Laporan Praktek Kerja Industri Motor Listrik.docx

  • Uploaded by: Ayundha Ikrimah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktek Kerja Industri Motor Listrik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,969
  • Pages: 32
DAFTAR ISI

Halaman awal Lembar pengesahan perusahaan

………………………………

ii

Lembar persetujuan sekolah

………………………………

iii

………………………

iv

………………………………………………

v

Daftar isi

………………………………………………………

vi

BAB I

PENDAHULUAN

Lembar konsultasi guru pembimbing Kata Pengantar

1.1 Latar belakang

………………………………………..

1

1.1.1

Pengertian prakerin

………………………………..

2

1.1.2

Tujuan prakerin

………………………………..

2

1.1.2.1 Tujuan Umum

………………………..

2

1.1.2.2 Tujuan Khusus

………………………..

3

………………..

3

……………………….

3

……………………………….

4

……………………….

4

1.1.3

Tujuan penulisan laporan prakerin

1.1.4

Ruang lingkup penulisan

1.2 Organisasi dan manajemen 1.2.1

Sejarah berdirinya bengkel

1.2.2

Struktur organisasi

……………………………….

4

1.2.3

Disiplin kerja

……………………………….

4

1.2.4

Pemeliharaan tempat kerja

……………………….

5

1.2.5

Lokasi PT. Mustika Tama Besuk – Tempeh ……….

5

BAB II

PEMBAHASAN TEORITIS

2.1 Pengertian motor listrik ……………………………….. 2.2 Jenis motor listrik ……………………………………….. 2.2.1 Motor DC/ arus searah ………………………..

1

6 7 8

……………………….. ………………………..

2.2.2 Motor AC/ Arus searah 2.3 Bagian – bagian motor listrik

BAB III

LANGKAH KERJA

3.1 Dasar – dasar keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) 3.1.1 K3 Listrik ………………………………………… 3.2 Melilit motor listrik ………………………………………… 3.2.1 Melilit motor 1 fasa ………………………………… 3.2.2 Melilit motor 3 fasa ………………………………… 3.2.2.1 Bagian – bagian motor 3 fasa ………………… 3.2.2.2 Teori pendukung ………………………………… 3.2.2.3 Rumus – rumus …………………………

BAB IV

8 9

15 15 16 17 17 21 21

PENUTUP

4.1 Kesimpulan ………………………………………………… 4.2 Saran ………………………………………………………… 4.3 Saran untuk pihak industry ………………………………… 4.4 Saran pihak sekolah …………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

2

29 29 29 29

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Prakerin Sebagai Negara yang sedang berkembang, dimana kemajuan ekonomi terus meningkat dari tahun ke tahun, hingga diharapkan mencapai target yang diprogramkan. Seiring dengan itu dampak globalisasi dunia juga persaingan dunia usaha semakain meningkat diantara Negara Negara produsen. Dampak persaingan dunia usaha tidak hanya pada kwalitas dan harga tetapi juga dibidang jasa dan keterampilan kerja (skill) serta tingkat profesionalitas dan servicenya. Dalam mengantisipasi gejala tersebut di atas, bangsa Indonesia harus bekerja keras untuk mempersiapkan sumber daya yang handal. Mulai dari infrastruktur hingga pengembangan keterampilan dan keahlian professional harus dipersiapkan bagi setiap anak didik. Peranan sector pendidikan dalam mempersiapkan sumber daya tersebut diatas tidak dapat di abaikan. Program pendidikan harus berorientasi pada kebutuhan pasar kerja. Demikian pula produkyang dihasilka oleh dunia usaha yang harus merupakan konsumsi masyarakat luas. Denagn demikian proses pelatihan akan member arti pada pencapaian tujuan pendidika nasional. Muncul gagasan link & Match ternyata telah dibuka peluang bagi pihak pelaksanaan pendidikan, khususnya pendidikan menengah kejuruan, untuk memungkinkan bekerjasama dengan dunia dalam membina dan mengembangkan potensi lulusan sesuai dengan keperluan dan formasi potensi jabatan profesi di lapangan. Link & Match juga member kesempata bagi peserta didk SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan ) untuk mengembangkan kreativitas belajar pada wahana pendidikan yang realities. Pihak SMK harus dapat memanfaatkan dunia usaha ini

