Buku Ajar Dasar-dasar Rekayasa Transportasi-1.docx

  • Uploaded by: SAFIRA PARADISA
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buku Ajar Dasar-dasar Rekayasa Transportasi-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 11,344
  • Pages: 152
BAHAN AJAR DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2014

MATA KULIAH

: DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI

KODE MATA KULIAH

: TKS.414

SEMESTER

:V

JURUSAN

: PRODI TEKNIK SIPIL

DOSEN PENGASUH

: Ir. NOTO ROYAN, MT

Mengetahui, Ketua Prodi Sipil

Dosen Pengasuh

Ir. H.A. SYUKRI MALIAN, MT

Ir. NOTO ROYAN, MT

NIDN. 0028045101

NIDN. 0203126801

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, berkat rahmad dan hidayahNya jualah, penyusun dapat menyelesaikan Bahan Ajar Dasar-dasar Rekayasa Transportasi. Bahan ajar ini dibuat khususnya untuk para mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palembang untuk memudahkan dalam mempelajari dan memahami .Mata Kuliah Dasar-dasar Rekayasa Transportasi. Bahan Ajar Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, diambil dari berbagai sumber buku yang berkaitan dengan Sistem Transportasi, Perencanaan dan Permodelan Transportasi, Dasar-dasar Teknik Transportasi, dan berbagai dari buku literatur lainnya. Semoga Bahan Ajar Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, akan dapat membantu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dilingkungan perguruan tinggi khususnya para mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palembang.

Palembang, Agustus 2014 Penyusun

Ir. NOTO ROYAN, MT

BAB I GAMBARAN UMUM A. PENDAHULUAN Transportasi pada hakekatanya telah dikenal secara alamiah semenjak manusia ada di bumi, meskipun pergerakan/perpindahan itu masih dilakukan secara sederhana. Sepanjang sejarah, perkembangan teknologi transportasi berkembang sangat pesat. Sebagai akibat dari adanya kebutuhan transportasi (pergerakan manusia dan barang), maka timbulah tuntutan untuk menyedikan prasarana dan sarana agar pergerakan tersebut bisa berlangsung secara propesional dengan kondisi aman, nyaman dan lancar, serta ekonomis dari segi waktu biaya. Dalam penyediaan prasarana transportasi tentunya disesuaikan dengan jenis sarana yang relevan dengan digunakan, dimana penyediaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, yaitu : kondisi alam dan kehidupan manusia. B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM 1. Mahasiswa mengenal gambaran umum sistem transportasi. 2. Mahasiswa memahami secara umum tentang sistem transportasi. 3. Mahasiswa dapat menilai kondisi sistem transportasi yang ada sekarang. C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian sistem transportasi secara benar. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan komponen sistem transportasi.

3. Mahasiswa dapat membedakan/menjelaskan sistem transportasi mutahir yang ada di Indonesia. 4. Mahasiswa dapat meramalkan sistem transportasi secara umum di masa mendatang. 5. Mahasiswa dapat menjelaskan keterkaitan bidang transportasi dengan dispilin ilmu lainnya. D. URAIAN 1. Definisi, Maksud, Tujuan. 1.1. Definisi Sistem adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan dalam suatu aktifitas antara satu variabel/komponen dengan variabel/komponen yang lain. Transportasi adalah kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi terdapat unsur pergerakan (moment), dan secara fisik terjadi perpindahan tempat atas barang, penumpang dan alat angkut ke tempat lain. Pejalan kaki adalah perpindahan orang tanpa alat angkut. Sistem transportasi merupakan suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara penumpang, barang, prasarana dan sarana yang berinteraksi dalam suatu operasi yang tercakup dalam suatu tatanan, baik secara alami maupun buatan/rekayasa. 1.2. Maksud Sistem

tamsportasi

mengkoordinasikan

proses

diselenggarakan transportasi

dengan

penumpang

dan

maksud

untuk

barang

dengan

memanfaatkan/menggunakan dalam sistem sebagai variabel, dimana prasarana merupakan alat yang digunakan dalam proses tarnsportasi (yang secara konseptual dibedakan dalam dua bentuk yaitu kendaraan dan ruang (kabin). 1.3. Tujuan Sistem transportasi diselenggarakan dengan tujuan agar proses transportasi penumpang dan barang dapat dicapai secara optimum dalam ruang dan waktu terentu, dengan mernpertimbangkan faktor keamanan, kenyamanan dan kelancaran, serta efisiensi atas waktu dan biaya. 2. Peranan Transportasi di Mayarakat 2.1. Transportasi Alamiah Transportasi alamiah adalah proses transportasi yang penyelenggaraannya memanfaatkan media alamiah sebagai prasarana maupun sarana. Disini proses transportasi yang dicapai sebatas sekedar perubahan tempat belum ada pertimbangan terhadap efisiensi waktu dan biaya, serta masih cenderung belum konsisten dalam pelayanan-nya yang nieliputi kemanan, kenyamanan dan kelancaran. Bentuk transportasi alamiah banyak dilakukan pada masa silam, dimana pada masa tersebut kebutuhan hidup manusia relatif sederhana disamping komunitas sosial masyarakatnya relatif sempit. Akan tetapi pemanfaatan transportasi alamiah untuk masa sekarang perlu diperhatikan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup manusia yang mungkin sangat mementingkan amaiah

disajikan dalam gambar 1.1 disini tampak kecilnya intemensi teknologi namun cukup mudah penyelenggaraan.

Gambar 1.1. Angkutan air/laut berupa perahu layar 2.2. Transportasi Bagi Masyarakat Dalam sistem transportasi “modern” transportasi merupakan bagian integral dari fungsi masyarakat, dimana ada hubungan yang sangat erat dengan gaya hidup, jangkauan dan lokasi kegiatan yang produktif dan pemenuhan barangbarang serta pelayanan yang tersedia untuk konsumsi. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, tarnsportasi dalam kehidupan masyarakat “modern” merupakan kesatuan mata rantai kehidupan, yang berpengaruh sangat besar dan pembangunan masyarakat, baik segi ekonomi, sosial budaya maupun sosial politik. Akhirnya sistem transportasi “modern” akan menentukan kualitas kehidupan manusia dalam mayarakat itu sendiri. Pemanfaatan sumber daya alam

(bahan baku) untuk bisa dikonsumsi secara propesional diperlukan sistem transportasi. Dengan pemanfaatan tersebut akan menghasilkan peningkatan ekonomi masyarakat yang simultan dengan peningkatan sosial budaya dan sosial politiknya.

Disini

dapat

disimpulkan

bahwa

sistem

transportasi

dapat

mencerminkan tingkat kemakmuran dan kemajuan suatu negara. Sistem transportasi yang berkembang hingga saat ini telah memberikan pelayanan berbagai macam bentuk pergerakan mekanis hampir ke semua wilayah yang merupakan pusat berbagai aktifitas masyarakat, sehingga dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat berserta aktifitasnya. Beberapa sistem transportasi mutahir yang dikembangkan di Indonesia, beriring dengan pemerataan hasil-hasil pembangunan nasional, diantaranya: a. Moda Udara, 1. Pengadaan lapangan terbang, adalah penyelenggaraan pembangunan lapangan terbang baru bagi daerah-daerah terpencil. 2. Pengembangan Lapangan Terbang, adalah penyelenggaraan rehabilitas lapangan

terbang

untuk

meningkatkan

fungsi

pelayanannya

(internasionalisasi, perluasan). 3. Pengembangan Sarana Angkutan Udara, adalah berupa pengembangan sarana angkutan udara baik untuk keperluan massal (Pesawat N-25, Pesawat N-2130) maupun untuk keperluan terbatas (helicopter).

Pesawat N-250

Motor Anak Muda Zaman Sekarang

Motor Yang Di rombak

Standart Modern

Motor Modern

Mobil sedan

Mobil Double Cabin

Mobil PickUp

Mobil Angkot

Truck

Bus

Perahu

Kereta Api

Mensikapi dan mencermati perkembangan permintaan masyarakat terhadap sistem transportasi, baik secara kuantitas maupun kualitas saat ini, seiring dengan meningkatnya taraf hidup dan kualitas kehidupan masyarakat, sementara ini baik pemerintah maupun swasta belum mampu memenuhi. Mengingat keterbatasan yang ada, secara factual dapat di lihat, bahwa pertumbuhan permintaan sistem transportasi lebih besar daripada pertumbuhan sarana ataupun prasarana sedangkan pertumbuhan sarana (khususnya angkutan umum) juga lebih besar dibanding dengan pertumbuhan prasarananya. Dari kondisi diatas dapatlah ditarik garis besar, bahwa sistem transportasi merupakan suatu besar yang perlu diperhatikan secara serius. Mengingat, jika ditinjau dengan pendekatan ekonomis, merupakan “lahan potensial bagi investasi”, sehingga peranan sarjana teknik cukup luas peluangnya, baik dalam penyelenggaraan/perekayasaan prasarana (teknik sipil) maupun pengadaan/ perekayasaan sarana (teknik mesin/elektro). Seiring dengan tabiat manusia dan pertumbuhan komunitasnya (berupa: sosial, ekonomi, budaya, politik, pusat-pusat kegiatan dan wilayah perkotaan) yang sedemikian besar, maka untuk masa mendatang dapat diprediksikan bahwa permintaan masyarakat atas pelayanan transportasi akan meningkat makin besar. Satu sisi berupa permintaan secara kuantitatif dan sisi lain permintaan secara kualitatif. Berkenaan dengan permintaan kuantitatif, maka diperlukan jumlah sarana dan prasarana yang relevan. 3. KETERKAITAN TRANSPORTASI DENGAN ILMU LAINNYA

Peranan sistem transportasi dalam masyarakat yang sedemikian luas senantiasa berkait erat terhadap masalah rnasyarakat itu sendiri, oleh karena itu masalah transportasi tidak akan pernah lepas dari masalah dan peranan sosial ekonomi, budaya dan politik, serta masalah dan peranan aspek lain yang relevan dengan dinamika masyarakat. Keterkaitan antara transportasi dengan disiplin ilmu lainnya digambarkan dan diuraikan berikut :

Gambar 1. : Keterkaitan Transportasi dengan Disiplin Ilmu Lain

3.1. Peranan Ekonomi Dalam proses pertumbuhan ekonomi, kebutuhan transportasi terus meningkat, yang secara umum dapat dilihat dari tiga faktor berikut: a. Bila terjadi peningkatan produksi, maka semakin besarlah volume bahan yang diangkut untuk memenuhi bahan baku produksi dan semakin besar pula hasil produksi yang diangkut ke konsumen. b. Peningkatan volume produksi, rnungkin sekali mengandung arti perluasaan wilayah pemasaran dan wilayah bahan baku c. Peningkatan jumlah barang yang akan dijual akan melipatgandakan pertumbuhan kekhususan, dan peningkatan pendapatan akan menambahan keragaman barang yang diminta dengan kata lain, peningkatan kegiatan ekonomi mengikut sertakan peningkatan mobilitas. Selain dari itu, penyediaan sarana tarnsportasi tidak sama dengan mata niaga yang lain, dimana sarana, tersebut tidak dapat digunakan untuk dilayankan pada waktu dan tempat yang lain. Nilai tambah ekonomis akan dapat diperbesar manakala sistem transportasi dapat diselenggarakan secara optimum, diantaranya: a. Transportasi memperbesar terhadap segala sumber-sumber yang dibutuhkan suatu daerah dan memungkinkan digunakan sebagai tambahan, dimana barang yang tidak bisa didapat didaerah setempat menjadi tersedia. b. Pemakaian sumber yang lebih efisien mengakibatkan timbulnya kekhususan setiap daerah ataupun pembagian tenaga kerja yang sesuai, yang mengakibatkan penambahan jumlah barang yang dapat dikonsumsi.

