Laporan Penetapan Kadar Lemak.docx

  • Uploaded by: Fitria Elma
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Penetapan Kadar Lemak.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,174
  • Pages: 7
PERCOBAAN KE-6 Judul

: PENETAPAN KADAR LEMAK

Tujuan

: Mengetahui Kadar Lemak pada Minyak

Hari/Tanggal : Rabu, 4 Juli 2018 Tempat

I.

: Laboratorium Kimia Stikes Husada Borneo

Dasar Teori Lemak dan minyak merupakan yang termasuk dalam golongan lipid lemak merupakan penghasil energi terbesar. Dalam setiap 1gram lemak yang dioksidasi akan menghasilkan kurang lebih 9,3 kalori. Fungsi lemak yang lain adalah sebagai pelarut vitamin, pelindung alat-alat tubuh, penahan rasa lapar karena lemak membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna dan sebagai penyedap makanan. Seperti halnya karbohidrat lemak tersusun atas unsur karbon C, hidrogen (H), oksigen (O) dan kadangkala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Tidak seperti karbohidrat dan protein, lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik (Girinda, 1986). Menurut Lehninger (1982), lemak merupakan bagian dari lipid yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat. Lemak dapat larut dalam pelarut tersebut karena lemak

mempunyai

polaritas yang sama dengan pelarut. Lemak merupakan salah satu sumber utama energi dan mengandung lemak esensial. Asam lemak juga dapat dibedakan berdasarkan ikatan atom C penyusunnya. Berdasarkan ikatan atom C penyusunnya pada asam lemaknya terdapat asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Didalam tubuh lemak mengalami metabolisme. Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase. Jika dipecah (hidrolisis) lemak akan menghasilkan 3 molekul dan satu molekul gliserol, sehingga lemak juga dikenal sebagai trigliserida (purnomo, 2003).

Stuktur lipid ditandai oleh relatif kurangnya mengandung oksigen. Lemak hampir semua terdiri dari karbon (C) dan hidrogen (H) yang menyebabkannya hidrofobik dan hampir semuanya tidak dapat

bercampur

dengan

air.

Lemak

juga

lebih

banyak

mengandung energi karena proses oksidasinya lebih jauh dari pada karbohidrat (Amwila 1992). Menurut poedjiadi (1994) asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester gliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang dengan rumus O โ€– R- C- OH

Menurut Wirahadikusumah (1985), beberapa peranan biologi yang penting dari lipid adalah : 1. Komponen struktur membran. 2. Lapisan pelindung pada beberapa jasad. 3. Bentuk energi cadangan. 4. Komponen permukaan sel yang berperan dalam proses interaksi antara sel dengan senyawa kimia di luar sel, seperti dalam proses kekebalan jaringan. 5. Sebagai komponen dalam proses pengangkutan melalui membran.

Minyak adalah zat atau bahan yang tidak larut dalam air yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan dan merupakan campuran dari gliserida-gliserida dengan susunan asam-asam lemak yang tidak sama. Komponen-komponen lain yang mungkin terdapat pada minyak meliputi fosfolipid, sterol, vitamin dan zat warna, yang

larut dalam lemak seperti klorofil dan karatenoid. Minyak adalah suatu kelompok dari lipida sederhana terbesar yang merupakan ester dari tiga molekul asam lemak dengan satu molekul gliserol dan membentuk satu molekul trigliserida yang dalam kondisi ruang (>27 oC) akan berbentuk cair (Genisa, 2013).

II.

Alat dan Bahan Alat yang digunakan : 1. Erlenmayer 2. Gelas kimia 100 ml 3. Gelas ukur 50ml 4. Pipet tetes 5. Gelas ukur 5ml 6. Buret 7. Statif dan Klem Bahan yang diperlukan : 1. Sampel minyak 2. Asam asetat 3. Kloroform 4. Na.tiosulfat 0,1 N 5. Aquades 6. Amilum 1%

III.

Prosedur Kerja 1. Menimbang 1,25 gr sampel minyak, memasukkan kedalam erlenmayer. 2. Menambahkan 7,5 ml larutan campuran asam asetat โ€“ kloroform (3:2) sampai larutan.

3. Menambahkan 0,125 ml atau 3 tetes larutan KI jenuh, mendiamkan 2 menit ditempat gelap sambil sering dikocok. 4. Menambahkan 7,5 ml aquades. 5. Menitrasi dengan Na.tiosulfat 0,1 N sampai kuning jerami. 6. Menambahkan 1 ml amilum 1% . menitrasi kembali sampai warna biru hilang tepat.

IV.

