Laporan Tahunan Jiwajiwa.docx

  • Uploaded by: ato
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Tahunan Jiwajiwa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,122
  • Pages: 20
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN TRADISIONAL UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA TAHUN 2018 BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. (Keliat, 2011 ) Fenomena gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan jiwa bertambah. Berdasarkan data dari World Health Organisasi (WHO) dalam Yosep (2013) , ada sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan jiwa. WHO menyatakan setidaknya ada satu dari empat orang didunia mengalami masalah mental, dan masalah gangguan kesehatan jiwa yang ada di seluruh dunia sudah menjadi masalah yang sangat serius. Berdasarkan hasil penelitian dari Rudi Maslim dalam Mubarta (2011 ) prevalensi masalah kesehatan jiwa di Indonesia sebesar 6,55%. Angka tersebut tergolong sedang dibandingkan dengan negara lainnya. Data dari 33 Rumah Sakit Jiwa ( RSJ ) yang ada di seluruh Indonesia menyebutkan hingga kini jumlah penderita gangguan jiwa berat mencapai 2,5 juta orang. Penderita gangguan jiwa berat dengan usia di atas 15 tahun di Indonesia mencapai 0,46%. Hal ini berarti terdapat lebih dari 1 juta jiwa di 2 Indonesia yang menderita gangguan jiwa berat. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa 11,6% penduduk Indonesia mengalami masalah gangguan mental emosional ( Riset kesehatan dasar, 2007 ). Sedangkan pada tahun 2013 jumlah penderita gangguan jiwa mencapai 1,7 juta (Riskesdas, 2013 ). Prevalensi gangguan jiwa berat atau dalam istilah medis disebut psikosis/skizofrenia di daerah pedesaan ternyata lebih tinggi dibanding daerah perkotaan. Di daerah pedesaan, proporsi rumah

tangga dengan minimal salah satu anggota rumah tangga mengalami gangguan jiwa berat dan pernah dipasung mencapai 18,2 persen. Sementara di daerah perkotaan, proporsinya hanya mencapai 10,7 persen. Nampaknya, hal ini memberikan konfirmasi bahwa tekanan hidup yang dialami penduduk pedesaan lebih berat dibanding penduduk perkotaan. Dan mudah diduga, salah satu bentuk tekanan hidup itu, meski tidak selalu adalah kesulitan ekonomi ( Riskesdas, 2013 ). Dasar Hukum Penyakit Gangguan Kejiwaan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1966.

B. TUJUAN 1. TUJUAN UMUM Untuk mengetahui gambaran sikap dan dukungan keluarga terhadap penderita gangguan jiwa di Kecamatan Kartasura. 2. TUJUAN KHUSUS

a. Mengetahui bagaimana sikap keluarga terhadap penderita yang mengalami gangguan jiwa di Kecamatan Kartasura.

b. Mengetahui bagaimana dukungan keluarga terhadap penderita yang gangguan jiwa di Kecamatan Kartasura.

BAB II SITUASI UMUM WILAYAH UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA

A. GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN a. ANALISIS SITUASI 1. DATA UMUM UPTD Puskesmas Sumberjaya terletak di Jalan Raya Prapatan Rajagaluh Nomor 16 dengan titik koordinat yaitu 108⁰ 36′ Bujur Timur dan 6⁰70′ Lintang Selatan. Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya meliputi seluruh Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka. Secara geografis Kecamatan Sumberjaya terletak di bagian utara Kabupaten Majalengka yaitu antara 108⁰16′ – 108⁰23′ Bujur Timur, dan antara 6⁰40′ - 6⁰47′ Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayahnya: Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Leuwimunding Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan Palasah Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Ligung Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Cirebon Luas Wilayah Kecamatan Sumberjaya adalah 32,73 km2 yang berarti Kecamatan Sumberjaya hanya sekitar 2,71% dari luas wilayah Kabupaten Majalengka (yaitu kurang lebih 1.204,24 km2) dengan ketinggian tempat antara 36-42 m diatas permukaan laut. Jarak dari Ibukota Desa ke Ibu Kota Kecamatan berkisar antara 17 km, Desa Sepat dan Panjalin Lor merupakan daerah yang memiliki jarak terjauh dari ibukota Kecamatan, sedangkan jarak dari ibukota Kecamatan Sumberjaya ke Kabupaten Majalengka berkisar antara 33 km. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sumberjaya terdapat pada lampiran gambar 2.1.

