1. Proposal Usaha.docx

  • Uploaded by: Hikmah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 1. Proposal Usaha.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,673
  • Pages: 21
PROPOSAL USAHA UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN AGRIBISNIS

BERTANAM VARIETAS UNGGUL PEPAYA CALIFORNIA

Disusun Oleh : NAMA

: MUHAMMAD FIQRAN AL YASIR

NIM

: D1A1 17 322

JURUSAN / PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2019

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI Hal. Halaman Judul..................................................................................................... Kata Pengantar ....................................................................................................

ii

Daftar Isi.............................................................................................................. iii Bab I Pendahuluan ..............................................................................................

1

A. Latar Belakang ........................................................................................

1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................

2

C. Tujuan .....................................................................................................

2

D. Kegunaan.................................................................................................

2

Bab II Keorganisasian .........................................................................................

3

Profil Perusahaan CV. Pemuda Tani ...................................................................

3

Bab III Kerangka Pemecahan Masalah ...............................................................

4

A. Ilmu Dasar ...............................................................................................

4

B. Ilmu Terapan ...........................................................................................

5

C. Analisis Situasi dan Penyusunan Rencana .............................................. 11 Bab IV Analisis Usaha Tani ................................................................................ 14 A. Pengelolahan Lahan ................................................................................ 14 B. Persiapan Tanam ..................................................................................... 14 C. Perawatan Tanaman (3 bulan setelah tanam) .......................................... 14 D. Perawatan Tanaman (6 bulan setelah tanam) .......................................... 15 E. Perawatan Tanaman (9 bulan setelah tanam) .......................................... 15 F. Biaya Perawatan Tahun ke-II .................................................................. 15 G. Biaya Perawatan Tahun ke-III ................................................................ 16 H. Biaya Penanggulangan hama dan penyakit selama 36 bulan .................. 16 I. Total Biaya sampai tahun ke-III.............................................................. 16 J. Produksi Pepaya ...................................................................................... 16 K. Untuk penanggulangan hama dan penyakit (30 hari sekali/bulan) ......... 17 L. Harga Pepaya (asumsi harga terendah) ................................................... 17

iii

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Pepaya merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia.

Masyarakat Indonesia biasa menanam tanaman ini di pekarangan atau di tegalan. Namun, pada umumnya masyarakat menanam tanaman ini hanya sebatas digunakan untuk memenuhi kebutuhan sayur atau buah dalam rumah tangga. Pepaya California merupakan salah satu varietas pepaya yang baru naik daun. Pepaya unggul hasil persilangan ini kini banyak dinikmati masyarakat. Pepaya yang berukuran mungil ini dianggap lebih praktis dan lebih sehat. Mungkin karena teksturnya yang lembut, membuatnya mudah untuk disendoki saat mengkonsumsinya, sehingga lebih sehat karena tidak tersentuh banyak tangan. Ukurannya yang mungil mempunyai daya tarik sendiri dan langsung bisa habis dengan sekali santap. Pepaya California memiliki keunggulan tersendiri. Buahnya

lebih

manis,

tahan

lama,

dan

bisa

dipanen

lebih cepat

dibandingkan pepaya varietas lain. Harga jual buah pepaya California yang melangit dan cenderung stabil membuat tanamn ini banyak dilirik petani untuk dijadikan bisnis. Bayangkan saja buah ini bisa mencapai harga Rp. 8000,- per kilonya. Budidaya pepaya california ini tentu akan lebih menarik dan menguntungkan. Karena buah ini tergolong baru untuk beberapa pasar daerah. Jadi untuk tingkat kompetisi pasar bisa dibilang masih rendah dan harga yang ditawarkan pasar juga cenderung stabil. Budidaya pepaya california bagi kita yang punya lahan yang cukup luas, tentunya akan menjadi sumber penghasilan yang cukup tinggi. Sistem budidaya yang mudah membuat setiap orang bisa melakukannya. Petani cukup menanam bibit, merawat dan memanen buahnya. Bayangkan untuk 1 tanaman pepaya mampu menghasilkan 70-80 buah pepaya dengan berat total sebesar 85 kg/tanaman. Jumlah tersebut jika dirupiahkan dengan harga terendah mencapai Rp. 140.000 – Rp. 160.000. jika petani menanam 1200 tanaman per ha

1

berapa keuntungan yang akan didapat. Dan pepaya California ini memiliki masa produktif selama 3 tahun.

B.

Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam proposal ini, yaitu :

1.

Bagaimanakah cara bertanam varietas unggul pepaya California?