3

sebagai wahana pelatihan yang paling efektif bagi pembentukan keterampilan dan sikap professional para lulusannya. Dengan adanya kesepakatan kerja sama antara pihak sekolah dengan dunia usaha maka kegiatan belajar mengajar ( KBM ), akan dimungkinka dapat berlangsung pada 2 tempat, si sekolah dan di industri. Di sekolah para siswa diajarkan teori dan di industry mereka melakukan kegiatan praktek. Dengan proses belajar seperti ini para siswa SMK akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai persiapan memasuki bursa kerja. Kwgiatan belajar mengajar seperti ini. disebut dengan praktek kerja industri. Praktek kerja industry memberikan nilai tambah yang sangat berarti, bagi sekolah maupun indusri. Bagi sekolah, biaya pendidikan akan rendah disamping itu kondisi yang nyata. Sebaliknya bagi industri akan mendapatkan para lulusan yang terampil sebagai tenaga kerja yang produktiv yang siap pakai. 1.1.1

Pengertian Prakerin Praktek kerja

Industri, adalah suatu bentuk penyelenggaraan

pendidikan keahlian professional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang di peroleh melalui kegiatan ( Prakerin ), terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional tertentu. 1.1.2

Tujuan Prakerin 1.1.2.1 Tujuan Umum a. Menghasilakan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional, dengan tingkat pengetahuan, Keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. b. Memperkokoh “ Link & Match “ antara sekolah dan dunia usaha . c. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkwalitas. d. Memberikan

pengakuan

dan

penghargaan

terhadap

pengalaman kerja sebagai bagiab dari proses pendidikan.

4

1.1.2.2 Tujuan Khusus a. Mempersiapkan para siswa untuk belajar bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi dan kreativitas sesuaidenga minat dan bakatnya masing – masing b. Meninkatkan status dan kepribadian para siswa sehingga mampu berinteraksi, berkomunikasi dan memiliki rasa tanggung jawab serta disiplin yang tinggi. c. Memberika kesempatan dan garansi bagi para siswa yang berpotensi untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan produktif berdasarkan pengakuan standart profesi. 1.1.3

Tujuan Penulisan Laporan Prakerin 1. Sebagai syarat mengikuti ujian akhir nasional tahu pelajaran 2013 / 2014 2. Siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang didapat di dalam sekolah. 3. Siswa mampu mencari alternative pemecahan masalah kejuruan sesuai dengan bidang keahlian yang dipilih lebih meluas dan mendalam yang terungkap dalam karya tulis yang disusun. 4. Sisa mampu mengumpulkan data untuk kepentingan sekolah dan menambah perbendaharaan perpustakaan untuk menunjang peningkatan pengetahuan siswa selanjutnya.

1.1.4

Ruang Lingkup Penulisan Laporan Prakerin Dalam

Penulisan

lapora

ini,

selain

membahas

organisasi

manejemen, khususnya sejarah bengkel dan ketenaga kerjaan juga dilakukan pembahasan keterampilan kerja yang hanya membahas tentang Analisis dan Menggulung Motor Listrik.

5

1.2 Organisasi Dan Menejemen 1.2.1

Sejarah Berdirinya Bengkel PT. MUSTIKA TAMA Besuk – Tempeh. Sejarah berdirinya bengkel listrik PT. MUSTIKA TAMA Besuk – Tempeh lahir bersamaan dengan dibangunnya PT. MUSTIKA TAMA secara keseluruhan berupa pembangunan pabrik kayu yang tergolong pabrik yang besar dilihat dari jumlah karyawan dan pemakaian bahan baku produksinya, Karena pabrik kayu PT MUSTIKA TAMA dalam proses produksinya menggunakan tenaga listrik yang besar terutama dalam pemakain motor listrik maka secara terpisah didirikan bengkel listrik tersendiri.

1.2.2

Struktur Organisasi PT. MUSTIKA TAMA Besuk – Tempeh. PIMPINAN BENGKEL

DARMONO

Tehnisi

Tehnisi

DENY BENY

SULKI R.

1.2.3

Disiplin keja Tata tertib dalam sebuah bengkel sangat perlu sikap untuk mentaati

tata tertip kerja berguna untuk meningkatkan produktivitas kerja dan kedisiplinan yang tinggi. PT. MUSTIKA TAMA juga menerapkan tata tertip kerja pada kami peserta PSG.

6

Ada beberapa poin tata tertip kerja di bengkel “

PT.

