Laporan Study Kasus Remaja.docx

  • Uploaded by: Nurul Nurhasanah
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Study Kasus Remaja.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,315
  • Pages: 9
LAPORAN STUDY KASUS GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN GIZI ATLET USIA 20 TAHUN

Disusun Oleh: NURUL NURHASANAH P07131217033

PRODI D DIV JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018

A. Study kasus

Devi responden berusia 16 tahun, lahir di Bantul pada tanggal 24 November 2001. Devi memiliki berat badan 43 kg dan tinggi badan 146 cm serta memiliki golongan darah A. Ia menyatakan bahwa tidak memiliki keluhan apapun beberapa hari terakhir ini dan tidak memiliki riwayat alergi makanan apapun. Konsumsi makan sehari 3-4 kali, dengan sekali makan terdiri dari nasi, lauk dan sayur. Buah yang sering dikonsumsinya yaitu papaya dan pisang. Devi selalu menyempatkan untuk sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah. Makanan yang disukainya adalah ayam, tahu dan tempe. Sedangkan makanan yang tidak disukai adalah seafood. Devi

tidak

pernah

mengkonsumsi

susu

dan

sering

mengkonsumsi the bahkan hampir setiap hari. Aktivitas kesehariannya sangat aktif. Ia sekolah dari jam 07.00 sampai jam 16.00. Sepulang sekolah yang sering dilakukan biasanya ia menonton TV dan pergi belajar kelompok dengan temannya.

B. Data Subjektif 1. Biodata Atlet 

Nama

: Diana Dwi Prasetyawati



TTL

: Ponorogo, 07 Oktober 1997



Umur

: 20 tahun



Golongan darah

:O



Jenis kelamin

: Perempuan



Berat badan

: 54 kg



Tinggi badan

: 167 cm



Anak ke

:2



Agama

: Islam



Atlet

: Volly

2. Riwayat makan 

Makanan alergi

: Tidak ada



Makanan pantangan

: Tidak ada



Makanan yang disukai

:



Makanan yang tidak disukai

: Pare



Konsumsi susu

: 2-3 kali sehari



Konsumsi teh

: jarang



Kebiasaan makan

: 3-4 kali sehari Setiap makan menggunakan nasi, lauk, sayur Buah yang sering dikonsumsi alpukat,

papaya,

apel Jarang mengkonsumsi teh Mengkonsumsi susu 3. Riwayat penyakit 

Penyakit yang pernah diderita

: Asam lambung



Penyakit yang sering kambuh

: Tidak ada

4. Aktivitas Aktivitas kesehariannya sangat aktif. Ia sekolah dari jam 07.00 sampai jam 16.00. Sepulang sekolah yang sering dilakukan biasanya ia menonton TV dan pergi belajar kelompok dengan temannya.

C. Data Objektif 1. Berat badan

: 54 kg

2. Tinggi badan

: 167 cm

D. Asessment 1. Anthropometri 

Berat badan

: 54 kg



Tinggi Badan

: 167 cm



IMT

𝐵𝐵 (𝑇𝐵)𝑚2

=

54 1,672

= 19,36 (Normal)

Menurut perhitungan IMT Depkes, 1994 status gizi responden tergolong baik yaitu mempunyai Indeks Massa Tubuh sebesar 19,36. Karena range IMT normal sekitar 18,50 – 25,0. 

Berat badan Ideal = TB  100  10% (TB  100) = 167  100  10% (167  100) = 60,3 kg Hasil dari perhitungan berat badan ideal tersebut menunjukkan bahwa responden tergolong memiliki berat badan kurus, karena nilai berat badannya kurang dari perhitungan berat badan idealnya yaitu 54 kg sedangkan berat badan idealnya sebesar 60,3 kg.

2. Biokimia 3. Klinis 4. Dietary history Recall Konsumsi pada hari Kamis, 12 April 2018

 Berdasarkan hasil perbandingan recall dan jumlah kebutuhan sesungguhnya, jumlah asupan energy responden masih kekurangan sebanyak 12,1%, protein kekurangan sebanyak 33,52%, karbohidrat kekurangan sebanyak 11,3%, sedangkan lemak sangat berlebih hingga mencapai 200,06%. Namun, pada asupan kalsium dan zat besi responden juga masih sangat kekurangan. Kalsium kekurangan sebanyak 58,83% sedangkan zat besi masih kekurangan sebanyak 30,92%.

E. Planning Gizi 1. Tujuan perencanaan menu a. Memberikan informasi kepada responden mengenai makanan yang seimbang. b. Mempertahankan keadaan gizi responden serta mengatur agar keadaan gizi responden tidak kelebihan ataupun kekurangan c. Memberikan makanan yang mengandung nilai gizi yang baik bagi responden d. Memelihara dan menjaga status gizi responden agar tetap baik dan stabil e. Memberikan variasi menu kepada responden. f. Meningkatkan status gizi responden. 2. Syarat dan prinsip perencanaan menu a. Energi yang dibutuhkan adalah hasil penghitungan AMB, dan Faktor Aktivitas b. Kebutuhan karbohidrat adalah 60% dari total kebutuhan energy sehari c. Kebutuhan lemak sebanyak 25% dari total kebutuhan energi sehari d. Kebutuhan protein adalah sisanya atau total dari kebutuhan energy dikurangi kebutuhan karbohidrat dan lemak (15% dari total kebutuhan energy). 3. Kebutuhan energy dan zat gizi dalam sehari a. Kebutuhan energy Energi yang dibutuhkan adalah total dari penghitungan kebutuhan energy untuk aktivitas per hari dan faktor aktivitas 