2.

Bagaimanakah cara agar tanaman Horikultura khususnya buah pepaya dapat menghasilkan produk yang optimum ?

3.

Apa kendala petani dalam budidaya pepaya California? dan bagaimana solusinya?

C.

Tujuan Tujuan dari penyusunan proposal ini yaitu:

1.

Untuk mengetahui cara budidaya papaya California.

2.

Agar dapat mengetahui cara menghasilkan produk yang optimum dari teknologi-teknologi yang sudah diparaktekkan oleh petani sukses dalam hal budidaya ini.

3.

Dapat menjawab keluhan petani dan dapat memberi solusi dari masalah tersebut.

D.

Kegunaan Penyusunan proposal ini diharapkan dapat:

1.

Memberikan ilmu bagi kelompok kami tentang budidaya pepaya California.

2.

Memberikan pengetahuan bagi kelompok tentang cara berbudidaya dan cara peningkatan hasil yang optimum.

3.

Memberikan manfaat pada kelompok lain tentang cara budidaya pepaya California.

2

BAB II KEORGANISASIAN

Profil Perusahaan CV. PEMUDA TANI Visi : Mewujudkan produk hortikultura yang berkualitas, ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi serta mensejahterakan petani binaan.

Misi : 1.

Mengusahakan pertanian yang organik untuk menjaga kelestarian lingkungan, menjaga dan meningkatkan keseimbangan biologis ekosistem pertanian.

2.

Menciptakan produk unggulan yang dapat diterima masyarakat luas.

3.

Memberdayakan petani binaan yang mandiri serta memiliki etos kerja tinggi.

4.

Memanfaatkan teknologi sederhana untuk mengatasi persoalan yang ada dalam budidaya.

5.

Bermitra dengan petani dalam pengembangan produk.

6.

Menjalin kerjasama dengan distributor-distributor pasar, seperti supermarket ataupun toko buah.

Tujuan : Membuka lapangan pekerjaan dan memperbaiki perekonomian petani.

Keluaran : Menghasilkan produk hortikultura yang berkualitas, segar dan aman dikonsumsi.

Motto : Berani dan Lari atau Takut dan Kukut

3

BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

A. Ilmu Dasar Dalam ilmu dasar ini, akan membahas mengenai sejarah tanaman pepaya, taksonomi, morfologi, dan syarat tumbuh. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut: 1.

Sejarah Walaupun tanaman pepaya banyak ditemui di Indonesia, tetapi pepaya

bukan tanaman asli Indonesia. Berdasarkan beberapa literatur tanaman pepaya berasal dari Meksiko dan Kosta Rika. Tanman ini kemudian menyebar ke berbagai negara mulai abad ke-16, melalui pedagang Spanyol dan pelancong Portugis. Daerah penyebaran tersebut diantaranya Floridia, Hawai, India, Afrika Selatan, Asia dan Australia. Dalam perkembangannya pada abad ke-17 tanaman ini menyebar ke daerah tropis hingga lautan Pasifik. Pepaya California sebenarnya hasil pemuliaan tanman dari Pusat Kajian Buah-buahan Tropika Institut Pertanian Bogor (PKBT-IPB) dengan naman IPB-9 atau Calina. Pepaya ini berukuran kecil berbentuk lebih lonjong dengan bobot rata-rata 1,3 kg per buah. Tanaman ini dapat tumbuh subur sepanjang tahun (tanpa mengenal musim) di Indonesia.

2.

Taksonomi Kingdom

: Plantae

Divisio

: Spermatophyta

Class

: Magnoliopsida

Ordo

: Violales

Family

: Caricaceae

Genus

: Carica

Species

: Carica pepaya L.

4

3.

Morfologi Pepaya merupakan tanman berbatang tunggal dan tumbuh tegak. Batang tidak

berkayu, slindris, berongga dan berwarna putih kehijauan. Tanman perdu. Tinggi tanaman berkisar antara 2-10 meter, dengan perakaran yang kuat. Tidak mempunyai percabangan. Daun spiral menutupi ujung pohon. Daunnya termasuk tunggal, bulat, ujung meruncing, pangkal bertoreh, tepi bergerigi, berdiameter 2575 cm. pertulangan daun menjari dan panjang tangkai 25-100 cm. Daun pepaya berwarna hijau. Bunga pepaya berwarna putih dan berbentuk seperti lilin. Berdasarkan keberadaan bunganya, pepaya termasuk monodioecious yaitu berumah tunggal. Ada bunga jantan, betina dan sempurna.

