LAPORAN TAHUNAN PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) DI PUSKESMAS RANTAU PANDAN TAHUN 2018
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BUNGO UPTD PUSKESMAS RANTAU PANDAN TAHUN 2018
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN TAHUNAN PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) DI PUSKESMAS RANTAU PANDAN TAHUN 2018
DISUSUN OLEH : SYAMWIL
DAN TELAH DIPERIKSA OLEH KEPALA PUSKESMAS RANTAU PANDAN, JANUARI 2019
MENGETAHUI, KEPALA UPTD PUSKESMAS RANTAU PANDAN
RISA GANTI SARI, AM.Kep NIP.196912021989030001
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratNya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tahunan program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM). Laporan tahunan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memeperlancar pembuatan makalah ini.untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga laporan tahunan tentang pengendalian penyakit tidak menular ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Rantau Pandan, januari 2019
Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan BAB II : GAMBARAN UMUM A. Gambaran umum puskesmas Rantau Pandan B. Gambaran umum program PPTM BAB III : URAIAN KEGIATAN PROGRAM PPTM A. Pendataan sasaran program PPTM B. Kegiatan Program PPTM BAB IV : PEMBAHASAN A. Hasil kegiatan pendataan sasaran PPTM B. Hasil kegiatan program PPTM BAB V : PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar belakang Saat ini pola penyakit telah mengalami transisi epidemiologi yang ditandai dengan beralihnya penyebab kematian yang semula di dominasi oleh penyakit menular bergeser ke penyakit tidak menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi , social ekonomi dan social budaya, kecenderungan ini juga telah terjadi di Indonesia sehingga menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan kesehatan. Penyakit tidak menular (PTM) yang utama adalah kardiovaskuler, stroke, diabetes mellitus,hipertensi dan penyakit kronik obstruktif telah mengalami peningkatan jumlah kasus, sehingga ini berdampak pada peningkatan angka kematian. WHO memperkirakan pada tahun 2020 penyakit tidak menular akan menyebabkan 73 % kematian. 90% kematian akibat penyakit tidak menular yang terjadi di Negara berkembang termasuk Indonesia. Lebih dari 70% penderita penyakit tidak tahu kalau dirinya sakit dan 30% tidak berobat secara teratur. Adapun masalah penyakit tidak menular saat ini yaitu masyarakat kurang menyadari tentang penyakit tidak menular dan factor resiko penyakit tidak menular hal ini bisa terlihat dari pola hidup masyarakat yang tidak sehat, fasilitas yang belum memadai untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular. Peyakit tidak menular dapat dicegah dengan mengendalikan factor risikonya, yaitu meokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi beralkhohol.mencegah dan mengendalikan factor risiko relative lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan. Berdasarkan masalah diatas maka hal ini lah yang melatar belakangi adanya program pengendalian penyakit tidak menular di puskesmas, dengan adanya program ini diharapkan masalah penyakit tidak menular bisa terdeteksi sedini mungkin, factor resikonya bisa dikendalikan pola hidup sehat dimasyarakat dapat ditingkatkan dan penderita penyakit tidak menular bisa ditanggulangi dengan tepat dan cepat. Salah satu strategi pengendalian yg efisien dan efektif adalah memperdayakan dan peningkatan peran
serta masyarakat. masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian factor risiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan deteksi dini, pemantauan factor risiko PTM serta tindak lanjutnya.kegiatan ini disebut dengan pos binaan terpadu (posbindu) PTM. B.
Tujuan 1.
Tujuan umum Memacu kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular untuk menurunkan kejadian penyakit tidak menular dan meningkatkan kwalitas hidup sehat pada masyarakat yang berada disemua tatanan.
2. Tujuan khusus a.
Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang PTM
b. Melakukan deteksi dini factor risiko PTM c. Mengendalian Factor risiko PTM d. Penanganan pada penderita PTM
BAB II GAMBARAN UMUM
A.
