Psikolog Pelayanan.docx

  • Uploaded by: OKTAVIKA PUTRI
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Psikolog Pelayanan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,870
  • Pages: 15
Nama : Oktavika Putri Kelas : A 2017 No. Urut Absen

:

Mata Kuliah

: Psikologi Pelayanan

Dosen Pembimbing

: Rezka Fedrina, S.ST.Par , M.M

Tgl Tugas di berikan : 20 September 2018 Tgl Tugas di kumpulkan

: 27 September 2018

Dimensi Kualitas Pelayanan

Sepuluh faktor utama yang menentukan kualitas pelayanan, yakni : 1. Realibility, yang mencakup konsistensi kerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal ini berarti perusahaan memberikan pelayanannya secara tepat sejak awal (right the first time) dan telah memenuhi janji (iklan)nya. 2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para pegawai untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan pelanggan. 3. Competence, artinya setiap pegawai perusahaan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk dapat memberikan pelayanan tertentu. 4. Access, yaitu kemudahan untuk dihubungi atau ditemui, yang berarti lokasi fasilitas pelayanan mudah dijangkau, waktu menunggu tidak terlalu lama, saluran komunikasi mudah dihubungi. 5. Courtesy, yaitu sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan dari para kontak personal perusahaan 6. Communication, yaitu memberikan informasi yang dapat dipahami pelanggan serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.

7. Credibility, yaitu jujur dan dapat dipercaya. Disini menyangkut nama dan reputasi perusahaa, karakteristik pribadi, kontak personal, dan interaksi dengan pelanggan. 8. Security, yaitu aman (secara fisik, finansial dan kerahasiaan) dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. 9. Understanding/knowing the customer, yaitu upaya untuk memahami kebutuhan pelanggan. 10. Tangible, yaitu segala bukti fisik seperti pegawai, fasilitas, peralatan, tampilan fisik dari pelayanan misalnya kartu kredit plastik. Penjelasan kelima dimensi untuk menilai kualitas pelayanan tersebut adalah : 1. Tangibles (bukti fisik); meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi serta kendaraan operasional. Dengan demikian bukti langsung/wujud merupakan satu indikator yang paling konkrit. Wujudnya berupa segala fasilitas yang secara nyata dapat terlihat. 2. Reliability (kepercayaan); merupakan kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan. Menurut Lovelock, reliability to perform the promised service dependably, this means doing it right, over a period of time. Artinya, keandalan adalah kemampuan perusahaan untuk menampilkan pelayanan yang dijanjikan secara tepat dan konsisten. Keandalan dapat diartikan mengerjakan dengan benar sampai kurun waktu tertentu. Pemenuhan janji pelayanan yang tepat dan memuaskan meliputi ketepatan waktu dan kecakapan dalam menanggapi keluhan pelanggan serta pemberian pelayanan secara wajar dan akurat. 3. Responsiveness (daya tanggap); yaitu sikap tanggap pegawai dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikan dengan cepat. Kecepatan pelayanan yang diberikan merupakan sikap tanggap dari petugas dalam pemberian pelayanan yang dibutuhkan. Sikap tanggap ini merupakan suatu akibat akal dan pikiran yang ditunjukkan pada pelanggan. 4. Assurence (jaminan); mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pegawai, bebas dari bahaya, risiko dan keragu-raguan. Jaminan adalah upaya perlindungan yang disajikan untuk masyarakat bagi warganya terhadap

resiko yang apabila resiko itu terjadi akan dapat mengakibatkan gangguan dalam struktur kehidupan yang normal. 5. Emphaty (empati); meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pelanggan. Empati merupakan individualized attention to customer. Empati adalah perhatian yang dilaksanakan secara pribadi atau individu terhadap pelanggan dengan menempatkan dirinya pada situasi pelanggan. 