4.

Syarat Tumbuh Tanaman dapat tumbuhpada dataran rendah dan tinggi 700 – 1000 mdpl,

curah hujan 1000 – 2000 mm/tahun, suhu udara optimum 22 – 26 derajat C dan kelembaban udara sekitar 40% dan angin yang tidak terlalu kencang sangat baik untuk penyerbukan. Tanah subur, gembur, mengandung humus dan harus banyak menahan air, pH tanahyang ideal adalah netral dengan pH 6 -7.

B. Ilmu Terapan Dalam ilmu terapan budidaya tanaman pepaya mencakup beberapa poin, yaitu: 1.

Pembibitan Pada proses pembibitan, mencangkup beberapa tahapan yaitu:

a.

Persyaratan Bibit/Benih Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah

masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh. Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buahyang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.

5

b.

Penyiapan Benih Kebutuhan benih per hektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih direndam

dalam

larutan

ATONIK

2

cc/liter

selama 1-2

jam,

ditiriskan

dan

ditebari Natural GLIO kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan.

c.

Teknik Penyemaian Benih Benih dimasukkan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah.

Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam. Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan ke kebun.

d.

Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan) dengan jarak 5

– 10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Denganpemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam. Semprotkan Atonik dicampur EM4 sesuai dosis anjuran interval 1 minggu sekali.

e.

Pemindahan Bibit Bibit-bibit yang sudah dewasa, sekitar umur 2 – 2,5 bulan dapat

dipindahkan pada permulaan musim hujan.

2.

Pengolahan Media Tanam Pengelolahan media tanam dilakukan pada saat persiapan lahan. Lahan

dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan. Proses persiapan lahan mencakup

pembentukan bedengan,

pengapuran, dan pemupukan. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

6

a.

Pembentukan Bedengan Bentuk bedengan berukuran lebar 200 – 250 cm, tinggi 20 – 30

cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm. Buat lubang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan,dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.

b.

Pengapuran Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5),

setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg Dolomit dan biarkan 1-2 minggu.

c.

Pemupukan Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan

satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 10 kg pupuk kandang yang telah matang dicampur dengan PUPUK PETRO ORGANIK 5 kg ditambah NPK 2 ons.

3.

Teknik Penanaman Dalam teknik penanaman juga memiliki beberapa faktor yang harus

diperhatikan, yaitu sebagai berikut : a.

Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam berukuran 50 x 50 x 50 cm, yang digali secara berbaris.

Biarkan lubang-lubang kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2 – 3

blek.

Jika

pupuk

kandang

tidak

tersedia

dapat

dipakai

EM4

dengan cara disiramkan ke lubang tanam dosis 1 sendok makan/10 lt air sebelum tanam. Lubang – lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut di atas dibuat 1-2 bulan penanaman. Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang – lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan.

7

b.

Cara Penanaman Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan

dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.

4.

Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman dimulai dari penjarangan dan penyulaman, penyiangan, pembubunan dan pemupukan. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut : a.

Penjarangan dan Penyulaman Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh

tanaman

betina

disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.

b.

Penyiangan Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya,

memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.

c.

Pembubunan Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya,

memerlukan pendangiran tanah. Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.

d.

Pemupukan Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk

organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah.

5.

Cara pemberian pupuk Pemupukan adalah tindakan memberikan tambahan unsur-unsur hara pada

komplek tanah, baik langsung maupun tak langsung dapat menyumbangkan bahan makanan pada tanaman. Tujuannya untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah

8

agar tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertumbuhan tanaman. Cara pemberian pupuk untuk tanaman pepaya California yaitu sebagai berikut : a.

Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.

b.

Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl.

c.

Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gram TSP, 50 gram KCl.

d.

Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gram TSP, dan 75 gram KCl.

e.

Siramkan EM4 ke lubang tanam dengan dosis 1 sendok makan/10 liter air setiap 1-2 bulan sekali. Lakukan penyemprotan campuran insetisida, fungisida, ZPT dan Pupuk Daun dengan dosis dsesuai anjuran setiap 1-2 minggu sekali setelah tanam sampai umur 2-3 bulan.

f.

Setelah umur 3 bulan semprot dengan POC NASA 3 – 4 tutup ditambah HORMONIK dosis 1 – 2 tutup / tangki.

g.

Penyemprotan hati – hati pada saat berbunga agar tidak kena bunga yang mekar atau lebih aman bisa disiramkan

6.

Pengairan dan Penyiraman Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang.

Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan paritparit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami.