MUSTIKA TAMA “, Diantaranya ; 1. Kami hadir di tempat kerja pada pukul 07. 30 wib 2. Istirahar siang pukul 12. 00 – 13. 00 wib 3. Kami disarankan tidak boleh keluar bengkel sebelum pekerjaan selesai kecuali ada keperluan. 4. Kami wajib bersikap sopan terhadap konsumen 5. Kami harus bekerja keras dengan disiplin dan teliti 6. Kami boleh pulang jam 04.30 Wib atau lebih cepat pulang jika pekerjaan selesai lebih awal. 1.2.4

Pemeliharaan Tempat kerja 1. Sebelum bekerja kami membersihkan tempat kerja 2. Bila sudah selesai alat – alat dikembalikan pada tempatnya 3. 5 r ( Rapi, Rawat, Resik, Ringkas ) 4. 3 k ( Kwalitas, Keselamatan, Kebersihan Kerja ) 5. Muka ramah dan sabar dalam menghadapi keluhan konsumen

1.2.5

Lokasi PT. MUSTIKA TAMA Besuk – Tempeh

LOKASI BENGKEL PT. MUSTIKA TAMA

7

BAB II PEMBAHASAN TEORITIS

2.1 PENGERTIAN MOTOR LISTRIK Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi Listrik menjadi energi Mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik,kipas angin). Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama (Gambar 1), yaitu: 

Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.



Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.



Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.



Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok: 

Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi.

8

Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan. 

Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).



Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Gambar 1. Prinsip Dasar Kerja Motor Listrik.

2.2 JENIS MOTOR LISTRIK Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: motor DC dan motor AC. Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dalam bagan dibawah ini.

9

Gambar 2. Jenis motor listrik

2.2.1. Motor DC/Arus Searah Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

Gambar 3 motor DC

2.2.2

Motor AC/Arus Bolak-Balik Motor AC/arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang

membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik AC memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan dalam Gambar 7.

10

Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).

Gambar 4 Motor AC

2.3 BAGIAN – BAGIAN MOTOR LISTRIK Motor listrik terdiri dari beberapa komponen. Adapun komponen penting dari sebuah motor listrik yaitu, a) Rotor Rotor dari motor induksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Rotor Sangkar Secara umum hampir 90% dari motor induksi banyak menggunakan rotor dengan jenis ini. Karena rotor jenis ini, pada motor induksi adalah paling sederhana dan kuat rotor jenis ini dibuat dari baja silicon dan terdiri

11

dari inti yang berbentuk silinder yang sejajar dengan alur/slot dan diisi dengan tembaga atau alumunium yang berbentuk batangan. 2. Rotor Belit Rotor ini memiliki belitan–belitan kawat jadi kalau didistribusikan maka motor jenis ini juga dapat kita fungsikan

sebagai

alternator

(generator)

dengan

demikian pada rotor ini akan memiliki kutub– kutub pada stator belitan internal rotor dari motor ini dihubungkan secara bintang (tiga fasa) kemudian terminal

belitan

tersebut

dikeluarkan

dan

disambungkan ke tiga buah slip ring terisolasi yang diletakkan pada poros motor dengan sikat diatasnya. Ketiga sikat ini secara eksternal dihubungkan ke suatu reostat yang membentuk bintang. Reostat pada motor ini berfungsi untuk meningkatkan torsi asut motor pada saat periode pengusutan. Apabila motor ini bekerja pada kondisi normal, maka slip ring secara otomatis terhubung pendek. Sehingga ring diatas tangkai terhubung bersama oleh suatu logam yang tertekan selanjutnya secara otomatis sikat tersebut terangkat dari slip ring yang berfungsi untuk mengurangi rugi–rugi gesekan. Selain dua bagian utama tersebut motor induksi juga mempunyai konsturksi tambahan antara lain rumah stator, tutup stator, kipas dan terminal

12

hubung.

