LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.“B” DENGAN DIAGNOSA MEDIS HEMATOTORAKS DI RUANG 19 RSSA MALANG JAWA TIMUR
No. Registrasi
: 069222
Ruang
: Bugenvile
Tgl MRS/ Jam
: 06 Desember 2012 / 14.00 WITA
Tgl Pengkajian/Jam
: 10 Desember 2012 / 10.00 WITA
Diagnosa Medis
: Efusi pleura
I. PENGKJAIAN A. IDENTITAS 1. Biodata Pasien a. Nama
: Ny. A
b. Jenis kelamin
: Perempuan
c. Umur
: 50 Tahun
d. Agama
: Islam
e. Suku/Bangsa
: Sasak/Indonesia
f. Pendidikan
: Tidak sekolah
f. Pekerjaan
: Tidak bekerja
g. Alamat
: Presak, Narmada
2. Biodata penanggung jawab a. Nama
: Ny. I
b. Jenis kelamin
: Perempuan
c. Umur
: 40 Tahun
d. Pekerjaan
: IRT
e. Pendidikan
: SMA
f. Suku/Bangsa
: Sasak/Indonesia
g. Alamat
: Presak, Narmada
h. Hubungan dengan Pasien : Anak kandung
B. RIWAYAT KESEHATAN 1. Keluhan utama Pasien mengeluh sesak. 2. Riwayat penyakit sekarang a. Alasan Masuk Rumah sakit Pasien masuk RS pada tanggal 06-12-2012 dengan keluhan sesak sudah 2 hari sebelum masuk RS, pasien mengeluhkan nyeri
dada
bagian
kanan,
berdahak,
pasien
melakukan
aktivitas,
oleh
keluarga
batuk
mengatkan
sejak
tersa
semakin
karena
keluhannya
ke
NTB,
berobat
RSUP
kemarin,
batuk
sesak
pasien
pasien
jika
dibawa
masuk
RS
melalui UGD pada tanggal 06-12-2012 pukul 14.00, di UGD pasien mendapatkan terapi ranitidine 1a/8jam, infuse RL 20 tetes/menit, oksigen 2 liter/menit, kemudian pasien dialihkan
ke
ruangan
untuk
mendapatkan
perawtan,
dan
pasien di tempatkan di ruang bugenvile. b. Keluhan saat didata Pasien mengeluh lemah, masih sesak, dan nyeri dada pada bagian kanan. P : pasien mengatakan nyeri dada saat beraktivitas Q : terasa seperti ditusuk-tusuk R : dada sebelah kanan S : skala nyeri 6 (sedang) T : hilang timbul, frekuensi tidak tentu. c. Riwayat penyakit dahulu Pasien mengatakan tidak pernah menderita pnyakit yang serupa, pasien mengatkan pernah batuk-batuk, demam dan sakit kepala, keluhan sembuh setelah minum obat bebas. d. Riwayat penyakit keluarga Pasien mengatakan ada anggota keluarga yang menderita yang menderita penyakit TBC yaitu almarhum bapak pasien, selain itu tidak ada anggota keluarga yang menderita panyakit yang serupa dengan pasien.
Genogram : v
Keterangan: : Laki-laki hidup : Perempuan hidup : Laki-laki meninggal : Perempuan meninggal : Garis keturunan ………
: Tinggal serumah : Pasien
Kesimpulan
:
Pasien
adalah
pasien
adalah
tinggal
bersama
anak
pertama
dari
seorang
ibu
dalam
suami
beserta
2
6
bersaudara,
keluarga
anaknya.
saat ini menderita penyakit Efusi Pleura.
dan
Pasien
C. DATA PSIKOSOSIAL 1. Status emosi Emosi pasien tampak tenang. 2. Konsep diri a. Body image Pasien mengatakan menerima keadaan penyakitnya sekarang dan berharap ingin cepat sembuh b. Self care Pasien berharap semoga dia bisa melakukan aktivitasnya seperti
sebelum
sakit
dan
bisa
berkumpul
dengan
keluarga. c. Self eksteem Pasien
mengatakan
agak
terganggu
dalam
melakukan
aktivitasnya, karena infuse dan oksigen yang terpasang di tubuh pasien. d. Role Pasien mengatakan bahwa bahwa dirinya adalah seorang ibu dengan usia yang sudahg tua, sehingga tidak mampu un tuk mencari nafkah. e. Identity Pasien mengatakan bahwa dirinya seorang ibu yang sudah tua,
tidak
mapu
untyk
mencari
nafkah
kepada
anaknya
denga kondisinya, segala kebutuhan pasien ditanggungoleh anak-anaknya. D. DATA SOSIAL 1. Pendidikan Pasien merupakan tidak pernah sekolah, pasien sempat masuk SD karena factor biaya akhirnya pasien berhenti sekolah. 2. Sumber Penghasilan Pasien mengatakan anaknya.