Analisis Teori Psikologi dan Dimensi Kualitas Pelayanan Yang Kaitannya dengan Video Syarif Zapata

1. Analisis Teori Psikoanalisis dan Dimensi Kualitas Pelayanan Empati Pengertian a. Teori Psikoanalisis Teori Psikodinamik adalah teori yang menjelaskan tentang perkembangan kepribadian. Unsur-unsurnya adalah aspek-aspek internal manusia seperti emosi, motivasi, dan aspek internal lainnya. Teori ini banyak dipengaruhi oleh Sigmud Freud dan Erick Erikson. Freud berfokus pada masalah alam bawah sadar, sebagai salah satu aspek kepribadian manusia. Freud menyebutkan bahwa kepribadian manusia memiliki tiga struktur penting, yaitu id, ego, dan superego. 1. Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk 2. Super Ego adalah adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan

pedoman untuk membuat penilaian. Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi. Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar. b. Dimensi Kualitas Pelayanan Analisis 2. Analisis Teori Psikologi Velue dan Norma dengan Empaty Nilai dan norma adalah sesuatu yang sangat berharga dan hal yang saling berhubungan jika diwujudkan dalam perilaku, serta sangat penting bagi terwujudnya suatu keteraturan masyarakat dalam hal ukuran, patokan, anggapan,dan keyakinan yang dianut orang banyak dalam suatu masyarakat .Keteraturan ini dapat terwujud apabila masyarakat berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku . Sedangkan empaty adalah perhatian yang dilaksanakan secara pribadi atau individu terhadap pelanggan dengan menempatkan dirinya pada situasi pelanggan. Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan memahami satu sama lainnya . Seseorang yang ingin memenuhi kebutuhan social seperti kegiatan bersama harus memperhatikan dan melaksanakan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat, apabila dalam memenuhi kebutuhan tersebut mengabaikan nilai dan norma social yang berlaku , pasti keteraturan social tidak akan terwujud .

Dapat dilihat dari video Syarif Zapata ,mereka yang di wawancarai oleh Syarif dahulunya adalah orang-orang yang memegang teguh pada agama mereka dan beribadah sesuai keyakinan mereka o Contoh dalam kehidupan sehari-hari Seperti dalam komunikasi antar keluarga, pergaulan kita terhadap teman, yang mungkin kita dapat mengetahui bagaimana kita dapat memahami sifat-sifat dan karakteristik setiap orang berdasarkan latar belakang kebudayaannya. Begitupun dalam masyarakat, dalam berinteraksi kita harus memahami norma-norma dalam masyarakat agar tercipta keharmonisan dalam bermasyarakat. 

Contoh dari aspek bersikap dalam kehidupan yang berbeda-beda Dalam aspek bersikap dalam kehidupan yang berbeda-beda ini ditujukan agar kita dapat menempatkan diri pada situasi apapun. Faktor pendukungnya antara lain adalah agama atau kepercayaan kita terhadap Tuhan, dimana dalam agama kita sudah diajarkan bagaimana kita harus menjaga interaksi kita terhadap Tuhan dan sesama manusia.

Inti kaitan dari Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Psikologi yaitu adanya pengaruh dari budaya suatu individu kedalam suatu prilaku yang akan ditimbulkan akibat adanya budaya tersebut. Seperti dalam kehidupan bermasyarakat dilihat sejauh apa budaya mempengaruhi prilaku, sikap, dan tata cara kita dalam bermasyarakat. Bila kita sudah mempunyai dasar yang kuat, maka kita dapat membawa diri dalam masyarakat. Demikianlah pokok bahasan blog ini yang dapat saya paparkan, semoga dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar blog ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi

Teori-teori Psikologi Perkembangan Dalam memahami perkembangan manusia, teori mempunyai peranan yang sangat penting. Teori dapat membantu kita memahami gejala-gejala dan membuat ramalan tentang bagaimana kita berkembang serta bagaimana kita berperilaku. Dalam pembahasan tentang perkembangan

manusia, terdapat banyak teori, mulai dari sederhana dan sistematis sampai pada yang rumit. Berikut akan dibahas tentang teori-teori perkembangan, diantaranya psikodinamis, kognitif, teori kontekstual, serta teori behavior dan belajar social. 1.

