ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.N DENGAN DIAGNOSA MEDIS ACUTE LUNG OEDEMA DI RUANG IGD RESUSITASI RSUD DR.SOETOMO 17 - 19 FEBRUARI 2018 I.
PENGKAJIAN A. Identitas pasien 1. Nama
: Tn. N
2. Umur
: 40 tahun
3. Jenis kelamin
: laki laki
4. Suku/bangsa
: jawa
5. Agama
: islam
6. Status
: menikah
7. Pekerjaan
: buruh
8. Pendidikan
: SMA
9. Bahasa yang digunakan
: jawa/indonesia
10. Alamat
: surabaya
11. Kiriman dari
: tidak ada
12. Tanggal MRS
: 16 februari 2018
13. Diagnosa Medis
: ALO
B. Riwayat keperawatan 1. Keluhan utama Tidak terkaji karena pasien tidak sadarkan diri dengan GCS E1V1M1. 2. Keluhan saat dikaji Pasien tidak sadarkan diri saat dikaji 3. Riwayat penyakit dahulu Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM dan Hipertensi. 4. Riwayat penyakit sekarang Teman pasien mengatakan Tn.N merasa pusing dan lemas, kemudian Tn.N minum obat bodrex dan minum minuman penambah energy beberapa saat kemudian Tn.N jatuh pingsan dan tidak sadar. Pasien sempat gelisah dan kemudian tidak sadarkan diri lagi. Teman pasien mengatakan Tn.N dibawa ke RSUD dr.Soetomo pada jam 24.00 wib dan dimasukan ke ruangan IGD resusitasi.
5. Riwayat kesehatan keluarga Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama. 6. Keadaan kesehatan lingkungan Keluarga pasien mengatakan tinggal dilingkungan yang bersih 7. Riwayat kesehatan lainnya. Keluarga pasien mengatakan, pasien tidak memakai alat bantu untuk beraktivitas dan tidak memiliki riwayat alegi baik obat maupun makanan. C. Observasi dan pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum
: pasien tidak sadarkan diri
2. Kesadaran
: somnolen
3. Tanda tanda vital Tekanan darah : 130/83 mmhg Nadi
: 110x/menit
Respirasi
:30x/menit
Suhu
:36,2
4. GCS
: 2X4
5. BB
: 65 kg
6. TB
: 160
7. Body Sistem (B6) a. B1 (breathing) Breathing terpasang ETT no 7,5, cuf (+), dengan mode pcv +, f1O2 90%, tidak terdapat retraksi dinding dada, terdapat ronchi /+ irama napas regular. b. B2 (bleeding) Irama jantung regular, CRT < 2 detik, suara jantung S1S2 tunggal, tidak ada perdarahan, denyut nadi cepat dan lemah, akral hangat kering merah. c. B3 (brain) Kesadaran somnolen, GCS (2X4). Pupil isokor dengan diameter 2mm/2mm reflek cahaya (+/+).
d. B4 (bladder) Terpasang kateter urine no 16 Fr pada tanggal 16 februari 2018 pada jam 01.00 wib dengan jumlah urine 250 cc dalam 2 jam. Warna urine kuning, jernih dan bau khas urine. e. B5 (bowel) Pasien tidak mual muntah, terpasang NGT no 14. Peristaltic usus 12x/menit, tidak ada distensi abdomen. f.
B6 (bone) Tidak ada fraktur, pergerakan sendi bebas, pasien tampak gelisah, tidak terdapat edema.
8. Pemeriksaan fisik a. Kepala
Inspeksi
: bentuk kepala bulat, tidak ada luka/lesi
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
benjolan b. Mata
Inspeksi
: pupis isokor, konjungtiva tidak pucat,
sclera tidak ikterus
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
c. Mulut
Inspeksi
: terpasang ETT no 7,5, cuf (+) dengan
mode pcv, f1O2 90% tampak kotor, mukosa bibir pucat, tidak sianosis, lidah kotor, terdapat karies gigi, terdapat lendir pada daerah pemasangan ETT dan mulut pasien. d. Hidung
Inspeksi
: tidak ada polip, simetris, todak ada
pernapasan cuping hidung, terpasang NGT no 14. Program Sonde cairan NaCL lewat selang NGT dengan 50 cc/ 8 jam.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
e. Telinga
Inspeksi
: tidak ada perdarahan melalui telinga,
tampak kotor
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
f.
