BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya masalah penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia baik dikarenakan masih buruknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, dan masih banyak faktor penyebab munculnya penyakit diare tersebut. Kebersihan lingkungan merupakan suatu yang sangat berpengaruh terhadap
kesehatan
lingkungan
yang
pada
umumnya.
menyerang
Banyaknya
masyarakat
karena
penyakit-penyakit kurang
bersihnya
lingkungan disekitar ataupun kebiasaan yang buruk yang mencemari lingkungan tersebut. Hal ini dapat menyebabkan penyakit yang dibawa oleh kotoran yang ada di lingkungan bebas tersebut baik secara langsung ataupun tidak langsung yaitu melalui perantara. Penyakit diare merupakan suatu penyakit yang telah dikenal sejak jaman Hippocrates. Sampai saat ini, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama masyarakat Indonesia Diare merupakan penyakit berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian dan dapat menimbulkan letusan kejadian luar biasa (KLB). Penyebab utama kematian pada diare adalah dehidrasi yaitu sebagai akibat hilangnya cairan dan garam elektrolit pada tinja diare (Depkes RI, 1998). Keadaan dehidrasi kalau tidak segera ditolong 50-60% diantaranya dapat meninggal. B. Tujuan 1. Tujuan Umum a) Untuk
mengevaluasi
sejauh
mana
program
P2
Diare
yang
dilaksanakan di Puskesmas Jampangkulon dapat berjalan sesuai target yang telah ditetapkan dan mengetahui perencanaan program P2 Diare pada tahun 2018. b) Pengendalian dan pemberantasan penyakit diare.
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 1
2. Tujuan Khusus a) Untuk mengendalikan penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Jampangkulon b) Untuk membina peran serta masyarakat melalui penyuluhan sehingga dapat melakukan pencegahan diare dan tatalaksana diare di rumah tangga, c) Untuk melaksanakan penyelidikan epidemiologi jika ditemukan kasus diare dengan dehidrasi, d) Untuk mengetahui permasalahan yang ada di UPTD Puskesmas Jampangkulon tahun 2018 untuk perbaikan di tahun berikutnya e) Mengetahui sasaran desa yang sudah mencapai target f) Mengetahui rencana kegiatan program diare di UPTD Puskesmas Jampangkulon pada tahun 2018 g) Untuk melaksanakan pertanggung jawaban di bidang administrasi dalam bentuk pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 2
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Visi dan Misi Puskesmas Jampangkulon 1. Visi Terwujudnhya masyarakat Kecamatan jampangkulon sehat, mandiri dan religius 2. Misi a. Meningkatkan akses masyarakat terhadap keterjangkauan pelayanan kesehatan dasar b. Menciptakan
peningkatan
upaya
pemberdayaan
seluruh
unsur
masyarakat di bidang kesehatan c. Mengedepankan pelayanan yang merata, berkualitas, bernilai dan berkeadilan untuk pelayanan kesehatan dasar yang memberikan rasa puas, nyaman dan aman d. Optimalisasi sinergis kerjasama lintas sektor dalam rangka ke efektifan proses upaya pelayanan. B. Geografis Gambar 2.1 Peta Wilayah kerja Puskesmas jampangkulon
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 3
Puskesmas Jampangkulon adalah
Puskesmas yang berada di
