Laporan Pendahuluan Cancer Ovarium Fix.docx

  • Uploaded by: putripandean
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Pendahuluan Cancer Ovarium Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,189
  • Pages: 14
LAPORAN PENDAHULUAN CANCER OVARIUM

A. Pengertian Kanker indung telur adalah terjadinya pertumbuhan sel-sel yang tidak lazim (kanker) pada satu atau dua bagian indung telur Kanker indung telur atau kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 – 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar ke bagian lain, panggul, dan perut melalui sistem getah bening dan melalui sistem pembuluh darah menyebar ke hati dan paru-paru. Kanker ovarium sangat sulit di diagnosa dan kemungkinan kanker ovarium ini merupakan awal dari banyak kanker primer. B. Klasifikasi Jenis kanker ovarium meliputi: a. Epithelial (65% dari semua kanker ovarium). Tumor epiteal ovarium berkembang dari permukaan luar ovarium, pada umumnya jenis tumor yang berasal dari epitelial adalah jinak, namun jika terjadi keganasan maka disebut epitelial ovarium carcinomas yang merupakan jenis tumor yang paling sering dan penyebab kematian terbesar dari jenis kanker ovarium. Gambaran tumor epitelial secara mikrokopis tidak jelas teridentifikasi sebagai kanker, dinamakan sebagai tumor borderline atau tumor yang berpotensi ganas Berikut adalah beberapa kanker epithelial : 1. Serosa (20%-50%, kebanyakan ganas) 2. Muscinosa (15%-25%,

dapat

tumbuh

hingga

ukuran

besar,

histologinya bervariasi) 3. Endometrioid (5%, sekitar 10% berhubungan dengan endometriosisi) 4. Clear cell (5%, prognosisnya sangat buruk) 5. Brenner (2%-3%, kebanyakan jinak) b. Germ cell (25% dari semua kanker ovarium). Tumor sel germinal berasal dari sel yang menghasilkan ovum, umumnya tumor germinal adalah jinak meskipun beberapa menjadi ganas, bentuk

1

keganasan sel germinal adalah teratoma, disgermioma dan tumor sinus endodermal Germ cell terdiri atas : 1. Disgermioma 2. Mixed germ cell tumor 3. Teratoma imatur 4. Koriokarsinoma 5. Endodermal sinus tumor 6. Embrional karsinoma c. Sex cord stromal (5% dari semua kanker ovarium) terdiri atas sel granulosa tumor. Tipe lainnya adalah sertoli-leydig. Tumor ovarium stromal berasal dari jaringan penyokong ovarium yang memproduksi hormon estrogen dan progesteron, jenis tumor ini jarang ditemukan Klasifikasi stadium kanker ovarium berdasarkan FIGO (International Federation of Gynecology and Obstetrics Stadium I terbatas pada 1 / 2 ovarium IA

Mengenai 1 ovarium, kapsul utuh, ascites (-)

IB

Mengenai 2 ovarium, kapsul utuh, ascites (-) Kriteria I A / I B disertai 1 > lebih keadaan sbb :

IC

1.

Mengenai permukaan luar ovarium

2.

Kapsul rupture

3.

Ascites (+)

Stadium II perluasan pada rongga pelvis II A

Mengenai uterus / tuba fallopi / keduanya

II B

Mengenai organ pelvis lainnya Kriteria II A / II B disertai 1 / > keadaan sbb :

II C

1.

Mengenai permukaan ovarium

2.

Kapsul ruptur

2

3.

Ascites (+)

Stadium III kanker meluas mengenai organ pelvis dan intraperitoneal Makroskopis : terbatas 1 / 2 ovarium

III A

Mikroskopis : mengenai intraperitoneal

III B III C

Makroskopis : mengenai intraperitoneal diameter < 2 cm, KGB (-) 1.

Meluas mengenai KGB

2.

Makroskopis mengenai intraperitoneal diameter > 2 cm

Stadium IV pertumbuhan mengenai 1 / 2 ovarium dengan metastasis jauh. Bila efusi pleura dan hasil sitologinya positif dalam stadium 4, begitu juga metastasis ke permukaan liver. Derajat keganasan kanker ovarium 1. Derajat 1 : differensiasi baik 2. Derajat 2 : differensiasi sedang 3. Derajat 3 : differensiasi buruk Dengan derajat differensiasi semakin rendah pertumbuhan dan prognosis akan lebih baik. C. Etiologi Penyebab timbulnya kanker ovarium belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit kanker ovarium yaitu : 1. Riwayat kanker payudara 2. Riwayat kanker ovarium dalam keluarga (faktor genetik) 3. Berawal dari hiperplasia endometrium yang berkembang menjadi karsinoma. 4. Menarche dini 5. Diet tinggi lemak 6. Riwayat kanker payudara 7. Merokok 8. Alkohol

