Laporan Ilmu Ukur Tanah.docx

  • Uploaded by: Muhammad AL Amin
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Ilmu Ukur Tanah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,837
  • Pages: 25
LABORATIRIUM ILMU UKUR TANAH FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

LEMBAR PENGESAHAN Menyatakan bahwaMahasiswa di bawah ini: Nama

: Muhammad Iqbal

NRP

: 112017005

Fakultas

: Teknik / Sipil

Telah Menyelesaikan Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah Pada Semester II

Palembang, Kepala Laboratorium Ilmu Ukur Tanah

mei 2018

Asisten 1. Didi Ruswandi, ST 2. Nugraha saputra lubis 3. Putra anggun

Ir. H. Sudirman Kimi, MT

4. Ria yulviana 5.Andy rizky firdaus 6. Meilani adi putra

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan atas kehadiran Allah SWT , karena berkat rahmat – Nya lah saya dapat menyelesaikan laporan saya yang berjudul “Ilmu Ukur Tanah” sebagai hasil dari penelitian pengukuran poligon tertutup menggunakan alat ukur waterpass dan theodolite. Terima kasih banyak kepada pihak yang telah membantu saya observasi dan menyelesaikan laporan ini dengan tepat pada waktunya. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, maka dari itu penulis mempersilahkan kepada pembaca untuk mengkritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Palembang,

2018

Hormat Kami,

Penulis

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan menganalisis bentuk beserta objek-objek di atasnya untuk keperluan pekerjaanpekerjaan konstruksi.Ilmu ukur tanah menjadi dasar bagi beberapa mata kuliah lainnya seperti rekayasa jalan raya, irigasi, drainase dan sebagainya. Dalam kegiatan hibah pengajaran ini. Misalnya semua pekerjaan teknik sipil tidak lepas dari kegiatan teknik sipil tidak lepas dari kegiatan pengukuran pekerjaan konstruksi seperti pembuatan jalan raya, saluran drainase, jembatan, pelabuhan, jalur rel kereta api dan sebagainya memerlukan data hasil pengukuran agar konstuksi yang dibangun dapat dipertanggungjawabkan dan terhindar dari kesalahan konstruksi. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang baik dan berkualitas baik ditinjau dari segi biayanya yang murah dan tepat waktu juga dari segi kesesuaian dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan diperlukan metode pengukuran ukur yang tepat pula. Pengukuran-pengukuran menggunakan waterpass, theodolite. Total station dan sebagainya dapat menghasilkan data dan ukuran yang dapat dipertanggungjawabkan.

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud:

 Menentukan batas-batas suatu areal tanah atau wilayah tertentu  Sebagai dasar perencanaan dalam pekerjaan konstruksi seperti pembuatan jembatan dan jalan, perencanaan bangunan, pembukaan hutan, tindakan pengawetan tanah, perencanaan irigasi dan sebagainya  Mahasiswa dapat mengoperasikan alat waterpass dan theodolite.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

Tujuan:   

Menentukan posisi sembarangan bentuk yang berbeda i permukaan bumi Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbedan di atas atau dibawah sebuah bidang, sebagai acuannya adalah permukaan laut tenang aliasmean sea level (MSL) Menentukan bentuk (konfigurasi) atau relief permukan tanah beserta luasnya. 1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengukuran menggunakan waterpass? 2. Bagaimana pengukuran menggunakan Theodolite?

