Penetapan Kadar Cemaran Logam (Pb) dalam Makanan Secara Spektrofotometri Serapan Atom A. Tanggal Percobaan 11 - 20 Maret 2019
B.
Ruang Lingkup Standar ini meliputi acuan, penyiapan contoh, cara uji cemaran logam dalam makanan, cara uji cemaran logam untuk minyak, dan pembuatan larutan standar.
C. Prinsip Contoh dicampur dengan larutan Magnesium nitrat dalam etanol, kemudian dikeringkan dan diabukan. Dilanjutkan pembacaan absorbansi dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom. D. Pustaka SNI 01-2896-1998 E. Prosedur Asli a)
Timbang, 5 g contoh dan masukkan cawan porselen atau piala gelas Pyrex 100ml, tambahkan dengan menggunakan pipet 10,0 ml larutan magnesium nitrat dalam etanol, aduk dengan batang pengaduk. Angkat batang pengaduk dan bilasi dengan etanol 95%
b) Uapkan etanol diatas penangas air sambil diaduk sekali-kali, kemudian panaskan di atas penangas listrik (tutuplah piala gelas dengan kaca arloji) c)
Pindahkan piala gelas dari tanur dengan suhu 200ฬ C dan secara bertahap naikkan suhu sampai 500ฬC selama 2 jam dan abukan sepanjang malam pada suhu 450-500ฬC.
d) Angkat piala gelas dari tanur dan biarkan dingin di atas asbes. Apabila masih terdapat sisa karbon, setelah dingin tambahkan 1 ml air dan 2 ml ๐ป๐๐3 p.a, kemudian keringkan diaatas penangas air. Panaskan kembali pada suhu 500ฬC selama 1 jam, ulangi perlakuan ini sampai diperoleh abu ynag berwarna putih.
e)
Tambahkan 5 ml, larutan campuran HCl dan ๐ป๐๐3 ke dalam abu melalui dinding piala gelas panaskan di atas penangas air sampaiabu larut.
f)
Pindahkan larutan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 ml, kemudian imiptkan labu dengan air suling. Saring dengan kertas Whatman 540
g) Kerjakan blanko dengan menggunakan pereaksi yang sama h) Bacalah
adsorpsi
larutan
standar,
blanko
dan
contoh
dengan
menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 283,3 nm untuk tembaga. i)
Buat kurva kalibrasi dengan sumbu Y sebagai absorbansi dan sumbu X sebagai konsentrasi (dalam ppm)
j)
Hitung kandungan logam dalam contoh.
F. Peralatan a.) Cawan Porselen dengan kapasitas 50 atau 100 ml b.) Pipet isi 10 ml, terkalibrasi c.) Penangas air d.) Tanur, terkalibrasi e.) Spektrofotometer serapan atom beserta kelengkapannya, terkalibrasi
G. Pereaksi a.) Larutan magnesium nitrat 10% dalam etanol Larutan 10 g Mg (๐๐3)2 . 6 ๐ป2 ๐ dalam 100 ml etanol 95% b.) Larutan campuran HCl dan ๐ป๐๐3 Encerkan 100 ml HCl p.a sampai 250 ml dengan air suling, kemudian tambahkan 100 ml ๐ป๐๐3 p.a dan encerkan kembali sampai 500 ml dengan air suling.
H. Cara Kerja A. Larutan Uji 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Timbang, 5 g contoh dan masukkan cawan porselen tambahkan dengan menggunakan pipet 10,0 ml larutan magnesium nitrat dalam etanol, aduk dengan batang pengaduk. Angkat batang pengaduk dan bilasi dengan etanol 95% 3. Uapkan etanol diatas penangas air sambil diaduk sekali-kali, kemudian panaskan di atas penangas listrik (tutuplah piala gelas dengan kaca arloji) 4. Pindahkan piala gelas dari tanur dengan suhu 200ฬ C dan secara bertahap naikkan suhu sampai 500ฬC selama 2 jam dan abukan sepanjang malam pada suhu 450-500ฬC. 5. Angkat piala gelas dari tanur dan biarkan dingin di atas asbes. Apabila masih terdapat sisa karbon, setelah dingin tambahkan 1 ml air dan 2 ml ๐ป๐๐3 p.a, kemudian keringkan diaatas penangas air. Panaskan kembali pada suhu 500ฬC selama 1 jam, ulangi perlakuan ini sampai diperoleh abu ynag berwarna putih. 6. Tambahkan 5 ml, larutan campuran HCl dan ๐ป๐๐3 ke dalam abu melalui dinding piala gelas panaskan di atas penangas air sampaiabu larut. 7. Pindahkan larutan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100 ml, kemudian imiptkan labu dengan air suling. Saring dengan kertas Whatman 540 8. Kerjakan blanko dengan menggunakan pereaksi yang sama 9. Bacalah adsorpsi larutan standar, blanko dan contoh dengan menggunakan
spektrofotometer
serapan
atom
pada
panjang
gelombang 283,3 nm untuk logam timbal (Pb) 10. Buat kurva kalibrasi dengan sumbu Y sebagai absorbansi dan sumbu X sebagai konsentrasi (dalam ppm) 11. Hitung kandungan logam dalam contoh.
