LEADERSHIP
Prof. Dr. Suryana Sumantri, MSIE, psikolog
Efektivitas Individual (Kinerja)
Individual
Kepuasan Kerja
Desain Pekerjaan .
Motivasi Persepsi
Sikap
Nilai
Emosi
Kemampuan
Gambar 1 : Model Perilaku pada Tingkat Individual
HAKIKAT KEPEMIMPINAN A menyuruh B
A meyakinkan B A mengatur/mengorganisasi lingkungan bagi B
KEPEMIMPINAN Kepemimpinan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam hubungan antara manusia untuk mempengaruhi orang lain dan diarahkan melalui proses komunikasi dengan maksud mencapai tujuan tertentu.
KEKUASAAN SEBAGAI DIMENSI PENGARUH Sah Imbalan Paksaan Referent Ahli Informasi K o n e k si
Kekuasaan yang Bersumber pada Organisasi
SAH IMBALAN
PAKSAAN
PENGARUH AHLI
PENGIKUT
REFERENT INFOR- KOMASI NEKSI
Kekuasaan yang Bersumber pada Individu
PERILAKU
TUJUAN TERCAPAI
Kekuasaan Sah Kekuasaan ini diperoleh dari kedudukan pemimpin dalam kelompok atau organisasi. Dalam organisasi formal, seorang mandor mempunyai kekuasaan yang lebih besar daripada kepala regu. Dalam kelompok informal seorang pemimpin diakui oleh para anggota memiliki kekuasaan sah Kekuasaan sah ini dapat disamakan dengan wewenang
Kekuasaan Imbalan Sumber kekuasaan ini terdapat dalam kemampuan untuk mengendalikan pemberian imbalan pada orang lain (misalanya dalam bentuk uang, pujian, kenaikan pangkat dsb.) Apabila perilaku orang tersebut sesuai dengan arah yang diinginkan pemimpin
Kekuasaan Paksaan Sumber kekuasaan ini diperoleh dari kemamampuan untuk memberi hukuman pada orang lain (misalnya teguran, penurunan pangkat dsb.) Apabila perilaku orang tersebut tidak sesuai atau bertentangan dengan permintaan pimpinan
Kekuasaan Referent Kekuasaan ini bersumber pada sifat-sifat yang menarik dan memikat dari sang pemimpin Seorang pemimpin yang dikagumi karena segi-segi tertentu dari kepribadiannya, memiliki kekuasaan referent atau identifikasi, dan mengilhami para pengikutnya (disebut pula memiliki kharisma)
Kekuasaan Ahli Kekuasaan ini bersumber pada kecakapan, keahlian atau pengetahuan khusus yang dimiliki pemimpin. Di sini para pengikut memandang pemimpinnya memiliki keahlian yang diperlukan dan mereka merasa yakin bahwa mereka sendiri tidak memilikinya
Kekuasaan Informasi
Sumber kekuasaan ini didasarkan pada informasi yang dimiliki sang pemimpin dan kemudahan untuk mendapat informasi yang berharga dan dibutuhkan oleh orang lain. Kekuasaan ini sangat berpengaruh karena orang lain membutuhkan atau menginginkan informasi ini bagi kelancaran tugas kerjanya.
Kekuasaan Koneksi Sumber kekuasaan ini didasarkan pada koneksi sang pemimpin dengan orang orang penting dan berpengaruh. Seorang pemimpin yang kekuasaan koneksinya tinggi akan menimbulkan kepatuhan pada orang lain, karena mereka berusaha memperoleh keuntungan atau menghindari ketidaksukaan dari orang yang berpengaruh itu
Penggunaan Kekuasaan secara Efektif Membuat orang lain (para pengikutnya) merasa kuat. Menumbuhkan kepercayaan para pengikut terhadap diri pemimpin; Membangun serta memupuk hubungan kerjasama bukannya hubungan persaingan; Memecahkan pertentangan yang timbul dalam hubungan tugas Merangsang serta mengembangkan cara berpikir, semangat dan berperilaku yang berpedoman pada tujuan. Mengenal dan memahami karaketer sosial dan budaya dari organisasi tersebut. (aris s3)
3 PENDEKATAN Pendekatan sifat-sifat (ciriciri) pemimpin. Pendekatan perilaku pemimpin. Pendekatan situasional
Studi Kepemimpinan Iowa
perilaku pemimpin yang otokratis, demokratis dan laizessfaire. Penekanan pada ‘tugas’ cenderung digambarkan dengan perilaku pemimpin yang otokratis, sedangkan penekanan pada ‘hubungan’ digambarkan sebagai perilaku pemimpin yang demokratis.