1.4 Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diambil langsung dari lapangan atau data hasil observasi. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diambil dari laporan hasil penelitian – penelitian terdahulu.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

1.5 Sistematika Penulisan Laporan 1. BAB 1 : PENDAHULUAN Merupakan pembukaan laporan yang berisi definisi dari ilmu ukur tanah, maksud dan tujuan, rumusan masalah, dan metode pengumpulan data. 2. BAB II : PERCOBAAN WATERPASS Berisi laporan dari hasil observasi pengukuran menggunakan waterpass. 3. BAB III : PERCOBAAN THEODOLITE

Berisi laporan dari hail observasi pengukuran menggunakan theodolite. 4. BAB IV : PERHITUNGAN DATA Berisi data dan perhitungan data dari hasil percobaan.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

BAB II PENGUKURAN WATERPASS

2.1 Pendahuluan Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukansebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupunhorizontal. Ada banyak jenis alat waterpass yang digunakan dalam pertukangan,tapi jenis yang paling sering dipergunakan adalah waterpass panjang 120 cm yangterbuat dari bahan kayu dengan tepi kuningan, dimana alat ini terdapat dua buahalat pengecek kedataran baik untuk vertikal maupun horizontal yang terbuat darikaca dimana didalamnya terdapat gelembung cairan, dan pada posisi pinggir alatterdapat garisan pembagi yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur panjang.Hasil-hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan letak bangunan gedung yangdidasarkan atas elevasi tanah yang ada, perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian terhadap saluran-saluran yang sudah ada, dan lain-lain.Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu:  

  

Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap sama dengan garis unting-unting. Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiaptitik. Bidang horisontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut. Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untukketinggian, misalnya permukaan laut rata-rata. Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap bidangdatum. Banch Mark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui elevasinyaterhadap datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambuukur (baak). Yang terpenting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya harus betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itucara memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal). Agar letak rambu ukur berdiri dengan tegak, maka dapat digunakan nivo rambu. Jika

nivo

rambu

ini

tidaktersedia,

dapat

pula

dengan

cara

menggoyangkan rambu ukur secara perlahan-lahanke depan, kemudian ke belakang, kemudian pengamat mencatat hasil pembacaanrambu ukur yang minimum. Cara ini tidak cocok bila rambu ukur yang digunakan beralas berbentuk persegi.Pada saat pembacaan rambu ukur harus selalu diperhatikan bahwa :

2BT=BA+BB Adapun : BT = Bacaan benang tengah waterpass BA = Bacaan benang atas waterpass BB = Bacaan benang bawah waterpassBila hal diatas tidak terpenuhi, maka kemungkinan

salah pembacaan atau pembagian skala pada rambu ukur tersebut

tidak benar.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

Cara Pengukuran Waterpass 1. Sekrup Penyetel Statif Untuk Menyetel Tinggi Rendah Nya Setiap YangAkan Dipakai, Operasi Pengukuran.

Dalam

2. Statif Sebagai Tempat Kedudukan Pesawat Yang Akan Kita Pakai. 3. Sekrup Penyetel Nivo Untuk Menyetel Gelembung Nivo, Mendatar Dengan Memutar Sekrup A,B,C Sehingga Gelembung Nivo Berada Ditengah-tengah 4. Sekrup Penggunaan Alat Untuk Mengunci Alat Yang Akan Kita Pakai Agar Tidak Bergoyang. 5. Nivo Kotak Untuk mengontrol apakah pesawat dalam keadaan datar pada waktu di gunakan. 6. Penyetel Halus Untuk mendapatkan cara membaca rambu (benang silang) dengan cara memutar kekanan dan kekiri agar benang silang yang ada di dalam pesawat dapat ditengah rambu ukur. 7. Lensa Okuler Untuk melihat pembaca rambu ukur agar lebih jelas. 8. Sekrup Diafragma Untuk melihat pembaca rambu ukur agar lebih jelas.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

9. Penyetelan Tombol Bila pembaca kita dalam melihatlensaokuler belum jelas terhadap benang silang maka kita tekan tombol penyetelan tersebut agar pembaca dapat melihat jelas. 10. Payung Melindungi Pesawat Waterpass Dari pengaruh sinar matahari yang dapat mempengaruhi kedudukan gelombang nivo dari kedudukan sebenarnya. 11. Meteran Untuk menunjukan jarak rambu ukur yang satu dengan yang lainnnya. Syarat-Syarat pemakaian alat Waterpass Pada umumnya adalah : a.