Teori

Psikodinamik

Teori psikodinamik adalah teori yang menjelaskan tentang perkembangan kepribadian. Unsur-unsurnya adalah aspek-aspek internal manusia seperti emosi, motivasi, dan aspek internal lainnya. Asumsi teori ini adalah adalah kepribadian berkembang ketika terjadi konflikkonflik dari aspek-aspek psikologi, yang umumnya terjadi sejak masa bayi. Pada masingmasing tahap, individu mengalami konflik internal yang harus diselesaikan sebelum memasuki tahap berikutnya. Teori ini banyak dipengaruhi oleh Sigmud Freud dan Erick Erikson. Freud berfokus pada masalah alam bawah sadar, sebagai salah satu aspek kepribadian manusia. Freud menyebutkan bahwa kepribadian manusia memiliki tiga struktur penting, yaitu id, ego, dan superego. Id berisi segala sesuatu yang secara psikologis telah ada sejak manusia lahir, termasuk insting-insting. Id merupakan tempat berkumpulnya energi psikis dan menyediakan seluruh daya untuk menggerakkan kedua struktur kepribadian lainnya. Ego adalah struktur kepribadian yang berkaitan dengan realita dan membuat keputusan-keputusan rasional. Sedangkan superego adalah memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah, sehingga ia dapat bertindak sesuai dengan norma-norma moral yang diakui masyarakat. Kemudian tiga komponen kepribadian ini berkembang melahui tahap-tahap perkembangan psikoseksual dan setiap tahap perkembangan tersebut individu mengalami kenikamatan pada satu bagian tubuh lebid daripada bagian tubuh lainnya. Erick Erikson adalah salah satu seorang teoritis ternama dalam bidang perkembangan rentang kehidupan.salah satu sumbangannya yang terbesar dalam psikologi perkembangan adalah psikososial. Istilah “psikososial” berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai mati dibentuk oleh pengaruh-pengaruh social yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis (Hall & Lidzye, 1993). Masingmasing tahap tahap memiliki tugas perkembangan yang khas, dan mengharuskan individu menghadapi dan menyelesaikan krisis. Untuk setiap krisis, selalu ada pemecahan yang positif dan negative, pemecahan yang positif akan menghasilkan kesehatan jiwa, sedangkan pemecahan yang negative akan membentuk penyesuaian yang buruk

2.

Teori Kognitif Teori kognitif didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan kogntif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang membimbing tingkah laku individu. Teori kogntif menekankan pada pikiran-pikiran sadar. Saat ini sering dibahas dua teori tentang perkembangan, yaitu teori perkembangan kognitif Piaget dan teori pemrosesan informasi. Piaget menyebutkan bahwa pemikiran anak-anak berkembang menurut tahap-tahap atau periode-periode yang terus bertambah kompleks.

Teori pemrosesan informasi (information processing theory) menekankan pentingnya prosesproses kognitif dengan tiga asumsi, yaitu (1) pikiran dipandang sebagai suatu system penyimpanan atau pengembalian informasi, (2) individu-individu memproses informasi dari lingkungan, (3) terdapat keterbatasan pada kapasitas untuk memproses informasi dari seorang individu )Zigler & Stevenson, 1993). Berdasarkan asumsi tersebut, dapat dipahami bahwa teori pemrosesan informasi lebih menekankan pada bagaimana individu memproses informasi tentang dunia mereka, bagaimana informasi masuk kedalam pikiran, bagaimana informasi disimpan dan disebarkan, dan bagaimana informasi diambil kembali untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas yang kompleks, seperti memecahkan masalah dan berpikir. Model kognisi dari teori pemrosesan informasi, diadaptasi dari Seifer & Haffnung, 1994)