wilayah Kecamatan Jampangkulon dengan jumlah Kelurahan 1 dan Desa sebanyak 10 Desa. yaitu
Kelurahan Jampangkulon,
Desa
Nagraksari, Desa Tanjung, Desa Bojonggenteng, Desa Bojongsari, Desa Mekarjaya,
Desa Ciparay , Desa Padajaya , Desa Cikarang, Desa
Karanganyar dan Desa Cikaranggeusan. Luas wilayah Kecamatan Jampangkulon adalah 9442.9 Ha. Semua desa dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.Namun pada musim penghujan, lebih efektif menggunakan kendaran roda dua.Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut : - Sebelah
Utara
berbatasan
dengan
Kecamatan
Waluran
dan
Lengkong. - Sebelah Timur
dan
berbatasan dengan Kecamatan Cimanggu dan
Kalibunder. - Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Waluran dan surade. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibitung. Tabel 2.1 Situasi Geografis Di Wilayah Puskesmas Jampangkulon
DESA
WIL. (ha)
1
Jampangkulon
2
Nagraksari
3
Padajaya
4
JARAK TERJAUH KE
RT
RW
DUSUN
NO
LUAS
KATEGORI
JUMLAH
FASILITAS KESEHATAN (PKM)
WAKTU TEMPUH TERJAUH
KONDISI KETERJANGKAUN DESA
KE PKM
124.4
Biasa
30
10
2
4 Km
12 menit
383
Biasa
32
9
3
4 Km
30 Menit
Jalan Aspal / Koral
1754.1
Biasa
26
6
4
6 Km
20 Menit
Jalan Aspal / Koral
Mekarjaya
845.6
Biasa
29
7
4
10 Km
60 Menit
5
Bojonggenteng
344.3
Biasa
14
4
2
1 Km
15 Menit
Jalan Aspal / Koral
6
Bojongasari
808
Biasa
30
8
4
6 Km
60 Menit
Jalan Aspal / Koral
7
Cikarang
951.3
Biasa
20
3
3
9 Km
40 Menit
Jalan Aspal / Koral
8
Karanganyar
2620.3
Biasa
21
6
4
18 Km
90 Menit
Jalan Aspal / Koral
9
Tanjung
1190.1
Biasa
38
6
4
10 Km
40 Menit
Jalan Aspal / Koral
10
Ciparay
421.8
Biasa
31
5
4
4 Km
30 Menit
Jalan Aspal / Koral
11
Cikaranggeusan
787
Biasa
21
4
4
15 Km
80 Menit
Jalan Aspal / Koral
9442.3
9442.3
292
68
38
Jumlah
Jalan Aspal
Jalan Aspal / Koral
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa Wilayah kerja Puskesmas Jampangkulon terdiri dari 11 Desa/Kel dengan jumlah RT: 292, RW: 68 dan mempunyai
dusun sebanyak 38. Puskesmas Jampangkulon
Puskesmas
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Pembantu
5
buah
Pustu,
yaitu
Pustu Page 4
Bojongsari, Pustu Padajaya dan Pustu Cikarang, Pustu Jampangkulon, Pustu Ciparay serta mempunyai Posyandu sebanyak 67 buah posyandu 18 Posbindu dan 1 Posbindu PTM. C. Demografi Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur di wilayah Puskesmas Jampangkulon tahun 2018. Jumlah Penduduk yang ada diwilayah kerja Puskesmas Jampangkulon sebanyak 44871 jiwa terdiri dari
22593 laki-laki dan 22278 perempuan dengan jumlah
Kepala Keluarga sebanyak 13926KK dan jumlah rumah tangga 13711 . Untuk mengetahui keadaan penduduk lebih jelas dapat dilihat dari keadaan penduduk menurut Golongan umur pada tabel berikut ini :
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 5
Tabel 2.2
4
5
6
7
10
11
12
13
14
15
16
17
JLH
>65
45-64
15-44
5 - 14
1-4
< 1 th
9
JLH
8
>65
5 - 14
1–4
<1 Th 3
PEREMPUAN
45-64
2
LAKI-LAKI
15 -44
1
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK
DESA
Jumlah KK
NO
Jumlah Rumah Tangga
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur
18
19
1240
35
105
223
538
346
25
1274
177
3011
42
126
484
1482
710
225
3070
3
Padajaya
1234
1353
4073
46
137
319
1022
491
44
2058
52