7.

Hama dan Penyakit Beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman yaitu sebagai

berikut : a.

Kutu tanaman (Aphid sp., Tungau). Badan halus panjang 2 – 3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian

9

belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap

yangpanjang di

bagian

mulut.

Pengendalian

:

semprot

dengan Natural BVR atau PESTONA secara bergantian

b.

Penyakit yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, rebah semai, busuk buah, leher akar, pangkal

batang

dan

oleh jamur Phytophthora

nematoda. parasitica,

Penyakit mati P.

bujang

palmivora

dan

disebabkan Pythium

aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase serta sebarkan Natural GLIO ke lubang tanam, sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita. c.

Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati. Pengendalian : Siramkan PESTONA ke lubang tanam

8.

Panen dan Pasca Panen Pada proses panen sampai pasca panen harus memperhatikan ciri dan umur

panen, cara pemanenan yang benar, dan perioden panen. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut : a.

Ciri dan Umur Panen Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 7,5 bulan. Buah pepaya

dipetik harus pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda kematangan: warna kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak petani yang memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang. b.

Cara Panen Panen dilakukan

dengan

berbagai

macam

cara,

pada

umumnya

panen/pemetikan dilakukan dengan menggunakan “songgo” (berupa bambu yang

10

pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik). c.

Periode Panen Panen dilakukan setiap 4 hari sekali

C. Analisis Situasi dan Penyusunan Rencana Berikut ini adalah tabel SWOT yang menyangkut faktor internal dan faktor eksternal dalam penanaman tanaman pepaya California.

Faktor Internal Kekuatan

Perawatan yang sederhana, tidak harus dilakukan setiap hari. Tidak begitu banyak hama dan penyakit dalam budidaya papaya California ini. Selain itu, harga jual pepaya California relatif stabil dan buah bisa tahan lama.

Kelemahan

Tanah harus sesuai syarat tumbuh, karena merupakan faktor utama selain pemupukan. Tingkat keamanan di kebun masih kurang baik (pencurian). Serta pemasaran buah pepaya California yang masih tradisional

Faktor Eksternal Peluang

Lahan pertanian di Indonesia yang masih cukup luas, minat konsumen terhadap pepaya California juga semakin tinggi. Banyak petani yang melirik usaha ini, namun belum tahu cara budidaya yang benar dan kurangnya modal yang dimiliki untuk memulai usaha.

Tantangan

Belum banyak petani yang membudiyakannya, sehingga tingkat persaingan masih rendah. Keadaan iklim yang berubah dengan cuaca yang tidak menentu akan berpengaruh pada budidaya tanaman pepaya California ini.

11

Tabel penyusunan rencana untuk usaha budidaya tanama pepaya California: Rencana jangka pendek

Melakukan

kerjasama

dengan

petani

berbudidaya pepaya California.

Rencana jangka

Melakukan

menengah

supermarket - supermarket terdekat (DIY).

Rencana jangka panjang

1.

untuk

promosi

ke

took-toko

buah

dan

menguasai pasokan pasar terutama pasar – pasar yang ada di Jawa dan Bali.

Analisis Pasar dan Pemasaran Tabel analisis pasar dan pemasaran untuk usaha budidaya tanaman pepaya

California: Aspek- aspek Analisis Pasar dan Pemasaran

Segmentasi pasar

Target pasar

Positioning

Analisis Pasar dan Pemasaran

Semua kalangan masyarakat membutuhkan buah untuk sekedar cuci mulut, dan pepaya salah satunya

Supermarket dan Toko Buah

Sebagai market follower yang mengikuti market leader di pasar. Belum banyak petani yang membudidayakan pepaya

Potensi pasar

California ini. Yogyakarta merupakan daerah dengan tujuan wisata yang banyak, sehingga banyak pula terdapat tempat penjual oleh-oleh.

12

2.

Analisi Operasional

a.

Tempat usaha Lahan bertempat di Sleman, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo

b.

Pengawasan kualitas



Menjaga kualitas produk dengan menerapkan teknologi sederhana yang tepat



Mengklasifikasikan mutu produk dengan cara sortasi

c.

Romosi



Pemasaran via on-line



Pemasangan label pada produk



Dititipkan di toko buah

3.

Metode Pelaksanaan

a.

Pengumpulan data



Cara menjalankan organisasi



Mengumpulkan informasi tentang cara budidaya pepaya California



Mengumpulakan informasi tentang kondisi lahan yang akan digunakan untuk budidaya



Mengumpulkan informasi tentang kondisi peluang pasar

b.

