Laporan Beton Print Fiks.docx

  • Uploaded by: SAFIRA PARADISA
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Beton Print Fiks.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,776
  • Pages: 67
LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Laporan ini dilihat sebagai bentuk dari pemahaman mengenai proses pelaksanaan pengujian atau pemeriksaan material penyusun beton untuk suatu konstruksi sesuai dengan prosedur pelaksanaan yang dilakukan pada saat pratikum berdasarkan pedoman yang di berikan

B. Maksud dan tujuan Penulisan ini dimaksudkan sebagai catatan bagi penyusun khususnuya mengenai pelaksanaan pengujian material beton agar bisa digunakan nantinya.

C. Ruang lingkup penulisan Laporan ini berisi tentang pemahaman yang berkenaan dengan perencanaan konstruksi beton dalam hal ini pemeriksaan atau pengujian material yang menyusun beton hingga pengujian kekuatan beton.

D. Waktu pelaksanaan Penulisan laporan ini dibuat setelah melakukan serangkaian pratikum di laboratorium selama lebih dari 2 bulan

1

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG BAB II ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS

A. Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran butiran dan gradasi agregat halus dan kasar untuk keperluan campura beton

B. Peralatan 1. Timbangan digital 2. Mesin pengunjang 3. Satu set saringan nomor 4,8,16,30,50,100,200 dan pan (standart astm) 4. Oven 5. Cawan 6. Sikat kawat 7. Stopwatch

C. Benda uji Benda uji sebanyak 1000 gram

D. Prosedur percobaan 1. Masukkan benda uji kewadah dan timbang sebanyak 1000gram 2. Setelah itu masukkan kedalam oven dengan suhu (100Β±5Β° c) 3. Kemudian benda uji yang sudah di oven timbang lagi seberat 1000gram 4. Setelah itu benda uji dimasukkan kedalam satu set saringan guncang selama 15 menit agar agregat terpisah 5. Setealah diguncang ditimbang kembali benda uji pada setiap saringan

E. Perhitungan 1. Menghitung persentase berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing saringan terhadap berat total benda uji 2. Modulus kehalusan agregat atau fanemodulus (FM) dihitung dengan rumus FM =

𝑃𝐸𝑅𝑆𝐸𝑁 𝐡𝐸𝑅𝐴𝑇 𝑇𝐸𝑅𝑇𝐴𝐻𝐴𝑁 𝑆𝐴𝑅𝐼𝑁𝐺𝐴𝑁 𝑁𝑂 4βˆ’π‘π‘‚π‘€π‘‚π‘… 100 100

2

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG F. Pelaporan 1. Laporan jumlah persentase yang lolos masing-masing sarigan di atas sesuai pb 0201-76 2. Buat grafik komulatif untuk agregat kasar dan halus G. Catatan 1. Nilai modulus kehalusan agregat halus adalah sekitar antara 2 sampai 3,5 sedangkan untuk agregat kasar berkisar 3-7 A. Diketahui berat tertahan perhitungan agregat halus Saringan no.4

= 5 gram

Saringan no.8

= 35 gram

Saringan no.16

= 65 gram

Saringan no.30

= 295 gram

Saringan no.50

= 460 gram

Saringan no.100

= 115 gram

Saringan no.200

= 20 gram

Pan

= 5 gram

B. Jumlah berat tertahan (Wn) Berat tertahan awal+berat tanah selanjutnya 1. Wn 4 = 5 gram 2. Wn 8 = berat tertahan no.4 + berat tertahan no.8 = 5 + 35 gram = 40 gram 3. Wn 16 = berat tertahan no.8 + berat tertahan no.16 = 40 + 65 gram = 105 gram 4. Wn 30 = berat tertahan no.16 + berat tertahan no.30 = 105 gram + 295 gram = 400 gram 5. Wn 50 = berat tertahan no.30 + berat tertahan no.50 = 400 gram + 460 gram = 860 gram

3

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 6. Wn 100 = berat tertahan no.50 + berat tertahan no.100 = 860 + 115 gram = 975 gram 7. Wn 200 = berat tertahan no.100 + berat tertanah no.200 = 975 gram + 20 gram = 995 gram 8. Wn pan = berat tertahan no,200 + berat tertahan pan = 995 gram + 5 gram = 1000 gram C. Menghitung jumlah (%) tertahan (pn)

1. Pn.4 =

=

jumlah berat tertahan no.4 jumlah berat tertahan keseluruhan

5 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š 1000

Γ— 100%

Γ— 100%

= 0,5% 2. Pn.8 =

=

jumlah berat tertahan no.8 jumlah berat tertahan keseluruhan

40π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š 1000

Γ— 100%

Γ— 100%

= 4% 3. Pn.16 =

=

jumlah berat tertahan no.16 jumlah berat tertahan keseluruhan

105 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š 1000

Γ— 100%

Γ— 100%

= 10,5% 4. Pn.30 =

=

jumlah berat tertahan no.30 jumlah berat tertahan keseluruhan

400 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š 1000

Γ— 100%

Γ— 100%

= 40% 5. Pn.50 =

=

860 π‘Ÿπ‘Žπ‘š 1000

jumlah berat tertahan no.50 jumlah berat tertahan keseluruhan

Γ— 100%

= 86%

4

Γ— 100%

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 6. Pn.100 =

=

jumlah berat tertahan no.4 jumlah berat tertahan keseluruhan

975 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š 1000

Γ— 100%

Γ— 100%

= 0,5% 7. Pn.4 =

=

jumlah berat tertahan no.4 jumlah berat tertahan keseluruhan

5 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š 1000

Γ— 100%

Γ— 100%

= 97,5%

8. Pan =

=

1000 1000

jumlah berat tertahan PAN jumlah berat tertahan keseluruhan

Γ— 100%

Γ— 100%

= 100%

D. Menghitung modulus kehalusan

FM=

JUMLAH PERSEN TERTAHAN PADA AYAKAN NO.4+NO.8+NO.16+NO.30+NO.50+NO.100 100

=

238,5 100

= 2,385

5

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Lampiran Laporan No

:

Dikerjakan :

Nomor Contoh

:

Dihitung

:

Pekerjaan

:

Diperiksa :

PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS PB-0201-76

Berat Bahan Kering = 1000 kg Saringan

Berat Tertahan

No. 04

5 gram

No. 08

Jumlah Persen %

Jumlah Berat Tertahan

Tertahan

Terlewat

5 gram

0,50%

99,5%

35 gram

40 gram

4%

96%

No. 16

65 gram

105 gram

10,5%

89,5%

No. 30

295 gram

400 gram

40%

60%

No. 50

460 gram

860 gram

86%

14%

No. 100

115 gram

975 gram

97,5%

2,5%

No. 200

20 gram

995 gram

99,5%

0,5%

PAN

5 gram

1000 gram

100%

0%

Mengetahui,

(...................)