Leher
Inspeksi
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
limfe. Tidak ada distensi vena jugularis.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
g. Dada
Inspeksi
: tidak terdapat retraksi dada, bentuk dada
simetris.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
: suara napas ronchi +/-, irama jantung
S1S2 tunggal. h. Abdomen
Inspeksi
: tidak ada asites, tidak ada distensi
abdomen
i.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
: bising usus 12x/menit
Perkusi
: timpani
Genetalia
Inspeksi
: terpasang urine kateter no 16 pada tanggal
16 februari 2018. Jumlah urine 250 cc/2 jam. Warna kuning jernih dan bau khas urine. j.
Integument
Inspeksi
: tidak ikterus, tidak sianosis, tampak kotor
dan kering, akral hangat kering dan merah.bau nafas tidak sedap, tidak ada lesi, turgor kulit <2 detik.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
k. Ekstremitas Atas
Inspeksi
: terpasang infuse di tangan kiri dengan
cairan 500 ml/24 jam dengan 7 tpm. Terpasang tanggal pemasangan infuse 17 februari 2018. Tidak ada tanda tanda flebitis pergerakan sendi bebas. Pasien tampak gelisah, tidak ada udema.
Palpasi
Bawah
: tidak ada nyeri tekan.
Inspeksi
: tidak ada lesi, memar, jejas, maupun
benjolan. Tidak terdapat edema.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan.
D. Pemeriksaan penunjang 1. Laboraturium Tanggal pemeriksaan : 16 februari 2018 Analisa Gas Darah Jenis pemeriksaan
NILAI
NILAI NORMAL
PH
7,440
Null
PCO2
43,0
Mmhg
PO2
49,0
Mmhg
HCO3
29,2
Mmol/i
SO2
86,0
Mmol/L
TCO3
30,5
Mmol/l
AaDO2
182000
%
TEMP.EDILAT
37.000
C
Tanggal pemeriksaan : 17 februari 2018 Analisa Gas Darah Jenis pemeriksaan
NILAI
NILAI NORMAL
PH
7,430
Null
PCO2
43,0
Mmhg
PO2
49,0
Mmhg
HCO3
29,3
Mmol/i
SO2
85,0
Mmol/L
TCO3
30,5
Mmol/l
AaDO2
181000
%
TEMP.EDILAT
37.500
C
Tanggal pemeriksaan : 18 februari 2018 Analisa Gas Darah Jenis pemeriksaan
NILAI
NILAI NORMAL
PH
7,450
Null
PCO2
43,0
Mmhg
PO2
49,0
Mmhg
HCO3
29,2
Mmol/i
SO2
86,0
Mmol/L
TCO3
30,5
Mmol/l
AaDO2
182000
%
TEMP.EDILAT
37.000
C
Tanggal pemeriksaan : 19 februari 2018 Analisa Gas Darah Jenis pemeriksaan
NILAI
NILAI NORMAL
PH
7,380
Null
PCO2
43,0
Mmhg
PO2
49,0
Mmhg
HCO3
29,2
Mmol/i
SO2
86,0
Mmol/L
TCO3
30,5
Mmol/l
AaDO2
182000
%
TEMP.EDILAT
37.000
C
2. Rontegen Tanggal pemeriksaan : 16 februari 2018 Kesan :
COR
: membesar
Pulmo
: tampak perivascular, haciness dikedua lapang
Kesimpulan : Lung udema.
3. Terapi Obat. Nama obat
Dosis rate
Kegunaan obat
Furosmide
1 mg/jam
Golongan
(SP)
obat
deuretik
untuk membuang cairan/ garam
berlebih
didalam
tubuh melalui urine. Morpin
5 mg/jam
(SP) Ranitidine
Analgetik narkotika untuk meredakan nyeri
2 x 50 mg
Kurangi dan menghambat produksi lambung
Pz/ NaCl
500ml/24 jam
Mempertahankan
(7 tpm)
pemeliharaan
osmolaritas
intraseluler dan normalisasi fungsi ginjal
II.
