Bab Iii Pembahasan.docx

  • Uploaded by: Ayundha Ikrimah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab Iii Pembahasan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 948
  • Pages: 9
BAB III LANDASAN TEORITIS

3.1 PENGERTIAN COMPRESSOR Compresor berfungsi mengalirkan serta menaikkan tekanan refrigeran dari tekanan evaporasi ke tekanan kondensasi. Kompresor untuk MAC dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu:  Tipe torak, yang dapat berupa : 

Tipe crank shaft (1 - 6 silinder)



Tipe swash plate (6,10 silinder)



(Tipe wobble plate (6 silinder)

 Tipe rotary, yaitu: 

3.1.1

Tipe through vane

Kompresor tipe crank shaft Pada kompresor tipe torak, putaran dari crank shaft diubah menjadi gerakan naik dan turun torak. Untuk mengurangi kebocoran refrigeran dari ruang kompresi ke crank case pada torak dipasang cincin (ring). Kompresor tipe torak untuk CFC-12 dapat dilihat pada Gambar 1.1 Sedangkan prinsip kerjanya diilustrasikan pada Gambar2.6.

Gambar 1.1 Kompresor tipe torak untuk CFC-12

dua macam katup ( valve ) yang dipasang pada valve plate, yaitu suction valve dipasang pada permukaan bagian bawah valve plate dan discharge valve yang dipasang pada bagian atas valve plate. Saat torak bergerak turun, discharge valve pada posisi tertutup karena tekanan refrigeran pada sisi discharge lebih besar dibandingkan tekanan di dalam silinder. Pada saat yang sama suction valve terbuka akibat kevakuman di dalam silinder sehingga refrigeran dapat masuk ke dalam silinder. Saat piston bergerak naik, refrigeran di dalam silinder ditekan keluar melalui discharge valve dan dialirkan ke kondenser dengan tekanan dan temperatur tinggi. Pada saat yang sama suction valve tertutup akibat tekanan di dalam silinder lebih tinggi daripada tekanan di sisi hisap.

Gambar 1.2 Mekanisme kompresi kompresor tipe torak

3.1.2

Kompresor tipe Swash Plate Sejumlah piston diatur pada swash plate dengan jarak tertentu dengan jumlah silinder I atau 10. Ketika salah satu sisi pada piston melakukan langkah tekan, sisi yang lain melakukan langkah hisap. Pada dasarnya, prinsip proses kompresi sama dengan proses kompresi pada kompresor tipe torak, perbedaan tekanan dimungkinkan dengan adanya katup hisap dan katup buang. Karena perpindahan gaya dari poros penggerak dilakukan oleh swash plate, getaran yang dihasilkan saat kompresor bekerja lebih kecil daripada getaran yang terjadi pada tipe torak di mana perpindahan gaya dilakukan melalui connecting road.

Gambar 1.3 Kompresor tipe swash plate

Gambar 1.4 Mekanisme kompresi pada kompresor swash plate

3.1.3

Kompresor tipe wobble plate Enam buah piston diatur pada sebelah kanan kompresor dengan sudut antar piston 50°. Sistem operasinya sama kompresor tipe swash plate. Kompresorjenis ini memiliki dua

keuntungan dibandingkan dengan

kompresor tipe swash plate.

1. Kapasitas kompresor dapat diatur secara otomatis menurut kebutuhan beban pendinginan 2. Pengaturan kapasitas yang bervariasi akan mengurangi kejutan yang disebabkan oleh operasi kopling magnetik (magnetic clutch).

Gambar 1.5 kompresor tipe wobble plate

Gerakan putar dari poros kompresor diubah menjadi gerakan bolak-balik oleh pelat nenggerak (drive plate) dan wobble plate. Selama bekerja wobble plate dipandu oleh Guide Ball. Gerakan bolak balik ini diteruskan ke piston melalui batang penghubung. Berbeda dengan jenis kompresor swash plate, satu piston bekerja untuk satu silinder. Konstruksi kompresor ini diperiihatkan pada Gambar 1.5 dan mekanisme kerjanya ■■ustrasikan pada Gambar 1.6

Gambar 1.6 Kompresor tipe TV

Saat sistem MAC beroperasi, sebagian pelumas yang tercampur dengan refrigeran man terbawa keluar kompresor, sehingga sejumlah pelumas akan ditemukan di kondensor, evaporator, receiver drier dan komponen lainnya. Namun, sejumlah tertentu pelumas harus bersirkulasi bersama-sama refrigeran untuk melumasi bagian--.-- yang memerlukan.