6

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BATAS GRADASI AGREGAT HALUS Lubang Ayakan (mm)

Persen berat butiran yang lewat ayakan I

II

III

IV

10

100

100

100

100

4,8

90-100

90-100

90-100

95-100

2,4

60-95

75-100

85-100

95-100

1,2

30-70

55-90

75-100

90-100

0,6

15-34

35-59

60-79

80-100

0,3

5-20

8-30

12-40

15-50

0,15

0-10

0-10

0-10

0-15

Keterangan :Pasir Kasar :Pasir Agak Kasar :Pasir Halus :Pasir Sangat Halus

Daerah Gradasi I Daerah Gradasi Ii Daerah Gradasi Iii Daerah Gradasi Iv

Daerah III 100

100

100 96

100

100

99… 90

89.5 85

80

79

60

60

40

40

20 0

75

14 10 5 0

0.15

12

0.3

0.6 Max

1.2

2.4

Data Percobaan

7

4.8 Min

10

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG BATAS GRADASI AGREGAT HALUS Lubang Ayakan (mm)

Persen berat butiran yang lewat ayakan I

II

III

IV

10

100

100

100

100

4,8

90-100

90-100

90-100

95-100

2,4

60-95

75-100

85-100

95-100

1,2

30-70

55-90

75-100

90-100

0,6

15-34

35-59

60-79

80-100

0,3

5-20

8-30

12-40

15-50

0,15

0-10

0-10

0-10

0-15

Daerah Gradasi I Daerah Gradasi Ii Daerah Gradasi Iii Daerah Gradasi Iv

Keterangan :Pasir Kasar :Pasir Agak Kasar :Pasir Halus :Pasir Sangat Halus

zona III pasir halus Max

Data Percobaan

Min

100 80 60

40 20 0 0.15

0.3

0.6

1.2

2.4

8

4.8

10

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

zona III pasir halus 100 80 60 40 20

0 0.15

0.3

0.6 Max

1.2

2.4

Data Percobaan

4.8 Min

Gambar Analisa Saringan Agregat Halus

Centong semen

Sikat kawat

9

10

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Timbangan digittal

Talam-talam

10

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG BAB III ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR A. Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran butiran dan gradasi agregat halus dan kasar untuk keperluan campuran beton

B. Peralatan 1. Timbangan digital 2. Mesin penguncang saringan 1

3 1 3

3. Satu set saringan 1 2, 1 4, 2, 8, 4. Oven 5. Cawan 6. Talam-talam 7. Sikat kawat 8. Stopwatch

C. Benda uji Batu split/batu pecah sebanyak 1500 gram

D. Prosedur percobaan 1. Masukkan benda uji kewadah dan timbang sebanyak 1500 gram 2. Setelah itu masukkan kedalam oven dengan suhu (100Β±5Β° c) 3. Kemudian benda uji yang sudah di oven timbang lagi seberat 1500 gram 4. Setelah itu benda uji dimasukkan kedalam satu set saringan guncang selama 15 menit agar agregat terpisah 5. Setealah diguncang ditimbang kembali benda uji pada setiap saringan

11

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Lampiran Laporan No : Nomor Contoh : Pekerjaan :

Dikerjakan Dihitung Diperiksa

: : :

PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR PB-0201-76 Saringan

Berat Tertahan (Gr)

Jumlah Berat Tertahan

70.20(3”) 50.80(2”)

0 0 0

0 0 0

385 765

385 1150

25,67 16,67

74,33 23,33

335

1485

99

1

5

1490

99,3

0,7

10

1500

100

0

1

36.10(12”) 25.40(1”) 3 19.10( ”) 4 1 12.70(2 ") 3 9.25(5 ")

PAN

12

Jumlah Persen(%) Tertahan Lewat 0 100 0 100 0 100

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Dik : Berat tertinggal 3'

=0

Berat tertinggal 2,5'

=0

Berat tertinggal 2'

=0

Berat tertinggal 1'

= 385 gram

Berat tertinggal 3/4'

= 765 gram

Berat tertinggal 1/2'

= 335 gram

Berat tertinggal 3/8'

= 5 gram

Berat tertinggal PAN'

= 10 gram

A. Menghitung jumlah berat terhadap (Wn) 1. Wn 3' = 0 2. Wn 2,5' = Wn 3' + berat tertinggal no 2.5' =0+0 =0 3. Wn 2' = Wn 2,5' + berat tertinggal no 2' =0+0 =0 4. Wn 1' = Wn 2' + berat tertinggal no 1' = 0 + 385 gram = 385 gram 5. Wn 3/4' = Wn 1' + berat tertinggal no 3/4' = 385 gram + 765 gram = 1150 gram 6. Wn 1/2' = Wn 3/4' + berat tertinggal no 1/2' = 1150 gram + 335 gram = 1485 gram 7. Wn 3/8' = Wn 1/2' + berat tertinggal no 3/8' = 1485 gram + 5 gram = 1490 gram 8. Wn PAN = Wn 3/8' + berat tertinggal PAN = 1490 gram + 10 gram = 1500 gram

13

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG B. Menghitung jumlah berat tertahan (%) Rn =

