Laporan Hasil Observasi Pelanggaran Kode Etik.docx

  • Uploaded by: hikmah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Hasil Observasi Pelanggaran Kode Etik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,061
  • Pages: 5
LAPORAN HASIL OBSERVASI PELANGGARAN KODE ETIK

Oleh: Isna Sholihaturrahmaniah (16220022)

BIMBINGAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2018

BAB I PENDAHULUAN Kode etik merupakan seperangkat aturan yang telah ditetapkan oleh suatu kelompok dalam masyarakat. Kode etik berfungsi sebagai norma yang harus dilakukan oleh anggota dari kelompok masyarakat tersebut. Segala yang tidak sesuai dengan kode etik akan mendapatkan sanksi sesuai dengan hukuman yang telah ditetapkan. Dengan demikian kode etik menjadi tolak ukur bertindaknya sebuah kelompok dalam masyarakat. Manusia memiliki dua potensi dalam bertindak yaitu baik dan buruk. Hal ini juga menjadi dasar adanya kode etik disusun. Tidak jauh dari fungsi peraturan, kode etik dibuat agar perilaku manusia, khususnya yang sudah profesional di bidangnya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Sejarah kekejaman NAZI kepada umat Yahudi kala itu menjadi dasar disusunnya kode etik profesi. Para dokter di bawah pemerintahan Adolf Hittler telah melakukan eksperimen-eksperimen yang membuat jutaan sampelnya mengalami cacat permanen bahkan meninggal dunia dengan sangat mengenaskan.1 Peristiwa di atas menggambarkan kekejaman yang dilakukan para dokter. Sebagai profesi, dokter tidak sepantasnya menjadikan manusia sebagai objek percobaan apalagi dengan resiko yang sangat tinggi terhadap kematian. Bukan hanya dokter, semua profesi perlu kode etik termasuk konselor dan guru BK. Kode etik menjadi patokan agar konselor dapat mengaplikasikan ilmunya dengan tepat secara professional. Namun, dengan adanya kode etik bukan berarti pelaksanaan konseling steril dari kesalahan. Ada banyak factor yang menyebabkan kesalahan atau pelanggaran kode etik pada pelaksanaan konseling. Pada laporan ini penulis akan menguraikan hasil analisis pelaksanaan konseling di SMA Ma’arif NU 1 Kemranjen.

BAB II PEMBAHASAN

1

Aliah B. Purwakania, Kode Etik Psikolog dan Ilmuwan Psikologi, (Yogyakarta: Graha Ilmu: 2013), hlm.1.

A. Latar Belakang Perkembangan ilmu bimbingan konseling dapat dikatakan cukup pesat karena teknikteknik, tata cara maupun kode etik bimbingan konseling terus berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban. Namun hal ini tidak menutup realita bahwa proses pelaksanaan bimbingan konseling sering kali tidak sejalan dengan kode etik yang mengaturnya. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Beberapa diantaranya adalah tenaga pelaksana layanan bimbingan konseling yang masih menggunakan tata cara bimbingan konseling lama, yang intinya seluruh kegiatan bimbingan konseling berpusat pada konselor atau guru BK. Seluruh elemen yang terdapat pada suatu lembaga pelaksana bimbingan konseling hendaknya melaksanakan tugasnya masing-masing. Guru BK di sekolah harus berkolaborasi dengan guru yang lain untuk dapat menunjang pelaksanaan bimbingan konseling yang efektif. Stereotip buruk yang semakin mengakar di kalangan siswa kepada guru BK turut menyumbang kegagalan pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah. Kreativitas guru BK juga sangat berpengaruh dalam pelaksanaan bimbingan konseling yang menyenangkan. Uraian di atas menjadi PR bagi para mahasiswa BK untuk melaksanakan bimbingan konseling yang sesuai dengan kode etik yang telah ditentukan. Tugas mata kuliah ini mengharuskan kami mewawancari guru BK dalam proses konseling di suatu sekolah. Penulis memilih SMA Ma’arif NU 1 Kemranjen sebagai tempat observasi karena sekolah tersebut merupakan sekolah penulis dua tahun lalu. Sedikit banyak penulis sudah mengetahui proses BK yang dilakukan di sekolah tersebut. Langkah yang diambil penulis adalah dengan mewawancarai guru BK di sekolah tersebut untuk mengupdate informasi yang sudah penulis ketahui. Selain efisien, sekolah ini penulis pilih karena penulis ingin mengetahui kesalahankesalahan yang kerap terjadi namun tidak disadari oleh guru BK di sekolah tersebut. Harapannya penulis dapat berkontribusi untuk perbaikan proses BK di sekolah tersebut.