3. Teori Kontekstual Teori kontekstual memandang perkembangan sebagai proses yang terbentuk dari transaksi timbale balik antara anak dan konteks perkembangan system fisik, sosial, kutural, dan histories dimana interaksi tersebut terjadi. Ada dua teori kontekstual, yaitu teori etologis dan teori ekologis. Pendekatan etologi difokuskan pada asal usul evolusi dari tingkah laku dan menekankan tingkah laku yang terjadi dalam lingkungan alamiah. Teori etologi mengenai perkembangan menekankan bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evolusi, dan ditandai oleh periode-periode krisis atau sensitive (Santrok, 1998). Berbeda dengan teori etologis, teori ekologis memberikan penekanan pada system lingkungan. Tokoh utama teori ekologi adalh Urie Brofenbrenner. Pendekatan ekologi terhadap perkembangan mengajukan bahwa konteks dimana berlangsung perkembangan individu, baik kognitifnya, sosioemosional, kapasitas dan karakteristik motivasional, maupun partisipasi aktifnya merupakan unsur-unsur penting bagi perkembangan (Seifert & Hoffnung, 1994). Brofenbrenner menggambarkan empat kondisi lingkungan dimana perkembangan terjadi, yaitu mikrosistem, mesositem, ekositem, dan makrosistem. a. Mikrosistem Menunjukkan situasi dimana individu hidup dan saling berhubungan dengan orang lain. Kontek ini meliputi keluarga, teman, sebaya, sekolah, dan lingkungan sosial lainnya. Dalam mikrosistem inilah terjadi interaksi yang paling langsung dengan agen-agen social. b. Mesositem Menunjukkan hubungan antara dua atau lebih mikrositem atau hubungan beberapa konteks. Misalnya hubungan antara rumah dan sekolah. c. Ekositem Terdiri dari setting social dimana individu tidak berpartisipasi aktif, tetapi keputusan penting yang diambil memiliki dampak terhadap orang-orang yang berhubungan langsung dengannya. Misalnya tempat orang tua bekerja, dewan sekolah, pemerintah lokal. D. Makrosistem Meliputi cetak biru pembentukan social dan kebudayaan untuk menjelaskan dan mengoragnisir institusi kehidupan. Makrosistem direfleksikan dalam pola lingkan mikrosistem, mesositem, dan ekosistem yang dicirikan dari sebuah subkultur, kultur, atau konteks sosial lainnya yang lebih luas. Misalnya system kepercayaan bersama tentang umat manusia.

4. Teori Behavior dan Belajar Sosial Teori behavior (teori tingkahlaku) mula-mula dikembangkan oleh J.B.Watson (18781958), asumsinya adalah perilaku dapat diamati, dipelajari melalui pengalaman dan lingkungan. Berikut ada tiga versi tentang pembentukan perilaku, yaitu Pavlov dengan kondisioning klasik, Skinner dengan kondisoning operan, dan Bandura dengan teori belajar sosial.

1. Teori Psikoanalisis Klasik (Sigmun Freud) Psikoanalisis dapat diartikan sebagai analisa jiwa. Teori psikoanalisis klasik pertama kalinya ditemukan oleh Sigmun Freud di tahun 1986, yang mana pada masa itu teori psikoanalisis merupakan teori baru yang meninjau tentang manusia yang menganggap bahwa ketidaksadaran menjadi peran penting untuk memahami perilaku dan kepribadian manusia. Freud mengartikan psikoanalisis dalam tiga arti, antara lain adalah:   

Psikoanalisis digunakan untuk menunjukkan sebuah metode penelitian terhadap proses psikis, misalnya saja seperti mimpi. Hal ini tak pernah dijangkau oleh penelitian ilmiah sebelumnya. Psikoanalisis dapat ditunjukkan sebagai salaha satu teknik yang digunakan untuk mengobati gangguangangguan psikis yang dialami oleh klien neorotis. Psikoanalisis digunakan untuk menunjukkan seluruh pengetahuan mengenai psikologis baik yang di dapatkan melalui metode atau teknik. Teori psikoanalisis menjadi salah satu teori psikologi kepribadian yang paling komprehensif dibandingkan teori lainnya. Freud mendeskripsikan kepribadian ke dalam 3 pokok bahasa, yaitu struktur kepribadian, perkembangan keperibadian, serta dinamika kepribadian. (baca juga: Persepsi Dalam Psikologi)