Gambaran Umum Puskesmas Rantau Pandan 1) Data Demografi
Puskesmas Rantau Pandan merupakan salah satu puskesmas di kabupaten Bungo Wilayah kerja Puskesmas Rantau Pandan, berada di Kecamatan Rantau Pandan dengan jumlah penduduk Kecamatan Rantau Pandan ± 11.254 jiwa dimana jumlah kepala keluarga (KK) adalah 3154 KK 2) Data Geografi a) Lokasi Puskesmas Rantau Pandan Puskesmas Rantau Pandan berdiri tahun 1957 dengan luas bangunan kurang lebih 552 m². Puskesmas Rantau Pandan berada di jalan RM Taher Desa Rantau Pandan berdekatan dengan beberapa instansi seperti kantor Kecamatan Rantau Pandan, Kantor KUA Kecamatan Rantau Pandan. Puskesmas Rantau Pandan berjarak ± 31 Km dari pusat kota. Puskesmas Rantau Pandan dapat ditempuh dengan kendaraan umum , baik roda dua maupun kendaraan roda empat. Terdapat 5 Pos Pelayanan 4 poskesdes, 1 Rumah Bidan Desa yaitu : poskesdes Rantau Duku, Poskesdes Lubuk kayu Aro, Poskesdes Leban, Poskesdes Lubuk Maya, Rumah Bidan desa Talang Sei Bungo . b) Batas Wilayah Batas wilayah kerja Puskesmas Rantau Pandan adalah : - Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Batin III Ulu - Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Muko – Muko batin VII - Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tanah Tumbuh & Tanah Sepenggal - Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pelepat
c) Luas Wilayah Luas keseluruhan wilayah kerja Puskesmas Rantau Pandan adalah 255,2 km2 atau 5,14%. Puskesmas Rantau Pandan mempunyai wilayah Dataran rendah sebesar 60% dan Dataran tinggi sebesar 40%. Dari luas wilayah kabupaten Bungo . Terdiri dari 6 Desa, yaitu : - Desa Lubuk Mayan
: 20,26 Ha
- Desa Rantau Duku
: 31,21 Ha
- Desa Talang Sei Bungo
: 59,22 Ha
- Desa Rantau Pandan
: 70,63 Ha
- Desa Lubuk kayu Aro
: 27,57 Ha
- Desa Leban
: 30,71 Ha
d) Sosial Budaya Distribusi penduduk berdasarkan suku berasal dari : - Suku SAD
- Suku minang
- Suku Batak
- Suku melayu jambi
- Suku Jawa 3) Sarana Perhubungan Sarana perhubungan di wilayah Puskesmas Rantau Pandan dapat menggunakan berbagai transportasi darat baik sepeda motor, mobil dan lain – lain. Diantara ke enam desa tersebut diatas terdapat satu desa terpencil dan sulit ditempuh yaitu desa leban, sedangkan desa lainnya mudah dijangkau.hampir semua wilayah kerja puskesmas Rantau Pandan dapat dicapai dengan menggunakan transportasi roda dua/roda empat, terkecuali pada musim hujan dimana jalan menuju daerah tersebut sering dilanda banjir sehingga sulit untuk dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. 4) Pola Ketenagaan No
JENIS TENAGA
TOTAL
1.
Dokter umum
2
2.
Dokter Gigi
1
3.
Ners
0
4.
S.Kep
0
5.
SKM
2
6.
SI Gizi
2
7.
SI Farmasi
1
8.
D IV K ebidanan
0
9.
D III Perawat
7
10. D III Kebidanan
22
11. D III Analis
1
12. D III Kesling
1
13. D III Kep Gigi
0
14. D I Kebidanan
0
15. SPK
0
16. SMA
5
17. SMP
0
18. SD
0
JUMLAH
51
5) Keuangan Sumber dana yang digunakan untuk perbaikan mutu puskesmas dan keselamatan pasien adalah berasal dari sumber dana APBD dan APBN. 6) Jaringan Kesehatan Puskesmas -
Poskesdes (Pondok Kesehatan Desa)
-
Poskesdes Rantau Duku
-
Poskesdes Lubuk Mayan
-
Poskesdes Lubuk Kayu Aro
-
Poskesdes Leban
-
Bides Talang Sei Bungo
7) Visi Organisasi “Terwujudnya masyarakat Kecamatan Rantau Pandan yang sehat dan mandiri“.