156
374
995
399
41
2015
4
Mekarjaya
1283
1372
4622
64
192
448
1011
464
123
2297
64
192
421
975
457
217
2325
5
Bojonggenteng
852
783
2682
27
81
261
665
233
73
1338
24
72
245
685
247
69
1344
6
Bojongsari
1679
1682
5350
65
195
408
1138
794
77
2659
56
168
432
1166
792
78
2691
7
Cikarang
945
1061
3131
39
117
243
634
415
138
1585
28
84
254
651
404
123
1546
8
Karanganyar
945
1018
3150
42
126
308
776
248
102
1603
38
114
324
740
248
82
1547
9
Tanjung
1381
1593
5626
42
126
479
1412
659
169
2889
34
102
466
1396
576
161
2737
10
Ciparay
1718
1401
4891
44
132
311
1166
736
124
2512
46
138
304
1094
581
214
2379
11
Cikaranggeusan
885
864
2751
25
75
322
605
313
62
1401
31
93
233
641
295
9824
5098
9722
4760
62
1350
22278
1235
Jumlah
3527
40
720
1268
338
1428
421
572
543
22593
161
114
1067
97
38
3472
32
6081
1299
2514
2001
433
798
2004
44871
765
Nagraksari
13926
Jampangkulon
2
13711
1
Sumber :Data Kecamatan Jampangkulon
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 6
D. Keadaan Ekonomi dan Pendidikan Mata pencaharian penduduk Kecamatan Jampangkulon sebagian besar adalah Petani dan Buruh, Dengan latar belakang seperti itu dan sosial ekonomi yang rendah.Pendidikan-pendidikan tersebut cenderung rentan terhadap masalah-masalah kesehatan.Hal ini dapat dilihat dari data tabel di bawah ini : Tabel 2.3
Lain-lain
Buruh
Dagang
Petani
Pensiunan
Nama Desa
ABRI/ POLRI
No
PNS
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian / Jenis Pekerjaan
1
Jampangkulon
102
6
106
94
190
70
374
2
Nagraksari
91
8
81
588
398
1446
1642
3
Padajaya
95
5
64
935
332
380
9
4
Mekarjaya
69
6
54
1176
40
643
19
5
Bojonggenteng
51
11
48
303
280
310
380
6
Bojongsari
67
2
52
2233
119
106
664
7
Cikarang
12
2
20
1438
114
469
0
8
Karanganyar
95
5
64
924
332
380
9
9
Tanjung
30
0
63
904
28
85
382
10
Ciparay
26
1
25
1390
30
363
625
11
Cikaranggeusan
26
1
25
1390
30
363
625
Jumlah
664
47
602
11381
1893
4615
4729
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pendidikkan Lulusan Sekolah Belum sekolah 226
SD
SMP
SLTA
D1
D2
D3
S1
S2 9
Tidak sekolah 54
Buta huruf -
Lain lain 155
768
538
633
-
-
184
141 104
4
52
52
234
16
49
8
60
14
-
20
34
35
8
-
-
-
50
44
47
63
32
125
-
-
1023
-
500
300
205
50
20
50
-
141
52
12
6
4
9
3
-
-
-
594
407
-
31
42
35
4
37
-
-
No.
Nama Desa
1
Jampangkulon
2
Nagraksari
175
2335
828
734
-
39
46
3
Padajaya
260
1752
461
283
7
29
4
Mekarjaya
398
3288
523
236
12
5
Bojonggenteng
310
216
338
452
6
Bojongsari
1110
1141
854
7
Cikarang
573
328
8
Karang anyar
323
1494
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 7
9
Tanjung
595
850
150
80
-
-
-
14
-
-
-
-
10
Ciparay
340
2156
948
825
17
24
10
25
15
-
-
-
11
Cikaranggeusan
300
1782
340
45
-
7
16
4
-
1
1
-
4610
16110
5715
4770
98
700
699
684
133
349
117
389
Jumlah
E. Sumber Daya Kesehatan a. Jumlah dan jenis sarana kesehatan
1)
Rumah Sakit
: 1 buah
2)
Puskesmas
: 1 buah
3)
Puskesmas Pembantu
: 5 buah
4)
Puskesmas Keliling
: 2 buah
5)
Posyandu
: 67 buah
6)
Tempat Praktek Dokter Swasta
: 7 buah
7)
Jumlah Perawat
: 13 Orang
8)
Jumlah bidan
: 19 Orang
9)
Jumlah dokter Umum
: 1 Orang.
10) Jumlah Perawat gigi
: 1 Orang.
11) Jumlah sanitarian.
: 1 Orang.
12) Jumlah Sarjana KesMas
: 1 Orang.