Diagnosa keperawatan Nama
: Tn. N
Umur
: 40 tahun
A. Analisa data Data
etiologi
Ds :
symtomp Bersihan jalan napas
Tidak terkaji karena pasien
Udema paru
mengalami
penurunan kesadaran Tekanan kapiler paru Do: 1. Nafas tidak teratur 2. Tanda tanda vital
Cairan pindah pindah
RR: 30 x/menit
ke interstial
TD: 130/80 mmhg N : 110 x/menit S : 36,2
Akumulasi cairan
3. GCS : 2X4
berlebih
4. Ventilator dengan mode pcv + 5. terpasang ETT no
Alveoli terisi cairan
7,5, cuf (+) 6. f1O2 90% 7. terdapat
retraksi
O2 menurun
dinding dada 8. terdapat sebelah
ronchi kiri
(+)
kanan (-)
Pengambilan O2 meningkat
9. terdapat secret di selang ETT dan di mulut..
Terpasang ventilator
Penumpukan secret
tidak efektif
Ds :
Udema paru
Tidak terkaji karena pasien
mengalami
penurunan kesadaran
Tekanan kapiler paru
Do: 1. Nafas tidak teratur
Cairan pindah ke
2. Tanda tanda vital
interstitial
RR: 30 x/menit TD: 130/80 mmhg N : 110 x/menit S : 36,2
Akumulasi cairan berlebih
3. GCS : 2X4 4. Ventilator dengan mode pcv +
Alveoli terisi cairan
5. terpasang ETT no 7,5, cuf (+) 6. f1O2 90% 7. terdapat
retraksi
dinding dada 8. terdapat sebelah
ronchi kiri
kanan (-). 9. AGD : PCO2 : 43,0 PO2
: 29,2
HCO3 : 29,2
(+)
Gangguan pertukaran gas
Gangguan pertukaran gas
Deficit perawatan diri Ds :
edema paru
Tidak terkaji karena pasien
mengalami
penurunan kesadaran
penurunan kesadaran
Do: 1. Tanda tanda vital
aadanya pemasangan
RR: 30 x/menit
ventilator
TD: 130/80 mmhg N : 110 x/menit S : 36,2
deficit perawatan diri
2. GCS : 2X4 3. Ventilator dengan mode pcv + 4. terpasang ETT no 7,5, cuf (+) 5. f1O2 90% 6. terdapat
lendir
pada daerah ETT dan mulut 7. bau nafas tidak sedap 8. terdapat
karies
gigi 9. kulit hangat kering merah
B. rumusan diagnosa 1. gangguan pertukaran gas berhubungan dengan akumulasi cairan berlebih ditandai dengan pasien mengalami penurunan kesadaran Nafas tidak teratur, Tanda tanda vital (RR: 30 x/menit, TD: 130/80 mmhg, N : 110 x/menit, S : 36,2 ) GCS : 2X4, Ventilator dengan
mode pcv , terpasang ETT no 7,5, cuf (+), f 1O2 90%, terdapat retraksi dinding dada, terdapat ronchi sebelah kiri (+) kanan (-). 2. Bersihan
jalan
penumpukan
nafas
secret
di
tidak tandai
efektif
berhubungan
dengan
pasien
dengan
mengalami
penurunan kesadaran Nafas tidak teratur, Tanda tanda vital (RR: 30 x/menit, TD: 130/80 mmhg, N : 110 x/menit, S : 36,2 ) GCS : 2X4, Ventilator dengan mode pcv ,terpasang ETT no 7,5, cuf (+), f1O2 90%, terdapat retraksi dinding dada, terdapat ronchi sebelah kiri (+) kanan (-),terdapat secret di selang ETT dan di mulut AGD PCO2 : 43,0, PO2
: 29,2, HCO3 : 29,2.
3. Deficit prawatan diri berhubungan dengan adanya pemasangan alat bantu pernapasan (pasien tidak sadar) ditandai dengan pasien mengalami penurunan kesadaran Nafas tidak teratur, Tanda tanda vital (RR: 30 x/menit, TD: 130/80 mmhg, N
: 110 x/menit, S
:
36,2 ) GCS : 2X4, Ventilator dengan mode pcv ,terpasang ETT no 7,5, cuf (+), f1O2 90%, terdapat retraksi dinding dada, terdapat ronchi sebelah kiri (+) kanan (-),terdapat secret di selang ETT dan di mulut. Kulit hangat kering dan merah.