Gambar 5 Rotor

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar pada rotor. b) Stator Secara prinsip stator motor induksi adalah sama dengan stater motor sinkron maupun generator. Pada stator terdapat susunan kawat yang dimasukkan kedalam alur untuk menerima belitan stator dari motor akan membawa belitan menurut jenis motornya misalkan motor satu fasa, maka statornya akan membawa belitan satu fasa, dimana diumpan dari penyedia tegangan satu fasa sedangkan untuk motor jenis tiga fasa, maka statornya akan membawa belitan tiga fasa yang diumpan dengan penyedia tegangan tiga fasa. Jumlah kutub dari suatu motor akan menentukan lambat cepatnya putaran suatu motor. Makin banyak jumlah kutub yang terpasang maka makin lambat putaran yang dihasilkan sedangkan apabila jumlah kutubnya makin sedikit maka

13

putaran yang dihasilkan makin cepat.Stator pada motor induksi adalah sama dengan yang dimiliki oleh Motor Sinkron dan Generator Sinkron.Konstruksi stator terbuuat dari laminasilaminasi dari bahan besi Silikon dengan ketebalan ( 4 s/d 5) mm dengan dibuat alur sebagai tempat meletakkan belitan/Kunmparan. Secara detail ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 6. Stator

Dalam alur-alur stator diletakkan belitan stator yang posisinya saling berbeda satu dengan lainnya, sesuai dengan fase derajat listrik yaitu 120° antar fase (motor 3 fase). Jumlah gulungan pada stator dibuat sesuai dengan jumlah kutub dan jumlah putaran yang diinginkan atau ditentukan. Khusus untuk Stator pada motor-motor listrik dengan ukuran kecil dibentuk dalam potongan utuh. Sedangkan untuk motor-motor dengan ukuran Besar adalah tersusun dari sejumlah besar segmensegmen laminasi.

14

BAB III LANGKAH KERJA

3.1 DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya

kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh

pekerjaan dan lingkungan kerja. Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja. Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi. Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit Akibat Kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi.

15

Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam hal sistem dan desain kerja, keserasian manusia dan pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna tercapainya pelakasanaan pekerjaan secara baik. Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja.Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi beberapa hal sebagai berikut : 

HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan

kecelakaan,

penyakit,

kerusakan

atau

menghambat

kemampuan pekerja yang ada 

DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif.



RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu



INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan/struktur



ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian (manusia/benda

Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu : 1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja 2. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja 3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja Sasaran dari K3 adalah : 1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain 2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan 3. menjamin proses produksi aman dan lancar

16

Tapi dalam pelaksaannya banyak ditemui habatan dalam penerapan K3 dalam dunia

pekerja,

hal

ini

terjadi

karena

beberapa

faktor

yaitu

:

Dari sisi masyarakat pekerja 

Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar (upah dan tunjangan kesehatan/kesejahtraan)



K3 belum menjadi tuntutan pekerja 3.1.1

K3 Listrik

Jaringan elektrik dan komunikasi (penting agar bahaya dapat dikenali) : 

Internal o

Over Voltage

o

Hubungan Pendek

o

Induksi

o

Arus Berlebih

o

Korosif Kabel

o

Kebocoran Instalasi

o

Campuran Gas Eksplosif

3.2 MELILIT MOTOR LISTRIK Padatahap pembongkaran bertujuan : 

Dapat memilih motor ac satu phasa maupun tiga phasa yang akan dibongkar



Dapat melepas pulley



Dapat melepas kipas



Dapat melepas mur dan baut pengikat motor



Dapat melepas kumparan-kumparan stator pada motor AC satu phasa maupun tiga phasa

17

3.2.1

Melilit Motor 1 Fasa Untuk melilit motor 1 fasa, Rumus yang digunakan sama dengan rumus motor 3 fasa hanya saja dianggap 2 fasa supaya terjadi 2 fasa belitan utama ( BU ) dibuat dari kawat yang lebih besar dari pada belitan bantu ( BB ) dan pada belitan bantu dihubungkan sebuah kapasitor yang nilainya tertentu. Contoh Belitan : Motor satu fase dua (2) pasang kutub, Alurnya 24 Ys = G/2p =24/4 =6 Langkah belitan adalah 1 -7 Q =G/2p.m =24/4.2 =3 Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3. K = G /2p =24/4=6 Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan KAR = 360/G =360/24 =15 radian Jarak antar alur 15 radian KAL =KAR .p =15. 2=30 listrik Kp =90/KAL =90/30 = 3 Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 4 Dafar belitannya sebagai berikut.