Syarat dinamis: sumbu I vertikal

b.

Syarat statis, antara lain : 1. Garis bidik teropong sejajar dengan garis arah nivo 2. Garis arah nivo tegak lurus sumbu 3. Garis mendatar diafragma tegak lurus sumbu

Urutan persyaratan statis memang demikian. Namun agar pengaturannya lebih sistematis dan tidak berulang-ulang, urutan pengaturannya dibalik dari poin 3 ke 1.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

1. Mengatur Garis Mendatar Diafragma Tegak Lurus Sumbu I Pada umumnya garis mendatar diafragma (benang silang mendatar) telah dibuat tegak lurus sumbu I oleh pabrik yang memproduksi alat ukur.

2. Mengatur Garis Arah Nivo Tegak Lurus Sumbu I Pada alat ukur waterpass tipe semua tetap tanpa skrup ungkit, syarat ini penting sekali. Namun pada alat dengan skrup ungkir, syarat ini agak sedikit longgar karena apabila ada sedikit pergeseran nivo dalam pengukuran, dapat diseimbangkan dengan skrup ungkir ini. Adapun maksud dari persyaratan ini adalah apabila sumbu I telah dibuat vertikal, kemana pun teropong diputar, gelembung nivo akan tetap seimbang. Ini berarti garis bidik selalu mendatar karena garis bidik telah dibuat sejajar dengan garis arah nivo.

3. Membuat Garis Bidik Sejajar Garis Arah Nivo Pada alat ukur waterpass, yang diperlukan adalah garis bidik mendatar. Untuk mengetahui apakah garis bidik sudah betul-betul mendatar atau belum, digunakan nivo tabung. Jika gelembung nivo seimbang, garis arah nivo pasti mendatar. Dengan demikian, jika kita bisa membuat garis bidik sejajar dengan garis arah nivo, garis arah nivo pasti mendatar.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1 2.2 Alat-alat yang digunakan NO 1

NAMA ALAT ALAT UKUR SIFAT DATAR (WATERPASS)

KETERANGAN 1 BUAH

2

STATIF

1 BUAH

3

METERAN (M)

1 BUAH

4

RAMBU UKUR

2 BUAH

5

PAYUNG

1 BUAH

KELOMPOK I

GAMBAR

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

2.3 Fungsi Alat 1. Waterpass ialah alat yang dipakai untuk mengukur perbedaan ketinggian dari satu titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah sudah terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Jika gelembung tepat berada di tengah, itu artinya waterpass telah terpasang dengan benar. Pada waterpass, terdapat lensa untuk melihat sasaran bidik. 2.Statif berfungsi untuk tempat atau dudukan pesawat maupun waterpass. Cara penggunaan statif atau tripod sebagai berikut: Buka tali pengikat statif atau tripod dan pasangkan sedemikian rupa sehingga ketiga kakinya terbuka (untuk berdiri dengan baik). Pemasangan atau penyetelan statif atau tripod harus sesuai dengan tinggi orang membidik / mengukur, janagn terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. 3. Rambu ukur digunakan untuk memempermudah / membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah. 4. Payung berfungsi untuk melindungi alat dari paparan sinar matahari langsung. 5.Roll meter berfungsi untuk memastikan jarak antara alat ukur ke rambu ukur.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

