BAB 1 PENDAHULUAN
Senyum yang indah dianggap sebagai simbol kecantikan dan kesejahteraan dalam masyarakat modern. Penampilan dari gigi anterior memiliki dampak emosional yang signifikan pada pasien. Berbagai macam faktor termasuk bentuk dan posisi gigi, garis tengah gigi, rasio lebar mahkota terhadap panjang gigi, garis senyum, garis pada insisal, ketinggian jaringan gingiva, kesimetrian magin gingiva daerah kontralateral dan tampilan gingiva semuanya mempengaruhi estetika. Cedera traumatis adalah salah satu penyebab utama fraktur pada gigi anterior atas membutuhkan perawatan terutama untuk memperbaiki estetika.Perawatan dan pengembalian estetika mudah dilakukan jika oklusinya adalah oklusi kelas 1 yang sederhana. Tetapi dalam kasus ini dengan gigitan edge to edge pada daerah insisal atau oklusi kelas 2, perawatannya kompleks dan menantang karena tidak hanya estetika, tetapi juga harus bisa selaras dengan oklusi pasien yang ada. Gummy smile adalah tantangan pada pasien yang membutuhkan perawatan estetika. Tampilan gingiva berlebihan dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti, kelebihan maxillary vertikal, bibir atas hipertonik atau bibir atas pendek. Pada pasien ini operasi ortognatik dapat dilakukan, tetapi sudah pasti kerugian seperti rawat inap dan ketidaknyamanan yang cukup signifikan. Di sisi lain disaat gummy smile menjadi penyebab utama intraoral, hal ini dapat diselesaikan dengan melakukan crown lengthening menghilangkan gingiva melalui insisi yang tepat dan terencana. Proporsi panjang mahkota juga sangat penting. Biasanya, margin gingiva adalah 1 mm arah koronal dari Cemento Enamel Junction (CEJ). Jika margin gingiva lebih besar dari ini, maka mahkota klinis lebih pendek dari mahkota anatomi dan prosedur pemanjangan mahkota diperlukan. Pada keadaan rasio mahkota terhadap akar yang baik, pemanjangan mahkota estetika dapat memberikan proporsi yang sesuai pada gigi anterior, bersama .
dengan
simetri
gingiva
yang
memuaskan.
Artikel pada jurnal pertama ini melaporkan laporan kasus gigi anterior fraktur dengan
tinggi mahkota terkompromikan dan gummy smile, dirawat dengan pendekatan estetik endodontik-periodontal yang komprehensif untuk meningkatkan estetika. Perawatan estetika merupakan tantangan dalam praktik kedokteran gigi, terutama oleh subjektivitas model dari estetika yang ideal, untuk mendapatkan harmoni antara wajah dan
senyum. Untuk membentuk kembali harmoni dari senyum, diagram estetika estetik diperlihatkan lebih dulu sebelum intervensi restoratif. Diagram ini memungkinkan untuk mendefinisikan hubungan posisi dan proporsi gigi dengan restorasi baru, jaringan gingiva dan bibir. Setelah definisi dari parameter ini, pilihan bahan yang ideal harus mempertimbangkan beberapa faktor, seperti area yang akan rehabilitasi, ruang yang tersedia, potensi estetika dari setiap bahan, translusensi dari gigi yang berdekatan, berhubungan dengan tipe dan antagonis yang berhubungan dengan restorasi baru. Sebenarnya, dengan Computer Aided Design / Computer Sistem Aided Manufacturing (CAD / CAM), penggunaan semua mahkota keramik dan harapan dari pasien tentang perawatan menjadi meningkat. Menghemat waktu adalah salah satu keunggulan utama dengan menggunakan sistem CAD / CAM, mempercepat proses rehabilitasi secara klinis setiap perawatan. Sistem Cerec Sirona chairside CAD / CAM memungkinkan pembuatan restorasi, menggunakan senyum mock-up sebagai referensi dan piranti lunak tertentu (Biogeneric
Copy).
Model virtual diperoleh dengan memindai sebelumnya daerah yang akan dibuat restorasi dan mock-up, yang bisa diperoleh dengan menggunakan model wax-up atau model prefabrikasi, seperti ditunjukkan pada laporan kasus ini.Tujuan laporan kasus pada sesi ini adalah untuk menunjukkan hasil dari semua mahkota keramik untuk membangun kembali harmoni estetik dari wilayah anterior, menggunakan Cerec Sistem CAD / CAM sisi kursi Sirona dan model prefabrikasi sebagai referensi. Laporan kasus ini tantangan utamanya adalah untuk mencapai estetik yang natural tanpa bedah atau prosedur restorative pada elemen gigi yang lain.
BAB 3 KESIMPULAN
Gummy smile dapat berdampak negatif pada estetika dan jika dikaitkan dengan etiologi yang berbeda, maka harus diidentifikasi sebelum perawatan. Rencana perawatan tergantung pada sejumlah faktor, termasuk ketinggian dari tulang alveolar crest, tinggi dan tebal gingiva, dan kebutuhan untuk perawatan interdisipliner.