INTERVENSI KEPERAWATAN Nama
: Tn. N
No. RM
:
Umur
: 40 Tahun
Ruangan
: Resusitasi IGD
A. Prioritas Masalah 1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif 2. Gangguan Pertukaran Gas 3. Defisit Perawatan Diri Hari/Tanggal Sabtu
Diagnose
, 17 Bersihan
February
jalan
2018
tidak efektif
Tujuan Setelah
dilakukan
Intervensi
Rasional
1.
1.
nafas tindakan
frekuensi
keperawatan jam
Kaji kualitas,
1x24
kedalaman
bersihan jalan nafas
pernafasan
dengan
kreteria hasil : 1.
2.
Atur posisi semifowler
Irama nafas
2.
regular 2.
kondisi pasien
dan
diharapkan
efektif
normal 3.
Tidak ada ronchi
4.
TTV dalam
paru secara 3.
maksimal
Observasi TTV tiap 1
3.
jam
Pengembangan dada normal
Penigkatan RR dan takikardi merupakan indikasi adanya
rentang normal 5.
Merangsang pengembangan
Saturasi O2 dalam batas
Mengetahui
penurunan 4.
auskulasi
5.
fungsi paru
Lakukan 4.
Auskultasi
suara
dapat
nafasntiap 2-
menentukan
4 jam
kelainan suara nafas
Lakukan suction pada pasien
5.
Untuk
6.
Kolaboasi
mengeluarkan
pemberian
secret pada
bronchodilat
bronkus
or 7.
6.
Meningkatkan
Kolaborasi
pemasukan O2
pemantauan
dengan jalan
O2
saluran nafas Meningkatkan konsentrasi O2
Minggu , 17 Gangguan
Setelah
dilakukan
Februari
pertukaran
tindakan
2018
gas
keperawatan jam
1x24
diharapkan
pertukaran teratasi
gas
1. Menunjukka
suara
nafas
adanya
dan
catat
bendungan
adanya bunyi
2. Atur
1. Mendemonstrasik
posisi
pasien
peningkatan
ventilasi
dan
pulmonal
krekler
dengan
kreteria hasil :
an
1. Auskutasi
3. Pantau BGA
2. Merangsang pengembangan paru 3. Lihat adanya
oksegenasi
hipoksemia dapat
adekuat
menjadi berat
2. Bebas dari tanda
selama edema
distress
paru
pernafasan 3. Tidak sianosis
ada dan
dyspnea
4. Kolaborasi pemberian O2 sesuai indikasi
rentang
normal 5. AGD dalam batas normal
konsentrasi O2 alveolar yang akan mengurangi
4. Tanda-tanda vital dalam
4. Meningkatkan
5. Kolaborasi pemberian deuretik
hipoksemia 5. Mengurangi reabsorbsi dari sodium dan air
6. Sabtu
, 17 Defisit
Setelah
dilakukan
February
perawatan
tindakan
2018
diri
keperawatan jam
2x24
diharapkan
8.
7.
1. Jelaskan pada
1.
Agar
keluarga
keluarga
tahu
manfaat
tujuan
bersihan
kebersihan diri
bagi
diri pasien
Defisit perawatan diri
penurunan
optimal
kesadaran
dengan
kreteria hasil : 1. Mampu ADL secara mandiri 2. Kuit tampak bersih segar 3. Rambut tampak bersih 4. Mulut bersih dan lidah tidak kotor
2. 2. Lakukan
terjadinya
perawatan diri
pertumbuhan
seperti di Lap
bakteri
dan oral hygiene
3.
3. Kaji integritas
6. Itegritas kulit baik
Melihat tnda
danya
decubitus
kulit. Kaji
akibat bed rest
adanya
total
decubitus
daerah
pada
pumggung
5. Kulit tidak kering dan tidak bau
Mencegah
4. Lakukan
4.