Jumlah RT dan RW yang ada di Kecamatan Sumberjaya adalah sebagai berikut : No.

Desa

Jml RW

Jml RT

Ratio RT thd RW

1

Sumberjaya

6

24

4.00

2

Garawangi

6

26

4.33

3

Banjaran

4

14

3.50

4

Sepat

4

8

2.00

5

Paningkiran

5

15

3.00

6

Parapatan

4

8

2.00

7

Panjalin Kidul

9

30

3.33

8

Rancaputat

4

8

2.00

9

Bongas Wetan

5

31

6.20

10

Bongas Kidul

4

21

5.25

11

Panjalin Lor

5

19

3.80

12

Cidenok

6

12

2.00

13

Lojikobong

7

30

4.29

14

Gelok Mulya

2

8

4.00

15

Pancak Suji

2

10

5.00

Jumlah

73

264

3.62

Sumber : Kecamatan Sumberjaya 2. DATA SUMBERDAYA a. SUMBERDAYA TENAGA Data

Ketenagaan

yang

ada

di

UPTD

Puskesmas Sumberjaya adalah sebagai berikut :

NO

JENIS KETENAGAAN

JUMLAH

1.

Dokter Umum

3

2

Dokter Gigi

1

3

Bidan Desa

14

4

Bidan Puskesmas

8

5

Kesehatan Masyarakat

1

6

Perawat

10

7

Perawat Gigi

1

8

Analis Laboratorium

1

9

Asisten Apoteker

1

10

Petugas Administrasi

1

11

Cleaning Service

3

12

Petugas jaga malam

2

13

Petugas dapur

1

14

Kesehatan lingkungan

2

15

Ahli Madya Gizi

1

16

Epidemiolog

1

17

Struktural

1

JUMLAH

52

Data ketenagaan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) terdapat pada lampiran tabel 1.1. dan tabel 1.2 tentang formasi jabatan fungsional tenaga kesehatan. b. SUMBERDAYA SARANA, PRASARANA DAN ALAT Sarana Kesehatan yang terdapat di wilayah Kecamatan Sumberjaya adalah sebagai berikut:

NO

DESA

SARANA KESEHATAN RSIA

PKM PUSTU

KLI

PUS

POS

DPM/

NIK

LING

KES

DGPM

BPM

DES

1.

BANJARAN

-

-

-

-

-

1

-

2

2.

BONGAS KULON

-

-

-

1

-

1

1/0

2

3.

BONGAS WETAN

-

-

1

-

-

-

1/1

4

4.

CIDENOK

-

-

-

-

-

1

-

1

5.

GARAWANGI

-

-

1

-

-

-

1/0

2

6.

GELOK MULYA

-

-

-

-

-

1

-

-

7.

LOJIKOBONG

-

-

1

-

-

-

-

2

8.

PANCAKSUJI

-

-

-

-

-

1

-

1

9.

PANINGKIRAN

-

1

-

-

1

1

-

1

10.

PANJALIN KIDUL

1

-

-

1

-

1

-

3

11.

PANJALIN LOR

-

-

-

-

-

1

-

1

12.

PARAPATAN

-

-

-

-

-

1

0/1

1

13.

RANCAPUTAT

-

-

-

-

-

1

-

2

14.

SEPAT

-

-

-

-

-

1

-

1

15.

SUMBERJAYA

-

-

-

1

-

1

-

3

1

1

3

3

1

12

3/2

26

JUMLAH

Sumberdaya prasarana dan alat terdapat pada lampiran tabel 1.3 sampai 1.5. c. SUMBERDAYA OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI Sumberdaya obat dan bahan habis pakai terdapat pada lampiran tabel 1.6 sampai 1.7. d. SUMBERDAYA KEUANGAN Sumberdaya keuangan berasal dari berbagai sumber anggaran pada tahun 2018

terdiri dari 5

sumberdaya keuangan yaitu : 1. Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) 2. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 3. Dana Biaya Operasioal Puskesmas 4. Dana Non Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional 5. Dana Jampersal. Rincian dana adalah sebagai berikut : NO.

1.

SUMBER ANGGARAN

Dana Kapitasi Jaminan

JUMLAH

Rp.

1.992.973.095,-

Rp.

663.675.000,-

Rp.

202.411.500,-

Kesehatan Nasional(JKN 2.

Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

3.

Dana Biaya Operasioal Puskesmas

4.

Dana Non Kapitasi Jaminan

Rp.

109.825.000,-

Rp.

14.825.000,-

Rp.