B. Larutan Baku a) Baku Induk Larutan baku Induk Pb 1000 ppm (mg/L)
b) Dibuat larutan Baku Intermediet (I) 100 ppm Pipet larutan baku induk Pb 1000 ppm (mg/L) sebanyak 10 ml, ad 100 ml dengan aquabidest c) Dibuat Larutan Baku Intermediet (II) 10 ppm Pipet 10 ml dari larutan baku induk Pb 100 ppm (mg/L) sebanyak 10 ml, ad 100 ml dengan aquabidest d) Dibuat Larutan Baku Seri (0,005 ppm; 0,01 ppm; 0,06 ppm; 0,2 ppm; 0,05 ppm; dan 0,03 ppm) 1) Pipet 0,5 ml larutan baku intermediet(II) 10 ppm, ad 100 ml aquabidest (0,005 ppm) 2) Pipet 1,0 ml larutan baku intermediet (II) 10 ppm, ad 100 ml aquabidest (0,01 ppm) 3) Pipet 6 ml larutan baku intermediet(II) 10 ppm, ad 100 ml aquabidest (0,06 ppm) 4) Pipet 20,0 ml larutan baku intermediet (I)100 ppm, ad 100 ml aquabidest (0,2 ppm) 5) Pipet 5,0 ml larutan baku intermediet (II) 10 ppm, ad 100 ml aquabidest (0,05 ppm) 6) Pipet 3,0 ml larutan baku intermediet (I) 10 ppm, ad 100 ml aquabidest (0,03 ppm)
I.
Data Percobaan a) Data Penimbangan Sampel Bobot
Bobot Wadah
Bobot Wadah + Isi
(gram)
(gram)
P18-P-65 (A)
101,5354
102,0978
-
0,5624
P18-P-65 (B)
101,6560
102,1600
-
0,5040
P18-P-70 (A)
102,0751
102,5769
-
0,5018
P18-P-70 (B)
102,2425
102,7560
-
0,5135
P18-P-71 (A)
102,4659
102,9709
-
0,5050
P18-P-71 (B)
102,6568
103,1580
-
0,5012
No. Sampel
Sisa (gram)
Bobot Sampel (gram)
b) Data Hasil Pengukuran Konsentrasi dan Absorbansi Sampel No. Sampel
Konsentrasi (ppm)
Absorbansi
P18-P-65 (A)
3,8978
0,0008
P18-P-65 (B)
2,6417
0,0006
P18-P-70 (A)
Tidak terdeteksi
Tidak terdeteksi
P18-P-70 (B)
Tidak terdeteksi
Tidak terdeteksi
P18-P-71 (A)
Tidak terdeteksi
Tidak terdeteksi
P18-P-71 (B)
Tidak terdeteksi
Tidak terdeteksi
c) Data Hasil Pengukuran Konsetrasi dan Absorbansi Baku Baku
d)
Konsentrasi (ppm)
Absorbansi
Pb 0,005 ppm
0,0038978
0,0008
Pb 0,01 ppm
0,0133186
0,0023
Pb 0,06 ppm
0,0528861
0,0086
Pb 0,2 ppm
0,2004792
0,0321
Pb 0,05 ppm
0,0585386
0,0095
Pb 0,03 ppm
0,0258797
0,0043
Data Linearitas Baku
Baku
Konsentrasi (X)
Absorbansi (Y)
X.Y
Xยฒ
Yยฒ
B1
0,005
0,0008
0,000004
0,000025
0,00000064
B2
0,01
0,0023
0,000023
0,0001
0,00000529
B3
0,06
0,0086
0,000516
0,0036
0,00007396
B4
0,2
0,0321
0,00642
0,04
0,00103041
B5
0,05
0,0095
0,000475
0,0025
0,00009025
B6
0,03
0,0043
0,000129
0,0009
0,00001849
โ
0,355
0,0576
0,007567
0,047125
0,00121904
๐ฬ
0,059166667
0,0096
0,001261167
0,007854167
J. Linearitas Persamaan Garis โ๐ฅโ๐ฆ
r=
โ๐ฅ๐ฆโ( ๐ ) b= โ๐ฅ 2 โ(โ๐ฅ)2 /๐
โ๐ฅ๐ฆ (โโ๐ฅ 2 ) ( โโ๐ฆ 2 )
y = a + bx
x=
๐ฆ+๐ ๐
๐ = ๐ฆฬ
- b๐ฅฬ
Keterangan : X = Konsentrasi baku (mg/mL) Y = Luas Area ๐ฆฬ
= Rata rata Area ๐ฅฬ
= Konsentrasi rata rata n = Jumlah pengenceran a = Intersep (Intercept) b = Kemiringan (Slope) r = Regresi Perhitungan โ๐ฅโ๐ฆ
โ๐ฅ๐ฆโ( ๐ ) b= โ๐ฅ 2 โ(โ๐ฅ)2 /๐
๐=
b=
0,007567 โ (0,355)(0,0576)/6 0,047125 โ (0,355)2 /6 0,004159 0,02612083333
