Korupsi transaktif, yakni korupsi yang menunjukkan adanya kesepakatan timbal balik antara pihak yang memberi dan menerima demi keuntungan bersama, dan kedua pihak sama-sama a ktif menjalankan perbuatan tersebut. Contoh korupsi semacam ini: Kolusi pengusaha dan pemerintah dalam menentukan pemenan g tender proyek pembangunan. Untuk memenangkan tender pengusaha memberikan suap kep ada sejumlah pejabat; Penunjukkan langsung proyek yang seharusnya melalui tender. Modus yang digunakan misalnya dengan pola voor financiering. Proyek dikerjakan dengan biaya kon traktor lebih dahulu dan dibayar dengan cara mencicil oleh Pemda. Modus lainnya dengan car a mengulur waktu sehingga dengan alasan mendesak sebagaimana dijelaskan dalam Keppres 18/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa untuk Badan Pemerintah (sekarang sudah diganti dengan Keppres 80/2003) bisa dilakukan penunjukan langsung; Ruisl ag. Pengusaha dan pemerintah melakukan kolusi untuk menilai rendah harga aset pemerintah. Sebaliknya aset pengusaha dinilai tinggi; Kolusi sesama pengusaha untuk menentukan pemen ang tender. Peran ini biasanya dijalankan oleh asosiasi usaha. Dalam realitas ruang lingkup prototype atau bentuk dan jenis korupsi begitu luas sehingga tid ak mudah dihadapi sarana hukum semata. Menurut Prof Dr Syet Husein Alatas, guru besar Universitas Singapura yang banyak menulis dan pakar perihal korupsi menyebutkan terdapat 7 (tujuh) tipologi atau bentuk dan jenis koru psi yaitu :
Korupsi Transaktif (transactive corruption), jenis korupsi yang menunjuk adannya kesepakata n timbal balik antara pihak pemberi dan pihak penerima demi keuntungan kepda kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan tercapainya keuntungan kepada kedua belah pihak dan de ngan aktif diusahakan tercapainya keuntungan yang biasnnya melibatkan dunia usaha atau bis nis dengan pemerintah. Korupsi perkerabatan (nepotistic corruption)yang menyangkut penyalahgunaan kekuasaan da n wewenang untuk berbagai keuntungan bagi teman atau sanak saudara dan krooni-kroninya. Korupsi yang memeras (extortive corruption) adalah korupsi yang dipaksakan kepada suatu p ihak yang biasannya disertai ancaman, terror, penekanan (presur) terhadap kepentingan orang -orang dan hal-hal yang dimilikinya.
Korupsi Investif (investive corruption), adalah memberikan suatu jasa atau barang tertentu ke pada pihaklain demi keuntungan dimasa depan. Korupsi defensive (devensive corruption), adalah pihak yang akan dirugikan terpaksa ikut terl ibat didalamnya atau bentuk ini membuat terjebak bahkan menjadi korban perbuatan korupsi. Korupsi Otegenik (outogenic corruption), adalah korupsi yang dilakukan seorang diri (single fighter), tidak ada orang lain atau pihak lain yang terlibat. Korupsi Suportif (supportive corruption), adalah korupsi dukungan (support) dan taka da oran g atau pihak lain yang terlibat. Jenis Praktik bisnis pada korupsi transaktif yaitu : Korupsi epidemic (epidemic corruption). Jenis korupsi konvensional yang lebih popular deng an korupsi public (public corruption) dan dengan cepat mewabah atau “epidemic” yang pelak u biasanya masyarakat atau berbagai tingkat bawah de