𝑾𝒏 𝑾𝒏 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍

1. Rn 3' = =

Γ— 100%

Wn 3β€² Wn Total 0 1500

Γ— 100%

Γ— 100%

= 0%

2. Rn 2,5' = =

Wn 2,5β€² Wn Total 0

1500

Γ— 100%

Γ— 100%

= 0%

3. Rn 2' = =

Wn 2β€² Wn Total 0 1500

Γ— 100%

Γ— 100%

= 0%

4. Rn 1' = =

Wn 1β€² Wn Total 385 1500

Γ— 100%

Γ— 100%

= 25,67%

5. Rn 3/4' = =

Wn 3/4β€² Wn Total

1150 1500

Γ— 100%

Γ— 100%

= 76,67%

6. Rn 1/2' = =

Wn 1/2β€² Wn Total

1485 1500

Γ— 100%

Γ— 100%

= 99%

7. Rn 3/8' = =

Wn 3/8β€² Wn Total

1490 1500

Γ— 100%

Γ— 100% 14

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG = 99,33%

8. Rn PAN' = =

Wn PANβ€² Wn Total

1500 1500

Γ— 100%

Γ— 100%

= 100% C. Menghitung jumlah komulatif bebas lolos ayakan (%) Pn = 100% - Rn 1. Pn 3' = 100% - Rn 3' = 100% - 0% = 100% 2. Pn 2,5' = 100% - Rn 2,5' = 100% - 0% = 100% 3. Pn 2' = 100% - Rn 2' = 100% - 0% = 100% 4. Pn 1' = 100% - Rn 1' = 100% - 25,67% = 74,33% 5. Pn 3/4' = 100% - Rn 3/4' = 100% - 76,67% = 23,33% 6. Pn 1/2' = 100% - Rn 1/2' = 100% - 99% = 1% 7. Pn 3/8' = 100% - Rn 3/8' = 100% - 99,3% = 0,7% 8. Pn PAN = 100% - Rn PAN = 100% - 100% = 0%

15

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG GAMBAR ALAT ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR 𝟏

1. Timbangan digital

πŸ‘ πŸπŸ‘

2. Saringan no 𝟏 𝟐 𝟏 πŸ’

πŸπŸ–

dan pan

3. Sikat kawat

4. Oven

5. Stopwatch

6. Mesin Pengguncang

16

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

7. Talam-talam

8. Centong

17

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Kesimpulan Setelah diuji didapatkan bahwa finemodulus agregat kasar jadi baik untuk campuran beton dengan FM kasar 3-2

Saran Agar lebih mengerti dan memahami materi yang disampaikan sebaiknya mahasiswa/i lebih memperhatikan apa yang dijelaskan oleh asisten dosen

18

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB IV CLAY LUMP PASIR

A. Maksud Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui presentase gumpalan lumpur serta butiran bubuk yang melekat pada agregat halus ( pasir ). B. Peralatan 1. Oven 2. Saringan nomor 16 3. Centong 4. Talam – talam 5. Timbangan digital 6. Sikat kawat C. Benda Uji Pasir sebanyak 500 gram D. Prosedur Percobaan 1. Ambil dan timbang pasir sebanyak 500 gram 2. Kemudian pasir dimasukan kedalam saringan nomor 16 dan diayak 3. Setelah itu timbang berat tertahan pasir pada saringan nomor 16 4. Lalu campurkan kembali berat tertahan dengan berat lolos saringan nomor 16 5. Setelah itu rendam pasir didalam air selama 24 jam 6. Kemudian lakukan pencucian pasir dengan cara pasir diremas – remas dengan air suling sampai air menjadi jernih atau bersih kembali 7. Kemudian lakukan pengeringan menggunakan oven selama 4 – 5 jam 19

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 8. Keluarkan pasir dari oven, timbang dan catat beratnya. E. Perhitungan Besarnya kandungan lumpur dalam pasir dihitung dengan rumus berikut :

Persentase lumpur =

πŸ“πŸŽπŸŽβˆ’π’˜ πŸ“πŸŽπŸŽ

Γ— 𝟏𝟎𝟎 %

Persen lumpur sebenarnya = persen lumpur Γ— (

20

𝒑𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏 π’”π’‚π’“π’Šπ’π’ˆπ’‚π’ π’π’π’Žπ’π’“ πŸπŸ” π’”π’‚π’Žπ’‘π’π’† π’”π’†π’ƒπ’†π’π’–π’Ž π’…π’Šπ’‚π’šπ’‚π’Œ

)

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG TABEL PEMERIKSAAN CLAY LUMP PEMERIKSAAN

BENDA UJI

Berat sample sebelum di cuci ( gr )

500 gr

Berat sample setelah di cuci ( gr )

482 gr

Berat sample tertaha pada saringan no. 16

53 gr

π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘ π‘Žπ‘šπ‘π‘™π‘’βˆ’π‘€

Persen lumpur : π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘ π‘Žπ‘šπ‘π‘™π‘’ π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘š 𝑑𝑖𝑐𝑒𝑐𝑖 Γ— 100% Persen lumpur sebenarnya

Persen lumpur

= =

3,6 % 0,07632 %

500 βˆ’π‘€ 500

Γ— 100%

500 βˆ’482 500

Γ— 100%

= 3,6 % Persen berat sampel tertahan pada saringan no. 16 π΅π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘ π‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘™ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘›

= π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘ π‘Žπ‘šπ‘π‘™π‘’ π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘š 𝑑𝑖 𝑐𝑒𝑐𝑖 Γ— 100% 53

= 500 Γ— 100% = 10,6 % Persen lumpur sebenarnya π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘› π‘ π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘›π‘œ.16

= persen lumpur Γ— π‘ π‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘™ π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘š π‘‘π‘–π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘˜ = 3,6 Γ—

10,6 500

= 0,07632 %

21

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Gambar Alat Clay Lump Pasir 1. Saringan no. 16

2. Timbangan digital

3. Oven

4. Sikat kawat

5. Talam – talam

6. Centong

22

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG A. Kesimpulan Berdasarkan percobaan clay lump pasir diatas maka dapat disimpulkan bahwa persen lumpur sebenarnya pasir adalah 0,076 % < 2 % Sehingga pasir tersebut baik untuk campuran beton. B. Saran Pada saat praktikum ada beberapa alat ada beberapa alat yang rusak sehingga mengganngu jalannya praktikum, oleh karna itu harap alat yang rusak segera diperbaiki atau diganti.