AMB = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x Umur) = 655 + (9,6 x 54) + (1,8 x 167) – (4,7 x 20) = 1380 kkal



SDA = 10% x 1380 kkal = 138 kkal



BMR + SDA = 1380 kkal + 138 kkal = 1518 kkal



Factor aktivitas



Latihan lari sprint setiap minggu

= 8 x 60 x 10 = 4800 kkal/mg



Latihan volley setiap minggu

= 4 x 2 = 8 kkal/mg



Kebutuhan energy untuk aktivitas olahraga (lari sprint dan latihan bola volley)

= 1,7 x 1518 kkal = 2.580,6 kkal

= = kkal/mg 

Kebutuhan energy untuk aktivitas olahraga per hari adalah =

7

= kkal

 Jadi total kebutuhan energy per hari adalah = kkal

b. Kebutuhan zat gizi 

Karbohidrat = 60% x = /4 = gram



Lemak

= 25% x = /9 = gram



Protein

= 15% x = /4 = gram



Kalsium

: :



Zat besi

: :

BB aktual BB dalam AKG 43 50

× 1200 = 1032 mg

BB aktual BB dalam AKG 43 50

× Kebutuhan Ca

× Kebutuhan Fe

× 26 = 22,36 mg

4. Perencanaan menu dalam sehari Anjuran jumlah porsi makan sehari menurut kecukupan energy (Menurut buku Sunita Almatsier) Kecukupan

Nasi

LH

LN

Sayur

Buah

Gula

Minyak

Energi

(@100 gr)

(@50 gr)

(@25 gr)

(@100 gr)

(@100 gr)

(@10 gr)

(@5 gr)

5

3

3

3

4

2

6

(kkal) 2100

F. Pembahasan Berdasarkan perhitungan IMT Depkes, 1994 status gizi responden tergolong baik yaitu mempunyai Indeks Massa Tubuh sebesar 19,36. Karena range IMT normal sekitar 18,50 – 25,0. Hasil dari perhitungan berat badan ideal tersebut menunjukkan bahwa responden tergolong memiliki berat badan kurus, karena nilai berat badannya kurang dari perhitungan berat badan idealnya yaitu 54 kg sedangkan berat badan idealnya sebesar 60,3 kg. Menurut perhitungan kebutuhan zat gizi dan energy dalam sehari, responden membutuhkan 2.134,18 kkal untuk energi, 80,04 gram protein, 59,28 gram lemak, dan 320,12 gram karbohidrat serta 1032 mg kalsium dan 22,36 mg zat besi. Berdasarkan hasil perbandingan recall yang dilakukan pada hari Kamis, 12 April 2018 dan jumlah kebutuhan sesungguhnya, jumlah asupan energy responden masih kekurangan sebanyak 12,1%, protein kekurangan sebanyak 33,52%, karbohidrat kekurangan sebanyak 11,3%, sedangkan lemak sangat berlebih hingga mencapai 200,06%. Namun, pada asupan kalsium dan zat besi responden juga masih sangat kekurangan. Kalsium kekurangan sebanyak 58,83% sedangkan zat besi masih kekurangan sebanyak 30,92%.

G. Kesimpulan dan saran 1. Kesimpulan a. Berdasarkan perhitungan IMT Depkes, 1994 status gizi responden tergolong baik yaitu mempunyai Indeks Massa Tubuh sebesar 19,36. Karena range IMT normal sekitar 18,50 – 25,0. b. Hasil dari perhitungan berat badan ideal tersebut menunjukkan bahwa responden tergolong memiliki berat badan kurus, karena nilai berat badannya kurang dari

perhitungan berat badan idealnya yaitu 54 kg sedangkan berat badan idealnya sebesar 60,3 kg. c. Asupan gizi seimbang bagi responden yang terhitung dalam satu hari adalah 2.134,18 kkal untuk energy, 80,04 gram protein, 59,28 gram lemak, dan 320,12 gram karbohidrat. Sedangkan kebutuhan kalsium dan zat besi responden yang terhitung dalam satu hari yaitu 1032 mg kalsium dan 22,36 mg zat besi. d. Recall yang dilakukan saat hari Kamis, 12 April 2018 jumlah asupan energy responden masih kekurangan sebanyak 12,1%, protein kekurangan sebanyak 33,52%, karbohidrat kekurangan sebanyak 11,3%, sedangkan lemak sangat berlebih hingga mencapai 200,06%. Namun, pada asupan kalsium dan zat besi responden juga masih sangat kekurangan. Kalsium kekurangan sebanyak 58,83% sedangkan zat besi masih kekurangan sebanyak 30,92%. 2. Saran a. Mengatur pola makan dengan baik. b. Pilih makanan yang sehat dan bergizi c. Perbanyak konsumsi buah dan sayur. d. Perbanyak konsumsi bahan makanan yang mengandung protein seperti kacangkacangan dan ikan laut. e. Batasi dalam mengkonsumsi gula dan garam f. Mengurangi makanan yang banyak mengandung lemak, zat pewarna, pengawet, dan penyedap makanan.

Related Documents

Laporan Kasus
June 2020 61
Laporan Kasus
June 2020 56
Laporan Kasus
June 2020 53
Laporan Kasus
June 2020 47
Laporan Kasus
July 2020 55

More Documents from "Himmah Binafsiha"