3

9. Nulipara 10. Infertilitas 11. Tidak pernah melahirkan 12. Terapi penggantian hormon D. Tanda dan Gejala Gejala umum bervariasi dan tidak spesifik. Pada stadium awal berupa : 1. Haid tidak teratur 2. Ketegangan menstrual yang terus meningkat 3. Menoragia 4. Nyeri tekan pada payudara 5. Menopause dini 6. Rasa tidak nyaman pada abdomen 7. Dispepsia 8. Tekanan pada pelvis 9. Sering berkemih 10. Flatulenes 11. Rasa begah setelah makan makanan kecil 12. Lingkar abdomen yang terus meningkat. Pada stadium dini gejala-gejala kanker ovarium tidak khas, lebih dari 70% penderita kanker ovarium sudah dalam stadium lanjut. Gejala kanker ovarium yang sering ditemukan : 1. Nyeri perut 2. Perut buncit 3. Gangguan fungsi saluran cerna 4. Berat badan turun secara nyata 5. Perdarahan pervaginam yang tidak normal 6. Gangguan saluran kencing 7. Rasa tertekan pada rongga panggul 8. Nyeri punggung 9. Penderita bisa meraba sendiri tumor di bagian bawah perut Faktor Resiko Tejadinya Kanker Ovarium

4

1. Obat kesuburan 2. Pernah menderita kanker payudara 3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan/atau kanker ovarium 4. Riwayat keluarga yang menderita kanker kolon, paru-paru, prostat dan rahim (menunjukkan adanya sindroma Lynch II). 5. Wanita di atas usia 50 tahun 6. Wanita yang tidak memilki anak (nullipara) 7. Wanita yang memiliki anak lebih dari 35 tahun E. Patofisiologi Kebanyakan teori patofisiologi kanker ovarium meliputi konsep yang dimulai dengan dedifferentiation dari sel-sel yang melapisi ovarium. Selama ovulasi, sel-sel ini dapat dimasukkan ke dalam ovarium, di mana mereka kemudian berkembang biak. Kanker ovarium biasanya menyebar ke permukaan peritoneum dan omentum. Karsinoma ovarium bisa menyebar dengan ekstensi lokal, invasi limfatik, implantasi

intraperitoneal,

penyebaran

hematogen,

dan

bagian

transdiaphragmatic. Penyebaran intraperitoneal adalah karakteristik yang paling umum dan diakui dari kanker ovarium. Sel-sel ganas dapat implan di mana saja dalam rongga peritoneal tetapi lebih cenderung untuk menanamkan di situs statis sepanjang sirkulasi cairan peritoneum. Seperti dibahas selanjutnya, mekanisme penyebaran mewakili pemikiran untuk melakukan pementasan bedah, operasi

debulking, dan

administrasi

kemoterapi

intraperitoneal. Sebaliknya, penyebaran hematogen secara klinis yang tidak biasa pada awal proses penyakit, meskipun tidak jarang terjadi pada pasien dengan penyakit lanjut. F. Manifestasi Klinis Kunci utama untuk memahami kanker ovarium adalah tanda-tanda dan gejala yang terus memburuk. Gejala tersebut meliputi gangguan pencernaan, yang cenderung untuk datang dan hilang atau terjadi dalam situasi tertentu

5

atau setelah makan makanan tertentu. Kanker ovarium, biasanya fluktuatif, konstan, dan secara bertahap memburuk. Studi terbaru menunjukkan bahwa wanita dengan kanker ovarium lebih mungkin dibandingkan perempuan lain untuk secara konsisten mengalami gejala berikut: 1. Gejala awalnya berupa rasa tidak enak yang samar-samar di perut bagian bawah 2. Tekanan pada perut, merasa kenyang, bengkak atau kembung 3. Urinary urgensi 4. Rasa tidak nyaman atau sakit panggul 5. Mual 6. Sembelit 7. Sering buang air kecil 8. Kehilangan nafsu makan atau cepat merasa kenyang 9. Peningkatan ketebalan perut atau pakaian ketat pas di pinggang 10. Sakit saat hubungan seksual (dispareunia) 11. Kekurangan energy 12. Punggung sakit 13. Perubahan menstruasi 14. Panggul terasa berat 15. Perdarahan pervaginam G. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan yang biasa dilakukan: 1. Pemeriksan darah lengkap 2. Pemeriksaan kimia darah 3. Serum HCG 4. Alfa fetoprotein 5. Analisa air kemih 6. Pemeriksaan saluran pencernaan 7. Laparatomi 8. CT scan atau MRI perut.