2. Teori Kepribadian Alfred Adler Teori kepribadian lainnya datang dari Alfred Adler. Menurut Adler, manusia merupakan makhluk individual yang termotivasi oleh dorongan-dorongan sosial yang memang sudah dibawa ketika lahir. Alfred Adler merupakan pelopor dalam ilmu psikologi yang membahas tentang teori bawah sadar yang merupakan bagian penting di dalam sebuah kepribadian seseorang. Teori Adler sendiri sangat bertentangan dengan teori Freud, yang mana lebih menunjukkan bahwa tingkat kesadaran individu mendorong untuk selalu menjadi sukses dan terbaik. Bila mereka mau bekerja keras, maka mereka dapat sukses, begitupun sebaliknya. (baca juga: Cabang-Cabang Psikologi) Adler juga menerapkan teori urutan lahir untuk memprediksi kepribadian seseorang. Adler yakin bahwa keturunan, lingkungan, dan kreatifitas di dalam lingkungan mmampu membantuk kepribadian seseorang. Berikut ini penggambaran sifat anak yang didasarkan pada urutan lahir:    

Anak pertama: Lebih bersifat menjaga, mengatur dengan baik, memiliki kecemasan yang tinggi, pengkritik, serta mampu melindungi. Anak kedua: memiliki motibvasi yang tinggi, senang bersaing, pemberontak, mudah putus ada, serta dapat bekerja sama. Anak bungsu: realistis, manja, tergantung dengan yang lain, serta ambisius. Anak tunggal: manja, takut bersaing, berusaha menjadi pusat perhatian, namun dewasa secara sosial.

Baca juga:    

Konsep Diri Dalam Psikologi Teori Belajar dalam Psikologi Psikologi Industri dan Organisasi Psikologi Pendidikan

3. Teori Kepribadian Karen Horney Sebenarnya, Horney merupakan salah satu pengikut dari Teori Freud. Namun dengan berjalannya waktu, Freud mulai terpengaruh dengan teori Adler dan Jung sehingga lebih mengembangkan pendekatan kepribadian holistik. Horney memperlihatkan cara pandang yang berbeda mengenai neurosis. Menurutnya, terdapat hubungan yang jelas antara neurosis dengan kehidupan sehari-hari. Neurosis juga sebenarnya merupakan cara yang manusia gunakan untuk menjalani hubungan dengan lainnya. Namun hanya sebagian saja yang bisa melakukan hal tersebut dengan baik. (baca juga: Psikologi Cinta) Horney menemukan bahwa terdapat 10 bentuk kebutuhan orang neurotis, yang berdasarkan pada beberapa kebutuhan primer yang terhambat akibat beragam kesulitan yang manusia hadapi. Kebutuhankebutuhan tersebut antara lain adalah:          

Kebutuhan akan penerimaan dan afeksi. Kebutuhan terhadap orang yang menanggung hidup. Kebutuhan dalam membatasi hidup pada batas-batas yang sempit. Kebutuhan akan kekuasaan. Kebutuhan mengeksploitasi orang lain. Kebutuhan akan prestise. Kebutuhan untuk dikagumi. Kebutuhan akan prestasi. Kebutuhan akan kemandirian dan kecukupan. Kebutuhan akan kesempurnaan. Baca juga:

 