Berhubungan erat dengan ini ialah kemungkinan untuk mengkonsentrasikan produksi pada satu atau beberapa lokasi saja tetapi memungkinkan untuk melayani daerah pemasaran yang luas, sehingga keuntungan produksi dalam skala produksi dapat dimanfaatkan. c. Karena penyaluran barang tidak lagi terbatas pada daerah setempat saja, maka barang-barang dapat disalurkan dan sumber alternatif lain apabila terjadi gangguan dalam penyaluran makanan pokok untuk kehidupan masalnya. 3.2. Peranan Sosial Manusia sebagai individu pada umumnya bermasyarakat dan berusaha hidup selaras satu sama lainnya, dalam tatanan kegiatan sosial, yang saling memerlukan interaksi antar sesamanya, baik dalam kawasan yang sempit maupun kawasan yang luas atau jarak relatif jauh. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan hubungan sosial tersebut secara lebih baik, maka sistem transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya berupa: 1) Pelayanan untuk perorangan ataupun kelompok 2) Pertukaran atau penyampaian mformasi 3) Perjalanan rekreatif 4) Perluasan jangkauan perjalanan sosial. 5) Pemendekan jarak, baik antara rumah dengan tempat kerja maupun antar pusat kegiatan masyarakat satu dengan kegiatan masyarakat lainnya. 6) Perluasan kawasan pusat kota kedaerah pinggiran untuk pemencaran pemukiman yang kedudukannya masih sedikit.

3.3. Peranan Politik Negara Indonesia yang tersebar dalam ribuan pulau dengan luas wilayah ribuan kilometer persegi, secara politis merupakan permasalahan yang rentan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Mengingat kondisi yang demikian maka diperlukan peranan politik untuk mengembangkan sistem transportasi dalam rangka meningkatkan kualitas persatuan dan kesatuan bangsa. Beberapa peranan penting transportasi secara politik dalam pembangunan bangsa diantaranya: 1) Menciptakan persatuan nasional dengan meniadakan isolasi. 2) Pemerataan hasil-hasil bangunan secara merata 3) Meningkatkan/memudahkan mobilitas dalam pelayanan keamanan dan ketahanan nasional. 4) Memudahkan mobilitas masyarakat yang terkena bencana. 3.4. Peranan Lingkungan Dalam penyelenggaraan sistem transportasi, hingga saat ini masih berfokuskan pada sisi teknologi, ekonomi dan pelayanan atas kebutuhan transportasi. Seperti halnya dengan penyediaan barang atau jasa pelayanan, penyediaan transporatsi juga membawa serta sejumlah dampak sampingan. Kemajuan teknologi transportasi temyata bisa menimbulkan dampak sampingan yang dikehendaki, diantaranya Polusi udara, kebisingan, getaran, debu, yang telah melampaui batas Disini kesejahteraan dan keselamatan kehidupan manusia semakin hari semakin terancam dimana disatu pihak secara naluri

manusia ingin tetap hidup dalam kenyamanan alamiah, bebas dan bahaya gangguan suara lalu lintas kendaraan bermotor dipihak lain. Berkenaan dengan hal di atas, perencanaan dan perancangan sistem transportasi perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang dominan menimbulkan dampak

terhadap

lingkungan,

sehingga

dalam

penyelenggaraan

sistem

transportasi selain dapat melayani pengguna sistem secara optimum, hendaknya tidak mengurangi kwalitas kehidupan kelompok manusia lainnya ataupun habitat alam secara keseluruhan sangat diharapkan sistem transportasi bahkan mampu memperbaiki kwalitas lingkungan. 3.5. Peranan Perkembangan Wilayah Seiring deangan meningkatnya jumlah habitat, dan semakin majunya peradaban komunitas manusia, selanjutnya wilayah-wilayah pusat kegiatannya berkembang mengekspansi kepinggiran-pinggian wilayah, sedangkan kawasankawasan terisolir semakin bekurang dan jarak interaksi antar kota menjadi semakin pendek. Lebih dari itu kuantitas dan kualitas baik perkotaan besar maupun perkotaaan kecil, dimana kota kecil ditumbuh kembangkan sementara kota besar semakin berkembang, sehingga area perkotaanpun semakin meluas. Kondisi seperti diatas merupakan keberhasilan pembangunan bangsa seiring dengan meningkatnya kualitas nianusia, disamping kuantitasnya mensikapi pertumbuhan yang demikian, maka sitem transportasi adalah salah satu elemen utama untuk memenuhi aspek kehidupan manusia. Agar diperoleh penyelenggaraan sistem transportasi yang optimum pada kondisi diatas, maka sangat terkait hubungan antara rencana pengembangan tata

ruang wilayah dengan rencana sistem transportasi (termasuk komponenkomponennya). 3.6 Peranan Psikologi Kualitas operasi sistem transportasi selain ditentukan oleh faktor kompenannya, faktor lain yang banyak mempengaruhi dan memberikan konstribusi terhadap kualitas pelayanannya, diantaranya adalah faktor psikologis individu pelaku (operator, pengguna, non pengguna, petugas) yang terkait erat dengan sistem tersebut. Dimana faktor tersebut muncul dan pengaruhnya tidak terlalu mudah untuk diantisipasi, dan secara akumulatif faktor tersebut dapat menimbulkan prilaku interaksi transportasi yang merugikan. Sehubungan

dengan

kondisi

tersebut,

faktor

psikologi

perlu

dipertimbangkan agar dalam setiap penyelenggaraan sistem trnsportasi yang dapat diperoleh layanan optimum. 3.7. Peranan Hukum Aspek hukum merupakan aspek utama dalam penyelenggaraan sistem transportasi. Sehubungan dengan legalitas baik mulai dari perencanaan, analisis, operasi hingga kontrol operasi yang tujuannya untuk mendapatkan suatu interaksi sistem transportasi dengan pelayanan optimum (dalam arti efisien dan adil) terhadap unsur apapun baik komponen yang terlihat secara langsung ataupun tidak secara langsung dalam penyelenggaran sistem transportasi. Oleh karena itu secara mutlak perlu landasan hukum yang proporsional, sehingga faktor-faktor destruktif dalam penyelenggaraan sistem transportasi dapat dihindari.

3.8. Peranan Geografi Peranan geografi sebagai satu disiplin ilmu yang memberikan pengetahuan tentang kondisi (muka) bumi, memiliki perana yang cukup penting terhadap bentuk-bentuk pengembangan sistem transportasi. Topografi bagian dari geografi yang memberikan suatu pertimbangan atas perencanaan dan perancangan pemilihan komponen sistem transportasi, baik sarana, prasarana, lalu lintas maupun rencana operasinya Adapun faktor dernografi yang akan memberikan bahan prediksi terhadap permintaan sistem transportasi dimasa yang akan datang.

E. SOAL LATIHAN 1. Apa yang dimaksud dengan sistem transportasi? 2. Sebutkan dan jelaskan komponen sistem transpotasi yang ada dikota anda? 3. Jelaskan bagaimana sistem transportasi yang ada di kota Palembang? 4. Bagaimanakah perkembangan sistem transpotasi dan ketiga moda transportasi di Indonesia? 5. Bagaimanakah

prediksi

perkembangan

sistem

transportasi

dikota

Palembang pada tahun 2019? 6. Sebutkan dan jelaskan keterlibatan sistem tranportasi dengan bidang kehidupan di masyarakat? F. JAWABAN 1. 2.

F. DAFTAR PUSTAKA 1. Morlok, Edwar K. (Alih Bahasa : Ir.Johan Kelana Putra Hainim) 1998, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlangga, Jakarta. 2. Priyanto, Sigit, 1995, Tinjauan Teoritis Tentang Permasalahan Transportasi dan Pengertian Umum Transportasi, Makalah Lokakarya Tenaga Pengajar dan Penelitian Universitas Yogyakarta. 3. Salim, HA. Abbas, 1995, Manajemen Transportasi, PT:Raja Grafindo Persada, Jakarta. 4. Warpani, Suwardjoko, 1990, Merencanakan Sistem Penangkutan, ITB, Bandung.

Gambar 1 : Becak

Gambar 2 : Ketek BAB II TEKNOLOGI TRANSPORTASI 2.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Transportasi Filosofi dasar perkembangan teknologi adalah usaha peningkatan kinerja pergerakan penumpang dan barang. Dengan berpatokan pada indikator jenis dan karakteristik teknologi transportasi (tingkat pelayanan dan operasi sistem), serta kompleksitas permasalahannya yang tercermin dalam tingkatan keterbatasan kapasitas angkut, jarak tempuh dan kecepatan pergerakan pengembangan teknologi transportasi. Dalam perkembangannya, selain untuk mengatasi keterbatasan tersebut, suatu teknologi transportasi dituntut pula untuk dikembangkan sedemikian sehingga besarnya biaya transport yang dibutuhkan semakin rendah dan untuk itu pengembangan teknologi transportasi membutuhkan dukungan dari beberapa jenis teknologi lain seperti elektronik, mesin, metal, informatika serta mekanika. Pada

akhirny, diharapkan terjadi peningkatan kinerja teknologi transportasi yang dapat ditelusuri dengan memperhatikan hubungan antara biaya angkutan per ton-mil dengan produktivitas perteknologi transportasi per hari. Kinerja transportasi yang dicerminkan dalam biaya per ton-mil dari berbagai perkembangan teknologi disajikan seperti dalam biaya per ton-mil dari berbagai perkembangan teknologi disajikan seperti tabel 2.1 Tabel 2.1 Perbandingan Perkiraan Biaya per ton-mil Untuk Berbagai Alat Transportasi Primitif sampai modern Jenis Alat Angkut

Punggung manusia (100 lb diangkut sejauh 20 mil) Kuda beban (200 lb diangkut sejauh 40 mil) Kereta beroda (400 lb diangkut sejauh 20 mil) Kereta Kuda kondisi terbaik (1000 lb diangkut sejauh 20 mil) Kereta dan Gerobak (3ton diangkut sejauh 40 mil)

Output Per-alat Angkut ton-mil Per hari 1

Nilai Peralatan Kendaraan Dollar

0

4

80

4

10

10

10

120

500

Biaya per hari Operasional (a) Bunga (b) Gaji (c) Buruh (d) 0,01 (a) 0,00 (b) 0,00 (c) 0,20 (d) 0,02 (a) 0,20 (b) 0,01 (c) 0,40 (d) 0,04 (a) 0,02 (b) 0,01 (c) 0,30 (d) 0,08 (a) 0,02 (b) 0,01 (c) 0,30 (d) 0,44 (a) 0,30 (b) 0,10 (c) 3,00 (d)

Total Biaya Per hari dollar

Biaya Per-ton dollar

0,21

0,210

0,63

0,158

0.37

0,093

0,41

0,041

3,84

0,032

Truk (10 ton diangkut sejauh 240 mil) Kereta api (2000 ton diangkut sejauh 40 mil) (a) (b) (c) (d)

2400

80.000

8000

800.000

2,40 (a) 30,60 (b) 1,50 (c) 20,00 (d) 111,74 (a) 424,38 (b) 180,00 (c) 63,92 (d)

54,50

0,023

780,04

0,010

: Biaya pemeliharaan dan operasi fasilitas : Akomodasi dan Pemeliharaan : Bunga Bank : Biaya Tenaga Kerja Prof. E.G. Young 1960 telah mencoba membandingkan biaya transportasi

yang dibutuhkan dengan produksi yang dihasilkan, dan hasilnya seperti yang tertera dalam tabel 2.1. Dari tabel tersebut, jelas terlihat bahwa untuk kondisi penelitian saat itu, besarnya biaya transport per mil berbanding terbalik dengan produksi per alat angkut per hari, di mana biaya pengangkutan per hari (meliputi biaya operasi, akomodasi, bunga bank, dan tenaga kerja) terhadap produksi per alat angkut per hari. Bila permasalahan itu ditelaah lebih jauh lagi, maka ada beberapa faktor yang dipertimbangkan lebih jauh di dalam menentukan besarnya nilai produktivitas per alat angkut per hari, yaitu akibat pengaruh variasi perubahan iklim dan kondisi lapangan, yang meliputi : volume dan berat angkutan (barang) serta karakteristik alat angkut/teknologi transportasi dan karakteristik jalan yang (akan) dilewati. Sampai saat ini, belum dihasilkan suatu bentuk teknologi transportasi benar-benar mampu memenuhi setiap aspek tuntutan kapasitas dukung, jarak tempuh, kecepatan pergerakan, kenyamanan serta keringan biaya transportasi

secara sempurna. Diterimanya kondisi teknologi transportasi yang ada oleh karena aspek

orientasi

prioritas,

maka

sudah

selayaknya

upaya

penyelesaian

permasalahan tersebut dikembangkan. Adapun gambaran perkembangan teknologi transpotasi secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Transportasi Darat Manusia mengawali pemindahan barang dengan menggunakan tangan dan punggungnya. Akibat keterbatasan kapasitas angkut dan jarak tempuh, manusia mulai memanfaatkan hewan (kuda, keledai, unta, dan lain-lain) sehingga produktivitas jarak tempuh serta kecepatan perpindahan mulai meningkat. Dengan teknologi sederhana dikembangkan teknologi roda fan selanjutnya dihasilkan berbagai ukuran dan tipe kereta kuda/pedati dan sejalan dengan perkembangan teknologi automotif, metal, elektronika dan informatika manusia berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia untuk menciptakan berbagai jenis dan ukuran kendaraan bermotor serta lokomotif yang kesemuanya cukup berhasil menjawab tuntutan akan kapsitas angkut, jarak tempu, kecepatan pergerakan bahkan kenyamanan dan keselamatan. b. Transportasi Laut Sebelum mampu memanfaatkan tenaga angin, rakit dan sampan merupakan pilihan utama untuk angkutan penumpang dan barang. Dengan dukungan perkembangan teknologi automotif, mekanik, metal dan elektronika, manusia akhirnya setahap setahap motor, kapal laut dalam berbagai jenis, fungsi dan ukuran. c. Transportasi Udara

Pemanfaatan burung merpati sebagai sarana transportasi informasi anatar wilayah, bahkan benua, cukup mampu mengatasi kebutuhan kecepatan pergerakan (informasi) namun terbatas pada kapsitas angkut. Belajar dari kemampuan alamiah tersebut, manusia mengembangkan teknologi automotif, elektronika, mekanika, di dalam usaha perwujudan suatu bentuk. Teknologi yang mampu secara cepat dan nyaman memindahkan penumpang danbarang dalam jumlah lebih banyak hingga ke tempat-tempat jauh. Pesawat terbang, helikopter, hidrofoil dan jenis-jenis angkutan udara lainnya merupakan bukti hasil kerja keras manusia, bahkan kini manusia telah mampu mencapai bulan/luar angkasa.