2.859.059.595,-

Kesehatan Nasional 5.

Dana Jaminan Persalinan (Jampersal) JUMLAH

Rincian sumberdaya anggarantahun 2018 terdapat pada lampiran 1.8 sampai dengan 1.10.

3. DATA PENDUDUK DAN SASARAN PROGRAM Jumlah

Penduduk

Kecamatan

Sumberjaya

(menurut sumber data dari Kecamatan Sumberjaya) pada tahun 2017 adalah 57.166 jiwa yang terdiri dari 28.984 jiwa laki-laki dan 28.182 jiwa perempuan. Penduduk Kecamatan Sumberjaya pada Tahun

2017 adalah 1.747 jiwa/km2,

kepadatan penduduk tertinggi berada di Desa Parapatan dengan kepadatan 12.406 jiwa/km2 dan kepadatan terendah berada di Desa Cidenok dengan kepadatan 607 jiwa/km2.

JUMLAH PENDUDUK, LUAS DESA DAN KEPADATAN PENDUDUK TAHUN 2017 No.

Desa

Jumlah

Luas

Kepadatan

Persentase

Penduduk

Desa

Penduduk

dari Jumlah

(Jiwa)

(Km2)

(Jiwa/Km2)

Penduduk Kecamatan

1

Sumberjaya

4.340

2.21

1.964

7.59

2

Garawangi

5.433

3.15

1.725

9.50

3

Banjaran

3.326

1.00

3.326

5.82

4

Sepat

1.250

0.46

2.717

2.19

5

Paningkiran

3.739

0.85

4.399

6.54

6

Parapatan

2.109

0.17

12.406

3.69

7

Panjalin Kidul

10.168

3.25

3.129

17.79

8

Rancaputat

1.891

1.25

1.513

3.31

9

Bongas Wetan

5.959

2.90

2.055

10.42

10

Bongas Kulonj

3.735

2.00

1.868

6.53

11

Panjalin Lor

4.776

2.87

1.664

8.35

12

Cidenok

2.812

4.63

607

4.92

13

Lojikobong

4.569

5.63

812

7.99

14

Gelok Mulya

1.314

1.06

1.240

2.30

15

Pancak Suji

1.745

1.30

1.342

3.05

57.166

32.73

1.747

100

Jumlah

Sumber : Badan Pusat Statistik (Angka Proyeksi Penduduk)

Jumlah Penduduk menurut estimasi Puskesmas adalah 58.013 jiwa dengan jumlah Laki-laki dan jumlah Perempuan

29.416 jiwa

28.597 jiwa. Jumlah Kepala

keluarga hasil pendataan Keluarga Sehat ada 18.027 KK. Jumlah Kepala Keluarga miskin sebesar 6.273 KK. Data

jumlah penduduk Kecamatan Sumberjaya

menurut kelompok umur

dan jenis kelamin Tahun 2017

(Data Kecamatan Sumberjaya) adalah sebagai berikut Kelompok

Laki-laki

Perempuan

Jumlah Umur

0-4

2.494

2.351

4.845

5-9

2.493

2.219

4.712

10-14

2.765

2.557

5.322

15-19

2.591

2.352

4.943

20-24

2.158

2.207

4.365

25-29

2.288

2.158

4.446

30-34

2.481

2.262

4.743

35-39

2.340

2.131

4.471

40-44

2.063

2.054

4.117

45-49

1.787

1.823

3.610

50-54

1.641

1.713

3.354

55-59

1.370

1.237

2.607

60-64

951

939

1,890

65-69

614

795

1.409

70-74

454

658

1.112

75+

494

726

1.220

Jumlah

28.984

28.182

57.166

Sumber

:

Badan

Pusat

Statistik

(Angka

Proyeksi

Penduduk). a. POLA 21 PENYAKIT TERBANYAK NO

KODE

1.

J06

2.

M79.1

3.

NAMA PENYAKIT

JML

ISPA akut tidak spesifik

4110

Myalgia

3531

I.10

Hipertensi Primer (Essensial)

2209

4.

L30.9

Dermatitis lain, tidak spesifik

1994

5.

J00

Nasofaringitis Akuta (CC)

1859

6.

A09

Diare dan Gastroenteritis

1690

7.

K30

Dispepsia

1158

8.

J02.9

Pharyngitis acut non specific

973

9.

R50

Demam yg takk diketahui sebabnya

919

10.

I88

Nonspecific Lymphadenitis

894

11.

H10.9

Konjungtivitis

647

12.