Hasil Pengamatan

No 1

2

Perlakuan

Pembahasan

Menimbang 1,25 g

Menimbang 1,25 g

sampel,memasukkan kedalam

sampel,memasukkan kedalam

erlenmeyer

erlenmeyer

Menambahkan 7,5 mL larutan

Setelah itu ditambahkan 7,5 ml

campuran asam asetat klorofom

larutan campuran asam asetat

(3:2) sampai larutan

klorofom, dan tidak terjadi perubahan warna

3

4

Menambahkan 0,125/ 3 tetes Kl

Menambahkan 0,125/3 tetes KI

jenuh,mendiamkan 2 menit

jenuh, mendiamkan 2 menit ditempat

ditempat gelap sambil sering

gelap sambil sering dikocok dan warn

dikocok

yang dihasilkan agak sedikit keruh

Menambahkan 7,5 mL aquades

Setalah itu ditambahkan 7,5 ml aquades warna yang dihasilkan bening

5

Menitrasi dengan Na.Tiosulfat 0,1

Menitrasi dengan Na sebanyak 0,5

N sampai kuning jerami

ml. tiosulfat 0,1 N sampai warnanya kuning jerami

6

Menambahkan 1 mL amilum

Setelah dititrasi ditambahkan 1 ml

1%.Menitrasi kembali sampai

amilum 1 %,karena pada sampel

warna biru tepat hilang

tidak terdapat warna biru maka tidak dititrasi lagi.

V.

Analisis Data Pada uji penetapan kadar lemak ini bahan yang digunakan adalah

minyak goreng merk rose brand.prosedur pertama pada percobaan ini yang digunakan untuk melakukan uji ini adalah minyak goreng merk rose brand yaitu mengambil 1,25 g sampel minyak yang berwujud cair berwarna kuning emas dicampur dengan 7,5 mL larutan campuran asam asetat klorofom (3:2) sampai larutan yang berwujud cair tak berwarna ,melarutkan hingga sempurna dan warna larutan tidak terjadi perubahan warna.fungsi dari penambahan klororm adalah sebagai pelarut.karena minyak merupakan kelompok yang masuk pada golongan lipid,yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut air,tetapi larut dalam pelarut organik non-polar sedangkan digunakan larutan asam asetat karena alkali iodida akan bereaksi sempurna dalam larutan bersuasana asam. Kemudian ditambahkan 0,125/ 3 tetes Kl jenuh yang berwujud cair, dan mendiamkan 2 menit ditempat gelap sambil sering dikocok dan warna yang dihasilkan agak sedikit keruh.fungsi dari penambahan Kl adalah untuk membebaskan iodin yang ditandai dengan terbentuknya warna kuning pada sampel.pada tahap ini terjadi reaksi sebagai berikut : R-OOH+2Kl+H2O รก R-OH+I2+2 KOH Kemudian menambahkan 7,5 mL aquades ,hal ini bertujuan agar larutan bisa bercampur merata.sebelum melakukan titrasi dengan Na.Tiosulfat

0,1

N

sampai

warnanya

kuning

jerami.larutan

ditambahkan larutan amilum 1% karena pada sampel tidak terdapat warna biru maka tidak dititrasi lagi. Penambahan amilum berfungsi sebagai indikator adanya I2.apabila terdapat warna biru dan pada saat dititrasi ulang tidak berubah maka menunjukkan bahwa larutan tidak

mengandung I2 tetapi apabila warna biru menghilang berarti larutan mengandung I2. Dapat diketauhi bahwa volume akhir

yang dibutuhkan untuk

menitrasi larutan sampel minyak goreng menggunakan indikator amilum 1% adalah sebesar 0,5 ml, hasil dari perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui kadar lemak yang ada pada minyak goreng rose brand yaitu sebesar 4%. (perhitungan terlampir).

VI.

Kesimpulan Hasil dari parktikum yang dilakukan untuk mengetahui kadar lemak pada sampel yaitu minyak goreng merk rose brand didapatkan hasil yaitu sebesar 4% yang menandakan bahwa minyak goreng merk rose brand bermutu baik untuk dikonsumsi. Daftar Pustaka

Amwila. 1992. Biokimia Nutrisi dan metabolisme. California state university. Fulerton. Genisa, Jalil. 2013.Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Masagena Press: Makassar Girindra,A. 1986. Biokimia I. Gramedia. Jakarta. Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I. Jakarta: Maggy Thenawijaya, penerjemah Erlangga. Terjemahan dari: Principles of Biochemistry. Purnomo. 2002. Struktur Komposisi Gizi. Fakultas Biolog Gadjahmada. Yogyakarta. Poedjiadi,A. 1994. Dasar-dasar Biokimia. VI-press. Jakarta Wirahadikusunmah, Muh. 1985, Metabolisme energi, karbohidrat dan lipid, ITB, Bandung.

Lampiran Perhitungan Diketahui : M1

= molar sampel

V1

= Volume sampel (gram) = 1,25 gr

M2

= molar Na.tiosulfat = 0,1N

V2

= volume akhir buret

Rumus : M1 x V1

= M2 x V2

M1 x 1,25

= 0,1 N x 0,5

M1

= 0,05 : 1,25 = 0,04

%

= 0,04 x 100 = 4%

= 45 โ€“ 44,5 = 0,5 ml

Related Documents


More Documents from ""

April 2020 28
Lanjutno,editen.docx
July 2020 35
Instalasi Listrik.pptx
December 2019 46