13) Jumlah Analis Kesehatan
: 1 Orang
14) Jumlah Nutrisionis
: 1 Orang
b. Jumlah UKBM Posyandu Jumlah No
Nama Desa
Posyandu 2018
1)
Jampangkulon
2)
Nagraksari
3)
Kader Aktif 2018
3
16
10
50
Padajaya
5
26
4)
Mekarjaya
6
30
5)
Bojongenteng
5
26
6)
Bojongsari
6
37
7)
Cikarang
4
22
8)
Karanganyar
7
35
9)
Tanjung
8
43
10) Ciparay
8
41
11) Cikaranggeusan
5
25
67
351
Jumlah Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 8
c. Keadaan Tingkatan/Strata Posyandu No
Pratama
Nama Desa
Madya
Purnama
Mandiri
2017
2018
2017
2018
2017
2018
2017
2018
1)
Jampangkulon
0
0
0
0
2
1
1
2
2)
Nagraksari
0
0
0
0
8
5
2
4
3)
Padajaya
0
0
0
0
4
2
1
3
4)
Mekarjaya
0
0
2
1
3
2
1
3
5)
Bojongenteng
0
0
0
0
4
2
1
3
6)
Bojongsari
0
0
1
1
3
1
2
4
7)
Cikarang
0
0
0
0
2
0
2
4
8)
Karanganyar
0
0
2
1
4
2
1
4
9)
Tanjung
0
0
0
0
6
3
2
5
10)
Ciparay
0
0
2
1
5
4
1
4
11)
Cikaranggeusan
0
0
1
1
3
1
1
3
0
0
8
5
43
23
15
39
Jumlah
Dilihat dari tabel diatas bahwa Posyandu dengan strata Mandiri masih dibawah target yaitu 0,2%,sedangkan targetnya adalah sebanyak 40 pyd atau 60 % posyandu dengan strata Mandiri.
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 9
BAB III HASIL KEGIATAN PROGRAM P2 DIARE A. Pengertian Diare Menurut
WHO
(1999)
secara
klinis
diare
didefinisikan
sebagai
bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Secara klinik dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten. Sedangkan menurut menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya atau lebih dalam sehari Diare akut diberi batasan sebagai meningkatnya kekerapan, bertambah cairan, atau bertambah banyaknya tinja yang dikeluarkan, akan tetapi hal itu sangat relatif terhadap kebiasaan yang ada pada penderita dan berlangsung tidak lebih dari satu minggu. Apabila diare berlangsung antara satu sampai dua minggu maka dikatakan diare yang berkepanjangan (Soegijanto,2002). B. Penyebab Diare Diare terjadi akibat adanya rangsangan terhadap saraf otonom di dinding usus sehingga menimbulkan reflex mempercepat peristaltic usus, rangsangan ini dapat ditimbulkan oleh : 1. Infeksi oleh bakteri pathogen, misalnya bakteri E.Colie 2. Infeksi oleh kuman thypus (kadang-kadang) dan kolerA 3. Infeksi oleh virus, misalnya influenza perut dan ‘travellers diarre’ 4. Akibat dari penyakit cacing (cacing gelang, cacing pita) 5. Keracunan makanan dan minuman 6. Gangguan gizi 7. Pengaruh enzyme tertentu 8. Pengaruh saraf (terkejut, takut, dan lain sebagainya
C. Penularan Diare Penularan penyakit diare adalah kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti: 1. Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor. 2. Bermain dengan mainan yang terkontaminasi, apalagi pada bayi sering memasukan tangan, mainan, ataupun yang lain kedalam mulut. Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 10
Karena virus ini dapat bertahan dipermukaan udara sampai beberapa hari. 3. Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar. 4. Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih. 5. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang D. Gejala dan Akibat Diare Departemen Kesehatan RI (2000), mengklasifikasikan jenis diare menjadi empat kelompok yaitu: 1. Diare akut: yaitu diare yang berlangsung kurang dari empat belas hari (umumnya kurang dari tujuh hari), 2. Disentri; yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya, 3. Diare persisten; yaitu diare yang berlangsung lebih dari empat belas hari secara terus menerus, 4. Diare dengan masalah lain; anak yang menderita diare (diare akut dan persisten) mungkin juga disertai penyakit lain seperti demam, gangguan gizi atau penyakit lainnya. E. Upaya Kegiatan Program P2 Diare. Upaya kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam Program Diare diantaranya : 1. Pencegahan Diare 2. Penyuluhan Diare 3. Pemantauan kasus Diare, Pelacakan kasus diare dan Kunjungan rumah pasien diare Untuk hasil kegiatan dari penyuluhan diare, pemantauan kasus diare dan pelacakan kasus diare dapat diihat pada lampiran. F. Target Program P2 Diare Jumlah penduduk