segala kebutuhannya dipenuhi oleh anak-
3. Pola komunikasi Pasien
mengatakan
dimusyawarahkan
apabila
ada
terlebih
masalah
dahulu,
keluarga
selalu
pasien
dapat
berkomunikasi dengan baik terhadap keluarganya. 4. Peran sosial Pasien
mengatakan
dapat
beradaptasi
dengan
lingkungan
ditempat tinggalnya dengan baik, pasien dapat berintraksi denga masyarakat ataupun dengan anggota keluarganya. E. DATA SPIRITUAL Pasien
mengatakan
sebelum
sakit
selalu
menjalankan
sholat
lima waktu dan setelah sakit Pasien tidak bisa menjalankan ibadah sholat lima waktu seperti biasa dikarenakan sakit yang diderita sehingga tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim. F. POLA AKTIVITAS 1.
Pola Aktivitas Pola nutrisi
Di rumah Makan
a. Makan
3x
Di rumah sakit
sahari
Pasien
makan
3xsehari
dengan
jenis
dengan menu yang telah
makanan
nasi,
disedikan di RS, porsi
lauk-pauk sayur
dan mayor,
yang
dihabiskan
4-5
sendok
porsi dihabiskan Minum b. Minum
2.
Pola eliminasi
a. BAB
air
putih
Minum air putih ± 1-2
7-8 gelas sahari
gelas
(± 1500-1750 cc)
cc)
1-2x
Pasien
sehari
sehari
(250-400
mengatakakn
dengan
selama
di
konsistensi padat
sehari
dan berwarna
konsistensi
RS
BAB
1x
dengan lembek,
warna kehitaman.
b. BAK
3.
Aktivita s
5-6x sehari warna
Pasien BAK 5-6x sehari,
kuning
warna
jernih,
kuning
bau khas urine
bau pesing.
pasien mengatakan
pasien
dia
aktivitasnya
dapat
jernih,
mengatakan terbatas
melakukan
hanya berada di tempat
aktivitasnya
tidur,
dengan baik
dibantu
aktivitas oleh
keluarga
dan perawat. Tidur
4.
Pola
malam
pasien mengatakan tidur
biasanya 6-7 jam,
malam
tidur
siang ±1 jam.
siang
2-3
2-3
jam,
tidur
jam.
Istirahat
5.
Personal hygine
Mandi 2x sehari,
pasien
selalu
sikat
selama
berada
gigi, shampoo 2x
pasien
hanya
seminggu,
saja,
pakaian
ganti sehabis
mandi.
mengatakan di di
RS lap
keluarga
mengatakan
selalu
mebersihkan
vagina
pasien
tissue
dengan
basah. Dalam
memenuhi
pasien
pola
selalu
aktivitas, pasien
segala
bisa mandiri.
karena keadaan pasien.
seluruh
6.
Ketergan tungan
mengatakan dibantu
dalam
aktivitas,
G. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum
: Lemah
2. Kesadaran/GCS
: Composmentis/ E4 V5 M6
3. Tanda-tanda vital TD
: 100/80 mmHg
N
: 84 x/menit
S
: 36,2 0c
RR
: 30 x/menit
Pemeriksaan head to toe a. Kepala Inspeksi : bentuk kepala normal, tidak lesi, rambut panjang kusut, warna
putih,
tidak
ada
ketombe,
kulit
kepala
agak
kotor. Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan Mata Inspeksi
:
pengliatan
bentuk double,
simetris skelera
,
kiri
tidak
dan
kanan,
ikterus,
tampak
konjungtiva anemis , tidak ada tanda katarak. Palpasi
: tidak ada benjolan, nyeri tekan tidak
ada. Hidung Inspeksi
:
bentuk
bentuk normal ,
simetris,
tidak
terdapat
lesi,
tidak cuping hidung, terpasang 02 2
lpm. Palpasi : tidak ada nyeri tekan. Mulut Inspeksi
:
mukosa
bibir
kering,
bentuk
normal,
peradangan tidak ada, tidak tampak peradangan gusi b. Leher
Inspeksi
:
tidak
normal
terdapat dan
pembesaran
tidak
ada
tiroid,
bentuk
pembesaran
vena
jogularis. Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan atau benjolan. c. Paru : Ispeksi : dada kanan lebih besar dari pada dada kiri, tidak simetris, tampak ada tarikan dinding dada. RR = 30 x/menit Palpasi : tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan, vocal premitus dada kanan lebih lemah dengan yang kiri. Perkusi :terdengar suara redup pada paru kanan. Auskultasi : Rh
-
d. Jantung Inspeksi
:
terlihat
normal,
tidak
terdapat
cardiomegaly. Palpasi
:
tidak
terdapt
nyeri
tekan
ataupun
massa
Perkusi : tidak terdengar suara pekak. Auskultasi : suara s1 dan s2 tunggaltidak terdapat suara tambahan, seperti murmur e. Abdomen Inspeksi kuadran,
:
bentuk
tidak
normal,
terlihat
bentuk
massa,
hepar, distensi, Palpasi : tidak terdapat benjolan.