23

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG BAB V KADAR AIR

1.1 MAKSUD Maksud dari pengujian ini untuk menentukkan kadar air yang ada dalam agregat (%). 1.2 MATERIAL Material yang digunakan dalam uji ini adalah pasir sebanyak 500 gram. 1.3 PERALATAN a) Timbangan digital b) Nampan c) Oven d) Centong 1.4 PROSEDUR KERJA a) Ambil sampel pasir sebanyak 500 gram, dalam keadaan lapangan. jangan dikeringkan. b) Lalu masukkan pasir kedalam oven dengan suhu 110 Β±5℃ selama 24 jam. c) Setelah itu keluarkan pasir dari dalam oven, dan dinginkan selama 15 menit. d) Setelah itu timbang dan hitung kadar airnya.

24

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 1.5 PERHITUNGAN Jenis Pemeriksaan

Jumlah

A = Agregat Basah

500 Gram

B = Agregat Kering

493 Gram

Kadar air %=

π΄βˆ’π΅ 𝐡

Kadar air (%) =

Γ— 100%

π΄βˆ’π΅ 𝐡

Γ— 100%

500βˆ’493

=

493

Γ— 100%

= 1,41 %

25

1,41 %

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Gambar Alat Kadar Air 1.Timbangan digital

2.nampan

4.oven

5.centong

26

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 1.6 KESIMPULAN Dari praktikum kadar air yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar air yang terkandung di dalam pasir tesebut seberat 1,41 %.

1.7 SARAN

saran saya lebihteliti lagi dalam melakukan praktikum agar tidak terjadi kesalahan dan lebih memperhatikan arahan materi dari asisten dosen dalam melakukan praktikum sehingga praktikum yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, dan setelah praktikum bersihkan dan rapikan kembali alat-alat yang digunakan untuk praktikum.

27

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG BAB VI PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES ASTM C-131 AASHTO T-96 1.1 MAKSUD Maksud pengujian ini adalah untuk menetukkan ketahanan agregat keausan dengan menggunakan mesin LOS ANGELES. Keausan ini dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan no. 12 terhadap berat semula persen. 1.2 PERALATAN Adapun Alat Yang Digunakakn Dalam Praktikum Ini, Yaitu : 1)

Mesin los angeles.

2)

Saringan no.12

3)

Oven.

4)

Timbangan digital.

5)

Talam-talam

6)

Bola-bola baja dengan diameter 18 dengan berat masing-masing 350 gram

7

sebanyak 11 buah. 1.3 BENDA UJI 1) Agregat kasar sebnayak 5000 gram (yang tertahan di saringan Β½ dan ΒΎ )

28

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 1.4 LANGKAH PERCOBAAN Langkah-langkah percobaan praktikum ini diuraikan sebagai berikut : 1) Bersihkan agregat dari lumpur-lumpur yang melekat, kemudian dikeringkan didalam oven selama 24 jam. 2) Timbang agregat yang dikeringkan sebanyak 5000 gram (yang tertahan di saringan Β½ dan ΒΎ ) 3) Kemudian masukkan agregat kasar kedalam mesin los angeles beserta dengan bola-bola baja 4) Setelah itu Hidupkan mesin los angeles dengan menekan tombol merah 5) Kemudian tekanlah tombol reset sampai berubah jadi 0, lalu setel sebanyak 500 putaran, lalu tekan start untuk mulai. 6) putar dengan kecepatan 30 – 33 rpm (500 putaran untuk gradasi A,B,C, dan D, dan 1000 putaran untuk gradasi E,F, dan G ) 7) Selesai pemutaran , keluarkan agregat dari mesin los angeles dan saring agregat tersebut dengan menggunakan saringan no. 12.. 8) Kemudian Ambil sample yang tertahan lalu timbang

29

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 1.5 PERHITUNGAN

Lampiran Laporan No

:

Dikerjakan

:

Nomor Contoh

:

Dihitung

:

Pekerjaan

:

Diperiksa

PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES PB-0206-76

Gradasi Pemeriksaan Ukuran Saringan Lolos 76,20

I

Tertahan 63,50 (2

Berat Sebelum

1* ) 2

63,20 50,80

50,80 (2*)

37,50

25,40 (1*)

25,40

19,00 (4*)

19,00

12,70 (2*)

12,70

9,50 (8*)

9,50

6,30 (4*)

1 2

37,50 (1 )

3

2500 gram

1

2500 gram

3 1

6,30 4,75

4.75 (No. 4) 2,35 (No. 8) Jumlah berat Berat tertahan saringan

KEAUSAN % =

(π‘Š1+π‘Š2)βˆ’π‘Š3 (π‘Š1+π‘Š2)

5000 gram 3145 gram 37,1 %

Γ— 100 %

30

Berat Sesudah

:

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG PERHITUNGAN Diketahui :

Berat Sebelum (a) = 5000 gr Berat Sesudah (b) = 3145 gr Ditanya : mencari keausan agregat ? Jawab : Keausan = ( =(

π‘Žβˆ’π‘

) x 100 %

𝑏 5000 π‘”π‘Ÿ βˆ’3145 π‘”π‘Ÿ 3145 π‘”π‘Ÿ

) x 100 %

= 37,1 % Jadi, hasil nilai keausan agregat 37,1 % dan melebihi maksimal 22 % , maka agregat ini yang dipakai adalah tidak layak digunakan.

31

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Gambar Pemeriksaan Keausan Agregat Dengan Menggunakan Mesin Los Engeles 1.Mesin Los Angeles 2. Saringan no. 12 dan saringan lainnya

3. Oven

4. timbangaan

5. bola-bola baja sebanyak 12 buah dengan diameter 𝟏 πŸ•β„πŸ–

6. Talam- talam

32

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 1.6 KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan nilai keausan agregat tersebut sebanyak 37,1 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa agregat tersebut tidak layak digunakan untuk campuran beton karena maksimal keausan untuk campuran beton 22 %.

