Laporan P Dermatitis.doc

  • Uploaded by: nunung andrayani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan P Dermatitis.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 843
  • Pages: 9
LAPORAN PENDAHULUAN DERMATITIS A. Masalah keperawatan utama Gatal -gatal B. Proses terjadinya masalah. a. Pengertian Dermatitis adalah peradangan epidermis dan dermis yang memberikan gejala subyektif gatal dalam perkembanganya memberikan sifat efloresensi (Harahap,1998) Dermatitis adalah respon peradangan kulit akut atau kronik terhadap paparan bahan iritan eksternal yang mengenai kulit. Dermatitis merupakan epidermo-dermitis dengan gejala subyektif pruritus. (Arief Mansjoer, 2000 : 86) Macam-macam dermatitis adalah a. Dermatitis kontak, yaitu salah satu jenis dermatitis kronis pada tangan, Biasanya terjadi akibat iritasi oleh zat-zat kimia (misalnya sabun). b. Dermatis medika mentosa yaitu penyakit yang manifestasinya pada kulit dan selaput lendir sebagai akibat dari obat-obatan. 1. Etiologi Penyebab dermatitis kadang-kadang tidak diketahui. Sebagian besar merupakan respon kulit terhadap agen-agen, misalnya zat kimia, protein, bakteri, dan fungus. Respon tersebut dapat berhubungan dengan alergi. Alergi ialah perubahan kemampuan tubuh yang didapat dan spesifik untuk bereaksi. Reaksi alergi terjadi atas dasar interaksi antara antigen dan antibody.(Arief Mansjoer, 2000 : 86) 

Reaksi

kulit

terhadap

bahan

yang

iritatif/alergi

seperti

kosmetik,sabun,detergen dan bahan kimia industri. 

Faktor makanan yang membuat alergi yaitu telur,ikanasin, kacang dan lain-lain.

2. Patofisiologi Zat alergen (makanan, obat-obatan, zat kimia)

Alergi

Inflamasi

Deficit perawatan diri

Gangguan personal hygiene

Dermastis

Gangguan integritas kulit

Gangguan interaksi

Gangguan konsep

Kulit

social

konsep diri

3. Tanda dan gejala 

Subyektif Ada tanda-tanda radang akut, terdapat kenaikan suhu (kalor), kemerahan (rubor), edema atau pembengkakan dan gangguan fungsi kulit (fungsio lesa).



Obyektif Biasanya batas kelainan tidak tegas dan terdapat lesi polimorfi, yang dapat timbul secara serentak atau berturut-turut. Pada permulaan timbul eritema dan edema. Edema sangat jeas pada kulit yang longgar, misalnya muka (terutama palpebra dan bibir) dan genitalia eksternal (Arie Mansjoer, 2000 : 86).

4. Penatalaksanaan Medis Penatalaksana dari dermatis adalah pada umumnya berdasarkan penyebab pada saat penderita berobat. Dilihat berat ringanya penyakit,lokasi dan dangkal atau dalamnya penyakit. 

Sistemik Pada kasus dermatitis ringan diberi antihistamin, atau kombinasi antihistamin antiseratonin, antibradikinin, anti-SRS-A, dsb. Pada kasus berat dapat dipertimbangkan pemberian kortokosteroid.



Topical. Prinsip umum terapi topical diuraikan dibawah ini:  Dermatitis basah (madidans) harus diobati dengan kompres terbuka. Dermatitis kering (sika) diobati dengan krim atau salep.  Makni berat atau akut penyakitnya, makin rendah persentase obat spesifik.  Bila dermatitis akut, diberi kompres. Bila subakut, diberilosio (bedak kocok) pasta krim, atau linimentum (pasta pendingin). Bila kronik, diberi salep.  Pada dermatitis sika, bila superficial, diberi bedak. Losio, krim atau pasta, bila kronik diberikan salep. Krim diberikan pada daerah berambut, sedangkan pasta pada daerah yang tidak berambut. Penetrasi salep lebih besar dari pada krim (Mansjoer, 2000: 87).

C. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji. 1) Masalah Keperawatan yang muncul pada kasus dermatitis 

Kerusakan integritas kulit



Gangguan personal hygiene



Kerusakan interaksi social



Kebutuhan cairan kurang dari kebutuhan

2) Data yang perlu dikaji a. Faktor yang mempengaruhi terjadinya dermatitis b. Pemeriksa fisik meliputi head to toes c. Kebiasaan sehari-hari yang terkait dengan personal hygiene yang meliputi: 

Frekuensi mandi



Pemakaian lotion



Kebersihan pakaian/ frekuensi mengganti pakaian dalam sehari.

d. Masalah keperawatan seperti kenaikan suhu, kemerahan pada seluruh kulit, edema dan gangguan fungsi kulit. e. Riwayat alergi 

Alergi obat



Alergi makanan

D. Diagnosa keperawatan 1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan respon peradangan. 2. Gangguan personal hygiene berhubungan dengan kurangnya motivasi merawat diri. 3. Resiko terhadap kerusakan interaksi social berhubungan dengan perubahan penampilan diri 4. Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan berhubungan dengan intake yang kurang

Perioritas Keperawatan a.

K erusakan integritas kulit

b.

P erawatan diri dan kebersihan kulit

c.

M eningkatkan konsep diri yang positif

d.

M eningkatkan asupan cairan

E. Rencana tindakan keperawatan

DX TUJUAN I Setelah dilakukan  tindakan

keperawatan

diharapkan integritas diatasi

INTERVENSI Kaji ulang keluhan 

RASIONAL Untuk

kelawan

mengetahui

kerusakan kulit

dengan

keluhan saat ini

dapat  criteria

Kaji tingkat kerusakan 

Mengetahui

integrutas kulit

tindak

lanjut

hasil :

tindakan

a. Kulit tidak kemerahan

keperawatan yang

b. Kulit tidak bersisik

akan di berikan 



Berikan lotion

Memperbaiki integritas kulit





kelayan 

Anjurkan

Gosokan

keras

tidak menggosok kulit

menambah

dengan keras didaerah

kerusakan

yang gatal

integritas kulit

Berikan petunjuk yang 

Obat

jelas

diberikan

mengenai

program terapi

yang secara

teratur

akan

meredakan masalah kelayan II

dilakukan 

Setelah tindakan

keperawatan,

diharapkan

kelayan tau

tentang

Dorong/Bantu perawatan

dan 

mulut/gigi

tiap hari

Mengurangi resiko

penyakit

gusi/kehilangan

pentingnya

gigi

kebersihan diri dengan 

Dorong

kelayasn 

criteria hasil :

untuk

c. Kelayan mau mandi

perawatan diri

melakukan

Melakuakn untuk dirinya

sendiri

akan

tiap hari

meningkatkan

d. Kelayan mau gosok

perasaan

gigi tiap hari e. Gatal kelayan dapat  berkurang

harga

diri Kaji kebiasaan mandi 

Mengetahui

kelayan

kebiasaan mandi kelayan

III

Setelah tindakan

dilakukan  keperawatan

Kaji social

pola

prilaku 

Bila pola takade kuat

F. Pelaksanaan keperawatan Pelaksanaan keperawatan pada asuhan keperawatan dapat disesuaikan dengan perencanaan keperawatan yang telah ditentukan sesuai dengan diagnosa yang ada. G. Evaluasi Evaluasi keperawatan pada asuhan keperawatan yang diberikan kepada kelayan dapat dibuat sesuai dengan perkembangan diri kelayan. Evaluasi keperawatan disusun berdasarkan pendekatan SOAP.

LAPORAN PENDAHULUAN

DERMATITIS

NAMA

: NUNUNG ANDRAYANI

NPM

: 018020864

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS XIV.B SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)MATARAM 2018

Related Documents


More Documents from ""