2.4 Jenis – jenis percobaan waterpass Dalam praktikum ilmu ukur tanah ada dua macam pengukuran waterpass yang dilaksanakan, yaitu: 1. pengukuran Waterpass memanjang pengukuran waterpass memanjang adalah suatu metode pengukuran untuk menentukan beda tinggi antara duah buah titik di permukaan bumi yang letaknya berjauhan, atau dengan kata lain untuk mendapatkan ketinggian titiktitik utama yang telah diorientasikan di permukaan bumi dengan membagi jarak antara titik secara berantai atau menjadi slag yang kecil secara memanjang yang ditempuh dalam satu hari pergi-pulang. Yang perlu diperhatikan dalam pengukuran sipat datar / waterpass memanjang, antara lain: 1. mengilangkan kesalahan nol skala rambu yaitu dengan menentukan slag genap dalam satu seksi pengukuran beda tinggi ( pengukuran pergi-pulang ). 2. kalibrasi alat sebelumnya melakukan pengukuran. 3. usahakan jarak darialat ke rambu belakang sama dengan dari alat ke rambu muka, untuk mengantisioasi adanya garis bidik tidak sejajar garis arah nivo. Gunakan nivo rambu agar rambu ukur benar-benar tegak. 2. pengukuran waterpass melintang adalah untuk menentukan elevasi titik titik dengan bantuan tinggi garis bidik yang diketahui dari keadaan beda tinggi tanah yang tegak lurus di suatu titik tertentu terhadap garis rencana ( sumbu proyek ) yang didapat dari hasil pengukuran sipat datar profil memanjang.profil melintang dibuat tegak lurus dengan sumbunproyek dan pada tempat-tempat penting. Jarak antara profil melintang pada garis proyek melengkung atau belokan, maka jarakna dibuat lebih rapat dari pada jarak terhadap garis proyek yang lurus. Profil melintang harus dibuat

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

di titik awal dan akhir garis proyek melengkung, dan untuk profil kekiri dan kekanannya dibuat lebih panjang dari profil yang lain. 2.5 Langkah Kerja Peralatan 1. dirikan statif diatas titik yang dimaksud hingga kaki statif membentuk segitiga sama kaki dan platnya diusahakan mendatar dengan cara: 1. Buka sekrup pengunci kaki statif, panjangkan seperlunya kuncikan sekedarnya.

kemudian

2. injak kaki statif seperlunya hingga cukup stabil. 3. atur kepala statif (plat level) sedatar mungkin sambil memperhatikan sekrup pengunci pesawat, kira-kira contering di atas titik yg di maksud. 4. Kencangkan sekrup pengunci kaki statif. 2. Pasang Pesawat dan kuncinya sekedarnya sehingga masih mudah digeser-geser. 3. Pasang unting-unting sedemikian rupa hingga kira-kira satu cm di atas titik yang dimaksud. 4. Atur unting-unting dengan mengeser-geser pesawat diatas plat Level Hingga betul-betul centering. Kemudian kencangkan pengunci pesawat 5. Sejajarkan teropong dengan dua sekrup penyetel sumbuh 1 (sekrup A dan B ) dan ketengahkan Gelembung Nivo dengan memutar sekrup A,B dan C sekaligus hingga gelembung Nivo tepat berada ditengah-tengah lingkaran Nivo. 6.putar teropong kesemberang polisi, jika gelembung nivo berubah-ubah setel kembali sekrup penyetel sehingga gelombang kembali ke tengah. 7. Lakukan berulang-ulang, sehingga Gelembung Nivo tetap ditengah Kemampuan teropong diarahkan,maka sumbu vertikal dan pesawat tetap siap di pakai 

. Membidik dan Membaca Rambu Ukur

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1



. Membidik dan Membaca Rambu Ukur

1. Bidik dan arahkan teropong secara kasar pada ukur yang didirikan vertikal pada suatu titik yang telah ditentukan dengan menggunakan garis bidik kasar yang ada di atas pesawat. 2. bila banyangan kabur,penjelas dengan memutar sekrup pengatur lensa objektif dan jika benang silang kabur sumbu ukur dengan cara mengatur sekrup penggerak halus. 3. Impitkan benang silang diafragma dengan sumbu ukur dengan cara mengatur sekrup penggerak halus.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

B. Cara pembentukan Rambu Ukur 1. Sebelum pembukaan akan dimulai terlebih dahulu kita diwajibkan mengatur pesawat hingga siap melakukan pengukuran. 2. Kita membidik rambu dan melakukan pembacaan rambu sebagai berikut. BA

:

BT

:

BB

:

1.3 RUMUS PERHITUNGAN A. CARA 1 D = (BA-BB) X 100 BT =

(𝐵𝐴−𝐵𝐵) 2 (𝑏1−𝑚1)−(𝑏2−𝑚2)

Ig α = (𝑑𝑏1−𝑏)−(𝑑𝑏2−𝑏𝑚2) B. CARA 2 Di = db1 + dm1

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

D2 = db2 – dm2 DR =

di+d2

Tg α =

2 (𝑏2−𝑚2)−( 𝑏1−𝑚1) 𝐷𝑟

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

C. CARA 3 D1 = db1 - dm1 D2 = db2-dm2 2dr = d1 + d2 Ig α

_ (𝑏2−𝑚2)−(𝑏1−𝑚1) 2𝐷𝑟

Keterangan: A = Rambu Belakang R = Rambu Muka D = Jarak Optis Dari Jarak Ke Rambu Dr = Jarak antara dua rambu Dm12 = Jarak alat ke rambu muka

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

1.5 Penggunaan Alat Sifat Datar (Waterpass) Waterpass adalah alat ukur bidang datar, benda ini berfungsi untuk mengetahui beda tinggi suatu letak permukaan tanah, dengan menggunakan waterpass kita dapat menentukan benang tengah , benang atas, dan benang bawah yang berfungsi untuk menentukan beda tinggi, bacaan sebenarnya, dan lain-lain.

1.5.1 Tujuan umum 1. Mahasiswa dapat mengenai dan menggunakan alat ukur sifat datar. 2. Mahasiswa dapat membaca rambu ukur dengan tepat.

1.5.2 Tujuan Khusus 1. Mahasiswa dapat menentukan titik-titik dari permukaan bumi terhadap ketinggian referensi tertentu dengan pengukuran beda tinggi 2. Mahasiswa dapat menentukan koreksi garis bidik (salah Koimasi) Dari alat ukur sifat datar 3. Mahasiswa dapat menentukan bacaan sebenarnya dari hasil koreksi garis bidik

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

1.5.3 Langkah Kerja Peralatan 1. dirikan statif diatas titik yang dimaksud hingga kaki statif membentuk segitiga sama kaki dan platnya diusahakan mendatar dengan cara: 1. Buka sekrup pengunci kaki statif, panjangkan seperlunya kuncikan sekedarnya.

kemudian

2. injak kaki statif seperlunya hingga cukup stabil. 3. atur kepala statif (plat level) sedatar mungkin sambil memperhatikan sekrup pengunci pesawat, kira-kira contering di atas titik yg di maksud. 4. Kencangkan sekrup pengunci kaki statif. 2. Pasang Pesawat dan kuncinya sekedarnya sehingga masih mudah digeser-geser. 3. Pasang unting-unting sedemikian rupa hingga kira-kira satu cm di atas titik yang dimaksud. 4. Atur unting-unting dengan mengeser-geser pesawat diatas plat Level Hingga betul-betul centering. Kemudian kencangkan pengunci pesawat 5. Sejajarkan teropong dengan dua sekrup penyetel sumbuh 1 (sekrup A dan B ) dan ketengahkan Gelembung Nivo dengan memutar sekrup A,B dan C sekaligus hingga gelembung Nivo tepat berada ditengah-tengah lingkaran Nivo. 6. Lakukan berulang-ulang, sehingga Gelembung Nivo tetap ditengah Kemampuan teropong diarahkan,maka sumbu vertikal dan pesawat tetap siap di pakai