𝟏− 𝐀 |𝟐− 𝟑−

𝟕 𝟐𝟏 − 𝟖 | | 𝟐𝟎 − 𝟗 𝟏𝟗 −

𝟏𝟓 𝟏𝟒 | a 𝟏𝟑

𝟒− B |𝟓− 𝟔−

Gambar bentangan :

18

𝟏𝟎 𝟐𝟒 − 𝟏𝟏 | | 𝟐𝟑 − 𝟏𝟐 𝟏𝟐 −

𝟏𝟖 𝟏𝟕 | b 𝟏𝟔

Gambar 7 contoh lilitan

3.2.2

MELILIT MOTOR 3 ( TIGA ) FASA 3.2.2.1 Bagian – bagian motor 3 ( tiga ) fasa Motor 3 fasa pada dasarnya terdiri dari Strator yaitu bagian yang diam ( statis ) dan rotor yaitu bagian yang bergerak / berputar ( rotasi ).Strator merupakan bagian yang selalu ada kumparannya sehinggga di sini jadi pusat perhatian seperti gambar di bawah.

Gambar 8. Bagian – bagian motor 3 fasa

19

Alat dan Bahan Peralatan yang harus di sediakan sebagai acuan dalam melilit strator adalah sebagai berikut : a. Alat -

Obeng kembang dan pipih (sedang) 1 Buah

-

Kunci pas 1 Buah

-

Kunci ring 1 Buah

-

Tracker 1 Buah

-

Martil (palu) besi 0,5 Kg 1 Buah

-

Palu karet 1 Buah

-

Penitik 1 Buah

-

Tang potong 1 Buah

-

Tang lancip 1 Buah

-

Tang kombinasi 1 Buah

20

-

Snap tang 1 Buah

b. Bahan -

Kawat Email

-

kertas prispan / Insulation paper

-

lak / Insulation laquer

21

-

selonggsong ( Slove )

-

Timah ( Tinnol )

-

Kertas Gosok

-

Kabel NYAF

-

pelumas / grace

-

Kuas

22

3.2.2.2 Teori pendukung A. Bentuk Kumparan : 1. Memusat / Konsentris / Spiral winding 2. Jerat / buhul / Lap Winding 3. Gelombang

Gambar 9. Bentuk kumparan

3.2.2.3 Rumus – rumus : Ujung – ujung kumparan diberi tanda dengan huruf – huruf U, V, W, X, Y dan Z. Bila pangkal diberi tanda U maka ujungnya X, pangkal V ujungnya Y dan pangkal W ujungnya Z. Langkah kumparan diberi tanda Ys Ys

=

𝐺 2𝑝

23

G = Jumlah alur pada Strator p = Jumlah pasang kutup

Jumlah kumparan tiap kelompok ( q ) q =

𝐺

m = fasa

2𝑝 .𝑚

jumlah kumparan dalam satu kutup ( K ) K

=

𝐺 2𝑝

jarak lubang alur diukur dalam derajat radian ( KAR ) KAR =

360° 𝐺

Jarak lubang alur dalam derajat listrik ( KAL ) KAL = KAR .p Kisar fasa atau jarak fasa pertama dan berikutnya ( Kp ) Contoh Perhitungan: 1. strator motor 3 fasa mempunyai alur ( G ) 12 jalur, jumlah kutup ( 2p ) = 4, single layer. Penyelesaian : Ys =

𝐺 2𝑝

=

12 4

= 3

sehinggga ujung kawat dimasukkan pada alur nomor 1, maka ujung lainnya pada alur nomor 4.

24

q

=

𝐺 2𝑝.𝑚

=

12

= 1

4.3

berarti jumlah kumpara tiap kelompok adalah 1. K

=

𝐺

=

2𝑝

12 4

=3

tiap kutup terdiri dari 3 kumparan

KAR =

360 ° 𝐺

360°

=

12

= 30° radian

jarak antara alur 30° radian KAL = KAR

.p

30° .2 = 60° listrik

jarak antara alur 60° listrik Kp

=

120° KAL

=

120° 60°

= 2

Kalau fasa pertama dimulai dari alur 1 maka fasa ke 2 dari alur dari alur ke 3 Daftar Lilitan : Single layer berarti dalam 1 alur hanya ada 1 kumparan. U │1 – 4 │ │7 – 10 │x V │3 – 6 │ │9 – 12 │y W│5 – 8 │ │11 – 2 │z

25

Gambar bentangan :

Gambar 10. contoh perhitungan 2. Seperti soal nomor 1, namun belitan yang digunakan adalah belitan double layer maka daftar beritanya menjadi ; U │ 1 – 4 │ │7 – 4 │ │7 – 10 │ │1 – 10 │x V │ 3 – 6 │ │9 – 6 │ │9 – 12 │ │3 – 12 │y W │5 – 8 │ │11 – 8│ │11 – 2 │ │5 - 2 │z Gambar bentangan