1.7 SARAN saya harap dalam melakukan peraktek ini lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan data, dan untuk praktek selanjutnya saya berharap alat- alat bisa lebih lengkap lagi, dan setelah melakukan praktek diharapkan merapikan dan bersihkan alat yang telah digunakan, terima kasih.

33

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG BAB VII PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT HALUS

A. Maksud Pemerintahan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (bulk spesific gravity) agregat halus serta kemampuannya menyerap air. Besarnya berat jenis yang diperiksa adalah untuk agregat dalam keadaan kering. Berat jenis permukaan jenuh (saturated surfacedry). Berat semu capparent spesific gravity) Keterangan : 1. Berat jenis (bulk spesific gravity) ialah perbandingan antara berat agregat kering dan air suling isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suatu suhu tertentu 2. Berat jenis kering permukaan (ssd) yaitu perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu 3. Berat jenis semu (Apparent spesific gravity) ialah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu 4. Penyerapan adalah persentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering B. Peralatan 1. Timbangan digital 2. Plat kaca 30Γ—30 cm 3. Batang penumbuk 4. Kerucut terpancung diameter bagian bawah (40Β±3)mm dan diameter bagian bawah atas (90Β±3 mm), tinggi (75,3Β±3 )mm 5. Piknometer 500 ml 6. Corong 7. Tala-talam 8. Mistar 9. Oven 10. Saringan no.4 34

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG C. Benda uji Benda uji sebanyak 500 gram pasair pada saat jenuh

D. Prosedur percobaan 1. Ambil benda uji sebanyak 500 gram. Pasir dibersihkan lalu direndam dengan air suling atau air bersih selama satu hari atau 24 jam 2. Sampel dikeringkan sampai keadaan lembab jenuh menggunakan oven selama Β±56 jam. Jangan sampai kekeringan kira-kira kering dipegang

masi menempel

ditangan 3. Pemeriksaan keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisi benda uji kedalam kerucut terpancung. Sebanyak 1/3. Padatkan dengan batang penumbuk sebanyak 10 kali searah jarum jam dan masukkan lagi benda uji sebanyak 2/3 dan tumbuk sebanyak 10 kali searah jarum jam dan masukkan benda uji sebanyak 3/3 tumbuk 3 kali dan isi lagi sampel sampai penuh dan ratakan dengan mistar lalu tumbuk 2 kali lgi setelah itu isi sampai penuh dan ratakan atasnya 4. Lalu pastikan plat kaca dari pasir yang berada diluar kerucut 5. Tarik kerucut keatas perlahan., dan saat menarik tidak boleh berhenti. Setelah itu ukur tinggi, sampel harus setinggi Β½ dari tinggi kerucut 6. Setelah itu timbang piknometer yang disi dengan air sebanyak 500ml 7. Setlah itu keluarkan air. Dan masukkan benda uji ke piknometer dan tambahan air sampai mencapai garis merah 8. Lalu panaskan piknometer yang berisi benda uji sampai udara dialamnya tida ada lagi (denagn cara diguncang saat pemanasan) apabila sudah selesai dipanaskan tambahkan air yang berkurang di piknometer akibat dipanaskan tadi mencapai garis merah 9. Setelah itu timbang piknometer +air+benda uji 10. Keluarkan sampel dan keringkan dengan oven selama 20 jam lalu ditimbang kembali

35

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG E. Perhitungan a. Berat jenis (bulk spesific gravity)

=

b. Berat jenis (satured surface dry)

=

c. Berat jenis semu (bulk spesific gravity) = d. Penyerapan (Absorbsi)

=

BK B+500+BT 500 B+500βˆ’BT BK B+BKβˆ’BT 500βˆ’BK BK

Γ— 100%

Dengan Bk = berat benda uji kering oven Bt = berat piknometer +air+benda uji B = berat piknometer 500 gr = berat benda uji dalam keadaan kering permukaan

1,5 Tabel Pengujian Berat Jenis Agregat Halus Nama pengujian

Hasil

Berat benda uji (BK)

494 gr

Berat benda permukaan jenuh (SSD)(BJ)

500 gr

Berat piknometer + air (B)

684 gr

Berat oiknometer + benda uji (SSD)+air

988 gr

(BT) Berat jenis (Bulk)

𝐡𝐾

2,52 gr

𝐡+500βˆ’π΅π‘‡

Berat jenis (SEMU) Berat jenis (SEMU)

𝐡𝐾

2,6 gr

𝐡+π΅πΎβˆ’π΅π‘‡ 500βˆ’π΅πΎ 𝐡𝐾

1,21 %

Γ— 100%

36

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Perhitungan Diketahui : Berat benda uji oven (BK) = 494 gram Berat benda permukaan jenuh (BJ) = 500 gram Berat piknometer + air (B) = 684 gram Berat piknometer + benda uji (BT) = 988 gram a. Berat jenis bulk = =

=

BK B+500+BT

494 684+500+988 494 196

b. Berat jenis semu = =

=

= 2,52 %

BK B+BKβˆ’BT

494 684+494+988 494 190

= 2,6 %

c. Berat jenis permukaan = =

=

B+500βˆ’BT

500 684+500+988 494 196

d. Berat jenis bulk = =

500

= 2,55 %

500βˆ’BK BK

Γ—100%

500βˆ’494 Γ—100% 494

= 1,21 %

37

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG GAMBAR BERAT JENIS AGREGAT HALUS 7. Timbangan digital

8. Kurucut terpancung (cone)

9. Batang penumbuk

10. Oven

11. piknometer

12. saringan no.4

38

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

13. Talam-talam

14. Corong

15. Plat kaca

16. mistar

39

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Kesimpulan Dari hasil pemeriksaan didapatkan berat jenis agregat halus sebesar

jadi

baik untuk campuran beton dengan ketentuan berat jenis yang baik 2,5 – 2,7 Saran Agar lebih mengerti dan memahami. Materi yang disampaikan sebaiknya mahasiswa/i lebih memperhatikan asisten dosen dengan baik dan benar dan dalam melakukan praktek ini lebih telti agar tidak terjadi kesalahan dalam pengolahan data