B. Proses Bimbingan Konseling SMA Ma’arif NU 1 Kemranjen memiliki beberapa program dalam pelaksanaan bimbingan maupun konseling kepada para siswa. Secara umum, pelaksanaan program

tersebut dapat dikatakan berjalan dengan baik. Jumlah siswa yang tertib dan disiplin memiliki prosentase yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah siswa tidak tertib dan tidak disiplin. Guru BK di sana memiliki cara yang cukup efektif, yaitu bekerja sama dengan waka kurikulum mengadakan kegiatan nol jam yang berisi pelajaran akhlak. Ternyata kegiatan tersebut turut menyumbang berkurangnya siswa yang terlambat dari tahun-tahun sebelumnya. Siswa yang tidak mengikuti nol jam otomatis mendapatkan sanksi karena nol jam berlangsung pada 06.30 WIB sampai dengan 07.00 WIB. Setelah itu jam pelajaran biasa mulai berlangsung. Penulis menganalisis satu guru BK yang ada di sekolah tersebut. Beliau memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, yaitu S2 sarjana bimbingan dan konseling Islam. Media seperti buku konseling, tes bakat dan minat rutin digunakan dalam proses pengembangan siswa. Namun, guru BK masih memiliki jam yang cukup singkat, yaitu 45 menit setiap satu jam. Umumnya siswa yang ingin berkonsultasi dengan guru BK hanya aktif di dalam kelas. Selain kepentingan pribadi guru BK, perilaku guru BK yang tidak begitu akrab dikalangan siswa juga menjadi penghambat siswa ketika ingin berkonsultasi. Mereka lebih memilih berkonsultasi kepada teman sebaya, kakak kelas, ataupun guru lain. Berdasarkan wawancara kepada beberapa siswa, beberapa siswa pernah melakukan konseling individu dengan guru BK, namun kepentingan guru BK yang sekaligus menjabat sebagai Waka Kesiswaan tidak bisa memberikan pelayanan konseling yang netral. Bimbingan kelompok dilaksanakan pada jam pelajaran BK dengan durasi waktu 45 menit. Tidak adanya sosialisasi rencana kegiatan dan kontrak kegiatan membuat siswa tidak begitu paham dengan materi yang disampaikan guru BK. Hal ini pula yang menjadi factor penyebab kurang minatnya siswa berkonsultasi kepada guru BK.

C. Analisa

Kegiatan bimbingan dan konseling di SMA Ma’arif NU 1 Kemranjen sudah tertib jika dilihat dari sisi pengarsipan dokumen dan administrasi. Hal-hal yang bersifat formal seperti

rancangan dan penilaian kegiatan memang ada, namun dalam pelaksanaannya tidak sukarela atas keinginan klien atau siswa di sekolah. Siswa lebih menganggap kegiatan konseling khususnya konseling kelompok yang dilakukan di kelas pada jam pelajaran BK merupakan kegiatan formalitas belaka. Konselor seharusnya menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas, kebebasan memilih dan mengedepankan kemaslahatan konseli dalam konteks kemaslahatan umum. Namun guru BK di SMA Ma’arif NU 1 Kemranjen ini tergolong acuh terhadap kepentingan klien. Guru BK cenderung memaksakan kehendak agar klien mengikuti sarannya yang notabene guru BK tersebut juga menjabat menjadi Waka Kesiswaan. Dari analisis kegiatan konseling di sana, peran guru BK lebih tercover oleh jabatan Waka Kesiswaan sang guru. Karakter yang ideal dalam kode etik memang memiliki nilai subjektivitas yang cukup tinggi. Dalam laporan ini penulis mencoba menganalisis dari dua sisi, yaitu sisi guru BK dan siswa sebagai klien. Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah akan jauh lebih efektif jika ditunjang dengan kreativitas dan karakter konselor yang sesuai dengan kode etik BK. Pembuatan laporan ini bukan untuk menjatuhkan reputasi sekolah atau lembaga apapun. Harapannya dengan adanya laporan ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak sekolah maupun para pembaca agar lebih memperhatikan segala persiapan yang dibutuhkan oleh konselor sehingga tercipta pelaksanaan kegiatan BK yang ramah, nyaman, dan terbuka bagi klien.

Related Documents


More Documents from "Ngurah David"

191542_cover.docx
April 2020 30
188471_resep.docx
July 2020 27
1. Proposal Usaha.docx
June 2020 25
189584_ikatan Kimia.pptx
April 2020 29
Remaja Anti Sosial Fiks.docx
November 2019 42
Didiagnosa Dyspepsia
July 2020 27