tidak
simetris ada
antara
pembesaran
Perkusi
:
terdapat
suara
tympani
pada
semua
lapang
paru. Auskultasi : Bisisng usus 6 x/menit.
f. Eksterimitas Ekstremitas Atas : Inspeksi
:
struktur
dan
bentuk
simetris,
tidak
terdapat sianosis, jari tangan lengkap. Palpasi : oedema tidak ada, akral hangat Kekuatan Otot: 5
5
Ekstrimitas Bawah : Inspeksi : bentuk normal, jumlah jari kaki lengkap. P : tidak oedema, akral hangat. Kekuatan otot :
5 g. Genitalia : Tidak terkaji
5
H. DATA PENUNJANG 1. Laboratorium 07 Desember 2012 Kimia Klinik : Pemeriksaan Glukosa sewaktu kreatinin ureum SGOT SGPT Kolestrol total
Hasil 189 mgl/dl 0,5 mgl/dl 29 mgl/dl 14 mgl/dl 10 mgl/dl 218 mgl/dl
Normal <160 0,6-1,1 10-50 <70 <41 <200
Darah Lengkap Pemeriksaan HEMOGLOBIN (HB) WBC HCT MCV MCH MCHC LYMPH % PDW P-LCR
Hasil 11.8 g/dl 17.83 37.5 % 93.8 FL 29.5 pg 31.5 g/dL 10.8 % 8.4 FL 14.3 %
Normal 11,5 - 16,5 4,0 – 11,0 37,0 – 45,0 82,0 – 92,0 27,0 – 31,0 32,0-37,0 25-33 9,0-13,0 15,0-25,0
Pemeriksaan cairan pleura Tanggal 11 Desember 2012
Rivalta +
BTA : tidak ditemukan
Gram = Leukosit : 0-4/lpd Epitel : 0-1/lpd
I. TERAPI Terapi Injeksi yang
Tanggal dan waktu pemberian
diberikan Inj.
cefotaxim
05/12/12 Waktu 1 20
1a/8
1
Inj. forosemid 1a/8 jam
0 1
8 1
(IV)
0
8
jam (IV)
06/120/12 Waktu 1 1 2
07/12/12 Waktu 1 1 2
0
0
8
0
8
20
Terapi lain : - Inf, RL 2 tpm - Oksigen 2 lpm
J. DATA PENUNJANG Data subyektif : -
Pasien mengatakan lemah, sesak, nyeri dada bagian kanan.
Data Obyektif : -
Pasien tampak lemah
-
Pasien tampak sesak
-
Tampak meringis
-
Skala nyeri 6 (sedang)
-
Oksigen terpasang 2 liter/menit
-
Hasil TTV TD
: 100/80 mmHg
N
: 84 x/menit
S
: 36,2 0c
RR
: 30 x/menit
-
ANALISA DATA Nama
: Ny. A
Ruang
: Bugenvil
Umur
: 50 tahun
No.Reg
: 069222
0
No 1.
Symptom
Etiologi Efusi pleura
DS: -
Pasien
mengatakan
sesak
saat
aktivitas DO:
pertukara gas akumulasi cairan yang berlebihan
-
Pasien tampak sesak
-
Adanya tarikan dinding dada
-
Oksigen terpasang 2 liter/menit
-
Problem Gangguan
TTV
pada rongga pleura ekspansi paru menurun
TD : 100/80 mmHg N
: 84 x/menit
sesak napas
RR : 30 x/menit S
: 36.20c
gangguan pertukaran gas
2
DS : -
Efusi Pleura
Pasien mengeluh nyeri pada dada bagian yang kanan.