TEKNOLOGI TRANSPORTASI UDARA

Gambar : Pesawat Udara 2.2 Teknologi Transportasi saat ini Dengan tetap berorientasi pada indikator yang menunjukkan tingkattingkat keterbatsan kapasitas angkut, jarak tempuh, kecepatan pergerakan, kenyamanan dan biaya transport berbagai riset dilakukan untuk mengembangkan kemampuan teknologi transportasi, yang secara umum dapat memnuhi beberapa kriteria sebagai berikut : a. Mudah untuk mengangkut/memindahkan barang dan penumpang dalam jumlah yang relatif banyak, tanpa menimbulkan kerusakan. b. Mempunyai kemampuan sistem pengontrolan, pergerakan sehingga dapat mengatur kecepatan dan mudah dikendalikan (locomotion) yang antara lain dilakukan dengan pengaturan gaya-gaya mekanis (desain dan massa) yang bekerja pada suatu teknologi transportasi.

c. Menjamin kenyamanan dan keselamatan penumpang dan barang dari gangguan/kerusakan akibat pergerakan teknologi transportasi tersebut, antara lain berupa bentuk-bentuk pemeliharaan suhu/temperatur “lingkungan”, pengaturan tekanan dan kelembaman serta pemakaian bahan baku pembentukan fisik alat angkut yang berkualitas. Suatu kenyataan yang cukup menggembirakan bahwa di Indonesia saat ini telah diberlakukan suatu sistem standarisasi tertentu yang merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam upaya pembuatan suatu jenis teknologi transportasi, berupa Standar Internasional (SI) untuk fabrikasi pesawat terbang. Perkembangan teknologi transportasi itu sendiri, mendapat dukungan yang sangat besar dari bidang-bidang teknologi lainnya seperti teknologi informatika, elektronika, mekanika yang kesemuanya terlihat dengan semakin sedikitnya penggunaan tenaga penggerak alamiah (manusia dan hewan), tapi hampir aspek teknologi, penggunaan sistem komputerisasi/automatisasi telah diterapkan secara merata dan simultan. Jadi dalam perkembangan ini, manusi sudah menjadi operator, supervisor dalam usaha produktivitas barang, dan dengan sistem ini penghematan biaya transportasi semakin meningkat, suatu indikasi yang menunjukan keberhasilan pengembangn teknologi itu sendiri. Hasil pengembangan teknologi transportasi tersebut dapat disebutkan dalam contoh-contoh berikut, di mana bila dahulu kereta api menggunakan batubara, kini dengan menggunakan tenaga automotif dan elektrik, peningkatan kecepatan pergerakan yang dihasilkan begitu pesat. Demikian pula pada transportasi udara, bila dahulu untuk ke Eropa, dari Indonesia pesawat terbang mesti menyinggahi terminal antara lain seperti Abu Dabhi dan lain-lain.

Semakin menipis persediaan sumber, semakin mahal biaya operasional yang dibutuhkan (hukum penawaran dan permintaan). Sadar akan hal tersebut, pemanfaatan sumber tenaga penggerak alternatif seperti tenaga surya dan tenaga penggerak alternatif seperti tenaga surya dan magnetis, merupakan prioritas solusi yang bisa diterapkan. Disamping itu pengendalian akibat partikel dan gas sisa pembakaran kendaraan bermotor diusahakan seminimal mungkin sebagai upaya pemeliharaan lingkungan alamiah, antara lain dapat dilakukan dengan mengontrol tingkat polusi secara berkala.

1. Angkutan lain-lain (Sistem Arus Menerus), diantaranya : a. Belt Conveyor b. Sistem angkutan pipa c. Sistem angkutan kabel Ketiganya dikembangkan sebagai sistem angkutan alternatif untuk barang / material bagi pertambangan / industri.

Gambar : Angkutan Kabel b. Moda Laut 1) Pembangunan Pelabuhan, adalah penyelenggaraan pembangunan pelabuhan baru bagi wilayah kepualauan terpencil. 2) Pengembangan Pelabuhan, adalah penyelenggaraan rahabilitasi pelabuhan untuk meningkatkan fungsi pelayanannya dalam rangka memenuhi permintaaan jasa pelabuhan yang meningkat. 3) Pengembangan Sarana Angkutan laut, adalah berupa pengembangan sarana angkutan laut yang relevan dengan sifat dan karakteristik perairan Indonesia.

Gambar : Kapal Express Bahari

c. Moda Darat 1) Jalan Raya a) Pembangunan Jalan Raya, adalah penyelenggaraan pembangunan jalan baru untuk membuka daerah-daerah terisolasi/terpencil, disamping pembangunan jalan-jalan bebas hambatan sebagai alternatif bagi pergerakan masyarakat dalam kota besar/antara kota yang cukup padat lalu lintasnya. b) Pengembangan Jalan Raya, adalah penyelenggaraan rehabilitasi jalan raya untuk meningkatkan fungsi pelayanannya yang disesuaikan dengan kondisi aktifitas daerah masing-masing, mulai dari peningkatan kualitas perkerasan jalan hingga peningkatan kelas jalan. c) Pengembangan Terminal, terminal sebagai simpul transportasi yang berfungsi sebagai tempat pemberangkatan, pemberhentian dan transit bagi perpindahan penumpang dan barang, dikembangkan dalam rangka peningkatan pelayanan operasi transportasi jalan raya. d) Pengembangan Sarana Angkutan / Kendaraan Bermotor, adalah berupa pengembangan sarana angkutan jalan raya, secara kuantitatif dengan armada angkutan kualitatif dengan armada angkutan maupun kualitatif untuk meningkatkan pelayanan mobilitas masyarakat antar kota / daerah. 2) Jalan Rel a) Pengembangan Jalan Rel / Jalan Baja, adalah penyelenggaraan rehabilitasi jalan-jalan rel untuk meningkatkan fungsi pelayanan sebagai angkutan masal yang diminati masyarakat dengan ongkos relatif murah. b) Pengembangan Sarana Angkutan / Kereta Api,

adalah

berupa

pengembangan industri Kereta Api untuk memenuhi permintaan, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat dengan ongkos relatif murah.

c) Pengembangan Stasiun Kereta Api, dikembangkan dalam rangka peningkatan

peningkatan

pelayanan

untuk

kedatangan serta transit penumpang dan barang.

Gambar : Fly Over dan Rel Kereta

pemberangkatan

dan

Gambar : Perkembangan Kendaraan bermotor dari zaman ke zaman

3) Angkutan Danau, Air dan Penyeberangan a) Pengembangan prasarana angkutan danau, sungai dan penyeberangan adalah

pengembangan

penyelenggaraan

untuk

mempermudah

/

mempercepat pergerakan masyarakat yang secara geografis terisolasi oleh sungai atau danau. b) Pengembangan saran angkutan danau, sungai dan penyeberangan, adalah berupa peningkatan pelayanan atas permintaan yang semakin meningkat.

Gambar : Angkutan Penyeberangan (Kapal Ferry)

TEKNOLOGI TRANSPORTASI DARAT ANGKUTAN UMUM

TEKNOLOGI TRANSPORTASI LAUT ANGKUTAN UMUM

TEKNOLOGI TRANSPORTASI DARAT ANGKUTAN BARANG

TEKNOLOGI TRANSPORTASI LAUT ANGKUTAN BARANG

TRANSPORTASI PETIKEMAS

TEKNOLOGI TRANSPORTASI BIDANG PERTAHANAN

BAB III KOMPONEN TRANSPORTASI 3.1. PENDAHULUAN Fungsi komponen transportasi ialah untuk dapat memindahkan suatu benda. Objek yang akan dipindahkan mungkin mencakup benda tak bernyawa seperti sumber alam, hasil produksi pabrik, bahan makanan, dan benda hidup seperti manusia, binatang dan tanaman. Dengan kekecualian manusia dan binatang, benda-benda alamiah lainnya tidak dapat berpinda. Mereka membutuhkan teknologi transport yang cocok untuk itu walaupun manuasian dan binatang dapat bergerak, namun kepastiannya terbatas terutama dalam kecepatan perjalanan dan jarak yang dapat ditempuh sebelum terpaksa beristirahat. Maka kapsitas ini harus ditambah, bahkan untuk perjalanan biasa pun seperti berjalan ke tempat kerja. Manusia, barang, beserta sarana dan prasarananya merupakan bagian dari komponen transportasi harus dapat melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Membuat suatu objek menjadi lebih mudah diangkut dan dapat diangkut tanpa menimbulkan kerusakan. Sebagai contoh : Suatu hasil produksi tidak dapat diangkut hanya dengan menggulingkan, menyeret, atau mengapungkan tetapi harus dapat diangkut dengan cara yang tertentu yang tepat, supaya tidak rusak. 2. Menyediakan control dari gerakan yang terjadi dengan memakai gaya secukupnya untuk dapat mempercepat atau memperlambat objek tersebut, untuk mengatasi hambatan-hambatan yang biasa terjadi dan mengarahkan objek tersebut tanpa kerusakan. Kontrol gerakan tadi

disebut lokomasi (lokcomotion). Dalam banyak hal ini dapat dilakukan dengan memakai gaya-gaya mekanis yang bekerja pada objek tadi, mengerahkannya

melalui

jalur

tertentu,

selain

melindunginya,

pemakaian gaya ini harus dapat dikontrol sehingga objek dapat bergerak tanpa menyinggung objek lain yang mungkin ada di jalur jalan yang sama, yang dapat menyebabkan kerusakan yang potensial. 3. Melindungi objek dari kerusakan atau kehancuran yang dapat terjadi sebagai akibat samping dari pergerakan tadi. Ini terutama penting bagi benda hidup atau bahan makanan, dimana pemeliharaan berupa temperature lingkungan yang tepat, tekanan kelemahan dan sebagainya memegang peranan penting dalam mempertahankan nilai benda tersebut. 3.2. MANUSIA DAN BARANG Ditinjau dari segi terminologinya sistem transportasi dari suatu wilayah adalah suatu sistem pergerakan manusia dan barang dari suatu zona asal dan zona tujuan dalam wilayah yang bersangkutan. Pergerakan yang dimaksud dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai sarana atau moda dengan menggunakan berbagai sumber tenaga dan dilakukan untuk keperluan tertentu. Sistem transportasi adalah suatu sistem perjalanan (trip) dari tempat asal ke tempat tujuan yang melakukan pergerakan dalam ribuan orang, ribuan ton barang yang melakukan pergerakan secara bersamaan. Pergerakan tersebut akan menggunakan prasarana dan sarana yang ada dengan implikasi dimana dari pergerakan yang dilakukan secara missal dan persamaan dalam suatu kurun tertentu akan berbentuk suatu aliran (flow). Klasifikasi Penyebab Terjadinya Pergerakan / Perjalanan : AKTIFITAS KLASIFIKASI KETERANGAN PERJALANAN I.EKONOMI a. Mencari nafkah

Jumlah orang yang bekerja di 1. Ke dan dari tempat kerja 2. Yang berkaitan dengan bekerja

rumah tidak tinggi. Antara 40% – 50% dari penduduk sudah

bekerja.

yang

berkaitan

Perjalanan dengan

pekerjaan termasuk : a. Mengunjungi perumahan

b. Mengangkut bahan c. Ke dan dari rapat

3. Ke dan dari toko, keluar b. Mendapatkan barang dan pelayanan

Perjalanan hiburan dari untuk keperluan pribadi rekreasi diklasifikasikan 4. Yang berkaitan dengan secara terpisah, tetapi belanja atau bisnis pelayanan medis, hukum dan pribadi kesejahteraan termasuk disana.