Survey tempat budidaya

c.

Survey alat dan bahan yang diperlukan dalam budidaya

d.

Survey transportasi dari tempat pemasaran ke tempat budidaya

e.

Cara budidaya

f.

Penanganan pasca panen

13

BAB IV ANALISI USAHA TANI

BUDIDAYA TANAMAN PEPAYA CALIFORNIA ( Jarak tanam 2.50 m x 2.50 m ; Jumlah tanaman / Ha 1521 pohon ) A. Pengolahan lahan a.

Upah borong pembuatan lobang tanam 1521 lobang ( Rp 1.000,- /lubang) = Rp 1.521.000,-

b.

Upah borong pengurugan lobang tanam 1521 lobang (Rp 500,- /lubang) = Rp 760.500,-

c.

Upah borong pembuatan bedengan atau parit /Ha = Rp 1.200.000,-

B. Persiapan tanam a.

Pembelian bibit 1521 Polybag ( Rp 2.000,- / lembar) = Rp 3.042.000,-

b.

Pembelian pupuk kandang 1521 karung ( Rp 5.000,- /karung) = Rp 7.605.000,-

c.

Upah borong penaburan pupuk kandang 1521 karung (Rp 500,- /karung) = Rp 760.500,-

d.

Pembelian pupuk dasar NPK 400 Kg (Rp 2.000,- / Kg) = Rp 800.000,-

e.

Upah tanam 40 H.K.W (Rp 15.000,- / H.K.W) = Rp 600.000,-

Jumlah biaya awal Rp 16.289.000,-

C. Perawatan tanaman ( 3 bulan setelah tanam ) a.

Upah penyiangan 40 H.K.W ( Rp 15.000,-/ H.K.W) = Rp 600.000,-

b.

Pembelian pupuk NPK ( 0,5 Kg /pohon ) 750 Kg (Rp 2.000,- / Kg) = Rp 1.500.000,-

14

c.

Upah menabur pupuk NPK 40 H.K.W (Rp 15.000,- / H.K.W) = Rp 600.000,

Jumlah biaya Untuk bulan ke - 3 Rp 2.700.000,-

D. Perawatan tanaman ( 6 bulan setelah tanam ) a.

Upah penyiangan 40 H.K.W ( Rp 15.000,-/ H.K.W) = Rp 600.000,-

b.

Pembelian pupuk NPK ( 0,5 Kg /pohon ) 750 Kg (Rp 2.000,- / Kg) = Rp 1.500.000,-

c.

Upah menabur pupuk NPK 40 H.K.W (Rp 16.000,- / H.K.W) = Rp 600.000,-

Jumlah biaya Untuk bulan ke – 6 Rp 2.700.000,-

E. Perawatan tanaman ( 9 bulan setelah tanam ) a.

Upah penyiangan 40 H.K.W ( Rp 15.000,-/ H.K.W) = Rp 600.000,-

b.

Pembelian pupuk NPK ( 0,5 Kg /pohon ) 750 Kg (Rp 2.000,- / Kg) = Rp 1.500.000,-

c.

Upah menabur pupuk NPK 40 H.K.W (Rp 16.000,- / H.K.W) = Rp 600.000,-

Jumlah biaya Untuk bulan ke – 9 Rp 2.700.000,Total biaya sampai panen ( I ) Rp 24.389.000,-

F. Biaya perawatan tahun ke II a.

Pembelian pupuk kandang 1521 karung ( Rp 5.000,- /karung) = Rp 7.605.000,-

b.

Upah borong menabur pupuk kandang 1521 karung (Rp 500,- /karung) = Rp 760.500,-

c.

Perawatan rutin ( lihat no 3 ) 4 Aplikasi x Rp 2.140.000,= Rp 8.560.000,-

Jumlah biaya tahun ke II Rp 16.925.500,-

15

G. Biaya perawatan tahun ke III a.

Pembelian pupuk kandang 1521 karung ( Rp 5.000,- /karung) = Rp 7.605.000,-

b.

Upah borong menabur pupuk kandang 1521 karung (Rp 500,- /karung) = Rp 760.500,-

c.

Perawatan rutin ( lihat no 3 ) 4 Aplikasi x Rp 2.140.000,= Rp 8.560.000,-

Jumlah biaya tahun ke III Rp 16.925.500,-

H. Biaya penanggulangan hama dan penyakit selama 36 bulan = Rp 18.936.000,-

I.