DO :
gangguan rasa nyaman nyeri
pergeseran antara pleura
-
Pasien tampak meringis
yang meradang
P : pasien mengatakan nyeri dada saat beeraktivitas
nyeri
Q : tersa seperti ditusuktusuk
gangguan rasa
R : dada sebelah kanan
nyaman nyeri
S : skala nyeri 6 (sedang) T : hilang timbul, frekuensi tidak tentu -
TTV TD : 100/80 mmHg N
: 84 x/menit
RR : 30 x/menit S
3
: 36.20c
DS : -
Efusi pleura
Pasien mengatakan lemah, sulit dalam melakukan aktivitas, selalu dibantu oleh keluarga jika melakukan aktivitas.
Intoleransi aktivitas
akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga paru
DO : -
Keadaan pasien lemah
ekspansi paru
-
Tampak segala pemenuhan ADL
menurun
pasien dibantu oleh keluarga -
Infuse terpasang di tangan
sesak napas
kanan -
Oksigen terpasang asal kanul
-
TTV
penurunan suplai 02
TD : 100/80 mmHg N
: 84 x/menit
kelemahan
RR : 30 x/menit S
: 36.20c
intoleransi aktivitas
II. DIAGNOSA KEPERWATAN 1.
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan suplai oksigen berkurang
2.
Gangguan
rasa
Nyman
nyeri
berhubungan
dengan
adanya
pergesaran pleura yang meradang 3.
Inteleransi aktivitas beghubugan dengan penurunan suplai 02, kelemahan.
III. RENCANA TINDAKAN Nama : Ny. A
Ruang : Bugenvile
Umur : 50 tahun Diagnosa
No.Reg : 069222 Tujuan
Rencana Tindakan
Rasionalisasi 1. Memenuhi kebutuhan oksigen
keperawatan Gangguan
Setelah dilakukan tindakan
1. Berikan oksigen sesuai
pertukaran
keperawatan selama 3x24 jam
indikasi. 2. Atur posisi
gas
berhubungan
diharapkan kebutuhan
dengan
oksigen pasien teerpenuhi.
suplai
oksigen
Dengan kriteria hasil :
berkurang
-
Tidak dispnea
-
Sesak berkurang
-
Respirasi dalam batas normal
nyaman
yang
sesuai
denga
kebutuhan pasien 3. Anjurkan
pasien
pada pasien. 2. Posisi
membebaskan dan
untuk
yang
vital respirasi 5. Kolaborasi inspirasi
tanda-tanda terutama
jalan
napsa
konsumsi periode
cairan
pleura
02 dan
manurunkan gejala sesak. 4. Akumulasi
cairan
berlebihan dalam
kebutuha
oksigen. selama
4. Observasi
dapat
memenuhi
3. Mengurangi
bad reast
nyaman
yang dapat
mengganggu jaringan vital 5. Mengurangi
cairan
pleura
yang berlebihan pada organ paru.
Gangguan
rasa
Setelah dilakukan tindakan
1. Kaji tingkat nyeri
1. Perubahan intensitas yang
nyaman
nyeri
keperawatan selama 2x24 jam
(perubahan, kualitas,
tidak umum, tetapi
berhubungan
diharapkan nyeri dapat
dan irama)
menunujukkan adanya
dengan
terkontrol. Dengan kriteria
adanya
pergeseran pleura
hasil : yang
-
meradang.
Ekspresi
komplikasi 2. Ajarkan tehnik
wajah
tenang,
tidak meringis -
Skala nyeri ringan
-
Tanda vital dalam batas normal.
2. Relaksasi napas dalam
relaksasi napas
memberikan istirahat pada
dalam.
otot-otot sehingga dapat mengurangi nyeri.
3. Observasi nadi tekanan darah
3. Nyeri yang hebat ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan nadi.
4. Kolaborasi dengan
4. Analgetik dapat menekan
dokter dalam
ambang nyeri sehingga
pemberian analgetik
nyeri dapat berkurang karena dapat dipersepsikan ke otak.