II. SOSIAL Menciptakan, menjaga hubungan pribadi

5. Ke dan dari rumah Kebanyakan fasilitas terjadi teman 6. Ke dan dari tempat pertemuan bukan di rumah

dalam

lingkungan

keluarga dan tidak akan banyak

menghasilkan

perjalanan. Butir 6 juga yang

terkombinasi

dengan perjalanan dengan maksud hiburan. III. PENDIDIKAN

7. Ke dan dari sekolah, Hal ini terjadi pada sebagian kampus, dan lain-lain.

besar

penduduk

yang

berusia 5-16 tahun. Di Negara

yang

berkembang

sedang jumlahnya

sekitar 85% dari jumlah penduduk. IV. REKREASI DAN HIBURAN

8. Ke dan dari tempat Mengunjungi rekreasi serta hiburan 9. Yang berkaitan dengan perjalanan

dan

kunjungan

restoran, sosial

termasuk perjalanan pada hari libur.

berkendaraan

untuk

rekreasi V. KEBUDAYAAN 10.Ke dan dari

Perbedaan antara kebudayaan

tempat ibadah 11. Perjalanan

dan hiburan sangat sulit

bukan

begitu jelas.

hiburan dan

untuk dilakukan dan tidak

ke dari

daerah budaya serta pertemuan politik. 3.3. PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI Walaupun banyak cara agar benda dapat digerakkan secara ilmiah namun kesemuaannya tidak dapat memenuhi kebutuhan akan transportasi dalam masyarakat modern seperti sekarang. Oleh karena itu, kebanyakan transportasi dilakukan dengan alat-alat yang pada umumnya dibuat oleh manusia. Barangkali bentuk transportasi yang paling umum dipergunnakan ialah pemakaian kendaraan untuk transportasi darat. Konsep utramanya ialah menggantikan tenaga manusia atau binatang dengan suatu mesin yang didesain untuk melakukan fungsi yang sama. Kendaraan yang paling umum biasanya mempunyai roda yang dapat memberikan kendaraan itu mempunyai mobilitas dan mempunyai badan yang didesain untuk dapat menyimpan dan melindungi muatan. Kendaraan tersebut telah didesain untuk dapat melalui kondisi lapangan yang bagaimanapun, terutama keadaan militer. Untuk menyebarkan beban akibat berat muatannya sehingga tanah yang dilaluinya tidak terbenam maka sering dipergunakan suatu pelindung khusus untuk tanah. Banyak keuntungan ekonomi yang dapat dengan menyediakan dengan suatu jalur jalan kendaraan yang halus dan diperkeras. Keuntungannya antara lain ialah kemungkinan kecepatan kendaraan lebih tinggi, mengurangu tahanan terhadap tahanan yang berarti mengurangi kebutuhan tenaga, kapasitas mengangkut beban yang lebih berat dan mengurangi kemungkinan kerusakan barang yang diangkut. Dari hal-hal tersebut diatas terlihat bahwa teknologi dari sarana dan prasarana transportasi akan sangat berpengaruh kelancarannya transport. Fungsi sarana dan prasarana transportasi : a. Mempercepat suatu pergerakan angkutan barang / penumpang.

b. Mengurangi tahanan terhadap gerakan, berarti mengurangi kebutuhan tenaga. c. Mengurangi kemungkinan kerusakan barang. 3.3.1. PRASARANA TRANSPORTASI Sebagai akibat dari adanya kebutuhan transportasi (pergerakan orang dan barang), maka timbulah tuntutan untuk menyediakan prasarana – prasaranannya agar pergerakan tersebut dapat berlangsung dengan aman, cepat, ekonomis, dan kriteria – kriteria tertentu lainnya sesuai dengan peranan transportasi yang biasa memberikan place dan time utility. Dalam penyediaan prasarana tersebut maka hal ini berkaitan dan tergantung pada jenis moda transportasi yang akan digunakan. Jenis – jenis prasarana moda transportasi : 1. Prasarana Moda Transportasi Darat a. Jalan raya Jalan raya adalah suatu prasarana perhubungan darat yang digunakan untuk kendaraan yang menggunakan roda karet meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan pelengkapnya yang diperlukan bagi lalu lintas. Karena lalu lintas menuntut sejumlah persyaratan antara lain keamanan, kecepatan, dan kenyamanan, maka jalan tidak hanya terdiri dadi bagian yang biasa dilalui jalan saja melainkan juga bagian menunjang kesempurnaan jalan. Bagian Jalan : 1. Daerah Manfaat Jalan ( DAMAJA ) Meliputi badan jalan, saluran tepi jalan dan ambang pengaman badan jalan meliputi jalan lalu lintasdengan atau tanpa jalur pemisah, dan bahu jalan,. Ambang pengaman jalan terletak di bagian paling luardari daerah manfaat jalan dan dimaksud untuk mengamankan bangunan jalan. 2. Daerah Milik Jalan ( DAMIJA ) Meliputi daerah manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu diluar daerah manfaat jalan. Daerah ini dibatasi dengan tanda batas daerah milik jalan. Sejalur tanah tertentu diluar daerah manfaat tetapi di daerah milik jalan dimaksudkan untuk mencegah persyaratan keleluasaan keamanan pengguna jalan, antara lain untuk keperluan pelebaran daerah manfaat jalan dikemudian hari. 3. Daerah Pengawasan Jalan ( DAWASJA ) Merupakan sejalur tanah tertentu diluar daerah milik jalan yang ada dibawah Pengawasan Pembina jalan. Pengguna daerah pengawasan jalan perlu

diawasi agar pandangan pengemudi dan konstruksi bangunan jalan tidak terganggu bila daerah milik jalantidak cukup luas. ( gambar 1 )

Gambar 1 b. Jalan Rel ( Railway ) Dibentuk dari rel baja sejajar, yang mendukung dan mengarahkan roda dari kereta api, diatas bantalan kayu / baja atau beton. Jarak rel bervariasi diberbagai negara : Indonesia : 1.062 mm Amerika : 1.494 mm Jenis rel bermacam – macam dan panjangnya kurang lebih 12 meter atau kelipatannya, tergantung spesifikasi pabrik / standar yang bersangkutan. Bantalan berukuran 7 x 8 dengan panjang 8 – 9 feet, jarak bantalan kurang lebih 19 – 24 rel dihubungkan kebantalan dengan paku, skrup atau jepitan khusus. ( gambar 2 )

Gambar 2 Ballast berupa material berbutir kasar seperti batu pecah, kerikil, slag, dan berfungsi : 1. Menahan dan mendistribusikan beban roda

2. Menahan bergeraknya rel 3. Menyediakan drainase yang cepat 4. Mencegah tumbuh – tumbuhan 5. Memudahkan pemeliharaan 2. Prasarana Moda Transportasi Udara Terbagi menjadi 2 bagian : a. Di darat : Runway, Taxiway, Apron dan lain – lain. Untuk runway, taxiway, dan apron prinsipnya hampir sama dengan jalan raya, perbedaannya terletak pada syarat / standar geometrik dan perkerasan. b. Di udara 1. Syarat ruang bebas disekitar lapangan terbang 2. Pembagian ketinggian jelajah pada route penerbangan ( gambar 3 )

Gmbar 3 3. Prasarana Moda Transportasi ( waterway ) a. Prasarana alamiah ( danau, laut, atau sungai ) Biasanya langsung digunakan, problem yang ada terutama berkaitan dengan keadaan. Dan lebar yang diperlukan ( untuk sungai ), kedalaman yang dipengaruhi oleh pasang surut, pendangkalan akibat pengendapan lumpur sehingga perlu pemeliharaan dengan pengerukan, pelebaran sungai biasanya perlu dilengkapi dengan kontruksi – kontruksi ( tergantung dari jenis muatan / angkutan ). Untuk angkutan cairan menggunakan prinsip – prinsip mekanika fluida. Moda transportasi ini paling sesuai digunakan untuk pengangkutan barang – barang cair dan gas misalnya : air, minyak atau gas / bahan bakar. Moda transportasi ini biasa memberi kan pelayanan dari sumber alam / produksi sampai ke tempat pemakai, dan bisa tetap ekonomis untuk pengangkutan jarak pendek maupun jarak jauh ( 100 km ). Pada beberapa kondisi ( misalnya menyebrangi samudra ) maka diperlukan kombinasi dengan moda transportasi lain, misalnya kaal tanker sebagai alat pengangkutan sementara / pindahan. 4. Prasarana Moda Angkutan Sabuk Gerak Moda ini memanfaatkan teknologi sabuk yang digerakkan oleh motor penggerak dan biasanya digunakan untuk menggangkut barang – barang yang berbentuk curah untuk angkutan barang yang continue atau tersegmen dalam daerah pelayanan yang tidak terlalu besar ( < 5 km ) dan lazim digunakan pada

daerah pertambangan atau industri – industri khusus ( logam, pupuk, dan lain – lain ). 3.3.2. SARANA TRANSPORTASI Sarana transportasi darat : JENIS BADAN / ANGKUT AN 1. Penumpang a. Sedan

BODY

TENAGA

CARA

SISTEM

PENGGER

BERGER

KONT

AK

AK

ROL

Cabin untuk Mesin, bensin / Menggunakan Pengemudi pengemudi (

4



diesel

roda karet

5

orang ) b. Mini bus

Mesin, bensin / Menggunakan Pengemudi Cabin untuk diesel

roda karet

pengemudi ( c. Bus

6



8

orang )

Mesin diesel

Menggunakan Pengemudi roda karet

Cabin untuk pengemudi ( 30 orang )

Mesin diesel

Menggunakan Pengemudi roda karet

Cabin untuk pengemudi d. Kereta

( 50 orang )