Total biaya s/d tahun ke III = Rp 77.176.000,-

J.

Produksi papaya

a.

Tahun I ( buah pertama ) 1 pohon = 30 Kg x 1521 pohon = 45.630 Kg x Rp 2.500,- =Rp 114.075.000,-

b.

Tahun II ( buah kedua ) 1 pohon = 20 Kg x 1521 pohon = 30.420 Kg x Rp 2.500,- = Rp 76.050.000,-

c.

Tahun III ( buah ketiga )

d.

1 pohon = 15 Kg x 1521 pohon = 22.815 Kg x Rp 2.500,- = Rp 57.037.500,JUMLAH Jumlah berat total

= Rp 247.162.500,98.865 kg

Hasil panen

Rp 247.162.500,

Modal

Rp 77.176.500,

Keuntungan

Rp 169.986.500,

BEP Harga Jual (Total biaya/Jumlah hasil produksi)

Rp 780,-

Keterangan : a. Harga pupuk kandang / karung ( 60 Kg )

Rp

5.000,-

b. Harga pupuk NPK ( ponska ) / Kg

Rp

2.000,-

16

c. Harga Dithane ( Fungisida ) / Kg

Rp

75.000,-

d. Harga Supracide ( Insectisida ) / Kg

Rp 220.000,-

e. Harga Gandasil ( Pupuk daun ) / 500 Gram

Rp

28.000,-

f. H.K.W ( Hari Kerja Wanita ) Kerja setengah hari

Rp

15.000,-

g. H.K.P ( Hari Kerja Pria ) Kerja setengah hari

Rp

25.000,-

K. Untuk penanggulangan hama dan penyakit minimum 30 hari sekali (setiap bulan ) a.

b.

Perbulan dibutuhkan obat-obatan sbb; 2 Kg Dithane / Kg Rp 75.000,-

Rp 150.000,-

1 Kg Supracide

Rp 220.000,

2 Bungkus Gandasil /500 Gram Rp 28.000,-

Rp

56.000,-

Upah penyemprotan 4 H.K.P Rp 25.000,-

Rp

100.000,

JUMLAH

Rp

526.000,-

Jumlah biaya yang dibutuhkan selama 3 tahun untuk penanggulangan hama dan penyakit 36 Bulan x Rp 526.000,-

c.

Rp 18.936.000,-

Alat investasi yang dibutuhkan 2 Buah Hand Sprayer Solo Rp 240.000 ,-

Rp

480.000,-

1 Buah garpu Rp 50.000,-

Rp

50.000,-

1 Buah cangkul Rp 40.000,-

Rp

40.000,-

20 Buah kored ( alat untuk Menyiang ) Rp 10.000,-

Rp

200.000,

JUMLAH

Rp

770.000,-

L. Harga papaya (asumsi harga terendah) Disortir

Rp 2.800,-/ Kg

Tanpa sortir

Rp 2.500,-/ Kg

Buah afkir

Rp 1.500,-/ Kg

17

Buah Afkir : - Buah cacat / bengkok / bulat - Berat buah dibawah 0,6 Kg / Buah Total Pendapatan

= 98.865 kg X Rp.2.500,= Rp 247.162.500,-

Keuntungan Bersih

= Total Pendapatan – Total Biaya = Rp 247.162.500,- – Rp 77.176.500,= Rp 169.986.500,-

Penerimaan usaha BEP untuk volume produksi

= Biaya Total : Harga Jual = Rp 77.176.500,- : Rp 2.500,= 30.870,6 kg

Titik impas tercapai bila dari 1521 tanaman di produksi 30.870,6 kg cabai / 3 tahun BEP untuk harga produksi

= Biaya Total : Jumlah Hasil Produksi = Rp 77.176.500,- : 98.865 kg = Rp 780,-

Titik impas tercapai bila harga cabai/kg Rp 780,B/C ratio

= Penerimaan Kotor : Biaya Total = Rp 247.162.500,- : Rp 77.176.500,= 3,2 %

18

Related Documents

Proposal[1]
May 2020 5
Proposal 1
October 2019 19
1 Proposal
October 2019 25
Proposal 1
August 2019 26
Proposal 1
May 2020 6
Proposal 1
April 2020 6

More Documents from ""

191542_cover.docx
April 2020 30
188471_resep.docx
July 2020 27
1. Proposal Usaha.docx
June 2020 25
189584_ikatan Kimia.pptx
April 2020 29
Remaja Anti Sosial Fiks.docx
November 2019 42
Didiagnosa Dyspepsia
July 2020 27