Kecerdasan Emosional dalam Psikologi Psikologi Agama

4. Teori Kepribadian Harry Stack Sullivan Menurut Harry Stack Sullivan, kepribadian merupakan sebuah hipotesa, sehingga tak dapat diamati secara terpisah melalui situasi yang interpersonal. Kerangka konsep dari teori Sullivan adalah mengenai perkembangan kepribadian. Sullivan fokus terhadap sebuah pandangan yang bersifat psikologi sosial tentang perkembangan kepribadian. Yang kemudian pandangan tersebut memiliki pengaruh-pengaruh tertentu terkait dengan

manusia yang berperan sebagaimana mestinya. Sehingga membuat faktor sosial sebagai penentu dari perkembangan psikologis. (baca juga: Persepsi Dalam Psikologi) Konteks yang dikemukakan oleh Sullivan tak mempelajari mengenai person manusia melainkan kepada situasi interpersonalnya. Bagian dari pribadi seseorang lebih banyak berasal dari kejadian-kejadian interpersonal dibandingkan dengan kejadian intrapsikis. Kepribadian adalah pusat dinamika, yang di dalamnya ada bermacam-macam proses yang terjadi pada seni interpersonal. Dinamika merupakan karakter yang ada di dalam diri manusia, dinamika inilah yang akan memberikan watak pada hubungan interperseonal manusia. Kebanyakan dinamika memiliki tujuan yaitu memuaskan kebutuhan dasar organis. Namun terdapat bagian dinamika yang perkembangannya menjadi hasil dari keinginan atau kecemasan dinamika yaitu “the self system“. (baca juga: Teori Cinta Stenberg)

5. Teori Erich Fromm Teori kepribadian lainnya berasal dari Erich Fromm, keunikan dari teori ini adalah penggabungan dari teori Freud dan Mark. Pada teori Freud, lebih memfokuskan pada alam bawah sadar, kebutuhan biologis, dan lainnya. Freud menyatakan bahwa karakter manusia sangat ditentukan pada aspek biologisnya. Sedangkan di dalam teori Mark, karakter manusia terbentuk dari lingkungan serta manusia yang berada di dalam lingkungannya. Fromm melengkapi kedua teori ini dengan sistem deterministik yaitu mengenai kebebasan. Menurutnya, orang-orang dapat melampaui determinisme yang ditentukan oleh Marx dan Freud. Fromm menjadikan ide kebebasan ini sebagai karakter utama dari manusia. Fromm juga mengemukakan pendapatnya mengenai kepribadian yang sehat. Menurut Fromm, kepribadian yang sehat yaitu:       

Orang-orang tersebut mencintai diri mereka sepenuhnya, Kreatif, Memiliki kemampuan pikiran untuk dapat berkembang, Dapat mengamati dunia serta diri nya sendiri secara objektif, Dapat berhubungan dengan dunia, Bebas dari ikatan-ikatan yang sumbang, Menjadi subjek dari diri sendiri dan takdir. Kepribadian yang sehat merupakan konsep yang hampir sama dengan konsep kepribadian matang yang diungkapkan oleh Allport dan Maslow. Baca juga:

  

Hakikat Manusia dalam Prespektif Psikologi Psikologi Sastra Psikologi Keperawatan

6. Teori Carl Gustav Jung Carl Gustav Jung merupakan salah satu dari ahli psikologi yang cukup terkemuka pada abad XX. Bahkan, beliau merupakan ahli psikologi pertama yang merumuskan tentang tipe kepribadian manusia dengan menggunakan istilah introvert dan ekstrovert. Di dalam teori kepribadian yang diungkapkannya, beliau membahas hal-hal penting termasuk tentang ego, ketidaksadaran kolektif, serta ketidaksadaran personal. Menurut Jung, manusia penuh pengaruh dari warisan generasi terdahulu, kemudian kepribadian dibentuk secara tak sadar. Kepribadian seseorang akan terbentuk melalui perjalanan proses yang panjang turun temurun dari generasi ke generasi yang ada. Baca juga:    

Kepribadian Ganda Psikologi Industri dan Organisasi Psikologi Pendidikan Psikologi Eksperimen Menurut Jung struktur jiwa terdiri dari beberapa bagian, yaitu:



Ego Merupakan bagian dari jiwa dasar yang terdiri dari ingatan, pikiran, persepsi, serta perasaan yang sadar. Dari ego inilah muncul identitas dan kontinyuitas dalam diri seseorang.



