ANALISIS KEPEMIMPINAN DENGAN 10 PRINSIP PEMIMPIN JEMPOLAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KARTINI PADALARANG – KBB Oleh : Fransiska Agustina (NIM.178020066)
Pendahuluan Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang leadership dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Leadership tidak hanya dilihat dari bak saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin. Kepemimpinan merupakanproses atau serangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lain berisi menggerakkan, membimbing dan menga-rahkan sertamengawasi orang lain dalam berbuat sama. Seluruh kegiatan itu dapat disebut sebagai usaha mempengaruhi perasaan, pikiran dan tingkah laku orang lain ke arah pencapaian tujuan. Kepemimpinan juga bisa diartikan proses interaksi antara pemimpin dengan pegawainya untuk berbuat sesuatu yang sesuai dengan tujuan organisasi. Kepemimpinan pada suatu organisasi sangat ditentukan oleh bagaimana pimpinan mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat. Direktur rumah sakit perlu meningkatkan kualitas dan kemampuan diri melalui kepemimpinannya agar rumah sakit sebagai organisasi dapat maju dan berkembang. Dengan demikian, kepemimpinan direktur rumah sakit merupakan persyaratan mutlak bagi rumah sakit untuk mencapai tujuan dengan mengatur kerja sama secara harmonis antara pimpinan dan seluruh staf rumah sakit. Kepemimpinan direktur rumah sakit sangat menentukan kinerja rumah sakit itu sendiri agar fungsi rumah sakit dapat terwujud secara optimal. Direktur rumah sakit harus membangun image rumah sakit yang lebih baik agar dapat menghadapi kebutuhan dan tuntutan masyarakat serta mampu bersaing dengan sarana pelayanan kesehatan lain. Jelas sudah bahwa sumber daya manusia bidang kesehatan di rumah sakit yang sangat berperan penting adalah direktur rumah sakit. Sebagai pimpinan rumah sakit, direktur rumah sakit berpengaruh positif terhadap pencapaian program-program rumah sakit dan tujuan organisasi, dengan kata lain sekali lagi, direktur rumah sakit merupakan tokoh yang berperan sangat penting dalam pengelolaan manajemen rumah sakit.
Analisis Kepemimpinan dengan 10 Prinsip Pemimpin Jempolan Berdasarkan 10 Prinsip Pemimpin Jempolan maka prinsip – prinsip tersebut diantaranya :
1
1. Persuasif Persuasif tidak sekedar meminta, tapi membuat tindakan itu datang dari hati orang yang diminta tolong. Tipe Direktur Rumah Sakit dalam hal ini persuasif hal itu dapat dilihat dari penyampaian Direktur ketika akan memberikan tugas kepada karyawannya. Direktur selalu menyampaikan tujuan diberikannya tugas tersebut kepada karyawan dan membuka kesempatan karyawan untuk memberikan pendapat.
2. Lembut Kelembutan tidak selalu menandakan lemah. Kelembutan berarti tidak keras, kasar ataupun memaksa. Hal tersebut terdapat pada tipe kepemimpinan Direktur Rumah Sakit, terbukti dengan selalu membuka kesempatan karyawannya berpendapat ketika akan membagi tugas.
3. Sabar Kesabaran tidak hanya berkaitan dengan sikap pada orang yang dihadapi. Tapi pada proses kerja maupun proses pencapaian tujuan. Dalam hal ini Direktur Rumah Sakit bersikap sabar tapi tidak meninggalkan ketegasan, beliau selalu melalui tahapan sesuai prosedur dalam menghadapi atau menegur kesalahan karyawan.
4. Mampu Belajar Kerendahan hati bisa menjadi modal untuk maju pesat dalam karir. Kita bukan orang yang maha tahu karenanya belajarlah selalu dari orang lain. Direktur Rumah Sakit selalu bersedia menerima wawasan terbaru walaupun dari bawahannya. Selalu bersedia tukar fikiran dengan para karyawan bahkan beliau yang meminta masukan kepada kami para karyawannya.
5. Kemurahan Hati Kemurahan hati merupakan tindakan yang penuh pertimbangan, kesopanan, tatakrama, dan kepedulian yang tulus. Memperlakukan orang lain dengan murah hati berarti menghargai mereka dengan tulus sebagai sesame manusia yang mempunyai kelemahan, kebutuhan dan keinginan.
2
Hal ini terdapat pada tipe Pemimpin Rumah Sakit walaupun karakteristik ini tidak terlihat sangat kuat, dimungkinkan juga Pemimpin menjaga image kharismanya di depan karyawan.
6. Menerima Menerima orang lain apa adanya memang sulit. Akan tetapi bila hal itu bisa dilakukan kepada orang lain maka satu sama lain dapat saling membahu dalam mencari keberhasilan. Karakter ini minim terdapat pada Direktur rumah Sakit. Tuntutan beliau yang selalu ingin kami karyawannya terutama manajer yang selalu mempunyai skill diatas rata – rata dengan tingkat kecepatan kerja yang dituntut selalu harus secepat mungkin.
7. Disiplin Disiplin lebih efektif jika ditumbuhkan disiplin dari dalam bukan dari luar. Menegur rekan atau bawahan, sampaikan dengan lembut dan tulus dan pastikan niat mendisiplinkan orang lainbukan disertai tujuan menjatuhkan tetapi mencegah agar lain kali tidak melakukan hal yang sama. Disiplin bawahan biasanya sangat dipengaruhi dari hal yang dicontohkan atasannya. Direktur Rumah sakit selalu mencontohkan terlebih dahulu hal yang seharusnya dilakukan sesuai peraturan Rumah Sakit agar karyawan lainnya bisa mencontoh.
8. Pengetahuan Berhubungan dengan sejauh mana kita mengenal rekan kerja di kantor, apakah telah cukup mengenal mereka. Direktur rumah Sakit selalu mengenali satu persatu karyawan dari berbagai tipe karyawan. Dari manajer, middle dan lower.
9. Konsisten Konsisten artinya selalu berpanduan pada seperangkat prinsip yang sama setiap kali melakukan tindakan. Konsisten dalam berfikir dan bertindak berasal dari suatu keyakinan dan nilai yang ada dalam diri. Tingkat konsistensi Direktur Rumah Sakit masih rendah dan berubah – rubah, hal tersebut dipengaruhi kebijakan yang harus selalu disesuaikan peraturan Dinas Kesehatan setempat maupun tuntutan owner.
10. Integritas
3
Integritas merupakan komitmen untuk mencocokan kata-kata, perasaan, pikiran dan perbuatan agar bisa hidup tanpa pura-pura. Dengan integritas yang dimiliki akan membuat rekan atasan atau bawahan menaruh kepercayaan. Integritas Direktur Rumah Sakit terbukti baik, karena keselarasan antara kata-kata pikiran dan perbuatannya. Hal tersebut juga menjadi contoh yang baik bagi karyawan.
4