b = 0,1592215665
0,000203173
ฬ
- b๐ ฬ
๐ = ๐ ๐ = 0,0096 โ (0,1592215665 ๐ 0,059166667) = 0,00017939059
r=
โ๐๐ (โโ๐๐ ) ( โโ๐๐ )
๐=
0,007567 โ0,047125 ร โ0,00121904
r = 0,9983643721 Perhitungan ๐ฟ=
๐+๐ ๐
๐1 =
0,0008 + 0,00017939059 0,1592215665
= 0,006151 ๐2 =
0,0023 + 0,00017939059 0,1592215665
= 0,015571 ๐3 =
0,0086 + 0,00017939059 0,1592215665
= 0,055139 ๐4 =
0,0321 + 0,00017939059 0,1592215665
= 0,202732 ๐5 =
0,0095 + 0,00017939059 0,1592215665
= 0,060791 ๐6 =
0,0043 + 0,00017939059 0,1592215665
= 0,028133
y
= bx + a
y1 = 0,1592215665 X (0,006151) + 0,00017939059 = 0,001158 y2 = 0,1592215665 X (0,015571) + 0,00017939059 = 0,002658 y3= 0,1592215665 X (0,055139) + 0,00017939059 = 0,008958 y4 = 0,1592215665 X (0,202732) + 0,00017939059 = 0,032458 y5 = 0,1592215665 X (0,060791) + 0,00017939059 = 0,009858 y6 = 0,1592215665 X (0,028133) + 0,00017939059 = 0,004658 Titik Kurva B1 = ( 0,006151; 0,001158 ) B2 = ( 0,015571; 0,002658 ) B3 = ( 0,055139; 0,008958 ) B4 = ( 0,202732; 0,032458 )
B5 = ( 0,060791; 0,009858 ) B6 = ( 0,028133; 0,004658) Setelah diketahui nilai sumbu X dan sumbu Y, dapat dibuat kurva baku seperti pada gambar dibawah ini :
KURVA BAKU LOGAM PB 0.035
y = 0.1592x + 0.0002 Rยฒ = 0.9942
Konsentrasi ppm)
0.03 0.025 0.02 0.015 0.01 0.005 0 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
Absorbansi (ppm)
K. Penetapan Kadar Kandungan logam (ยตg/g) =
ยต๐ ๐๐๐๐๐/๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐ข๐๐ฃ๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ . ๐ ๐
Keterangan : V = volume pelarutan, dalam ml m = bobot contoh, dalam gram Perhitungan Kadar Sampel 65 : Kadar 65 (A) = (
(0,0008โ0,00017939) ๐ฅ 50 ๐ฅ 1
Kadar 65 (B) = (
0,00015922 ๐ฅ 0,5624 ๐ฅ 1000
) = 0,34 ๐๐/๐๐
(0,0006โ0,00017939) ๐ฅ 50 ๐ฅ 1
Rata-rata Kadar =
0,00015922 ๐ฅ 0,5040 ๐ฅ 1000
0,34+0,26 2
) = 0,26 ๐๐/๐๐
= 0,30 ๐๐/๐๐
Kode
Konsentrasi
Sampel
(ppm)
65 (A)
3,8978
65 (B)
Bobot Absorbansi
penimbangan
Kadar
Rata-rata Kadar
(gram) 0,0008
2,6417
0,0006
0,5624 0,5040
0,34 ๐๐/๐๐
0,30 ๐๐/๐๐
0,26 ๐๐/๐๐
L. Persyaratan Batas Maksimum (mg/kg) Kategori Pangan
Kembang Gula/Permen dan Cokelat
Pb 1,0
Berdasarkan Perka BPOM Nomor 5 Tahun 2018 maksimal 1 mg/kg kategori pangan. M. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa sampel permen dengan nomor sampel : 65 (A) dengan kadar 0,34 ๐๐/๐๐ ; dan 65 (B) dengan kadar 0,26 ๐๐/๐๐ Memenuhi Syarat karena tidak melebihi batas persyaratan yang telah ditetapkan Perka BPOM Nomor 5 Tahun 2018 maksimal 1 mg/kg kategori pangan.
N. Pembahasan Sampel
tidak terdeteksi logam timbal (Pb) karena pada hasil
pengukuran sampel tidak memberikan serapan/absorbansi, sehingga kadar cemaran logam dalam sampel nomor 70 dan 71 tidak dihitung. Hal ini dapat dikatakan sampel aman untuk dikonsumsi.