Laporan kasus Seorang pasien pria berusia 20 tahun datang ke Departemen Kedokteran Gigi dan Endodontik Konservatif untuk perawatan gigi depan atas yang berubah warna. (Gambar 1). Kemudian dilakukan pemeriksaan anamnesa dan pemeriksaan klinis dan di ambil foto preoperative serta dilakukan diagnostic wax up (Gambar 2). Riwayat medis dan keluarga pasien tidak berpengaruh. Pada pemeriksaan klinis ditemukan bahwa pasien memiliki fluorosis gigi yang parah. Setelah pemeriksaan klinis yang terperinci dan evaluasi yang hati-hati terhadap parameter objektif senyum pasien, ditemukan bahwa veneer keramik paling cocok untuk kondisi gigi anterior rahang atas karena memberikan keuntungan dapat menyerupai tampilan gigi natural dan mahkota PFM disarankan untuk gigi anterior mandibula karena gigi mandibula sering memiliki lapisan enamel yang minimal sehingga membuat perlekatan veneer jangka panjang dipertanyakan karena veneer memerlukan enamel yang memadai untuk retensi optimal. Jadi, diperlukan delapan veneer anterior rahang atas dan enam mahkota anterior mandibula PFM. Sebelum preparasi gigi dimulai, pemilihan warna dilakukan dengan menggunakan vita shade guide dan pedoman insisal diperiksa. Pengurangan gigi untuk veneer anterior rahang atas dimulai dengan menggunakan cutting bur kedalaman 0,5mm pada dinding bukal, mulai dari level gingiva bergerak ke arah tepi insisal. Margin lingual ditempatkan di atas titik kontak. Konvergensi ganda diberikan pada permukaan labial untuk menjaga bentuk anatomi permukaan labial. Digunakan diamond bur dengan tipe long tapered end untuk mengurangi dinding bukal untuk menciptakan sudut gingiva dan interproksimal finishing line angle. Chamfer dibuat sedikit ke daerah interproksimal sehingga memungkinkan veneer untuk menutupi semua aspek gigi yang terlihat. Pengurangan gigi untuk mahkota PFM anterior mandibula dimulai dengan memberikan 2-3 depth orientation dengan kedalaman 1 mm. Pengurangan bagian insisal 2mm yang seragam dibuat dengan diamond bur silindris. Potongan interproksimal dibuat dengan bur yang sama yang berorientasi tegak lurus terhadap sumbu utama gigi. Ujung cutting bur digunakan untuk menyiapkan garis akhir. Garis finishing chamfer dibuat pada aspek bukal dan pada aspek lingual dibuat bentukan shoulder dengan sudut 90 °. Setelah selesai mempreparasi gigi (Gambar 3) gigi di cetak dengan material polyvinyl siloxane impression. Kemudian dibuat juga catatan gigitnya (Gambar 4, 5). Hasil cetakan dikirim ke lab beserta instruksi dan pilihan warna yang telah ditentukan. Di laboratorium gigi, refractory stone
model dibuat dengan hasil cetakan 8 veneer porselen dan 6 mahkota PFM (Gambar 6). Kemudian hasil diperiksa di klinik sebelum akhirnya di insersi ke mulut pasien untuk dilihat fit, adaptasi marjinal, penampakan hasil, transparansi, shade dan tidak adanya black triangle di daerah gingiva. Pasang coba dilakukan dengan menggunakan media gliserin. Setiap veneer dipasang secara individual dan diperiksa akurasi marginalnya. Untuk insersi akhir dilakukan setelah rubber dam dipasang dan retraction cord dipasang untuk menjaga gigi bebas kontaminasi dan kering. Gigi yang di veneer kemudian di pumice dan dibilas. Kemudian, permukaan enamel gigi yang dietsa menggunakan 37% phosphoric acid (Etching Gel, Kerr, USA) selama 15 detik kemudian di bilas selama 20 detik dan dikeringkan secara perlahan. Kemudian dilakukan aplikasi bonding agent (Adper Single Bond, 3M ESPE, USA) dalam dua lapisan pada permukaan gigi yang dietsa menggunakan microbrush dan dipolimerisasi dengan Light- curing unit (Demi LED Light Curing System, 450 nm, Kerr, USA ) selama 20 detik. Setelah dilakukan etsa dan di silane (Gambar 7) pada permukaan interior porcelain laminate, ditambahkan tinted cement dan mahkota PFM disemen menggunakan RMGIC. Veneer dan crown ditekan dengan lembut, dan ditahan dengan jari saat melakukan polimerisasi dengan light cured selama 5 hingga 8 detik. Kelebihan semen dihilangkan dengan chisel. Kemudian di lakukan curing selama 60 detik secara menyeluruh secara labial dan lingual. Carbide -finishing bur digunakan untuk menghilangkan kelebihan resin komposit yang pada margin dan untuk membuat penyesuaian oklusal. Setiap daerah interproksimal yang kasar dihaluskan menggunakan aluminium oxide polishing strips. Untuk final smoothening dan finishing dilakukan dengan pemolesan dengan polishing cups dan points ( gambar 8)