8) Misi Organisasi a.
Menggerakan pembangunan berwawaasan kesehatan
b.
Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
c.
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau
d.
Memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan
individu,masyarakat
beserta
lingkungan e.
Meningkatkan kerjasama Lintas Sektor dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
B.
Gambaran Umum Program PPTM 1.
Tinjau pustaka a.
Pengertian penyakit tidak menular (PTM) Penyakit tidak menular merupakan penyakit menahun atau kronis yang di akibatkan oleh pola gaya hidup manusia yang tidak sehat seperti perilaku mengkonsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak, dan kurang aktifitas fisik serta kebiasaan merokok setiap hari. Pengendalian penyakit tidak menular diartikan sebagai pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular.
b. Pengertian deteksi dini Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit / kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat untuk membedakan orang – orang yang kelihatannya sehat, benar – benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan. c.
Factor risiko penyakit tidak menular (PTM) Factor risiko PTM merupakan suatu kondisi yang secara potensial berbahaya dan dapat memicu penyakit tidak menular pada seseorang atau kelompok tertentu, yaitu merokok (aktif & pasif), kegemukan, minum minuman beralkohol, kurang aktivitas fisik / olahraga, kurang makan buah dan sayur, makanan tinggi karbohidrat dan lemak , tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan stres.
d. Jenis – jenis penyakit tidak menular 1) Hipertensi Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg (smelz&bare,2002). 2) Penyakit jantung Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal tersebut antara lain otot jantung yang lemah (kelainan atau bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah
antara serabi kanan dan serabi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkanantara kedua serabi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan kotor tercampur. 3) Diabetes melitus Diabet atau yang sering disebut diabetes mellitus merupakan penyakit kelainan metabolism yang menyebabkan kurangnya produksi insulin, zat yang dihasilkan oleh kelenjar pancreas. Bisa pula adanya gangguan pada fungsi insulin , meskipun jumlahnya normal. Seseorang dikatakan diabetes jika kadar gula dalam darahnya di atas 120mg/dl (dalam kondisi berpuasa), dan diatas 200mg/dl ( dua jam setelah makan). 4) Penyakit paru obstruktif kronik 5) Kanker Penyakit kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel – sel
jaringan
tubuh
yang
berubah
menjadi
sel
kanker.
Dalam
perkembangannya, sel sel kanker ini dapat menyebar kebagian tubuh lainsehingga dapat menyebabkan kematian. 6) Osteoporosis Berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang dan porous berarti berlubang – lubang atau keropos. Jadi osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas yang masa tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan penurunan kwalitas jaringan tulang (tandra, 2009). 7) Stroke Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba – tiba terganggu dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia yang dapat merusak atau mematikan sel otak.
Kematian jaringan otak menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ke tiga di Amerika Serikat dan banyak Negara industry di Eropa (jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan kadang si penderitamengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicara. e.
Bahaya penyakit tidak menular (PTM) 1) Menurunnya produktivitas 2) Mengakibatkan kecacatan 3) Ketidakmampuan beraktivitas 4) Komplikasi berbagai penyakit 5) Beban ekonomi keluarga 6) Kematian
f.
Pencegahan penyakit tidak menular 1) Beraktivitas fisik paling tida 30 menit setiap hari 2) Tidak merokok atau tidak konsumsi tembakau dan tidak minum alkhohol 3) Hindari minuman mengandung pemanis batasi makanan energy padat (terutama makanan olahan tinggi kadar gula, atau rendah serat, atau tinggi kadar lemak). 4) Perbanyak makan beraneka ragam sayuran , buah – buahan semua biji – bijian dan kacang – kacangan seperti buncis. 5) Batasi konsumsi daging merah dan hindari daging olahan. 6) Capai berat badan ideal 7) Berikan ASI Eksklusif 6 bulan pada bayi
g.