S70-S99

Cedera ektremitas

550

13.

K04

Penyakit Pulpa & Jaringan Periapikal

535

14.

K12

Stomatitis and related lesions

484

15.

J06.9

ISPA, tidak spesifik

419

16.

K29.6

Gastritis lainnya

399

17.

J8

Penyakit jaringan interstitial lainnya

383

18.

J06.9

ISPA tidak spesifik

375

19.

K04.1

Necrosis of pulp

370

20.

K29.7

Gastritis tidak spesifik

344

21.

J44.1

PPOK dengan akut eksaserbasi

332

4. DATA KEJADIAN LUAR BIASA Kejadian Luar Biasa yang terjadi pada Penyakit Gangguan Jiwa tahun 2018 adalah: a. NIHIL. 5. DATA PIS PK

120.00 GELOK MULYA 100.00

PANCAK SUJI PANINGKIRAN

80.00

PARAPATAN SUMBERJAYA

60.00

PANJALIN LOR 40.00

CIDENOK BANJARAN

20.00

BONGAS KULON BONGAS WETAN

0.00

SEPAT PANJALIN KIDUL GARAWANGI LOJIKOBONG RANCAPUTAT

6. DATA MASUKAN DARI MASYARAKAT Selama Tahun 2018 terdapat masukan dari masyarakat adalah sebagai berikut : NO

JENIS

TRIWULAN 1

TRIWULAN 2

TRIWULAN 3

TRIWULAN 4

JUMLAH

0

0

3

1

4

MASUKAN

1.

SMS PENGADUAN

2.

KOTAK SARAN

0

15

11

0

26

3.

LOKMIN

0

0

1

1

2

TRIBULANAN

4.

LANGSUNG

0

4

0

0

4

5.

SURVEY

0

1

0

0

1

0

20

15

2

37

KEPUASAN PELANGGAN JUMLAH

7. HASIL SMD DAN MMD Hasil SMD dan MMD tahun 2018 terdapat pada lampiran 1.17.

b. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 1. Visi Misi Awal Tahun 2018 Visi UPTD Puskesmas Sumberjaya adalah

“Terwujudnya

masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat menuju Kecamatan Sumberjaya MAKMUR (Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul dan Religius)”. Adapun definisi operasional yang dimaksud Majalengka MAKMUR dalam Visi kami adalah : “terwujudnya suatu tatanan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dalam pembangunan majalengka yang Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul dan Religius” dalam arti :

Maju

: Berada di depan dibanding daerah-daerah lain dilihat

dari

aspek

perekonomian,

pendidikan,

infrastruktur,

kesehatan, tata

kelola

pemerintahan, keagamaan dan berbagai sendi kehidupan lainnya;

Aman

: Kondisi daerah yang bebas dari ancaman, gangguan, ketakutan, dan konflik sosial;

Kondusif

: Situasi yang mendukung untuk berinvestasi, nyaman, disertai kualitas pelayanan aparatur yang berbasis korupsi, dan nepotisme (KKN);

Mandiri

: Mampu untuk

meningkatkan

kemampuan

menyelenggarakan

seluruh

Daerah urusan

pemerintahan

yang

menjadi

kewenangan

Daerah dengan tidak sepenuhnya bergantung pada bantuan pemerintah yang lebih atas;

Unggul

: Memiliki daya saing yang tinggi berfokus pada kepemilikan sumber daya alam berlimpah, sumber daya manusia berkualitas , dan inofatif dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK);

Religius

: Seluruh

aktifitas

kehidupan

masyarakat

Kabupaten Majalengka dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan,

mampu

menjalankan

dan

mengamalkan ajaran agama dengan didukung sarana

dan

prasarana

keagamaan

yang

memadai.

Untuk mewujudkan Visi tersebut ada 5 Misi yang ingin dicapai yaitu : 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang menjangkau dan merata kepada seluruh masyarakat. 2. Mengembangkan tenaga kesehatan yang profesional dan proporsional 3. Mengembangkan manajemen kesehatan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. 4. Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan diantara program dan lintas sektor terkait 5. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk mampu hidup sehat.