Diesel

Menggunakan Signal roda

Gerbong

besi

diesel

tertutup Listrik

Menggunakan Signal roda diatas rel

besi

Listrik induksi Tolak linier

Signal

menolak daya magnet

2. Barang a. Truck

/

Mesin diesel / Menggunakan

pick up

bensin

Pengemudi

roda karet

Cabin untuk pengemudi + b. Truck peti bak terbuka / kemas

tertutup

Mesin diesel

Menggunakan

Pengemudi

roda karet c. Truck gandeng

Cabin untuk pengemudi + landasan peti

d. Kereta

kemas

Mesin diesel

barang

Menggunakan

Pengemudi

roda karet Cabin untuk

e. Kereta peti

pengemudi + gandengan

Mesin diesel

kemas

Menggunakan

Signal

roda besi di Gerbong terbuka tertutup

atas rel / Mesin diesel

Menggunakan

Signal

roda besi di Landasan kemas Sarana transportasi laut : JENIS BADAN / ANGKUTA N

BODY

atas rel

TENAGA

CARA

SISTEM

PENGGE

BERGE

KONTR

RAK

RAK

OL

1. Penumpang a. Kapal

Kamar / dek

Mesin diesel

Propeler

penumpang

Jurumudi Navigasi Laut

b. Hidrofoil Tertutup

/

Propeler / Jet Jurumudi

seat

dan Ban

Navigasi Laut

2. Barang a. Kapal

Terbuka

Mesin diesel

Propeler

barang

Jurumudi Navigasi n Laut

b. Kapal peti kemas c. Bell

Terbukan Aero

Space Textron

/ Mesin diesel

Propeler

Jurumudi

landasan

Navigasi

peti

Laut

kemas Terbukan

Propeler /

Jurumudi Navigasi

landasan

Laut

peti kemas

Sarana transportasi udara : JENIS BADAN / ANGKUTAN

BODY

TENAGA PENGGE

CARA BERGER

SISTEM KONTR

RAK 1. Penumpang a. Pesawat penumpang

Besar untuk Turbo prop

AK

Propeler

OL

Pilot

jarak

Navigasi

jauh

Udara Jet

Jet

Besar untuk

Pilot Navigasi

jarak

Udara

jauh Turbo prop

Propeler

Pilot Navigasi

Sedang

Udara

untuk jarak

Jet

Jet

sedang

Pilot Navigasi

Turbo prop

Propeler

Pilot Navigasi Udara

Kecil

2. Barang a. Pesawat

Jet

Jet

barang

Pilot Navigasi

(cargo) Turbo prop

Propeler

Pilot Navigasi

b. Pesawat peti

Udara

kemas Jet

Jet

Pilot Navigasi

Turbo prop

Propeler

Pilot Navigasi Udara

Selain dari sarana dan prasarana transportasi seperti dijelaskan diatas sangat dibutuhkan untuk suatu sistem transportasi yaitu : a. Terminal Fungsinya melakukan fungsi pemindahan, menerima barang / penumpang yang akan dipindahkan ke dalam sistem dan mengeluarkannya dari sistem pada akhir perjalanan juga perjalanan dari asal ke tujuan. Untuk teknologi transport secara umum, terminal biasanya mudah terlihat dan merupakan sarana yang besar. Pelabuhan udara, pelabuhan laut, stasiun kereta api adalah beberapa contohnya. Tetapi fungsi yang sama juga dilakukan pada pemberhentian bus lokal pada persimpangan jalan yang mungkin hanya merupakan tempat untuk para penumpang berdiri waktu menunggu dan sebuah tanda bahwa tempat tersebut adalah tempat pemberhentian bus. b. Jaringan Transportasi Sistem transportasi adalah untuk menggerakkan lalu lintas dari suatu tempat ke tempat lain. Seorang penumpang bermaksud untuk pergi ke suatu tempat, suatu asal ke tempat yang lain, suatu tujuan, sama halnya dengan angkutan barang. Karena pelayanan transportasi tidak selalu ada disetiap tempat dan dari jenis dan kualitas yang sama, maka penting untuk diikut sertakan dalam setiap analisis karakteristik lokasi sarana yang menetap dari

sistem tersebut yaitu terminal, ruas jalan dan persimpangan jalan ini dilakukan terutama menggunakan konsep jaringan. Penggambaran jaringan ini juga merupakan yang mudah untuk menyusun informasi mengenai karakteristik dari berbagai sarana yang menetap dan arus lalu lintas yang dilayaninya.

Soal – soal : 1. Pilihlah suatu sarana dan prasarana transportasi tertentu ( misalnya suatu usaha angkutan ), terangkan bagaimana ketiga fungsi, mobilitas, kemampuan bergerak dan perlindungan terhadap muatan dapat dilakukan secara sempurna! 2. Pada jenis – jenis sarana angkutan darat, mana yang paling baik / buruk, jika angkutan tersebut bersifat massal ( dalam hal ini angkutan yang dimaksud bukan angkutan cair / gas ), beri penjelasan alasannya! 3. Bagaimana pengaruh kemajuan teknologi komponen transportasi terhadap kelancaran transportasi? 4. Apa saja yang saudara ketahui tentang proses pengoperasian angkutan penumpang. Jelaskan jawaban saudara. 5. Dalam hal apa kita dapat membedakan angkutan penumpang dan angkutan barang. Jelaskan jawaban saudara. 6. Terjadinya proses pergerakan transportasi yang dinamis akan berakibat kepada lingkungan sekitarnya. Coba saudara jelaskan pernyataan diatas

Kereta Kabel di Hongkong

kereta listrik bawah tanah jepang

trem moderen bersambung sambung di zurich, swis

Kapal Hoferkraf

kapal sungai dayung roda

kapal hidrofil

Kapal dengan layar mendatar

Kapal dengan layar tegak

Kapal dengan propeler yang sudutnya dapat diatur lagi membalik arah gerak.

Kapal ini mengubah haluan dengan cepat, yang dilakukan dengan menggunakan propeler Schneider.

perahu jepang digerakan dengan dayung kipas

Kendaraan Roda Empat (Mobil Sedan)

Pesawat Penumpang Super Sonik.

Pesawat Penumpang yang mampu mengangkut lebih dari 300 penumpang.

Kereta Gantung Ke Gunung Komagatake di Jepang

Kereta Gantung di Swis.

Kereta Tunggal (monorel) model gantung

Perahu Dayung

Perahu Lesung Dari Kulit

Kereta Rel Tunggal (monorel) biasa.

Kereta Kabel di San Fransisco

kereta kabel di hongkong

Anak Sungai Musi Palembang

trem di hamburg, jerman barat

Trem Berdek Dua di Mesir

Trem di Amsterdam, Belanda.

Kereta Bawah Tanah Jepang

3. Transportasi pipa

3.3. contoh Gambar 5 : Transportasi pipa

1.5. Contoh contoh Gambar 1 : Jenis Kendaraan

Sepeda Motor

Mobil

Gambar 2 : potongan melintang daerah milik jalan dan sistem jaringan jalan

Kapal Curah

* RoRo ( Roll in Roli of horozontal ) - Vessel jarak pendek

- Vessel jarak menengah/jauh. Kedua contoh diatas kurang effisien, cepat dan investasi mahal 1.4. Contoh – contoh - Gambar 9,10: Beberapa Jenis Kapal

BAB IV MODA TRANSPORTASI

A. Pendahuluan Transportasi adalah proses pemidahan barang atau orang dari penjual kepembeli dari suatu tempat ketempat yang lain. Perpindahan barang tersebut dapat melalui gudang (dimiliki penjual dan pembeli), pabrik (barang diproduksi), daerah pertanian atau perkebunan. Rangkaian kegiatan pemindahan atau mengangkut barang dari produsen sampai kepada konsumen dengan menggunakan salah satu moda transportasi yang dapat meliputi moda darat, laut maupun udara. Setiap sector kegiatan tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi. a. Moda Darat 1. Transportasi jalan raya (angkutan melalui jalan) 2. Transportasi rel (angkutan melalui rel) 3. Transportasi gantung (angkutan melalui kabel) 4. Transportasi pipa (angkutan melalui pipa) a.1. Transportasi Jalan raya

Sifat-sifatnya : -

Door to door service

-

Member kebebasan bagi pengendara

-

Mudah dikembangkan

Keburukannya : -

Tidak effisien

-

Pemborosan energy

-

Dari segi keselamatan rendah

Lain-lain : -

Dapat membuka, membangkitkan dan mengembangkan wilayah

-

Menaikkan nilai lahan/tanah

-

Melindungi kawasan/kota contoh : jalan arter, by pass

1. Klassifisikasi berdasarkan : Fungsi : Utama

: Kelas 1 > 20.000 smp

Sekunder

: II A 6000 – 20.000 smp II B 1500 – 8000smp II C < 2000 smp

Peran : -

Arteri

-

Kolektor

-

Lokal

Pungutan : -

Toll

-

Non toll

Hambatan : -

Bebas hambatan

-

Biasa

2. Diperlukan cara penyeragaman untuk perhitungan satuan mobil penumpang (smp). Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR)

LHR =

LALU LINTAS 1 TAHUN (24 JAM ) 365

3. Perancangan. Dalam perancangan langsung dipakai jam sibuk, volume jam sibuk. VJP = 15 %LHR Volume jam sibuk = volume tersebar 4 x 15 menit berurutan (MCM 1985). Untuk kepentingan lalu lintas jalan masih dilengkapi dengan lampu lalu lintas dan marka jalan. 4. Sarana penunjang jalan. -

Terminal perhentian, pangkalan atau depot.

Empat fungsi pokok terminal adalah : -

Menyediakan akses dan kemudahan perpindahan/pergantian moda angkutan

-

Menyediakan sarana dan tempat konsolidasi lalu lintas

-

Tempat menyimpan kendaraan

5. Contoh-contoh : -

Gambar 1 : Jenis kendaraan 

BUS TRANS



MOBIL MVP



MOTOR SPORT



SEPEDA



BECAK



OPLET

-

Gambar 2 : Potongan melintang daerah milik jalan dan system jaringan jalan

-

Gambar 3 : Pembagian jalan berdasarkan peran

a.2. Transportasi Kereta Api Di Indonesia kereta rel lebih dikenal dengan istilah kereta api karena dulunya dari cerobong asapnya mengeluarkan percikan api, walaupun sekarang tidak

lagi

penyelenggaranya

adalah

PERUMKA

koordinasi

dengan

Dit.Jend.Perhubungan Darat yang yang merupakan BUMN Dept.Perhunbungan -

Kelebihannya

: Efisien dan ekonomi

-

Kekurangannya : Padal modal, banyak dipengaruhi oleh regulasi dan politik

-

Sebagai angkutan menengah, urban dan sub urban

-

Pompa tekan

-

Gaya gravitasi

Contoh : -

Gambar 4 : Transportasi kereta 

KERETA API



KERETA LISTRIK



MONOREL

-

Gambar 5 : Transportasi pipa

a.3. Transportasi gantung Kegunaannya bersifat wisata dan bukan untuk kebutuhan sehari-hari sarana yang dibutuhkan adalah : Gerbong pengangkut, rel untuk merentangkan kabel baja yang dikontrol dari terminal. -

Contoh-contoh Gambar 6, 7, 8 : Transportasi Gantung

B. Moda Laut Instansi yang berwenang pada urusan laut adalah Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan transportasi ini menggunakan saranasarana : Laut, sungai dan danau. Kegunaannya

mentediakan

pengoperasian penyebrangan. Sarana kapal dapat dibagi : 1. Jenis umum : -

Tanker

-

Kapal curah

-

Kapal cargo umum

-

Kapal penumpang

jasa-jasa

angkutan

sungai

danau

untuk

-

Kapal penolong

2. Berat : -

Berat kosong

-

Loaded (penuh)

-

Light (kosong) sama dengan berat air yang dipindahkan

Dead Weight tonnage (DWT) sama dengan selisih berat penuh dengan kosong. 3. Jenis menurut bongkar muat yaitu : -

Lolo (lift on lift of/ vertical) : dengan kereta dua deret  Kapal konvensional  Kapal peti kemas Kedua contoh diatas effisien, lamban dan investasi mahal.

-

Roro (roll in roll of/ horizontal) 

Vessel jarak pendek



Vessel jarak menengah/jauh

Kedua contoh diatas kurang effisien, cepat dan investasi mahal. 4. Contoh-contoh :

-

Gambar 9, 10 : Beberapa jenis kapal

-

Gambar 11,12 : Sepesifikasai kapal Roro

-

Gambar 13 : Dermaga Container

-

GambarModaTransportasiLaut

GambarKapal Tanker

GambarKapalCurah

Gambar Kapal Penumpang

Gambar Kapal Cargo

Gambar kapal penolong

Gambar kapal peti kemas

C. Moda Udara Digunakan pesawat terbang karena kegunaannya cepat. Tetap memerlukan lokasi lahan yang cukup besar dan tidak bisa rekat dengan kota. 1. Jenis dapat di bagi menurut : a. Umum

: - Pribadi - Sekolah Penerbangan dll

b. Komersial : Oleh maskapal penerbangan 2. Organisasi : ICAO,F.A.A dan I.AT.A. 3. Sifat-sifat Pesawat dapat dibagi menurut : a. Berat : diperlukan untuk merancang run way, taxi way, apron b. Ukuran : bentang pesawat, panjang badan dll Sifat-sifat tersebut digunakan untuk merancang apron, konfigurasi terminal, lebar run way dan taxi way. 4. Kapasitas : diperlukan data jumlah penduduk yang penting untuk perencanaan fasilitas didalam dan sekitar terminal. 5. Panjang landasan : sangat penting untuk penggunaan areal bandara. 6. Sifat-sifat lainnya :

a. b. c. d.