Cara untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular 1) Memeriksakan tekanan darah 2) Memeriksakan kadar gula darah 3) Control berat badan
h. Posbindu PTM 1) Pengertian posbindu PTM
Posbindu adalah suatu bentuk pelayanan yang melibatkan peran serta masyarakat melalui upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi dan mengendalikan secara dini keberadaan factor risiko PTM. Posbindu PTM ada dua yaitu : a) posbindu PTM dasar meliputi pelayanan deteksi dini factor risiko sederhana, yang dilakukan dengan wawancara terarah melaluipenggunaan instrument untuk mengidentifikasi riwayat PTM dalam keluarga sebelumnya, perilaku beresiko. Pengkuran tinggi badan, berat badan, tensi darah, lingkar perut, index masa tumbuh (IMT) serta penyuluhan mengenai pemeriksaan payudara sendiri. b) posbindu PTM utama pelayanan posbindu PTM dasar ditambah pemeriksaan gula darah, kolesterol, trigiselida , pemeriksaan klinis payudara, pemeriksaan IVA dan pemeriksaan kadar alcohol pernafasan. 2) Tujuan posbindu PTM Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini factor risiko PTM. 3) Manfaat posbindu PTM a) mawas diri b) membudayakan gaya hidup sehat c) mudah dijangkau d) murah dilaksanakan 4) Sasaran posbindu PTM Kegiatan posbindu PTM ditunjukan untuk masyarakat mulai usia 15 tahun ke atas baik yang memiliki factor risiko PTM (merokok pola makan tidak seimbang, kegemukan, hipertensi kadar kolesterol tinggi kurang aktifitas fisik, riwayat keluarga dengan penyakit tidak menular, ddl) maupum orang dewasa yang tidak memiliki risiko PTM.
5) Pelaksana Kegiatan Pelaksaan posbindu PTM dilakukan oleh kader kesehatan yang dilatih secara khusus dibina dan difasilitasi untuk melakukan pemantauan factor risiko PTM. Para kader ini berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan posbindu PTM dan sudah mempunyai fungsi dan tugas masing – masing yaitu : a) koordinator penyelenggara posbindu PTM b) penggerak masyarakat untuk mengikuti posbindu PTM c) pemantau pengukuran factor risiko PTM d) konselor peserta posbindu PTM e) pencatat hasil kegiatan posbindu PTM. 6) Bentuk kegiatan posbindu PTM a)
kegiatan penggaian informasi factor risiko PTM dengan wawancara sederhana tentang riwayat PTM pada keluarga dan diri peserta.
b) kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, IMT, lingkar perut, analisa lemak tubuh dan tekananan darah sebaik – baiknya dilakukan sebulan sekali. c)
kegiatan pemeriksaan guladarah dilaksanakan 1 tahun sekali bagi yg sehat, 3 bulan sekali bagi yang beresiko dan sebulan sekali bagi penderita gula darah.
d) kegiatan pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida. e)
kegiatan pemeriksaan IVA (Inpeksi visual asam asetat).
f)
kegiatan pemeriksaan kadar alkhohol pernafasan dan tes amfemin urin bagi kelompok pengemudi umum.
g) kegiatan konseling dan penyuluhan, dilakukan setiap pelaksanaan posbindu. h) kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar diwilayahnya.
2.
Gambaran Program Pengendalian PTM Di Puskesmas Puskesmas Rantau Pandan adalah suatu puskesmas yang program pengendalian penyakit tidak menularnya baru saja berjalan pada tahun 2018 ini. Mengingat program PPTM ini sangat penting maka program ini mau tidak mau harus tetap berjalan dengan sarana dan prasarana yg sangat minim sekali.adapun kondisi program PPTM di puskesmas Rantau Pandan adalah sebagai berikut : 1) Petugas pelaksana program PPTM 2) Program PPTM di puskesmas Rantau Pandan di pegang oleh petugas yang sudah mengikuti pelatihan program pengendalian PTM. 3) Posbindu PTM Puskesmas Rantau Pandan mempunyai 5 posbindu PTM