.- 5- oelumas di dalam kompresor tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit. ■ i .-'ah pelumas terlalu banyak, maka pelumas akan menempel pada dinding pipa wrctensor dan evaporator sehingga menghalangi perpindahan kalor. Akibatnya

:;;:as pendinginan akan menurun. Kandungan pelumas dalam refrigeran yang Tiereapai 10% dapat menurunkan kapasitas pendinginan 8%. Jika jumlah pelumas dalam kompresor terialu sedikit maka akan menyebabkan temperatur kompresor meningkat, komponen cepat aus dan rusak akibat temperatur yang tinggi. Dalam menangani pelumas untuk R-134a perlu diperhatikan agar pelumas ini tidak terkena udara terialu lama karena sifatnya yang sangat higroskopik dan iritasi. Pelumas ini dapat bereaksi dengan beberapa plastik dan cat.

^elumasan pada silinder dan torak biasanya dilakukan dengan percikan oleh batang Denghubung, atau pelat swash dan wobble. Pada jenis kompresor TV terdapat uemisah pelumas di dalam kompresor. Hal ini dibuat dengan maksud untuk lefnperbaiki efek pendinginan dengan mencegah pelumas terbawa ke kondensor dan e*aporator. 3

smisah pelumas ditempatkan pada sisi tekanan tinggi (discharge). Campuran isRigeran dan pelumas yang keluar dari katup keluaran dengan dipandu oleh deflektor si alirkan ke arah bawah (Gambar 2.13). Akibat adanya perbedaan massa jenis dan ae* gravitasi, pelumas akan terpisah dengan uap refrigeran. Pelumas yang terkumpul man kembali ke ruang tengah kompresor yang tekanannya lebih kecil dari tekanan

•eiuaran melalui lubang pelumas atau katup (Gambar 2.14).

Shaft seal Semua jenis kompresor untuk sistem MAC merupakan kompresor jenis terbuka, yaitu motor penggerak terletak di luar dan dihubungkan dengan kompresor melalui sistem transmisi sabuk dan puli. Oleh sebab itu, kompresor ini dilengkapi dengan shaft seal yang berfungsi untuk mencegah refrigeran keluar melalui poros penggerak. Komponen penyekat refrigeran pada poros ini sebenarnya terdiri dari dua bagian yaitu shaft seal dan seal plate. Terdapat dua jenis shaft seal yaitu mechanical seal dan lip seal (lihat Gambar 2.15). Kebocoran refrigeran bisa terjadi melalui komponen ini, oleh sebab itu pemeriksaan secara rutin pada daerah ini sangat direkomendasikan. Melalui komponen ini pula kebocoran refrigeran secara perlahan terjadi yang menyebabkan refrigeran harus di tambah setiap satu atau dua tahun sekali.

2.3.1.7 Pressure Relief Valve Pada beberapa jenis kompresor, pressure relief valve dipasang sebagai pengaman Jari tekanan tinggi yang berlebihan. Pada kompresor CFC-12 peraalatan pengaman mi berupa fusible plug yang dipasang pada receiver drier. Jika temperatur refrigeran anggi, timah pada fusible plug meleleh dan refrigeran terbuang ke udara bebas. Hal ini akan menghindarkan kerusakan komponen pada sistem. :

*ada sistem MAC HFC-134a, Pressure Relief Valve menggantikan kerja fussible plug

n (Gambar 2.16). Katup akan membuka bila terjadi tekanan tinggi dalam sistem dan melepaskan refrigen ke udara terbuka, apabila tekanan sudah normal katup akan menutup kembali dengan bantuan pegas

Related Documents

Bab Iii
October 2019 77
Bab Iii
November 2019 69
Bab-iii
June 2020 63
Bab Iii
May 2020 50
Bab Iii
June 2020 55
Bab Iii]
June 2020 45

More Documents from ""