Berat lepas landas (max) pesawat adalah 23 ton – 26 ton Jumlah penumpang : 65 – 500 penumpang Panjang landasan : 2000 – 4000 meter Pay Load : Muatan produktif (ton), kemampuan angkut pesawat (orang

dan barang). Contoh : DC 3 2.4 B-707 17.9 DC-10 33.0 B-747 44.0 e. Range : Jangkauan (Km)

Ton Ton Ton Ton adalah jarak tempuh tanpa mengisi bahan

bakar 500 – 1500 Km – 2000 Km – 10000 Km. Short Medium Long range f. Max Landing Weight (WML) : Berat mendarat maksimum adalah kemampuan structural pesawat saat mendarat. 7. Operasi pesawat dan panjang landasan . a. Factor yang mempengaruhi panjang landasan : - Syarat operasi (lepas landas dan mendarat) - Keadaan lingkungan Bandara - Berat Pesawat lepas landas dan mendarat b. Syarat Operasi meliputi : - Lepas landas harus mengantisipasi kerusakan mesin dengan :  Untuk terus dengan tenaga kurang  Untuk membatalkan dan mengerem hingga berhenti  Mengantisipasi variasi mesin pesawat - Mendarat dengan mengakomodasi variasi pedaratan dengan :  Variasi teknik pendaratan  Oper shaoots  Pendekatan tak sempurna - Jarak pendaratan : Jarak yang diperlukan sehingga pesawat bisa berhenti dalam 60% dari panjang landasan pendekatan normal -

tinggi pada threshold 15 m (50 ft) dengan diperkeras seluruhnya. Jarak lepas landas : Adalah 115% dari jarak pesawat mencapai ketinggian 35 ft (12m) dengan perkerasan, yang penting tak ada

-

halangan (obstruksi). Keadaan lingkungan  Suhu Suhu naik maka landasan tambah panjang dikarenakan densitas udara turun.



Suhu standar adalah 59o F – 15 o C. Tiap kenaikkan 1o F maka run way tambah panjang 0.42 – 0.65 Angin Angin depan (head wind) maka memperpendek landasan Angin buntut (tail wind) akan memperpanjang landasan Kemiringan max : 1.5%, 1% tanjakkan antara 7 – 10% extra



panjang landasan. Ketinggian : makin tinggi makin panjang, tiap 1000 ft (300m)



membutuhkan 7% lebih panjang. Rencana induk bandara (R I B) : suatu konsep pengembangan







multi made dari suatu landasan. Pengembangan berupa : - Areal bandara - Kegiatan penerbangan - Kegiatan non penerbangan - Guna lahan sekitar bandara Perencanaan Terminal

Terminal Air Side = Landasan Penanganan penumpangLuar dibagi menurut : -

-

-

-

Akses dari Luar 1. Kendaraan datang –pergi (Antar jemput) 2. PArker 3. Sirkulasi 4. Bongkar/ muat barang bawaan. 5. Rel, stasiun, busstop dll. Proses persiapan 1. Fasilitas untuk tiket 2. Fasilitas untuk check in 3. Fasilitas untuk Klaim Bagasi 4. Keamanan, Kesehatan, Pabean Imigrasi 5. Ruang tunggu, Fasilitas Umum Persiapan Terbang 1. Ruang tunggu 2. Fasilitas naik pesawat 3. Fasilitas transportasi antar pesawat Mesin Pesawat : 1. Mesin Piston 2. Turbo propeller

3. Turbo Jet 4. Turbo Fan 5. Jet Contoh-contoh : Gambar 14

: Sistem Bandara

Gambar 15,16 : Persentage besarnya Angin dan potongan melintang Runway

Gambar 17,18 : Standard Min. gradient,besarnya panjang runway dengan jenis pesawat

Gambar 19

: Jenis konfigurasi bandara

Gambar 20

: Taxiway Standard

Gambar 21,22 : Tipe bandara

Gambar Bandar Udara Domestik

Gambar Bandar Udara Internasional

Gambar Bandar Udara Regional Gambar 23,24 : Control system bandara

Gambar 25,26 : Disain Terminal

-

Gambar moda transportasi udara

Gambar Pesawat Angkut

Gambar Helicopter

Gambar Balon Udara

Gambar Pesawat Penumpang

Gambar Pesawat Militer

Gambar Pesawat Jet Supersonic D. Konsep Intermoda 1. Dasar pemilihan a. Ciri perjalanan yang dilakukan berdasarkan atas : waktu tujuan b. Orangnya sendiri selaku perjalanan, misalnya pemilik mobil, tingkat penghasilan atau status social. c. Sistem perangkutannya, Contoh

lama

perjalanan,

biya

kenyamanan d. Efisiensi 2. Faktor yang mempengaruhi : a. Kecepatan dalam perjalanan b. Jarak perjalanan c. Kenyamanan d. Biaya e. Kesenangan f. Jenis kelamin g. System sosial dan ekonomi h. Komposisi Contoh pemilihan Moda berdasarkan jarak tempuh seperti dalam gambar.

dan

Hubungan antara kecepatan rata-rata dan panjang jarak tempuh untuk setiap jenis moda. Kec. Rata-rata Panjang jarak tempuh (Km/jam) (Km) Pejalan kaki 3.5 1.1 Becak 5.3 2.3 Angkutan umu (Bus) 7.8 4.4 Sepeda 6.0 2.8 Sepeda motor 9.0 5.6 Mobil 8.3 4.9 (Sumber : TDC. SA 19988, Alan Prounlove – Street Management) Jenis Moda

Literatur 1. Drs. H. A. Abbas Salim, SE, Menejemen Transportasi, PT. Rahajasa Grafindo Persada, Jakarta, 1995. 2. Edward, K. Morlok, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1998. 3. Wolfgang S. Homburger, Transfortasion and Traffic Enggineering Hand Book, Institute Of Transforation Engineers, Frentice – Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, 1982. 4. Surwajoko Warpani, Merencanakan Sistem Perangkutan, Penerbit ITB, Bandung, 1990. 5. Harry T. Dimitrou, Transport Planning for Third World Cities, Routledge, London, 1990.

6. Larkson H. Oglesby, R. Gary. Hicks, Teknik Jalan Raya, Penerbit Erlangga, 1983. 7. Dept. Perhub, Dirjen. Perhub. Darar, Undang-undang RI No : 14 tahun 1992, Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Yayasan Telapak, 1993. 8. B. G. Hutchinson, Grow-Hill, 1974.

BAB VI PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami proses penyelenggaraan transportasi. Tujuan Intruksional Khusus :  Mahasiswa memahami proses pengoperasian angkutan penumpang yang benar.  Mahasiswa memahami proses pengoperasian dan distribusi angkutan barang.  Mahasiswa memahami dan mengerti dampak yang diakibatkan oleh proses pengoperasian transportasi.  Mahasiswa memahami proses pendanaan pengoperasian transportasi. PENDAHULUAN

Sistem lalu-lintas jalan raya merupakan suatu interaksi antara prasarana, kendaraan dan manusia yang dikendalikan oleh hukum (Undang-undang dan peraturan-peraturan) dan ditegakkan (ditindak pelanggarannya) oleh polisi lalulintas. Penyelenggaraan transportasi yang benar sebagai upaya pemecahan masalah mobilitas pada dasarnya berusaha mengkombinasikan unsure-unsur permintaan (volume) dan penawaran (kapasitas) dengan sasaran-sasaran dasarnya berupa penyeimbangan terhadap efisiensi perjalanan, keselamatan, dan kualitas lingkungan dan efisiensi energi. Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut diatas maka penegakan hukum dalam pengawasan, pengaturan dan pengendalian transportasi harus diarahkan untuk mendukung pencapaian sasaran tersebut disamping dana yang memadai.

6.1

ANGKUTAN PENUMPANG Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Prosesnya dapat dilakukan menggunakan sarana angkuran berupa kendaraan atau tanpa kendaraan (diangkut oleh barang). Pengangkutan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu pengangkutan orang atau sering disebut pengangkutan penumpang dan pengangkutan barang. Pengangkutan orang/kelompok orang

penumpang

mempunyai

tujuan

membantu

untuk menjangkau berbagai tempat

yang

dikehendaki, atau mengirimkan barang dari tempat asalnya ke tempat tujuannya. Pengangkutan penumpang dapat dilakukan dengan sarana angkut berupa kendaraan dan dari segi kepemilikan dapat dikategorikan menjadi angkutan pribadi dan angkutan umum.

6.1.1

Angkutan pribadi Salah satu cirri Angkutan pribadi adalah bebas menentukan lintasannya sendiri dan untuk kendaraan pribadi (mobil) memiliki mobilitas pergerakan yang tinggi sehingga meningkatkan seseorang untuk melakukan aktivitas (pergerakan). Contoh angkutan pribadi tanpa kendaraan bermotor adalah pedestrian, sepeda, gerobak dan lain-lain.

a. Pendestrian Pendestrian (pejalan kaki) merupakan contoh penyelenggaraan angkutan pribadi yang paling sederhana dalam arti tidak membutuhkan persyaratan yang sulit, hanya membutuhkan kaki dan kemauan. Fasilitas yang dibutuhkan pejalan kaki dapat berupa : 1.

Jalur pejalan kaki (trotoar)

2.

Penyeberangan jalan (zebra cross)

3.

Lampu pengatur penyeberangan

b. Sepeda motor Sepeda motor adalah kendaraan bermotor beroda dua. Dalam hal jangkauan sepeda motor jauh lebih besar dibandingkan sepeda, tetapi kapasitasnya

masih

kecil

(memat

satu

orang).

Untuk

dapat

diselenggarakan di jalan harus memenuhi syarat-syarat seperti : 1.

Memiliki surat bukti pemilikan kendaraan bermotor atau biasa disebut BPKB.

2.

Memiliki

tanda

nomor

kendaraan

bermotor

bagi

kendaraan

bermotornya (STNK). 3.

Memiliki surat izin mengemudi (SIM) golongan C.

4.

Memiliki surat layak pakai kendaraan miliknya.

c. Mobil penumpang Adalah kendaraan bermotor yang dilenkapi sebanyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudinya. Untuk syarat-syarat penyelenggaraannya seperti syarat pada sepeda motor.

6.1.2

Angkutan Umum Definisi angkutan umum menurut Undang-undang adalah angkutan dimana penggunanya dipungut bayaran. Konsep angkutan untuk public

atau umum muncul karena tidak semua warga masyarakat memiliki kendaaan pribadi sehingga Negara berkewajiban menyediakan angkutan bagi masyarakat secara keseluruhan. Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum terdiri dari : a.

Angkutan antar kota dari suatu kota ke kota lain.

b.

Angkutan kota yang merupakan pemindahan orang dalam Wilayah kota.

c.

Angkutan pedesaan yang merupakan pemindahan orang dalam dan/atau antar Wilayah pedesaan.

Disamping itu termasuk kendaraan umum adalah kendaraan bermotor yang disewakan kepada orang lain baik dengan maupun tanpa pengemudi selama jangka waktu tertentu (mobil sewa) dan juga mobil belajar untuk sekolah pengemudi. Angkutan umum dapat diselenggarkan setelah memenuhi syarat sebagai berikut : 1.

Memiliki izin usaha angkutan

2.

Memiliki izin trayek

3.

Mengasuransikan kebdaraan serta penumpangnya

4.

Layak pakai bagi kendaraan yang dioperasikan

6.2

ANGKUTAN BARANG Berbeda dengan perjalanan orang, barang umumnya diangkut untuk jarak yang lebih jauh, lebih sedikit pelanggan dan lebih beragam. Selain itu, berbagai jenis barang mempunyai perbandingan volume dan berat yang beragam pula serta berbagai cirri yang menurut system perangkutan yang khusus. Sebagai contoh mengangkut barang cair tidak sama dengan memenuhi persyaratan khusus. Secara umum barang dapat dikelompokkan dalam tiga macam yaitu barang kering (dry bulk goods), cairan dan umum (General goods). Masing-masing memerlukan jenis moda yang berbeda karena sifat barang itu yang berbeda pula dan menghendaki penanganan tertentu selama proses pengangkutan.

Barang kering Adalah barang belum jadi atau bahan baku, pada umumnya tidak dikemas, dapat langsung dibongkar muat ke kendaraan atau tempat barang. Pengangkutan jenis barang ini biasanya dalam volume besar, namun nilainya rendah dibandingkan dengan beratnya. Contohnya batu, pasir, besi beton. Untuk mengangkut barang semacam ini digunakan kendaraan besar atau terbuka.