Mencegah
perawatan/rap
ketiaknyamana
ikan rambut
n pasien
4. Implementasi keperawatan. Nama : Tn”N”
No.Rm
:
Umur : 40 Thn
Ruangan
: Res IGD
Hari/Tanggal Senin, 19 februari 2018
jam
Dx I
Tindakan 1. Mengkaji kualitas
Respon Hasil
paraf
1. Terdapat retraksi
frekuensi dan
dinding
dada
kedalaman
,irama
napas
pernapasan.
ireguler.
2. Mengatur posisi pasien.
2. Posisi
yang 30˚
diberikan (semi fowler).
3. Mengobservasi tanda-tanda vital .
3. TtV TD
:
110/82
mmHg N
: 98x/menit
RR :28x/menit 4. Berkolaborasi pemberian 02 sesuai indikasi
S
: 36,2˚c
4. Sudah terpasang
ETT
No. 7 kemudian dilakukan pemberian
02
melalui ventilator 5. Memeriksa hasil AGD terakhir.
dengan
mode
PCV. 5. AGD: PCO2 : 43,0 PO2
: 29,2
HCO3 : 29,2 II
1. Mengauskultasi suara napas.
1. Suara ronchi +/-
nafas
2. Mengatur posisi pasien . 3. Memantau hasil BGA
2. Posisi
pasien
30˚ (semi fowler) 3. PH
: 7,37
PCO2 : 43,0 PO2
: 29,2
HCO3 : 29,2
4. Berkolaborasi pemberian 02
4. Sudah terpasang No.7
ETT
kemudian
dilakukan pemberian
02
melalui ventilator mode PCV +, cuf + 5. Mengobservasi TTV
5. TTV. TD
:
110/82
mmHG N : 92X/menit RR : 28x/menit S 6. Melakukan suction
: 36,2˚c
6. Jalan
nafas
bebas. ada
Tidak
secret
di
selang ETT. 7. Memberikan
7. Diberikan terapi
pemberian deuritik
furosemid
sesuai indikasi.
dengan dosis1mg dengan
siringe
pump 1. Menjelaskan I II
1. Kelurga
kepada kelurga
mengerti tujuan
tujuan kebersihan
kebersihan diri.
diri pada pasien
tidak sadrkan diri . 2. Menyeka pasien
2.
dengan air atau
Badan tampak bersih.
tissue basah. 3. Mengganti
3.
Mencegah
pempers/under
ketidaknyamana
pad pasien.
n pasien.
4. Mengkaji adanya
4.
Tidak ada
kerusakan
kesrusakan
integritas kulit.
integritas kulit.
5. Melakukan oral hygien.
5.
Mulut tampak bersih.
5. Evaluasi keperawatan. Nama
: Tn”N”
No.Rm
:
Umur
: 40 Thn
Ruangan
: Res IGD
Hari
jam
Dx
Evaluasi
/Tanggal Senin, 19
S :I
Februari
1. Tidak terkaji pasien tampak lemah.
2018
O: 1. SP02 : 99% 2. Terpasang ETT dengan ventilator mode spont, pep 8 3. Tidak ada sianosis. 4. TTV TD : 110/83 mmHg N
: 89x/menit
RR :22x/menit S
:36,2˚c
A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi di lanjutkan. (NO 1 – 5) S :I I
1. Tidak terkaji pasien tampak lemah. O: 1. Irama nafas ireguler 2. SP02 :99% 3. Tidak terdapat ronchi. 4. TTV TD : 110/83 mmHg N
: 89x/menit
RR : 22x/menit S
: 36,2˚c
5. Pengembangan dada belum maksimal. A : Masalah teratasi sebagian.
paraf
P : Intervensi dilanjutkan (1-7)
II
S :I 1. Pasien sadar dengan GCS :E4 VX M6 O: 1. Pasien
dibantu
total
dalam
pelaksanaan ADL. 2. Kulit tidak kering. 3. Rambut tampak rapi. 4. Mulut tampak bersih. 5. Tidak berbau. 6. Integritas kulit baik. 7. GCS : E4 VX M6 A : Masalah teratasi P : Intervensi dilanjutkan karena pasien masih tampak lemah. (NO 1 – 5)