Putri Lbm 2.docx

  • Uploaded by: Zhraa
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Putri Lbm 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 874
  • Pages: 6
1. Apa yang disebut dengan hemoglobin dan berapa kadar normalnya?

Firani, N. K. (2018). Mengenali Sel-sel Darah dan Kelainan Darah. Malang: UB Press. 2. Apa yang disebut dengan MCV dan berapa nilai normalnya?

Firani, N. K. (2018). Mengenali Sel-sel Darah dan Kelainan Darah. Malang: UB Press. 3. Apa yang disebut dengan MCH dan berapa nilai normalnya?

Firani, N. K. (2018). Mengenali Sel-sel Darah dan Kelainan Darah. Malang: UB Press. 4. Apa saja macam macam kelainan eritrosit? Berdasarkan kelainan ukuran eritrosit Mikrositik Sel ini dpt berasal dari fragmentasi eritrosit yg normal seperti pada anemia hemolitik; anemia megaloblastik dan dpt pula terjadi pada anemia defisiensi besi. Makrositik Makrosit adalah eritrosit yg berukuran lebih ari 8um. Sel ini didapatkan pada anemia megaloblastik, penyakit hati menahun berupa thin macrocytes dan pada keadaan dg retikulositosis, seperti anemia hemolitik atau anemia pasaca perdarahan. Anisositosis Anisositosis tidak menunjukkan suatu kelainan hematologik yg spesifik. Keadaan ini ditandai adanya eritrosit dg ukuran yg tidak sama besar dalam sediaan hapus darah tepi. Anisositosis jelas terlihat pada anemia mikrositik yang ada bersamaan dengan anemia makrositik seperti pada anemia gizi. Berdasarkan Kelainan bentuk eritrosit Ovalosit Ovalosit adalah eritrosit yg berbentuk lonjong. Apda ovulasitosis herediter, dlm sediaan hapus tampak lebih dari 90% eritrosit berbentuk oval. Bentuk ini harus dibedakan dari makroovalosit yg didapatkan pada anemia megaloblastik dimana eritrosit berbentuk besar dan oval. Sferosit Sferosit adalah eritrosit yg berbentuk lebih bulat, lebih kecil dan lebih tebal dari eritrosit normal. Sel ini dpt dijumpai dlm jumlah besar pada sferositosis herediter, anemia hemolitik autoimun (AIHA), septikemia dan pasca transfusi. Schistosit atau fragmentosit Sel ini merupakan pecahan eritrosit yg dijumpai pada: *kelainan genetik seperti thalassemia dan ovalositosis herediter

*kelainan eritrosit didapat,seperti pada anemia megaloblastik dan anemia defisiensi, kelainan katup jantung. Pada keadaan ini fragmentosit tampak sebagai sel helm. *luka bakar berat Sel target atau leptosit atau sel sasaran Eritrosit yg mempunyai masa kemerahan di bagian tengahnya, disebut jg sebagai sel sasaran. Sel semacam ini banyak dijumpai pada thalassemia, anemia defisiensi besi berat dan penyakit hati menahun. Sel sabit atau sickle cell Sel seperti ini didapatkan pada penyakit sel sabit yang homozygote (SS). Untuk mendapatkan eritrosit yang berbentuk sabit, eritrosit diinkubasi dulu dalam keadaan anoksia dg menggunakan zat reduktor (Na2S2O5 atau Na2S2O3). Hal ini terutama dilakukan pada penyakit sel sabit heterozigot. Crenation Sel seperti ini merupakan artefak, dpt dijumpai dlm sediaan hapus darah tepi yang tealah disimpan 1 malam pada suhu 200 C atau eritrosit yang berasal dari “washed packed cell”. Sel Burr Sel ini adalah eritrosit yg kecil atau fragmentosit yg mempunyai duri satu atau lebih pada permukaan eritrosit. Sel semacam ini banyak dijumpai pada uremia dan disseminated intravascular coagulation (DIC). Akantosit Sel ini disebabkan oleh kelainan metabolisme fosfolipid dari membran eritrosit. Pada keadaan ini tepi eritrosit mempunyai tonjolan-tonjolan berupa duri. Akantosit mungkin didapat pada penderita pasca splenektomia, anemia hemolitik pada sirosis hati karena alkoholisme, abetalipoproteinemia dan defisiensi piruvat kinase. Tear Drop Cell Eritrosit yg mempunyai bententuk sepertuk seperti tetesan air mata. Sel ini banyak dijumpai pada mielofibrosis , thalassemia mayor. Poikilositosis Poikilositosis adalah istilah yg menunjukkan benntuk eritrosit yg bermacam-macam dalam sediaan hapus darah rmacam-macam dalam sediaan hapus darah tepi. Keadaan ini mungkin didapatkan pada thalassemia dan anemia berat. Rouleaux dan autoaglutianasi Rouleaux tersusun dari 3-5 eritrosit yg membentuk barisan sedangkan autoaglutinasi adalah keadaan dimana eritrosit bergumpal. Rouleaux mungkin didapatkan pada keadaan dg LED yg cepat seperti pada mieloma dan anemia berat; sedangkan autoaglutinasi didapatkan pada AIHA, seperti lupus eritematosus sistemik dan salah transfusi. Berdasarkan kelainan warna eritrosit Hipokrom Eritrosit yg tampak pucat. Eritrosit hipokrom disebabkan kadar HB dlm erirosit berkurang. Eritrosit semacam ini bnyk dijumpai pd anemia defisiensi besi, anemia sideroblastik, thalassemia dan pada infeksi menahun.