40

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG BAB VIII PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT KASAR (SSD)

A. Maksud Pemerintahan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (bulk spesific gravity) agregat kasar serta kemampuannya menyerap air. Besarnya berat jenis yang diperiksa adalah untuk agregat dalam keadaan kering. Berat jenis permukaan jenuh (saturated surfacedry). Berat semu capparent spesific gravity)

Keterangan : 1. Berat jenis (bulk spesific gravity) ialah perbandingan antara berat agregat kering dan air suling isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suatu suhu tertentu 2. Berat jenis kering permukaan (ssd) yaitu perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu 3. Berat jenis semu (Apparent spesific gravity) ialah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu 4. Penyerapan adalah persentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering B. Peralatan 1. Talam-talam 2. Timbangan digital 3. Lap 4. Satu set timbangan air 5. Centong 6. Oven C. Benda uji Benda uji adalah agregat kasar 1000 gram

41

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG D. Prosedur percobaan 1. Cuci benda uji untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada benda uji 2. Rendam benda uji selama 24 jam 3. Setelah direndam la[ batu agar tidak mengkilap dan timbang sebanyak 1000 gram 4. Lalu timbang ditimbangan air 5. Setelah itu di oven selama Β± 1 jam sampai benar-benar kering pada suhu mantap 110Β°C 6. Ditimbang dengan timbangan digital

E. Perhitungan a. Berat jenis (bulk spesific gravity)

=

b. Berat jenis permukaan jenuh (satured surface dry)

=

c. Berat jenis semu (bulk spesific gravity)

=

d. Penyerapan (Absorbsi)

=

BK BJβˆ’BA

BJ BJβˆ’BA

BK BKβˆ’BA

BJβˆ’BK BK

Γ—100%

Dimana Bk = berat benda uji kering oven (gram) BJ = berat benda uji kering permukaan jenuh (gram) BA = berat benda uji kering permukaan jenuh didalam air ( gram)

F. Pelaporan Hasilnhya dilaporkan dalam form PB – 0202-76. Dengan bilangan desimal sampai dua angka dibelakang koma

42

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Berat Jenis Agregat Kasar (SSD) Pemeriksaan Berat Benda Uji Kering Oven (BK) Berat Benda Uji Kering Permukaan Jenuh (BJ) Berat Piknometer Diisi Air (BA) Berat Jenis (Bulk Specific Gravity) Berat Jenis (Saturated Surface Dry) Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity) Penyerapan (Absorption)

I 983 gr 1000 gr 606 gr 2,49 gr 2,53 gr 2,60 gr 1,73 gr

Pengolahan data a. Berat jenis ( bulk spesific gravity) =

BK BJβˆ’BA

983

=

1000βˆ’606

= 2,49

b. Berat jenis (satured surface dry)

= =

BJ BJβˆ’BA

1000 1000βˆ’606

= 2,53

c. Berat jenis semu (apparent spesific gravity) = =

BK BKβˆ’BA

983 983βˆ’606

= 2,60

d. Penyerapan (absorbsi)

= =

BJβˆ’BK BK

Γ—100%

1000βˆ’983 Γ—100% 983

= 1,73%

43

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG ALAT PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT KASAR (SSD) 1. Oven

2. Centong

3. Timbangan digital

4. 1 set timbangan air

5. Lab

44

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG BAB IX PENCAMPURAN BETON NORMAL (JMF) A. Maksud Percobaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan porsi campuran yang dapat menghasilkan mutu beton normal sesuai dengan rencana. Pembuatan campuran beton normal ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan proporsi campuran beton normal.

B. Defisinisi Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidrolik lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambah nembentuk massa padat. Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi (2200-2500) kg/m3 menggunkan agregat alam yang pecah Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintregasi alami dari batu atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industry pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm;

Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintregasi alami dari batu atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industry pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5mm40mm; Kuat tekan beton yang disyaratkan f’c adalah kuat tekan yang ditetapkan oleh perencana struktur (berdasarkan benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm, tinggi 300 mm); Kuat tekan beton yang ditargetkan fcr adalah kuat tekan rata-rata yang diharapkan dapat dicapai yang lebih besar dari f’c;

Kadar air bebas adalah jumlah air yang dicampurkan kedalam beton untuk mencapai konsistensi tertentu, tidak termasuk air yang diserap oleh agregat; Faktor air semen adalah angka perbandingan antara berat air bebas dan berat semen dalam beton; Slump adalah salah satu kekentalan adukan beton dinyatakan dalam mm ditentukan dengan alat kerucut abram (SNI 03-1972-1990 Tentang Metode Pengujian Slump Beton Semen Portland); 45

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Pozolan adalah bahan yang mengandung silika amorf, apabila dicampur dengan kapur dan air kan membentuk benda padat yang keras dan bahan yang tergolong pozolan adalah tras, semen merah, abu terbang, dan bubukan terak tanur tinggi;

Semen Portland-pozolan adalah campuran semen Portland dengan pozolan antara 15 % 40 % berat total campuran dan kandungan SI02 + All-03 +FeO3 dalam pozolan minimum 70 %; Semen Portland type I adalah semen Portland untuk penggunaan umum tanpa persyaratan khusus; οƒ˜ Semen Portland type II adalah semen Portland yang dalam penggunaannya memerlikan ketahan terhadap sulfat dan kalor hidrasi sedang; οƒ˜ Semen Portland type III adalah semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi;

οƒ˜ Semen portlan type IV adalah semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi yang rendah ; οƒ˜ Semen portlan type V adalah semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap sulfat.

46

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG C. Cara Pengerjaan Langka-langka pembuatan rencana campuran beton normal dilakukan sebagai berikut : 1.

Tetapkan dulu nilai kuat tekan beton yang disyaratkan pada umur 28 hari

2.

Hitung deviasi standart menurut tabel 4.3.2.1.1.

3.

Hitung nilai kuat tekan rata-rata yang ditargetkan dengan menambah tabel 1 dan 3 di rancangan campuran beton K 300

4.