Sedangkan tujuan yang mendukung pelaksanaan Misi adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang menjangkau dan merata kepada seluruh masyarakat mempunyai tujuan : a. Meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan b. Meningkatkan akses pelayanan yang dapat menjangkau dan merata kepada seluruh masyarakat 2. Mengembangkan tenaga kesehatan yang profesional dan proporsional mempunyai tujuan : a. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan sesuai standar kompetensi. b. Memenuhi jumlah tenaga sesuai dengan standar jumlah tenaga 3. Mengembangkan manajemen kesehatan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat mempunyai tujuan : a. Meningkatkan mutu manajemen pelayanan kesehatan b. Mengembangkan teknologi dan sistem informasi untuk mendukung mutu manajemen. 4. Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan diantara program dan lintas sektor terkait mempunyai tujuan : a. Meningkatkan komunikasi, koordinasi dan sinergitas dengan lintas sektor b. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi lintas program 5. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk mampu hidup sehat. a. Mendorong upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk melaksanakan kegiatan kesehatan. b. Mendorong terlaksananya kegiatan Desa Siaga untuk mencapai keluarga sehat. c. Menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan.

Tujuan dan Sasaran merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan baik urusan wajib maupun pilihan dalam mendukung

pelaksanaan Misi dan untuk mewujudkan Visi Pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan. Program unggulan Bidang Kesehatan adalah upaya peningkatan kualitas pelayanan dengan mengarahkan sasaran dan kebijakan di bidang kesehatan sebagai berikut : Sasaran : menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dengan strategi meningkatkan promotif dan preventif kesehatan masyarakat. Sasaran : menurunkan angka gizi buruk dan gizi kurang dengan strategi meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat pada upaya kesehatan berbasis masyarakat dan peningkatan mutu layanan upaya kesehatan masyarakat. Sasaran : meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas Sumberjaya melalui strategi pembangunan dan rehabilitasi puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya serta meningkatkan mutu layanan kesehatan tingkat dasar dan rujukan melalui strategi meningkatkan mutu manajemen pelayanan kesehatan puskesmas. Sasaran : Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM kesehatan dengan strategi

meningkatkan kapasitas dan pemenuhan kebutuhan

tenaga di puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

2. Visi Misi Akhir Tahun 2018 Visi UPTD Puskesmas Sumberjaya adalah “MAJALENGKA RAHARJA” yaitu Mewujudkan Tata Kehidupan dan Penghidupan Masyarakat Majalengka yang RELIGIUS, ADIL, HARMONIS DAN SEJAHTERA PADA TAHUN 2023. Adapu Misi UPTD Puskesmas Sumberjaya adalah “Mewujudkan Pemenuhan Kebutuhan Hidup Masyarakat Majalengka yang Bahagia Lahir Batin” dengan rincian sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang menjangkau dan merata kepada seluruh masyarakat. 2. Mengembangkan proporsional.

tenaga

kesehatan

yang

profesional

dan

3. Mengembangkan manajeman kesehatan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat 4. Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan diantara progra dan sektor terkait. 5. Mendorong kemandirian individu, keluarga, dan masyarakat untuk mampuhidup sehat. Adapun tujuan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang menjangkau dan merata kepada seluruh masyarakat mempunyai tujuan: a. Meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan b. Meningkatkan akses pelayanan yang dapat menjangkau dan merata kepada seluruh masyarakat 2. Mengembangkan

tenaga

kesehatan

yang

profesional

dan

proporsional mempunyai tujuan: a. Mengembangkan

kemampuan

dan

keterampilan

tenaga

kesehatan sesuai standar kompetensi b. Memenuhi jumlah tenaga sesuai dengan standar jumlah tenaga 3. Mengembangkan manajemen kesehatan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat mempuyai tujuan: a. Meningkatkan mutu manajemen pelayanan kesehatan b. Mengembangkan

teknologi

dan

sistem

informasi

untuk

mendukung mutu manajemen 4. Meningkatkan sinergitas upaya pembangunan kesehatan diantara program dan lintas sektor terkait mempunyai tujuan: a. Meningkatkan komunikasi, koordinasi dan sinergitas dengan lintas sektor b. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi lintas program 5. Mendorong kemandirian individu, keluarga dan masyarakat untuk mampu hidup sehat a.

