Laporan Praktikum Lapangan Di Rsuza

  • Uploaded by: fara fichria
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktikum Lapangan Di Rsuza as PDF for free.

More details

  • Words: 584
  • Pages: 2
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN DI RSUZA Ruangan PICU (Pediatric Intesive Care Unit ) Ruangan ini merupakan bagian dari fasilitas perawatan rumah sakit yang di khususkan untuk anak dengan rentang usia 1 bulan hingga 18 tahun. Pada perawatan ini, anak-anak dengan kondisi sakit parah atau kritis akan mendapatkan perawatan intensif dan pemantauan terus menerus dari tenaga medis. Adapun kompetensi yang di capai saat melakukan observasi adalah penilaian GCS pada anak, Suctioning, pemberian nutrisi (oral, enteral, Parenteral), Oksigenasi pada anak (nasal kasul, mask, CPAP, ventilator. Pada saat itu kami di dampingi perawat Risda yang memberikan penjelasan tentang tentang pemberian nutrisi yang dapat diberikan melalui oral, enteral, Parenteral. Dan yang terakhir adalah penilaian GCS ( Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien adapun yang dinilai adalah eye (resepon membuka), Verbal (berbicara), dan yang terakhir adalah motori (gerakan).Selain itu ada juga berbagai macam teknik pemberian oksigen dengan menggunakan nassal kanul dimana merupakan alat sederhana yang dapat memberikan oksigen dengan aliran 1-6lt/ menit dan konsentrasi oksigen sebesar 24-44%, selain itu juga dapat menggunakan face mark dengan aliran oksigen sekitar 8lt/menit dengan konsentrasi 40-60%. Kemudian dapat juga menggunakan sungkup muka dengan kantung rebresthing dan lain-lain. Setelah itu perawat Risda memberi tau kepada kami tentang kondisi pasien. Dimana pada bed 1 ada seorang pasien berusia 17 tahun dengan diagnosa medis Ketoasidosis diabetik yang merupakan sebuah komplikasi diabetes mematikan yang disebabkan oleh tingginya produksi asam darah tubuh yang disebut keton . Anak dengan tandatanda KAD berat (durasi gejala lama, gangguan sirkulasi atau penurunan derajat kesadaran. Adapun penanganan yang dapat diberikan seperti penyediaan oksigen dan pemantauan jalan napas, monitoring, pemberian cairan isotonik intravena, tes glukosa, dan pemeriksaan status mental. Kemudian pada bed 2 pasien berusia 3 bulan dengan diagnosa medis Bronkoponeumonia yang merupakan jenis peunomonia yang mempengaruhi bronkus dan alveolus yang ditandai dengan peradangan yang menyerang saluran udara. Oleh karena itu, seseorang yang mengalami penyakit ini dapat merasa sulit bernafas karena paru-paru mereka tidak mendapatkan suplai udara yang cukup. Dan pada pasien ini juga mengalami komplikasi akibat penyakit Bronkoponeumonia yaitu penumpukan cairan di sekitar paru-paru yang dikenal dengan sebagai efusi pleura.

Selanjutnya pada bed 3 ada terdapat pasien berusia 8 tahun yang hanya dirawat sementara ( pasien transit) dengan diagnosa medis Spina bifida yang merupakan kondisi yang meyerang tulang belakang dan biasanya muncul sejak lahir. Spina bifida adalah salah satu jenis dari cacat tabung saraf. Dan yang terakhir pada bed 4 terdapat pasien berusia 1 tahun dengan diagnosa medis mengalami down sindrom dan juga mengalami komplikasi penyakit lain akibat faktor keluarga yang tidak mendukung.

Ruangan Thursina 1 Ruangan ini merupakan ruang kemoterapi anak thalasemia. Thalasemia adalah kelainan genetik yang merusak sel darah merah. Dalam sel darah merah terdapat hemoglobin yang berfungsi mengankut oksigen. Orang yang menderita thalasemia beta adalah orang yang rantai beta nya mengalami kerusakan. Kerusakan rantai globin beta pada hemoglobin penderita thalasemia bisa terjadi pada saat proses pematangan eritoblas. Kerusakan tersebut berujung pada berlebihnya jumlah rantai globin alfa dan nantinya akan menyebabkan pengendapan dalam sel sehingga menimbulkan berbagai gejala klinis. Dan pada hari itu kami berjumpa dengan salah satu pasien bernama nuzul berusia 4 tahun yang mengalami penyakit thalasemia dan tanda umum yang dapat kami observasi pada pasien thalasemia adalah bentuk dari tulang wajahnya terlihat lebih besar pada umumnya namun secara umum kondisi nuzul pada saat itu baik dan juga dapat bermain dengan teman sebayanya. Ruang Thursina 1 ini juga menyediakan tempat atau ruangan yang dapat memberikan kenyamanan pada anak dengan di lengkapi fasilitas bermain sehingga dapat mengurangi dampak hospitalisasi pada anak dan memberikan kenyamanan bagi keluarga.

Related Documents


More Documents from "Intan Ayu"