Gambar 11. Contoh perhitungan

26

3. Soal ini disesuaikan dengan strator masing – masing, karena ada yang jumlah alurnya 24 dan 36. 4. kutupnya dibuat 4 buah dengan belitan single layer. Penyelesaian : a. Untuk stator dengan 24 alur. 𝐺

Ys =

24

=

2𝑝

4

=6

langkah belitan adalah 1 – 7 𝐺

q =

24

=

2𝑝.𝑚

4.3

=2

Jumlah kumparan tiap kelompok adalah 2 K=

𝐺 2𝑝

=

24

=6

4

tiap kutup terdiri dari 6 kumparan KAR =

360° 𝐺

=

360° 24

= 15° radian

Jarak antara alur 15° radian KAL = KAR .p = 15° .2 = 30°listrik jarak antar alur 30° listrik 120°

Kp =

𝐾𝐴𝐿

=

120° 30°

=4

27

kalau fasa pertama dimulai dari alur 1 maka fasa ke 2 dari alur ke 5 daftar belitannya sebagai berikut ; 1 − 7 13 − 19 U | | | |x 2 − 8 14 − 20 5 − 11 17 − 23 V | || |y 6 − 12 18 − 24 9 − 15 21 − 3 W | || |z 10 − 16 22 − 4 Gambar bentangan :

Gambar 12. contoh Perhitungan Penyelesaian : b. Untuk Stator dengan 36 alur. Ys =

𝐺 2𝑝

=

36 4

=9

Langkah belitan adalah 1 – 10

28

𝐺

q =

36

=

2𝑝.𝑚

4.3

=3

Jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3 K=

𝐺 2𝑝

36

=

4

=9

tiap kutup terdiri dari 9 kumparan KAR =

360° 𝐺

=

360° 36

= 10° radian

Jarak antara alur 20° radian KAL = KAR .p = 10° .2 = 20° listrik Jarak antara alur 20° listrik Kp =

120° 𝐾𝐴𝐿

=

120° 20°

=6

Kalau fasa pertama dimulai dari alur 1 maka fasa ke 2 dari alur ke 7 Daftar lilitannya : 1 − 10 19 − 28 U |2 − 11| |20 − 29| x 3 − 12 21 − 30 7 − 16 25 − 34 V |8 − 17| |26 − 35| y 9 − 18 27 − 36 13 −22 31 − W | 14 −23 | |32 − 15 − 24 33 −

29

4 5| z 6

Gambar bentangan :

Gambar 13. Contoh perhitungan

30

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Dengan melakukan penggantian bearing pada motor listrik kita dapat : -

Memahami fungsi bearing yang terdapat di motor listrik.

-

Melakukan penggantian bearing.

-

Memperlancar kegiatan proses produksi.

4.2 Saran Saran untuk penggantian bearing : -

Gunakan bearing yang berkualitas baik/bagus.

-

Berhati-hati dalam pemasangan bearing.

4.3 Saran untuk pihak Industri : -

Tingkatkan kedisiplinan kerja.

-

Meningkatkan kerja sama yang bermutu.

-

Di harapkan perusahaan dapat menerima adik-adik kelas kami untuk melaksanakan prakerin di tahun-tahun yang akan datang.

4.4 Saran pihak sekolah : -

Berikanlah buku tentang kelistrikan agar siswa dapat berpengetahuan luas.

-

Hendaknya Guru-guru pembimbing menjalankan MONITORING prakerin minimal 1 atau 2 kali dalam 1 bulan, agar pembimbing DU/DI mengetahui kurikulum pembelajaran yang ada disekolah.

-

Pihak sekolah hendaknya mencarikan tempat prakerin. (bagi siswa yang belum mendapatkan tempat prakerin).

-

Diharapkan bapak/ibu guru jangan berpilih kasih dalam menyampaikan pelajaran

31

DAFTAR PUSTAKA

-

Pokja Prakerin,panduan Prakerin,SMKN Klakah,Cirebon 2013

-

Anton Supratno,pergantian Bearing, SMK PUI Majalengka,Cirebon 2012

-

Sunardi, Mengganti Bearing,SMKN 1 Jamblang,Cirebon 2010

Related Documents


More Documents from "Ririn Sarlita"