= 44871
Jumlah balita
= 3179
Rumus
= 270/1000 x 44871 = 12115 Target
Jumlah kesakitan diare
=
1213
pencapaian
=
1213/1453
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
= 12115 x 12% = 1453 = 83%
Page 11
1. Grafik Tahunan Pencapaian Program P2 Diare Tahun 2018 Grafik Cakupan Program P2 Diare Puskesmas Jampangkulon Tahun 2018 1500
1453 (100%)
1450 1400 1350
Grafik Penderita Diare Di Puskesmas Jampangkulon
1300
Bulan Januari 2018 1213 (83%)
1250 1200
1150
Grafik Cakupan Program Diare Puskesmas Jampangkulon Bulan Februari 2018
1100 1050
PENCAPAIAN PROGRAM P2 DIARE
Grafik Penderita Diare Di Puskesmas Jampangkulon Target Pencapaian
Grafik Penderita P2 Diare Di Puskesmas Jampangkulon Tahun 2018 700
615
600 500
520
510
565
545
605
605
555
595
500
450
400 300 200
123 123 113 113 111 111 121 121 121 121 119 119 90 90 104 104 102 102 109 109 100 100
100 0
Kesakitan Diare
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
JML Pemakaian Oralit
JML Penderita Diberi Oralit
Page 12
Tabel 3.1 Penemuan Kasus Diare Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Puskesmas Dan Desa Di Puskesmas Jampangkulon Tahun 2018 Puskesmas Jampangkulon
Desa
L
P
JML
Jampangkulon
45
45
90
Nagraksari
55
49
104
Padajaya
51
51
102
Mekarjaya
53
56
109
Bojonggenteng
53
47
100
Bojongsari
62
61
123
Cikarang
57
56
113
Karanganyar
56
55
111
Tanjung
61
60
121
Ciparay
59
62
121
Cikaranggeusan
58
61
119
610
603
1213
Jumlah
Dari jumlah penduduk sebanyak 44871 jiwa terdapat 1.213 jiwa yang menderita diare dari jumlah sasaran sebanyak 1453 jiwa. Maka Cakupan Penemuan Kasus Diare mencapai 83 % dari target 100%, ada kesenjangan sebesar 13 %. Tabel 3.2 Penemuan Kasus Diare Berdasarkan Umur Menurut Puskesmas Dan Desa Di Puskesmas Jampangkulon Tahun 2018 Puskesmas
Desa
Jampangkulon
< 1 thn
1-4 thn
> 5 thn
L
P
L
P
L
P
Jampangkulon
12
13
18
15
15
17
Nagraksari
17
11
20
18
18
20
Padajaya
12
11
20
21
19
19
Mekarjaya
15
14
19
21
19
21
Bojonggenteng
15
10
18
15
20
22
Bojongsari
17
19
22
22
23
20
Cikarang
18
15
20
21
19
20
Karanganyar
16
15
21
20
19
20
Tanjung
19
15
20
22
22
20
Ciparay
18
19
21
22
20
21
cikaranggeusan
18
19
20
19
20
23
177
164
219
216
214
223
Jumlah
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 13
G. Identifikasi dan Prioritas Masalah 1. Identifikasi Maslah a. Diagram Tulang Ikan (Fishbone) MANUSIA
LINGKUNGAN
Masih tingginya masyarakat yang belum memahami persepsi sakit dengan benar
Masih tingginya keberadaan vektor/rodent di lingkungan perumahan penduduk
Tingginya pengolahan sayur yang salah Mencuci tangan tidak pakai sabun
Adanya kejadian diare
Pengelolahan sampah yang salah dengan cara dikumpulkan dan diambil oleh petugas sampah 1 kali sekali
Masih tingginya kepemilikan tempat sampah yang terbuka
SDM dengan tingkat ekonomi Menengah kebawah
METODE
MATERIAL
Gambar 3.1 Diagram Tulang Ikan (fish bone) Kejadian Diare
b. Adanya kejadian diare sebanyak 1213 orang di tahun 2018 Penyebab : 1) Masih
tingginya
keberadaan
vektor/rodent di
lingkungan/
perumahan penduduk. 2) Masih tingginya kepemilikan tempat sampah yang terbuka. 3) Masih tingginya masyarakat yang belum memahami persepsi sakit dengan benar. 4) Pengelolahan sampah yang salah dengan cara dikumpulkan dan diambil oleh petugas sampah 1 kali sekali. 5) Tingginya pengolahan sayur yang salah dengan cara dipotong, dicuci, kemudian dimasak. 6) Mencuci tangan tidak pakai sabun.