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

A. Membidik dan Membaca Rambu Ukur 1. Bidik dan arahkan teropong secara kasar pada ukur yang didirikan vertikal pada suatu titik yang telah ditentukan dengan menggunakan garis bidik kasar yang ada di atas pesawat. 2. bila banyangan kabur,penjelas dengan memutar sekrup pengatur lensa objektif dan jika benang silang kabur sumbu ukur dengan cara mengatur sekrup penggerak halus. 3. Impitkan benang silang diafragma dengan sumbu ukur dengan cara mengatur sekrup penggerak halus. 4. lakukan pembacaan rambu ukur sebagai berikut: a. misal Bacaan Meter Dua Decimeter Ba =1.500 Bt = 1.400 Bb = 1.300 b. Pembacaan Centimeter Ditentukan Oleh Bentuk Merah Putih Pada Bambu BA = 0.050 BT = 0.050 BB = 0.050 c.Pembacaan Milimeter Ditaksir Diantara garis centimeter misal : BA = 0.005 BT = 0.005 BB = 0.005 d. Maka hasil pembacaan adalah : Lihat gambar kerja

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

BA = 1.500 + 0.050 + 0.005 = 1.555 BT = 1.400 + 0.050 + 0.005 = 1.455 BB = 1.300 + 0.050 + 0.005 = 1.355

5. Pembacaan rambu selesai dan harus memenuhi kebutuhan : BA + BB – 2 BT

ATAU`

(BA – BB ) X 100

B. Memeriksa / mengatur benang mendatar diafragma tegak lurus sumbu 1. 1. Tempelkan dan stel pesawat waterpass sehingga sumbu 1 tegak lurus seperti langkah penyetelan pesarat waterpass : 2. Bisik suatu titik target sehingga titik tersebut terletak di salah satu ujung benang mendatar diafragma. 3. Putar teropong kearah titik tersebut sehingga titik tersebut terletak di ujung kanan mendatar diafragma. 4. bila titik tersebut berhimoit dengan ujung kanan benang mendatar, berarti benang mendarat diafragma tegak lurus sumbu 1. 5. jika titik tersebut tidak berhimpit dengan ujung kanan benang mendatar diafragma, berarti ada kesalahan ( benang mendatar diafragma tidak tegak lurus sumbu1). 6.untuk mengoreksinya hilang setengah kesalahan dengan mengatur sekrup koreksi diafragma. Maka benang mendatar diafragma akan tegak lurus sumbu 1. 7. ulangi pekerjaan dari awal. Sehingga pada pemutar teropong dengan sumbu 1 sebagai sumbu putar titik target tetap behimpit dengan benang mendatar diafragma.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

FUNGSI ALAT Waterpass 1. Nivo Kotak merupakan bagian waterpass yang dipakai untuk mengetahui tingkat kedataran pesawat. 2. Cermin membantu mempermudah pembacaan hasil pengukuran nivo kotak. 3. Visier juga membantu proses pembidikan suatu objek secara kasar sehingga berlangsung lebih cepat. 4. Lensa Pembacaan Sudut Horisontal memiliki peranan untuk memperjelas bacaan sudut horisontal dengan membesarkannya. 5. Lensa Okuler mempunyai kegunaan untuk mengamati objek yang dibidik. 6. Lensa Objektif adalah bagian yang berfungsi menerima objek yang dibidik. 7. Pelindung Lensa Objektif bermanfaat untuk melindungi lensa objektif dari pancaran sinar matahari langsung. 8. Sekrup A, B, C ialah komponen waterpass yang bertugas untuk mengatur tingkat kedataran suatu pesawat pada sumbu I vertikal. 9. Sekrup Pengatur Fokus Teropong berperan untuk mengatur derajat kejelasan objek yang dibidik. 10. Sekrup Pengatur Sudut berguna untuk mengatur landasan sudut datar. 11. Sekrup Okuler Pengamat Ketajaman Diafragma berfungsi untuk mengatur tingkat ketajaman benang diafragma atau benang silang. 12. Sekrup Penggerak Halus Aldehide Horisontal berperan untuk menggerakan pesawat arah horisontal supaya kedudukan benang tepat pada objek yang dibidik. 13. Klem Aldehide Horisontal merupakan bagian yang bertugas untuk mengunci perputaran pesawat arah horisontal. 14. Teropong berguna untuk memperjelas objek yang dibidik. 15. Plat Dasar memiliki fungsi sebagai landasan dudukan pesawat.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