Tetapkan jenis semen.

5.

Tetapkan jenis agregat kasar dan halus dengan cara melihat percobaan los angeles yaitu berat tertahan disaringan 2/3 menggunakan split lahat dan percobaan analisa saringan halus dengan menggunakan pasir tanjung raja

6.

Tentukan faktor air semen bebas dengan melihat grafik 1 dengan melihat nilai kuat tekan yang di syaratkan pada umur 28 hari pada tabel no.1 tarik lurus pada kesamping sampai menemukan garis 28 hari dan setelah itu tarik garis kebawah sampai mendapatkan faktor air semen

7.

Faktor air semen maksimum dengan nilai yang telah di tetapkan pada faktor air semen bebas

8.

Nilai slump di tetapkan dengan melihat tabel 4 (kolom 4.4).

9.

Ukuran agregat maksimum ditetapkan dengan melihat slump pada tabel 14.1 butir ke 3

10. Nilai kadar air bebas melihat tabel 4 ayat 3.5 dengan masukkan rumus kadar air bebas 11. Jumlah semen dilihat dari no 11:(8/7) 12. Jumlah semen maksimum ditetapkan dengan melihat tabel 3.2 butiran 13. Jumlah semen minimum di tetapkan tabel 3 butir 1.6.1 14. Faktor air semen yang sesuaikan ditetapkan tabel no (11.12). 47

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 15. Susun butiran agregat halus melihat grafik gradasi agregat halus pada analisa saringan halus dengan persen butiran lewat ayakan gradasi 2 16. Persen agregat halus dengan melihat grafik 3 dengan nilai slump 60-180 mm dan zona gradasi 2 tarik lurus ke atas nilai 0,6 dan cari nilai tengah zona 2 dan garis ke samping 17. Berat jenis agregat dengan melihat berat jenis semu pada percobaan berat jenis kasa dan halus. Yang halus dengan nilai no.17 dikalikan dengan berat 18. Jenis semu pada berat jenis halus dan berat jenis semu pada berat jenis kasar dikalikan 61%, sehingga dapatlah nilainya 19. Kadar agregat gabungan melihat no.19- (11+12) 20. Kadar agregat halus melihat no.(17Γ—20) 21. Kadar agregat kasar melihat no. (20-21) 22. Proporsi campuran tiap 1m3 dengan melihat tabel rancangan campuran beton K300 dengan ketentuan semen (kg) tabel no,12 air (liter) tabel no.11 agregat halus pasir (kg) tabel no.21 agregat kasar split tabel no.22 23. Hitung nilai adukan dengan mencari volume kubus, setelah itu rumus proporsi campuran dikalikan dengan nilai proporsi campuran tiap1m3

48

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG RENCANA CAMPURAN BETON K – 300

No

Uraian

Tabel/Grafik

1

Kuat tekan beton yang di syaratkan pada Ditetapkan

Nilai 300

umur 28 hari 2

Deviasi standar

Butir 4.3.2.1.1

-

3

Nilai tambah ( margin ) K=1,64

-

-

4

Kuat tekan rata-rata yang di targetkan

No.(1+3)

300 kg/cm2

5

Jenis semen

Ditentukan

Tipe 1 semen baturaja

6

Jenis agregat a) Jenis agregat kasar

Batu pecah ex lahat

b) Jenis agregat halus

Ditetapkan Ditetapkan

Pasir ex tanjung raja

7

Faktor air semen

Grafik 1

0,6

8

Faktor air semen maksimum

Ditetapkan

0,6 ( max )

9

Nilai slump

Ditetapkan butir 4.4

60-180 mm

10

Ukuran agregat maksimum

Ditetapkan ayat 3.3.4

30 mm

11

Kadar air bebas

Tabel 4 ayat 3.3.5

185 L/cm3

12

Jumlah semen

No.11(8/7)

308,33

13

Jumlah semen maksimal

Ditetapkan

308,33 kg/m3

14

Faktor air semen yang di sesuaikan

Ditetapkan ayat 3.3.2 275 kg/m3 tabel 3.4 dan5

15

Susunan butiran agregat halus

Grafik

0,6

16

Persen agregat halus

Grafik

Zone 3

17

Berat

jenis

agregat

(

jenuh

kering -

39 %

permukaan ) a) a. Agregat halus 2,5

b) b. Agregat kasar

2,5

18

Berat isi beton

Tabel II

2300 kg/ m3

19

Kadar agregat gabungan

No 19-(11+12)

1806,67 kg/ m3

20

Kadar agregat halus ex tanjung raja

No 17Γ—No 20

704,601 kg/ m3

21

Kadar agegat kasar

No 20-21

1102,069 kg/ m3

49

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Proporsi

Semen (kg )

Air ( liter )

pasir( kg)

Batu pecah ( kg )

Tiap 1m3

308,33

185

704,601

1102,069

I adukan

12,487365

7,4925

28,5363

244,633

campuran

50

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 1. Mencari Volume Kubus Volume Kubus V=PxLxT V = (0,15 x 0,15 x 0,15) m V = 0,003375 m3

2. Penentuan Proporsi JMF Proporsi JMF = Vol x Banyak sempel + (Faktor aman 1,5) = 0,003375 x ( 10 + 2 ) = 0,003375 x 0,15 = 0,0405 m3

3. ProporsiCampuran Semen

= 0,0405 kg/m3 x 308,33 m3

Air

= 0,0405

Pasir

= 0,0405 kg/m3 x 704,601 m3

= 28,5363405 kg

BatuPecah (split)