Intoleransi
Setelah dilakukan tindakan
1. Kaji adanya factor
1. Menyediakan informasi
aktivitas
keperawatan selama 2x24 jam
yang menyebabkan
tentang indikasi tingkat
berhubungan
diharapkan masalah pasien
kelelahan
kelelahan.
dengan penurunan
dapat teratasi. Dengan
suplai
kriteria hasil :
kelemahan
02,
-
2. Monitor nutrisi dan
sumber energy salah satu
adekuat
penyebab kelelahan.
dalam
aktivitas
tanpa
3. Anjurkan pasien untuk
peningkatan
menggunakan 02 selama
disertai tanda vital -
sumber energy yang
Berpartisipasi fisik
3. Menghindari terjadinya dispnea
aktivitas
Dapat kativitas
2. Kekurangan nutrisi dan
melakukan sehari-hari
secara mandiri
4. Tingkatkan kemandirian
4. Meningkatkan aktivitas
dalam aktivitas yang
ringan/sedang sehingga
dapat ditoleransi
tidak menyebabkan kekakuan otot.
IV. IMPLEMENTASI Nama
: Ny. A
Ruang
: Bugenvile
Umur
: 50 Tahun
No Reg
: 069222
No
Tanggal
dx I
/Jam 11-1212 08.00
Implementasi 1. Memberikan
Respond Hasil
oksigen
sesuai 1.
indikasi. 2. Mengatur posisi yang nyaman sesuai
denga
kebutuhan
pasien
Paraf
Oksigen terpasang 2 liter/menit
2. Posisi pasien semi fowler, denga kepala lebih tinggi dari
3. Menganjurkan
pasien
untuk
kaki. 3. Pasien mencoba
bad reast.
mengikuti anjuran 4. Mengobservasi
tanda-tanda
vital terutama respirasi
yang beriakan 4. TTV TD : 100/70 mmHg N
: 80 x/menit
RR : 28 x/menit 6. Melakukan
kolaborasi
dalam
inspirasi cairan pleura
S
: 36.40c
5. Inspirasi
cairan
pleura yang tersedot 1600 cc
1. Mengkaji tingkat nyeri II
11-122012 08.10
(perubahan, kualitas, dan irama)
1. P
:
pasien
menagtakan
nyeri
saat aktivitas, Q : terasa
seperti
ditusuk-tusuk,
R
:
dada sebelah kanan, S
:
sakal
nyeri
5
(sedang), T : hilang timbul frekuensi
dengan tidak
2. Mengajarkan tehnik
tentu
relaksasi napas dalam.
2. Pasien
3. Megobservasi nadi tekanan darah
melakukan 3. N
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
dapat
: 80x/menit
TD : 100/70 mmHg 4. Pasien
mendapatkan
terapi
cefotaxcim
1a/8 jam 1. Mengkaji adanya factor yang III
11-122012 08.20
menyebabkan kelelahan
1. Pasien
2. Memonitor nutrisi dan
tidak
dapat
duduk lama
sumber energy yang adekuat.
2. Pasien sehari yang
makan dengan
3x menu
disediakan
di
RS, porsi dihabiskan 3. Menganjurkan pasien untuk menggunakan 02 selama
4-5 sendok. 3. Oksigen terpasang 2
aktivitas
liter/menit
4. Meningkatkan kemandirian dalam aktivitas yang dapat ditoleransi I
12-122012 08.00
1. Memberikan
belum
melakukan oksigen
denga
pasien 3. Menganjurkan
kebutuhan
pasien
untuk
bad reast.
aktivitas
liter/menit 2. Posisi pasien semi fowler, denga kepala lebih tinggi dari kaki. 3. Pasien sudah melakukan posisi
4. Mengobservasi
bisa
ADL dengan mandiri. sesuai 1. Oksigen terpasang 2
indikasi. 2. Mengatur posisi yang nyaman sesuai
4. Pasien
tanda-tanda
vital terutama respirasi
miring kiri dan kanan. 4. TTV TD : 100/80 mmHg
N 5. Melakukan
kolaborasi
dalam
inspirasi cairan pleura
: 82 x/menit
RR : 28 x/menit S
: 370c
5. Tidak
dilakukan
tindakan
fungsi
pleura 1. Mengkaji tingkat nyeri (perubahan, kualitas, dan II
12-12-
irama)
2012
1. P
:
pasien
menagtakan
08.10
nyeri
saat aktivitas, Q : terasa
seperti
ditusuk-tusuk,
R
:
dada sebelah kanan, S
:
sakal
nyeri
4
(sedang), T : hilang timbul 2. Mengajarkan tehnik relaksasi napas dalam. 3. Megobservasi nadi tekanan darah 4. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
dengan
frekuensi
tidak
tentu 2. Pasien
dapat
melakukan 3. N
: 82x/menit
TD : 100/80 mmHg 5. Pasien
mendapatkan
terapi
cefotaxcim
1a/8 jam
1. Mengkaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan III
12-122012
2. Memonitor nutrisi dan sumber energy yang adekuat.
1. Pasien
tidak
duduk lama
dapat
08.20
2. Pasien
makan
sehari 3. Menganjurkan pasien untuk
yang
3x
dengan
menu
disediakan
di
menggunakan 02 selama
RS, porsi dihabiskan
aktivitas
6-7 sendok.