6

9. Pemeriksaan panggul. 10. USG menggunakan frekuensi tinggi gelombang suara untuk menghasilkan gambar dari bagian dalam tubuh. 11. Pembedahan untuk mengangkat contoh jaringan untuk pengujian 12. CA 125 tes darah. CA 125 adalah protein yang ditemukan pada permukaan sel kanker ovarium dan beberapa jaringan sehat. Banyak wanita dengan kanker ovarium memiliki tingkat abnormal tinggi CA 125 dalam darah mereka. H. Penatalaksanaan 1. Operasi 2. Radioterapi 3. Kemoterapi I. Pencegahan Beberapa faktor muncul untuk mengurangi risiko kanker indung telur, termasuk: 1. Kontrasepsi oral(pil KB). Dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menggunakan mereka, para wanita yang menggunakan kontrasepsi oral selama lima tahun atau lebih mengurangi risiko kanker ovarium sekitar 50 persen, sesuai dengan ACS. 2. Kehamilan dan menyusui. Memiliki paling tidak satu anak menurunkan risiko mengalami kanker ovarium. Menyusui anak-anak juga dapat mengurangi risiko kanker ovarium. 3. Tubal ligasi atau histerektomi. Setelah tabung Anda diikat atau memiliki histerektomi dapat mengurangi risiko kanker ovarium. J. Komplikasi 1. Penyebaran kanker ke organ lain 2. Progressive function loss of various organs Fungsi progresif hilangnya berbagai organ 3. Ascites (fluid in the abdomen) Ascites (cairan di perut) 4. Intestinal Obstructions Usus Penghalang

7

Asuhan Keperawatan Ca Ovarium

A. Pengkajian 1. Data diri klien 2. Data biologis/fisiologis ® keluhan utama, riwayat keluhan utama 3. Riwayat kesehatan masa lalu 4. Riwayat kesehatan keluarga 5. Riwayat reproduksi ® siklus haid, durasi haid 6. Riwayat obstetric ® kehamilan, persalinan, nifas, hamil 7. Data psikologis/sosiologis ® reaksi emosional setelah penyakit diketahui 8. Pemeriksaan fisik a. Aktifitas istirahat Gejala : Kelemahan / keletihan Perubahan pada pola tidur Adanya

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

tidur

seperti

nyeri,ansietas,keringat malam Pekerjaan / profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan ,tingkat stress tinggi b. Integritas ego Gejala : Faktor sress,merokok,alcohol Menunda mencari pengobatan Masalah tentang lesi / cacat, pembedahan Menyangkal diagnosis, putus asa c. Eliminasi Gejala : Pada kanker Ovarium terdapat tanda haid tidak teratur ,sering berkemih,menopouse dini dan menorrhagia. d. Makanan dan minuman

8

Gejala : dispepsia,rasa tidak nyaman pada abdomen, lingkar abdomen yang terus meningkat). e. Neurosensori Gejala : Pusing, sinkope Nyeri / ketidaknyamanan Gejala : Adanya nyeri, derajat bervariasi dari nyeri tingkat ringan s/d berat ( dihubungkan dengan proses penyakit ) Nyeri tekan pada payudara f. Keamanan Gejala

: pemajanan pada zat kimia, toksik dan karsinogen

Tanda

: demam ,ulserasi

g. Seksualitas Gejala : Nulligravida lebih besar dari usia 30 tahun,mempunyai banyak pasangan seksual, aktifitas seksual dini. h. Interaksi social Gejala : Ketidaknyamanan / kelemahan sistem pendukung Riwayat perkawinan,dukungan dan bantuan Masalah tentang fungsi dan tanggung jawab peran B. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri berhubungan dengan penekanan perut bagian bawah akibat kanker metastasis. 2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan gangguan pernafasan akibat penekanan asites pada diafragma. 3. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, dan gangguan GI akibat adanya kanker metastasis. 4. Ansietas berhubungan dengan stres akibat kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya.

9

C. Intervensi Dx

Tujuan dan Kriteria Hasil Tujuan : Dalam 2x 24 jam 1. rasa nyeri berkurang Kriteria

Hasil

Intervensi Kolaborasi

Rasional

tindakan 1.

pembedahan

untuk untuk

: Setelah pengangkatan kanker.

diberi tindakan keperawatan 2. skala nyeri berkurang

Kolabarasi

faktor

pemberian

3.

terapi 2.

Atur posisi

Ajarkan

senyaman 3.

Kaji

utama

penyebab

Menghilangkan

rasa

Menurunkan

tingkat

ketegangan pada daerah dan

lakukan nyeri

tehnik relaksasi. 5.

menghilangkan

nyeri

mungkin. 4.

bertujuan

untuk nyeri.

analgesik. 1.

Pembedahan

4.

tingkat

Merelaksasi otot – otot

dan tubuh

intensitas nyeri.

5.

Mengidentifikasi

skala

dan perkembangan nyeri. Tujuan

: Mengembalikan a.

dan a.