Collective Unconscious Merupakan gudang yang berisikan bekas-bekas ingatan yang diwariskan dari generasi sebelumnya. Tidak hanya meliputi sejarah manusia saja namun juga leluhur nenek moyangnya. Collective unconscious terdiri dari beberapa archetype, antara lain adalah:

1. Persona. 2. Anima dan Animus. 3. Shadow. 4. Self. 

Personal Unconscious Pada bagian ini terdiri dari pengalaman-pengalaman yang dialami secara sadar namun dilupkan dengan cara suppression dan repression. Pengalaman-pengalaman yang bersifat lemah juga akan masuk ke dalam bagian ini.

7. Teori Kepribadian Gordon W Allport Ciri khas yang paling terlihat dari Teori Gordon W Allport adalah:

    

Penggunaan model hewan, anak-anak, mesin tidak dapat digunakan untuk merumuskan pada teori yang bermanfaat mengenai manusia. (Baca Juga : Kode Etik Psikologi) Tulisan-tulisan yang dibuatnya menjelaskan mengenai keunikan dari perilaku manusia. Karya-karyanya mengutamakan untuk masalah-masalah empiris, bukan ditujukan untuk kesatuan teori dan metodologi. Penggunaan teorinya tidak terbatas. (Baca : Teori Belajar dalam Psikologi) Sangat mengutamakan Trait, sehingga banyak menyebutnya teorinya sebagai Trait Psychology. Menurut Gordon, kerpibadian merupakan sesuatu hal yang unik dan dimiliki oleh manusia pribadi masing-masing. Gordon juga menyatakan bahwa kesadaran manusia dipengaruhi oleh 3 komponen dibawah ini.

  

Dynamic Organization. Psychophysical System. Determine. Baca juga:

  

Psikologi Faal Psikologi Forensik Antropologi

8. Teori Psikologi Individual Teori Psikologi Kepribadian selanjutnya adalah teori psikologi individual. Alfred Adler merupakan pengembang dari psikologis individual, yang merupakan sistem komparatif untuk memahami seseorang serta berkaitan dengan lingkungan sosialnya. Psikologi individual sendiri dikembangkan langsung oleh Alfred Adler serta beberapa pengikutnya antara lain adalah Martin Son Tesgard, Donal Dinkmeyer, dan Rudolph Drekurs. Ada 7 prinsip dasar dari psikologi individual, antara lain adalah:      

Perasaan rendah diri dan kompensasi. Tujuan yang sifatnya semu. Berjuang menjadi superior. Gaya Hidup. Minat Sosial. Kreatif. Baca juga:

  

Psikologi Perkembangan Psikologi Olahraga Psikologi Sosial

9. Teori Psikologi Behaviorisme Psikologi Behaviorisme merupakan bidang ilmu di dalam psikologi yang di dalamnya mempelajari tentang perilaku seseorang. Sistem psikologi Behavorisme merupakan transisi dari sistem yang ada sebelumnya. Sistem psikologi ini sangat mendapat dukungan yang kuat dan berkembang pesat di Amerika Serikat pada abad 20. Ada beberapa tokoh-tokoh yang memiliki pandangan terhadap psikologi Behaviorisme:      

John Watson. Burhuss Frederick Skinner. Erward Lee Thomdike. Ivan Petrovich Pavlov. Robert Gagne. Albert Bandura. Baca juga:

 

Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Psikologi Islam

10. Teori Trait Teori trait sendiri dicetuskan oleh Gordon Allport yang merupakan ahli psikologi yang meneliti mengenai kepribadian trait dalam diri manusia. Menurut Allport, teori trait merupakan sistem neuropsikis yang dalam perkembangannya digeneralisasikan kemudian diarahkan agar mendapatkan kemampuan untuk menghadapi berbagai perangsang secara bersamaan, danjuga membimbing perilaku ekspresi dan adaptasi secara bersamaan. Terdapat lima faktor yang dalam teori trait, antara lain adalah:     

Neurotikisme. Ekstraversi. Keterbukaan. Keramahtamahan. Kehati-hatian. Baca juga:

 

Psikologi Keluarga Psikologi Kognitif

11. Teori Humanistik Teori Humanistik dicetuskan pertama kali oleh Arthur Combs, Carl Rogers, Erich Fromm, Viktor Franki, serta Abraham Maslow. Pada teori humanistik, lebih melihat pada perkembangan kepribadian seseorang. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan adalah untuk melihat kejadian yang mana manusia dapat membangun dirinya sendiri untuk melakukan hal yang positif.