Eritrosit polikrom Eritrosit polikrom adalah eritrosit yg lebih besar dan lebih biru dari eritrosit normal. Polikromasi suatu keadaan yg ditandai dg banyak eritrosit polikrom dalam sediaan hapus darah tepi, keadaan ini berkaitan dg retikulositosis. Polikromasi tsb dijumpai pada anemia hemolitik, anemia pasca perdarahan dan haemopoeisis ekstrameduler. Berdasarkan Benda-benda inklusi dalam eritrosit Benda Howell Jolly Benda Howell Jolly adalah sisa inti eritrosit, biasanya tunggal yg trdapat dlm eritrosit penderita anemia pernisiosa, anemia defisiensi asam folat, juga didapatkan pada atrofi limpa dan pasca splenektomia. Parasit malaria Dari plasmodium yang terdapat pada malaria. Seperti plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale, dan plasmodium falcivarum. Titik Basofil Terdapatnya titik-titik biru yang difus dalam eritrosit dikenal sebagai titik basofil atau basophilic stippling. Keadaan ini didapatkan pada infeksi, keracunan timah hitam (Pb), hemoglobin unstable. Titik-titik basofil ini tidak dapat dijumpai dalam sediaan hapus darah EDTA. Eritrosit berinti Eritrosit berinti mungkin didapatkan dalam sediaan hapus darah tepi pada anemia berat, kecuali anemia aplastik; pada eritropoiesis hiperaktif seperti anemia hemolitik; neonatus; eritropoesis ekstrameduler seperti mielofibrosis; septikemia dan pasca splenektomia. Riadi Wirawan,dkk. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Sederhana Edisi kedua Cetakan pertama. 1996.Balai Penerbit FKUI.Jakarta 5. Apa penyakit yang di derita anak laki laki tersebut? 6. Apa pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan oleh dokter?

Surjono, A. (2003). Vade-Mecum Pediatri. Jakarta: EGC. 7. Apa yang menyebabkan eritrosit disebut dengan sel pensil?

D'Hiru. (2013). LIVE BLOOD ANALYSIS-Setetes Darah Anda Dapat Mengungkap Status Kesehatan dan Penyakit yang Mengancam Anda. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sel pensil

Sel normal

Setiawan, A. (2014). SEGMENTASI CITRA SEL DARAH MERAH BERDASARKAN MORFOLOGI SEL UNTUK MENDETEKSI ANEMIA DEFISIENSI BESI. JURNAL ITSMART , 5. 8. Apa hubungan tidak suka makan daging dengan penyakit tersebut?

Related Documents

Putri Lbm 2.docx
April 2020 20
Putri
June 2020 47
Putri
December 2019 50
Lbm
June 2020 36
Lbm 2
August 2019 54
Putri Inovasi.docx
May 2020 21

More Documents from "Anonymous n8MwUgkN"