Cairan Cairan dapat di kelompokan dalam dua bagian, yaitu cairan dalam kemasan dan cairan curah. Mengangkut cairan dalam kemasan dapat dilakukan dengan kendaraan terbuka. Selain perlu penganan khusus, perlu diperhatikan tumpahan. Bagi cairan berbahaya hal ini tentu tidak boleh terjadi. Selain suatu cara untuk menghindarkannya adalah mengangkutnya melalui pipa khusus. Barang umum Yaitu barang kiriman yang berupa barang jadi dan setengah jadi atau barang konsumsi seperti mobil, radio, makanan kaleng, suku cadang. Modal angkut yang digunakan untuk mengangkut barang jenis ini amat beragam namun ada satu perbedaan tugas yang harus dilakukan yaitu pemisahan atas muatan unit dan muatan biasa. Muatan mudah ditangani bahkan juga dipindahkan dari modal satu ke modal lainnya. Untuk memudahkan pemindahan barang umum ini biasanya disatukan dalam muatan unit. Beberapa bentuk muatan unit misalnya peti kemas, kereta gandengan. 6.3

ORGANISASI Kegiatan pengangkutan akhirnya terwujud pada pergerakan orang dan/atau kendaraan dari tempat aspal menuju tempat tujuan, dikenal sebagai lalu lintas. Dalam hal ini barang merupakan muatan yang harus diangkut dari tempat asal ke tempat tujuan. Sebagai subyek, orang adalah pengatur atau pelaku atau pelaksana agar perangkutan organisasi perangkutan.

Kegiatan perangkutan selalu melibatkan banyak lembaga karena fungsi dan peran masing-masing tak mungkin seluruhnya ditangani oleh satiu lembaga saja. Di Indonesia pada tingkat Nasional masalah pengangkutan

selalu

menyangkut

beberapa

Departemen,

seperti

Departemen Pekerjaan umum, Departemen Perhubungan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Pertahanan dan Keamanan, Departemen Keuangan. Di bawahnya, ditingkat pelaksanaan berbagai pihak akan berhubungan langsung, seperti Bina Marga, DLLAJR, Polisi lalu-lintas dan lain-lain, termasuk perusahaan angkutan. Karena demikian banyak pihak dan lembaga yang bersangkut paut, maka diperlukan suatu system untuk menangani masalah perangkutan. 6.4

TRANSPORTASI DAN LINGKUNGAN Sistem Transportasi seperti proses-proses produksi lainnya dari sector ekonomi, juga menghasilkan produk sampingan yang tidak diduga sebelumnya disamping produk utamanya sendiri yaitu Transportasi Beberapa produk yang tidak diduga ini mendatangkan keuntungan dan kerugian dan kita tidak inginkan. Sebagai contoh : dengan adanya transportasi terjadi perluasan rentang pemasaran barang yang dapat dibeli oleh penduduk untuk dikonsumsi serta menaikkan tingkat dan starndar kehidupan, tetapi disamping itu transportasi juga menimbulkan dampak sampingan yang tidak dikehendaki seperti polusi udara oleh kendaraan, kebisingan, getaran dan sebagainya.

6.4.1

Dampak terhadap Lingkungan Terdapat empat tipe dampak lingkungan fisik dari sarana transportasi yang tampaknya memegang peranan penting pada saat ini : kebisisngan, polusi udara, polusi air tanah serta getaran. Dampak Kebisingan Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki Sebagian besar suara dari system transportasi tidak dikehendaki, terutama karena sangat

mungkin untuk mengganggu manusia atau kegiatan lainnya, dan dalam beberapa kasus mingkin dapat menyebabkan kecelakaan pada manusia atau makhluk hidup lainnya. Akan tetapi pada beberapa keadaan kebisingan ini diperlukan, seperti suara bel atau suara lonceng kereta api saat melintasi jalan raya sangat berguna untuk memperingati para pemakai jalan. Walaupun demikian ini adalah untuk situasi khusus, dan pada umumnya kebisingan yang ditimbulkan oleh system transport tidak diinginkan. Kebisingan dan dari transportasi darat terutama dating dari kendaraan jalan, walaupun pada beberapa keadaan terdapat kebisingan dari sumber-sumber lain yang cukup mengganggu seperti jalan kereta api. Oelh karena gangguan akibat kebisingan pada jalan-jalan bebas hambatan yang baru dan jalan-jalan lainnya yang bervolume lalu lintas tinggi telah sangat menyolok, maka telah dikembangkan berbagai standar untuk kebisingan maksimum pada mana berbagai kegiatan manusia harus tunduk. Salah satu kumpulan drai standar tadi terlihat pada table 6.1. (Morlok, hal 595). Tabel 6.1 Ingkat

kebisingan

Di

Luar

(Exterior)

Di

Daerah

Pemukiman

Direkomendasikan oleh U.S. Department of Housing and Urbar Development Tingkat kebisingan umum, Dba Tidak dapat diterima Melebihi 80 Dba, 60 menit dalam 24 jam Melenihi 75 Dba, 8 jam dalam 24 jam Dapat dipilih atau tidak biasanya tidak dapat diterima Melebihi 65 Dba, 8 jam dalam 24 jam Suara-suara kuat yang berulang-ulang pada lokasi Dapat dipilih atau tidak biasanya dapat diterima Tidak melenihi 65 dBA, lebih dari 8 jam dalam 24 jam Dapat diterima Tidak melebihi 45 dBA, lebih drai 30 menit dalam 24 jam U.S. Departement of Transportation (1922, hal 291)

yang

Tingkat kebisingan yang ditumbulakn oleh sebuah sarana transportasi dalam lingkungan suatu kegiatan yang sensitive terhadap kebisingan dapat diestimasi secara kira-kira tanpa kesukaran besar. Dalam kasus jalan raya, berbagai persamaan telah dibuat untuk memperkirakan tingkat kebisingan pada berbagai jarak dari jalan raya. Tingkat kebisingan ini tergantung pada volume lalu-lintas, kecepatan lalu-luntas dan pencampuran kendaraan (terutama persentase truk). Kebisingan yang ditimbulkan oleh lalu-lintas jalan pada kecepatan yang kira-kira konstan dengan volume yang sedemikian rupa sehingga selau terjadi arus lalulintas yang menerus, diberikan lewat persamaan berikut (Galloway dkk, 1969) : T

= 10 log 10q – 10 log 10d + log 10u + 20

Dimana : T

= tingkat kebisingan rata-rata pada penerimaan yang berjarak d dari sumber jarak, dBA

d

= jarak antara penerima dan jalur khayal pada pertengahan jalur lalu-lintas

q

= volume lalu-lintas, kond/jam

u

= kecepatan lalu-lintas rata-rata, mil/jam

Persamaan ini berlaku untuk volume diatas 1000 kendaraan/jam. Diasumsikan bahwa tidak terdapat gangguan atau hambatan (seperti bangunan atau dinding tinggi) diantaranya jalan dan titik dimana tingkat kebisingan diperkirakan, kecuali beberapa pohon atau semak-semak. Lokasi dari lajur khayal didasarkan pada perkiraan lokasi dari sumber kebisingan dalam satu garis yang akan menghasilkan karakteristik kebisingan yang sama seperti dari banyak lajur lalu-lintas. Apabila hanya terdapat satu lajur, maka lajur khayal merupakan garis tengah dari jalur tersebut. Apabila terdapat banyak jalur, maka jalur khayal terletak diantara

garis tengah dan jalur terdekat pada garis pusat jalur khayal merupakan akar pangkat dua dari jarak antara garis tengah jalur yang terdekat dengan garis tengah lajur yang erjauh. Sebagai contoh, pada jalan bebas hambatan dimana jarak antara antara garis tengah dari dua buah lajur bagian terluar adalah 96 ft, jarak drai garis tengah lajur yang terdekat ke lajur khayal adalah 9,8 ft, jadi apabila penerima berada pada jarak 100 ft dari garis tengah lajur terdekat, maka jarak d pada persamaan diatas adalah sebesar 109,8 ft. Sebuah Contoh Masalah Kebisingan Dalam rangka studi awal untuk lokasi jalan bebas hambatan, para jalan raya meninjau atau mempertimbangkan sebuah lokasi yang melintas daerah pemikiman tenang dengan rumah-rumah modern dan ber-AC. Mereka

mempertimbangkan

penempatan

suatu

simpang

susun

(interchange) pada persimpangan dengan jalan Negara seperti pada gambar berikut :

Desain pertama menunjukkan jalan bebas hambatan ini terletak pada suatu bidang (at grade), dimana jalan Negara melintasinya lemat sebuah jembatan. Apakah hal ini dapat diterima dan apabila tidak alternative apakan anda usulkan? Solusi : Karena areal di sekitar simpang susun jalan bebas hambatan merupakan daerah pemukiman, maka harus dilaksanakan analisis untuk

tingkat kebisingan pada siang dan malam hari, di dalam rumah maupun diluar muncak dan volume yang sangat rendah dan lalu-lintas adalah relevan untuk dipakai disini. Pertama standar yang dapat diterima harus ditentukan terlebih dahulu misalnya kita pilih 45 dBA untuk tingkat kebisingan di dalam (berdasarkan table 6.1). selama periode puncak pada siang hari, tingkat kebisingan pada batas pemukiman dan jauh dari simpang susun. Maka denganmenggunakan persamaan diatas, adalah : q

= 4000 kendaraan/jam

d

= 200 + 6 + 60 = 213,7 ft

u

= 50 mil/jam

L

= 10 log 4000 – 10 log 213,7 + 20 log 50 + 20 = 67 dBA

Dengan menambahkan 2 dBA untuk truk akan menghasilkan 69 dBA pada garis batas permukiman. Ini tidak dapat diterima karena batas standar sebesar 65 dBA. Oleh karena itu harus dipertimbangkan desain alternative ialah dengan mempertinggi elevasi jalan bebas hambatan. Polusi Udara Emisi berbagai gas partikel dari kegiatan transportasi ke atmosfir juga menimbulakn berbagai masalah, yaitu menurunnya mutu lingkungan yang cukup memperhatinkan. Pentingnya berbagai sumber transportasi yang berkaitan dengan semua sumber polusi udara dari jenis tertentu tercantum pada table 6.2 (Morlok, hal 604). Table ini dibuat berdasarkan kualitas udara drai “U.S Environmental protection egency- EPE” (Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat) tahun 1971, yang menentukan tingkat konsentrasi polusi udara yang msih dapat diterima untuk setiap jenis polutan sesuai dengan daya racun relatifnya. Tabel ini menunjukkan polusi secara menyeluruh dan maasing-masing sumbernya, produksional dengan apa yang di emisikan oleh setiap sumber terhadap tingkat standar EPA untuk setiap jenis polutan. Transportasi ternyata merupakan sumber

polusi utama, tetapi kontribusinya terhadap semua polusi udara hanyalah sebesar 16,7 %, lebih rendah dari sumber-sumber polusi lainnya seperti pembangkit tenaga stasioner dan proses industry. Tetap dengan ukuran yang sama transportasi merupakan 70 % dari sumber polusi udara di Los Angeles serikat. Maka pentinglah untuk mempertimbangkan polusi udara yang berasal dari transpotasi dan berusaha untuk menguranginya. Secara fundamental polusi udara berbeda dari kebisingan, dalam arti bahwa sekali ia diemisikan ke dalam atmosfer, polutan tadi tetap berada disana untuk beberapa waktu lamanya dan dapat dihantarkan oleh arus udara ke berbagai lokasi. Maka difusi polutan udara ke dalam atmosfer dapat menyebabkan polusi yang mungkin akan mengurangi konsentrasinnya, yang berarti pula mengurangi bahaya, tetapi mungkin pula akan menambah konsentrasi akibat tercampurnya dengan polutan-polutan lainnya dan ia berarti akan bertambahnya berbahayanya. Berbeda dengan polusi udara, kebisingan hanya muncul sekejap dan tidak dapat berakumulasi dengan bertambahnya waktu. Table 6.2

Getaran Getaran dari sumber transportasi ternyata merupakan masalah yang terbatas tidak dapat dipungkiri bahwa getaran terjadi pada jalan-jalan arteri utama dari transportasi darat dimana kendaraan-kendaraan berat beroperasi secara berdekatan dengan banunan-bangunan yang menampung kegiatan manusia yang sangat sensitive terhadap getaran, yang utama ialah kereta api. Dimana getaran dapat menimbulkan masalah bagi bangunan-bangunan di sekitarnya.