4. Meningkatkan kemandirian dalam aktivitas yang dapat
3. Oksigen terpasang 2 liter/menit
ditoleransi 4. Pasien dibantu oleh keluarga I
12-122012 15.00
1. Memberikan
oksigen
segala aktivitas. sesuai 1. Oksigen terpasang 2
indikasi. 2. Mengatur posisi yang nyaman sesuai
denga
pasien 3. Menganjurkan
dalam
kebutuhan
pasien
untuk
bad reast.
liter/menit 2. Posisi pasien setengan duduk 3. Pasien sudah melakukan posisi
4. Mengobservasi
tanda-tanda
vital terutama respirasi
miring kiri dan kanan. 4. TTV TD : 100/80 mmHg
5. Melakukan
kolaborasi
dalam
inspirasi cairan pleura
N
: 86 x/menit
RR : 24 x/menit S
: 36,70c
5. Inspirasi
cairan
pleura tersodot 1300 1. Mengkaji tingkat nyeri
cc
(perubahan, kualitas, dan irama) II
07-122012 20.10
2. Megobservasi nadi tekanan darah 3. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
1. Pasien mengeluh
tidak nyeri,
skala nyeri (0). 2. N
: 86x/menit
TD : 100/80 mmHg
3. Pasien
mendapatkan
terapi
cefotaxcim
1a/8 jam 1. Mengkaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan 2. Memonitor nutrisi dan III
07-12-
sumber energy yang adekuat.
2012
1. Pasien
dapat
duduk
lama ±1 jam
20.20
2. Pasien 3. Menganjurkan pasien untuk
makan
sehari
3x
dengan
menu
menggunakan 02 selama
yang
aktivitas
RS, porsi dihabiskan
4. Meningkatkan kemandirian dalam aktivitas yang dapat
disediakan
di
3. Oksigen terpasang 2 liter/menit
ditoleransi 4. Pasien dibantu oleh keluarga
dalam
segala aktivitas.
V. EVALUASI Nama
: Ny. A
Ruang
: Bugenvile
Umur
: 50 tahun
No Reg
: 069222
Tanggal 14-12-12
Jam 09.00
No DX I
Evaluasi S : - Pasien mengatakan sesak
Paraf
berkurang O : -
Keadaan umum sedang
-
Tampak sesak berkurang
-
Tidak
ada
yarikan
dinding
dada -
Oksigen
terpasang
2
liter/menit -
TTV TD : 100/80 mmHg N
: 80 x/menit
RR : 22 x/menit S
: 36,20c
A : -
masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi I : 1.memberikan indikasi 2.mengatur
oksigen posisi
yang
sesuai nyaman
sesuai dengan kebutuhan pasien 3.menganjurkan pasien untuk bad reast 4.mengobservasi tanda vital 5.melakukan kolaborasi dalam inspirasi cairan pleura 14-122012
09.10
II
S : -
pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri pada dada.
O : -
Keadaan umum sedang
-
Tidak meringis
-
Pasien tampak tenang
-
Skala nyeri (0)
A :
-
Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dipertahankan I : 1. Mengobservasi nadi dan tekanan darah 2. Melakukan kolaborasi dalam pemberian analgetik. 14-122012
09.20
III
S : -
Pasien mengatakan sudah bisa duduk agak lama.
O : -
Keadaan pasien sedang
-
Aktivitas
ADL
masih
dibantu
oleh keluarga -
Pasien sudah bisa duduk agak lama ±1 jam
-
TTV TD : 100/80 mmHg N
: 80 x/menit
RR : 22 x/menit S
: 36,20c
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan I : 1. Mengkaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan 2. Memonitor nutrisi dan sumber energy yang adekuat 3. Menganjurkan pasien untuk menggunakan 02 selama
aktivitas 4. Menganjurkan kemandirian dalam aktivitas yang dapat ditoleransi.