·

dapat

normal kembali

klien

Klien

tidak

RR

b.

klien b.

mengeluh dengan posisi semifawler c.

normal

Mengistirahatkan

Longgarkan baju klien

kembali

Klien

tidak

Posisi

semi

fawler

menambah ruang ekspansi dada c.

antara 16-24x/mnt

2.

Istirahat

mengurangi konsumsi O2

sesak ·

aktivitas

pola nafas klien menjadi mobilisasi klien

Kriteria Hasil : ·

Batasi

Baju klien yang longgar mempermudah klien dalam

terlihat d.

cemas dan gelisah

Kolaborasi

pemberian bernafas

terapi oksigen

d.

Terapi dibutuhkan

oksigen jika

klien

membutuhkan O2 lebih e.

Tenangkan klien

e.

Jika klien tenang maka konsumsi efisien

10

O2

semakin

Tujuan : Dalam 2x 24 jam a. nutrisi pasien terpenuhi

makan

meningkat, stabil,

berat

penambahan

masukan a.

makanan setiap hari.

Kriteria Hasil : mual (-), b. nafsu

Pantau

Dorong

Mengidentisifikasi kekuatan atau defisiensi

pasien

untuk nutrisi.

pasien makan diet tinggi kalori b.

Kebutuhan

jaringan

badan kaya protein kaya nutrient, metabolic berat dengan

badan progresif.

masukan

cairan begitu juga cairan (untuk

adekuat. c.

Dorong suplement

ditingkatkan

menghilangkan

produk

penggunaan sisa). dan

makan c.

Suplemen

dapat

sering atau lebih sedikit memainkan peran penting yang dibagi-bagi selama dalam sehari d.

mempertahankan

kalori dan protein adekuat.

Kontrol

factor d.

Dapat mentriger respons

lingkungan. Hindari terlalu mual muntah.

3.

terlalu manis, berlemak, e. atau makanan pedas. e.

Dorong

Dapat mencegah awitan atau menurunkan beratnya

penggunaan mual, penurunan anoreksia,

teknik

relaksasi, dan memungkinkan pasien

visualisasi,

bimbingan meningkatkan

masukan

imajenasi, latihan sedang oral. sebelum makan. f.

f.

Mual

atau

muntah

Identifikasi pasien yang psikogenik terjadi karena mengalami

mual

atau perubahan

muntah yang diantisipasi.

lingkungan

pengobatan atau rutinitas pasien

pada

pengobatan

hari mungkin

efektif. Tujuan : Dalam 2x 24 jam a. 4.

Dengarkan

dengan a.

Dengan

mendengarkan

klien tidak terlihat cemas seksama apa keluh kesah keluh kesah klien maka dan gelisah

klien

akan

11

mengurangi

stress

Kriteria hasil : berkurangnya

b. rasa

klien

keadaan dapat

solusi

takut, relevan

klien tahu dan mengerti c. tentang

Berikan

Berikan

yang klien b.

Solusi

Temani

klien

e.

Informasi

dalam keadaan

manajemen stress terhadap memutuskan sesuatu kondisinya.

tentang klien

Berikan humor ringan d.

klien

membutuhkan

teman untuk berbagi e.

Humor

sangat

diperlukan

klien

untk

mengurangi

stress

yang

dirasakanya Implementasi Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana rencana keperawatan dilaksanakan : melaksanakan intervensi/ aktivitas yang telah ditemukan, pada tahap ini perawat siap membantu pasien atau orang terdekat menerima stress situasi atau prognosis, mencegah komplikasi, membantu program rehabilitas individu, memberikan informasi tentang penyakit, prosedur, prognosis dan kebutuhan pengobatan.

5.

Evaluasi

1)

Klien merasa reda dari nyeri dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan

2)

Klien dapat memperbaiki persepsi citra tubuh dan harga dirinya.

3)

Tidak adanya tanda-tanda disfungsi seksual

4)

Klien menyatakan paham tentang perubahan struktur dan fungsi seksual.

5) Mengidentifikasi kepuasan / praktik seksual yang diterima dan beberapa alternatif cara mengekspresikan keinginan seksual.

12

sangat

dibutuhkan

kepada klien

4.

sangat

informasi dibutuhkan klien

dirinya, tentang kesehatan klien c.

melakukan d.

relevan

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilyn E (2000). Rencana Asuhan keperawatan. Edisi 3. EGC. Jakarta. Mansjoer, Arif.1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta; Media Aesculapius. FKUI Mohtar Rustam. 1999. Sinopsis Obstetris, Obstetri Fisiologis, Obstetri Patologi Edisi 2. Jakarta; EGC. Prawirto Hardjo, Sarwono. 1997. Ilmu Kandungan Edisi 2. Jakarta; Yayasan Bina Pustaka.

13

14

Related Documents


More Documents from "Yustika Cahyati"