= 0,0405 kg/m3 x 1102,069 m3

= 44,6337945 kg

L/m3 x 185 m3

51

= 12,487365 kg = 7,4925 L

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Tabel 1. Berat Jenis Beton

No

Berat

Kadar Air Bebas

Jenisbeton 175

180

185

190

195

200

205

210

215

01

2,50

2310

2305

2300

2290

2285

2280

2275

2270

2266

02

2,51

2315

2310

2306

2297

2292

2287

2281

2276

2273

03

2,52

2325

2320

2313

2304

2399

2294

2287

2282

2279

04

2,53

2330

2325

2319

2312

2306

2301

2294

2289

2286

05

2,54

2340

2335

2326

2319

2316

2308

2300

2295

2293

06

2,55

2350

2340

2333

2326

2320

2315

2306

2301

2299

07

2,56

2360

2345

2340

2334

2327

2322

2313

2308

2306

08

2,57

2365

2350

2347

2341

2334

2329

2320

2315

2313

08

2,58

2370

2360

2354

2348

2341

2336

2326

2321

2319

10

2,59

2375

2365

2361

2356

2348

2343

2333

2328

-

11

2,60

2380

2375

2367

2363

2355

2350

2340

2335

2333

12

2,61

2387

2382

2374

2370

2362

2356

2347

2341

-

13

2,62

2394

2389

2381

2377

2369

2363

2354

2347

-

14

2,63

2401

2396

2388

2384

2376

2369

2361

2354

2357

15

2,64

2408

2304

2395

2391

2383

2376

2368

2360

-

16

2,65

2415

2410

2402

2395

2390

2382

2375

2366

-

17

2,66

2422

2417

2409

2405

2497

2389

2382

2373

-

18

2,67

2429

2424

2416

2412

2404

2495

2389

2379

-

19

2,68

2436

2431

2423

2419

2411

2402

2396

2386

-

20

2,690

2443

2438

2430

2426

2416

2408

2403

2393

-

21

2,70

2450

2445

2437

2433

2425

2415

2410

2400

2392

Sumber: DinasPekerjaUmum Sumatera Selatan

52

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Grafik 1. Hubungan Antara Kuat Tekan Dan Faktor Air semen Untuk Benda Uji Kubus (150 mm x 150 mm x 150 mm)

53

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Tabel 2. Jumlah Semen Minimum Dan Faktor Air Semen Maksimum Nilai fakto

No

Jumlah semen/m

Jenis Konstruksi

beton ( kg )

air semen maksimu m

Beton dalam uangan bangunan 01

a. keadaan keliling non korosif

275

0,60

325

0,52

325

0,60

275

0,60

325

0,55

375

0,52

a. air tawar

275

0,57

b. air laut

3,75

0,52

b. keadaan keliling korosif di sebabkan oleh kondensasi Beton di luar ruangan bangunan a. tidak terlindung dari hujan dan terik

02

matahari langsung b. terlindung dari hujan dan terik matahari langsung Beton yang masuk ke dalam tanah a. mengalami keadaan basah dan kering

03

beganti-ganti b. mendapat pengauh sulfat dan alkali tanah Beton yang kontinu yang behubungan

04

Sumber : SK-SNI T-15-1990-03

54

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Tabel 3. Perkiraan Kadar Air Bebas (kg/m3) yang dibutuhkan untuk beberapa tingkat kemudahan pekerjaan adukan beton Ukuran Besar No

Agregat

Slump (mm) Jenis Agegat

0-10

10-30

30-60

60-180

Batu tak dipecah

150

180

205

225

Batu pecah

180

205

230

250

Batu tak dipecah

135

160

180

195

Batu pecah

170

190

210

225

Batu tak di pecah

115

140

160

175

Batu pecah

155

175

190

205

Maksimum ( mm ) 01

10

02

20

03

30

Sumber : SK-SNI T-15-1990-03 Kadar air bebas = πŸβ„πŸ‘Wh + πŸβ„πŸ‘ Wk

Keterangan : Wh = Batu tak pecah Wk = Batu Pecah

55

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Grafik 2. Perkiraan Berat Isi Beton Basah yang telah Selesai dipadatkan

56

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Grafik 3. Persen Pasir terhadap Kadar Pasir Total Agregat yang dianjurkan Untuk butir maksimum 40 mm

39

0,6

BATAS GRADASI AGREGAT HALUS 57

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Lubang

Persen berat butir yang lewat ayakan

Ayakan ( mm )

I

II

III

IV

10

100

100

100

100

4,8

90-100

90-100

90-100

95-100

2,4

60-95

75-100

85-100

95-100

1,2

30-70

55-90

75-100

90-100

0,6

15-34

35-59

60-79

80-100

0,3

5-20

8-30

12-40

15-50

0,15

0-10

0-10

0-10

0-15

Sumber: SK SNI T-15-1990-03

Keterangan

: Daerah Gradasi I

= Pasir Kasar

Daerah Gradasi II

= Pasir Agak Kasar

Daerah Gradasi III

= Pasir Halus

Daerah Gradasi IV = Pasir Agak Halus

58

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG KESIMPULAN Setelah dilakukan perhitungan diketahui bahwa JMF Proporsi Campuran untuk beton K-300 yaitu : οƒ˜ semen 308,33 kg οƒ˜ air 185 L οƒ˜ agregat halus pasir 704,601 kg οƒ˜ dan agregat kasar 1102,069 kg SARAN untuk selanjutnya, sebaiknya mahasiswa/i lebih memperhatikan asisten saat menjelaskan agar lebih memahami.

59

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

60

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

61

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

62

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

63

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................

Lampiran Laporan No :

Dikerjakan : 64

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Nomor Contoh

:

Dihitung

:

Pekerjaan

:

Diperiksa :

PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS PB-0201-76

Berat Bahan Kering =

kg

Saringan

Berat Tertahan

Jumlah Berat Tertahan

No. 04

5 gram

No. 08

Jumlah Persen % Tertahan

Terlewat

5 gram

0,50%

99,5%

35 gram

40 gram

4%

96%

No. 16

65 gram

105 gram

10,5%

89,5%

No. 30

295 gram

400 gram

40%

60%

No. 50

460 gram

860 gram

86%

14%

No. 100

115 gram

975 gram

97,5%

2,5%

No. 200

20 gram

995 gram

99,5%

0,5%

PAN

5 gram

1000 gram

100%

0%

65

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

66

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

67

Related Documents

Beton
October 2019 47
Beton
May 2020 43
Beton
November 2019 47
Print Laporan Dikusi.docx
December 2019 9

More Documents from "dea"