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 14
MANUSIA
LINGKUNGAN
Masih tingginya keberadaan vektor/rodent di lingkungan /perumahan penduduk
Masih tingginya masyarakat yang belum memahami persepsi sakit dengan benar
Pencatatan dan pelaporan yang baik
Kurangnya Kerjasama Lintas Sektor dan Lintas program
Kurangnya Penyuluhan
Pelacakan Kasus kurang
Ada kesenjangan Pencapaian Program P2 Diare sebesar 13%
Keterbatasan dana dalam melaksanakan pelacakan kasus ke tiap desa di wilayah kerja PKM jampangkulon
MATERIAL
METODE
Gambar 3.2 Diagram Tulang Ikan (fish bone) Kesenjangan Pencapaian Diare
c. Adanya kesenjangan pencapaian program P2 Diare sebanyak 13% di tahun 2018 Penyebab : 1) Masih
tingginya
keberadaan
vektor/rodent
di
lingkungan/
perumahan penduduk. 2) Pencatatan dan pelaporan yang baik dan benar dengan data yang akurat. 3) Kurangnya Kerjasama lintas Sektor dan lintas program. 4) Kurangnya Penyuluhan/sosisalisasi kepada kader atau msyarakat tentang penyakit diare. 5) Pelacakan kasus kurang. 6) Keterbatasan dana dalam melaksanakan pelacakan kasus ke tiap desa di wilayah kerja Puskesmas jampangkulon.
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 15
2. Prioritas Masalah a. Metode USG Tabel 3.3 Prioritas maslaha dengan metode USG NO 1).
MASALAH
U
S
G
TOTAL
RANGKING
4
5
3
12
I
3
3
3
9
II
Adanya kejadian diare sebanyak 1213 di tahun 2018
2).
Ada kesenjangan pencapaian program P2 diare sebanyak 13 %
H. Alternatif Pemecahan Maslah 1. Adanya kejadian diare sebanyak 1213 orang di tahun 2018 a. Kerja sama lintas sektor dalam upaya membangun tempat sampah yang tertutup. b. Penyuluhan tentang bahaya diare. c. Penyuluhan teknik mencuci tangan yang baik dan benar. d. Penyuluhan tentang pengolahan sayur yang baik dan benar. 2. Adanya kesenjangan pencapaian program P2 Diare sebanyak 13% di tahun 2018 a. Pelacakan kasus diare. b. Kerja sama lintas sektor dalam upaya membangun tempat sampah yang tertutup. c. Pencatatan dan pelaporan yang baik dan benar dengan data yang akurat. d. Penyuluhan tentang pengolahan sayur yang baik dan benar. e. Penyuluhan/sosisalisasi kepada kader atau msyarakat tentang penyakit diare. f. Membuat RUK dan RAK sebagai acuan pelaksanaan program P2 diare.