Polusi Air Tanah Banyak sekali kemungkinan terjadinya polusi tanah secara berlebihan akibat emisi-emisi tertentu dari system transportasi. Misalnya minyak yang tumpah dari kereta api, dapat diangkut oleh air tanah dan berkumpul pada lokasi tertentu sehingga tumbuhan disekitarnya akan mati. Walaupun informasiinformasi yang diterbitkan mengenai sumber polusi ini masih sangat terbatas, yang mungkin manandakan bahwa masalah ini belum bgitu dirasakan oleh badanbadan transportasi atau kelompok pcinta lingkungan namun apa yang telah dipublikasikan menunjukan bahwa masalah ini nyatanlah cukup kecil, walupun banyak polutan akan dapat membahayakan kemurnian air tanah. Perkiraan Mengenai Dampak Lingkungan Kepprihatian akan kemungkinan terjadinya dampak yang berbahaya dari suatu proyek transportasi terhadap lingkungan terutama lingkungan almiah, telah mendorong proyek untuk memasukkan suatu perkiraan dalam laporan dampak proyek yang akan dibangun terhadap lingkungan. Perkiraan ini biasanya meliputi prediksi terhadap dampak dari proyek dan pertimbanngan mengenai desain alternative yang mungkin akan mengurangi dampak tadi.

Dampak Polutan Kendaraan Bermotor Pada Kesehatan Jenis Polutan Dampak pada Kesehatan Karbon monoksida Menggangu proses pengabsorpsian oksigen oleh sel (CO)

darah merah. Akibatnya menurun kemampuan berfikir, memperlambat reflex, menjadi pencentus angina (radang tenggorokan) dan rasa mengantuk. CO juga mempengaruhi pertumbuhan janin dan

pembentukan jaringan pada bayi dan anak. Bersama ppolutan lain. CO bias menyebabkan kematian pada orang-orang yang mempunyai problem dengan system pernaafasannya. CO juga yang bertanggung jawab terhadap turunnya produktifitas perkerja dan Nitrigen

berbagai ketidaknyamanan lainnya. oksida Melemahkan system pertahanan tubuh, sehingga virus

(NO)

influenza lebih gampang menyerang, menyebabkab paru teriritasi sehingga muncul oedema, bronchitis dan pneumonia. Para pengidap asma juga menjadi lebih sensitive terhadap debu dan serbuk tanaman.

Hidrokarbon (HO)

Makin besar dampak bila bersama-sam polutan lain. Mengiritasi mata, mencetuskan batuk dan mengurangi rasa mengantuk, dan bercak kulit. HO juga diduga karsinogenik, panyebab kanker, serta bertanggung

Ozon

(HC

jawab pada perubahan kode genetik. dan Mengiritasi membran mukosa pada system pernapasan,

Nox)

menyebabkan batuk, bersin, dan kadang tersendak serta merusak fungsi pernapasan HC dan Nox juga mengiritasi mata, jadi penyebab sakit kepala dan segala

ketidaknyamanan

lainnya,

menurunkan

kekebalan tubuh terhadap flu dan pneumonia bisa mencetuskan

serangan

jantung

kronis,

asma,

bronchitis dan empisema. Timah hitam (Pb)

Mempengaruhi fungsi reproduksi, peredaran darah jaringan saraf dan fungsi ginjal. Timah hitam juga diduga mencetuskan sifat hiperaktif dan menurunkan kemampuan belajar anak-anak. Biasa masuk lewat saluran pernapasan dan pencernaan. Sulfur dioksida sangat mengiritasi bagian yang terkena, (SO2)

mencetuskan asma, bersin-bersin dan merusak fungsi paru. Partikel (TSP)

Mengiritasi membran mukosa dan bisa mencetuskan penyakit saluran pernapasan. Partikel yang lebih halis bisa menyebabkan kanker paru. Ada korelasi yang kuat antara kadar TSP dengan angka kematian bayi di kawasan perkotaan.

Bahan Beracun lainya

Dicurigai menyebabkan kanker, gangguan pada fungsi reproduksi, dan kelahiran yang cacat. Benezn dan asbestos

misalanya,

diketahui

karsinagenetik

menyebabkan leukemia dan kanker paru. Aldehid dan keton mengiritasi mata, membuat nafas tersengal dan bila terkena kulit bisa mencetuskan kanker kulit. 6.5

PENDANAAN DAN PERAN SWASTA Biaya sangat penting bagi insinyur dan perencana, yaitu sebagai salah satu kritia dimana rencana-rencana atau disain-disain alternatif harus dievaluasi. Oleh karena itu pengertian akan prinsip dasar dari ekonomi sehubungan dengan konsep biaya dan perkiraan biaya adalh sangat penting. Bagian-bagian yang berbeda dari biaya total dalam penyedian pelayanan transport harus ditunggu oleh kelompok-kelompok yang berbeda, oleh karena itu pada saat membahas biaya transport harus ditentukan biaya apa yang ditinjau dan siapa yang harus menanggungnya. Biaya untuk penyediaan pelayanan transportasi berubah-ubah sepanjang waktu, yaitu pada saat perencanaan, konstruksi, operasi, rehabilitasi dan kemungkinan tidak dipakai lagi.

6.5.1

Konsep Biaya Biaya adalah faktor yang menentukan dalam transportasi untuk penetapan tarif, alat kontrol agar dalam pengoperasian mencapai tingkat efektifitas dan efisien.

1. Biaya sebagai dasar penentuan tarif angkutan/transportasi. Tingkat tarif transportasi didasarkan pada biaya pelayanan yang terdiri dari : a. Biaya langsung b. Biaya tidak langsung Oleh karena itu biaya pelayanan (Cost of Service) sebagai basis/dasar dan fundamental untuk struktur pentarifan. 2. Biaya Modal dan Biaya Operasinal a. Biaya modal (Capital Cost) adalah biaya yang digunakan untuk inisial (Initial Invesment) serta peralatan lainya termasuk di dalamnya bunga uang (Interest Rate). b. Biaya

operasional

(Operational

Cost)

adalah

biaya

yang

dikeluarkan unuk pengelolaan transportasi. Termasuk dalam kelompok biaya operasional ialah : 1. Biaya pemeliharaan jalan, bantalan kereta api, alur pelayaran, pelabuhan, dermaga, penahan gelombang, dan, menara, rambu jalan udara dan laut. 2. Biaya pemeliharaan kendaraan, bis, truk, lokomotif, gerbong, pesawat udara, kapal-kapal penyeberangan (Ferry Boat) dan kapalkapal barang/kapal-kapal penumpang. 3. Biaya transportasi yaitu biaya bahan bakar, oli, tenaga penggerak (Genset), upah/gaji, kerja erew/awak kapal dan pesawat serta biaya terminal (Stasiun pelabuhan udara, pelabuhan laut dan terminal bis). 4. Biaya-biaya traffic terdiri dari biaya advertensi, promoso, penerbitan buku tariff, administrasi dan sebagainya. 5. Biaya umum dan lain-lain biaya Termasuk biaya umum antara lain Biaya kantor, gaji/biaya RT, biaya humas, biaya akuntansi lainya. 3. Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Biaya tetap ialah biaya tetap yang dikeluarkan tetap setiap bulannya, sedangkan biaya variabel ialah biaya yang besarnya berubah pada pengoperasian alat-alat pengangkuatan. 4. Biaya Kendaraan Biaya kendaraan ialah jumlah biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan bakar, oli, suku cadang, perbaikan (Reparasi). Biaya ini disebut Automobil Cost. 5. Biaya Gabungan (Joint Cost) Dalam pengoperasian alat-alat transportasi kita temukan joint cost atau dinamakan commont cost, sebagai contoh biaya angkutan barang (cargo) dan biaya penumpang yang dihasilkan biaya gabungan (Joint Cost). 6. Direct Cost / Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung atau Indirect Cost. a. Biaya langsung ialah jumlah biaya yang diperhitungkan dalam produksi jasa-jasa angkutan, missal untuk penerbangan biaya langsung terdiri dari bahan bakar, gaji awak pesawat, biaya pendaratan. b. Biaya tidak langsung bagi penerbangan terdiri dari biaya harga, peralatan reparasi, workshop, akuntansi dan biaya umum/kotor. 7. Biaya Unit dan Biaya Rata-rata a. Biaya unit (Unit Cost) ialah jumlah total biaya dibagi unit jasa produk yang dihasilkan. b. Biaya rata-rata (Average Cost) alah biaya total dibagi dengan jumlah produk/jasa yang dihasilkan. 6.5.2

Sumber Dana Pendanaan untuk pelayanan perkotaan di Indonesia pada saat ini kadangkala dating dari sumber pemerintah pusat. Beberapa dari pihak kepemilikan melalui pembelanjaan pengembangan sektoral atau sitem hiba (grane system). Pemerintah Indonesia saat ini memperkirakan indikasi

bahwa dana pusat mengcover kira-kira 64% dari pelayanan total, sehingga pemerintah daerah menutupinya sebesar 36%. Proporsi pendanaan pemerintah pusat untuk pelayanan perkotaan sangat bervariasi lebih kecil 4% untuk transportasi umum hingga lebih 60% untuk jalan perkotaan dan Manajemen lalu-lintas. Penerima pemerintah daerah yang penting dari sector transport adalah dari royalty pembayaran pajak bahan bakar, pjk pemilikan kendaraan bermotor dan pajak penyediaan bahan kendaraan bermotor. Peneriamaan pemerintahan tersebut selanjutnya dialokasikan untuk penyelenggaraan transportasi melalui Anggaran pendapatan Belanja Negara (APBN) atau anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) baik yang murni ataupun dengan dana pendamping luar negri (loan) yang diatur sesuai perundangan yang berlaku. Disamping sumber dana berasal dari pemerintah juga sumber dana berasal dari pihak swasta, sebagai contoh dalam investasi jalan Tol.

SOAL-SOAL LATIHAN 1. Apa saja yang saudara ketahui tentang proses pengoperasian angkutan penumpang. Jelaskan jawaban saudara. 2. Dalam hal apa kita dapat membedakan angkutan penumpang dan angkutan barang. Jelaskan jawaban saudara.

3. Terjadinya proses pergerakan transportasi yang dinamis akan berakibat kepada lingkungan sekitarnya. Coba saudara jelaskan pernyataan diatas.

RANGKUMAN 1. Angkutan (Penumpang dan Barang) pada dasarnya adalah saran untuk memindahkan orang dan barang dari suatu tempat ketempat lain. Prosesnya dapat dilakukan dengan menggunakan sarana angkutan berupa

kendaraan atau tanpa kendaraan yang mana dalam penyelenggaraannya diatur dalam perundang-undangan yang berlaku. 2. Sistem penyelaenggaraan transportasi menghasilkan produk sampingan yang tidak diduga sebelumnya disamping produk utamanya sendiri yaitu transportasi. Beberapa produk yang tidak duduga ini mendatangkan keuntungan sedangkan yang lainnya mendatangkan kerugian dan tidak kita inginkan. 3. Dampak terhadap lingkungan alami, ini meliputi emisi kebisingan dari sarana transportasi, emisi polusi dari kendaraan, polutan\polutan seperti oli dan gemuk yang mencari air tanah dan getaran. 4. Biaya/dana adalah faktor yang menentukan dalam penyelenggaraan transportasi agar dalam pengoperasianmencapai tingkat efektifitas dan efisien, oleh karena diperlukan suatu konsep biaya yang tepat dalam penanganannya sumber dana berasal dari pemerintah dan swasta dimana pemerintah memilki porsi terbesar.

DAFTAR PUSTAKA 1.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1992 tentang lalulintas dan Angkutan jalan. Departemen Perhubungan Direktor Jendral Perhubungan Darat tahun 1993.

2.

Pengantar Teknik dan Perancangan Transportasi, Edward K Marlok

3.

Merencanakan Sistem Perangkutan, Suwardjoko Warpani, penerbit ITB

4.

Urban Transport Problem and Solution in Developing Countris in the 21 Century, Falkutas Teknik Universitas Atma Jaya Yokyakarta 1992.

5.

Transport Planing for Thind World cities. Edited by : harry T. Dimitrion First published 1990 by Routledge.

Related Documents

Buku Ajar 2003.doc
December 2019 14
Buku Ajar Irigasi.doc
October 2019 20
Buku Ajar Mikrobiologi
December 2019 10
Buku Ajar Uwks.docx
April 2020 4

More Documents from "Hatani"