bisa saja peneliti atau subyek penelitian)
b. Double mask (double blind) adalah kedua pihak / peneliti dan subyek penelitian tidak mengetahui pengobatan yang diberikan( demi menghindari terjadinya berbagai bias" c. T r i p l e m a s k ( t r i p l e b l i n d ) a d a l a h p e n e l i t i , s u b y e k p e n e l i t i a n , d a n p e n i l a i t i d a k mengetahui obat apa yang diberikan