Kemampuan untuk melakukan hal-hal positif inilah yang disebut potensi manusia. Para ahli yang memiliki aliran humanism biasanya akan lebih fokus pada pengajaran kemampuan hal-hal positif ini. Kemampuan positif sangat berkaitan dengan pengembangan emosi positif yang berada dalam domain afektif. Emosi menjadi karakteristik yang kuat dan terlihat dari orang-orang yang beraliran humanisme. Teori humanisme sangat cocok jika diterapkan dalam pembelajaran yang sifatnya untuk membentuk kepribadian, perubahan sikap, kesadaran hati nurani dan juga analisis pada fenomena sosial.

12. Teori Kepribadian Henry Murray Henry Alexander Murray adalah salah satu tokoh yang mengembangkan ilmu psikologi kepribadian. Beliau lahir dan besar di New York pada tanggal 13 Mei 1893 dan meninggal pada tahun 1988. Henry Murray berpendapat bahwa kepribadian lebih mudah dipahami dengan menyelidiki alam ketidaksadaran seseorang (unconscious mind). Komponen definisi kepribadian murray, sebagai berikut :    



Kepribadian adalah abstraksi yang dirumuskan teoritikus ( ahli teori ), bukan gambaran tingkah laku individu. Kepribadian individu adalah gabungan beberapa peristiwa yang secara ideal meliputi rentang hidup sang individu. Sejarah kepribadian yaitu : kepribadian itu sendiri. Definisi kepribadian mencakup semua unsur tingkah laku yang tepat dan berulang, juga meliputi unsur unsur yang baru dan unik. Kepribadian merupakan fungsi yang mengatur dan menjadi penunjuk arah dalam diri individu yang memiliki tujuan mengintegrasikan beberapa konflik yang terjadi serta rintangan rintangan yang harus dilalui, memuaskan kebutuhan kebutuhan individu dan menyusun rencana rencana untuk mencapai tujuan dimasa datang. Kepribadian terletak di otak, tanpa otak tidak ada kepribadian (no brain, no personality).

13. Teori Kepribadian Gestalt Psikologi Gestalt merupakan suatu aliran psikologi yang berkembang di Jerman pada tahun 1912. Psikologi ini muncul bersamaan dengan sebuah artikel yang terbit berjudul “Experimental Studies of the Perception of Movement” oleh Max Wertheimer. Max Wertheimer (1880-1943), pada zamannya dikenal sebagai penemu Psikologi Gestalt, ia juga bekerja sama dengan kedua temannya yaitu Kurt Lewin Koffka (1886-1941) dan Wolfag Kohler (1887-1967), dimana keduanya juga memiliki pandangan yang sama dengan Wertheimer. Aliran Gestalt menentang aliran behavioristik yang memiliki pandangan elementaristik. Menurut Gestalt, baik strukturalisme maupun behaviorisme sama-sama memiliki kesalahan karena telah membagi pokok bahasan menjadi beberapa bagian terkait yaitu perilaku menjadi sebuah elemen-elemen. Pandangan psikologi Gestalt berpusat pada apa yang dipersepsi itu merupakan sebuah kebulatan. Teori ini juga dikenal dengan teori pembelajaran yang mendalam. Nah itu tadi penjelasan mengenai beberapa Teori Psikologi Kepribadian. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Related Documents


More Documents from "Fransiska Agustina"

Appendix (1).pdf
May 2020 51
Pjr.docx
December 2019 64
Jr.docx
May 2020 54
Proposal Asma.docx
December 2019 58
Kirim 2.docx
June 2020 53