Kata Pengantar Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karuniaNya sehingga kami dapat menghadiri dan melaksanakan survei lapangan mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan pada hari Senin 1 April 2019 Dalam penulisan laporan ini akan di sampaikan apa saja yang kami dapat saat melakukan survei di lokasi pembangunan bangunan struktur beton yang kami temui. Mengingat pengetahuan dan kemampuan saya yang terbatas, penyusunan laporan ini mungkin masih jauh dari sempurna. Maka, saya mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan penyusunan laporan yang akan datang.
Banjarmasin 1 April 2019
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................ DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. A. Latar belakang kegiatan survei.................................................................... B.
Tujuan kegiatan survei ...............................................................................
C. Manfaat kegiatan survei..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... HASIL SURVEY…………………………………………………………………………………………………
BAB III Kesimpulan..........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan Survei Perkembangan pembangunan di zaman sekarang tidak terlepas dari perhitungan dan pemanfaatan bahan yang baik, hal ini didasari dari zaman dahulu ketika orang-orang membangun bangunan dengan bahan dan ilmu yang seadanya tetapi dapat menciptakan karya yang kokoh dan tahan lama. Sebagai seorang mahasiswa arsitektur, kami pun dituntut untuk memahami berbagai macam struktur bangunan, salah satunya yang paling banyak ditemui di zaman sekarang yaitu bangunan struktur beton. Struktur beton merupakan struktur yang paling banyak digunakan di dunia. Mulai dari bangunan sederhana seperti rumah atau perkantoran, hingga bangunan yang rumit seperti bendungan ataupun gedung pencakar langit, hampir semua menggunakan beton sebagai material utama untuk membangunnya. B. Tujuan Kegiatan Survei 1. Mahasiswa dapat memahami struktur konstruksi beton pada bangunan yang ingin dibangun. 2. Mengenalkan mahasiswa cara bersosialisasi dengan tempat dan pembangunan sekitar. 3. Memberikan pengetahuan langsung kepada mahasiswa tentang pembangunan melalui kegiatan survei. C. Manfaat Kegiatan Survei 1. Manfaat Praktis Membantu memberikan pengetahuan mengenai arsitektur melalui bangunan bangunan struktur beton agar dapat di terapkan dalam pembangunan di masyarakat dan dapat membentuk hubungan keakraban antar mahasiswa satu sama yang lain. 2. Manfaat Teoritis Hasil kegiatan survei diharapkan dapat memberi manfaat bagi mahasiswa dan dapat diterapakan dalam hal pembangunan berkelanjutan
BAB 2 PEMBAHASAN Konstruksi beton merupakan konstruksi dengan bahan yang terbuat dari beton yang terdiri dari semen dan bahan lain sepertifly ash dan semen terak, agregat (agregat kasar umumnya terbuat dari batu kerikil atau dihancurkan seperti kapur, atau batu granit, ditambah agregat halus seperti pasir), air, dan kimia pencampuran. Beton akan mengeras setelah pencampuran semua bahan dengan air. Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang paling banyak digunakan di dunia. Hal Ini disebabkan karena :
Bahan-bahan dasar pembuat beton seperti air, semen, pasir dan agregat kasar mudah didapatkan.
Beton itu relatif awet atau tahan lama (durable).
Beton mudah dibentuk keberbagai bentuk yang diinginkan.
Beton dibuat dengan mencampurkan air, semen, agregat halus (pasir), agregat kasar dan bahan campuran tambahan lainnya jika diperlukan dengan semen dan komponen lainnya bersama-sama. Jika kurang air dalam pasta semen akan menghasilkan beton yang lebih kuat, lebih tahan lama; sebaliknya jika lebih banyak air akan memberikan kualitas rekat beton kurang baik. Demikian halnya dengan air kotor digunakan untuk membuat beton dapat menyebabkan masalah ketika mengatur atau dalam menyebabkan kegagalan prematur struktur. Beton juga dapat digunakan untuk membuat trotoar, pipa, struktur arsitektur, jalan raya / jalan , jembatan / jalan layang, parkir struktur, bata / blok dinding dan pondasi untuk pintu gerbang, pagar, tiang dan sebagainya. Proses Pencampuran Beton Pencampuran yang menyeluruh sangat penting untuk produksi beton dengan kualitas tinggi. Oleh karena itu, peralatan dan metode yang tepat sangat penting dalam pencampuran beton. Pencampuran semen dan air terlebih daluhu sebelum dicampurkan dengan agregat dapat meningkatkan kuat tekan beton yang dihasilkan. Pada umumnya dicampur dengan kecepatan tinggi (concrete mixer) kadar air semen dari 0,30-0,45 oleh massa. Sebelum pencampuran pasta semen mungkin harus dicampur dengan bahan additif seperti akselerator atau retarder, plastisizer, pigmen , atau silica fume. Pasta premixed kemudian dicampur dengan agregat dan air yang tersisa batch, dan pencampuran akhir ini selesai pada peralatan pencampuran beton konvensional. Beton yang digunakan untuk beton bertulang dapat menggunakan perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.air yang digunakan 1/2 dari volume semen. Perbandingan ini merupakan perbandingan volume. Sebagai penakar dapat menggunakan peralatan yang tidak sukar dicari seperti ember atau timba. mutu yang diharapkan dapat tercapai dengan perbandingan ini adalah sekitar 150 kg/cm2
Cetakan Beton Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan cetakan beton adalah:
Pemasangan bekisting harus kokoh dan kuat sehingga tahan terhadap getaran yang ditimbulkan pada saat pengecoran. Setiap selesai pemasangan harus diteliti ulang baik kekuatan maupun bentuknya.