Studi Kepemimpinan Ohio
Initiating structure Consideration
Studi Kepemimpinan Ohio T C O N S I D E R A T I O N
R
INITIATING STRUCTURE
T
Kepemimpinan Situasional
Perilaku tugas (Task behavior) Pemimpin merumuskan semua tugas dengan jalan menujukan bagaimana tugas dilaksanakan melalui komunikasi satu arah. Perilaku hubungan (Relationship behavior) Pemimpin memberikan dukungan moril (kehangatan, pujian, saran-saran) pada bawahan melalui komunikasi dua arah .
Konsep Kematangan/Kesiapan (maturitas) Kematangan Psikologik Berhubungan dengan kemauan ataupun motivasi untuk melakukan sesuatu Kematangan jabatan Berhubungan dengan kemampuan atau kecakapan seseorang dalam melakukan sesuatu
Kepemimpinan Situasional T P R L K H U B U N G A N
R
H : Tg T : Rd
H : Tg T : Tg
G3
G2
G4
G1
H : Rd T : Rd
H : Rd T : Tg PERILAKU TUGAS
T
Gaya 1 Merupakan kombinasi antara perilaku hubungan yang rendah dan perilaku tugas yang tinggi Gaya 2 Kombinasi antara perilaku hubungan yang tinggi dan perilaku tugas yang tinggi
Gaya 3 Kombinasi antara perilaku hubungan yang tinggi dan perilaku tugas yang rendah Gaya 4 Kombinasi antara perilaku hubungan yang rendah dan perilaku tugas yang rendah
Kematangan/Kesiapan (maturitas) (M1) Tidak memiliki kemauan dan kemampuan untuk menerima tanggung jawab pekerjaan (M2) Telah memiliki kemauan tetapi memiliki kemampuan yang masih rendah (M3) Memiliki kemauan dan kemampuan yang cukup (M4) Memiliki kemauan dan kemampuan yang tinggi untuk menerima tanggung jawab pekerja
GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL YANG EFEKTIF
Gaya Telling atau memberitaukan, efektif untuk pengikut dengan tingkat tingkat kesiapan rendah (M1) Gaya Selling atau menjajakan, efektif untuk pengikut dengan tingkat kesiapan rendah ke sedang (M2) Gaya Participating atau mengikutsertakan, efektif untuk pengikut dengan tingkat kesiapan sedang ke tinggi (M3) Gaya Delegating atau mendelegasikan, efektif untuk pengikut dengan tingkat kesiapan/kematangan yang tinggi (M4)
T P R L K H U B U N G A N
R
H : Tg T : Rd
H : Tg T : Tg
PARTICIPATING
SELLING
G3
G2
G4
G1
DELEGATING H : Rd T : Rd
TELLING H : Rd T : Tg
PERILAKU TUGAS
T
I---------I---------I---------I---------I M4 M3 M2 M1
IKLIM KERJA Iklim kerja digambarkan sebagai
organization culture, psychological climate dan company personality
IKLIM KERJA Iklim organisasi merupakan karakteristik-karakteristik tertentu yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi lainnya dan mempengaruhi perilaku orang dalam organisasi tersebut
Dimensi-Dimensi Iklim Kerja
Conformity Responsibility Standards Rewards Clarity Team Spirit
Conformity Hal ini menunjukan derajat perasaan pekerja terhadap peraturan yang berlaku dalam lingkungan pekerjaannya, misalnya terhadap perturan, prosedur, kebijaksanaan yang harus ditaati
Responsibility Hal ini menunjukan derajat perasaan pekerja bahwa mereka dapat mengambil keputusan serta memecahkan persoalan tanpa harus bertanya terlebih dahulu kepada atasan
Standards Hal ini menunjukan derajat perasaan para pekerja bahwa perusahaan menetapkan suatu target tertentu yang mengandung resiko dan menantang
Rewards Hal ini menunjukan derjat perasaan para pekerja bahwa mereka memperoleh imbalan dan penghargaan untuk pekerja yang dilaksanakan dengan baik
Clarity Hal ini menunjukan derajat perasaan para pekerja bahwa segala sesuatu dalam perusahaan diorganisasi dengan baik dan tujuan ataupun pekerjaannya dirumuskan dengan jelas
Team Spirit Hal ini menunjukan derajat perasaan para pekerja bahwa dalam perusahaan terdapat keadaan saling mempercayai, tolong menolong, bersahabat dan hubungan yang baik antar anggot di dalam lingkungan kerja tersebut