Mendorong upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk melaksanakan kegiatan kesehatan

b. Mendorong terlaksananyakegiatan Desa Siaga untuk mencapai keluarga sehat Menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan c. TATA NILAI DAN MOTTO PUSKESMAS d. Tata Nilai

dan Motto Puskesmas Sumberjaya disingkat dengan

“MECAAAK” yaitu : M

Mudah

= Penyelenggaraan pelayanan bersifat mudah dimengerti oleh pasien dan masyarakat

E

Efektif dan Efisien

C

Cepat

= Penyelenggaraan dilaksanakan secara efektif dan efisien = Dalam melaksanakan pelayanan harus cepat dan tepat waktu (timely)

A

Aman

= Dalam pelayanan maka keamanan dan keselamatan

pasien

dan

masyarakat

diutamakan (patient safety) dan berorientasi pada kebutuhan pasien (patient centre) A

Adil

= Dalam pelayanan tidak membeda-bedakan golongan masyarakat

A

Akurat

= Dalam melaksanakan pelayanan harus tepat dan teliti serta minimal dari kesalahan

K

Komunikatif

= Harus terjalin komunikasi yang baik antara petugas dengan pasien dan masyarakat yang

merupakan

masyarakat

e. URAIAN TUGAS

jembatan

kepuasan

BAB III TARGET PROGRAM

PKM : Sumberjaya KABUPATEN : MAJALENGKA No.

JENIS KEGIATAN

1 II. A. B. C. D. E. F. 1

2 UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN SEKOLAH UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA UPAYA PERAWATAN KES. MASY. UPAYA KESEHATAN KERJA UPAYA KES. GIGI & MULUT UPAYA KESEHATAN JIWA Cakupan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa UPAYA KESEHATAN INDRA UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL

2 G. H. I.

SASARAN

PENCAPAIAN

3

4

CAKUPAN (4/3 X 100%) 5

TARGET 6

KINERJA (5/6 X 100%) 7

43.105

1.847

4,28

20,00

21,42

60

60

100,00

100,00

100,00

CAKUPAN VARIABEL

66,55

68,27

BAB IV HASIL KEGIATAN PROGRAM No. 1 2

JENIS KEGIATAN Cakupan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa

SASARAN

PENCAPAIAN

CAKUPAN

TARGET

KINERJA

43.105

1.847

4,28

20,00

21,42

60

60

100,00

100,00

100,00

BAB V ANALISIS DAN PRIORITAS MASALAH 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan data yang diperoleh dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

NO

UPAYA

TARGET

PENCAPAIAN

MASALAH

1.

KESEHATAN JIWA

100%

75

Cakupan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa belum mencapai target yaitu 75 Orang

2. Prioritas Masalah Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi maka

dipilih

prioritas masalah sebagai berikut : 1. Adanya kasus gangguan kesehatan jiwa 75 kasus di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas DTP Sumberjaya. 3. Penyebab Masalah Akar penyebab masalah gangguan kesehatan jiwa sebagai berikut : 1. kekerasan terhadap anak dan perempuan terutama kekerasan seksual, pornografi, penyalahgunaan Napza, 2. kecanduan media elektronik dan jejaring sosial, gangguan kejiwaan, bencana, tekanan psikologis, kepikunan dan sebagainya yang kurang mendapat perhatian atau terabaikan karena ketidakpahaman, 3. kelelahan menghadapi, kurang peduli, ketersediaan dan akses pelayanan kesehatan jiwa yang sulit dijangkau 4. Pemecahan Masalah Mental Health First Aid Action Plan , yang terdiri dari 5 langkah: 1. Pendekatan, deteksi, dan membantu pada krisis apapun 2. Mendengarkan tanpa menghakimi 3. Memberikan dukungan dan informasi yang tepat 4. Mendorong penderita untuk mendapatkan bantuan profesional yang sesuai 5. Mendorong dukungan lainnya

BAB VI RENCANA KERJA RUK Memakai 13 point yang terdiri dari : No, Upaya Kesehatan, Kegiatan, Tujuan, Sasaran, Target Sasaran, Penanggung Jawab, Kebutuhan Sumberdaya, Mitra Kerja, Waktu Pelaksanaan, Kebutuhan Anggaran,Indikator Kinerja dan Sumber Pembiayaan

BAB VII PENUTUP Berdasarkan hasil pelaporan tahun 2018 diperoleh identifikasi masalah adanya cakupan UKGM yang tidak mencapai target ( ). Setelah dianalisa maka diperoleh upaya pemecahan masalah terpilih adalah membuat jadwal kegiatan UKGM dengan pemenuhan target kegiatan (RUK terlampir) LAMPIRAN-LAMPIRAN

Related Documents


More Documents from "TB RSUD Kalideres"

Tabel 3.docx
November 2019 16
Filariasis.docx
November 2019 25
Kak Ukgs.docx
May 2020 16
Sop Pelayanan Tb Kusta.docx
December 2019 27
Sopkeswa Ii.docx
December 2019 20