Cetakan beton dibuat dari bahan yang baik sehingga mudah pada saat dilepaskan tanpa mengakibatkan kerusakan pada beton.
Bekisting harus boleh dibuka setelah 28 hari.selama beton belum mengeras harus dilakukan perawatan dengan menyiram beton dengan air.
Agregat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
Agregat halus atau pasir.
Agregat kasar termasuk batu pecah dan kerikil.
Beberapa karakteristik dari agregat yang perlu diperhatikan adalah:
Kekuatan dan kekerasan, agregat-agregat yang mempunyai kekuatan dan kekerasan yang lebih tinggi akan menghasil beton dengan kekuatan yang lebih tinggi juga.
Ketahanan dalam jika mengalami gerusan dan kelapukan.
Secara kimia tidak reaktif sehingga tidak akan beraksi dengan larutan semen.
Bersih sehingga rekatan antara agregat-agregat dengan adukan semen tidak terganggu.
Bergradasi, agregat-agregate sebaiknya mempunyai ukuran yang bervariasi sehingga mereka akan bisa bersatu dengan baik. Sebagai hasilnya, beton yang dihasilkan akan lebih padat dan kuat.
Bentuk agregat, agregat yang bundar akan menhasilkan campuran yang mudah dikerjakan sedangkan agregat yang berbentuk tajam akan sukar untuk dicor, dikerjakan/diratakan dan dipadatkan akan tetapi menghasilkan beton yang lebih kuat.
Ukuran Beton Untuk rumah sederhana, sebaiknya ukuran beton yang digunakan adalah sebagai berukut :
Sloof 15×20 cm.
Kolom utama 15×15 cm
Kolom praktis 13×13 cm
Ringbalk 13×15 cm
Balok kuda2 13×15 cm
Dinding bata Untuk dinding bata, mortar (spesi) yang digunakan sebagai pengikat bata dapat menggunakan perbandingan 1 semen : 4 pasir, Sedangkan pada bagian yang memerlukan kedap air dapat digunakan perbandingan 1 semen : 2 pasir. Untuk menjaga ikatan antara bata dan kolom ataupun balok, maka setiap jarak 50 cm dipasang angker dengan panjang sekitar 30 cm menggunakan besi diameter 8 mm. Sebelum dipasang, batu bata tersebut harus terlebih dahulu direndam dalam air dengan tujuan agar air spesi tidak diserap oleh bata. Setiap pemasangan bata harus terisi padat dengan spesi minimal 1 cm. Plesteran Sebelum diplaster seluruh permukaan dinding,kolom dan balok harus dibasahi dulu dengan air sampai mencapai keadaan jenuh.pembersihan terhadap permukaan juga harus dilakukan sebelum dilakukan plesteran. Keuntungan bahan bangunan beton Beton dibandingkan dengan bahan bangunan yang lain mempunyai beberapa keuntungan, diantarannya
Mudah dibentuk sesuai dengan keinginan.
Tahan lama dan memerlukan sedikit perawatan, jadi lebih ekonomis.
Mempunyai daya tahan yang bagus terhadap karat dan tidak mudah lapuk.
Tidak mudah terbakar.
Ketahanan terhadap angin yang berkecapatan tinggi (kencang).
Tidak dimakan serangga atau rayap.
Hasil Survey
Pembangunan Hotel dan Gedung Convention Centre UMB
Pondasi Awal Bangunan Konstruksi menggunakan Mini Pile karena bangunan yang akan dibangun lebih dari 1 lantai
Tulangan Besi yang digunakan berukuran besar tergantung ukuran bangunan yang akan dibangun.
Kolom bangunan 2 lantai gedung cc dan hotel UMB
Lantai 2 gedung menggunakan plat lantai yang besar dan tebal sesuai dengan ukuran bangunan. Plat lantai yang digunakan berupa plat lantai yang sudah jadi, khusus untuk bangunan besar.
BAB 3 KESIMPULAN Dari beberapa ilustrasi dan pembahasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa penggunaan beton pada bangunan merupakan sebuah terobosan yang sangat sensasional dalam dunia pembangunan, selain barangnya mudah didapat, beton merupakan barang yang murah dan merupakan bahan yang memiliki tingkat kekuatan yang tinggi sehingga dapat digunakan pada gedung-gedung besar dan bangunan yang membutuhkan ketahanan yang lama. Konstruksi Beton juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu :
Kelebihan Konstruksi Beton: 1. Konstruksi beton kuat menahan gaya tekan serta bersifat tahan terhadap korosi dan pembusukan. 2. Beton segar mudah di cetak sesuai keinginan dan cetakannya juga dapat di pakai lebih dari sekali tergantung dari kualitas cetakan yang di buat. 3. Beton segar dapat disemprotkan pada permukaan beton lama yang retak atau di isikan pada beton dalam proses perbaikan. 4. Beton segar dapat dipompa sehingga memungkinkan untuk dituang pada tempat-tempat yang sulit. 5. Beton sudah pasti tahan aus dan tahan bakar.
Kekurangan Konstruksi Beton: 1. Konstruksi beton dianggap tidak mampu menahan gaya tarik sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu di berikan tulangan baja sebagai penahan gaya tarik. 2. Beton keras masih mempunyai sifat mengembang atau menyusut jika terjadi perubahan suhu sehingga perlu di buat dilatasi untuk mencegah terjadinya retakan-retakan. 3. Untuk mendapatkan beton kedap air yang sempurna, harus di kerjakan dengan teliti dan memberikan bahan tambahan waterproofing. 4. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dengan teliti agar setelah di kompositkan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.