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 16
BAB IV RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) PROGRAM DIARE TAHUN 2019
No
UPAYA KESEHATAN
TUJUAN
SASARAN
TARGET SASARAN
PENANGGUNG JAWAB
VOLUME KEGIATAN
JADWAL
LOKASI PELAKSANAAN
Kebutuhan Anggaran
BIAYA
Sumber Biaya
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial Orientasi diare pada kader kesehatan
kader kesehatan
Kunjungan rumah pasien diare
Bayi balita
67 kader kesehatan
100%
Programer Diare
1X
Programer Diare
JUMLAH
Nop
67 70 70
Or Or Or
X X X
2 2 2
1
Or
X
4
Kl Kl Kl
Kl
Rp. 6.700.000
1 1 1
Bl Bl Bl
X X X
50000 20000 10000
Aula Puskesmas Jampangkulon
12
Bl
X
50000
Perjalanan Dinas
Rp. 2.800.000 Rp. 1.400.000 BOK Rp. 2.400.000
Rp. 13.300.000
Mengetahui : Kepala UPTD Puskesmas Jampangkulon,
Jampangkulon, Desember 2018 Pelaksana Program Diare
Sri Resmiati, AM.Keb, SKM.,MM NIP. 1968 0412 1990 03 2 004
Anita Linasari, AM.Kep NIP. 1980 0313 2008 01 2 009
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 17
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pembuatan Laporan Tahunan Program Diare sangat diperlukan baik oleh Puskesmas maupun bagi pihak yang terkait lainnya, karena dari Laporan Tahunan ini terangkum semua hasil kegiatan program diare sehingga memudahkan dalam mencari data secara lengkap. 2. Visi dan Misi Puskesmas belum sepenuhnya dipahami oleh seluruh jajaran
karyawan
Puskesmas,
sehingga
dalam
implementasi
di
lapangan sering terjebak dalam tugas-tugas yang sifatnya rutinitas tanpa sepenuhnya dilandasi oleh semangat yang terkandung dalam makna visi misi puskesmas, yang berdampak terhadap kurang maksimalnya kinerja dan pencapaian program diare di puskesmas. 3. Walaupun belum maksimal sebagian besar program diare sudah berjalan,
hanya diperlukan upaya peningkatan baik dari kwantitas
maupun kwalitas kegiatan. 4. Sistim Informasi dan Manejemen Kesehatan (SIMKES) Khususnya dalam kegiatan pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh petugas masih sangat lemah, dimana pencatatan yang dibuat masih kurang akurat, tepat dan cepat. Diperlukan peningkatan sumber daya manusia agar pelaksanaan SIMKES lebih maksimal. 5. Kemampuan puskesmas untuk melakukan advokasi terhadap sektor lainnya yang ada di tingkat kecamatan masih kurang optimal, sehingga peran serta masyarakat didalam konsep pembangunan berwawasan kesehatan
masih
disikapi
secara
pasif
oleh
masyarakat
dan
kelembagaan yang ada diluar kesehatan dan masih ada anggapan bahwa pembangunan kesehatan masih merupakan tanggungjawab petugas kesehatan/sektor kesehatan/Puskesmas. 6. Sarana dan prasarana, tenaga serta dana yang masih belum memadai untuk mengembangkan seluruh upaya pelayanan kesehatan, baik upaya pelayanan kesehatan wajib maupun pengembangan terutama sarana dan prasarana gedung, kendaraan operasional roda dua, sehingga pelayanan di Puskesmas belum optimal. 7. Guna meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka direkomendasikan kepada semua unsur yang ada dilingkungan puskesmas agar melakukan introspeksi terhadap tanggung jawab yang Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Page 18
diembannya serta terus melakukan upaya peningkatan mutu secara profesional. B. Saran Kami menyadari bahwa Laporan Tahunan ini masih memerlukan penyempurnaan, dengan demikian kami sangat terbuka untuk menerima masukan, petunjuk dan bimbingan dari semua pihak demi perbaikan di masa yang akan datang. Demikian Laporan Tahunan Program diare Tahun 2018 ini dibuat, dengan
harapan
menjadi
sumber
data
bagi
seluruh
pihak
yang
berkepentingan, sebagai pedoman dalam melakukan upaya peningkatan kinerja pelayanan serta sebagai dasar dalam menyusun rencana kegiatan yang akan datang.
Mengetahui, Kepala UPTD Puskesmas Jampangkulon,
Sri Resmiati, AM.Keb, SKM.,MM NIP. 1968 0412 1990 03 2 004
Laporan Tahunan Program P2 Diare 2018|
Jampangkulon, 31 Desember 2018 Pelaksana Program Ispa,
Anita Linasari, AM.Kep NIP. 1980 0313 2008 01 2 009
Page 19