BAB II LANGKAH KERJA 2.1 CARA 1 1. Tempatkan kedua rambu dengan jarak lebih kurang 10-75 m. 2. Posisi alat di posisi 1 jaraknya kurang lebih 5-15 m. 3. atur posisi alat sesuai kebutuhan. 4. Bidik alat rambu ke A dan B dan bacaan BT, BB dan BA. 5. Pindahkan alat mendekati rambu b, atur posisi alat seperti no 3. 6. Bidik alat ke rambu A dan B dan baca benang BT,BA dan BB. 7. Baca data A menjadi rambu belakang dan rambu B menjadi muka. 8. Koreksi.

2.2 CARA 2 1. Tempatkan kedua rambu dengan jarak 40-75 m. 2. Tempatkan alat posisi 1 ( ditengah-tengah antara kedua rambu ). 3. Atur Posisi alat sesuai kebutuhan. 4. Bidik alat teropong ke rambu A dan baca BT,BA,BA. 5. Bidik alat teropong kerambu B dan Baca BT,BB,BA. 6. Pindahkan alat kebelakang rambu B dengan jarak kurang lebih 5-15 m. 7. Bidik alat teropong ke rambu A dan baca BT,BA,BA. 8. Bidik alat teropong kerambu B dan Baca BT,BB,BA.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1

2.3 CARA 3 1. Tempatkan kedua rambu A dan B dengan Jarak 40-75 m. 2. posisikan alat di posisi 1 dengan alat posisi 2 ( dibelakang rambu ). 3.posisikan alat dibelakang rambu A kemudian di Belakang rambu B masing-masing jarak 5-15 m. 4. Aturlah posisi alat sesuai kebutuhan. 5. Bidik Teropong ke rambu A dan B baca BT,BA,BB.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL LAPORAN ILMU UKUR TANAH 1 PENUTUP Kesimpulan 1. Data yang diperoleh saat pengukuran tidak sepenuh nya benar karena adanya beberapa faktor kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran. 2. Suatu polygon dikatakan terbuka apabila titik awal pengukuran tidak menyatu dengan titik akhrinya dan dikatak polygon tertutup apabila titik awal pengukuran bertemu dengan titik akhri pengukuran dengan koreksi sudut mendekati 0. 3. Pengukuran waterpass merupakan pengukuran polygon terbuka yang di peruntukan dalam perencanaan pembangunan jalan sedangkan diperukuran theodolith merupakan pengukuran polygon yang di peruntukan dalam perencanaan pembangunan gedung dan sejenisnya. 4. Korekasi pada polygon terbuka tidak boleh melebihi batas toleransi yang ada koreksi beda tinggi pada polygon terbuka mau pun polygon tertutup harus sama atau mendekati 0. 5. Setelah melakukan praktikum ini. Mahasiswa telah mampu melakukan pengolahan data, membuat peta situasi, peta koordinat, peta kontur, profil memanjang, profil melintang dan menggambar kontur dengan program surver SARAN 1. Laboran : Mohon agar alat-alat bisa di perbanyak dan alat yang sudah rusah agar di perbaiki atau diperbaruhi karena bisa menghambat proses pengambilan data serta mempengaruhi hasil data pengamatan. 2. Asisten : Mohon agar para praktikum dapat di dampingi, diarahkan untuk melakukan proses pengumpulan data dan mengajari bagaimana cara pengolahan data. Asisten saya harapkan bisa bekerja sesuai profesinya bukan pada waktu pelaksanaan pengolahn data asisten mengarahkan hanya beberapa orang dari asisten yang tercantum. Jadi dari banyak kelompok yang praktikum Cuma ada ±3 asisten yang mengajar. Alangkah baiknya jika setiap kelompok yang praktikum didampingi satu asisten.

KELOMPOK I

MUHAMMAD IQBAL 11 2017 005

Related Documents


More Documents from "hafid"